PENDIDIKAN JASMANI DAN KETERAMPILAN MENURUT AL QUR'AN DAN AL HADITS
Mahmudatun Hasanah Institut Agama Islam Negeri Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111 E-mail:
[email protected]
Abstrak Sebagai manusia kita memerlukan suatu pendidikan baik pendidikan yang tergolong Islam maupun yang umum, disini penulis mencoba meneliti sesuatu tentang Pendidikan jasmani dan keterampilan menurut Al Qur’an dan hadist. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dalam pengumpulan data pencariannya melalui situs portal garuda dan moraref serta mengunakan referensi dari buku Juhri yang berjudul landasan dan wawasan pendidikan, penelitian ini mengungkapkan apa yang dinamakan pendidikan sesungguhnya, serta landasan apa saja yang digunakan dalam pendidikan tersebut, hakikat serta tujuan yang mendasar dari pendidikan tersebut, pendidikan jasmani itu bagaimana Dan mengenai pendidikan jasmani dan keterampilan menurut Al Qur’an dan Hadist sendiri bagaimana, serta pemilihan konsep, metode serta cara-cara yang harus digunakan dalam pendidikan jasmani dan keterampilan itu baiknya seperti apa agar tidak menyeleweng atau menyalahi aturan-aturan Islam. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tidak luput dari khilaf dan dosa. menurut Al Qur’an dan Hadist pendidikan jasmani dan keterampilan baik untuk manusia dikarenakan dapat memberikan dorongan untuk membuat tubuh menjadi berstamina, sehat, tidak lesu serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang kuat dan membuat manusia menjalankan aktifitas serta ibadahnya dengan bersemangat, tujuan pendidikan Islam untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran, (intelektual), diri manusia yang rasional, perasaan indera. Karena itu pendidikan hendaknya mencangkup pengembangan seluruh aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia. Banyak sekali masalah didalam pendidikan jasmani dan keterampilan dikarenakan penerapan pengajaran yang dilaksanakan pendidik sering tidak menyesuaikan dalam kurikulum yang ada, hal itu dapat mengakibatkan berdampak pada pendidikan jasmani dan keterampilan namun solusi untuk masalah itu yaitu bahwasanya menjadikan seorang pendidik harus yang profesional dan bermutu tinggi. Kata kunci: Pendidikan, Jasmani, Keterampilan, Al Qur’an, Hadits Abstract As we need an education good education is classified as Islamic and secular. Here the author tries to examine something about phisycal education and skills according to the Qur’an and the hadist. In this study the authors used qualitative research methods in data collection quest through portal sites eagle and moraref and use a reference book entitled Juhri grounding and insight into education, this study reveals what is called real education and the foundation are to be used in the education of the fundamental nature and purpose of the study. The physical education and about how physical education and skills according to the qur’an and the hadith itself how the concept selection methods 1
and ways that should be used in physical education and skils are as good as what not to deviate or violatet the rules of Islamic rules. Basically humans are creatures that can not escape err and sin according to the qur’anand the hadith of physical education and skill both for humans due can give a boost to help the body stamina, healthy, not sluggish and can increase endurance strong and make human run activities and worship with vibrant. A lot of problems in physical education and skills due to the application of the teaching conducted educators often do not fit in the existing curriculum it may result in an impact on physical education ang skills but the solution to that problem is that educators must make a professional and high quality. Keywords: Education, phisycal, skill according, the Qur’an, the Hadist
A.
Pendahuluan Sebagai manusia kita memerlukan suatu pendidikan baik itu pendidikan yang menyangkut
kehidupan akhirat maupun yang menyangkut duniawi. Suatu Pendidikan atau mendidik yang secara harfiah sendiri dapat diartikan sebagai memelihara dan memberi latihan. Pendidikan juga merupakan suatu yang terstruktur dan memiliki niat untuk memberikan kecerdasan kepada seluruh masyarakatnya yang tentu sangat mendukung kemajuan Negara ini. Banyak dari peneliti-peneliti yang mempunyai persepsi sendiri-sendiri dalam mengartikan sebuah arti pendidikan. Pendidikan merupakan gudangnya ilmu pengetahuan yang semua manusia yang berakal dan mempunyai suatu cita-cita yang indah dengan cara penggapaiannya mereka akan mencari dan mengejar yang namanya ilmu pengetahuan, sesuatu yang membuat manusia mengerti apa yang ada diseluruh penjuru ini terletak pada pemahaman ilmu pengetahuan yang mereka miliki, baik itu mereka mendapat dari media cetak, dan media lain-lainnya, dan pemusatanya di suatu lembaga pendidikan ini. Disuatu pendidikan sangatlah cenderung terdapat banyak masalah yang berkecampung di dalamnya, karena setiap sesuatu itu pasti ada halang rintang yang menerpa karena istilahpun menjawab bahwasanya bersakit-sakit pada pertamanya dan kesenangan akan teraih apabila kesulitan telah terlampaui. Kehidupan memiliki makna dengan adanya pengetahuan yang didapat dalam suatu pendidikan, Diantaranya Pendidikan dalam Islam sangatlah penting bagi kehidupan. Al Qur’an sebagai sumber Agama Islam mempunyai dan mengantongi segudang hikmah yang fungsinya memberikan bimbingan jalan kepada umat manusia. telah jelas dalam Al Qur’an yang menyuruh umat muslimin muslimat untuk menuntut ilmu lain kata wajib berpendidikan, bukan hanya pendidikan Agama namun pendidikan umum, didalam suatu pendidikan banyak sekali pembelajaran yang dapat kita petik, pada pendidikan yang diselenggarakan pada sekolah kita bisa mengambil pengetahuan-pengetahuan tentang teori ilmu pengetahuan dan juga diberikan suatu hitung-hitungan nah dan juga mendapatkan suatu teori dasar dalam berolahraga seperti saja tekhnik dasar lempar lembing dan juga prakteknya, serta yang didalamnya terdapat pendidikan yang mampu mengubah banyak jati 2
diri manusia. walaupun sederhana namun cakupannya sangat luas sekali yang berupa pendidikan jasmani dan keterampilan.1 Pendidikan jasmani dan keterampilan haruslah dilaksanakan oleh semua manusia untuk menjaga kebugaran jasmani dan juga menciptakan keterampilan untuk kehidupan mereka sendiri, dalam pendidikan jasmani ini manusia dapat melatih fisik mereka dengan aktifitas berolahraga untuk mendapatkan pertumbuhan jasmani, kebugaran dan kecerdasan semua itu akan mengikuti tubuh atau fisik manusia itu sendiri. Keadaan dunia sekarang ini dengan pendidikan jasmani dan keterampilan dapat menciptakan dan menumbuh kembangkan sikap dan nilai yang menjadi tujuan dan harapan nya, dalam Al Qur’an dan Hadis itu pula di jelaskan serta di berikan suatu acuan untuk menjaga kesehatan jasmani dan juga keterampilan diri manusia, tubuh ini memerlukan energy karena pada dasarnya manusia sendiri mempunyai suatu daya tahan tubuh yang sangat terbatas dan bahwasanya manusia itu diciptakan oleh Allah bersifat lemah, oleh karena itu kita perlu memberikan suatu energi.2 Al Qur’an dan Hadist memandang bahwasanya pendidikan jasmani dan keterampilan ditetapkan dalam bagian hak manusia yang pada dasarnya merupakan keuntungan kepada pendidikan akhlak dan juga spiritual. Karena pendidikan akhlak dan juga pendidikan spiritual apabila tidak mempunyai dukungan dari pendidikan jasmani tidak akan mencapai puncaknya, mengapa demikian karena dengan keadaan jasmani yang tidak sehat dan berdampak kepada rohani manusia yang dapat memberikan efek buruk terhadap kegiatan yang berlangsung di kehidupan kita. oleh karenanya kita semua harus menyeimbangkan pendidikan jasmani untuk dapat mencapai suatu puncak pendidikan akhlak dan juga spiritual. Dalam kehidupan manusia kebugaran tubuh serta yang menyangkut keadaan fisik kita sangatlah penting untuk dipelihara karenaanya akan mendukung aktifitas kita dalam menjalankan ibadah, dan dapat membuat tubuh kita semangat untuk beribadah, dengan keadaan tubuh yang tidak sehat manusia akan malas dan selalu lesu untuk melaksanakan perintah dari Allah dan Rosulullah. Dan dengan dukungan pendidikan jasmani manusia dapat terarahkan dalam mengenali dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan sekitar dan penciptanya. Di dalam hadits nabi yang selalu memberikan kepada umatnya pesan yang berupa pendidikan yang harus selalu umatnya pelajari untuk membantu supaya dalam ibadahnya akan benar tidak asal-asalan. Karena ibadah yang tanpa dibarengi dengan ilmu pengetahuan akan terasa hambar dan akan terasa seperti makan tanpa lauk atau sayur.3
1
Hari Amirullah Rachman, “Dimensi Kecakapan Hidup (Life Skill) Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani,” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 6, No. 2 (2011). 2 Ibid. 3 Kholid Musyaddad, “Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Telaah Qur’ani),” Al-Ulum 1 (2012).H.39-40.
