Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan
(Balitbangkes)
Kementerian Kementerian Kesehatan Kesehatan (Kemenkes) (Kemenkes) tengah tengah mengembang mengembangkan kan obat-obatan obat-obatan dari bahan alami atau yang dikenal dengan jamu. Dengan adanya program saintifikasi jamu, para peneliti melakukan uji klinik terhadap jamu untuk menjamin keamanan penggunaannya.
Tjandra mengatakan, saat ini ada beberapa paten jamu yang sudah terdaftar di Direktorat enderal !ak Kekayaan "ntelektual. amu tersebut yaitu, Buah Krangean (#itsea $ubeba) untuk afrodisiaka yang (didaftarkan tahun %&'&), komposisi herbal penurun tekanan darah untuk hipertensi ringan (didaftarkan tahun %&'), dan komposisi herbal untuk hiperurisemia (didaftarkan tahun %&').
Krangean ( Litsea
cububa pers) cububa pers) diy diyakin akinii
dapat apat meni mening ngka katk tkan an
libi libido do bagi
kaum
lelaki. Krangean satu tanaman obat asli "ndonesia yang memiliki kemampuan meningkatkan kemampuan kemampuan libido libido layakn layaknya ya iagra iagra,, didafta didaftarka rkan n untuk untuk mendap mendapatk atkan an hak paten. paten. Kepala Kepala Balitbang Kementerian Kesehatan Dr. dr. Trihono, *+$ menyatakan, buah krangean yang tumb tumbuh uh di bumi bumi "ndo "ndone nesi siaa tela telah h diuj diuji$ i$ob obak akan an pada pada bina binata tang ng dan dan terb terbuk ukti ti mamp mampu u meningkatkan libido
!asil penelitian para ahli botani dan farmasi itu menyatakan buah krangean saat ini masih dalam proses riset, sebelum nantinya bisa dimanfaatkan untuk menunjang kesehatan dan kebutuhan manusia. +edang dalam proses paten. Butuh aktu sekitar lima tahun untuk mendapatkan hak paten, tandas Trihono. Buah krangean di krangean di +unda dikenal dengan nama kilemo, nama ilmiahnya #itsea $ubeba pers. +edangkan di dunia botani buah ini dikenal dengan sinonim #itsea $itrata Bl, Tethrantera $itrata ees, T polyantha /all. /all. Klasifikasi tanaman ini masuk dalam bangsa 0hamnales dari suku #aura$eae dan marga #itsea. 1ntuk mengenal pohon mengenal pohon krangean ada krangean ada beberapa $iri antara lain pohonnya bisa tumbuh sampai '2 meter, batang tegak, berkayu, bulat dan mempunyai per$abangan simpodial, arnah putih kusam kusam.. Berd Berdau aun n tung tungga gal, l, lonj lonjon ong g deng dengan an tepi tepi rata rata ujun ujung g meru merun$ n$in ing, g, demi demiki kian an juga juga pangkalnya, pertulangan daun menyirip, panjang daun berkisar '&-'3 $m dengan lebar 4-5 $m arna hijau.
+edang +edangkan kan bungan bunganya ya masuk masuk golong golongan an majemu majemuk k berben berbentuk tuk malai malai dan berkel berkelami amin n dua, dua, mempun mempunyai yai kelopa kelopak k hijau hijau muda muda dengan dengan bentuk bentuk mangko mangkok k berbul berbulu u halus, halus, mahkot mahkotaa bulat bulat melengkung, kepala sari bulat, hijau kehitaman. 6dapun buahnya berbentuk bulat seperti buah jeruk, namun buah krangean keras dan pada saat muda arna hijau sedangkan setelah tua arna hitam. Bijinya juga bulat, arna putih kusam. Pohon ini berakar tunggang $okelat kehitaman. Kulit Kulit batang batang dan daun daun krange krangean an mempun mempunyai yai kandun kandungan gan saponi saponin, n, flaono flaonoida ida dan tanin. tanin. Kandu Kandunga ngan n kimia kimia ini sangat sangat berman bermanfaa faatt untuk untuk pengob pengobatan atan,, antara antara lain berkha berkhasiat siat untuk untuk penaar bisa akibat gigitan serangga. +edangkan buahnya berkhasiat untuk meredakan batuk, batuk, juga dapat meningkatkan gairah seks bagi kaum lelaki. lelaki .
Krangean (kilemo)
berkhasiat untuk penawar penawar bisa akibat serangga, buahnya berkhasiat sebagai obat batuk 7 Litsea cubeba Pers. Nama Ilmiah 7 Litsea
Nama Daerah
+unda7 Kilemo
aa7 Krangean
Botani
+inonim7 #itsea $itrata Bl, Tethrantera $itrata ees, T. polyantha /all.
Klasifikasi
Diisi7 +permatophyta
+ub diisi7 6ngiospermae
Kelas7 Di$otyledoneae
Bangsa7 0hamnales
+uku7 #aura$eae
*arga7 #itsea
enis7 #itsea $ubeba Pers.
Habitus7 Pohon, tinggi 8 '2 m.
Batang 7 Tegak, berkayu, bulat, per$abangan simpodial, putih kotor.
Daun7 Tunggal, lonjong, tepi rata ujung run$ing, pangkal merun$ing, pertulangan
menyirip, panjang '&-'3 $m, #ebar 4-5 $m, hijau.
