1
FUNGSI PELUMAS • • • • • • • • •
Mengurangi Friksi Mengurangi Keausan Mengendalikan kontak permukaan antar permukaan logam (metal to metal contact) Mencegah kebocoran (sealing efect) Sebagai pendingin dan mendistribusikan panas secara merata Sebagai pembersih/detergent (contaminant receptor) Mengurangi oksidasi Mengurangi korosi
•
Sebagai isolator listrik Sebagai pemindah tenaga (hydraulic)
•
Sebagai peredam getaran (dampen shock). 2
SIFAT-SIFAT PELUMAS SIFA FISIKA • !iscosity ("iscosity# "iscosity inde$ (temperature/"iscosity (temperature/"iscosity characteristic) • %o&'temperature %o&'temperature properties (cloud point# pour point# The cold crank simulator test, The Brookfeld viscosity) • igh'temperature igh'temperature properties (distillation# thermogravimetric analysis, Noack volatility) • Flash point • Siat *sika lainnya+
,ensity (penting# karena ormula pelumas dihitung berdasar satuan berat# tetapi diukur dalam satuan "olume) ,emulsi*cation (kemampuan memisahkan pelumas dan air) Foaming characteristic (tendensi pembentuan busa dan stabilitas busa yang terbentuk) Pressure/viscosity characteristics (perubahan viskositas terhadap tekanan) Thermal conductivity (penting untuk perpindahan panas uida) lectrical properties (resistivity dan dielektric constant) !ur"ace properties (sur"ace tension, air separation)
SIFA KIMIA • Stabilitas kimia (o$idation properties) + #orrosion, #arbon residue, !eal compatibility
3
KOMPONEN PELUMAS
BASE OIL 80 - 98 % vol.
MINERAL BASE OIL
ADDITIVE + KOMP. LAIN 2 - 20 % vol.
SYNTHETIC BASE OIL
4
MINERAL BASE OIL Mineral base oil diperoleh dari pengolahan minyak bmi !i"a# mineral base oil #ergan#ng komposisi hidrokarbon yang #erkandng di dalamnya n-$ara""ins &' #inggi( #ahan #erhadap oksidasi( mel#ing poin# #inggi. )ihilangkan dalam solven# de*a+ing. 'sopara""ins n-para""in ran#ai ber,abang ggs alkyl. &' #inggi lebih rendah dibanding n-para"in( #ahan #erhadap oksidasi( mel#ing poin# rendah. paling diskai sebagai base oil. $olyalphaole"ins $/ isopara""ini, sin#e#ik yang memiliki por poin# rendah dan per"orma sanga# baik n#k dignakan sebagai base oil.
5
Alicyclics/ y,lopara""in naph#hene memiliki densi#as dan viskosi#as yang lebih #inggi dibanding alkana( &' dan s#abili#as lebih rendah dibanding alkana. y,lopara""in #anpa ,abang a#a polynaph#henes 3 rings memiliki &' dan s#abili#as rendah. e#api mono,y,lopara""in ber,abang sbs#i#en 1(4 memiliki &'( kes#abilan yang baik dan mel#ing poin# rendah( sehingga sesai n#k dignakan sebagai base oil. Memiliki daya lar# yang baik #erhadap adi#i" dibanding alkana. /roma#i,s ( densi#as dan viskosi#as lebih #inggi dibanding alkana( &' dan mel#ing poin# rendah( daya lar# #erhadap addi#i" #inggi( s#abili#as #erhadap oksidasi rendah. en6ene #ersbs#i#si alkyl sbs#i#en 1(4 alkyl memiliki &' #inggi dan s#abili#as #inggi diinginkan sebagai lbe base oil sedangkan polyaroma#i, memiliki &' dan kes#abilan brk.
• !l"r-organik. on#oh #hiol( sl"ide( #hiophene( ben6o- dan diben6o-#hiophene( dan s#rk#r lebih kompleks lainnya. !olven# e+#ra,#ion akan mengrangi kadar senya*a sl"r. be hydro,ra,king akan mengrangi sl"r sampai ke kadar 10 ppm. 4(-di-alkyl sbs#i##ed diben6o#hiophenes yang paling #ahan #erhadap proses hydro#rea#ing s#eri, hyndran,e( #hiol dan sl"ide yang paling mdah dihydro#rea#ing. !l"r selain korosi" ga dapa# mera,ni ka#alis pada proses hydroisomeri6a#ion de*a+ing dan ga mera,ni ka#alis nikel dan noble me#al ( sehingga bahan bak hars dikrangi kadar sl"rnya agar #idak mera,ni ka#alis #sb. • :i#rogen-organik :i#rogen #erdapa# pada senya*a pyrrole( ben6o- dan diben6o,arba6ole( pyridine( dan ;inoline. !enya*a ni#rogen menyebabkan pemben#kan *arna pada base oil sehingga perl diminimalisasikan keberadaannya. be hydro,ra,king dapa# mengrangi kadar ni#rogen sampai par#s per million.