3
Allah juga menurunkan surat Al-Alaq yang menyuruh membaca dan agar hambanya mengetahui bagaimana manusia diciptakan itu dengan segumpal darah dan agar manusia tidak takabur atas apa yang telah Allah berikan kepada manusia. Mempunyai keadaan tubuh yang sehat manusia akan dapat konsentrasi dalam menjalani aktifitas rutinnya, shalat yang merupakan suatu ibadah umat Islam juga merupakan pendidikan jasmani dan keterampilan, mengapa demikian karena shalat itu adalah suatu aktifitas fisik dan apabila kita juga tidak melatih fisik kita untuk bergerak maka kita akan selalu bermalas malasan ketika ingin melaksanakan shalat maka harus bersuci terlebih dahulu dari hadas dengan berwudhu atau tayamum apabila tidak mendapatkan air, jika tubuh lemas dan tak mempunyai daya tahan tubuh yang sehat manusia pasti malas berwudhu maupun tayamum untuk syarat melaksanakan kewajibannya yaitu shalat dan dampaknya manusia meninggalkan shalatnya, maka dari itu semua agar kejadian tadi tidak akan terjadi dengan itu pendidikan untuk membuat tubuh sehat dan tidak bermalas-malasan itu kita lakukan, Karena hal itu sangatlah penting. maka dari itu pendidikan kesehatan jasmani dan keterampilan harus kita ikuti untuk modal kita sebagai umat muslim beragama sebagai pendukung kita dalam pencapaian peribadatan, perbanyak melaksanakan aktifitas ibadah dan lain sebagainya.4 Dalam pendidikan jasmani dan keterampilan menurut agama Islam itu bermanfaat untuk kebutuhan diri kita serta kehidupan manusia, seperti aktifitas yang diperintahkan agama Islam untuk melaksanakan puasa senin dan kamis meskipun itu hanya disunahkan tetapi manfaatnya sangatlah besar sebagai tolak penyakit, mengurangi berat badan, mengurangi kadar gula darah dan mengurangi penumpukan lemak dan dapat mendorong pertumbuhan dan gerak aktivitas pencernaan dan berfungsi untuk pembaharuan atu penggerak sel-sel dalam tubuh, dan mengatur pola makanan dan minuman yang pengaruhnya dapat memperkuat kesehatan tubuh, bukan hal itu saja shalat pun merupakan suatu aktifitas yang menjadi sebuah olahraga yang sederhana bila kita renungkan, karena dari gerakangerakan shalat tersebut memiliki makna dan khasiat nya masig-masing, apalagi bila kita melakukan shalat malam, karena pernah dijelaskan dalam buku yang membahas tentang shalat malam, disitu tubuh kita pada saat shalat malam akan memberikan suatu keadaan tubuh yang enakan, maksudnya yang tadinya tubuh pegal-pegal menjadi baikan dan tidak sakit-sakit lagi sehingga dengan kesehatan tubuhnya dia akan sempurna dalam melaksanakan ibadah yang diperintahkan Allah dan manusia akan lancer dalam berfikir serta dapat menciptakan keterampilan yang banyak variasi yang terpancar dalam ide-ide pemikirannya.
4
Ibid.H.41.
4
Nah prilaku atau kegiatan itu adalah suatu pendidikan jasmani menurut Al Qur’an maupun Al Hadits. Dalam Al Qur’an dan Hadits tujuan pendidikan Islam sendiri yaitu realisasi nilai-nilai keIslaman, maksudnya disini mewujudkan dan menerapkan apapun yang diajarkan dalam pendidikan Islam itu sendiri agar dapat memberikan suatu kebaikan didalam kehidupan bermasyarakat. Didalam suatu kegiatan didalam pendidikan untuk mendapatkan tujuan atau untuk mencapai suatu pendidikan yang unggul kita sebagai seorang pendidik akan menggabungkan kemampuan kita gara menjadi suatu kesatuan yang dapat menggempur semua maslah yang terjadi, dengan ini suatu yang dibutuhkan adalah dengan menerapkan atau penerapan managemen yaitu didalamnya dengan membuat suatu kerjasama dalam pencapaian suatu tujuan, didalam suatu suatu managemen
itu terdapat pelaksanaan:
perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian. 5 Demikian yang dilaksanakan dalam managemen telah disebutkan tadi yang awalnya perencanaan, suatu yang akan dilaksanakan harus bareng-bareng untuk memkompromikan agar dapat menentukan cara serta apa yang akan dilakukan selanjutnya, dan yang kedua suatu pengorganisasian, yaitu membuat suatu bagian-bagian dan kelompok-kelompok dalam suatu tugas masing-masing untuk mempercepat dan tugasnya dapat tercapai, hal yang ketiga pemimpinan adanya pemimpin dalam kegiatan tersebut untuk dapat menjadi suatu teladan yang mengarahkan bagaimana selanjutnya dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, hal yang keempat pengawasan, maksudnya disini ada salah satu dari anggota tersebut yang member teguran ketika tugas yang dilaksanakan oleh salah satu pihak tersebut salah atau keliru dalam melakukan tugasnya. 6
B.
Metode Penelitian Didalam menyusun dan menuiskan suatu jurnal yang dimana jurnal itu harus actual maka oleh
karena itu sangatlah penting dalam pemakaian metode penelitian agar suatu jurnal itu dapat menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk digunakan sebagai suatu contoh ilmu yang benar dan terpercaya. Metode penelitian ini yaitu merupakan langkah-langkah untuk mendapatkan suatu pengetahuan atau ilmu yang diperlukan oleh seseorang peneliti, maka dari itu seorang peneliti di haruskan untuk memilih metode yang akan digunakan dalam mencari suatu pengetahuan dengan benar agar dalam penelitian itu dapat menjadikan penelitian yang baik dan tepat, didalam suatu penelitian banyak sekali motode penelitian yang dapat dipilih sesuai dengan keadaan apa yang akan anda teliti diantaranya metode historis yang digunakan sebagai metode dalam merekontruksi kejadian, dan apabila metode deskriptif
5 6
Ibid.H.42. Ibid.H.43.
5
atau survey deskriptif digunakan sebagai menggambarkan mengapa ada fenomena itu terjadi, metode explanatoly atau survey verivikatif dipakai untuk menguji teori, dan yang terakhir metode eksperimen digunakan untuk menguji kelompok perlakukan dan kelompok control. Nah dengan semua metode ini maka dalam suatu penelitian saudara akan mendapatkan hasil yang maksimal apabila dalam memilih dan menggunakan metode tersebut baik dan tepat.7 Didalam penelitian ini semua data yang ada harus actual tidak direkayasa dan dalam penelitian kita harus menggunakan suatu penjelasan yang masuk akal atau bisa dinalar oleh banyak orang atau yang dimaksud objektif, sistematis dan teruji keasliaanya. Dalam penelitian ini peneliti memakai telaah pustaka dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif yang berupaya meneliti tentang sebuah subyek yang digunakan peniliti untuk penelitiannya dengan kajian teks buku-buku dan naskah yang bersumber dari naskah-naskah pustaka dengan mengambil referensi dari buku dosen dan pengambilan referensi melalui 10 jurnal nasional dan 5 jurnal akademik dan menggunakan metode verivikatif yaitu pengujian mengatakan seberapa jauh tujuan yang dibatasi tercapai atau cocok dengan keinginan teori yang sudah jadi untuk menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Waktu penelitian berkisar sekitar 2 minggu untuk peneliti mencari sumber data serta referensi-referensi untuk pengumpulan data dan diharapkan peneliti dapat memberikan sesuatu yang jelas serta subjektif, dengan semua sumber data itu maka penelitian dapat berjalan dan sumber data tersebut sangat membantu seseorang dalam membuat karya ilmiah tersebut.8
C.
Pendidikan Jasmani Dan Keterampilan Menurut Al Qur’an Dan Hadist Pendidikan dari beberapa istilah yang diambil dari ketentuan umum UU RI. No 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas dan peraturan pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, serta dari buku-buku yang disusun oleh pakar pendidikan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Didalam suatu jurnal yang menjelaskan bahwasanya konsep pendidikan menurut Said Nursi merupakan suatu campuran dari beberapa unsur yaitu 3: bahwasanya dari ilmu-ilmu agama, ilmu
7
Widya Hanum Sari Pertiwi Dan Riza Weganofa, “Pemahaman Mahasiswa Atas Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Refleksi Artikel Hasil Penelitian,” Lingua: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra 10, No. 1 (2015): 18–23. 8 Ibid.H.24.
6
umum, ilmu filsafat, sufisme, semua dipadukan atau dicampur untuk diajarkan ke masjid atau surau sebutan surau-surau tarekat.9 Pendidikan nasional adalah yang berdasarkan pancasila dan UUD NKRI Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, budaya dan tanggap kepada tuntunan jaman. Landasan pendidikan itu bahwasanya pendidikan merupakan wadah atau suatu ranah dengan mempunyai bagian-bagian menyeluruh serta berkembang baik setelah sekian lamanya hingga saat ini yang berupaya mengajarkan kepada masyarakat dengan mengadakan kegiatan yang diadakan secara relevan dari perbedaan bahasa, suku, aturan serta prilaku sehari-hari didalam kalangan manusia didaerah tertentu. Terdapat dua landasan pendidikan bahwasanya hubungannya dekat sekali pada cara-cara dimana kita menjalankan setiap waktu dalam suatu lembaga, yang paling pokoknya suatu yang diajarkan adalah cara yang mendasar atau sesuatu yang sangat spesifik kepada ilmu kejiwaan serta ilmu ilmu didalam suatu kajiannya serta berkaitan dengan teknologi. Landasan psikologis ini apabila dipergunakan adalah sebagai suatu pembekalan tenaga belajarnya bagi suatu acuan berdasarkan ilmu pengetahuan dapat memberikan suatu pedoman atau arahan kepada seluruh staf didalam lembaga khususnya guru tentang sumber teori dan pembelajaran. Bahwasanya kedua landasan tersebut dapat membantu pendidik untuk menjadikan dan menciptakan atau menampakkan suatu yang besifat sama rata serta keserasian serta dinamis antara pengembangan karakter seorang murid dan penguasaan iptek yang dipakai serta dilaksanakan setiap mereka beraktifitas.10 Dalam landasan filosofis itu bersifat filsafat asal muasal merupakan yang diucapkan orang yunani yaitu philein (mencintai) serta dalam kata sophis yang berarti hikmah, arif, atau bijaksana. Filsafat ini menelaah secara mendalam dan menyeluruh untuk menghasilkan suatu hal-hal yang penting dalam aktifitas keseharian manusia serta alam jagat raya setiap apa yang sering dilakukan bersumber dari dua factor religi atau islami serta prilaku dalam pusat dalam keyakinan, ilmu alam bersifat mengira-ngira apa yang ada dipikiran atau penalaran tapi kedekatannya lebih pada pengetahuan. mengapa demikian, dikarenakan filsafat muncul disebabkan banyaknya sesuatu dalam kenyataannya memiliki kebimbangan, keraguan karena mengandalkan akal manusia. Banyak sekali tatapan dalam pemikiran-pikiran seorang peneliti yang kaitannya dengan makhluk hidup serta pengikut alam jagat raya dalam pidato atau pembicaraan dari seluruh golongan-golongan yang pada kenyataannya berbeda-
9
Muhammad Husni, “Rancang Bangun Filsafat Ilmu Keislaman Ptai Riset Berbasis Pesantren,” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 21, No. 2 (2016): 173–194. 10 Ibid.H.195.