Bunga7 *ajemuk, bentuk malai, berkelamin dua, kelopak hijau muda, bentuk
mangkok, berbulu halus, mahkota bulat melengkung, kepala sari bulat, hijau kehitaman.
Buah7 Bulat, keras, hitam.
Biji7 Bulat, putih kotor.
Akar7 Tunggang, $oklat kehitaman.
Kandungan Kimia
Kulit batang dan daun krangean mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Kulit batang krangean berkhasiat untuk penawar bisa akibat serangga, buahnya
berkhasiat sebagai obat batuk.
1ntuk penawar bisa akibat gigitan serangga dipakai '&-'2 gram kulit batang segar
krangean, di$u$i dan ditumbuk sampai lumat, ditambah air kapur se$ukupnya sampai menjadi lembek, kemudian ditempelkan pada bekas gigitan serangga.
+aintifikasi +ementara itu Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman 9bat dan 9bat Tradisional (BPPT9 dan 9T) "ndah :uning Prapti mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan penelitian terhadap berbagai ramuan jamu dan tanaman obat agar dapat digunakan dalam sistem pengobatan modern dan diaplikasikan oleh dokter.
Tahun ini, BPT9 dan 9T Taangmangu telah melakukan saintifikasi ramuan jamu untuk penyakit diabetes melitus, hipertensi, asam urat, dan kolesterol. Tahun depan, pihaknya meren$anakan melakukan saintifikasi atau pembuktian se$ara ilmiah terhadap ramuan untuk penyakit obesitas, sendi, asir, pelan$ar asi, dan ramuan menjaga daya tahan tubuh (+uara *erdeka, '% Desember %&'')
6pa yang dikemukakan "ndah :uning Prapti sejalan dengan apa yang saat ini sedang dirintis pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan 0". Pemerintah saat ini sedang melakukan saintifikasi jamu untuk mengumpulkan bukti ilmiah sehingga jamu bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan diakui dunia internasional.
+aintifikasi jamu ini sudah dimulai sejak tahun lalu, tujuannya bagaimana kita mendukung jamu-jamu yang selama ini tidak didukung bukti ilmiah tapi sekarang bisa didukung oleh bukti ilmiah, kata Direktur enderal Bina Kefarmasian dan 6lat Kesehatan di Kementerian Kesehatan 0", +ri "ndraati pada suatu a$ara di Kota Bandung.
1ntuk mendukung bukti ilmiah tersebut pihaknya melakukan pengumpulan data-data dari semua jamu yang ada di "ndonesia.. Bahkan saat ini sudah ada '% rumah sakit dan ;% puskemas di aa yang sudah melakukan saintifikasi jamu ini. :ang sudah itu di aa Tengah dan aa Timur, sampai saat ini ada sekitar ;% puskemas dan '% rumah sakit yang turut membantu dalam saintifikasi jamu, kata +ri.
*enteri Kesehatan 0"
+elain itu, saintifikasi jamu juga bisa meningkatkan penyediaan jamu yang aman, memiliki khasiat nyata yang teruji se$ara ilmiah, dan dimanfaatkan se$ara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam fasilitas pelayanan kesehatan. (*o$h Dany =adly-'%)
B6B " P<D6!1#16 6. #atar Belakang Dalam perkembangan peradaban yang begitu pesat saat ini mengharuskan manusia untuk meneruskan keturunannya agar tidak punah. +alah satu upaya yang dilakukan manusia untuk meneruskan keturunannya adalah dengan perkainan. Perkainan selain untuk meneruskan keturunan juga berfungsi untuk memenuhi hasrat seksual se$ara biologis dengan yang syah se$ara hukum. Perkainan ini mengharuskan seorang anita dan pria untuk melakukan hubungan seksual dimana terjadi proses pembuahan sel telur oleh sperma (:akubu dkk., %&&4). Pada proses perjalanan perkainan manusia terkadang menemui masalahmasalah yang $ukup serius terutama perihal keharmonisan rumah tangga. Dalam berumah tangga, keharmonisan berkaitan erat dengan kehidupan seksual antara suami dan istri. Kehidupan seksual dalam rumah tangga dapat menurun seiring dengan pertambahan usia dan rutinitas pekerjaaan yang padat akan membuat stress. Penurunan tersebut dapat terjadi dengan $epat apabila salah satu pasangan mengalami gangguan seksual. >angguan-gangguan atau disfungsi seksual tersebut dapat berupa disfungsi ereksi, ejakulasi dini atau impotensi sehingga menyebabkan salah satu pasangan tidak mendapat kepuasan dalam kebutuhan biologisnya dan akhirnya hubungan suami-istri akan terganggu (Khomsan, %&&4).