7
SENYAWA-SENYAWA ORGANIK YANG BIASA TERDAPAT DALAM MINERAL BASE OIL
8
VISCOSITY INDEX BEBERAPA TIPE HIDROKARBON
)a#a merpakan hasil analisis ml#iple regression dan analisis komposisi #erhadap minyak hasil proses hydro,ra,king !or,e yn,h( . <.( 2008( $ro,ess hemis#ry o" bri,an# ase !#o,ks( < $ress( anada.
9
PROSES PENGOLAHAN BASE OIL
rde oil #erdiri a#as berbagai enis hidrokarbon dengan ren#ang didih yang berbeda =beda. $ada proses prodksi base oil( pemilihan ,rde oil perl memper#imbangkan hal-hal sebagai berik# – Kan!n"an #a$an n"an &n'an" (($ ))!a( !n'!* l!,a) – Y(l #a) o(l – S(a' &o!* #a) o(l /*(,(a an ()(*a >aris besar #ahapan proses pengolahan base oil )is#illa#ion menghilangkan komponen dengan ren#ang didih #erlal rendah dan #erlal #inggi( n#k memperoleh komponen yang sesai dengan ren#ang didih pelmas. /roma#i,s removal menghilangkan aroma#( sehingga hanya #erdapa# minyak hidrokarbon enh dengan &' dan s#abili#as #inggi. )e-*a+ing menghilangkan *a+ dan mengendalikan si"a# pada #empera#r rendah. ?inishing menghilangkan komponen polar yang #ersisa n#k meningka#kan kes#abilan dan memperbaiki *arna.
10
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN MINYAK BUMI
11
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN BASE OIL
12
DISTILASI ATMOSFERIK • ahap pertama pengolahan minyak bumi adalah pemisahan crude oil men-adi raksi'raksinya melalui proses distilasi. Fraksi'raksi yang diperoleh memiliki rentang didih tertentu dan biasanya dikelompokkan sebagai berikut (mulai dari yang paling mudah menguap) + gas# light distillate# middle distillate# gas oil# dan residuum. •
•
ada distilasi atmoserik crude yang telah dihilangkan kadar garamnya dipanaskan menggunakan panas proses. rude oil mengalir ke urnace untuk dipanaskan dan menu-u ke kolom distilasi dengan tekanan sedikit di atas tekanan atmos*r pada temparatur 012'0324 (di atas temperatur tsb. ,imungkinkan ter-adi perengkahan). Semua komponen crude kecuali raksi terberat akan berada dalam bentuk uap. Seiring dengan tebentuknya uap panas di dalam kolom# maka temperaturnya turun. 5esidu akan terbentuk di dasar kolom. Kemudian berturut'turut semakin ke atas# mulai produk dengan titik didih tinggi# adalah lubricating oil# heating oil# kerosene# gasoline# dan uncondensed gases (terkondensasi pada temperatur lebih rendah).
13
DISTILASI ATMOSFERIK
14
DISTILASI VAKUM •
roses ini mendistilasi residuum/long residue/topped crude dari distilasi atmoserik men-adi raksi'raksi tanpa ter-adi perengkahan dengan menggunakan tekanan "akum.
•
enggunaan tekanan "akum berungsi menurunkan titik didih komponen# sehingga dapat terdistilasi pada temperatur lebih rendah tanpa ter-adi perengkahan komponen tsb.
•
,iameter kolom "akum biasanya lebar untuk mengakomodir e"olusi uap pada tekanan rendah.
•
roduk + gas oil# lubricating'oil base stocks# dan hea"y residual untuk propane deasphalting.
15
DISTILASI VAKUM
1
Propane ea!p"a#$%n& • endensi pembentukan coke pada produk berat hasil dapat dikurangi dengan menghilangkan bahan aspaltenik dengan sol"ent e$traction. • ropana cair merupakan pelarut aliatik yang baik ( butane dan pentane -uga biasa digunakan). • ,easphalting mendasarkan pada kemampuan larut hidrokarbon dalam propana. • !acuum residue diumpankan ke dalam deasphalting to&er. Alkanes larut dalam propana sedangkan bahan aspaltenik (senya&a aromatik) 6coke'precursors7 tidak larut.
