PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN
‘’PEMANFAATAN PLASMA NON TERMIK DALAM UPAYA PENGENDALIAN LAJU POLUSI UDARA AKIBAT EMISI GAS KENDARAAN BERMOTOR BERMESIN 2 TAG SEBAGAI APLIKASI DALAM PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN’’
Disusun oleh :
Winda Maria Issani
H1E108077
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2010
1
Abstract Transportation is a mayor cause of air pollution, 70% of air pollution is generated from vehicle exhausts. The research of removal COx, HC emission gas using nonthermal plasma with out add the additive gas has been carried out. In this research, plasma was produced in a reactor glow discharge corona with multi-points to plane config configura uratio tion n and wire wire to plane plane config configura urati tion.V on.Veri erify fy residu residues es using using FTIR. FTIR. So reduction efficiency between 70 –80 %. The gas emission from the machine were injected in reactor and was change to become phase plasma. And air pollution will be managed with plasma non-thermik solution. Keyword : air pollution, Plasma Non-Thermik
Abstrak Transportasi di kota-kota besar merupakan sumber pencemaran udara yang terbesar, dimana dimana 70% pencema pencemaran ran udara udara diperk diperkota otaan an diseba disebabkan bkan oleh oleh aktivi aktivitas tas kendara kendaraan an bermotor. bermotor. Berdasarkan Berdasarkan permasalah permasalahan an terseb tersebut ut telah dilakukan dilakukan penelitian penelitian tentang tentang pereduksian gas emisi COx dan HC dengan menggunakan plasma non-termik tanpa mengun mengunakan akan gas aditif aditif.. Dalam Dalam peneli penelitia tian n ini dilaku dilakukan kan dengan dengan memban membangki gkitka tkan n plasm plasmaa non-ter non-termik mik pada reacto reactorr lucuta lucutan n pijar pijar korona korona dengan dengan konfigu konfiguras rasii kawat kawat bidang. Gas emisi dari kendaraan bermotor langsung dimasukkan kedalam reaktor yang telah aktif tanpa menambah menambah dengan gas aditif. aditif. Gas emisi emisi yang masuk kedalam kedalam rektor rektor akan mengalam mengalamii pereduksia pereduksian n akibat akibat berinter berinteraksi aksi dengan dengan plasma plasma yang yang telah telah terbang terbangkit kitkan kan pada pada reakto reaktor. r. Dan pencema pencemaran ran udara udara pun bisa bisa terata teratasi si dengan alternatif dari plasma non-thermik. Kata kunci : Pencemaran udara, Plasma Non-Thermik
2
1.
JUDUL Pemanfaatan Plasma Non Termik Dalam Upaya Pengendalian Laju Polusi Udara Akibat Emisi Gas Kendaraan Bermesin 2 Tag Sebagai Aplikasi Dalam Pengelolaan Kualitas Lingkungan Udara
2.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Polusi Polusi udara udara terjad terjadii jika jika limbah limbah mengot mengotori ori udara. udara. Limbah Limbah buatan buatan manusia merupakan sumber utama polusi udara. Polusi ini dapat berupa gas atau atau partik partikula ulat, t, yaitu yaitu zarahzarah-zar zarah ah (parti (partikel kel)) kecil kecil zat cair cair atau atau zat padat. padat. Limbah semacam itu terutama berasal dari pembakaran bahan bakar untuk daya kendaraan bermotor atau untuk pemanasan gedung. Limbah semacam ini juga dihasilkan dari proses industri dan pembakaran limbah padat. Polutan alamiah mencakup debu, polen, dan partikel-partkel tanah. Pertumbuhan yang cepat dari populasi dan industri, dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan kapal udara telah membuat polusi udara menjadi masalah yang semakin serius di beberapa kota sejak tahun 1950. Udara kota-kota ini begitu terpolusi sehingga mengganggu kesehatan orang, mengganggu tumbuhan hewan. tekstil, bahan bangunan, dan ekonomi Keadaan cuaca yang disebut inversi termal dapat dapat menye menyebab babkan kan poluta polutan n terkum terkumpul pul dalam dalam suatu suatu daerah daerah.. Suatu Suatu invers inversii termal terjadi jika suatu lapisan udara panas tertumpangi di atas lapisan udara yang dingin yang berada di dekat daratan. Hal ini akan menghambat polutan untuk terangkat naik dan menyebar. Inversi termal ini akan berlanjut sampai ada hujan hujan atau atau angin angin yang yang menghi menghilan langka gkan n lapisa lapisan n udara udara panas panas,, sehing sehingga ga polut polutan an udara udara dapat dapat naik. naik. Buanga Buangan n gas dari dari berbag berbagai ai kendar kendaraan aan bermot bermotor or mengandung banyak polutan, seperti hidrokarbon dan oksida nitrogen. Oksida nitr nitrog ogen en di udar udaraa memb memban antu tu terb terben entu tukn knya ya ozon ozon.. Kemu Kemudi dian an ozon ozon dapa dapatt berea bereaks ksii dengan dengan hidrok hidrokarb arbon on untuk untuk memben membentuk tuk suatu suatu polusi polusi udara udara yang yang 3
disebut smog, yaitu kabut yang sangat pekat. Tungku yang membakar batubara mengel mengeluar uarkan kan oksida oksida nitrog nitrogen, en, partik partikula ulat, t, dan oksida oksida sulfur sulfur.. Polusi Polusi udara udara mengganggu tumbuhan dan merusak-panenan tembakau, panenan pertanian, dsb. Tumbuhan-tumbuhan di tepi jalan yang terkena polusi udara juga akan sukar untuk tumbuh. Akibat Akibat aktivitas aktivitas manusia yang tidak ramah lingkunga lingkungan n menyebabk menyebabkan an udara sering kali menurun kualitasnya. Perubahan yang terjadi berupa sifatsifat sifat fisis maupun kimiawi. kimiawi. Perubahan Perubahan kimiawi dapat berupa berupa penguranga pengurangan n maupun maupun penamb penambaha ahan n salah salah satu satu kompon komponen en kimia kimia yang yang terkan terkandun dung g dalam dalam udara. Kondisi seperti itu lazim disebut dengan pencemaran (polusi) udara. Menurut Isna Marifat M.Sc., Ketua Penyelenggara Segar Jakartaku, 70 persen pencemaran udara Jakarta disebabkan Permasalahan polusi udara akibat emisi kendaraan kendaraan bermotor bermotor sudah sudah mencapai mencapai titik titik yang mengkhawa mengkhawatirka tirkan n terutama terutama dikota-kota besar. Tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di kotakota besar di Indonesia cukup tinggi yaitu berkisar 8-12% per tahun (Sumber : Kepolisian Negara Republik Indonesia, Direktorat Lalu Lintas (Januari 2000)). Oleh sebab itu, pencemaran udara yang dibahas dalam paper ini dibatasi hanya yang berasal dari sektor transportasi, terutama pada kendaraan bermotor 2 tag yang belum memenuhi komponen ramah lingkungan. Serta bagaimana solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan pencemaran udara akibat kendaraan bermotor ini. Batasan Masalah 1.
