Pemeriksaan Refleks Fisiologis Pemeriksaan refleks fisiologis Lengkung Refleks Refleks adalah suatu respons involunter terhadap sebuah stimulus. Secara sederhana lengkung refleks terdiri dari organ reseptor, neuron aferen, neuron efektor dan organ efektor. Sebagai contoh ialah refleks patella. Pada otot terdapat serabut intrafusal sebagai organ reseptor yang dapat menerima sensor berupa regangan otot, lalu neuron aferen akan berjalan menuju medula spinalis melalui ganglion posterior medulla spinalis. Akson neuron aferen tersebut akan langsung bersinaps dengan lower motor neuron untuk meneruskan impuls dan mengkontraks mengkontraksikan ikan otot melalui serabut ekstrafusal agar tidak terjadi overstretching otot gambar !". #amun begitu lengkung refleks tidak hanya menerima respon peregangan saja, sebagai contoh respon sensorik kulit gambar $", aponeurosis, tulang, fasia, dll. %erakan reflektorik dapat dilakukan oleh semua otot seran lintang &artini, $''()Snell, $''$". Refleks yang muncul pada orang normal disebut sebagai refleks fisiologis. *erusakan pada sistem syaraf dapat menimbulkan refleks yang seharusny seharusnya a tidak terjadi atau refleks patologis. *eadaan inilah yang dapat dimanfaatkan praktisi agar dapat mengetahui ada atau tidaknya kelainan sistem syaraf dari refleks. Pemeriksaan reflek fisiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan neurologi lainnya, dan terutama dilakukan pada kasus+kasus mudah lelah, sulit berjalan, kelemahankelumpuhan, kelemahankelumpuhan, kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan trofi otot anggota gerak, nyeri punggungp punggungpinggang inggang gangguan fungsi otonom.
-nterpretasi pemeriksaan refleks fisiologis tidak hanya menentukan adatidaknya tapi juga tingkatannya. tingkatannya. Adapun Adapun kriteria penilaian hasil hasil pemeriksaan refleks fisiologis fisiologis adalah sebagai berikut
/endon Refle0 %rading Scale %rade 1escription ' Absent 2!2 3ypoactive 22$2 4#ormal4 22252 3yperactive without clonus 222262 3yperactive with clonus
Suatu refleks dikatakan meningkat bila daerah perangsangan meluas dan respon gerak reflektorik meningkat dari keadaan normal. Rangsangan yang diberikan harus cepat dan langsung, kerasnya rangsangan tidak boleh melebihi batas sehingga justru melukai pasien. Sifat reaksi setelah perangsangan tergantung tergantung tounus otot sehingga
otot yang diperiksa sebaiknya dalam keadaan sedikit kontraksi, dan bila hendak dibandingkan dengan sisi kontralateralnya maka posisi keduanya harus simetris. Secara umum. Ada 5 unsur yang berperan dalam refleks yaitu jaras aferen, bussur sentral dan jaras eferen. Perubahan ketiga komponen tersebut akan mengakibatkan perubahan dalam kualitas maupun kuantitas dari refleks. -ntegritas dari arcus reflek akan terganggu jika terdapat malfungsi dari organ reseptor, nercus sensorik, ganglion radiks postreior, gray matter medula spinal, radik anterior, motor end plate, atau organ efektor. Pengetahuan tentang reflek dapat digunakan untuk menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada sistem persyarafan. Ada beberapa pembagian tentang reflek
!. 7rainstem reflek Pittsburgh 7rain Stem Score 8ara ini dapat digunakan unuk menilai refle0 brainstem pada pasien koma. #o Rrainstem Refle0 Positive ! Refle0 bulu mata kedua sisi" $ $ Refle0 kornea kedua sisi" $ 5 1oll9s eyes movement kedua sisi" 6 Reaksi pupil terhadap cahaya kanan" : Reaksi pupil terhadap cahaya kiri" ( Refle0 muntah atau batuk $ -nterpretasi
#egative ! ! $ ! $ ! $ ! !
#ilai minimum ( " #ilai &a0imum !$) semakin tinggi semakin baik" $.