17
Propane ea!p"a#$%n&
18
So#'en$ e($ra)$%on* De+a(%n&* an F%n%!"%n& •
•
•
•
Sol"ent e$traction digunakan untuk memisahkan komponen !I dan kestabilan rendah sehingga diperoleh produk dengan !I dan kestabilan terhadap oksidasi yang tinggi %ubricating oil base'stocks mungkin masih mengandung aromatik# naphtenik# dan &a$ serta impuritis (senya&a organik yang mengandung sulur# nitrogen# dan o$ygen8 garam anorganik dan logam terlarut8 dan garam terlarut) Sol"ent re*ning processes (sol"ent e$traction dan sol"ent de&a$ing) digunakan untuk menghilangkan senya&a yang tidak dikehendaki dan impuritis lainnya sebelum dihasilkan produk -adi. Finishing + menghilangkan senya&a polar dalam minyak dengan menggunakan clay (saat ini digunakan catalytic hydro*nishing) 19
So#'en$ e($ra)$%on • u-uan sol"ent e$traction untuk mencegah korosi# melindungi peracunan katalis untuk proses berikutnya# dan memperbaiki siat produk dengan menghilangkan senya&a tak -enuh# aromatik dalam bahan baku pelumas dan grease. • roses sol"ent e$traction adalah memisahkan aromatics# naphthenes# dan impuritis dari produk dengan teknik pelarutan atau pengendapan. • 9ahan baku dicuci dengan cairan di mana senya&a yang hendak dihilangkan memiliki kelarutan lebih tinggi dalam cairan yang digunakan daripada produk yang dihasilkan. Atau# sol"ent tertentu ditambahkan ke dalam bahan baku dan menyebabkan impuritis terpisah dari produk. (saat ini telah banyak digunakan teknik adsorpsi# yaitu menggunakan bahan padat berpori untuk menyerap bahan yang dikehendaki pada permukaan bahan padat tersebut). • Sol"ent selan-utnya dipisahkan dari produk dengan pemanasan. 20
So#'en$ e($ra)$%on • •
•
Sol"ent selan-utnya diregenerasi dan digunakan dalam proses kembali. emilihan -enis proses dan pelarut tergantung siat bahan baku# -umlah dan -enis kontaminan# dan karakter produk yang dikehendaki. Sol"ent yang umum digunakan untuk ekstraksi base oil+
21
Aro,a$%) !o#'en$ e($ra)$%on n%$
22
So#'en$ e+a(%n& • •
Sol"ent de&a$ing digunakan untuk menghilangkan &a$ dari distilat atau residu. erdapat beberapa -enis proses dalam sol"ent de&a$ing# tetapi intinya meliputi tahapan sbb.+ = = =
•
•
encampuran bahan baku dengan sol"ent8 engendapan &a$ dari campuran dengan pendinginan8 dan emisahan sol"ent dari &a$ dan de&a$ed oil# kemudian didistilasi dan steam stripping untuk digunakan kembali
,ua sol"ent yang umum digunakan + toluene# larut dalam minyak dan men-aga kondisi cair pada temperatur rendah# dan methyl ethyl ketone (M:K )# yang larut dalam &a$ dan berungsi sebagai &a$ precipitating agent. Sol"ent yang dapat digunakan lainnya+ ben;ene# methyl isobutyl ketone# propane# petroleum naphtha# ethylene dichloride# methylene chloride# dan sulur dio$ide.
23
So#'en$ e+a(%n& n%$
24
FINISHING
an #ahap "inishing #erhadap hasil eks#rak base s#o,k adalah n#k lebih memperbaiki *arna dan meningka#kan nk kera dengan menghilangkan senya*a-senya*a polar senya*a yang mengandng sl"r( ni#rogen dan oksigen yang merpakan senya*a mdah #eroksidasi saa# pelmas dignakan dan ,enderng memben#k sldge( *arna dan prodk-prodk oksidasi lainnya. !ebagian besar senya*a-senya*a #sb. #elah hilang saa# #ahap eks#raksi( sisa yang masih ada dihilangkan pada #ahap "inishing. $roses yang dignakan • lay-#rea#ing( memisahkan impri#is #sb. dengan adsorpsi( dan • @ydro"inishing( mengkonversi senya*a #sb. sehingga sesai dignakan sebagai komponen pelmas dengan hidrogenasi.
