PEMERIKSAAN BIOME BI OMETRI TRI MA MAT TA Perceptor: dr.. Aryanti dr Aryanti,, Sp.M Oleh: Rr. Agatha rhana Aveonita 111801118 SMF ILMU PENYAKIT MATA FAKULT FAKULTA AS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVERSITA UNIVERS ITAS S LAMPUNG RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK MOELOEK BANDAR LAMPUNG 2016
PEMERIKSAAN KATARAK
Pemeriksaan viss
Slit lamp
!ekanan !ekanan intraoclar intraocl ar
!"O normal lakkan dilatasi ppil dera#at kekerhan lensa
$S%
&iometri
retinometri setelah op
segmen anterior
nilai
menyingkirkan kelainan lain
ntk mengkr po'er "O(
ntk ket. Prognosis Prognosis viss
BIOMETRI &iometri alat yang dignakan ntk mengkr "O( yang akan diimplantasikan pada pasien yang akan men#alani )edah katarak
Akrasi po'er "O(:
a*ial length +A(-
rvatra kornea +eratometer-
posisi "O( dalam mata
po'er re/raksi kornea
BIOMETRI
$ltrasond )iometry +A scan & Scan-
Optical )iometry +"O( Master-
ULTRASOUND BIOMETRY (A-SCAN BIOMETRY)
Ascan )iometry
/re2ency 3 10 M45
Sonds travel throgh : the solid cornea the li2id a2eos the solid lens the li2id vitreos the solid retina choroid sclera or)ital tisse
A-SCAN BIOMETRY
!he average a*ial eye length 6 7,9 mm +range 77,07,9 mm!he average anterior cham)er depth 6 ,7 mm !he average lens thickness 6 ,; mm
A- SCAN BIOMETRY Teknik aplanasi
Teknik imersi
APLANASI A-SCAN BIOMETRY pro)ing ultrasound yang ditempatkan secara langsng pada permkaan kornea
Teknik :
Pasien diperiksa dalam keadaan ddk. !eteskan anastetik topikal pada mata pasien. Pengkran dapat dilakkan pada slit lamp #ika pro)e ditempatkan seperti pada pemeriksaan tonometer, ata dapat pla pro)e di pegang langsng (hand-held). "dealnya, di sentral transdcer terdapat cahaya yang merpakan tempat pasien mem/iksasi penglihatannya dengan t#an mense#a#arkan dengan a*is visal. etika pro)e telah kontak dengan kornea, pasien diminta ntk melihat ke psat cahaya transdcer. %elom)ang ultrasound )er#alan men# target dan kem)ali lagi +echo- pada transdcer, kemdian dikonversi men#adi signal listrik yang tampak se)agai ”spike” pada layar monitor.
APLANASI A-SCAN BIOMETRY
IMERSI A-SCAN BIOMETRY menn#kkan axial length le)ih pan#ang di)andingkan teknik aplanasi karena tidak terdapatnya kompresi pada kornea sehingga axial length yang diperoleh le)ih akrat. !eknik imersi ini menggnakan ”prager scleral shell”.
Pasien )aring terlentang melihat ke atas +pla/on-, teteskan anastetik topikal pada keda mata.
Shell di letakkan di sekeliling lim)s dan pastikan shell tidak kontak ata menekan kornea.
4)ngkan shell dengan se)ah konektor +in/s set- yang pada #ngnya terdapat cairan +saline ata &SS- yang akan dialirkan ke shell.
emdian isi shell dengan cairan saline ata &SS krang le)ih 7 ml.
Pro)e kemdian dicelpkan ke cairan terse)t, dilrskan searah dengan makla dengan meminta pasien mem/iksasi penglihatannya pada cahaya yang terdapat pada #ng pro)e.
arakteristik echogram akan tampak pada layar.
IMERSI A-SCAN BIOMETRY
App!"!#$%" A-S&!" B$%'#*
I''+$%" A-S&!" B$%'#*
&ilik mata depan + Anterior Chamber Depth < A=>-
ete)alan lensa +Lens Thickness < (!-
axial length : #arak permkaan anterior kornea dengan permkaan anterior retina
NOTE ,
Sat hal yang hars diingat pada pengkran a*ial length dengan menggnakan ultrasound biometr adalah )ah'a axial length )ergantng dari kecepatan ram)at gelom)ang sara pada media di dalam mata.
P?R4A!"A@ keadaan khss, misalnya pada silicon /illed eyes, dimana vitres telah digantikan dengan silicone oil.