7
beda dan sering pula dalam hal mengungkapkannya memiliki khas tersendiri atau naturalism (positivism).11 Idealisme menekankan kepada seluruh manusia apabila pada kenyataannya merupakan pemikiran, atau pendapatnya jadi pokok psikologisnya bahwasanya pada kenyataannya jadi sandaran semua manusia atau yang sudah dipercayainya cuma sesuatu yang samar-samar belum jelas dan prilaku dalam pendapatnya menjadi suatu kebenaran bersifat keagamaan atau mental. Namun pada dasarnya atau pada umumnya suatu golongan ini memberikan pengarahan didalam suatu ruang proses belajar mengajar kegiatan intelektual untuk membangkitkan pendapat-pendapat seseorang bahwasanya belum diungkapkan maka tempat berlangsungnya belajar mengajar seperti sekolah berfungsi membantu siswa mencari dan mendapatkan sesuatu yang benar dan yang indah dalam setiap keseharian yang luhur. Golongan ini naturalism mengatakan bilamana pemikiran yang mendalam yang selalu memberikan suatu pendapat bahwasanya semua kebenaran menurut mereka tentu bisa ditangkap pada penglihatan dalam kenyataan sesungguhnya.12 Aliran ini, menggunakan kata-kata beranekaragam memberikan suatu pendapat sebagaimana poin-poin nya memiliki kreteria mutlaq serta tidak dapat di ganggu gugat berdasarkan hukum alam. Pendidikan memiliki peran dalam menggali suatu penemuan-penemuan baru yang belum dimiliki oleh seseorang dari kehidupannya diluar sekolah dan menjadi tutor untuk terciptanya taraf dan tingkah laku bergaul dengan lebih baik, berpengetahuan dalam cerita-cerita dahulu, dapat menggunakan bahasa dengan baik, memiliki ilmu agama serta matematika. Sedangkan landasan sosiologiscaranya untuk pembelajaran bagaimana berbicara dengan individu lain, berbagai kepercayaan anak muda dapat dengan cepat bersosialisasi. Sosiologis dapat berarti proses telaah secara benar atau nyata dalam menanggapi masalah bergaul peserta didik pada system pendidikan.13 Kenyataannya hal-hal yang berlangsung dalam sosiologis terdapat empat bidang. Yang pertama hubungan kegiatan tadris menggunakan suatu cara bercampurnya penduduk dalam beda wilayah yang mempelajari manfaat kita memiliki atau mempelajari ilmu pengetahuan tentang kebudayaan, hubungan system sosial dan system kekuasaan, cara yang digunakan pada saat pembelajaran untuk memberikan suatu apresiasi bersosialisasi tidak memicu pada kebudayaan yang tidak baik, yang menjembatani dari orang tingkat sosial atau system status, kegunaan melaksanakan suatu proses belajar mengajar di sekolah dengan berbagai perbedaan yang ada pada kelompok-kelompok masyarakat. Yang kedua 11
Ibid.H.196. Juandi Arif Rifa’i, “Urgensi Berfikir Strategis Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia,” Akademika:Jurnal Pemikiran Islam17,No. 2 (2012). 13 Ibid. 12
8
hubungan kemanusiaan disekolah antaranya: didalam suatu tempat belajar mengajar manusia akan menjadi satu walaupun berbeda tempat dan suku budaya diluar sekolahnya, pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah. Yang ketiga mengajarkan bagaimana membentuk akhlak dengan mencontoh atau mempelajari peranan sosial guru, sifat kepribadian guru, berbuat baik dan berakhlak baik untuk menjadi teladan dan contoh untuk anak-anak. didalam landasan cultural memang semuanya atau segala sesuatu menjadi pertama kali mereka membentuk keterampilan dan menciptakan sesuatu akan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar.14 Kebudayaan dalam arti luas tersebut dapat berwujud ideal suatu kebiasaan yang telah mendarah daging dalam diri seseorang atau masyarakat seperti mereka yang memiliki cara-cara pada saat ada kelahiran ada acara muyen atau begadang pada malam pertama sampai 6 hari atau lebih pada manusia yang ada didaerah tertentu. Dan landasan yang menyangkut pada pendidikan jiwa atau melatih jiwa seorang anak merupakan yang paling pokok
dalam pendidikan dan seseorang akan dikatakan
mempunyai potensi, pengetahuan yang baik dan juga intelektualnya baik itu sesuatu yang paling pokok yang harus diajarkan terletak pada guru dan cara pembelajaran dalam kelas tersebut. Yang terahir landasan ilmiah dan teknologi, pengertian pengetahuan sendiri merupakan segala sesuatu pemberian dari seseorang atau pendidik atau kita dapatkan sendiri yang memang pertamanya kita tidak tahu dengan pengidraan terhadap fakta, penalaran intuisi dan wahyu, pengetahuan memberikan manusia dapat berguna atau menjadi seorang ilmuan, dengan demikian ilmu-ilmu alam, humaniora seni, filsafat, merupakan suatu ilmu yang memiliki perbedaan dalam kegunaan masing-masing banyak lagi yang lain atau yang sejenisnya. Sering pula disebut ilmu dasar ilmu terapan.
Sedangkan iptek sendiri
bersangkutan dengan internet atau sosial media untuk mencapai kehidupan maju dan layak atau sama dengan yang lain, yang telah sejak permulaan kehidupan manusia.15 Seseorang akan lebih mengerti apa bila telah mereka renungkan bahwa hidup adalah sebuah tantangan, dan tantangan sendiri adalah yang dikatakan hidup, karena jika kehidupan tanpa adanya tantangan akan terasa hampa. Disini pendidikan juga merupakan suatu persoalan hidup, kehidupan tanpa adanya pendidikan akan dapat menjadi masalah yang sangat besar. Pengajaran yang baik yang yang diberikan oleh seorang pendidik dengan metode yang efektif untuk membuat peserta didiknya
14
Lukman Hakim, “Budaya Organisasi Islami Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja,” Iqtishadia Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam 9, No. 1 (2016). 15 Ibid.
9
senang dalam menerima ilmu pengetahuan tersebut, memberikan sesuatu yang kreatif, dalam hal ini memang diharuskan guru memiliki suatu ide-ide yang cemerlang yang bagus dan menyenangkan.16 Pendidikan juga dapat dikatakan sebuah tameng luar biasa karena dapat meningkatkan SDM yang mana dapat meningkatkan dan memajukan SDA di Negara Indonesia. Bukan hanya pendidikan seperti yang telah disebutkan diatas melainkan seseorang harus menjalani pendidikan jasmani dan keterampilan secara baik dan senang, karena apabila kita mengabaikan pendidikan tersebut kita akan rugi, karena Dalam Pendidikan jasmani dan keterampilan mempunyai suatu konsep yaitu sebuah aktifitas jasmani yang terarah, teratur, dan bertahap sebagai perolehan kita dalammewujudkan cita-cita pendidikan nasional. pendidikan jasmani ini adalah suatu pembelajaran yang bertujuan untuk memperkuat tubuh, kesehatan tubuh, keterampilan tubuh, kebugaran tubuh dalam menjadikan suatu keinginan tercapai untuk mengantarkan peserta didik mewujudkan proses belajar dan pembelajaran secara aktif dan supaya peserta didik dapat mewujudkan dan mengekspresikan keterampilan yang dimilikinya. Kesiapan dalam menuntut ilmu itu berasal dari niatan diri kita, kesenangan dalam nbelajar, keseruan dan segala apa yang membuat diri kita bahagia dalam suatu pembelajaran dikelas merupakan suatu anugrah yang luar biasa, memungkinkan diri kita mendapatkan ilmu yang sangat menakjubkan yang membuat diri kita menjadi percaya diri dalam setiap kehidupan kita, demikian itu adalah pancaran Allah yang memberikan nya kepada kita suatu anugrah yang luar biasa yang membuat dalam diri kita tumbuh suatu kesemangatan.17 Upaya pendidikan jasmani ini sungguh sangat sederhana, akan tetapi memiliki nilai-nilai yang tinggi, karena dari gerakan-gerakan pada saat ketika sedang dalam olahraga sapat memperkuat tubuh menjadi semangat dan menjadi lebih baik. Pendidikan jasmani juga membawa manusia dalam proses belajar-mengajar dan mencari ilmu pengetahuan melalui indranya, dengan itu maka pancaindra manusia harus kita latih agar dapat digunakan secara baik dikarenakan itu sangat membantu terwujudnya pendidikan yang senantiasa harus ikut serta dalam kesejahteraan kehidupan. dan pendidikan jasmani ini dapat menciptakan suatu keterampilan dalam prilaku anak itu sendiri adalah seperti kecepatan, kelincahan, keseimbangan kordinasi dan daya ledak. Bahwasanya dengan memiliki kemampuan itu dalam aplikasinya pada wilayah Indonesia ini seseorang dapat memberikan apresiasi untuk Negara Indonesia is the best ini. Pendidikan jasmani dapat mengembangkan suatu keterampilan pada diri anak dan sebagai cara untuk mengoreksi pada jiwa raga manusia itu sendiri, kebaikan yang
16
Wahyudi, Dedi, And Habibatul Azizah. "Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Konsep Learning Revolution." Attarbiyah 26 (2016): 1-28. 17 Sabaruddin Yunis Bangun, “Analisis Tujuan Materi Pelajaran Dan Metode Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani,” Cerdas Sifa Pendidikan 1, No. 1 (2013).