Disfungsi seksual pada pria terutama disebabkan oleh berbagai faktor. *isalnya, gangguan psikologis (ke$emasan saat berhubungan seksual, hubungan antar suami istri yang $enderung tegang, depresi, stres dan rasa bersalah serta rasa takut akan kegagalan dalam berhubungan
seksual),
menurunnya
produksi
androgen
(defisiensi
testosteron,
hiperprolaktinemia), kondisi medis yang kronis (diabetes, hipertensi, aterosklerosis), gangguan neurologis (Parkinson, stroke, trauma otak), gaya hidup (merokok, penyalahgunaan alkohol kronis), penuaan (penurunan tingkat produksi hormon seksual seiring dengan
penambahan usia), dan penyakit sistemik (jantung, hati, ginjal, paru-paru dan kanker) (:akubu dkk., %&&4). 1ntuk mengatasi disfungsi seksual tersebut banyak $ara yang dapat dilakukan oleh pasangan suami istri agar hubungan seksualnya dapat kembali harmonis. *isalnya untuk mengobati disfungsi ereksi (D<), banyak $ara yang dilakukan dalam mengatasi keluhan D< ini, salah satunya adalah dengan obatobatan. +alah satu obat yang terbaru dan dapat dikonsumsi se$ara oral adalah sildenafil sitrat (?iagra@) (Taher dkk., '555). /alaupun penggunaan sildenafil sitrat sangat mudah dan relatif sedikit kemungkinan efek samping dapat mun$ul, namun tidak semua pria aman dalam menggunakannya. Kontraindikasi pemakaian sildenafil adalah pasien yang menggunakan preparat nitrat, adanya riayat str oke, infark miokard, hipotensi, penyakit degenaratif retina dan obat yang membuat aktu paruh sildenafil menjadi lebih panjang (+usanto, %&&'). 9leh sebab itu, perlu dianjurkan terapi dengan obat-obatan yang relatif aman dari efek samping dan kontraindikasi misalnya menggunakan produk obat herbal. +aat ini produk obat herbal berkembang sangat pesat karena penggunaan produk obat herbal sebagai pilihan alternatif terutama untuk menjaga kesehatan tubuh. Aontoh lain pada penggunaan produk obat herbal misalnya sebagai peningkat gairah seksual atau penambah italitas pada pria. amun hal ini perlu dikaji lebih dalam terutama tentang pemanfaatan produk-produk tersebut karena masih harus didukung oleh bukti-bukti ilmiah se$ara s$ientifi$ supaya bisa dipertanggung jaabkan tentang khasiat dan keamannya. *elihat fenomena saat ini masih banyak industri-industri seperti industri jamu tradisional yang menggunakan bahan produknya berdasarkan data empiris atau turun-temurun dalam proses pembuatannya. Berdasarkan paradigma tersebut maka penelitian ilmiah tentang tumbuhan yang digunakan sebagai obat herbal baik yang sudah ada ataupun yang sedang dikembangkan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar terjadi optimalisasi produksi obat herbal baik dari segi efikasi maupun dari segi keamanan produk. #itsea $ubeba (Pers) merupakan salah satu tumbuhan aromatis yang dikenal dengan nama krangean atau ki lemo oleh masyarakat indonesia. Krangean termasuk tumbuhan aromatis, karena hampir semua sebagian tumbuhan ini beraroma dan mengandung minyak atsiri (Kayang dkk., %&&5). Di "ndonesia, krangean telah banyak digunakan se$ara empirik misalnya minyak kulit batang krangean untuk obat kejang urat atau otot (*ardisiojo dan 3 0adjakmangunsudarso, '5;). Bioaktifitas minyak kulit batang krangean yang dapat berefek sebagai penurun aktifitas lokomotor (antikejang) merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh *u$htaridi dkk. %&&2 dan %&'' yaitu inhalasi minyak atsiri kulit batang krangean
dengan dosis &,2 m# dapat menurunkan aktifitas lokomotor men$it jantan galur DD: (Deutshe Denken :oken) hingga ;&,42C. Kandungan minyak atsiri yang berperan dalam aktifitas ini adalah sitronelal, sitronelol, a-terpineol dan ',-sineol. +enyaa tersebut berikatan dengan dan E->6B6 sehingga meningkatkan aktifitas kerja sistem >6B6 yang menyebabkan penurunan aktifitas lokomotor (6oshima dan !amamoto, '555F Bu$habuer dkk., '55). +elain itu, krangean juga memiliki aktifitas sebagai antiinflamasi.
<%) dari sel-sel makrofag yang teraktifasi lipopolisakarida atau #P+ (Ahoi dan !ang, %&&3). Krangean merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan se$ara tradisional sebagai aprodisiaka oleh masyarakat di pulau jaa terutama di daerah Taangmangu dan Karang 6nyar (Pramono, %&'). Penggunaan krangean sebagai aprodisiaka ini bersifat turun temurun atau se$ara empirik dan pada umumnya bagian yang digunakan adalah kulit batang dan buah terutama minyak atsirinya. amun demikian bukti ilmiah tentang khasiat aprodisiaka dari krangean belum pernah dilaporkan hingga saat ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ahen 2 dkk. %&'% menunjukkan baha minyak atsiri krangean sangat memungkinkan untuk digunakan dalam bentuk sediaan farmasetik atau suplemen makanan yang dapat membantu regulasi sistem saraf pusat karena aktifitasnya sebagai neurofarmakologi yang poten pada hean uji. 9leh karena aktifitasnya sebagai neurofarmakalogi yang dapat mengobati gangguan psikologis dan gangguan neurologis terutama pada disfungsi seksual dengan mekanisme yaitu meningkatkan regulasi pada sistem saraf pusat maka hal ini memungkinkan jika krangean terutama minyak atsirinya memiliki efek sebagai aprodisiaka.
