TEKNIK SAMPLING UDARA EMISI LAPORAN Dibuat untuk memenuhi memenuhi salah satu tugas tugas mata kuliah Penyehatan Penyehatan Udara Udara
Disusun Oleh : Kelompok 1 / 2 A Ajeng Ahmad Novita Dewi Alvina Triana Arindah Annisa Khoerul Fitri Astin Silmi Hanifa Ayu Novia Robianti Citra Putri Ananda Dimas Septyandri Rahman Dwi Adi Putra Dewi Nita Yuningsih Sopandi
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG 2014
Teknik Sampling Udara Emisi
Tujuan
Untuk mengetahui cara pengambilan sampel udara emisi menggunakan air sampler impinger.
Dasar Teori
Analisis dan evaluasi kadar kontaminan udara semakin penting mengingat pengaruh polutan terhadap kesehatan. Cemaran kimia seperti gas SO2, H2S, NH3, NOx, debu dll, dapat mengganggu kesehatan para pekerja pabrik, laboratorium, maupun masyarakat sekeliling. Metoda analisa kontaminan udara tidak banyak berbeda dengan analisa kimia lainnya, kecuali diperlukan alat khusus untuk pengambilan contoh dari udara. Ada beberapa cara sampling dan analisa udara seperti metoda “ test tube detector” , “ impinger” , dan “ direct reading” atau metoda instrumental. Setiap metoda mempunyai kelebihan dan kekurangan baik ditinjau dari kecepatan, ketelitian, harga peralatan dan suku cadang Air Sampler Impinger digunakan untuk pengambilan sampel udara disekitar pabrik yang berdekatan dengan daerah permukiman penduduk. Ujian Pengambilan sampel dengan metode impinger ini akan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui kandungan gas yang terdapat dalam udara ambient yang keluar dari cerobong asap dan polutan gas lainnya. Dari hasil pemeriksaan di laboratorium dapat diketahui NAB masing-masing polutan sehingga dapat diketahui tingkat pencemaran yang terjadi. Peralatan impinger secara keseluruhan terdiri dari : 1. Pompa vakum
: dibuat dengan sistem vibrasi ganda yang tahan korosi.
Kecepatan hisap stabil dan dapat diatur dengan potensiometer. 2. Tabung impinger
: tempat reaksi antara kontaminan udara dengan larutan
penangkap. Dapat lebih dari satu tabung. 3. Moisture adsorber
: tabung berisi bahan penyerap uap air untuk melindungi pompa
dari korosi. 4. Flow meter
: alat pengukur kecepatan aliran udara dengan metide “bubble
flow
Prinsip Kerja
Teknik analisa udara dengan impinger pada hakekatnya terdiri dari beberapa langkah yakni: 1. Menarik udara contoh dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang berisi larutan penangkap.
2. Mengukur kontaminan yang tertangkap ata beraksi dengan larutan penangkap baik dengan meroda konvensional maupun instrumental. 3. Menghitung kada kontaminan dalam udara berdasarkan jumlah udara yang dipompa dan hasil pengukuran dari (2)
Alat dan Bahan
Air Sampler Impinger
Absorban
Tabung impinger dan tabung pengaman
Anemometer
Thermohygrometer
Erlenmeyer
Corong
Aquadest
Tissue
Coolbox dan es
Label dan ATK
Langkah Kerja
1. Tentukan titik sampling, dan tentukan arah agin lalu letakkan alat berlawanan dengan arah angin 2. Persiapan Alat
Masukkan 10 ml larutan absorben ke tabung impinger dan silika gel ke tabung pengaman
Sambungkan tabung impinger dan pengaman menggunakan selang, jangan sampai tertekuk.
3. Mengoperasikan alat
Tekan tombol power
Atur flowrate pada masing-masing parameter secara bergantian, laju aliran masing-masing pada setiap absorben dapat dilihat pada tabel berikut :
Nama Gas
Durasi
Laju Alir
Metode
Amoniak (NH3)
1 jam
1-2 L/menit
SNI 19-7119: 1-2005
Nitrogen dioksida (NO2)
1 jam
0,4 L/menit
SNI 19-7119: 2-2005
Sulfur dioksida (SO2)
1-24 jam
0,5-1 L/menit
SNI 19-7119: 7-2005
Hidrogen sulfida (H2s)
1 jam
0,5-1 L/menit
SNI 19-7119: 6-2005
Ozon (O3)
30 menit
0,5 L/menit
SNI 19-7119: 8-2005
Ambil sampel sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Mematikan alat
Atur flow rate pada posisi 0 (min)
Tekan tombol power.
5. Membawa sampel ke laboratorium
Masukan hasil sampling ke dalam botol sampel coklat
Bawa ke laboratorium menggunakan cooolbox.
Hasil Pengamatan
No
Bagian Lokasi
1
Gerbang
Kondisi yang teramati (kualitatif) NOX Warna
SOX
O3
H2S
Data dukung Suhu Cuaca
Tidak ada Tidak ada Tidak ada 33,2
Cerah
Kelembaban 56%
BAPELKES berubah perubahan perubahan perubahan Cikarang
dari
(Up wind)
kuning pekat menjadi kuning bening
Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pengambilan sampel udara emisi dengan menggunakan air sampler impinger. Air Sampler Impinger digunakan untuk pengambilan sampel udara disekitar pabrik yang berdekatan dengan daerah permukiman penduduk. Ujian Pengambilan sampel dengan metode impinger ini akan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui kandungan gas yang terdapat dalam udara ambient yang
keluar dari cerobong asap dan polutan gas lainnya. Teknik analisa udara dengan impinger pada hakekatnya terdiri dari beberapa langkah yakni : 1. Menarik udara contoh dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang berisi larutan penangkap. 2. Mengukur kontaminan yang tertangkap ata beraksi dengan larutan penangkap baik dengan meroda konvensional maupun instrumental. 3. Menghitung kada kontaminan dalam udara berdasarkan jumlah udara yang dipompa dan hasil pengukuran dari (2) Sebelum melakukan pengambilan sampel, ditentukan terlebih dahulu titik samplingnya. Titik sampling dilaksanakan pada Gerbang Bapelkes Cikarang sebagai Up wind. Pada saat melakukan pengoprasian alat perlu diperhatikan setelah dinyalakan, pastikan selang selang yang menghubungkan tabung impinger dan tabung pengaman serta pompa tidak tertekuk karna akan menghambat udara yang mengakibatkan masuknya absorben ke tabung pengaman dan berakibat merusak pompa vakum. Lalu laju aliran masing-masing juga harus diperhatikan karena masing-masing absorben meiliki laju aliran yang berbeda.Setelah dilakukan sampling, sampel dibawa ke laboratorium dengan menggunakan coolbox yang telah diisi dengan es untuk diperiksa lebih lanjut.
Kesimpulan
Jadi, teknik sampling udara emisi dapat dilakukan dengan menggunakan Air Sampler Impinger yag mempunyai prinsip kerja menarik udara contoh dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang berisi larutan penangkap, selanjutnya mengukur kontaminan yang tertangkap atau bereaksi dengan larutan penangkap baik dengan metoda konvensional maupun instrumental di laboratorium, lalu menghitung kadar kontaminan dalam udara berdasarkan jumlah udara yang dipompa dan dari hasil pemeriksaan di laboratorium dapat diketahui NAB masing-masing polutan sehingga dapat diketahui tingkat pencemaran yang terjadi.