ANALISIS DATA
Pada praktikum pengamatan alga, kami mengambil sampel pada kolam Universitas Brawijaya. Kami mengambil 3 titik yaitu air kolam bagian atas, bagian tengah dan dasar. Kemudian kami mengamati menggunakan mikroskop. Pada air kolam bagian atas, kami menemukan 5 genus yaitu Chlorella sp., Chlorella sp., Pediastrum, Pediastrum, Chroococcus sp., Chroococcus sp., Oedogonium sp. Oedogonium sp. Dan Synedra sp.
PEMBAHASAN
Pada air kolam bagian atas (permukaan) spesies pertama yang kami temukan adalah Chlorella Chlorella sp. Hal ini sesuai dengan pendapat Prihatini (2005) Chlorella Chlorella sp merupakan mikroalga kosmopolit yang sebagian besar hidup di air tawar, air laut maupun payau, serta ditemukan ditanah yang basah dan lembab. Menurut Sri dan Achmad (1990) klasifikasi dari Chlorella sp Chlorella sp adalah: Kingdom
: Plantae
Filum
: Chlorophyta
Kelas
: Chlorophyceae
Ordo
: Chloroccocales
Famili
: Chlorellaceae
Genus
: Chlorella
Spesies
: Chlorella sp.
Berdasarkan Chlorella sp. merupakan alga hijau, yang memiliki ciri-ciri berbentuk bulat, tidak dapat bergerak, kami menemukan dengan jumlah yang sangat banyak, karena Chlorella sp. hidup soliter. Hal ini sesuai dengan pendapat Alim dan Kurniastuty (1995) sel Chlorella berbentuk bulat, hidup soliter, berukuran 2-8 µm , berwarna hijau karena klorofil merupakan pigmen dominan. Warna hijau pada mikroalga ini disebabkan karena selnya mengandung klorofil a dan b dalam jumlah besar. Keberadaan Chlorella sp dapat sebagai bioindikator kolam tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Shubert (1984) menyatakan bahwa komunitas alga dapat digunakan sebagai indikator air bersih atau tercemar salah satunya adalah Chlorella sp. Menurut penelitian penelitian Siska Apriliyanti Apriliyanti (2016) (2016) Chlorella sp dapat hidup pada lingkungan yang tercemar maupun pada lingkungan yang bersih dengan pH air 8,25-9,82 dan temperatur air sekitar 31,33-33,77. Kelimpahan Chlorella sp yang kami temukan dapat menunjukkan bahwa pada kolam Universitas Brawijaya bersih.
Spesies yang kedua yang kami temukan adalah Pediastrum sp. Hal ini sesuai dengan pendapat Prasetyo (1987) Pediastrum banyak ditemukan pada kolam-kolam yang permanen atau semi permanent . Menurut Boney (1989) Klasifikasi pediastrum adalah sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Phylum
: Chlorophyta
Kelas
: Chlorophyceae
Ordo
: Chlorococcales
Family
: Hydrodictyaceae
Genus
: Pediastrum
Spesies
: Pediastrum sp.
Berdasarkan Pediastrum yang kami temukan memiliki ciri yaitu koloni, selnya berjumlah lebih dari 2 membentuk piringan melingkar, berwarna hijau. Hal ini sesuai dengan pendapat Prasetyo (1987) pediastrum koloninya mengapung, berisi 2 – 128 (biasanya 4-64) sel poligonal (bersudut banyak) yang tersusun dari satu bidang pipih setebal selnya. Pada setiap lingkaran berisi sel dengan jumlah yang tertentu. Pada air kolam bagian atas, kami menemukan sekitar 5 buah Pediastrum. Pediastrum dapat menjadi indikator suatu perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Prescott (1978) Merismopedia, Pediastrum dan Euglena merupakan kelompok alga yang hidup pada perairan yang bersih. Sehingga dengan adanya beberapa spesies dari Pediastrum menunjukkan bahwa kolam Universitas Brawijaya merupakan kolam yang bersih. Spesies yang ketiga yang kami temukan adalah Chroococcus sp. Hal ini sesuai dengan Gembong (1985) Chroococcus sp banyak ditemukan diperairan air tawar seperti pada kolam. Tumbuh pada suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35o c dan pH 6,0. Menurut Gembong (1985) Klasifikasi Chroococcus sp sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Divisio
: Cyanophyta
Kelas
: Cyanophyceae
Ordo
: Chroococcales
Famili
: Chroococcaceae
Genus
: Chroococcus
Spesies
: Chroococcus sp
Berdasarkan Chroococcus sp yang kami temukan memiliki ciri yaitu warnanya hijau kebiruan, terdiri dari 2-4 sel, disekeliling sel tersebut terdapat lendir. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sulistejono (2009) Chroococcus sp merupakan alga hijau biru, dimana sel-selnya berbentuk bola. Sel-sel diselubungi oleh satu atau beberapa lapis selubung hialin (bening). Sel bergabug menjadi koloni. Keberadaan Chroococcus sp dapat digunakan sebagai indikator suatu perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Soltani (2012) Chroococcus sp dapat menunjukkan bagaimana air dalam keadaan bersih atau tercemar. Dan
Chroococcus sp
merupakan indikator perairan yang tidak tercemar atau bersih. Spesies keempat yang kami temukan adalah Oedogonium sp. Hal ini sesuai dengan pendapat Prasetyo (1987) Oedogonium sp memiliki habitat pada perairan yang permanen seperti kolam atau kubangan air. Menurut Prasetyo (1987) Klasifikasi Oedogonium sp sebagai berikut: Divisio
: Chlorophyta
Klas
: Chlorophyceae
Ordo
: Oedogoniales
Famili
: Oedoniaceae
Genus
: Oedogonium
Spesies
: Oedogonium sp.
