II PENATAAN TAMAN KOTA DALAM KONTEKS RUANG TERBUKA TE RBUKA HIJAU DI KOTA KOTA KUPANG KUPANG A. Penataan Taman Taman Kota Dalam Konteks Konteks Ruang Te Te!uka !uka H"#au
Pembangunan perkotaan, merupakan bagian dari pembangunan nasional, harus berlandaskan asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan, dalam dalam arti arti kese keseim imba bang ngan an anta antara ra berb berbag agai ai kepe kepent ntin inga gan, n, yait yaitu u kese keseimb imban anga gan, n, keseras keserasian ian,, dan keselar keselarasan asan antara antara kepent kepenting ingan an dunia dunia dan akhirat akhirat,, materil materil dan spiritual, jiwa dan raga, individu dan masyarakat. Kota Kota merup merupaka akan n pusat pusat konsen konsentra trasi si permukim permukiman an dan aktivi aktivitas tas pendud penduduk. uk. Sebagai tempat konsentrasi penduduk, maka kota menjadi pusat inovasi kehidupan perkotaan. Kota berperan penting dan sangat dominan dalam penghidupan dan kehidupan warganya, dalam berbagai kegiatan ekonomi, sosial, politik dan tatanan budayanya. Makin besar suatu kota, makin besar pula permasalahan perkotaan yang dihadapinya Kota sebagai jantung perekonomian nasional memiliki peran yang sangat besar bagi pembangunan, dimana konstribusinya terhadap pemenuhan kebutuhan hidup warganya, warganya, melahirkan berbagai permasalahan, permasalahan, seperti kepadatan dan kemacetan kemacetan lalu lintas, masalah pengelolaan sampah, masalah banjir, masalah ketertiban pemanfaatan ruang, perumahan kumuh dan terjadinya konflik karena adanya alih fungsi lahan. Umum Umumny nyaa kota kota kota kota besar besar dan dan metr metrop opol olit itan an meng mengala alami mi perm permasa asalah lahan an penataan ruang terbuka hijau khususnya dalam hal taman kota, tidak saja karena kota sejak awal telah dibangun dan bertumbuh secara alami, akan tetapi perkembangan kota yang mengalami pertumbuhan pesat, sering lebih cepat dari konsep penataan ruang terbuka hijau yang datang lebih lambat dari laju pembangunan di perkotaan. Meskipun kota kota pada umumnya telah dilengkapi dengan encana Penataan ruang !ilayah Kota "#!K$, bahkan dengan perencanaan yang lebih detail dalam
bentuk encana Penataan ruang !ilayah Kota dan encana %etail Penataan ruang Kota "#!K, %#K$ serta perencanaannya yang kedalamannya sudah sampai pada encana #ata &angunan dan 'ingkungan "#&'$ P#( "Pengadaan uang #erbuka (ijau$ dan )oning egulation "*ona regulasi$, namun pengalaman membuktikan bahwa rencana yang telah dibuat tidak dijadikan sebagai rujukan dalam pemanfaatan ruang khususnya berupa pengadaan taman kota yang bebas di akses warga masyarakat. Pengaturan pemanfaatan ruang dalam konteks pengadaan ruang terbuka hijau dengan penambahan berupa taman kota merupakan salah satu kewenangan pemerintah, mulai tingkat pusat sampai tingkat daerah. +leh karena itu, dalam proses pengaturan dan pemanfaatan ruang kota harus dilaksanakan secara bersamasama, terpadu dan menyeluruh, dalam upaya mencapai tujuan pembangunan. seperti yang diamanahkan dalam UndangUndang epublik -ndonesia omor /0 #ahun /112 tentang Penataan uang, dalam Pasal 3 ayat 4 yang menyatakan bahwa5 6Pengaturan Penataan uang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi pemerintah, pemerintah daerah,dan masyarakat dalam penataan ruang.7 &eberapa strategi pembangunan perkotaan yang termuat dalam #!K "encana Penataan ruang !ilayah Kota$ yang telah dijalankan, ditemukan masih terdapat beberapa kelemahan, khususnya dalam pelaksanaan pemanfaatan ruangnya, implementasinya sering terjadi penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan. padahal penyelenggaraan penataan ruang seperti yang tercantum dalam Undang Undang epublik -ndonesia omor /0 #ahun /112 tentang Penataan uang, dalam Pasal 8 bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dengan 5 a. #erwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan. b. #erwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia9 dan c. #erwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang terbuka hijau.
B. Penataan Taman Kota D" Kota Ku$ang Dalam Keteka"tann%a Dengan Ruang Te!uka H"#au
Kota Kupang yang dari segi landscape sebenarnya sangat cantik, sekarang menjadi kacau balau. Penempatan fasilitas publik tanpa segmentasi menimbulkan kesemrawutan dan kemacetan. Pembangunan ruko tidak disertai dengan kewajiban menyediakan tempat parkir sehingga pengunjung ruko memarkir kendaraannya di jalan umum. &ukan hanya itu, truk truk pengangkut barang ruko juga dibiarkan menaikkan dan menurunkan barang di jalan, seakan akan jalan adalah hanya milik pengusaha.