Superficial reflekskin reflek
!. Refle0 dinding perut a. Stimulus %oresan dinding perut daerah, epigatrik, supraumbilical, infra umbilical dari lateral ke medial. b. Respon kontraksi dinding perut c. Aferent n. intercostals / :+; epigastrik , n,intercostals / ;+< supra umbilical, n.intercostals / <+!! umbilical, n.intercostals / !!+L! infra umbilical, n.iliohypogastricus, n.ilioinguinalis, d. =ferent idem
$. Refle0 8remaster a. Stimulus goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke bawah b. Respon elevasi testis ipsilateral c. Afferent n.ilioinguinalis L !+$" d. =fferent n. genitofemoralis
8. 8ara *erja
Reflek >isiologis !. Penentuan lokasi pengetukan yaitu tendon periosteum dan kulit $. Anggota gerak yang akan dites harus dalam keadaan santai. 5. 1ibandingkan dengan sisi lainnya dalam posisi yang simetris
Refleks >isiologis =kstremitas Atas
!. Refleks 7isep a. Pasien duduk di lantai b. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan ekstensi dan sedikit pronasi, lengan diletakkan di atas lengan pemeriksa Stimulus ketokan pada jari pemeriksa pada tendon m.biceps brachii, posisi lengan setengah ditekuk pada sendi siku. Respon fleksi lengan pada sendi siku Afferent n.musculucutaneus 8 :+(") =fferent idem $. Refleks /risep a. Pasien duduk dengan rileks b. Lengan pasien diletakkan di atas lengan pemeriksa
c. Pukullah tendo trisep melalui fosa olekrani
Stimulus ketukan pada tendon otot triceps brachii, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi .Respon ekstensi lengan bawah disendi siku . Afferent n.radialis 8(+;+?") =fferent idem
5. Reflesk 7rakhioradialis a. Posisi Pasien sama dengan pemeriksaan refleks bisep b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius distal dengan palu refleks c. Respon muncul terakan menyentak pada lengan
6. Refleks Periosteum radialis a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit dipronasikan b. *etuk periosteum ujung distal os. Radialis c. Respon fleksi lengan bawah dan supinasi lengan
:. Refleks Periosteum ulnaris a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada siku, sikap tangan antara supinasi dan pronasi b.*etukan pada periosteum os. @lnaris c. Respon pronasi tangan
Refleks >isiologis =kstremitas 7awah
!. Refleks Patela a. Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai
b. Raba daerah kanan+kiri tendo untuk menentukan daerah yang tepat c. /angan pemeriksa memegang paha pasien d. *etuk tendo patela dengan palu refleks menggunakan tangan yang lain e. Respon pemeriksa akan merasakan kontraksi otot kuadrisep, ekstensi tungkai bawah
Stimulus ketukan pada tendon patella Respon ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m.uadriceps femoris Afferent n.femoralis L $+5+6" =fferent idem
$. Refleks *remaster a. @jung tumpul palu refleks digoreskan pada paha bagian medial b. Respon elevasi testis ipsilateral
5. Reflesk Plantar a. /elapak kaki pasien digores dengan ujung tumpul palu refleks b. Respon plantar fleksi kaki dan fleksi semua jari kaki
6. Refleks %luteal a. 7okong pasien digores dengan ujung tumpul palu refleks b. Respon kontraksi otot gluteus ipsilateral :. Refleks Anal =ksterna a. *ulit perianal digores dengan ujung tumpul palu refleks Respon kontraksi otot sfingter ani eksterna Reflek Patologis
hoffmann tromer /angan pasein ditumpu oleh tangan pemeriksa. *emudian ujung jari tangan pemeriksa yang lain disentilkan ke ujung jari tengah tangan penderita. Reflek positif jika terjadi fleksi jari yang lain dan adduksi ibu jari rasping %ores palmar penderita dengan telunjuk jari pemeriksa diantara ibujari dan telunjuk penderita. &aka timbul genggaman dari jari penderita, menjepit jari pemeriksa. Bika reflek ini ada maka penderita dapat membebaskan jari pemeriksa. #ormal masih terdapat pada anak kecil. Bika positif pada dewasa maka kemungkinan terdapat lesi di area premotorik corte0 Reflek palmomental %arukan pada telapak tangan pasien menyebabkan kontraksi muskulus mentali ipsilateral. Reflek patologis ini timbul akibat kerusakan lesi @ di atas inti saraf C-kontralateral Reflek snouting *etukan hammer pada tendo insertio m. Drbicularis oris maka akan menimbulkan reflek menyusu. &enggaruk bibir dengan tongue spatel akan timbul reflek menyusu. #ormal pada bayi, jika positif pada dewasa akan menandakan lesi @ bilateral &ayer reflek >leksikan jari manis di sendi metacarpophalangeal, secara halus normal akan timbul adduksi dan aposisi dari ibu jari. Absennya respon ini menandakan lesi di tractus pyramidalis Reflek babinski Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi lateral. Drang normal akan memberikan resopn fleksi jari+jari dan penarikan tungkai. Pada lesi @ maka akan timbul respon jempol kaki akan dorsofleksi, sedangkan jari+jari lain akan menyebar atau membuka. #ormal pada bayi masih ada. Reflek oppenheim Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan tulang tibia dari atas ke bawah, dengan kedua jari telunjuk dan tengah. Bika positif maka akan timbul reflek seperti babinski Reflek gordon Lakukan goresanmemencet otot gastrocnemius, jika positif maka akan timbul reflek seperti babinski Reflek schaefer Lakukan pemencetan pada tendo achiles. Bika positif maka akan timbul refflek seperti babinski Reflek caddock Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar telapak kaki, dari tumit ke depan. Bika positif maka akan timbul reflek seperti babinski. Reflek rossolimo
Pukulkan hammer reflek pada dorsal kaki pada tulang cuboid. Reflek akan terjadi fleksi jari+jari kaki. Reflek mendel+bacctrerew Pukulan telapak kaki bagian depan akan memberikan respon fleksi jari+jari kaki.