10
melekat pada keadaan tubuh adalah suatu dasar sebagai mengembangkan kepribadian anak, dengan adanya sikap dengan keadaan yang tak meragukan maka akan dapat menjadikan seseorang merasa bahwa dirinya aman dan merasa percaya diri dalam melakukan semua kegiatannya dan seseorang itu akan mampu dan yakin dengan mau mengambil resiko dan berani dalam berkomunikasi dengan baik serta mampu menghilangkan atau menghindari kegalauan hati dan setres demi untuk kemajuan kehidupannya dan demi tujuan dan cita-citanya.18 Hakikat pendidikan jasmani sendiri menekankan pada perolehan yang disandarkan pada kegiatan yang dilakukan seseorang contohnya dalam hal jasmani (raga) sebagai revormasi dalam diri individu itu sendiri baik fisik maupun non fisik dan juga merupakan satu bidang yang sangat luas yang pusat kegiatannya adalah meningkatkan gerak tubuh manusia serta pendidikan jasmani agar memberikan suatu keterampilan. Keterampilan disini merupakan suatu gerak yang menghasilkan manfaat yang besar pula contohnya saja seniman, pengrajin, maupun pengusaha yang giat dalam suatu kerajinan menyulam, melukis, menjahit, dan mengukir. Nah itu semua sangatlah penting dan dapat terwujudkan dari suatu pendidikan jasmani dan keterampilan.19 Pendidikan jasmani dan keterampilan selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan cara-cara mereka melatih peserta didik dengan sebaik-baiknya, mereka selalu memberikan suatu himbauan untuk selalu disiplin dalam melaksanakan suatu aturan, pendidikan jasmani dan keterampilan sangatlah berperan penting dalam kehidupan kita, memberikan suatu pengetahuan yang berbeda dengan yang lain mengapa demikian, karena didalam suatu pendidikan jasmani dan keterampilan selalu memberikan praktek serta teori yang dilaksanakan setiap minggunya, dengan itu maka seluruh anak didik yang ada disekolah akan mendapatkan nilai plus, pendidikan jasmani dan keterampilan ketika itu memberikan arti bagaimana seseorang menghargai suatu hasil kerja atau keterampilan seseorang, setiap kita bersikap tidak baik maka didalam pendidikan jasmani dan keterampilan selain memberikan pembelajaran tentang kegiatan fisik didalamnya juga memberikan pembelajaran tentang bagaimana bersikap baik dengan sesama masyarakat, menumbuhkan suatu sikap yang mau berbagi, bersikap suka menolong, dan menyukai kerjasama dalam hal apapun. berbagai pelajaran yang diberikan di pendidikan jasmani ini sangatlah baik, karena bermanfaat untuk menciptakan banyak sekali keterampilan sebagai salah satu kreatifitas bermanfaat dan juga dapat berjasa bagi orang-orang disekelilingnya untuk membantu menciptakan suatu keterampilan ditempat tinggalnya masing-masing, dengan adanya keterampilan itu maka akan memberikan contoh dan juga 18
Sabaruddin Yunis Bangun, “Analisis Tujuan Materi Pelajaran Dan Metode Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani,” Cerdas Sifa Pendidikan 1, No. 1 (2013). 19 Ibid.
11
tempat pelatihan untuk membuat suatu kerajinan dan dapat memberikan kesemangatan untuk semua masyarakat agar mengikuti jejak dan dampaknya memberikan suatu keterampilan. Peran serta tujuan pendidikan jasmani di Indonesia ini supaya anak Indonesia ini memiliki kecerdasan dalam keterampilan fisiknya, keterampilan dalam berolahraga, menguasai berbagai latihan-latihamn kebugaran tubuh, lincah dalam menggerakan badan seperti melakukan senam serta melakukan segala hal yang berkaitan dengan berolahraga, keterampilan akan tumbuh apabila segala apa yang dilakukan dalam pendidikan jasmani berjalan lancar.20 Dinegara Indonesia ini sangatlah minim pada hal pendidikan jasmani, banyak manusia yang malas dan berleha-leha tubuh lemas dan lesu serta malasnya berfikir karena banyak anggota tubuh yang jarang sekali di gerak-gerakkan mulai dari kaki, tangan, leher dan lain-lainnya sehingga menimbulkan Generasi masa depan seseorang yang suram. Dengan demikian tumbuhkan semangat untuk pendidikan jasmani yang mengajarkan kepada kita untuk selalu memanfaatkan aktivitas tubuh kita untuk menghasilkan suatu perubahan pada fisik maupun rohani kita diantaranya bersemangat bekerja, badan sehat rasa malas setres dalam menjalani kehidupan sedikit-sedikit luntur. Pada dasarnya setiap lembaga pendidikan ini menginginkan lulusan anak-anak yang memiliki suatu kemampuan yang sangat baik dan berketerampilan. Mengapa demikian karena hal itu dapat menyumbangkan atau membantu Negara ini berubah dan berkualitas super. Sedangkan dalam kenyataannya masih banyak sekali penurunan dalam pendidikan jasmani dan keterampilan itu sendiri, dikarenakan guru dalam membina dan mengarahkan anak didik kurang maksimal dan perlunya guru/pendidik yang berpengalaman dan berpengetahuan sesuai dengan bidangnya masing-masing yang dipegang. 21 Al Qur’an sendiri secara bahasa artinya bacaan sempurna yang merupakan suatu pemberian kalam yang bertuliskan arab yang sangatlah tepat yang tiada satupun yang mampu bersaing pada kesempurnaan Al Qur’an itu, Al Qur’an sebagai mu’jizat yang luar biasa untuk seorang nabi yang perkataannya mulia, prilaku yang baik, dan ma’shum, yang diturunkan kepadanya melalui malaikan jibril sebagai penolong, petunjuk untuk umat manusia dijagat raya Allah, malaikat Allah, kitab Allah, rasul Allah, iman kepada hari akhir, dan meyakini ketentuan baik dan buruk Allah, dan didalam Al Qur’an sendiri Allah menerangkan bahwasanya kita umat manusia harus mengikuti rasulnya yaitu kekasih tercinta Allah nabi akhir jaman baik perkataan maupun perbuatannya, bahwasanya itulah yang disebut hadist yang menduduki ketentuan yang menjadi pedoman Agama Islam kedua. Didalam Al Qur’an sendiri banyak suatu pengetahuan-pengetahuan yang juga menyuruh agar menjalankan 20
Direktorat Akademik, “Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi,” Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Ri, 2008. 21 Ibid.
12
perintahnya mencari ilmu pengetahuan diantaranya seperti ilmu pendidikan tentang kesehatan jiwa raga tubuh manusia namun tetap harus dalam dasar-dasar yang telah di tentukan agama Islam. Dalam bahasa arab ilmu berasal dari kata al-ilmu yang berarti ilmu atau pengetahuan yang didapat dari proses belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan formal maupun non formal.22 Al Qur’an ada yang mengatakan mushaf yang secara bahasa memiliki arti kitab atau buku dan secara istilah adalah sebuah kitab suci Al Qur’an yang mulia. Bahwasanya disini mushab sendiri memiliki banyak versi cetakan yang dibuat dari daerah-daerah tertentu, perbedaan budaya dan ciri khas dalam suatu keadaan daerah masing-masingnya yang membuat cetakan Al Qur’an yang berbeda-beda. Islam dengan kitab Al Qur’an sangatlah membuat segalanya menjadi tentram, dengan keadaan pendidikan di Indonesia yang mempunyai banyak kekurangan, namun dalam kitab Al Qur’an bahwasanya kita tetap harus mensyukurinya, Alhamdulillah dengan adanya firman Allah tersebut kita dapat menerapkannya dengan baik, namun meskipun begitu kita juga diperbolehkan untuk mengusahakan agar pendidikan di Indonesia ini menjadi baik.23 Pendidikan jasmani menurut Aip Syarifuddin Muhadi menjelaskan intinya menurut saya sendiri bahwasanya dalam suatu pembelajaran yang ada pada raga seseorang merupakan salah satu tahapan melalui aktivitas jasmani yang di rancang dan disusun dengan baik secara sistematis agar upaya yang telah dirancang dalam pendidikan tersebut memperoleh kebaikan dan menciptakan hal-hal baru serta nilai dari sikap yang positif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Maka dari itu pendidikan Islam ini pada dasarnya ingin sekali mengembangkan pandangan sikap baik yang dibuktikan dengan apa yang dituangkan dalam sikap hidup dan kreatifitas yang bersifat islami yang akan memberikan keberkahan serta poin positif buat diri kita. Disini dapat kita pahami bahwasanya pendidikan jasmani ini adalah tempat belajar yang terorganisir dan teratur, tersusun dengan baik sebagai suatu yang ampuh dalam menolong seseorang untuk mengembangkan, meningkatkan dan dapat mewujudkan cita-cita atau mencapai tujuan pendidikan itu sendiri mencerdakan kehidupan bangsa, didalam Al Qur’an dan hadits bukan hanya itu pendidikan sangat banyak manfaatnya untuk dunia maupun akhirat dalam hadis banyak yang mengatakan tentang mencari ilmu, dan juga dasar dalam menuntut ilmu terdapat di alqur’an surah al-mujadalah dalam ayat 11 bahwasanya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang mencari ilmu pengetahuan dan Allah mengetahui semua yang dikerjakan oleh hambanya.24
22
M. S. Syaifullah, “Konsep Iptek Dan Keterpaduannya Dalam Alquran,” Hunafa: Jurnal Studia Islamika 3, No. 3 (2006): 287–298. 23 M. Nurdin Zuhdi, “Kritik Terhadap Pemikiran Gerakan Keagamaan Kaum Revivalisme Islam Di Indonesia,” Akademika:Jurnal Pemikiran Islam16, No. 2 (2011). 24 Ibid.
