Praktikum Kimia Organik I
Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon) Maria Suhatri1, Afaf Sri hartini, Popon Ratnasari, Dwi Lidiani, Sahri, Alvin Salendra, Julan, Masfufah, Seren Anggraini, Mas I nda Putrinesia, Yulia Sartika 1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungp Tanjungpura ura Jln. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak *email :
[email protected] [email protected] .id ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan pembuatan metil etil keton (butanon) yang bertujuan untuk melakukan oksidasi terhadap senyawa sec-butil alkohol (2-butanol) dengan menggunakan K 2 2Cr 2 2O 7 dan H 2 2SO 4 sebagai katalis. Metil etil keton (butanon) merupakan senyawa keton alifatis yang merupakan cairan organik tidak berwarna dan memiliki titik didih rendah. Pembuatan metil etil keton dilakukan dengan proses destilasi bertingkat pada suhu dibawah 95°C, yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari larutan sec-butil alkohol dengan air. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini adalah larutan berwarna hijau pekat, namun tidak terbentuk destilat A dan B yang merupakan metil etil keton karena terjadinya bumping saat proses destilasi. Kata kunci :
Metil Etil Keton, Destilasi, Reaksi Oksidasi
Pendahuluan Metil adalah
dehidrogenasi sec-butil alkohol dan etil
keton
(butanon)
senyawa
keton
kelompok
oksidasi butana (EPA, 1994). Metil
etil
keton
memiliki
alifatis yang memiliki rumus molekul
banyak kegunaan dalam kehidupan
CH3COCH2CH3.
keton
manusia sehari-hari karena dapat
tidak
melarutkan banyak zat. Senyawa ini
berwarna yang memiliki bau tajam
banyak digunakan sebagai pelarut
seperti aseton dan memiliki titik didih
dalam
yang rendah yaitu 79,6°C. Senyawa
dengan gum, resin, pelapisan asetat
ini tersedia dialam dalam jumlah yang
selulosa, dan nitroselulosa. Selain itu
sangat terbatas, oleh karena itu
senyawa ini juga banyak digunakan
produksinya dilakukan oleh industri
dalam pembuatan plastik, dan produk
melalui sintesis. Metil etil keton dapat
rumah tangga seperti pernis, tekstil,
diproduksi dengan dua proses yaitu
dalam
merupakan
Metil
cairan
etil
organik
Maria Suhatri H1031131060
proses
produksi
yang
lilin
berhubungan
parafin,
dan
Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)
Praktikum Kimia Organik I
produk rumah tangga seperti pernis,
(H2SO4), kalium dikromat (K 2Cr 2O7),
penghilang
dan sec-butil alkohol.
cat,
agen
denaturasi
untuk denaturasi alkohol, lem dan sebagai
agen
pembersih
(EPA,
Prosedur Kerja
1994). Tujuan dari percobaan ini
Dimasukkan 20 ml sec-butil
adalah melakukan oksidasi terhadap
alkohol, 50 ml akuades, dan batu
senyawa sec-butil alkohol (2-butanol)
didih
dengan menggunakan K 2Cr 2O7 dan
Dilarutkan 30 gr K 2Cr 2O7 anhidrat
H2SO4 sebagai katalis.
dalam
Prinsip
dari
percobaan
ini
adalah pembuatan metil etil keton (butanon) melalui metode destilasi bertingkat,
dimana
dilakukan
pemisahan
campuran
berdasarkan
perbedaan titik didih. Butanon dibuat dengan
mengoksidasi
sec-butil
alkohol dengan katalis K 2Cr 2O7 dan H2SO4. Reaksi yang terjadi adalah :
ke
dalam
100
ml
labu
destilasi.
akuades,
lalu
ditambahkan perlahan-lahan dengan 25 ml H2SO4 pekat sambil diaduk dan dibiarkan sampai dingin. Selanjutnya dipindahkan pisah.
campuran
ke
corong
Dipanaskan
labu
destilasi
pemanas
sampai
larutan
dengan
alkohol mulai medidih, lalu dimatikan pemanasnya dan dialirkan secara perlahan campuran dikromat dalam corong pisah ke dalam labu destilasi. Diaduk campuran dengan magnetik stirrer
Metodologi
sampai
dikromat
di
semua
dalam
campuran
corong
pisah
habis, dan diamati perubahan warna
Alat dan Bahan
yang terjadi. Alat-alat
yang
digunakan
pada percobaan ini adalah batang
Rangkaian Alat
pengaduk, bulp, corong kaca, corong pisah,
erlenmeyer,
gelas
beaker,
kondensor, klem, labu destilasi, labu ukur, labu leher tiga, magnetik stirrer, pemanas, pipet ukur, pompa, selang, statif, dan termometer. Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades (H 2O), asam sulfat
Maria Suhatri H1031131060
Gambar 1.1. Rangkaian Alat Destilasi Bertingkat
Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)
Praktikum Kimia Organik I
Data Pengamatan No 1.