25
FINISHING
CLAY TREATIN1
2
FINISHING
HYDROINISHIN1
27
B#en%n& •
• •
•
9lending merupakan pencampuran dua atau lebih bahan untuk menghasilkan produk akhir dengan karakter sesuai yang dikehendaki. 9lending dapat dilakukan secara batch atau in'line. ada in'line blending komponen'komponen blending diin-eksikan dalam proporsi tertentu ke dalam -alur blending dengan aliran turbulence untuk menghasilkan pencampuran yang baik. Additi"e ditambahkan selama dan/atau setelah blending untuk menghasilkan siat'siat khusus yang tidak dimiliki hidrokarbon.
28
SYNTHETIC BASE OIL !yn#he#i, lbri,an#s #elah dikembangkan lebih dari 50 #hn yg lal n#k dignakan pada kondisi eks#rem yang #idak dapa# dipenhi oleh mineral oil e# engine =120A? #empera#r operasi( 0(000 rBmin sha"# speed( dan #empera#r pembangan lebih dari 500A?. !yn#he#i, lbri,an# base s#o,k diba# melali rekasi kimia da a#a lebih senya*a kimia sederhana. ase s#o,k ini diba# sedemikian hingga memiliki karak#er "isika dan kimia #er#en# yang #idak dimiliki mineral base oil. ase s#o,k ini selan#nya dignakan n#k komponen pelmas dengan penambahan addi#ive. erdapa# ra#san enis base s#o,k sin#e#ik. ase s#o,k sin#e#ik yang mm dignakan • $olymeri6ed alpha ole"ins( ole"in polymers( ole"in oligomers • )ibasi, a,id es#ers • $olyols es#ers • $olyalkaylene gly,ol e#hers • $hospha#e es#ers • /lkyla#ed ben6enes( a syn#he#i, hydro,arbon • !ili,ons
29
&' dan "lash poin# lebih #inggi dari mineral oil( por poin# lebih rendah dibanding mineral oil. @al ini memba# syn#he#i, base oil dapa# dignakan sebagai blending komponen pelmas n#k operasi kondisi eks#rem baik pada #empera#r rendah a#apn #inggi. Cnk kera pelmas sin#e#ik di-,laim lebih nggl dibanding mineral lbe oil dalam hal • Debersihan mesin • $eningka#an hema# bahan bakar • Donsmsi pelmas lebih rendah • ?lidi#as yang baik pada #empera#r rendah ,old s#ar#ing • $eriode penggan#ian pelmas lebih lama dengan kali#as yang #e#ap #eraga. • ebih #ahan #erhadap oksidasi pada #empera#r #inggi. • $ro#eksi keasan lebih baik Delemahan pelmas sin#e#ik lebih mahal dan pengadaan dan penggnaan #erba#as. !in#e#ik es#er ,enderng memekarkan seal lebih #inggi dibanding mineral oil.
30
ETYLENE SEBAGAI BAHAN DASAR SYNTHETIC BASE OIL
31
SYNTHETIC BASE OIL
POLYALPHAOLEFIN
T((*al ol("o,& ol3al$a ol(n
32
SYNTHETIC BASE OIL
POLYALPHAOLEFIN
33
!i"a# &ola#ili#as rendah( lbrisi#as baik( #hermal s#abili#y #inggi( hydroly#i, s#abili#y baik( iner#. Des#abilan pada #empera#r #inggi memba# $/ dignakan n#k li;id seal dan pelmas pada proses dengan #empera#r #inggi. # inggi. $or poin# rendah( memba# $/ dignakan dalam kompressor pendingin ammonia( "loro,arbons( dll.. $/ dan syn#he#i, lbri,an# lain memiliki ke#ahanan oksidasi lebih rendah dibanding mineral oil( sehingga syn#he#i, lbri,an# perl di#ambah addi#ive an#io+idan#.
34
DIBASIC ACID ESTERS
35
DIBASIC ACID ESTERS
3
POLYOLS ESTERS
37
POLYALKAYLENE GLYCOL ETHERS
38
PHOSPHATE ESTERS
39
ALKYLATED BEN.ENES
40
SILICONS
41
Pen&&naan U$a,a Ba!e S/n$"e$%) O%#!
42
Ken$n&an an Ke$er0a$a!an Ba!e S/n$"e$%) O%#!