B. 0umusan *asalah '. 6pakah minyak atsiri krangean dapat berefek sebagai aprodisiaka pada tikus jantan dengan pemberian berulangH %. Bagaimanakah pengaruh pemberian berulang minyak atsiri krangean terhadap kualitas spermatoGoa dan organ reproduksi tikus jantanH
A. Tujuan Penelitian +e$ara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efek aprodisiaka dari minyak atsiri krangean pada tikus jantan dengan pemberian berulang. +e$ara khusus penelitian ini ditujukan untuk7
'. *engetahui apakah minyak atsiri krangean dapat berefek sebagai aprodisiaka pada tikus jantan dengan pemberian berulang. %. *engetahui bagaimanakah pengaruh pemberian berulang minyak atsiri krangean terhadap kualitas spermatoGoa dan organ reproduksi tikus jantan.
D. *anfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif terhadap pemakaian aprodisiaka terutama dari bahan alam sehingga dapat mengurangi ketergantungan akan aprodisiaka dari obat sintetis yang selama ini beredar di pasaran.
<. Tinjauan Pustaka '. Krangean (#itsea $ubeba Pers.) Kedudukan tanaman krangean dalam kategori taksa yang dirunut dari "nentaris Tanaman 9bat "ndonesia
ama daerah krangean yang dituliskan dalam buku !eyne ('54) adalah sebagai berikut7 Ki lemo, lemo (+unda), krangeyan (aa)F #ado-lado (+umatra)F Baling la (Kalimantan). ama asing7 Pheasant pepper tree ("nggris)F *ay Ahang (Aina)F *edang ayer, medang melukut (*alaysia). Tanaman krangean dideskripsikan sebagai tumbuhan berhabitus pohon, tinggi men$apai '& m, bagian yang muda terutama pada bagian ujung $abang berambut tebal dan pendek, berarna $oklat dan bagian yang tua gundul berarna hitam. !elaian daun tunggal, berbintik-bintik kelenjar yang dapat tembus $ahaya, bila diremas berbau khas seperti lemon, bentuk lonjong atau lanset, sedangkan bagian ujungnya run$ing, permukaan atas mengkilat, daun yang telah deasa gundul, tipis menjangat, ukuran helaian daun 4-'2 $m I '2-&mmF
pertulangan daun lateral, terdapat -' pasang, pada permukaan baah helaian pertulangan daun tampak menonjol, panjang tangkai daun 4-' mm. Perbungan berupa bunga tandan, setiap bunga dilindungi oleh daun pelindung, panjang %-'& mm. Bunga jantan dan betina terpisah. Perhiasan bunga berupa 2-; daun tenda bunga berarna kekuningan, li$in panjang ',2-%,2 mm, dasar bunga berbentuk $aan. Benang sari 5 helai, terdapat rambut yang menyebar, berkelenjar tidak bertangkai. Buah buni, bulat, berarna hitam, garis tengah 2-; mm. Panjang tangkai buah -2 mm (6nonim, '5&). +implisia krangean berupa kulit batang yang telah dikeringkan, berarna ke$oklatan, berbau khas aromatik, rasa agak pedas dan agak pahit. Potongan kulit berbentuk gelendong atau pipa, menggulung membujur, melengkung atau datar, tebal &,2-',2 mm. Permukaan luar kasar tidak beraturan, arna $oklat muda sampai $oklat kehitaman. +angat mudah patah, bekas patahan tidak rata (6nonim, '5&). !abitat krangean tersebar di Aina, "ndia, *yanmar, Kamboja, ?ietnam, #aos, Thailand dan "ndonesia khususnya di Pulau aa. Tumbuh baik di daerah terbuka, pada dataran rendah sampai ketinggian '%&& m dpl (>ardner, %&&&). Kegunaan tumbuhan krangean dalam masyarakat terutama di "ndonesia, se$ara empirik minyak kulit batang krangean telah dimanfaatkan sebagai obat kejang urat atau otot (*ardisiojo dan 0adjakmangunsudarso, '5;). *asyarakat Dayak Kenyan di Kalimantan memanfaatkan batang dan buah untuk rempah- 5 rempah (+usianti, '55;). Di aa Timur, krangean (dikenal dengan nama adem ati) kulit batangnya digunakan untuk parem sedangkan buahnya sebagai obat batuk (Tyas dkk., '555). *asyarakat Batak Toba menyebut krangean dengan nama antarasa dan memanfaatkanya sebagi obat rematik, pegal-pegal, demam, dan untuk rempah (0ahmaati, %&&3). 