Bagaim Bagaimana ana penger pengertia tian n pencem pencemara aran n lingku lingkungan ngan khusus khususnya nya pada pada sektor sektor
pencemaran udara mencakup tinjauan umum tentang pencemaran udara? 2.
Apa saja pengaruh pencemaran udara terhadap lingkungan?
3.
Apa saja kebijakan pemerintah dalam menanggulangi masalah pencemaran
udara? 4
4.
Apa saja pengertian dan tinjauan umum mengenai plasma yang merupakan
salah satu alternatif menaggulangi pencemaran udara? 5.
Bagaimana analisis studi kasus mengenai ‘’Pemanfaatan Plasma Non Termik
dalam dalam Upaya Upaya Pengend Pengendali alian an Laju Laju Polusi Polusi Udara Udara Akibat Akibat Emisi Emisi Gas Kendara Kendaraan an Bermotor Bermesin 2 tag’’?
Tujuan 1.
Mempelajari Mempelajari dan mengenal mengenal lebih dalam mengenai mengenai pencemaran pencemaran lingkungan lingkungan
khusus khususnya nya pada sektor sektor pencem pencemara aran n udara udara mencaku mencakup p tinjau tinjauan an umum umum tentan tentang g pencemaran udara. 2.
Mengetahui pengaruh pencemran udara terhadap lingkungan.
3.
Menget Mengetahui ahui apa saja saja kebija kebijakan kan pemeri pemerinta ntah h dalam dalam upaya upaya menangg menanggula ulangi ngi
masalh pencememaran udara. 4.
Mengetahui pengertian dan tinjauan umum mengenai plasma yang merupakan
salah satu alternatif menaggulangi pencemaran udara. 5.
Menganalisi Menganalisiss studi kasus ‘’Pemanfaat ‘’Pemanfaatan an Plasma Plasma Non Termik Termik dalam Upaya
Peng Pengend endal alia ian n Laju Laju Polu Polusi si Udar Udaraa Akib Akibat at Emis Emisii Gas Gas Kenda Kendara raan an Berm Bermot otor or Bermesin 2 tag’’ Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah berupa kajian pustaka pustaka yang terdiri dari berbagai macam literatur literatur seperti jurnal - jurnal jurnal mengenai mengenai Pencem Pencemara aran n Udara, Udara, serta serta melalu melaluii media media intern internet. et. Hal ini dimaks dimaksudka udkan n untuk untuk menambah menambah referensi referensi penulisan penulisan makalah makalah ini guna meyakinkan meyakinkan pembaca akan isi dari makalah ini.
5
3.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Pencemaran lingkungan tidak hanya merupakan merupakan masalah masalah bagi para ilmuwan, ilmuwan, sebab polusi (pencemaran) juga mempengaruhi kehidupan manusia, seperti masalah kese keseha hata tan, n, ekono ekonomi mi,, makl makluk uk hidup hidup,, konse konserv rvas asii alam alam,, bahka bahkan n juga juga keind keindaha ahan n lingku lingkungan ngan..
Dalam Dalam kaitan kaitan
ini Will William iam A. Andr Andrew ew (1972: (1972:4) 4) mengem mengemukak ukakan, an,
Pencemaran lingkungan adalah perubahan yang tidak menguntungkan pada sekitar kita, kita, secara secara luas luas sebaga sebagaii akibat akibat dari dari tingka tingkah h laku laku manusi manusiaa baik baik secara secara langsu langsung ng maupun secara tidak langsung sebagai akibat dari perubahan energi, pengaruh radiasi, pengaruh kimia, ataupun percobaan fisika yang tidak memperdulikan makhluk hidup. Peng Pengert ertia ian n dan dan Tinja Tinjaua uan n Umum Umum Penc Pencem emar aran an Udar Udara a serta serta Prins Prinsip ip Prose Prosess Pencemaran Udara
Pengertian Pencemaran udara menurut Peraturan Pemerintah RI no 41/1999 tentang tentang pengendalian pengendalian pencemaran pencemaran udara adalah masuknya masuknya atau dimasukannya dimasukannya zat, atau energi, dan/atau komponen lain kedalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan 6
udara udara ambien ambien tidak tidak dapat dapat memenuh memenuhii fungsi fungsinya nya.. Dalam Dalam pengert pengertian ian secara secara umum, umum, pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosf atmosfer er dalam dalam jumlah jumlah yang yang dapat dapat membaha membahayak yakan an kesehat kesehatan an mahklu mahkluk k hidup, hidup, mengganggu mengganggu estetika estetika dan kenyamanan, kenyamanan, atau merusak merusak properti. properti. Serta, Pencemaran Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang yang dapa dapatt meng mengaki akibat batka kan n terj terjad adin inya ya keru kerusa saka kan n lingk lingkun ungan gan,, gangg gangguan uan pada pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Prinsip dari pencemaran pencemaran udara
adalah bilamana bilamana dalam udara udara terdapat unsur-uns unsur-unsur ur pencemar pencemar
(biasa disebut polutan baik primer maupun sekunder yang bersumber dari aktifitas alam alam
dan dan
keba kebany nyak akan an
dari dari akti aktifi fita tass
manu manusi sia) a)
yang yang
dapa dapatt
memp mempen enga garu ruhi hi
keseim keseimban bangan gan udara udara normal normal dan mengak mengakiba ibatka tkan n ganggua gangguan n terhada terhadap p kehidu kehidupan pan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lain. Sulfat dioksida (SO2), Carbon monooksida (CO2), Partikulat Matter, Hidrocarbon (HC), Nitrogen Oksida ( NO ) Photochemical Oxidant, Timah (Pb), Ozon dan Volatile Organic Compounds (VOC), (VOC), merupakan merupakan polutan-poluta polutan-polutan n yang bersumber dari antropogenik antropogenik yang dapat mencemarkan udara, seperti halnya juga mengakibatkan gangguan pada kesehatan, mengakibatkan pula kerusakan pada lingkungan. Klasifikasi Pencemar Udara
1.
Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. 2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan menghasilkan asam sulfurik.
7
Pencemaran Udara akibat Kendaraan Bermotor Jenis-jenis Bahan Pencemar:
- Karbon monoksida (CO) - Nitrogen dioksida (N02) - Sulfur Dioksida (S02) - CFC - Karbon dioksida (CO2) - Ozon (03 ) - Benda Partikulat (PM) - Timah (Pb) - HydroCarbon (HC) Penyebab Utama Pencemaran Udara :
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor. Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa : - Sepeda motor 207 % - Mobil penumpang 177 % - Mobil barang 176 % - Bus 138 % Proses Reaksi Gas Hasil Emisi Kendaraan Bermotor Menjadi Pencemar
Gas COx dalam Udara
8
Senyawa COx merupakan salah satu gas emisi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bahan bakar bakar minya minyak k bumi bumi dan batu batu bara bara selain selain SOx dan NOx . Senyawa COx tersebut tersebut dapat berupa gas karbonmonoks karbonmonoksida ida (CO) atau gas karbond karbondioksi ioksida da (CO (CO2). Karbon dioksida (CO2) umumnya tidak dikatagorikan sebagai polutan udara karena merupakan komponen yang secara normal terdapat di udara. Pengaruh terbesar yang dapat mengakibatkan kadar karbondioksida dalam udara meningkat dalam jumlah yang yang banyak banyak adalah adalah pembaka pembakaran ran bahan bahan bakar bakar
minyak minyak
bumi, bumi,
gas
alam, alam,
dan
batubara batubara melalui reaksi [2]. Oksidasi Oksidasi tidak lengkap lengkap terhadap terhadap karbon atau komponen yang mengadung karbon jika jumlah oksigen yang tersedia kurang dari jumlah yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna agar dihasilkan karbon dioksida.Secara sederhana sederhana pembakaran pembakaran karbon dalam minyak minyak bakar terjadi terjadi melalui melalui beberapa beberapa tahap sebagai berikut :
Reaksi antara antara karbon dioksida dioksida dan komponen komponen yang mengandung mengandung karbon pada suhu tinggi dapat menghasilkan karbon monoksida (CO). Hampir 60% dari polutan yang yang dihas dihasil ilkan kan
terdir terdirii
dari dari
karbon karbon monoks monoksida ida.. Tetap Tetapii gas gas CO CO dalam dalam udara udara
merupakan senyawa yang kurang stabil dan biasanya akan bereaksi dengan oksigen membentuk karbondioksida (CO2) melalui reaksi:
Kedu Keduaa
pros proses es
pemb pemben entu tuka kang ngas as
CO2
ters terseb ebut ut
dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
kada kadar r
karbondioksi karbondioksida da dalam udara semakin semakin meningkat. meningkat. Salah satu dampak negatif negatif apabila kadar karbondiosida melebihi batas ambang kandungan CO2 dalam jumlah yang banyak adalah terjadinya efek pemanasan global yang lebih dikenal dengan sebutan efek rumah kaca Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan
9
Untuk mengetahui pengaruh pencemaran udara terhadap lingkungan terlebih dahulu diketahui diketahui hubungan udara dengan lingkungan. Menurut hipotesis Gaia yang dicetuskan
James
Lovelock,
menyatakan
bahwa
keseimbangan
antara
karbonmonooksida dan oksigen di atmosfir, yang dijaga oleh organisme hidup terjadi tidak hanya untuk menciptakan komposisi kimia atmosfir yang unik, tetapi juga karakterist karakteristik ik lingkungan lingkungan lainnya yang memungkinkan memungkinkan kehidupan kehidupan ini
berlangsung berlangsung
(Cunningham (Cunningham dan Saigo,2003 Saigo,2003 dalam Amqam H dan Hasyim Djaffar Djaffar M, 2006) Dan ketika ketika terjadi pencemaran pencemaran udara yaitu masuknya, masuknya, atau tercampurny tercampurnya, a, unsur-unsur unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir maka keseimbangan unsur-unsur yang ada diudara akan terganggu sehingga pengaruhnya terhadap lingkungan dapat diketahui yaitu meng mengak akib ibat atka kan n
terj terjadi adiny nyaa
kerus kerusak akan an
lingk lingkung ungan an
atau atau
menur menurunn unnya ya
dapat
kuali kualita tass
lingkungan. Menurut laporan Tim Badan Eksekutif WALHI (1998), Sumber polutan udara terbesar adalah dari kendaraan bermotor. Kurang lebih 13- 44% debu (TSP), 71-89% hidro carbon, 100% timbal dan 34-73% Nitrogen Dioksida (NOx) yang terdapat di udara di kota Jakarta dan Surabaya berasal dari kendaraan bermotor. Sedangkan 10
industri industri berperan berperan dalam emisi 15-28% dari total total TSP, 16-43% of NOx dan 63-88% SOx . Sumber Sumber utama utama lain lain debu berasal berasal dari dari pembak pembakara aran n sampah sampah rumah rumah tangga tangga,, dimana menurut studi ini mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri merupakan sumber utama sulfur dioksida (SOx). Sedangkan 100% timbal berasal dari pembakaran BBM. Di tempat-tempat padat Jakarta, konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas. Bebe Bebera rapa pa akib akibat at dari dari penc pencem emar aran an udar udaraa terh terhada adap p kerus kerusak akan an lingk lingkung ungan an atau atau penurunan kualitas lingkungan adalah: 1. Gangguan visibilitas 2. Gangguan pada tanah dan air air karena adanya endapan partikulat dari pengaruh deposisi atmosfir memberi efek a. pengasaman pada danau dan sungai b. Mengubah keseimbangan nutrien diair pesisi dan muara sungai c. Deplesi nutrien tanah d. Merusak sensitifitas hutan dan ladang pertanian e. Dan mempengaruhi diversitas ekosistem 3. Adanya Ground level Azone yang dapat merusak ekosistem yaitu menggangu kemampuan tanaman untuk untuk berproduksi dan merusak merusak keadaan ingkungan disekitar, kota, taman dll. 4. Pengasaman air air hujan karena karena transformasi H2O bercampur dengan CO2 dan SO2 mengakibatkan Sulfur menjadi Asam sulfur (H2SO4) dan Nitrogen menjadi Asam Nitrit ( HNO 3). Pencemaran juga mengubah struktur atmosfir bumi sehingga membuka celah masu masukny knyaa bahay bahayaa radi radias asii sina sinarr mata mataha hari ri (ult (ultra ra viol violet et). ). Dan Dan pada pada waktu waktu yang yang bersamaan, keadaan udara yang tercemar merupakan fungsi insulator yang mencegah aliran panas kembali ke ruang angkasa, dengan demikian mengakibatkan peningkatan suhu bumi. Proses inilah yang dikenal sebagai greenhouse effect (efek rumah kaca). Para ilmuwan memperkirakan bahwa peningkatan suhu bumi, atau yang diistila diistilahkan hkan sebagai sebagai global warming, warming, pada akhirnya akan mempengaruhi mempengaruhi banyak hal
11
sepe sepert rtii pasoka pasokan n maka makana nan n duni dunia, a, peru perubah bahan an ting tingka katt perm permuka ukaan an air air laut laut,, sert sertaa terjadinya penyebaran penyakit tropis. Kebijakan Pemerintah Dalam Upaya Menanggulangi Masalah Pencemaran Udara.