43
PERBANDINGAN BASE OIL
!or,e /!M 'n#erna#ional( 1992( ASM 1992( ASM Handbook, Volume 18, Friction, Friction, Lubrication, and Wear Technoloy Technoloy,, /!M 'n#erna#ional( Cni#ed !#a#es o" /meri,a
44
BASE MINERAL OIL DAN BASE SYNTHETIC OIL
45
LUBRICANT BASE OIL CATEGORIES 1API* P0#%)a$%on 23456
4
L4BRICANT ADDITIVES • Siat umum yang harus dimiliki oleh additi + = Siat kelarutan aditi di base petroleum product = idak mudah larut dan bereaksi dengan larutan air =
Aditi dibagi men-adi dua kelas umum • aditi yang mempengaruhi beberapa karakteristik *sika pelumas seperti pour point# antioam properti# "iskositas • aditi yang memiliki pengaruh kimia alami# biasanya dapat terukur dari karakteristik perorma pelumas seperti detergensi# oksidasi'korosi# anti karat dll. 48
Additi yang umum digunakan
49
– a
3an" )& n"
"!na an !n ! !,a) n !) &
50
T( – '( a('( 3an" )&(n" ("!na*an !n'!* l!,a) (n!)'&( (lanjutan)
51
MATERIAL ADDITIVE
Eear inhibi#ors and lbri,i#y agen# adalah ma#erial polar yang dapa# #eradsorp pada permkaan logam memben#k lapisan "ilm n#k mengrangi kon#ak logam-logam. F+#reme pressre F$ addi#ive bereaksi dengan permkaan logam n#k memben#k senya*a dengan shear s#reng#h yang lebih rendah dari logam. !enya*a dengan shear rendah akan memberikan pelmasan. ?ri,#ion modi"iers dapa# #eradsorp a#a bereaksi dengan logam n#k mengrangi "riksi dengan memben#k lapisan "ilm dengan shear s#reng#h sanga# rendah. 52
/di#i" ini bereaksi dengan permkaan logam n#k memben#k ,oa#ing a#a mendeak#i"asi kon#aminan korosi" dalam pelmas. 53
er"ngsi men,egah #eradinya oksidasi pelmas dengan ,ara men,egah pemben#kan radikal bebas a#a dekomposisi peroksida a#a deak#i"asi logam 54
/di#i" )e#ergen# dan dispersan# merpakan bahan polar yang ber"ngsi sebagai pembersih. )e#ergen# membersihkan deposi# pada permkaan logam( dispersan# menaga kon#aminan n#k #e#ap berada dalam pelmas.
55
/di#i" ini dapa# memba# viskosi#as pelmas hanya sedki# meningka# pada #empera#r rendah dan meningka# signi"ikan pada #empera#r #inggi.
5
Fmlsi"ier memba# emlsi minyak dalam air a#a air dalam minyak lebih s#abil. /di#i" ini diperlkan bila air diperlkan n#k meningka#kan e"ek pendinginan karena spe,i"i, hea# dan #hermal ,ond,#ivi#y air yang #inggi. )emlsi"iers memba# emlsi #idak s#abil( sehingga air dan pelmas #erpisah. $en#ing dignakan bila kon#aminan air dapa# mersak "ngsi pelmas. Fmlsion modi"ier mengbah #egangan permkaan minyak dan air. egangan permkaan yang rendah menghasilkan emlsi yang s#abil.
57
ADITI LAINNYA •
?oam )e,omposers( meme,ah bsa pelmas dengan menrnkan #egangan permkaan pelmas-dara polysilo+anes sili,ones( polya,ryla#es( organi, ,opolymers( and ,andellilla *a+
•
$or $oin# )epressan#s( menrnkan #i#ik #ang pelmas sehingga #e#ap ,air saa# beroperasi pada #empera#r rendah polyme#ha,ryla#es( *a+ alkyla#ed naph#halene polymers( *a+ alkyla#ed phenol polymers( and ,hlorina#ed polymers
•
a,kiness /gen#s( memban# pelmas n#k menempel era# pada mesin alminm soaps nsa#ra#ed "a##y a,ids( dan sabn lainnya
•
!eal !*ell /gen#s( memekarkan seal #anpa melnakkan seal #erseb# aroma#i,s( aldehydes( ke#ones( dan es#ers. 58
APLIKASI ADITI En"(n L!#&(5an'
Non-En"(n L!#&(5an'
59
ORM4LASI PEL4MAS A!'o,o'(v L!# O(l Co,o)('(on
0
KLASIIKASI PEL4MAS
• erdasarkan !pesi"ikasi /$' = $elmas n#k mesin kendaraan bermo#or = $elmas n#k roda #ransmisi manal
gigi
gardan
dan
1
Pl!,a) !n'!* ,)(n *na&aan #&,o'o&
2
Pl!,a) !n'!* ,)(n *na&aan #&,o'o& S6
Kl!a& )'la$ API-SH. 4n'!* ,,n!$( '!n'!'an '&7a(n3a vao&a'(on lo)). Val( )7a* 809:;
SL
4n'!* ,)(n o'o,o'( 'a$!n 200< an l#($ '!a. D( )a(an ,,(l(*( )(a' *on'&ol o)(' aa ',&a'!& '(n""( 3an" l#($ #a(* an *on)!,)( l!,a) 3an" l#($ &na$. M,n!$( ))((*a)( ILSAC 1-= an ("olon"*an ala, En&"3 Con5&v(n". D(l!n5!&*an aa 6!l( 2008.