6kar dan $abang krangean digunakan oleh masyarakat untuk obat sakit pen$ernaan, sakit kepala, sakit otot, sakit saat menstruasi, dan obat mabuk perjalanan (!eryati dkk., %&&5). Kandungan kimia yang terkandung dalam krangean menurut =eng dkk. (%&&5), didalam krangean terdapat tanin dan alkaloid seperti7 laurotetanin, litebamin(J)--(metoksikarbonil)--norlauroskolGin, (J)--(metoks-karbonil) norglausin. Komponen lain dalam krangean yang merupakan komponen terbesar yaitu minyak atsiri. Kandungan minyak atsiri yang ada dalam krangean antara lain7 sitral, limonen, sabinen, metil heptanon, sitronelal, $is-osimen, ,4-dimetil-',;- oktadien--ol dan n-transnerolidol (/ang dkk., '555). Krangean atau ki lemo merupakan salah satu tumbuhan aromatis karena hampir semua sebagian tumbuhan ini beraroma dan mengandung minyak atsiri (Kayang dkk.., %&&5). Di "ndonesia, krangean telah banyak digunakan oleh masyarakat. Krangean memiliki khasiat
atau efek farmakologi antara lain seperti anti kejang, anti-ulser, anti kanker atau anti tumor, antiinflamasi, antimikrobia, antioksidan dan insektisida atau repelen. <%) dari sel-sel makrofag yang teraktifasi oleh lipopolisakarida atau #P+ (Ahoi dan !ang, %&&3). +etelah pemberian se$ara oral, -humulen mampu mengurangi pembentukan edema yang disebabkan oleh penyuntikan histamin, sedangkan pemberian se$ara sistemik dapat men$egah interleukin-'E ("#-'E) dan tumor ne$rosis fa$tor- (T=) pada tikus yang disuntik karagenan (6dorjan, %&'&). Kandungan ',-sineol atau se ring disebut juga eukaliptol merupakan senyaa yang efektif untuk mengurangi inflamasi dan rasa sakit (*oteki dkk., %&&%). Berdasarkan penelitian !o dkk. (%&'&) membuktikan baha minyak dari buah krangean se$ara in itro mampu menghambat perkembangan sel kanker manusia, "A2& terhadap sel kanker paru (sel 9
%. *inyak 6tsiri Krangean
Pengertian minyak atsiri adalah Gat aromatis yang bersifat mudah menguap pada suhu kamar sehingga disebut juga minyak menguap. Berdasarkan sifat kimianya, minyak atsiri bukan senyaa tunggal tetapi merupakan senyaa $ampuran dari golongan terpenoid dan fenil propan. Penggolongan ini didasarkan pada proses aal pembentukan minyak atsiri dalam tanaman, sehinga dibedakan berdasarkan jalur pembentukannya menjadi senyaa turunan terpenoid dan fenil propanoid. Terpenoid terbentuk dari gabungan suatu senyaa sederhana yang disebut isopren. Pembentukan turunan terpenoid ini melalui jalur biosintesis asam mealonat. +edangkan, fenil propan merupakan gabungan dari inti benGen (fenil) dan propan. Turunan fenil propanoid merupakan suatu senyaa aromatik yang terbentuk melalui jalur biosintetik asam sikimat (>unaan dan *ulyani, %&&3). Kandungan senyaa kimia tumbuhan krangean telah banyak diteliti, terutama kandungan minyak esensialnya. *inyak esensial krangean lebih tinggi dibanding #itsea kostermarin Ahang dan #itsea ger$iae ?idal. Kandungan minyak esensial daun sekitar &,C dengan kandungan utama ',-sineol yaitu men$apai 3,5C, sedangkan batang mengandung &,''C (Aheng dan Aheng, '5). Kulit batang krangean mengandung minyak esensial yang terdiri dari7 - Tujena, Pinena,
kamfena,
sabinen,
E-pinen,
',-sineol,
%,;-dimetil-hepten-2-al,
L-terpinena,
isolemonina, terpinolen, linalool, sitronelal, neo-isopulegol, isopulegol, 3-terpineol, terpineol, trans-$areol, sitronelol, geraniol, geranial, - terpenil asetat, -kopaen, metal sinnamat, metal eugenol, nerol, Gingeberena, (<)- kariofilena, E-fernesena, -humulen, kurkumen, Gingiberen, M-kadinen, karyofillen oksida (Aheng dan Aheng, '5F 6dam, '552). +edangkan buah krangean mengandung asam monoterpenoat (asam litsekubeba) dan monoterpenlakton (;0)-,4-dimetil-4hidroksi-%-okten-olide, asam anilat, tran- ,3,2trimetoksilsinamil alkohol dan oIonantenin (:ang dkk., %&'&), asam $is-3- desenoat, $is-3dodesenoat, dan asam sis-3-tetradesenoat (ing-Ping dkk., '52). 6sam lemak yang mendominasi minyak esensial adalah asam laurat (;,2C) (Kotoky dkk., %&&4).
. 6prodisiaka 6prodisiaka merupakan suatu istilah yang diambil dari nama dei ke$antikan, seksual dan $inta :unani yakni aphrodite yang menurut mitologi kuno 0omai diartikan sebagai dei ?enus. Dalam bahasa :unani, NaproO artinya busa dan menurut $erita kuno !esoid, aphrodite bangkit dari busa saat alat kelamin dari 1ranius yang dimana merupakan penjelmaan dea dipotong dan dibuang ke laut.