1.
Pemantauan Kualitas Udara Ambien. Yaitu Upaya pemantaun pada kadar zat, energi, dan/atau komponen lain yang
ada di udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang sangat dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya. Program pemantauan di Indonesia telah dilakukan, ditandai dengan pemba pembangun ngunan an stasiu stasiun n pemant pemantau au kualit kualitas as udara udara kontiny kontinyu u yaitu yaitu pembang pembanguna unan n 33 Stasiun Pemantau Kualitas Udara Permanen dan sembilan Stasiun Pemantau Kualitas Udara Bergerak yang dilakukan pada tahun 1999-2002. 2.
Pengendalian pencemaran udara dari sarana transportasi kendaraan bermotor Yaitu Upaya pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udara serta
pemulihan mutu udara agar berada pada batas maksimum zat atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan langsung dari pipa gas buang kendaraan bermotor. Pengendalian pencenaran Udara a. Pengembangan perangkat peraturan. b. Penggunaan bahan bakar bersih. c. Penggunaan bahan bakar alternatif. d. Pengembangan manajemen transportasi. e. Pemantauan emisi gas buang kendaraan bermotor. f. Pemberdayaan peran masyarakat melalui komunikasi massa. 3. Pengendalian pencemaran udara dari industri. Yaitu Upaya pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udara serta pemulihan mutu udara agar berada pada batas maksimum zat atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan dikeluarkan langsung langsung dari buang gas industri. industri. Upaya yang yang dilakukan adalah adalah Penata Penataan an peratu peraturan ran perunda perundangun ngundang dangan an bagi bagi indust industri ri yang yang mengel mengeluar uarkan kan
12
emisi gas buang udara. Peningkatan peran industri untuk mentaati Baku Mutu Emisi melalui penandatanganan SUPER (Surat Pernyataan). Relokasi industri (pencemar udara) ke kawasan-kawasan industri atau zona industri. Aplikasi atau Penerapan yang Dapat Dilakukan Sebagai Teknologi Pereduksi Pencemaran Udara
Dampak-dampak pencemaran udara kendaraan bermotor dapat dicegah dengan cara pemilihan rute lalu lintas yang cukup jauh dari areal berpenduduk dan mengurangi kemace kemacetan tan lalu lalu lintas lintas misaln misalnya ya pembua pembuatan tan jalan jalan bypass bypass tidak tidak memasu memasuki ki areal areal permu permukim kiman, an, memper mempertah tahanka ankan n integr integrita itass komers komersial ial dan sosial sosial jalan, jalan, tapi tapi masih masih membol membolehka ehkan n akses akses ke jalan jalan raya. raya. Selain Selain itu itu dapat dapat dilaku dilakukan kan mitiga mitigasi si perbai perbaikan kan desain untuk meminimalkan pencemaran udara akibat kendaraan bermotor meliputi: •
pemilihan alinyemen jalan tidak melalui daerah dekat permukiman, sekolah dan perkantoran;
•
menyediakan menyediakan kapasitas jalan yang memadai untuk menghindari menghindari kemacetan kemacetan lalu lintas, dengan proyeksi peningkatan arus lalu lintas di masa yang akan datang;
•
menghindari penempatan perpotongan jalan yang sibuk;
•
memper memperhit hitung ungkan kan pengar pengaruh uh arah arah angin angin dalam dalam penent penentuan uan lokasi lokasi jalan jalan dan bangunan pelengkapnya, seperti pompa bensin di dekat permukiman;
•
sedapat mungkin menghindari lereng curam dan belokan tajam yang akan mendorong penurunan atau peningkatan kecepatan serta shifting;
•
sealing jalan-jalan kotor yang banyak digunakan bila bila melalui daerah-daerah berpenduduk, untuk mengendalikan debu; dan
•
penanaman vegetasi yang tinggi,berdaun lebat dan rapat diantarajalan dan pemukiman pemukiman untukmenyar untukmenyaring ing pencemaran. pencemaran. Hasistudi Hasistudi dari Puslitba Puslitbang ng Jalan danJemb danJembata atan n (Nanny (Nanny Kusmin Kusmining ingrum rum,ta ,tahun hun 1996 s/d 1998),p 1998),penge engenda ndalia lian n 13
polusi udara dengan pemanfaatan tanamanjenis pohon dapat mereduksi 1460%, jenis perdu 17-59% dan jenis semak/rumput 19-66%. Mengatasi Polusi Dengan Plasma
Pencemaran lingkungan akibat polusi di tanah air semakin bertambah komplek. Polusi udara, air, tanah dari berbagai aktifitas industri, domestik serta asap kendaraan bermotor meningkat dari tahun ke tahun. Dan tidak sedikit akibat dari polus polusii ini sudah mulai mulai kita kita rasaka rasakan. n. Dalam Dalam mengat mengatasi asi polusi ada tiga tiga hal yang menjadi perhatikan utama, yaitu kebijakan serta manajemen lingkungan, kesadaran lingkungan dari segenap unsur masyarakat, dan yang terakhir adalah pemanfaatan teknologi teknologi yang tepat dalam mengatasi mengatasi berbagai berbagai macam polusi. Selama ini teknologi teknologi pengolahan limbah limbah kurang mendapatkan perhatian serius di ndonesia. Padahal tidak sedikit sedikit permasalah permasalahan an limbah limbah cair maupun gas terbentur terbentur pada permasalaha permasalahan n penggunaan penggunaan
teknologi. teknologi.