Berdasarkan Oedogonium sp. yang kami temukan, memiliki ciri-ciri yaitu sel-selnya berbentuk panjang dan berwarna hijau. Hal ini sesuai dengan pendapat Prasetyo (1987) bahwa Oedogonium sp adalah salah satu spesies ganggang hijau berbentuk filamen yang banyak ditemukan di air tawar. Sel- sel Oedogonium sp yang menyusun filamen berbentuk silindris panjang. Sel basal mengalami modifikasi menjadi semacam batil hisap untuk menempel pada subtrat. Sedangkan sel apical ( ujung) biasanya ujungnya membulat. Keberadaan Oedogonium sp bisa menjadi sebagai indikator suatu perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Persoone & Pauw (1979) Kualitas air berdasarkan asumsi bahwa perairan yang bersih akan mengandung banyak spesies dan indeks keragamannya tinggi. Pada perairan yang bersih akan ditemukan berbagai jenis alga salah satunya adalah Oedogonium sp kelima yang kami temukan adalah Synedra sp. Hal ini sesuai dengan pendapat Prasetyo (1987) bahwa Synedra sp memiliki habitat di perairan tawar maupun laut. Menurut Prasetyo (1987) Klasifikasi Synedra sp sebagai berikut: Phylum
: Ochrophyta
Class
: Fragilariophyceae
Order
: Fragilariales
Family
: Fragilariaceae
Genus
: Synedra
Spesies
: Synedra sp.
Berdasarkan Synedra sp. yang kami temukan memiliki ciri-ciri yaitu tubuhnya memanjang seperti jarum, warna tubuhnya bening, terdiri atas koloni. Hal ini sesuai dengan pendapat Prasetyo (1987) Synedra sp. adalah salah satu spesies diatom dengan sekitar 100 spesies yang hidup di air tawar maupun air laut, sel ini memiliki bentuk panjang seperti jarum, dan dapat bergerak. Ukurannya sekitar 10- 500 mikron. Keberadaan Synedra sp dapat dijadikan sebagai indikator suatu perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rangpan (2008) Salah satu contoh dari kelas Cyanophyceae adalah Synedra sp., dimana dominansi dari golongan Synedra sp. ini dapat dijadikan indikasi turunnya kualitas air (pencemaran). Synedra sp. ditemukan mendominasi pada perairan dalam kondisi tercemar ringan dan Synedra sp. juga mampu hidup pada kondisi DO yang rendah
DAFTAR RUJUKAN
Alim dan Kurniastuty. 1995. Teknik kultur Fitoplankton dan Zooplankton. Yogyakarta: Cetakan pertama Kanisius Boney, A.D. 1989. Phytoplankton. Second Edition. London: .Edward Arnold Persoone, G. dan Pauw, N. 1979. Biological Aspect of Freshwater Pollution. Pergamon Press. Prasetyo, Triastono Imam. 1987. Beberapa Genus Alga Air Tawar . Malang:IKIP Malang Prescott, G. W. 1978. How to Know the Freshwatee Algae. Lowa: Brown company publisher Prihantini B. N, Putri B, Yuniati R. 2005. Pertumbuhan chlorella spp. dalam medium ekstrak tauge (met) dengan variasi ph awal. Makara, sains, vol. 9, no. 1, Hal: 1-6 Rangpan, Vichit. 2008. Effects of Water Quality on Periphyton in The Pattani River, Yala Municipality, Thailand. Thesis Submitted in Fulfillment of The Requirements For The Degree of Doctor of Philosophy, Universitas Sains Malaysia. Malaysia Soltani, K., Khodae, K., Alnajar , N. 2012. Cyanobacterial community patterns as water quality Bioindicators. Iranian Journal of Fisheries Sciences 11(4) 876-891 Sulisetijono. 2009. Bahan Serahan Alga. Malang: UIN Malang