Perlakuan
Pengamatan
Dimasukkan
Sec-butil alkohol
sec-butil
= 20 ml
alkohol,
Akuades = 50
akuades,
dan
7.
labu
Dilarutkan
K2Cr 2O7 = 30 gr
K2Cr 2O7
dalam 100 ml
anhidrat dalam
akuades
akuades. 3.
Ditambahkan
8.
sampai dingin. Terbentuk ke
akibat
dalam
penambahan
2
fasa
Terbentuk
campuran
warna
hijau
dengan
pekat
dan
magnetik
campuran
stirrer sampai
menjadi
semua
homogen
pisah
Diamati
Labu
perubahan
(bening)
warna
K2Cr 2O7
yang
terjadi.
Tidak lebih dari
labu
95°C
Metil
pemanas
adalah
sampai larutan
(orange) = hijau
etil
keton
(butanon)
senyawa
keton
kelompok
alifatis yang memiliki rumus molekul
mulai
CH3COCH2CH3. Keton mempunyai
mendidih. 6.
+
Hasil dan Pembahasan
dengan
alkohol
destilasi
pekat
Dipanaskan destilasi
K2Cr 2O7
Diaduk
corong pisah. 5.
pekat
habis.
lalu
campuran
dikromat
corong
sambil
Dipindahkan
hijau
didalam
dibiarkan
4.
campuran
dikromat
dengan H2SO4
diaduk,
bening menjadi
campuran
H2SO4 = 25 ml
perlahan-lahan
pekat
perlahan
corong
dari
labu destilasi.
destilasi. 2.
desilasi
pisah ke dalam
ml
batu didih ke dalam
secara
dua gugus alkil (aril) yang terikat
Dimatikan
Terjadi
pemanas, dan
perubahan
dialirkan
warna
Maria Suhatri H1031131060
di
pada karbon karbonil (Fessenden, labu
1986). Senyawa ini memiliki banyak nama seperti 2- butanon, etil metil
Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)
Praktikum Kimia Organik I
keton, MEK dan metil aseton. Metil
Metil
etil
keton
memiliki
etil keton merupakan cairan organik
banyak kegunaan dalam kehidupan
tidak berwarna yang memiliki bau
manusia sehari-hari karena dapat
tajam seperti aseton, memiliki titik
melarutkan banyak zat. Senyawa ini
didih yang rendah yaitu 79,6°C, titik
banyak digunakan sebagai pelarut
cair - 86,3°C, dan berat molekul 72,1
dalam
gr (EPA, 1994).
dengan gum, resin, pelapisan asetat
Metil
etil
keton
ketersediaannya
(butanon)
dialam
sangat
terbatas, oleh karena itu produksinya dilakukan sintesis.
oleh Metil
industri etil
melalui
keton
dapat
diproduksi dengan dua proses yaitu dehidrogenasi sec-butil alkohol dan oksidasi butana (EPA, 1994). Pada percobaan ini metil etil keton di buat dengan
mengoksidasi
sec-butil
melalui
Destilasi
proses
senyawa ini juga banyak digunakan dalam pembuatan plastik, dan produk rumah tangga seperti pernis, tekstil, dalam
produksi
lilin
parafin,
dan
produk rumah tangga seperti pernis, penghilang
cat,
agen
denaturasi
untuk denaturasi alkohol, lem dan sebagai
agen
pembersih
Percobaan
ini
(EPA,
1994). dilakukan
dengan memasukkan 20 ml sec-butil alkohol, 50 ml akuades dan batu
proses pemisahan tertua dan penting
didih kedalam labu destilasi. Sec-butil
dalam kimia dan industri petrokimia
alkohol berfungsi sebagai senyawa
(Cordeiro dkk, 2013). Prinsip kerja
yang
dari
pemisahan
berfungsi sebagai pelarut sec-butil
perbedaan
alkohol, dan batu didih berfungsi
larutan.