Dengan
semakin
berkembangny berkembangnyaa
perindustr perindustrian ian
di
Indonesia, sudah selayaknya pemilihan serta penggunaan teknologi yang tepat dalam mengatasi masalah limbah segera diterapkan. Dalam kasus ini dapat diberikan suatu alternatif yaitu sebuah teknologi yang kerap disebut teknologi plasma. Diberbagai negara maju termasuk Jepang, teknologi plasma mulai banyak dipergunakan untuk mengolah limbah gas dan cair dari berbagai kegiatan kegiatan industri, industri, domestik domestik serta dari asap kendaraan kendaraan bermotor. bermotor. Sedangkan Sedangkan di negara Eropa dan Amerika berbagai penelitiaan dari penggunaan teknologi plasma untuk mengolah limbah juga banyak dikembangkan. Pengertian Plasma
Plasma adalah zat keempat di samping zat klasik: padat, cair, dan gas. Zat plasma plasma ini bukanlah bukanlah plasma seperti pada kata plasma darah, kata yang paling umum digunakan berkaitan dengan plasma dalam bidang Biologi. Plasma zat keempat ini ditemukan pada tahun 1928 oleh ilmuwan Amerika, Irving Langmuir (1881-1957) dalam eksperimenny eksperimennyaa melalui melalui lampu lampu tungst tungsten en filamen filament. t. Plasma Plasma ini sangat mudah dibuat, dibuat,
caranya caranya dengan pemanfaatan pemanfaatan tegangan tegangan listrik. listrik. Contoh, Contoh, hadapkan hadapkan dua
electrode di udara bebas. Seperti kita ketahui udara adalah isolator, materi yang tidak 14
menghantarkan listrik. Namun, apabila pada dua electrode tadi diberikan tegangan listrik yang cukup tinggi (10 kV<), sifat konduktor akan muncul pada udara tersebut, yang ang
bers bersam amaa aan n
deng dengan an
itu
pul pula
arus arus
listri strik k
mul mulai
menga engallir
(elec electtrica ricall
dischar discharge) ge),ph ,phenom enomena ena ini disebu disebutt eletri eletrical cal breakdo breakdown. wn. Mengal Mengalirn irnya ya arus arus listr listrik ik menunj menunjukk ukkan an akan adanya adanya ionisa ionisasi si yang yang mengaki mengakibat batkan kan terben terbentuk tuknya nya ion serta serta elektron pada udara diantara dua electrode tadi. Semakin besar tegangan listrik yang diberikan pada electrode, semakin banyak jumlah ion dan elektron yang terbentuk. Aksi Aksi-r -rea eaks ksii yang yang terj terjad adii anta antara ra ion ion dan dan elek elektr tron on dala dalam m juml jumlah ah bany banyak ak ini ini menimbulkan kondisi udara diantara dua electrode ini netral, inilah plasma. Singka Singkatt kata kata plasma plasma adalah kumpul kumpulan an dari dari electr electron on bebas, bebas, ion dan atom atom bebas. bebas. Dewasa ini teknologi plasma banyak digunakan dalam berbagai bidang industri, sepert sepertii indust industri ri elektr elektroni onik, k, materi material, al, kimia, kimia, dan obat-o obat-obat batan. an. Selain Selain daripa daripada da itu teknologi plasma mulai dimanfaatkan juga untuk mengolah limbah cair dan gas.