SM
4n'!* ,)(n o'o,o'( 3an" )aa' (n( ("!na*an. D())a(n n"an n(n"*a'an *'a$anan '&$aa o*)(a)( &o'*)( '&$aa o)(' &o'*)( *a!)an an !n7!* *&7a aa ',&a'!& &na$. M,n!$( ))((*a)( ILSAC 1-< an ("olon"*an ala, Con5&v(n" En&"3. D(l!n5!&*an aa Nov,& 200<
3
4
5
KLASIIKASI PEL4MAS 4NT4K RODA 1I1I /1ARDAN DAN TRANSMISI MAN4AL PADA KENDARAAN BERMOTOR 1L – 8
)imaksdkan n#k pelmasan !piral evel( Eorm >ear /+le a#a ransmisi manal kendaraan dengan kondisi operasi ringan yang memerlkan pelmasan ,kp dengan s#righ# mineral oil. Pn""!naan 4,!, > T&an),()( aa T&!5* an T&a*'o&
1L – 2
)imaksdkan n#k kondisi operasi yang lebih bera# dari /$' > = 1( dan bila pelmasan dengan > = 1 krang memaskan. Pn""!naan 4,!, > T&an),()( "("( !l(& an &oa "("( (n!)'&(
1L – =
)imaksdkan n#k kondisi operasi yang modera# baik ke,epa#an mapn bebannya. Pn""!naan 4,!, > T&an),()( ,an!al an "a&an n"an "("( S(&al Bvl
1L – <
)imaksdkan n#k pelmasan roda gigi hypoid dan lain kendaraan yang kondisi operasinya ke,epa#an #inggi dengan #or;e rendah a#a ke,epa#an rendah dengan #or;e #inggi Pn""!naan !,!, > T&an),()( ,an!al S(&al Bvl an H3o( n"an '!"a) *&7a )an"
1L – ?
)imaksdkan #er#ama n#k pelmasan roda gigi enis @ypoid a#a lain perala#an kendaraan yang kondisi operasinya ke,epa#an #inggi dengan beban ke# a#a ke,epa#an #inggi dengan #or;e rendah a#a ke,epa#an rendah dengan #or;e #inggi. Pn""!naan !,!, > H3o( n"an '!"a) *&7a )an" a'a! #&a' 7!"a !n'!* T&an),()( ,an!al
KLASIIKASI PEL4MAS 4NT4K RODA 1I1I /1ARDAN DAN TRANSMISI MAN4AL PADA KENDARAAN BERMOTOR
• ,itentukan berdasarkan = AI ser"ice lassi*cation = =S. Military Spasi*cation
7
SPESIIKASI BERDASARKAN SAE • erdasarkan keken#alan pelmas = Dlasi"ikasi pelmas n#k mesin kendaraan bermo#or = Dlasi"ikasi pelmas n#k roda gigi gardan dan #ransmisi manal pada kendaraan bermo#or
8
KLASIIKASI PEL4MAS 4NT4K MESIN KENDARAAN BERMOTOR /SAE 6=00 /200<
9
Apa ar$% 24W 7 84 9
70
KLASIIKASI PEL4MAS 4NT4K RODA 1I1I /1ARDAN DAN TRANSMISI MAN4AL •
!/F
•
&iskosi#as dikr pada 100
•
)ilakkan pla pengkran #empera#r #erendah pelmas yang bisa di,apai pada saa# 150.000 ,$
•
$engkran menggnakan me#oda /!M ) 2983
°
71
• $elmas ml#igrade seper#i !/F 80E = 90 a#a 85E = 140 bisa ga di"ormlasikan berdasarkan #abel dia#as. • a#asan viskosi#as 150.000 ,$ ini dipilih berdasarkan da#a hasil #es# dari gagalnya sis#em pelmasan #erhadap ng bearing roda gigi yang viskosi#as pelmasnya melebihi 150.000 ,$.
