IDENTIF IDENTIFIKA IKASI SI KERAGAM KERAGAM AN BUAH LANGSAT LANGSAT (DUKU) DI KALIMANTAN KALIMANTAN SELATA N IDENTIFICATION IDENTIFICATION VARIA BILITY OF L ANGSAT (DUKU) FRUIT FRUIT IN SOUTH SOUTH KAL IMANTAN
Muhammad Saleh Balai Penelitian Penelitian Pertanian Pertanian Lahan Lahan Rawa (Balittra) (Balittra) Jl. Kebun Karet Banjarbaru
ABSRACT
Indonesia has many tropical plants, including duku/langsat plant. Duku/langsat was popular in Indonesia. The research research was conducted conducted at February 2010, the objective objective of this research research was to identific identification ation variability variability langsat/duku fruit in South Kalimantan. Research material I e : Langsat, Selat, Langsat roko, Langsat Padang Batung Batung variety and Langsat Langsat Tanjung variety. variety. Result of this research research showed showed that there were were wide variability for fruit long, weight/fruit, weight fruit bark, seed total, weight seed and weight pulpy fruit. Key wo rds : Variability, langsat, South Kalim antan
ABSTRAK Indonesia kaya akan tumbuh tumbuhan tropis, diantaranya tanaman duku/langsat. Duku/langsat merupakan tanaman buah yang sudah di kenal di Indonesia. Hasil eksplorasi di Kalimantan Selatan, ditemukan 5 kultivar dari buah ini, yaitu langsat, selat, roko, la ngsat varietas Padang Batung dan langsat varietas Tanjung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari 2010, bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman buah pada kultivar langsat/duku langsat/duku di Kalimantan Kalimantan Selatan. Sebagai bahan penelitian penelitian adalah langsat, langsat, selat selat , langsat roko, langsat varietas Padang batung dan langsat varietas Tanjung. Pengamatan dilakukan terhadap karakter panjang buah, diameter buah, panjang : diameter, berat/buah, berat kulit buah, jumlah biji, berat biji, berat daging buah, Hasil identifik asi menunjukkan bahwa terdapat keragamaan buah pada kultivar langsat/duku langsat/duku yang yang ada di Kalimantan Kalimantan Selatan. Selatan. Keragaman tersebut ditunjukkan ditunjukkan oleh karakter karakter -karakter -karakter panjang buah, berat/buah, berat kulit buah, jumlah biji, berat biji dan berat daging buah. K a t a k u n c i : K e r ag ag a m a n , b u a h l a n g s a t , K a l i m a n t an an S el el a t an an
PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negera megadiversitas yang mempunyai berbagai jenis bermaca bermacan n jenis jenis tumb tumbuha uhan. n. Sebagai Sebagai nega negara ra yang yang terletak di daerah tropis, Indonesia kaya akan tumbuh tumb uh tumb tumbuhan uhan tropis, tropis, diantara diantaranya nya tana tanaman man duku/langsat. Duku/langsat merupakan tanaman buah yang sudah di kenal di Indonesia. Pada umumnya dikomsumsi dalam bentuk segar, tapi ada pula yang yang mengawetkannya mengawetkannya dalam dalam bentuk sirup sirup dan di botolkan. Kontribusi buah duku/langsat terhadap eksport menduduki menduduk i tempat ketiga setelah mangga dan manggis (Untung, 1992 dalam Triatminingsih, 2002). Di Kalimantan Selatan, buah langsat tergolong 10 buah unggulan, disamping jeruk, durian, papaken, kueni, kasturi, nanas, rambutan, cempedak dan semangka (Wahdah et. al., 2002 dalam Antarlina, 2009). Duku/langsat Duku/langsat terdapat variasi dalam sifat -sifat pohon dan buahnya. Sehingga ada para ahli yang 86
memisahkannya kedalam kelompok yang berlainan. Pada garis besarnya ada dua kelompok besar buah ini, yakni yang dikenal dengan duku, dan yang dinamakan langsat. Kemudian ada kelompok campuran duku-langsat, serta kelompok terakhir yang di Indonesia di kenal sebagai kokosan (Anonim, 2010). Kelompok duku dicirikan dengan butiran buahnya agak besar, cenderung bulat, berkulit agak tebal namun cenderung tidak bergetah bila masak. Kelompok langsat dirikan dengan bentuk buah yang berbentuk bulat telur, berkulit tipis dan bergetah (putih (putih)) sekali sekalipun pun telah telah masak masak (Anon (Anonim, im, 2010 2010;; Ashari, 2006). Hasil eksplorasi di Kalimantan Selatan, terdapat beberapa kultivar buah ini yaitu : langsat, selat, langsat roko, langsat varietas Padang Batung dan langsat varietas Tanjung. Langsat varietas Padang Batung dan langsat varietas varietas Tanjung Tanjung sudah sudah dilepas menjadi varietas unggul nasionah (Anonim, 2007; Anonim, 2010). Masyarakat di Kalimantan Selatan pada umumnya mengkonsumsi buah langsat dalam
ISSN 0854-2333
bentuk segar. Hasil analisis kandungan gizi pada tiga kultivar langsat, selat dan roko di sajikan pada tabel 1.