13
Dalam keterangan diatas tersebut telah jelas mengatakan bahwa Allah sangatlah menyukai orang yang menuntut ilmu pengetahuan dan menambah ilmunya dengan dibuktikan bahwasanya pencipta manusia, hewan dan seluruh makhluk di dunia memberikan tempat yang istimewa, kepada orang yang berpengetahuan, dan khalik tidak ragu-ragu untuk menumbuhkan suatu kebahagiaan yang kita harapkan, selain itu banyak sekali manfaat dan dampaknya orang yang mencari ilmu pengetahuan antara lain memiliki memiliki kebahagiaan di kehidupannya atau orang yang berpendidikan bukan hanya diakhirat saja kita ditinggikan derajatnya melainkan didunia juga orang yang berpendidikan itu terpandang dan juga dihormati, disegani masyarakat Qs. Ar-Rahman dari ayat pertama sampai kelima Ayat Al Qur’an itu menjelaskan bahwasanya (tuhan) yang Maha pemurah, memberikan pengetahuan tentang kitab ini, dan juga Dialah Allah yang menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara. Ayat tersebut menjelaskan kita sebagai manusia untuk menanyakan ilmu pengetahuan kepada orangorang yang berpengetahuan atau berpendidikan apabila kita tidak mengerti akan sesuatu. Dalam Al Qur’anul karim semua terjabarkan dari soal kejadian-kejadian yang luar biasa pada zaman maupun penjelasan-penjelasan yang lainnya. Bahwasanya dengan adanya pendidikan ini kita dapat mengetahui bagaiman dalam menggunakan sesuatu pada tempatnya tidak asal-asalan dan berhati-hati dalam melakukan suatu hal dan perlunya pendidikan jasmani ini agar pada akhirnya akan menjadikan peserta didik pengetahuan tentang suatu spiritual keagamaan, kecerdasan emosi, kepribadian, akhlak yang baik atau akhlak mahmudah maupun kreatifitas lainnya menurut kebutuhan dirinya. 25 Dalam hal ini Al Qur’an dan hadist memandang atau menjelaskan bahwasanya pendidikan adalah proses pertumbuhan peserta didik. disini dimaksudkan manusia itu tumbuh dengan diiringi pendidikan yang diberikan pertama kali oleh keluarga
terutama oleh seorang ibu yang selalu
membimbing anaknya dan mengajarkan anaknya mengenal apa yang ada disekitarnya. arti kedua adalah misi pembentukan jiwa dan memperluas wawasan seseorang, dengan adanya pendidikan jiwa kita pemikiran kita akan mulai mengembangkan suatu ide-ide cemerlang dan akan tanggap pada sesuatu hal yang ada pada lingkungan kehidupan. dan yang ketiga bahwasanya pendidikan itu memelihara dan menjaga peserta didik maksudnya disini seseorang yang berpendidikan akan mudah menilai mana yang baik dilakukan maupun yang buruk untuk dilakukan maka akan membantu dalam penjagaan diri sendiri khususnya dan banyak lagi arti yang lainnya. Pendidikan dalam hadits juga banyak dibicarakan atau disampaikan, hadits sendiri memiliki arti bahwasanya menjadi penjelas Al Qur’an, banyak sekali hadits nabi Saw yang berkaitan dengan pendidikan secara tematik, misalnya saja
25
M. Ma’ruf, “Konsep Manajemen Pendidikan Islam Dalam Al-Qur’an Dan Hadis,” Didaktika Religia 3, No. 2
(2015): 34.
14
seperti sabdanya yang mengatakan bahwa bagi anak yang sudah berumur tujuh tahun wajib sudah diajari dan menjalankan shalat lima waktu. Dalam Al Qur’an Allah swt telah menjelaskan bahwasanya Allah telah memberi akal kepada manusia untuk berfikir dan mempunyai suatu tujuan untuk menjadi hamba dan manusia yang baik. Maka dari itu semua terwujud yang diterapkan untuk selalu belajar dan terus belajar di dalam tempat aktifitas belajar mengajar terlaksana mau disekolah maupun tempat les privat. Pendidikan disini memiliki sekurang-kurangnya empat konsep dasar, yaitu bahwasanya pendidikan merupakan kegiatan yang tersusun dan benar-benar memiliki suatu target, tujuan maupun sasaran dan pendidikan sebenarnya baik itu umum maupun Agama datangnya dari perintah pencipta yang diaplikasikan menurut versi masing-masing namun meskipun demikian terdapat juga yang melenceng dari aslinya. sebagaimana diapun mensyariatkan aturan guna untuk mewujudkan kesempurnaaan, kemaslahatan dan kebahagian manusia didunia dan akhirat.26 Pendidikan menurut panca indra Agama murni (Islam) yang sebenarnya adalah suatu pencarian ilmu, atau pengenalan ilmu dengan menggunakan dasar-dasar Al Qur’an dan Hadist. Pendidikan Islam merupakan pengembangan dari firman Allah SWT dan terdapat manfaat serta kegunaan pengembangan yaitu suatu usaha menumbuhkembangkan prilaku berfikir positif serta apapun yang bersangkutan manusia kepada Allah SWT, dalam kehidupan ini prilaku yang harus dilakukan untuk menjadi contoh yaitu dengan memberikan motifasi-motifasi untuk merangsang pada pola piker diri seseorang dengan hal-hal yang baik serta Islami mencocokannya dengan alam sekitar baik dirikita dengan orang disekitar kehidupan juga manusia dapat mengubah alam sekitar pada konsep tuntunan Islam, fungsi perbaikan, pencegahan, pengajaran, dan juga penyaluran, yang menghasilkan calon penerus bangsa yang bermanfaat dan suka memanfaatkan kecakapannya, kreatifitasnya dengan konsep yang diatur oleh yang maha pencipta, dan menjadi tekun beribadah shalat atau berinteraksi dengan Allah SWT dan juga sesama lingkungan sosial.27 Dalam perkembangan keterampilan gerak pokok seorang dalam mempelajari proses belajar ilmu tentang jasmani bertujuan membantu anak belajar untuk mengetahui bagaimana melakukan gerakan itu efektif dan efesien. Keterampilan gerak dalam dimensi kecakapan hidup mengarh kepada kecakapan kejujuran kaitannya dalam bidang pekerjaan tertentu. Oleh karena pada dasrnya bahwasanya pendidikan jasmani dan keterampilan menurut Al Qur’an dan hadis itu sangat diperbolehkan namun dengan mengarah kepada cara-cara yang diperintahkan Allah SWT. peningkatan pengetahuan dan keterampilan didalam QS al-Isra’ ayat 84 Bahwasanya dapat kita mengerti kalimat tersebut yang 26
Ibid.H.35. Limyah Alamri, “Pendidikan Dalam Perspektif Hadis: Syarh Al-Hadis Al-Mawdhu’i,” Dinamika Ilmu: Jurnal Pendidikan 12, No. 1 (2012). 27
15
menjelaskan dan menggali bahwasanya Allah lebih mengetahui manusia dengan kebenaran dijalannya dengan melaksanakan tugasnya didalam keadaannya masing-masing. Setiap manusia mempunyai potensi dan sikap tanggap yang bervariasi menurut apa yang sudah disandarkan oleh Allah SWT yang mendorong pemiliknya berbuat sedemikian rupa keterampilan aktivitasnya.28 Didalam Al Qur’an dan hadist pendidikan jasmani ini memiliki manfaat yang luar biasa. yang pertama bahwasanya dapat meningkatkan kesemangatan seorang anak karena banyak gerak seperti berlari, melompat dan bermain dan lain sebagainya, yang kedua dapat menumbuhkan intelektual seorang anak dengan membiarkan anak untuk melaksanakan keinginan anak itu sendiri seperti bermain untuk dapat mengembangkan pola fikir anak-anak, mereka menampakkan suatu ide-ide cemerlangnya dan itu akan sangat baik bagi pertumbuhan pola fikirnya, dan yang ketiga dapat menumbuhkan suatu nilai-nilai masyarakat dengan melakukan suatu permainan olahraga maka seorang anak akan dapat belajar bagaiman membangun suatu kerjasama dan berinteraksi dengan kesopanannya dengan penduduk masyarakat di buktikan apabila bermain didalam suatu kelompok pasti ada yang melontarkan pendapatnya masing-masing untuk mendapatkan kemenangan dalam pertandingan. Dari situ kita belajar untuk menghargai suatu pendapat orang lain. Yang keempat mendapatkan nilai pendidikan dengan olahraga ini seorang anak akan banyak sekali tahu tentang peralatan-peralatan sebagai alat pendukung olahraga serta membantu tentang mengenal ukuran pakaian yang tidak dapt didapatkan oleh sarana yang lain, yang kelima memberikan akan suatu nilai-nilai akhlak nilai-nilai kreatifitas. 29 Dalam suatu pendidikan islam ini semua yang di berikan dapat menumbuh kembangkan suatu keimanan dan memberikan pencerahan yang sangat baik buat tubuh dan jiwa kita, dan islam juga sangat mendukung pendidikan jasmani untuk di pelajari kita semua dikarenakan memberikan dampak jelas bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun non fisik, Islam bersama kita yang selalu mengarahkan kepada suatu kebaikan dan akan selalu mendukung pekerjaan yang membuat manusianya menjadi segar bersemangat dan berpendidikan yang baik, mempunyai kemampuan berbagai posisi ini akan mengembangkan kesejahteraan umat manusia. Didalam Al Qur’an dan hadist pendidikan jasmani dan keterampilan adalah suatu hal yang harus dilaksanakan seperti halnya shalat lima waktu, yang merupakan olahraga yang dapat membuat tubuh kita menjadi segar bugar nah hal seperti itu dapat memberikan kesehatan karena shalat lima waktu itu selain kewajiban semua umat muslim yang beragama juga adalah olahraga yang sederhana dan teratur. Bukan hanya shalat puasapun adalah suatu pendidikan jasmani karena dengan kita melakukan puasa dapat membuat tubuh kita terhindar dari
28 29
Ibid. Imam Machali, “Islam Memandang Hak Asasi Pendidikan,” Jurnal Pendidikan Islam 27, No. 1 (2016): 1–20.