Mengatasi polusi udara dengan plasma
Mengat Mengatasi asi polusi polusi dengan dengan plasma plasma bukan bukan merupa merupakan kan sebuah sebuah hal yang yang baru. baru. Pada tahun 1907 Frederick Frederick Cottrell Cottrell memperkenalka memperkenalkan n electrost electrostatic atic precipitat precipitator or (EP) untuk mengatasi mengatasi polusi polusi akibat akibat aerosol aerosol (sampah (sampah udara) dari dari asap pabrik pabrik hasil hasil pembakaran. EP dapat digunakan untuk mengumpulkan aerosol. Prinsip kerja dari EP 15
adalah perpaduan dari medan electrostatic dan aliran ion yang dihasilkan oleh corona discharge. Mekanisme kerjanya adalah partikel aerosol ditangkap atau dikumpulkan oleh oleh
aliran aliran
ion, ion,
kemudi kemudian an
kumpul kumpulan an
parti partikel kel
tadi tadi diangku diangkutt oleh oleh medan medan
electrostatic lalu dipisahkan. Sekarang EP banyak digunakan untuk mengatasi aerosol dari asap pabrik termasuk diantaranya di Indonesia. Namun asap hasil pembakaran dari pabrik maupun kendaraan bermotor tidak hanya mengandung aerosol saja, akan tetapi tetapi didapati didapati juga gas NOx, SOx, CO dan Dioxin Dioxin yang diketahui diketahui sangat berbahaya pada pada kesehat kesehatan. an. Kita Kita mengen mengenal al hujan hujan asam asam (HNO (HNO3 dan dan H2SO4 ) yang yang
dapa dapatt
mengakibatkan kanker. Juga gas CO yang dapat mematikan apabila kita mengirupnya secara langsung. Kita juga dapat merasakan bertambah suhu bumi, akibat akibat.. Dan baru-ba baru-baru ru ini kita kita mendeng mendengar ar Dioxin Dioxin yang yang muncul muncul dari dari pembaka pembakaran ran pertambahan CO2 sampah plastik, yang walaupun kadarnya sedikit namun berbahaya bagi kesehatan kita. Hal ini mendorong Dr. Seiichi Masuda dari Tokyo University untuk mencari mencari teknologi teknologi yang dapat mengatasi mengatasi gas beracun beracun hasil pembakaran pembakaran pabrik. pabrik. Pada tahun 1986 Seiichi Seiichi Masuda mempublikas mempublikasikan ikan teknologi teknologi plasma, plasma, sebagai sebagai teknologi teknologi untuk mengatasi mengatasi kandungan gas NOx, SOx dari asap pembakaran pembakaran pabrik. Prinsip dari teknologi plasma dalam mengatasi kandungan kand ungan gas NOx atau SOx sangatlah mudah. Seperti di jelaskan jelaskan pada penjelasan penjelasan di atas, plasma plasma terbentuk terbentuk dari kumpulan electron bebas, ion serta atom. Aksi-reaksi pada ion dan electron dalam plasma seperti reaksi ionisasi, ionisasi, excitasi, excitasi, dan dissociasi dissociasi dengan udara bebas disekitarnya berlanjut dengan terbentuk species aktif (ion, electron, molekul yang mudah bereaksi) bereaksi) seperti seperti Ozone, Ozone, OH, OH, O, NH yang yang 3memili 3memiliki ki sifat sifat radikal, radikal, sangat mudah bereaksi bereaksi dengan senyawa-sen senyawa-senyawa yawa yang ada disekitarny disekitarnya. a. Species Species aktif yang yang terb terben entu tuk k ini ini kemudi kemudian an berea bereaks ksii denga dengan n gas gas NOx NOx atau atau SOx SOx kemu kemudi dian an meng mengub ubah ah sert sertaa meng mengur urai aika kann nnya ya.. Dewa Dewasa sa ini ini di Jepa Jepang ng tekn teknol olog ogii plas plasma ma berkembang sangat pesat. Dimana teknologi plasma memiliki beberapa kelebihan yaitu pembuatan peralatan dan maintenance yang sangat mudah, namun memiliki efekti efektifit fitas as pengur penguraia aian n yang yang cukup cukup tinggi tinggi.. Strukt Struktur ur yang yang mudah mudah dari dari perala peralatan tan teknologi plasma, memungkinkan untuk dipasang langsung pada kendaraan bermotor untuk mengurangi kadar NOx yang timbul pada asap kendaraan hasil 16
dari pembakaran bensin atau solar. Selain untuk mengatasi NOx dan SOx teknologi plasm plasmaa dapat dapat diperg dipergunak unakan an juga juga untuk untuk mengur menguraik aikan an berbaga berbagaii macam macam senyaw senyawaa berac beracun un sepert sepertii Dioxin Dioxin,, gas VOC (Volat (Volatile ile organi organicc compou compounds nds)) sepert seperti, i, CFC, CFC, trichloroethylene, toluene, benzene serta gas dari hasil pembakaran lainnya. Dasar Teori Pengaruh Reaksi Gas Lucutan Pijar Krona Sebagai Pembangkit Plasma
Lucutan Lucutan korona merupak merupakan an suatu suatu keadaan dalam dalam lucutan lucutan mandiri. mandiri. Lucutan Lucutan korona korona diawali dengan lucutan townsend dan diikuti oleh lucutan glow. Karakteristik lucutan gas yang terjadi di dalam tabung lucutan lucutan gas dengan konfigurasi geometri elektroda kawat-bidang. Karakteristik umum lucutan korona adalah adalah adanya medan listrik listrik tak seragam (laplacian), dimana medan listrik laplacian ditentukan oleh konfigurasi geometri elektroda. Pada lucutan pijar korona, distribusi medan listrik membatasi terjadinya terjadinya ionisasi ionisasi pada daerah tertentu tertentu dalam tabung lucutan lucutan gas. Daerah ini disebut daerah ionisasi ionisasi (ionizaton region). Letaknya disekitar elektroda aktif. Dalam konfigurasi konfigurasi geometri geometri elektroda elektroda kawat-bidang kawat-bidang,, daerah daerah ionisasi ionisasi terletak terletak di sekitar sekitar kawat. Sedangkan daerah lain di luar daerah ionisasi disebut disebut daerah aliran aliran muatan (drift region). Daerah ionisasi mempunyai intensitas medan listrik sangat kuat dan mampu menimbulkan ionisasi primer. Reduksi Gas COx dan HC
Pereduksian Pereduksian polutan polutan
dengan teknik teknik
plasma plasma
lucutan lucutan
pijar korona untuk gas
karbonmonoks karbonmonoksida ida (CO) lebih mudah dibandingkan dibandingkan CO2, dalam sub bahasan ini akan diuraikan pereduksian CO2. Pereduksian CO2 diawali oleh proses pemisahan ikatan-ikat ikatan-ikatan an molekul molekul gas (molekul-m (molekul-molekul olekul gas mengalami mengalami dissosiasi dissosiasi). ). Proses Proses pemisahan pemisahan ikatan-ikat ikatan-ikatan an tersebut tersebut dapat mengakibatka mengakibatkan n terjadiny terjadinyaa ionisasi ionisasi atau radikalisa radikalisasi si pada molekul molekul-mole -molekul kul gas, sehingga sehingga terbentuk terbentuk ion-ion, ion-ion, elektron, elektron, dan radikal-bebas yang energetik. Pada radikalisasi mekanisme reaksi radikal-bebas merupakan merupakan suatu deret reaksi-reaks reaksi-reaksii bertahap bertahap yang meliputi: meliputi: tahap permulaan permulaan (inisiati (inisiation),ta on),tahap hap perambatan perambatan (propagatio (propagation), n), dan tahap pengakhiran(t pengakhiran(terminat ermination). ion). Radikal-bebas yang terbentuk dari proses radikalisasi akan mendissosiasi molekulmolekul gas yang berada dalam reaktor sehingga terjadi suatu reaksi berantai. 17
4.