NOTE ,
kecepatan ltrasond pada mata yang )erisi silicone oil le)ih rendah dari vitres
keadaan khss seperti di atas +mata yang telah mengalami vitrektomi, )erisi silicone oil atapn halhal lain- koreksi dari axial length yang kita peroleh, dengan memperhitngkan kecepatan ram)at gelom)ang ltrasond pada )er)agai media.
RUMUS KOREKSI AXIAL LENGTH
OPTICAL BIOMETRY Optical )iometry +!"L #aster) Alat ini )ersi/at nonkontak mengkr axial length, radis krvatr kornea +corneal po'erdan )ilik mata depan kran po'er "O(
Prinsip ker#a sinar laser in$rared dipancarkan memaski )ola mata mencapai /ovea ke lapisan pigment epitel retina dipantlkan kem)ali ke instrmen
pasien diminta ntk mem/iksasi penglihatannya pada sm)er cahaya ntk meyakinkan kese#a#aran a*is dengan /ovea
parameter yang dapat dikr axial length% anterior chamber depth% keratometr
FORMULA IOL ketepatan dalam memperkirakan kekatan "O( selain axial length kran kekatan kornea +radis krvatr kornea-, dikr dengan keratometer
↓
Radis krvatr kornea dikonversi men#adi po'er +diopter- dengan mempertim)angkan indeks re/raksi kornea ↓
$kran yang diperoleh ini men#adi maskan ntk menentkan kekatan "O( dengan menggnakan )er)agai /ormla
FORMULA IOL GENERASI KE-1
mncl pada era se)elm tahn 180an
P = A – 2.5L – 0.9K
Baria)el A constant diperoleh dari penelitian terhadap )er)agai #enis "O( yang dignakan
FORMULA IOL GENERASI KE-1
mncl pada era se)elm tahn 180an
P = A – 2.5L – 0.9K
Baria)el A constant diperoleh dari penelitian terhadap )er)agai #enis "O( yang dignakan
FORMULA IOL GENERASI KE-2 P = A1 – 2.5L – 0.9K
P po&er "O( A1 A constant )ergantng dari pan#ang )ola mata ( axial length +pan#ang )ola mata- dalam mm ratarata keratometer dalam diopter
( C 70 mm A1 6 A D 70 E ( C 71 A1 6 A D 7 70 E ( C 77 A1 6 A D 1 70 E ( C 7.9 A1 6 A ( F 7.9 A1 6 A G 0.9
FORMULA IOL GENERASI KE-
memperhitngkan kedalaman )ilik mata depan )erdasarkan rata rata po'er kornea, /aktor kete)alan retina dan memperkenalkan konsep surgeon $actor @ilai surgeon $actor )erkisar antara sampai D. Hika posisi "O( direncanakan persis se#a#ar dengan iris +iris $ixated lens-, maka angka surgeon $actor ntk "O( terse)t adalah nol.
SF (ACD / 0.0) 3 .44 ?(P +'stimated Lens osition- di peroleh dari : A=> D SI
FORMULA IOL GENERASI KE-
Olsen menggnakan varia)el preoperati/ ntk prediksi '$$ectie Lens osition +?IPo axial length *eratometr preoperatie anterior chamber depth lens thickness 4olladay menggnakan J varia)el preoperati/ ntk memprediksi posisi "O( pasca operasi +?(Po axial length +pan#ang )ola mata eratometer diameter hori5ontal kornea +&hite-to-&hite kedalaman )ilik mata depan +A=> 6 anterior chamber depth kete)alan lensa stats re/raksi preoperati/ sia pasien )aik dignakan pada kran axial length yang ratarata tepat dignakan ntk penderita katarak dengan )ola mata yang kecil
PENUTUP
!erdapat da prinsip pengkran )iometry yait ltrasond )iometri dan optical )iometry. $ltrasond )iometri terdiri atas AScan )iometry yang dignakan ntk mengkr a*ial length, merpakan salah sat komponen penting dalam pengkran kekatan "O( serta &Scan )iometry.
AScan &iometri terdiri dari da #enis yait teknik aplanasi dan teknik imersi AScan &iometri.
>i)andingkan dengan ltrasond )iometri, optical )iometry memiliki akrasi yang le)ih tinggi dalam mengkr a*ial length, disamping it dapat pla secara langsng mengkr keratometri dan anterior cham)er depth
Perhitngan kekatan "O( yang akan diimplantasikan dengan menggnakan )er)agai /ormla "O( yang ada, hendaknya dipilih yang paling sesai ntk keadaan mata pasien
THANKYOU