16
penyakit, karena dapat mengurangi lemak dalam tubuh, mengurangi kadar gula berlebih dan juga dapat memulihkan sel-sel yang ada didalam tubuh kita, dan dapat mengatur pola makan kita supaya tubuh menjadi sehat dengan cara yang sederhana dan mendapat pahala serta manfaatnya banyak dan baik untuk kita semua.30
D.
Masalah Pendidikan Jasmani Dan Keterampilan Menurut Al Qur’an Dan Hadits Diindonesia adalah 99% masyarakatnya beragama Islam, disini Indonesia semua lembaga
pendidikan dijamin oleh kunstitusi dan juga undang-undang. Yang tugas dan salah satu tujuannya dibentuknya negara Indonesia ini untuk membuat masyarakat mempunyai intelektual yang bagus dan yang dalam hal ini tercantum dalam undang-undang 1945 Pembelajaran pendidikan jasmani Diihat dari keadaan Indonesia yang dahulu dijajah habis-habisan dengan belanda, jepang dan lain Negara dunia ini bahwasanya sejarah perkembangan pendidikan jasmani dan olahraga nasional negara ini kadang menjulang dan kadang surut. dahulu pengetahuan tentang olahraga fisik ini sangat tergantung dengan penguasa dahulu dan selalu tergantung dengan suatu perjuangan, namun masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan dahuu senang dengan adanya pendidikan jasmani, karena tubuh mereka menjadi sehat dan dapat memperjuangkan negaranya sampai bisa merdeka sampai saat ini menjadi merdeka, namun pendidikan jasmani ini tetap ada dari dahulu sampai sekarang terus berlanjut meskipun terdapat pasang surut namun hingga pada zaman sekarang pendidikan jasmani tetap terkenal dengan keadaan tidak pernah berubah penciriannya yaitu olahraga, dan prilaku manusia mulai bergeser, namun salahnya menjadikan pendidikan jasmani ini sebagai suatu yang keras yang mengajarkan tentang hal fisik saja. Dikala itu Informasi diperoleh bahwa pendidikan jasmani masih memberikan efek yang sangat rendah dan miris dari hasil pembelajaran kegiatan yang berhubungan dengan fisik yang selalu dilaksanakan di lembaga di Indonesia dibuktikan pada calon atlet Indonesia yang memiliki kelemahan dalam masalah keseimbangan, kelincahan dan lain sebagainya. Terjadinya kemerosotan ini karena minimnya perhatian dari penduduk dan juga perubahan kurikulum atau yang lainnya.31 Dalam pendidikan jasmani dan keterampilan banyak orang yang masih mentafsirkan penjas atau pendidikan jasmani itu dengan salah mereka menafsirkannya bahwa pendidikan itu hanya merujuk kepada sepakbola, lari dan juga badminton, nah ketika itu banyak orang yang menanggapinya dengan salah, banyak anak-anak yang dilarang oleh kedua orang tuanya tidak perlu mempelajari penjas karena untuk apa? Tanggapnya untuk seorang anak perempuan, karena itu seharusnya hanya untuk anak laki30
Ibid.H.21. Mohammad Kosim, “Ilmu Pengetahuan Dalam Islam (Perspektif Filosofis-Historis),” Tadris: Jurnal Pendidikan Islam 3, No. 2 (2008). 31
17
laki. Nah ketika itu jadi banyak masyarakat yang banyak yang tidak merespon dan mendukung pendidikan jasmani.32 Tantangan pada persoalan di Indonesia ini sangatlah berat, terjadinya pergeseran dan tertinggal jauh oleh Negara lain. Cara pendidik memberikan instrumen terhadap anak-anak yang diajari harusnya menjadi suatu wahana yang strategis untuk mengembangkan suatu bakat anak malah terbalik menjadi seperti suatu ladang pembantaian yang banyak tidak dipedulikan terhadap lebih kalangan. Tekhnik dalam pelatihan pendidikan jasmani hanya memberikan suatu teknik dasar seperti mencontohkan bahwasanya cara melempar seperti ini seperti itu dan hanya sedikit anak-anaknya menguasai itu dan yang lain menjadi gagal dalam pembelajaran itu akibatnya banyak yang mengalami kegagalan. di Indonesia semua yang terjadi dalam pendidikan jasmani dan keterampilan adalah suatu masalahmasalah yang terjadi karena kesalahan oleh seorang guru, memang sangat terasa sekali bahwasanya pendidikan di Indonesia ini sedang dalam kegelisahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang terjadi. Secara tidak didasari bahwasanya guru penjas yang dahulunya santun menjadi cendrung seperti kasar dalam melatih dalam upaya melatih untuk membuat sosok kuat dan teguh. Namun apalah daya peserta didik yang tidak kuat dalam penerimaan ilmu pengetahuannya dengan cara seperti itu dan lebih menakutkan lagi apabila guru memberi sebutan tidak sopan pada anak didik yang lemah. 33 Di Indonesia ini guru pendidikan jasmani kurang dalam hal keahlian dan kurang propesional dan dalam kesenjangan kurikulum yang terjadi, kurangnya peralatan yang dibutuhkan, melihat dari ciriciri aktifitas belajar pada penjas menggunakan suatu aktivitas fisik untuk pendidikan serta menggunakan suatu ranah pembelajaran antara lain meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor, tentu akan banyak mebutuhkan pengalaman nyata supaya murid mendapat ilmu dan keterampilan gerak yang lebih bermakna, dan pengalaman gerak peserta didik tidak di dibolehkan untuk mencontoh gerak gurunya, akan tetapi seorang murid harus memiliki atau membuat kreasi atau pola dengan sendirinya menggunakan suatu fasilitas yang telah disediakan gurunya.34 Dalam lingkup kegiatan ini mengarah pada pendidikan olahraga, pelajaran ini minim membuat peserta didik bahagia dan malah memberikan tingkat kejenuhan prilaku sepertinya akibat dari guru memberikan pelajaran memakai cara penguasaan teknik dasar dan guru memaksakan agar peserta didik bisa dalam melakukan teknik dasar seperti pasing bawah ataupun pasing atas, hal tersebut terlihat bahwa guru tidak memberikan materi yang disesuaikan dengan peserta didik serta mengembangkan 32
Ibid. M. Alfatih Suryadilaga, “Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Analisis Komparatif Islam Dan Barat),” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 18, No. 1 (2013). 34 Ibid. 33
18
aspek kepribadian, akhirnya berdampak membuat anak anak enggan apabila belajar tentang pendidikan jasmani, malas masuk pelajaran itu disebabkan pendidik memberikan materi praktek saja, tidak memberikan bahan materi yang membuat senang seperti keterampilan lain sehingga membuat peserta didik menjadi bosan.35 Diindonesia pembelajaran ini banyak yang memakai guru yang biasa tidak menguasai suatu pengetahuan tentang pendidikan tersebut, berkembangnya teknologi seperti yang telah diketahui sekarang ini membuat anak-anak cepat untuk mendapatkan suatu ilmu. Namun di Indonesia ini banyak peserta didik hanya memandang pendidikan jasmani dengan sebelah mata, sedikit sekali yang menyukai pmata pelajaran tersebut, alasannya hanyalah guru yang selalu memberikan praktek dasar tiap minggunya, dan guru tidak memberikan pengajaran yang membosankan tidak ada penjelasan materi buat anak, dan guru dalam menyampaikan pelajaran kurang professional, betapa banyak guru pendidikan jasmani kurang berpengetahuan pada bidang pelajaran tersebut. Didapat suatu permasalahan yang menyelimuti kegiatan belajar mengajar dan juga di dalam suatu pendidikan yang beragam, ada yang bermasalah didalam ilmu pengetahuan yang memberikan suatu acuan dalam membedakan ilmu-ilmu yang satu dengan yang lainnya. 36 Permasalahan yang disebutkan diatas ada lagi yang perlu kita ketahui bahwasanya saya sebagai warga Indonesia terkadang merasa sedih karena saya merasakan bahwa pendidikan belum sepenuhnya semua kebutuhan dalam ruang lingkup pendidikan ini terpenuhi oleh pemerintah ataupun yang menangani persoalan pendidikan mengapa demikian saya mengatakan begini karena saya pernah membaca pada jurnal tentang Islam memandang hak asasi pendidikan yang didalamnya terdapat masalah-masalah yang perlu diselesaikan seperti dalam masalah fasilitas dalam pendidikan yang kurang memadai serta cara seorang guru dalam memberi pelajaran kepada muridnya, yang harus adil atau seimbang, contohnya saja seperti anak yang kurus dan anak yang gemuk. Dalam hal ini seharusnya dalam permainannya jangan hanya ada permainan bola kecil dengan berlari, seharusnnya ada permainan tarik tambang atau lempar lembing dll, jika dalam pendidikan jasmani kebanyakan yang mengajarkan adalah seorang bapak guru, namun meskipun sedikit ada ibu guru juga yang mengajarkan tentang penjas (pendidikan jasmani) ketika murid tidak paham, malas serta memandang hanya sebelah mata itu bukan kesalahan murid saja karena banyak hal dari guru itu sendiri yang membuat murid bersikap seperti yang telah saya jelaskan banyak guru yang tidak faham materi, cara membuka
35
Ibid. Eka Supriatna Dan Muhammad Arif Wahyupurnomo, “Keterampilan Guru Dalam Membuka Dan Menutup Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Di Sman Se-Kota Pontianak,” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 11, No. 1 (2015). 36
19