Destilasi
untuk mencegah terjadinya bumping
adanya
data
destilasi
campuran
salah
berhubungan
satu
titik
merupakan
destilasi.
yang
selulosa, dan nitroselulosa. Selain itu
alkohol dengan katalis K 2Cr 2O7 dan H2SO4
proses
adalah
berdasarkan
didih
dari
memerlukan
pada
akan
saat
dioksidasi,
pemanasan.
akuades
Sec-butil
kesetimbangan antara fase cair dan
alkohol merupakan pelarut organik
gas. Dua fasa dikatakan setimbang
yang memiliki massa molar 74,12
jika
dan
gmol-1 dan densitasnya 0,808 gcm -1
potensial kimia dari masing-masing
(Daintith,1994). Kemudian dilarutkan
komponen yang terlibat dikedua fasa
30
bernilai sama (Sari, 2010).
merupakan
temperatur,
tekanan
Maria Suhatri H1031131060
gr
K2Cr 2O7
anhidrat
kristalin
yang orange
Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)
Praktikum Kimia Organik I
kemerahan dengan massa molar
Kemudian
dipanaskan
labu
294, 185 g/mol, memiliki titik didih
destilasi dengan pemanas sampai
500°C dan titik leleh 398°C (Kusuma,
larutan
1983), kedalam 100 ml akudes, yang
dilakukan tidak boleh lebih dari 95°C
berfungsi
untuk
karena air sudah mendidih sebelum
alkohol,
suhu 100°C. Destilasi yang dilakukan
karena suatu reaksi pasti memiliki
merupakan destilasi bertingkat oleh
energi
perlu
karena itu digunakan kolom kaca
ditambahkan suatu katalis karena
karena kaca memiliki pori-pori yang
semakin kecil energi aktivasi maka
dapat meredam tekanan yang tinggi
semakin
reaksi
dari gas H 2 ketika proses destilasi
berlangsung. Kemudian ditambahkan
berlangsung. Selanjutnya dimatikan
H2SO4 pekat yang merupakan cairan
pemanas
bening tak berwarna dan kental, yang
perlahan campuran dikromat dari
memiliki titik didih 290°C dan titik
corong pisah ke dalam labu destilasi,
leleh 10°C (Brady, 1999) dengan
dialirkan
perlahan-lahan
berjalan sempurna dan maksimum.
sebagai
mengoksidasi
katalis
sec-butil
aktivasi
cepat
maka
suatu
sebanyak
25
ml
sambil diaduk yang berfungsi untuk melarutkan K2Cr 2O7 yang lama larut dalam akuades, namun bisa cepat larut di H2SO4 karena suhunya yang panas,
kemudian dibiarkan sampai
dingin yang bertujuan agar dikromat menjadi dingin . Langkah berikutnya dipindahkan pisah
campuran
yang
ke
corong
bertujuan
untuk
memisahkan larutan dengan kristal K2Cr 2O7 yang sehingga
masih
tidak
larut,
membentuk
dua
fasa.
Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut :
mendidih,
dan
pemanasan
dialirkan
perlahan
secara
supaya
Selanjutnya
reaksi
di
aduk
campuran dengan magnetik stirrer sampai semua campuran dikromat dalam corong pisah habis, agar campuran menjadi homogen, ketika proses
ini
perubahan
berlangsung warna
di
terjadi
dalam
labu
destilasi dari bening menjadi hijau pekat, karena terjadi oksidasi antara sec-butil
alkohol
dengan
larutan
dikromat. Pada percobaan ini tidak terbentuk metil etil keton karena terjadinya bumping saat dikromat di alirkan ke labu destilasi, dan uap yang terbentuk belum sampai ke atas sehingga tidak terbentuk destillat dan
Maria Suhatri H1031131060
Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)
Praktikum Kimia Organik I
juga
reaksi
maksimum.
yang Adapun
terjadi
tidak
Daintith, J. 1994. “Kamus Lengkap
reaksi
yang
Kimia”. Erlangga. Erlangga. Jakarta
terjadi sebagai berikut :
EPA. 1994. “Locating and Estimating Air Emissions From Sources of Methyl
Ethyl
Ketone”.
Environmental
U.S.
Protection
Agency. North Carolina Carolina
Simpulan Berdasarkan percobaan yang telah
Fessenden, R.J., Fessenden, J.S.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1986.
tidak terbentuk senyawa metil etil
Erlangga. Jakarta
keton (butanon) karena terjadinya bumping.
Kusuma,
“Organic
S.
Bahan
1983. -
Chemistry” Chemistry”.
“Pengetahuan
Bahan” Bahan”.
Erlangga.
Jakarta
Daftar Pustaka Brady, S.E. 1999. “Kimia Universitas
Sari, N. K. 2010. “Vapor - Liquid
Asas dan Struktur ”. Binarupa
Equilibrium
Aksara. Jakarta
ethanol
(VLE) from
water – bulrush
fermention”. J. Teknik Tek nik Kimia. Cordeiro,
G.M.,
Dantas,
S.R.,
L.G.S.,
Brito,
Vasconcelos,
5(1) : 363
R.P. 2013. “Effect of two liquid phases efficiency
on
the of
separation destilation
columns”. Advance in chemical engineering and science. 3(1)
Maria Suhatri H1031131060
Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)