ruptur perineum merupakan salah satu komplikasi persalinan
ruptur perineum merupakan salah satu komplikasi persalinanDeskripsi lengkap
Full description
Full description
Ruptur perineumDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Ruptur perineumFull description
obsgynDeskripsi lengkap
Ruptur perineumFull description
obgynDeskripsi lengkap
rupture perineumDeskripsi lengkap
rupture perineumFull description
ruptur perineumDeskripsi lengkap
Andrey Antonov NDSFull description
Andrey Antonov NDSDeskripsi lengkap
ghahnbabzbDeskripsi lengkap
obsgynFull description
obsgyn
Deskripsi lengkap
ruptur perineumDeskripsi lengkap
Full description
spoFull description
Penatalaksanaan 1. Penjahitan Luka Penanganan ruptur perineum dapat dilakukan dengan melakukan penjahitan luka lapis demi lapis , dan memperhatikan jangan sampai terdapat ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya dapat dimasuki bekuan-bekuan darah yang dapat menghambat pembekuan luka. Penatalaksanaan menurut derajat a. Ruptur perineum tingkat I Tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan dan aposisi luka baik. b. Ruptur perineum tingkat II Untuk laserasi derajat I atau II jika ditemukan robekan tidak rata atau bergerigi harus diratakan terlebih dahulu kemudian barulah dilakukan penjahitan. c. Ruptur perineum tingkat III Penjahitan yang pertama pada dinding depan rektum yang robek, kemudian fasia perirektal dan fasia septum rektovaginal dijahit dengan catgut kromik sehingga jaringan bertemu kembali. d. Ruptur Perineum tingkat IV Ujung-ujung otot saraf sfingter ani yang terpisah karena robekan diklem dengan klem
pean
lurus,
kemudian
dijahit
antara
2-
jahitan
catgut
kromik
sehinggabertemu kembali. Selanjutnya lapisan dijahit tiap lapis seperti menjahit robekan perineum tingkat I. 2. Antibiotik Pemberian antibiotik dianjurkan setelah dilakukan penjahitan luka. Antibiotik yang digunakan adalah cefuroxim dan metronidazol yang berguna untuk mencegah kontaminasi kuman yang berasal dari anus. 3. Pemberian Laksatif atau pencahar Berguna untuk mencegah konstipasi yang dapat menyebabkan terlepasnya benang jahitan. Pemberian laksatif.
Nonfarmakologis 1. Beri penjelasan kepada pasien dan keluarga bahwa pasien belum boleh pulang sebelum BAB normal. 2. Beri penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang trauma dan masalah seperti infeksi atau kontrol BAB.
3. Program rehabilitasi otot dasar panggul dilakukan setelak 3 hari pasca penjahitan.