2
Apabila f
2
< Sd f berarti keragaman fenotipe Sempit.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.
Kandungan gizi pada kultivar langsat/duku di Kalimantan Selatan. Table 1. Nutrient content on langsat/duku cultivar in South Kalimantan.
Sedangkan hasil analisis kandungan gizi pada langsat varietas Tanjung adalah : gula 13,2 brix, vitamin C 0,0004 mg, protein 3 %, karbohidrat 0,4 %, kasar kasar 2 %, asam 2,8 ml dan air 80 % (Anonim, 2007). Dalam program pemuliaan tanaman, informasi keragaman sangat diperlukan. Pada keragaman yang luas, seleksi at au pemilihan tanaman yang unggul akan lebih efektif. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman buah pada kultivar langsat (duku) di Kalimantan Selatan. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari 2010, di Kalimantan Selatan. Sebagai bahan penelitian adalah langsat, Selat, langsat Roko, langsat varietas Padang Batung dan Langsat Varietas Tanjung. Pengamatan dilakukan terhadap karakter panjang buah, diameter buah, panjang : diameter, berat/buah, berat kulit buah, jumlah biji, berat biji, berat daging buah. Masing-masing karakter ditentukan nilai rata 2 rata, kisaran, X , X , keragaman fenotipe dan standar deviasi keragaman fenotipe. Nilai keragaman fenotipe dihitung berdasarkan rumus Steel and Torrie (1995) dalam Sinaga (2002) dan Mansyah et. al., (1999) adalah : 2
2
Xi - (Xi) /n 2
f =
n- 1
dimana : Xi = nilai rata-rata varietas ke i n = jumlah varietas yang diuji. Nilai standar deviasi dihitung berdasarkan Anderson dan Bancroft (1952) dalam Sinaga (2002) dan Mansyah et. al., (1999) adalah :. 2f 2 Sd f = n + 1 2
Apabila f
>
2
Sd f berarti keragaman fenotipe Luas
Hasil eksplorasi di Kalimantan Selatan, ditemukan 5 kultivar dari buah ini, yaitu langsat, selat, roko, langsat varietas Padang Batung dan langsat varietas Tanjung. Dari hasil pengelompokan, terdapat tiga kelompok, yaitu kelompok Langsat, duku dan campuran duku langsat. Kelompok langsat terdiri dari langsat dan langsat varietas Tanjung. Kelompok duku terdiri dari langsat roko dan langsat varietas Padang batung dan kelompok campuran duku-langsat yaitui selat (tabel 2). Tabel 2. Pengelompokan dan ciri -ciri buah pada lima kultivar langsat/duku di Kalimantan Selatan. 2010 Table 2. Grouping and characteristic fruit on five langsat/duku cultivar in South Kalimantan. 2010
Langsat varietas Padang Batung, adalah kelompok duku, yang sudah di lepas menjadi varietas unggul Nasional. Langsat padang batung ini, mempunyai penyebaran wilayah yang sempit dan spesifik lokasi, karena buah ini hanya ditemui di daerah Padang Batung, Kab upaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Karena sifatnya yang unggul, varietas ini sudah di sebarkan pada daerah daerah lain, bahkan sudah di tanam di Kalimantan Timur. Langsat varietas Tanjung, juga sudah dilepas menjadi varietas unggul nasonal. Langsat ini mempunyai keunggulan produktivitas yang tinggi serta bernilai ekonomis yang tingggi. Hasil yang dicapai sebesar 125 sampai 150 kg/pohon/tahun
Nomor 2 Volume 17 – Agustus 2010
87
(Anonim. 2007). Langsat Tanjung ini, spes ifik lokasi, yaitu di desa Banyu Tajun, kecamatan Tanjung, kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Langsat Tanjung ini, dapat beradaptasi dengan baik di dataran rendah. Langsat roko dan Padang Batung mempunyai kulit buah yang tebal. Kedua kultivar ini tergolong dalam kelompok duku. Menurut Anonim (2010), kelompok duku dicirikan dengan kulit yang agak tebal. Menurut Jumberi et. al., (2009) dan Saleh et. al., (2007), kulit buah langsat roko dan selat, lebih tebal dibanding langsat, sehingga lebih tahan lama. Sedang kulit buah langsat yang tipis menyebabkan buahnya tidak tahan lama. Hasil pengamatan terhadap buah yang meliputi panjang buah, diameter buah, panjang : diameter dan berat/buah, disajikan pada tabel 3. Panjang buah berkisar antara 3,370 cm sampai dengan 3,946 cm. Buah yang panjang di tunjukkan oleh langsat Padang Batung dan Tanjung, masing masing sebesar 3,878 dan 3,946 cm. Karakter diameter buah dari ke lima kultivar hampir sebanding, dengan kisaran antara 3,046 sampai dengan 3,482 cm. Demikian juga halnya dengan karakter perbandingan