Praktikum refleks-refleks fisiologis Desember 2009
Deskripsi lengkap
Full description
Refleks Fisiologis Dan PatologisDeskripsi lengkap
laporan kasusFull description
refleksFull description
Full description
DFull description
Full description
refleks pada bayiDeskripsi lengkap
px neurologisFull description
TreatmentDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
miksi
mikturisiDeskripsi lengkap
laporan fisio stoma 2Deskripsi lengkap
laporan fisio stoma 2Full description
hbnnnbnnDeskripsi lengkap
semangattDeskripsi lengkap
menjelaskan jalur lengkung refleks pada sistem saraf tubuh manusiaFull description
Pemeriksaan Refleks Fisiologis a. Refleks Patella Sikap: 1. Posisi pasien duduk dengan posisi tungkai menggantung atau posisi pasien berbaring dengan tungkai difleksikan pada sendi lutut 2. Lakukan ketukan pada tendon patella menggunakan palu reflex Respon: ekstensi tungkai bawah dan kontraksi m.quadriceps femoris b. Refleks Achilles Sikap: 1. Posisi pasien duduk di tempat tidur atau posisi pasien berbaring 2. Lakukan ketukan pada tendon Achilles Respon: plantar fleksi akibat kontraksi m.gastrocnemius c. Refleks Biceps Sikap: 1. Pasien duduk dengan santai 2. Lengan dalam keadaan lemas, lengan bawah dalam posisi antara fleksi dan ekstensi serta sedikit pronasi 3. Siku pasien diletakkan pada lengan/tangan pemeriksa 4. Pemeriksa meletakkan ibu jari di atas tendo biceps, kemudian pukullah dengan palu reflex Respon: kontraksi otot biceps dan fleksi lengan bawah, sering pula muncul gerakan supinasi. Apabila reflex meninggi maka zona refleksogen akan meluas dan reflex biceps ini dapat muncul dengan mengetuk daerah klavikula. Juga dapat disertai dengan gerakan fleksi pergelangan tangan serta jari-jari dan adduksi ibu jari d. Refleks Triceps Sikap: 1. Pasien duduk dengan santai 2. Lengan pasien diletakkan pada lengan/tangan pemeriksa 3. Lengan penderita dalam keadaan lemas, relaksasi sempurna 4. Pukullah tendo-tendo yang lewat di fossa olecranon Respon: Kontraksi triceps. e. Refleks Brachioradialis Sikap: 1. Posisi penderita dan pemeriksa sama dengan pemeriksaan reflex biceps 2. Pukullah tendo brachioradialis pada radius bagian distal dengan memakai reflex hammer yang datar
Pemeriksaan Refleks Patologis
a. Refleks Babinski Sikap: Gores telapak kaki dengan ujung palu reflex dari sisi lateral posterior ke anterior. Secara sederhana, goresan ini membentuk huruf J Respon: Pengembangan dan ekstensi jari-jari kaki serta elevasi dorsofleksi ibu jari b. Refleks Chaddok Sikap: Gores kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari posterior ke anterior c. Refleks Gordon Sikap: Menekan atau mencubit betis atau otot gastrocnemius secara keras Respon = Babinski d. Refleks Schaeffer
e.
f. g.
h.
i.
j.
k.
Sikap: Mencubit tendon Achilles secara keras Respon = Babinski Refleks Oppenheim Sikap: Urut crista anterior tibia dari proximal ke distal. Berikan tekanan saat menggesek dengan menggunakan jempol Respon = Babinski Refleks Mendel backthrough Sikap: Ketuk dorsum pedis pada daerah os kuboideum Refleks Rosolino Sikap: Ketuk pada telapak kaki, dilakukan perkusi pada permukaan plantar kaki Refleks Bing Sikap: Tusuk jari kaki ke 5 pada metacarpal atau pangkal menggunakan ujung palu refleks Refleks Gonda Sikap: Menekan atau memfleksikan jari kaki ke 4 lalu melepaskannya dengan cepat Refleks Hoffman Sikap: Jari tengah penderita ditekuk ke atas dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk pemeriksa. Lakukan goresan pada kuku jari tengah penderita dengan menggunakan ujung kuku ibu jari pemeriksa Respon: Ibu jari, jari telunjuk, serta jari-jari lainnya berfleksi sejenak setiap kuku jari tangan penderita digores Refleks Tromner Sikap: Jari tengah penderita ditekuk ke atas dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk pemeriksa. Colek-colek ujung jari tengah. Respon: Jari telunjuk, terutama ibu jari dan jari-jari lainnya berfleksi setiap kali ujung jari tengah dicolek
Pemeriksaan Klonus Lutut Sikap: Memegang lalu mendorong os patella ke arah distal Pemeriksaan Klonus Kaki Sikap: Melakukan dorso fleksi maksimal atau berlebihan dari kaki Laseque Test Sikap: 1. Pasien dalam posisi berbaring telentang. Pemeriksa mengangkat tungkai pasien dalam keadaan lurus 2. Satu tangan mengangkat tungkai pasien dengan memegang tumitnya, sedangkan tangan yang lain memegang serta menekan lutut pasien. Hasil: Positif jika kaki pasien tidak dapat diangkat lebih dari 70 o Bragard Test Sikap: Dorso fleksi kaki pasien Sicard Test Sikap:
1. Pasien dalam posisi berbaring telentang. Pemeriksa mengangkat tungkai pasien dalam keadaan lurus 2. Satu tangan mengangkat tungkai pasien dengan memegang tumitnya, sedangkan tangan yang lain memegang serta menekan lutut pasien 3. Dorso fleksi ibu jari pasien O’connel (tes laseque silang) Sikap: Nyeri yang bangkit terasa sepanjang tungkai yang sakit, jika sisi yang sehat diangkat Pemeriksaan Patrick Sikap: 1. Letakkan tumit atau maleolus eksterna tungkai yang sakit pada lutut tungkai lainnya 2. Lakukan penekanan pada lutut yang difleksikan Pemeriksaan Contra Patrick Sikap: 1. Lipat tungkai yang sakit, kemudian endorotasikan serta add iksikan 2. Lakukan penekanan sejenak pada lutut tungkai tersebut Pemeriksaan Refleks Dinding Perut Sikap: 1. Lakukan goresan pada kulit dinding perut 2. Penggoresan dilakukan dari lateral menuju garis tengah perut pada setiap segmen, yaitu segmen epigastrik, supraumbilik, umbilik, dan infraumbilik Pemeriksaan Refleks Otot Dinding Perut Sikap: Pasien berbaring dengan rileks. Lakukan ketukan pada otot dinding perut. Perhatikan kontraksi dinding perut Pemeriksaan Refleks Primitif a. Refleks Menetek Sikap: 1. Pemeriksa memberikan stimulus berupa sentuhan pada bibir Respon: Hasil yang positif memberikan respon gerakan bibir, lidah, dan rahang bawah seolah-olah menetek b. Snout reflex / orbicularis oris reflex Sikap: 1. Posisikan pasien dalam posisi duduk atau berbaring 2. Lakukan penekanan filtrum bibir atas
Respon: Hasil positif jika terjadi gerakan protrusi bibir, terutama bibir bawah atau mecucu, disertai dengan penurunan sudut mulut setelah diberikan stimulus taktil perioral berupa penekanan filtrum bibir atas, tapping ringan pada bibir, atau usapan dengan spatula lidah menyilang pada kedua bibir