pembelajaran, menutup pembelajaran menjelaskan serta yang lainnya kurang membuat murid semangat. Karena keterampilan itu sangat dibutuhkan sekali dengan adanya suatu keterampilan maka akan membuat suatu keadaan diman murid akan focus dan memberikan apresiasinya dalam memperhatikan penjelasan seorang guru.37 Kesalahan dalam memberikan materi pada setiap minggunya, dalam permainan yang digunakan oleh guru, kenyataannya sering sekali tiap minggunya pembelajaran yang di berikan hanya permainan bola kasti atau lomba lari. Dan bukan masalah itu saja banyak sekali yang lain, namun hanya sedikit saja sekilas dari apa yang telah saya sampaikan dalam jurnal pembahasan saya mengenai pendidikan jasmani ini. Di Indonesia sendiri pendidikan banyak mengalami masalah yang cukup rumit, terlihat sendiri dalam pendidikan Islam sendiri mempunyai banyak juga masalah yang perlu kita perhatikan dan kita pedulikan, Masih ada lagi yang perlu diketahui bahwasanya pendidikan Islam di Indonesia mutu serta managemen pendidikannya, dan juga pengaruh-pengaruh dari luar dan dalam terdapat banyak problem. Dengan keadaan ini bahwasanya faktornya itu pendidikan yang belum efektif serta berkualitas, serta banyak sekali ilmu pengetahuan guru yang masih rendah, dan juga kepemimpinan yang belum propesional. Perbedaan yang mengakibatkan semuanya menjadi sendiri-sendiri seperti ada dan tiada, sehat dan sakit dll. Ketika itu jadi masalah yang terjadi menjadi pendidikan agama mulai dibatasi dan mulai dipersempit. 38 Sedangkan pada factor dari luarnya adanya sikap yang pilih kasih terhadap pendidikan Islam yang berlangsung selama perkembangan jaman ini lebih didahulukan oleh pendekatan sektoral, melainkan bukan pendekatan fungsional, dan juga terdapat sikap tak peduli terhadap pendidikan Islam di masyarakat. Nah masih banyak lagi teman bahwasanya masalah pendidikan Islam yang membuat pendidikan Islam yang merujuk pada Al Qur’an dan Hadits ini banyak ketertinggalan atau terhimpit atau seperti anak tiri yang terasingkan, disini berkaitan dengan perubahan zaman dan globalisasi ini yang mana disini pendidikan benar-benar terjual dan menjadi persaingan dan perlombaan di pasar global. Dalam hal ini kenyataannya pemakaian kata globalisasi masih mengalami masalah, namun secara sederhananya dapat diberlakukan sebagai membuat suatu penambahan kuota, membuat suatu yang telah ada menjadi lebih meluas lagi pada suatu tempat, serta lancarnya suatu gelombang bentuk atau rangkaian interagional dalam bercakap-cakap dengan penduduk luas.39
37
Ibid. Juandi Arif Rifa’i, “Urgensi Berfikir Strategis Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia,” Akademika:Jurnal Pemikiran Islam17,No. 2 (2012). 39 M. Ihsan Dacholfany, “Reformasi Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Sebuah Tantangan Dan Harapan,” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 20, No. 1 (2015): 173–194. 38
20
Didalam Negara kita ini etos kerja seorang muslim meredup dan akibatnya membuat umat muslim terkucilkan pada tempat dimana keadaan orang-orang berilmu pada cakupan luas ini sangat membuat umat muslim sedih mengapa demikian karena pada jamannya dulu masyarakat islam menjadi yang tedepan atau menonjol dan menjadi acuan oleh seluruh manusia, sekarang ini sudah melebarlah suatu teknologi dan gaya hidup yang semakin menjulang yang membuat seluruh manusia menjadikan berlomba- lomba untuk mencari sensasi dan bersaing pada kecantikan, kekayaan, dan lain sebagainya, berbicara tentang hal ini penulis sangatlah takut akan hal yang akan terjadi pada dunia selanjutnya, atau jamannya kelak yang dibuktikan pada saat ini saja telah marak sekali teknologi yang banyak menjadikan semua hal bisa dilakukan dengan teknologi, dengan adanya teknologi juga memang banyak mengandung hal positif namun juga banyak hal yang negatifnya, yaitu adanya perkembangan teknologi ini anak-anak yang akan tumbuh besar ketika ini mereka banyak yang menghabiskan hidupnya dengan bermain tablet yang didalamnya banyak sekali mainan yang membuat anak malas untuk belajar mengerjakan pekerjaan rumah dan lain sebagainya, dan semua itu membuat anak jarang bergerak karena kerjaan mereka hanya memainkan tablet, hp atau yang lainnya, ketika itu ajaran Islampun tertinggalkan dimana Islam yang menyuruh untuk meakukan ibadah shalat lima waktu dengan adanya kerjaan bermain tablet, sehingga akhirnya tertinggalkan suatu kewajiban shalat itu oleh orang-orang.40
E.
Solusi Pendidikan Jasmani Dan Keterampilan Menurut Al Qur’an Dan Hadits Sebagai manusia yang memiliki suatu keyakinan dan memiliki kesadaran dalam hati pastinya
akan menepati janji, konsisten, menjaga janji dan tetap amanah dalam melakukan apa yang telah menjadi tanggungan pada diri manusia, dan supaya dalam suatu pendidikan jasmani ini berjalan lancar dan tidak membuat suatu kegagalan oleh karenanya semua tanggungan atau masalah ini harus amanah dan tidak seenaknya dalam memberikan suatu pengajaran dan tetap berpedoman dengan ketentuan yang ada. Guru diharapkan untuk menampilkan prilaku yang mencerminkan niai-nilai moral, seperti keadilan, kejujuran, dan mematuhi kode etik profesional guru diharuskan untuk memenuhi aturan, dan mematuhinya supaya dalam pendidikan jasmani dan keterampilan dapat mencapai keberhasilannya, dan dalam kurikulum dalam pengajaran yang tersedia jangan sampai mengurangi standar isi namun lebih baiknya di tambahi karena boleh dalam menambah standar isinya.41 Sebagai seseorang yang menjadi panutan atau yang menjadi pencontohan seharusnya memberikan suatu keteladanan kepada anak didik yang diajarnya, sebagai guru maupun sebagai 40
Ibid. H.195. M. Si Dimyati, “Peran Guru Sebagai Model Dalam Pembelajaran Karakter Dan Kebajikan Moral Melalui Pendidikan Jasmani,” Cakrawala Pendidikan Edisi Dies 2010, 2011. 41
21
Pembina peserta didik dibutuhkan suatu komitmen yang harus dijaga dan di laksanakan dengan baik serta tidak adanya penipuan dalam pelaksanaan tugasnya, dengan mengistiqomahkan diri dalam melaksanakan tugas yang di amanahkan untuk dirinya. Tawadhu dalam memberikan suatu pencerahan tidak takabur serta memberikan cara-cara yang baik dalam pengajaran, dengan melihat dari apa dimana dan siapa yang diajari harus disinkronisasikan pada apa yang akan diajarkan, melihat keadaan dimana murid yang satu dengan yang lainnya, guru harus memiliki sifat professional dalam mengajar, dan guru harus menciptakan suatu sikap dan cara dalam mengajar, dan harus memiliki suatu strategi yang tepat untuk membuat anak senang dalam menanggapinya.42 Pendidikan jasmani disini masukan yang dapat dilontarkan yaitu dengan memberikan suatu apresiasi dan memfokuskan dalam hal yang bijak pada pendidikan jasmani ini, dengan memberikan suatu penjelasan kepada seluruh masyarakat yang sebenarnya terjadi agar seluruh lapisan masyarakat tahu dengan pendidikan jasmani yang sebenarnya bagaimana, agar pendidikan jasmani ini dapat meningkat dan tidak dalam kemerosotan maka yang harus dilaksanakan memilih bibit-bibit pendidik yang benar-benar berpotensi dalam bidang pendidikan jasmani serta ditekankan lagi pada penerapan kurikulum yang sudah ada, difokuskan dalam kurikulum tersebut, jangan mengurangi namun lebih ditambahi tidak masalah, serta strategi dan metode yang dipakai harus relevan dan harus kreatif dalam memberikan suatu metode untuk pendidikan jasmani ini, di dalam pembelajaran pendidikan jasmani latihan pada setiap minggunya harus diselingi keterampilan praktek dan juga teori, keduanya harus diseimbangkan dan juga dengan melihat keadaan peserta didik yang memiliki kemampuan yang kurang dan lebih pelatihannya harus berbeda, seperti anak yang belum sama sekali bisa berenang dengan peserta didik yang sudah terbiasa diajak keluarganya selalu berlibur di waterboom anak itu akan terbiasa meskipun hanya sedikit kelincahannya namun akan berbeda dengan anak yang tidak sama sekali pernah ke tempat itu, maka seorang pendidik harus mengetahui dahulu latar belakang peserta didik agar peserta didik setelah diajarkan mereka bahagia dengan kecapaiannya masing-masing.43 Pendidikan Islam yang mana seharusnya semuanya berjalan dengan yang telah di tekankan pada Al Qur’an dan Hadits, namun kenyataan nya banyak bercampurnya pemasukan-pemasukan dari luar, disebabkan pada oknum-oknum tertentu, ketika itu kita sebagai umat beragama Islam harus mengangkat kembali apa yang seharusnya pendidikan Islam ini duduki, atau mengangkat kembali apa yang sudah hilang dan memudar, kita hidupkan kembali sesuatu yang telah mati, maksudnya bukan 42
Wahyudi, Dedi, And Tuti Alafiah. "Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam." Mudarrisa: Jurnal Kajian Pendidikan Islam 8.2 (2016): 255-282. 43 Wahyudi, Dedi. "Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak Dengan Program Prezi (Studi Di Smp Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun Ajaran 2013-2014)." Jurnal Jpsd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) 1.1 (2015): 146-161.