:ang
kemudian
terjadi
adalah
kemacetan
di
manamana.
'alu di mana kawasan terbuka hijau; #aman kota; #aman ostalgia; #aman nostalgia sesungguhnya merupakan contoh buruk penataan ruang. &agaimana mungkin menempatkan ruang tempat berkumpul banyak orang berdekatan dengan kawasan permukiman; Mengapa #aman ostalgia tidak dibangun di sebelah rumah jabatan pejabat kota; supaya Pak !alikota bisa memahami bagaimana terganggunya orangorang yang tinggal di kawasan permukiman #aman ostalgia itu; %i sekitar permukiman seharusnya dibangun taman ukuran kecil, bukan taman ukuran besar yang memungkinkan terlalu banyak orang berkumpul dan menyalakan musik dengan suara sangat riuh. 'agi pula, yang dibutuhkan adalah ruang hijau untuk sekedar dudukduduk di bawah pohon yang rindang, bukan taman yang dibeton dengan jalur pejalan kaki sempit yang menyulitkan orang berpapasan. Kalau saja yang dibangun adalah taman seperti ini, mungkin yang namanya tata kota campuran tidak bisa diartikan menjadi tata kota campur aduk alias semrawut. &erbagai permasalahan penataan ruang terbukau hijau dengan spesifikasi pengadaan taman di Kota Kupang menunjukkan bahwa encana Penataan ruang !ilayah "#!$ Kota Kupang belum memiliki kontribusi positif terhadap penyelesaian permasalahan penataan ruang. (al ini kemungkinan disebabkan karena terjadi ketidakserasian dalam penataan ruang terbukau hijau untuk penataan taman Kota Kupang. %emikian juga penataan ruang yang tidak memperhatikan tatanan dengan wilayah sekitar menyebabkan kinerja perkembangan yang buruk. Kondisi ini berlaku secara umum, sehingga kemantapan dalam penataan ruang menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka peningkatan pencapaian tujuan penataan ruang ruang terbukau hijau untuk penataan taman kota. Model perkembangan realisasi ruang terbukau hijau untuk penataan taman Kota Kupang menunjukkan bahwa hal
yang berpengaruh signifikan "nyata$ adalah hal yang berkaitan dengan aspek lingkungan sekitar, baik berbatasan langsung maupun dalam batas jarak tertentu. Sedangkan faktor pendorong perkembangan realisasi ruang terbukau hijau untuk penataan taman Kota Kupang adalah harus adanya ketersediaan prasarana dasar "jalan kotaenis tumbuhan yang ditanam di tempat tersebut biasanya juga kurang sesuai dengan kondisi lahan, sehingga banyak tumbuhan yang mati. Masalah waktu tanam yang tepat serta pemeliharaan tanaman juga harus diperhatikan dengan baik. %isisi lain keikutsertaan masyarakat dalam memelihara ruang tersebut masih rendah, bahkan mereka sering menyerobot lokasi tersebut untuk kepentingan lain, misalnya dipergunakan sebagai tempat pedagang kaki lima
akibatnya banyak tanaman yang mati dan lingkungan di sekitarnyapun menjadi kotor oleh sampah seperti yang terjadi pada #aman ostalgia. Menurut amto "3424$ penyerobotan tanah di sempadan sungai
&. 'akto (ang Mem$engau)" Penataan Taman Kota D" Kota Ku$ang
#erdapatnya faktor yang turut mempengaruhi penataan taman di Kota Kupang antara lain adalah permintaan akan pemanfaatan lahan kota yang terus tumbuh dan bersifat akseleratif untuk untuk pembangunan berbagai fasilitas perkotaan, termasuk kemajuan teknologi, industri dan transportasi yang terkonsentrasi pada daerah +ebobo, +esapa, Kuanino, Pasir Panjang dan sebagian wilayah Kota Kupang, selain sering mengubah konfigurasi alami lahan
jumlah
bahan
pencemar
dan
telah
menimbulkan
berbagai
ketidaknyamanan di lingkungan perkotaan. Untuk mengatasi kondisi lingkungan kota seperti ini sangat diperlukan ruang terbuka hijau selayaknya taman kota sebagai suatu teknik bioengineering dan bentukan biofilter yang relatif lebih murah, aman, sehat, dan menyamankan di Kota Kupang . Selain faktor di atas, juga turut terdapat beberapa faktor lainnya, diantaranya5 3. 'emahnya lembaga pengelola taman kota.
/. 8. @. A. 0. 2. ?. 4.
&elum terdapatnya aturan hukum dan perundangan yang tepat. &elum optimalnya penegakan aturan main pengelolaan ruang terbuka hijau. &elum jelasnya bentuk kelembagaan pengelola taman kota. &elum terdapatnya tata kerja pengelolaan taman kota yang jelas. 'emahnya peran para pemangku kepentingan. 'emahnya persepsi masyarakat. 'emahnya pengertian masyarakat dan pemerintah. Keterbatasan lahan kota untuk peruntukan ruang terbulka hijau.