METODE PENELITIAN
3.1. Skema Penelitian Pada penelitian in diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu diantaranya adalah mempersiapkan rektor pereduksi, kabel penghubung, kendaraan bermotor catu daya tegangan tinggi, gas analiser serta kantung plastik. Kemudian dirangkai dirangkai sedemi sedemikian kian hingga hingga peralatan peralatan siap siap untuk untuk digunakan, digunakan,
kemudian kemudian
dicoba
terlebih dahulu bahwa semua alat dapat berfungsi. Setelah alat berfungsi baru ba ru dimulai proses penelitian yaitu dengan catu daya dinyalakan dan dikondisikan pada kondisi kondisi pijar korona, korona, kemudian kemudian dialirkan dialirkan gas kedalam kedalam reaktor reaktor tersebut tersebut dan dianalisa hasil keluaran gasnya hal ini dilakukan dengan mengubah variasi kendaraan bermo bermotor tor..
Setela Setelah h berla berlangs ngsung ung semua semua maka maka dilakuk dilakukan an uji uji FTIR FTIR
dengan dengan
cara cara
mengambil mengambil keraknnya keraknnya.. Setelah Setelah semua semua data terpenuh terpenuhii kemudian kemudian dilakukan dilakukan analisa analisa dan pembahasan.
18
mengalirkan mengalirkan gas emisi emisi melalui melalui rektor tanpa menyalakan menyalakan catu daya, kemudian kemudian hasilnya hasilnya dianalisa dianalisa dengan dengan gas analiser analiser hasil pengukuran pengukuran merupakan merupakan hasil standar standar kandungan kandungan gas emisi. emisi. Setelah itu besarnya besarnya persentasi persentasi reduksi gas dapat ditentukan ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut [4]:
dengan Co adalah konsentrasi gas sebelum direduksi dan Ct adalah konsentrasi gas setelah direduksi. Seluruh proses penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan diagram blok di bawah ini (gambar 3.1):
Gambar. 3.1. Skema laju gas dalam reaktor.
5.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pencemaran lingkungan saat ini sudah semakin buruk bahkan melewati batas diliha dilihatt dari dari semaki semakin n sulitn sulitnya ya menemu menemukan kan penangg penanggula ulangan ngan untuk untuk mengat mengatasi asinya nya,, terutama terutama dalam pencemaran pencemaran udara. Manusia mengalami kontak langsung langsung dengan udara, di dalam udara terdapat O2 sumber utama bagi pernapasan manusia untuk hidup. Berdasarkan hal itu maka dilakukan suatu upaya dalam menanggulanginya. Transporta Transportasi si merupakan merupakan sumber utama penghasil penghasil emisi emisi pencemar pencemar udara, terutama 19
pad padaa kenda kendara raan an berm bermot otor or yang yang masi masih h mema memaka kaii mesi mesin n 2 tag tag yang yang tida tidak k rama ramah h lingkungan. Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan dalam mengatasi pencemaran udara akibat transportasi kendaraan bermotor dan melalui kebijakan tersebut banyak para ahli yang berpartisipasi dalam upaya penaggulangannya. Salah satunya adalah dengan memberdayakan suatu alternatif pemanfaatan plasma termik untuk mereduksi polutan kendaraan bermotor. 1. Pereduksian Polutan Gas COx Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sistem pereduksian menggunakan plasma non termal telah berhasil untuk mereduksi gas polutan kendaran dengan kisaran reduksi sebesar sebesar 57 – 80 %. Ini menunjukkan menunjukkan bahwa sistem sistem ini sangat efektif efektif diterapkan diterapkan pada kendaraan kendaraan bermotor, bermotor, mengingat mengingat prinsip prinsip kerja alat ini tanpa menngunakan menngunakan bahan aditif. Sedangkan hipotesa reduksi gas COx tersebut di atas adalah sebagai berikut : Disosiasi CO2 : Sedangkan hipotesa reduksi gas COx tersebut di atas adalah sebagai berikut : Disosiasi CO2 :
Disosiasi CO :
Disosiasi H2O :
Disosiasi NO2 :
20
Disosiasi NO :
Radika Radikall O* yang yang terbentu terbentuk k dari disosia disosiasi si CO2
dan CO maupun H2O dapat
berikatan dengan CO2 dan CO sehingga sehingga membentuk membentuk
CO32- dan CO2 melalui
reaksi :
Senyawa CO32- yang terbentuk, kemudian akan a kan bereaksi be reaksi lebih lanjut dengan H2O membentuk aerosol COn .H2O melalui reaksi :
Sedangkan pembentukan NH4+ dapat terjadi terjadi melalui melalui hipotesa hipotesa reaksi bertahap bertahap antara radikal N* dengan radikal H* dan ion H+ sebagai berikut :
Senyawa Senyawa NH yang yang terbentuk terbentuk kemudian kemudian bereaksi bereaksi lebih lebih lanjut lanjut dengan dengan CO32- untuk membentuk senyawa (NH4)2CO3 melalui reaksi :
Dari Dari data data terl terlih ihat at bahw bahwaa pere peredu duks ksia ian n untuk untuk gas gas buan buangan gan dari dari kenda kendara raan an yang yang memiliki memiliki bensin bensin campur lebih besar dari kendaraan kendaraan
yang hanya menggunakan menggunakan
bahan bakar bensin bensin saja. Hal ini dikarenakan dikarenakan untuk bensin bensin campur didapat didapat komposisi senyawa kimia yang lebih banyak dibandingkan dengan bensin murni. Dengan demikian maka akan semakin banyak senyawa gas yang terbentuk setelah mengalami mengalami proses proses pembakaran, pembakaran, dengan demikian demikian akan menambah menambah terbentukny terbentuknyaa elektron elektron dalam plasma plasma tersebut. tersebut. Pada kendaraan kendaraan yang berbahan berbahan bakar campur emisi gas buanganya buanganya berwana putih pekat atau berkabut, berkabut, hal ini menunjukkan menunjukkan
21
adanya partikel partikel koloid yang terkandung terkandung didalam didalam asap tersebut. tersebut. Namun setelah setelah diberlakukannya korona pada emisi gas, maka kabut asap tersebut secara visual 100% tereduksi atau hilang. Hilangnya kabut asap tersebut dikarenakan partikel koloid yang terkandung didalam kabut asap tersebut setelah masuk ke dalam reaktor, kemudian akan termuati oleh adanya elektron yang terdapat di dalam plasma, sehingga partikel tersebut akan menjadi partikel bermuatan, dan oleh 2923,9 cm-1 dan 2854,5 cm-1.Pita dari tekukan ( bending ) C-H pada 1337,2cm-1. Adanya gugus C-O ditunjukkan oleh serapan serapan pita 1155.3 cm-1 dan untuk C=O ulur ditunjukkan ditunjukkan oleh serapan serapan 1706,9 cm-1. Adanya gugus CO32- ditunjukkan oleh serapan pita 1460 cm-1 . Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa salah satu senyawa yang terdapat dalam kerak memiliki ikatan C-H, C-O,
C=O dan CO32-.