antara panjang dan diameter. Berat/buah berkisar antara 16,840 sampai dengan 24,700 g. Langsat roko, langsat Padang Batung dan langsat tanjung menunjukkan buah yang besar, berat/buah mencapai lebih dari 20 g, yaitu masing masing 22,020 g, 24,700 g dan 21,920 g. Menurut Anonim (2007), bentuk buah dari langsat varietas Tanjung adalah besar dan lonjong. Tabel 3. Panjang buah, diameter buah, panjang : diameter dan berat/buah langsat/duku di Kalimantan Selatan, 2010. Table 3. Fruit long, diametric fruit, long : diametric, weight seed and weight/fruit langsat/duku in South Kalimantan, 2010 Hasil pengamatan terhadap berat kulit buah, jumlah biji, berat biji dan berat daging buah di 88
sajikan pada tabel 4. Berat dari kulit buah bervariasi antara 3,760 sampai 6,380 g. Kelompok duku pada umumnya menunjukkan berat kulit buah yang tinggi. Daging buah adalah bagian buah yang dapat dimakan. Daging buah dari varietas lokal yang sudah dilepas tergolong tinggi, ya itu Langsat Padang Batung dan Tanjung masing masing sebesar 15,860 dan 15,910 g. Menurut Anonim (2007), keunggulan dari langsat varietas tanjung adalah daging buahnya yang tebal. Tabel 4. Berat kulit buah, jumlah biji, berat biji dan berat daging buah langsat/duku di Kalimantan Selatan, 2010 Table 4. Weight fruit bark, seed total, weight seed and weight pulpy fruit langsat/duku in South Kalimantan, 2010
Dalam seleksi suatu karakter tanaman, diperlukan keragaman. Pada keragaman yang luas, seleksi akan menjadi lebih efektif. Nilai duga varian fenotipe, Standar Deviasi varian fenotipe dan Kriteria keragaman langsat di sajikan pada tabel 5. Keragaman yang luas ditunjukkan oleh karakterkarakter panjang buah, Berat/buah, berat kulit buah, jumlah biji, berat biji dan berat daging buah. Hal ini disebabkan karena tingginya nilai varian fenotipe dibanding dengan nilai Standar Deviasi nya. Tabel 5. Keragaman fenotipe, Standart deviasi dan kriteria keragaman, beberapa karakter langsat/duku di Kalimantan Selatan, 2010 Table 5. Phenotype variability, deviation standard, and criteria variability for langsat/duku character in South Kalimantan , 2010
ISSN 0854-2333
SIMPULAN Hasil identifikasi menunjukkan bahwa terdapat keragamaan buah pada kultivar langsat/duku yang ada di Kalimantan Selatan. Keragaman tersebut ditunjukkan oleh karakter-karakter panjang buah, berat/buah, berat kulit buah, jumlah biji, berat biji dan berat daging buah. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2007. Langsat Tanjung, dijadikan varietas nasional. Sinar Tani. Edisi 24 – 30 Januari 2007. No. 3185. Tahun XXXVII. Anonim. 2010. Duku. http:// id. Wikipedia. Org/ wiki/duku. 6 halaman. Antarlina.S.S. 2009. Identifikasi sifat fisik dan kimia buah-buahan lokal kalimantan. Buletin Plasma Nutfah. 15 (2) : 80 – 90. Ashari,S. 2006. Bebuahan tropis Yogyakarta.
Meningkatkan keunggulan Indonesia. Andi Offset.
Jumberi, A., Djupri, F. dan Saleh, M. 2009. Penggalian Data Pendukung Domestika si dan Komersialisasi jenis, spesies dan varietas Tanaman Buah di Kalimantan Selatan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Tanaman Eksotis Indonesia, Pelestarian dan Pengelolaannya. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mang kurat Banjarbaru
Mansyah,E., M. Jawal Anwarudinsyah, Lu kitarati Sadwiyanti dan Agus Sosiloadi. 1999. Variasi genetik tanaman manggis melalui analisis asozim dan kaitannya dengan variabilitas fenotipik. Zuriat 10 (1) : 1 -10. Saleh,M., Mawardi, William,E., dan Hatmoko,D. 2007. Morfologi buah eksotik potensi al di lahan rawa. Dalam A. Suprio, M.Noor, Isdijanto Ar Riza, D. Najemi ( eds) Keanekaragaman Flora dan Buah-buahan Eksotik Lahan Rawa. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Hal 69 – 87. Sinaga, P. H., 2002. Identifikasi Keragaman Jenis Salak di Kepulauan Riau. Dalam N.Rostini, T.Nurmala, A.Karuniawan, A. Nuraini, S. Amien, D. Ruswandi dan W.A. Qosim ( eds). Proseding Seminar Pengembangan dan Optimalisasi Produksi Komoditas Tanaman Pa ngan dan Hortikultura, Perkebunan dan Bioenergi. Perhimpunan Agronomi Indonesia dan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Bandung. Hal 228 – 233.
Nomor 2 Volume 17 – Agustus 2010
89