Paper Metode Penelitian ArsitekturFull description
PENELI PENELITIA TIAN N KUANTITA KUANTITATIF Muhammad Farkhan Rabu, 10 November 2010 FAH UIN SYAHID Jakarta
PARADIGMA KUANTITATIF DAN KUALITATIF Sudut Pandang
Kuantitatif
Kualitatif
Data
Numeric
Non-numeric
Setting
Controlled
Natural
Method
Deductive
Inductive
Perspective
Reductive
Holistic
PARADIGMA KUANTITATIF DAN KUALITATIF Sudut Pandang
Kuantitatif
Kualitatif
Orientation
Generalization
Single case
Design
Rigid
Flexible
Instrument
Psychometric
Non-psycho.
Analysis
Inferential
Descriptive
PENELITIAN KUANTITATIF EXPERIMENT
A research design used to draw causal inferences regarding the impact of a treatment variable on an outcome variable.
CORRELATION Correlation refers to the linear relationship between two variables. The correlation coefficient is a measure of the association between two numerical variables, usually denoted as x and y .
Penelitian korelasional
Analisis Data
PENELITIAN EXPERIMENT Desain Pra-eksperimen Desain eXpeRImen dengan prates dan postes pada satu kelompok (The One- Group Pretest-Posttest Design) R
O
T
O
Pada eksperimen dengan desain mi, peneliti menyiapkan alat ukur untuk melihat kondisi (kemampuan) awal dan kondisi (kemampuan) akhir sekelompok Responden R = rendomized
T = Treatment
O= Observation
PENELITIAN EXPERIMENT Desain Eksperimen Semu (quasi-experimental designs) Konstruksi desain quasi-experimental ini mirip dengan konstruksi pada desain penelitian sejati. Pada quasiexpenmentaI design peneliti menyiapkan dan mengontrol satu kelompok subyek. Kemudian efek yang ditimbulkan oleh perlakuan yang dirancang sipeneliti dibandingkan dengan performance kelompok lain yang diambi! tanpa kontrol tertentu dan tanpa random. Kelompok experimen; R Kelompok Lain:
R
O O
T NT
O O
PENELITIAN EXPERIMENT Desain Eksperimen Sejati (true-experimental designs) Desain ekperimen sejati harus memenuhi beberapa hal berikut ini: Pengambilan subyek peneiltian benar-benar dilakukan secara acak (randomized) Menggunakan kelas pembanding yang dikontrol (Control group); Kedua kelompok (kelas ekperimen dan kelas control) harus homogin (dalam arti memiliki kemampuan awal yang sama atau perbedaan antar individu tidak signifikan)