72
KLASIIKASI PEL4MAS IND4STRI
• )iklasi"ikasikan oleh 'n#erna#ional rgani6a#ion "or !#andardi6a#ion '! s#d. 3448 • Demdian disepaka#i bersama oleh /!M( /!F( !' dan )': pada #ahn 1975 • Degnaan sis#em iso ini adalah menyeragamkan #ingka# keken#alan dalam HDinema#i, &is,osi#y a# 40 H agar memdahkan dalam memilih keken#alan pelmas inds#ri yang ,o,ok dalam penggnaannya °
73
KLASIFIKASI PELUMAS INDUSTRI BERDASARKAN SISTEM VISKOSITAS-ISO :88;
!or,e /!M( 2009( /!M )2422
74
KARAKTERISTIK ISIKA DAN KIMIA MINYAK PEL4MAS • es# "isik adalah #es# yang menen#kan si"a# "isika $hysi,al $roper#ies dari pelmas yang an#ara lain &iskosi#as( ?lash $oin#( !pesi"i, >ravi#y( Earna( ?oaming enden,y( dan $or $oin#. • es# kimia adalah #es# yang menen#kan komposisi dari pelmas yai# dengan menen#kan adanya elemen# elemen sl"r( klor( dan logam logam yang hbngannya dengan adanya bahan adi#i" yang di#ambahkan kedalam pelmas.
75
• es# kimia "isika adalah #es# yang melip#i 2 klasi"ikasi yai# = menen#kan adanya sbs#ansi kimia yang ada di pelmas dengan menggnakan prosedr "isika ins#rmen#asi = menen#kan s#rk#r molekl senya*a senya*a yang ada di pelmas a#a menen#kan p@( keasaman dan nilai alkali dari pelmas.
7
SI1NIIKANSI HASIL 46I PEL4MAS • !iskositas = 9agaimana bila "iskositas pelumas terlalu tinggi > •
• •
• • •
Menghasilkan panas yang berlebihan yang dapat menghasilkan oksidasi minyak lumas# sludge dan "arnish. ?aseous a"itation karena aliran pelumas yang tidak tepat ke dalam pompa dan bearing. Kurangnya lubrikasi (%ubrication Star"ation) karena aliran pelumas yang tidak pas akibat terlalu "iscousnya pelumas. Konsumsi energi yang berlebihan untuk mengatasi riksi @uida ,emulsibiliti yang kurang old Start umpability 77
• 9agaimana bila "iskositas pelumas terlalu rendah > = ilangnya *lm pelumas yang dapat menyebabkan e$cessi"e &ear. = Meningkatkan riksi mekanis yang menyebabkan konsumsi energi yang berlebihan. = Menghasilkan panas karena adanya riksi mekanis. = Kebocoran luar dalam = Meningkatkan sensiti"itas terhadap kontaminan partikel karena karena menrunnya *lm *l m pelumas = ?agalnya *lm pelumas pada suhu ker-a yang tinggi# beban yang berat atau selama start up. 78
V()*o)('a) Pl!,a) 3an" (&l!*an aa @on o&a)( a&( &ala'an '&'n'!
79
9agaimana interpretasi pelumas bekas bila diu-i "iskositasnya >
• 9ila !iskositas pelumas bekas meningkat dari kondisi saat baru maka hal ini menun-ukkan bah&a pelumas bekas tersebut diindikasikan mengalami deteriorasi karena telah teroksidasi atau terkontaminasi. • 9ila !iskositas pelumas bekas menurun# maka pelumas telah mengalami dillution (pengenceran). 80
Interpretasi hasil u-i @ash point • ika @ash point dari minyak lumas lebih rendah dari spesi*kasinya maka minyak lumas tersebut terindikasi mengandung minyak yang lebih "olatile.
81
opperstrip orrosion • =-i opperstrip orrosion diperlukan sehubungan ter-adinya proses oksidasi dan penambahan bahan additi pada pelumas.