Gambar 4. Keadaan polutan sebelum dan sesudah direduksi
gaya elektrosta elektrostatik tik maka partikel partikel bermuatan bermuatan tersebut tersebut akan tertarik tertarik oleh masing masing masing masing elektroda. elektroda. Dengan demikian demikian maka partikel partikel tersebut tersebut akan terendapkan terendapkan pada elektroda elektroda kawat tersebut. tersebut. Terendapnya Terendapnya partikel partikel ini dapat ditunjukkan ditunjukkan oleh adanya kerak berwarna hitam pada elektroda-elektroda tersebut tersebut. Foto yang menunjukan hilangnya kabut asap kabut asap tersebut dapat dilihat pada gambar 4.
6.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari Dari hasil hasil analis analisis is dan pembah pembahasa asan n studi studi kasus kasus dapat dapat diambi diambill kesimp kesimpula ulan n yaitu: 22
Prinsip dari pencemaran udara adalah bilamana dalam dalam udara terdapat unsur-
1.
unsur pencemar (biasa disebut polutan baik primer maupun sekunder yang bersumber dari aktifitas alam dan kebanyakan dari aktifitas manusia) yang dapat dapat memp mempen engar garuh uhii kesei keseimb mbang angan an udar udaraa norma normall dan dan meng mengaki akiba batk tkan an gangguan gangguan terhadap terhadap kehidupan kehidupan manusia, manusia, hewan dan tumbuh-tumb tumbuh-tumbuhan uhan dan benda-benda lain.
Berdas Berdasark arkan an pengam pengamata atan n bahwa bahwa pencem pencemara aran n udara udara sudah sudah menjad menjadii
2.
masalah besar dan berdampak buruk bagi lingkungan maka dilakukan suatu upaya untuk menanggulangi pencemaran udara tersebut melalui pemanfaatan plasma non termik atau plasma lucutan pijar korona. Setelah melakukan percobaan dan penelitian didapatkan hasil prototipe
3.
siste sistem m peredu pereduksi ksian an gas poluta polutan n COx dan HC pada pada emisi emisi kendar kendaraan aan bermotor, bermotor, tanpa menggunak menggunakan an penambahan penambahan gas aditif, aditif, dengan dengan hasil hasil efesiensi efesiensi dekomposi dekomposisi si sebesar7 sebesar70%-80 0%-80%. %. Hal ini menunjuka menunjukan n bahwa sistem memungkinkan untuk diterapkan pada kendaraan bermotor. Saran Penuli Penuliss menyar menyaranka ankan n agar agar permas permasala alahan han mengen mengenai ai pencem pencemara aran n udara udara dapat dapat dikaji lebih lanjut agar memperoleh gambaran yang kongkret mengenai studi ini sehingga dapat ditangani secara jelas. Dan penulis mengharapkan agar ke depannya pengupayaan pengupayaan pembuatan alternatif alternatif penaggulangan penaggulangan pencemaran pencemaran udara dapat lebih dikembangkan lagi. Serta hasil dari penelitia pemanfaatan plasma-non thermik dapat Menjadi Menjadi
bahan
pertimbanga pertimbangan n bagi
Pemerintah Pemerintah
agar
dapat diterapkan diterapkan
pada
kendaraan-kendaraan. DAFTAR PUSTAKA
23
1.
Indonesia. Polewali Ali, Arshad Rahim. 2008. Kebijakan 2008. Kebijakan Pencemaran Udara Di Indonesia. Mandar, Sulawesi Barat :Dinas Kesehatan Polewali mandar. http://arali2008.files.wordpress.com/2008/08/kebijakan-pencemaran-udara1.pdf.
2.
Anonim. 1995. Polusi 1995. Polusi Udara. Udara. http://candrapetra.files.wordpress.com/2008/10/tahun-1995.pdf
3.
Guna Gunawa wan, n, Gugu Gugun. n. 2007 2007.. Polusi Udara Di Ruas Jalan Perkotaan. Bandung.
http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2007/JN2401APR0701.pdf 4.
Kusminingrum, Nanny & Gunawan, G. 2008. Polusi Udara Akibat Aktivitas Kendaraan
Bermotor Di Jalan Perkotaan Pulau Jawa Dan Bali. Bandung.
www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2503DES0806.pdf 5.
Putra. Putra. 2009. 2009. Penan Penangana ganan n Si negati negative ve Polus Polusii udara udara.. http://www.alpensteel.com/component/content/article/65-109-energi-fuel-cellsel-bahan-bakar/1759--penanganan-sisi-negatif-polusi-udara.pdf
6.
Sugiharto, Ari. Rasito dkk. 2004. Pemanfaatan Plasma Non Termik dalam Upaya
Pengendalian Laju Polusi Udara Akibat Emisi Gas Kendaraan Bermotor Bermesin 2 tag. Semarang:Universitas Dipenegoro. http://eprints.undip.ac.id/2148/1/ http://eprints.undip.ac.id/2148/1/Pemanfaatan_Plasma_Non_T Pemanfaatan_Plasma_Non_Termik_dalam_Upaya_Pen ermik_dalam_Upaya_Pen gendalian_Laju_Polusi_Udara_Akib gendalian_Laju_Polusi_Udara_Akibat_Emisi_Gas_Kend at_Emisi_Gas_Kendaraan_Bermotor_Bermesin_2_t araan_Bermotor_Bermesin_2_t ag.pdf
24
25
LAMPIRAN
26