Aplikasi Keramik dalam Fungsinya Sebagai Pelapis
Oleh : 1. Nico Tjaputra 2. Muhammad Habibi
(03111005061) (03111005061) (03111005101) (03111005101)
Fakultas Teknik – Jurusan Jurusan Teknik Mesin Unsri Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam. material jenis keramik semakin banyak digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat potong, batu tahan api, kaca, dan lain-lain, bahkan teknologi roket dan penerbangan luar angkasa sangat memerlukan keramik. Plastik (polimer) adalah material hasil rekayasa manusia, merupakan rantai molekul yang sangat panjang dan banyak molekul MER yang saling s aling mengikat. Pemakaian plastik juga sangat luas, mulai peralatan rumah tangga, t angga, interior mobil, kabinet radio/televisi, sampai konstruksi mesin. Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material asalnya. Komposit selain dibuat dari hasil rekayasa manusia, juga dapat terjadi secara alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose yang berada dalam matriks lignin. Komposit saat ini banyak dipakai dalam konstruksi pesawat terbang, karena mempunyai sifat ringan, kuat dan non magnetik. Sifat mekanik adalah sifat yang menyatakan kemampuan suatu material / komponen untuk menerima beban, gaya dan energi tanpa menimbulkan kerusakan pada material/komponen tersebut. Abstrak
1. Pendahuluan
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah gerabah,, genteng genteng,, porselin porselin,, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan
baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektronelektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya. Secara
garis besar material teknik dapat diklasifikasikan menjadi : Material logam dan Material non logamBerdasarkan pada komposisi kimia, logam dan paduannya dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu; Logam besi / ferrous dan Logam non besi / non ferrous Logam-logam besi merupakan logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur utamanya. Logam-logam non besi merupakan meterial yang mengandung sedikit atau sama sekali tanpa besi. Dalam dunia teknik mesin, logam (terutama logam besi / baja) merupakan material yang paling banyak dipakai, tetapi materialmaterial lain juga tidak dapat diabaikan. Material non logam sering digunakan karena meterial tersebut mempunyai sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh material logam. 2. Pembahasan Klasifikasi Keramik
Pada prinsipnya keramik terbagi atas: Keramik tradisional dan Keramik halus, Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory). Keramik halus , Fine Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C. kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang. Fungsi Keramik Sebagai Pelapis
Fungsi keramik menjadi semakin jelas ketika kita membicarakan finishing ruang. Dalam proses kerj konstruksi bangunan tahap finishing berhubungan dengan berbagai aktifitas memberi sentuhan akhir. Seperti pemasangan kaca, dan berbagai elemen dekoratif. : Sebagai Penutup lantai Tampaknya fungsi keramik yang paling popular adalah sebagai penutup lantai. Berbagai jenis bentuk dan ukuran keramik untuk penutup lantai dapat anda temukan di pasaran. Jangan salah mengenali keramik yang digunakan untuk menutup lantai dengan yang digunakan untuk penutup dinding. Perbedaanya adalah bagian
permukaanya . Keramik yang untuk penutup lantai memiliki permukaan yang sedikit agak kasar dibanding yang untuk pentup dinding.
Alternatif penggunaan keramik sebagai pelapis meja dapur :
Sebagai penutup dinding : Bosan dengan tampilan cat? Ada alternatif baru dan menarik yang bisa anda coba. Gunakan keramik sebagai pengganti wallpaper dan cat dinding untuk menutupi dinding bangunan anda. Keuntungan menggunakan keramik sebagai penutup dinding adalah kesan clean yang jelas terlihat dari tampilannya. Selain itu jika ingin menggunakan motif tertentu pada dinding anda bisa memilih keramik dengan warna atau motif tertentu. Anda tidak perlu mengecatnya lagi sehingga hemat biaya. Jika dibanding pengaplikasian cat dan pemasangan wallpaper penggunaan keramik memang memakan biaya yang lebih besar. Namun rumah anda akan tampak sangat segar dan lebih unik. Ada beberapa tehnik menggunakan keramik sebagai penutup lantai:
Gunakan keramik sebagai border atau pembatas antara bagian atas dan bagian bawah permukaan dinding. Keramik dipakai seluruhnya sebagai finishing pada dinding.
Sebagai Pelapis meja di dapur : Keramik juga bisa digunakan sebagai pelapis meja dapur. Selain tahan terhadap potongan, irisan juga karena keramik sifatnya mudah dibersihkan dan tidak mudah menyerap bau.
Hanya digunakan di permukaan atas meja. Digunakan pada sebagian permukaan atas bidang meja. Digunakan pada permukaan atas dan sisi sampingnya.
3. Penutup Kesimpulan : Keramik merupakan suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran yang pada umumnya terbuat dari tanah liat, kwarsa, feldsfar, dan serbuk kaca. Sifat keramik ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya yang secara umum meiliki sifat :
1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah. 2. Tahan terhadap korosi. 3. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah. 4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor. superkonduktor. 5. Dapat bersifat magnetik dan non magnetik. Keramik biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring, cangkir, teko, tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan, seperti batu-bata, genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk pembuangan.
Daftar Pustaka
Barsoum, M. W., 1997, “Fundamentals “Fundamentals
of Ceramics”, Mc Graw -Hill Book Co New York. Tiles
Botha, F, 2000, Utilization of Illinois Fly Ash in Manufacture of Ceramic