6prodisiaka dapat digambarkan sebagai suatu Gat atau kandungan yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan akan keinginan seksual. Kebanyakan aprodisiaka juga meningkatkan aspek lain dari pengalaman indra sensoris seperti sentuhan, rasa, bau, pendengaran dan $ahaya. Peningkatan fungsi sensoris ini tentunya berkontribusi besar terhadap timbulnya hasrat dan kesenangan seksual. Berdasarkan sejarah, telah banyak bahan-bahan yang digunakan sebagai aprodisiaka yang sudah dikarakteristikan se$ara luas sehingga dapat dibedakan berdasarkan pendekatan budaya dan ilmiah. Pendekatan budaya atau non ilmiah didasarkan atas keanekaragaman budaya yang berkembang seiring berjalannya aktu. Kama +utra menjelaskan baha dengan merebus testis dari biri-biri atau kambing dan ditambah dengan susu dapat digunakan sebagai aprodisiaka. Berbeda halnya di "nggris yang memiliki keyakinan jika tanaman yang berbentuk seperti bentuk kelamin mampu menghasilkan efek aprodisiaka misalnya asparagus dan ortel. #ain dengan Aina yang lebih memper$ayai ginseng dan tanduk badak sebagai aprodisiaka dari penampakan bentuk luarnya dibanding dari kandungan kimia didalamnya (:akubu dkk., %&&4). 6prodisiaka pada umumnya berupa makanan yang dapat mempengaruhi se$ara fisik dan dapat meingkatkan gairah seksual. +elain itu aprodisiaka dapat mempengaruhi se$ara psikis berupa aromaterapi atau eangian dari parfum atau minyak essensial. *inyak essensial dapat memberikan efek terhadap otak melalui indra pen$iuman lalu kemudian ditransmisikan oleh lendir yang terdapat pada sillia rongga hidung selanjutnya diteruskan ke sistem saraf pusat otak sehingga memberikan efek pada kebugaran mental dan emosional, salah satunya yaitu pada pikiran dan perasaan terhadap aktifitas berhubungan seksual. Pertambahan jumlah atau kadar hormon tertentu dalam tubuh akan dapat mempengaruhi intensitas semangat, suasana hati dan libido (>unaan, %&&). 6prodisiaka yang berasal dari tanaman obat umumnya mengandung komponen aktif seperti senyaa turunan alkaloid, tanin, saponin dan senyaa lain yang se$ara fisiologis dapat memperlan$ar peredaran darah pada sistem saraf pusat atau sirkulasi darah tepi. Berbagai ma$am komponen dalam tanaman obat memerlukan aktu lebih dalam dengan mekanisme aksi bersifat holistik sehingga memberikan efek pengobatan yang menyeluruh.
a. 6prodisiaka yang mampu meningkatkan jumlah nutrisi dan sejalan dengan peningkatan ini diharapkan akan mampu meningkatkan kesehatan penggunanya serta akan meningkat pula kemampuan seksual dan libidonya se$ara tidak langsung. Aontohnya yaitu tanduk badak yang sering digunakan oleh masyarakat Aina. Tanduk badak mengandung jaringan serat dengan kandungan kalsium dan fosfor dalam jumlah $ukup besar yang mampu men$ukupi kebutuhan nutrisi. b. 6prodisiaka yang berefek fisiologi spesifik seperti berpengaruh pada aliran darah, hubungan seksual dan meningkatkan durasi saat beraktifitas seksual. Aontohnya adalah lalat +panyol apabila digoreng atau kumbang genus Aantharis dan *ylabris yang dihan$urkan apabila digunakan se$ara topikal akan memberikan sensasi seperti terbakar dan melepuh namun jika dikonsumsi akan mempengaruhi aliran darah. 9bat lain yang memiliki efek mempengaruhi fisiologi se$ara aktif dengan memperpanjang aktu ereksi misalnya sildenafil sitrat (?iagra@) dan yohimbine dari Pausinystalia yohimbe. $. 6prodisiaka yang merupakan suatu aprodisiaka biologi aktif yang berefek fisiologis aktif se$ara alami. 6prodisiaka jenis ini bekerja meleati saar darah otak atau menstimulasi dan merangsang pada area yang dapat menimbulkan gairah seksual. Aontohnya antara lain hormon dan berbagai ma$am neurotransmiter (:akubu dkk., %&&4). 6da banyak tanaman-tanaman lain yang dapat bersifat dan telah terbukti memiliki efek sebagai aprodisiaka seperti yohimbe diketahui mampu berkhasiat sebagai aprodisiaka. 6ktifitas yohimbe sebagai aprodisiaka dengan dua '; mekanisme dalam meningkatkan fungsi seksual yaitu meningkatkan ke$enderungan untuk merangsang pemberian epinefrin dari alfa% reseptor ke sistem saraf pusat kemudian diaktiasi menjadi neurotransmitter dan mentranslokasikan epinefrin dari alfa-% reseptor adrenergik pada area pelik (#o dan Tan, %&&4). Tanaman ketapang (Terminalia $atappa) terutama bagian biji memiliki aktifitas sebagai aprodisiaka yaitu untuk memperpanjang aktu ejakulasi sehingga dapat bermanfaat untuk mengatasi gangguan seksual misalnya ejakulasi dini. *enurut penelitian yang dilakukan oleh 0atnasooriya dan Dharmasiri (%&&&) membuktikan baha biji Terminalia $atappa pada dosis pemenjanan '2&&-&&& mgkg BB tikus se$ara per oral dapat berefek untuk memperpanjang aku ejakulasi sedangkan apabila pada dosis diatas &&& mgkg BB tikus justru tidak berefek untuk meningkatkan libido, kekuatan seksual maupun daya seksual (0atnasooriya dan Dharmasiri, %&&&). >inseng (PanaI ginseng) bersifat adaptogen yang dapat meningkatkan kemampuan fisik termasuk italitas, hasrat seksual, resistensi terhadap stres dan penuaan. +elain itu,
ginseng dapat meningkatkan stimulasi hormon yang berhubungan dengan seks seperti testosteron dan juga meningkatkan respon seksual baik pada pria maupun anita (#o dan Tan, %&&4). Komponen pada ginseng seperti ginsenosida dapat merelaksasi $orpus $aenosum pada kelin$i sehingga mampu memediasi nitrit oksida (9) untuk dilepaskan dari sel saraf atau '4 endotelial.
