Indikator Polusi Udara a.
Indikator Fisik
Sifat-sifat udara yang dapat diamati, udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau,udanya warna atau bau pada udara menunjukkan menunjukkan adanya polutan. Pemantauan asap dan jelaga dilakukan dengan optik yang diidentifikasi dengan telesmoke, smokescope, dan umbrascope. Pengukuran terhadap partikulat yang dapat jatuh dengan ukuran diameter diatas 10 μm dapat menggunakan dust fall jars!
b.
Indikator Kimia 1. "ndeks Standar Pengukuran #dara
$ualitas udara disampaikan ke masyarakat dalam bentuk indeks standar pencemar udara atau disingkat "SP#. "SP# adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara kita dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan kita setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari. Penetapan "SP# ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika. %erdasar kan $eputusan %adan Pengendalian &ak 'ingkungan (%apedal) *omor $+P-10$abapedal11 $+P-10$abapedal111, 1, penyampaian "SP# kepada masyarakat dapat dilakukan melalui media massa dan elektronika serta papan peraga di tempat-tempat umum. "SP# ditetapkan berdasarkan / pencemar utama, yaitu 2, S23, *23, 24on permukaan (25), dan partikel debu (P610). %erikut rentang warna penjelasan "SP# •
%aik 0 7 /0 8ijau 9ingkat 9ingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi bagi
kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika. •
Sedang /1 7 100 %iru 9ingkat 9ingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada
kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensiti:e dan nilai estetika •
9idak Sehat 101 101 7 1 6erah 9ingkat 9ingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada
manusia ataupun kelompok hewan yang sensiti:e atau bias menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. •
Sangat 9idak Sehat Sehat 300 7 3 $uning 9ingkat 9ingkat kualitas udara yang dapat merugikan
kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
•
%erbahaya 500 7 lebih 8itam 9ingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum
dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
3. $romatografi ;as #ap dan gas hidrokarbon dianalisisi dengan kromatografi gas. ;as 2 dapat dilakukan dengan metode gra:imetri, dan proses kalorimeter, kimia elektrokimia. Sedangkan oksida-oksida sulfur dapat diukur dengan metode kalorimetri dan konduktometer.
5. 6etode $alorimeter Penentuan terhadap oksida-oksida nitrogen dilaksanakan dengan metode kalorimeter
=. 6etode Sampling Polutan #dara 6etode sampling polutan udara dibagi dalam dua jenis yang umum yaitu dengan sampling udara ambien dan sampling sumber. $edua jenis tersebut mempunyai tujuan masing-masingnya. Sampling udara ambien bertujuan untuk> 1. 6engetahui tingkat pencemaran suatu lokasi 3. $eperluan pengumpulan data 5. 6engamati kecendrungan tingkat pencemaran =. 6engaktifkan dan menentukan prosedur pengendalian. &alam pelaksanaannya dilakukan dalam beberapa cara 1. Sampling kontinyu pada rentang waktu tertentu dapat kecil, mingguan dan teratur 3. Sampling kontinyu pada saat tertentu saja. Sampling udara Sumber (+misi) bertujuan untuk 1. 6engetahui dipenuhi atau tidaknya peraturan emisi pencemar udara yang dihasilkan oleh suatu sumber. 3. 6engukur tingkat emisi yang dihubungkan dengan laju produksi untuk kebutuhan industri dan lingkungan
5. 6enge:aluasi keefektifan teknik pengendalian dan peralatan pengendalian pencemaran udara. =. Pengukuran sumber (emisi) ini dapat berupa titik (point source), ataupun garis (line source). Sumber utama yang diawasi dan dipantau adalah sumber tetap, sedangkan sumber bergerak di laksanakan tersendiri.
c.
Indikator Biologi 1. 'umut $erak
6akhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi 4at polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi. ontoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah lumut kerak (Lichenes). 'umut kerak merupakan simbiosis antara algae fotosintetik atau cyanobakteria dengan fungi. 'umut kerak terdiri atas beberapa kelompok yang masingmasing memiliki tingkat sensiti:itas berbeda terhadap polutan udara. 2leh karena itu, keberadaan kelompok lumut kerak tertentu di suatu wilayah dapat menjadi indikator bagi tingkat polusi udara di wilayah. lumut kerak Usnea sp. dan Evernia sp. tidak akan dapat bertahan hidup Iiikit konsentrasi sulfur dioksida di udara terlalu tinggi.