22
orang mati dihidupkan kembali kawan, disini yaitu pengetahuan-pengatahuan atau temuan-temuan yang telah memudar menjadi muncul kembali dengan keadaan yang semula, ketika perkembangan jaman yang memang telah merajalela dan merajai dunia, kita tanggapi semua dengan meningkatkan kualitas pendidikan Islam dengan benar-benar penerapannya kita laksanakan, khususnya untuk pendidik yang memegang tugasnya atau memang tugasnya yang memberikan pengetahuan tentang Agama harus benar-benar terlaksanakan, konsekuen dan terus semangat serta pemilihan guru dalam pembergunaan sebagai pendidik yang berkualitas dalam bidang pendidikan Agama ini harus benarbenar yang memiliki pengetahuan yang luas agar dapat memecahkan semua masalah yang terjadi pada pendidikan Islam ini, berusaha serta tawadhu’ dan berserah diri kepada Allah dengan apa yang telah diusahakan atau dilakukan diri kita ketika itu sebagai seseorang yang memiliki tujuan untuk mewujudkan Indonesia ini pendidikannya baik maka kita harus mengupayakan agar pendidikan Islam ini Berjaya dan tidak menjadi terasingkan.44 Dalam Al Qur’an dan Hadits pendidikan jasmani dan keterampilan ini teruslah dijalankan, dengan dasar yang ditentukan dan tidak melewati koridor yang telah ada, dilakukan dengan cara-cara yang Islami sehingga hasilnya tidak menjadi mudharat, ketika itu juga telah diberikan penjelasan Allah memberikan suatu pengetahuan kepada hambanya tanpa batasan, bagi hambanya yang ingin mencari sebanyak-banyaknya ilmu mau dia umum ataupun religi diperbolehkan oleh Allah Swt asal saja pendidikan yang dicari diterapkan dengan sebenar-benarnya penerapan, yang bagus dan bermartabat, digunakan untuk kebaikan dan untuk menolong sesama umat muslim, serta untuk kesehatan diri kita sendiri itu sangat diperbolehkan, betapa maha besarnya Allah yang memberikan kepada hambanya semua dengan Cuma-Cuma tiada kata beli, namun hamba juga harus sadar diri, sudah diberi kebebasan maka jangan takabur, serta mempergunakan ilmunya itu dengan seenaknya saja, ketika itu Allah selalu memberika keberkahan dan kedamaian hidup bagi hambanya yang patuh atas apa yang telah ditetapkan sebagai pokok dasar pembatasan seorang hamba kepada sang kholik, didalam suatu kitab suci Al Qur’an Allah menjelaskan banyak tentang ilmu-ilmu pengetahuan dan pendidikan jasmani dan kesehatan yang ada di dalamnya memiliki fungsi yang banyak dan memberikan keberkahan.45 Dapat kita ketahui ketika manusia mempunyai suatu keinginan yang bulat atau tekat yang bulat mereka akan melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa melihat akibat yang terjadi setelah melaksanakan apa yang dilakukannya, namun disini kita sebagai seorang muslim beragama akan memahami dan berfikiran mengapa masalah dalam Negara, dari hal pendidikan, ilmu pengetahuan, 44
Dedi Wahyudi Rahayu Fitri As, “Islam Dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam Di Dunia Barat),” Jurnal Fikri 1, No. 2 (2017): 267–290. 45 Ibid.H.290.
23
pendidikan jasmani dan keterampilan, dan lain-lain itu dapat terselesaikan apabila penerapan yang harus dilakukan itu kita berdasarkan Al qur’an dan hadits dan juga berkomitmen untuk menjadi yang terbaik, serta memiliki kasih sayang pada diri sendiri, masyarakat, Negara, dan lain-lain, dan bukan itu saja sebagai Negara yang banyak akan budaya, adat dan suku menjadikan pemersatu serta buang saja sekat-sekat yang membatasi, disini kita terapkan dalam Agama bahwa semua umat muslim beragama itu bersaudara seperti contohnya saja tubuh manusia yang mengalami sakit seluruhnya apabila salah satu dari diri atau tubuh manusia terluka atau tangan, maka akan merasakan betapa pedulinya mata yang meneteskan air mata karena melihat tangan yang terluka sendi-sendi merasakan sakitnya, serta yang lainnya. Ketika memintai apa yang akan dapat membangkitaka sesuatu yang telah terbelakang untuk menjadi yang pertama disini kita perlunya suatu cinta kasih antara masyarakat Indonesia, memberikan suatu pendidikan itu dengan cara yang baik dan bertekat untuk memajukan dan menciptakan generasi-generasi yang unggul dengan memberikan pendidikan jasmani dan keterampilan yang sungguh-sungguh kepada generasi sekarang dan yang akan datang dengan kesungguhan hati.
F.
Referensi
Akademik, Direktorat. “Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi.”Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Ri,2008. Alamri, Limyah. “Pendidikan Dalam Perspektif Hadis: Syarh Al-Hadis Al-Mawdhu’i.” Dinamika Ilmu: Jurnal Pendidikan 12, No.1(2012). As, Dedi Wahyudi Rahayu Fitri. “Islam Dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam Di Dunia Barat).” Jurnal Fikri 1, No. 2 (2017). Bangun, Sabaruddin Yunis. “Analisis Tujuan Materi Pelajaran Dan Metode Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani.” Cerdas Sifa Pendidikan 1, No. 1 (2013). Dacholfany, M. Ihsan. “Reformasi Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Sebuah Tantangan Dan Harapan.” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 20, No. 1 (2015). Dimyati, M. Si. “Peran Guru Sebagai Model Dalam Pembelajaran Karakter Dan Kebajikan Moral Melalui Pendidikan Jasmani.” Cakrawala Pendidikan Edisi Dies 2010, 2011. Hakim, Lukman. “Budaya Organisasi Islami Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja.” Iqtishadia Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam 9, No. 1 (2016). Husni, Muhammad. “Rancang Bangun Filsafat Ilmu Keislaman Ptai Riset Berbasis Pesantren.” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 21, No. 2 (2016).
24
Kosim, Mohammad. “Ilmu Pengetahuan Dalam Islam (Perspektif Filosofis-Historis).” Tadris: Jurnal Pendidikan Islam 3, No. 2 (2008). Machali, Imam. “Islam Memandang Hak Asasi Pendidikan.” Jurnal Pendidikan Islam 27, No. 1 (2016). Ma’ruf, M. “Konsep Manajemen Pendidikan Islam Dalam Al-Qur’an Dan Hadis.” Didaktika Religia 3, No. 2 (2015). Musyaddad, Kholid. “Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Telaah Qur’ani).” Al-Ulum 1 (2012). Pertiwi, Widya Hanum Sari, Dan Riza Weganofa. “Pemahaman Mahasiswa Atas Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Refleksi Artikel Hasil Penelitian.” Lingua: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra 10, No. 1 (2015). Rachman, Hari Amirullah. “Dimensi Kecakapan Hidup (Life Skill) Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani.”Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 6, No. 2 (2011). Rifa’i, Juandi Arif. “Urgensi Berfikir Strategis Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia.”Akademika: Jurnal Pemikiran Islam17, No. 2 (2012). Supriatna, Eka, Dan Muhammad Arif Wahyupurnomo. “Keterampilan Guru Dalam Membuka Dan Menutup Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Di Sman Se-Kota Pontianak.” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 11, No.1 (2015). Suryadilaga, M. Alfatih. “Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Analisis Komparatif Islam Dan Barat).” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam18,No.1(2013). Syaifullah, M. S. “Konsep Iptek Dan Keterpaduannya Dalam Alquran.” Hunafa: Jurnal Studia Islamika 3, No. 3 (2006). Wahyudi, Dedi. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak Dengan Program Prezi (Studi Di Smp Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun Ajaran 2013-2014).” Jurnal Jpsd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) 1, No. 1 (2015). Wahyudi, Dedi, and Tuti Alafiah. “Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.” Mudarrisa: Jurnal Kajian Pendidikan Islam 8, No. 2 (2016). Wahyudi, Dedi, and Habibatul Azizah. “Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Konsep Learning Revolution.” Attarbiyah 26 (2016). Zuhdi, M. Nurdin. “Kritik Terhadap Pemikiran Gerakan Keagamaan Kaum Revivalisme Islam Di Indonesia.”Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 16, No.2(2011).
25