3. 0eproduksi Pria 9rgan reproduksi pria memiliki struktur yang terdiri dari testis dalam kantong skrotum, penis, sistem duktus yang terdiri dari epididimis, as deferens, duktus ejakulatorius dan uretra serta glandula asesoris yang terdiri dari esikula seminalis, kelenjar bulbouretralis dan kelenjar prostat. Bagian dalam testis terbagi atas lobulus yang terdiri dari tubulus seminiferus, sel sertoli dan sel-sel leydig. Produksi sperma atau spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Pada bagian kepala berhubungan dengan duktus seminiferus (duktus berfungsi sebagai aliran keluar) dari testis dan bagian ekor terus berlanjut ke as deferens. ?as deferens merupakan duktus ekskretorius testis yang membentang sampai ke duktus esikula seminalis. Duktus ejakulatoris kemudian ' bergabung menjadi satu dengan uretra yang menjadi saluran keluar bersama sperma maupun kemih (6nderson dan /ilson, '552). Proses spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. +permatogenesis men$akup pematangan sel epitel geminital melalu proses pembelahan dan diferensiasi sel yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Proses ini distimulasi oleh beberapa hormon seperti testosteron, #! (#uteiniGing !ormone), =+! (=olli$le +timulating !ormone), estrogen dan hormon pertumbuhan (>uyton dan !all, '55;). Testosteron merupakan suatu steroid A'5 dengan gugus 9! pada posisi '4. !ormon ini hasil sintesis dari kolesterol dalam sel #eydig. +ekresi testosteron dibaah kendali #! dan mekanisme #! dalam merangsang sel #eydig melibatkan peningkatan 6*P siklik. anong, %&&). !ormon estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli saat distimulasi oleh =+!. +elain itu, sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testosteron dan estrogen serta membaa keduanya ke dalam $airan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia saat proses pematangan sperma.
Pada tahap-tahap aksi seksual pada pria diaali dengan ereksi. uyton dan !all, '55;). Kemudian dilanjutkan dengan lubrikasi. #ubrikasi yaitu proses keluarnya lendir dari kelenjar uretra dan kelenjar bulbouretralis. #endir ini akan mengalir melalu uretra selama berhubungan seksual untuk membantu melubrikasikan selama koitus (>uyton dan !all, '55;). +etelah lubrikasi lalu dilanjutkan dengan emisi. uyton dan !all, '55;). +etelah proses emisi kemudian dilanjutkan dengan ejakulasi. anong, %&&). Proses terakhir dari tahap-tahap aksi seksual pada pria adalah resolusi. 0esolusi merupakan hilangnya gairah seksual se$ara keseluruhan selama '-% menit kemudian diikuti dengan hilangnya ereksi (>uyton dan !all, '55;).
Dari tahap-tahap aksi seksual pada pria tersebut mungkin saja terjadi gangguangangguan sehingga mempengaruhi aksi seksual pria. >angguangangguan seksual pada pria dapat berupa7 a. Disfungsi ereksi atau impotensi adalah suatu
keadaan dimana
terjadi
ketidakmampuan pria untuk memulai melakukan ereksi atau mempertahankan ereksi tetap terjadi saat penetrasi dalam berhubungan intim. Penyebab terjadinya disfungsi erektil dapat berupa faktor psikogenik maupun faktor organik. Penyebab faktor psikogenik antara lain seperti7 ansietas (ke$emasan), depresi, keletihan dan tekanan ketika berhubungan seksual. Penyebab faktor organik termasuk kelainan neurologis (neuropati, parkinsonisme), penyakit askuler oklusif, penyakit endokrin (diabetes, hiperteroidisme, hipoteroidisme, tumor hipofisis dan hipogonadisme disertai defisiensi testosterone), gagal ginjal kronis, sirosis, kondisi hematologis (penyakit !odgkin, leukimia), trauma pada pelis atau area genital, obatobatan (alkohol, preparat psikoaktif, antikolinergik) dan penyalahgunaan obat (Brunner dan +uddarth, %&&%). b. *asalah ejakulasi yang dapat dibagi lagi menjadi ejakulasi prematur dan ejakulasi lambat.
e. >airah seksual atau libido yang rendah merupakan suatu kondisi dimana sedikitnya gairah untuk melakukan hubungan seksual atau hilangnya fantasi seksual yang dapat bersifat permanen. >airah seksual yang rendah dapat terjadi baik pada pria maupun pada anita (6nonim, %&&).
;. Aabe aa Aabe jaa memiliki nama latin yaitu Piper retrofra$tum ?ahl. +elain itu, $abe jaa mempunyai nama daerah lada panjang, $abe jaa, $abai panjang (+umatera)F $abe jamu, $abean, $abe areuy, $abe sula (aa)F $abi jamo, $abi onggu dan $abi solah (*adura)F $abia (*akasar) (6nonim, '545). Aabe jaa mengandung senyaa kimia seperti piperin, kaisin, piperidin, isobutildeka-trans-%-trans-3-dienamida, saponin, polifenol, minyak atsiri, asam %4 palmitat, asam tetrahidropiperat, '-undesilenil-,3-metilendioksibenGena dan sesamin (6nonim, %&'&). Di masyarakat penggunaan buah $abe jaa digunakan yaitu sebagai analgetik, antipiretik, men$egah mulas, lemah syahat (aprodisiaka), stimulan, karminatif, diaforetik, tekanan darah rendah, sakit gigi, migrain, influenGa,sakit kuning, demam, anti bakteri, menghangatkan juga menyegarkan tubuh, pemakaian luar untuk en$ok dan sesudah melahirkan serta memperlan$ar perederan darah (6nonim, %&&F Dalimartha, '555F *uslisah, %&&'F +upriadi, %&&').
4.
yang terdapat di lapisan batas, sehingga suatu titik akan di$apai oleh Gat-Gat yang tersari jika ada daya dorong yang $ukup untuk melanjutkan pemindahan massa. *akin besar perbedaan konsentrasi, makin besar daya dorong tersebut hingga makin $epat penyarian. Aairan penyari harus dapat men$apai seluruh serbuk dan se$ara terus menerus & mendesak larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi keluar (6nonim, '5;). *aserasi merupakan $ara penyarian yang sederhana. *aserasi dilakukan dengan $ara meredam serbuk simplisia dalam $airan penyari. Aairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung Gat aktif. Qat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan Gat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristia tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel (6nonim, '5;). Aairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut lain. Bila $airan penyari digunakan air maka untuk men$egah timbulnya kapang, dapat ditambahkan bahan pengaet, yang diberikan pada aal penyarian (6nonim, '5;). Keuntungan $ara penyarian dengan maserasi adalah $ara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Kerugian $ara maserasi adalah pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna (6nonim, '5;).
=. #6D6+6 T<90" Di "ndonesia, krangean telah banyak digunakan oleh masyarakat terutama +e$ara empirik, minyak kulit batang krangean telah dimanfaatkan untuk obat kejang urat atau otot (*ardisiojo dan 0adjakmangunsudarso, '5;). *enurut *u$htaridi dkk. %&&2 dan %&'', minyak kulit batang krangean memiliki bioaktifitas yang dapat berefek sebagai penurun aktifitas lokomotor (antikejang) diketahui baha inhalasi minyak atsiri kulit batang krangean dengan dosis &,2 m# dapat menurunkan aktifitas lokomotor men$it jantan galur DD: (Deutshe Denken :oken) hingga ;&,42C. Kandungan minyak atsiri yang berperan dalam aktifitas ini adalah sitronelal, sitronelol, a-terpineol dan ',-sineol. +enyaa tersebut berikatan dengan dan E >6B6 sehingga meningkatkan aktifitas kerja sistem >6B6 yang menyebabkan penurunan aktifitas lokomotor (6oshima dan !amamoto, '555F Bu$hbauer dkk., '55). *inyak essensial dapat memberikan efek terhadap otak melalui indra pen$iuman lalu kemudian ditransmisikan oleh lendir yang terdapat pada sillia rongga hidung selanjutnya diteruskan ke sistem saraf pusat otak sehingga memberikan efek pada kebugaran mental dan
emosional, salah satunya yaitu pada pikiran dan perasaan terhadap aktifitas berhubungan seksual. Pertambahan jumlah atau kadar hormon tertentu dalam tubuh akan dapat mempengaruhi intensitas semangat, suasana hati dan 3 libido (>unaan, %&&). Kandungan senyaa kimia tumbuhan krangean telah banyak diteliti, terutama kandungan minyak esensialnya. *inyak esensial krangean lebih tinggi dibanding #itsea kostermarin Ahang dan #itsea ger$iae ?idal. Kandungan minyak esensial daun sekitar &,C dengan kandungan utama ',-sineol yaitu men$apai 3,5C, sedangkan batang mengandung &,''C (Aheng dan Aheng, '5). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ahen dkk. (%&'%) menunjukkan baha minyak atsiri krangean sangat memungkinkan untuk digunakan dalam bentuk sediaan farmasetik atau suplemen makanan yang dapat membantu regulasi sistem saraf pusat karena aktifitasnya sebagai neurofarmakologi yang poten pada hean uji. Diketahui baha pada dosis 2&& mgkg minyak atsiri buah krangean memiliki khasiat sebagai anIiolyti$ terhadap perilaku hean uji pada the eleated plus-maGe test. 9leh karena aktifitasnya sebagai neurofarmakalogi yang dapat mengobati gangguan psikologis dan gangguan neurologis terutama pada disfungsi seksual dengan mekanisme yaitu meningkatkan regulasi pada sistem saraf pusat maka hal ini memungkinkan jika krangean terutama minyak atsirinya memiliki efek sebagai aprodisiaka (Ahen dkk., %&'%).
>. !"P9T<+"+ Pemberian berulang minyak atsiri krangean selama % hari dengan dosis '2 R#kg BB diduga dapat berefek sebagai aprodisiaka dan dapat mempengaruhi kualitas spermatoGoa serta organ reproduksi pada tikus jantan