82
endensi embusaan • gelembung gelembung oaming dapat menyebabkan ter-adinya luapan minyak dari oil reser"oirnya sehingga akan ter-adi kesalahan pembacaan le"el minyak lumas di reser"oirnya. • ada peralatan hidrolis# kondisi oaming ini akan menyebabkan minyak lumas memercik atau men-adi compressible sehingga akan kehilangan siat elastic hydrodynamic'nya (ter-adi elastic deormation) 83
arbon 5esidue • =-i karbon residu ini sebenarnya sedikit sekali signi*kansinya terhadap perorma dari pelumas karena pembentukan karbon residu ditentukan oleh beberapa aktor yaitu + = uel consumption# pengoperasian mesin# kondisi mekanis# dan siat *sika dan kimia dari pelumas itu sendiri 84
• enentuan karbon residu saat ini banyak diaplikasikan utamanya pada + = base oil untuk pembuatan minyak lumas mesin# = straight mineral engine oil# seperti minyak lumas mesin pesa&at terbang# = dan beberapa type produk cylinder hea"y oil
85
8
,ensity/Speci*c ?ra"ity/AI ?ra"ity • =-i ,ensity atau AI ?ra"ity sangat bermanaat sekali untuk menge"aluasi pelumas bekas • ada pelumas bekas akan ter-adi penurunan angka speci*c gra"ity • etapi bisa pula angka speci*c gra"ity meningkat dari biasanya
87
Beutrali;ation Bumber • ada proses treating dengan menggunakan asam# akan menyebabkan angka asam dari minyak akan meningkat • Cksidasi dari minyak pelumas yang cenderung menghasilkan asam • Mengetahui adanya penambahan additi yang berlebihan • =ntuk mengetahui kapan pelumas &aktunya untuk diganti 88
our oint • Merupakan perorma pelumas pada suhu rendah • Merupakan indikasi adanya kristal' kristal &a$ yang berlebihan pada minyak pelumas
89
Sulated Ash • =-i ini untuk mengukur adanya material yang tidak habis terbakar yang terkandung di dalam minyak pelumas • Material yang tidak dapat terbakar ini biasanya terdapat pada aditi yang ditambahkan pada pelumas
90
Anniline oint • Sebab setiap minyak akan selalu berhubungan dengan seal system# dimana seal bila bertemu dengan senya&a aromat maka seal akan rusak. • 9ukan hanya seal# tetapi -uga gasket# o' ring# dan beberapa komponen elastomer • =mumnya aniline point dari pelumas cukup tinggi# karena kondisi operasi yang akan dilakukan oleh pelumas -uga tinggi# maka dikha&atirkan pada kondisi operasi yang tinggi ini senya&a aliphatic yang ada pada pelumas memisahkan diri dari pelumas 91
• Siat sol"ency dari pelumas -uga berasal dari aditi yang ditambahkan ke pelumas# dimana aditi'aditi yang menyebabkan siat sol"ency dari pelumas tinggi (yang ditandai dengan semakin rendahnya aniline point dari pelumas) adalah !I Impro"er# anti&ear agent# detergent# dan antioksidan 92
Mengapa elumas Kendaraan harus ,iganti • Karena setelah beker-a beberapa &aktu untuk melumasi mesin# pelumas akan mengalami penurunan aktor'aktor penting dari ungsi pelumasannya seperti 8 kandungan air yg mele&ati ambang batas# pelumas sudah teroksidasi sehingga menimbulkan slugde# kekentalan pelumas menurun# dll.
euntungan mengguna an elumas yang tepat dan 9enar
• =mur mesin kendaraan lebih pan-ang • 9iaya pemeliharaan kendaraan men-adi rendah
9agaimana mengenali *sik elumas •
Cli yang bagus &arnanya -ernih. • ika setelah D222'DE22 km &arnanya masih -ernih berarti oli kurang baik karena tidak berungsi untuk membersihkan kotoran'kotoran yang terbentuk akibat pembakaran campuran bahan bakar dan udara di mesin. • ika &arnanya berubah coklat kehitaman dan tetap encer seperti baru menun-ukkan oli tersebut bermutu baik karena aditi detergen dan dispersannya telah berungsi dengan baik membersihkan bagian'bagian mesin. • ika oli men-adi kental dan hitam segera ganti dengan yang baru
Akibat Menggunakan Cli g Salah • Mesin cepat aus sehingga umur mesin men-adi lebih pendek. • Mesin lebih kotor# banyak terdapat slugde. • 9iaya pera&atan mesin men-adi tinggi
Mutu elumas idak dilihat dari arga • Karena labih ditentukan oleh perormance le"el yang dipenuhi.
:%=MAS 5C,=KSI :5AMIBA
• Pa!!an&er Car Mo$or O%#
' Fastron Fully Synthetic SA: 2<'E2 ' Fastron Synthetic Cil SA: D2<'12 ' Fastron Semi Synthetic SA: G2<'E2 ' rima H Synthetic SA: D2<'12 ' rima H SA: G2<'E2
• Hea'/ D$/ D%e!e# O%#
' Meditran SH SA: DE<'12 AI I'1 ' Meditran S SA: DE<'12 ' Meditran S SA: D2<# 02# 12# J E2 ' Mesran 9 SA: 02# 12# E2 ' Meditran SA: 02# 12# E2
• Po+er!"%<$ Tran!,%!!%on = H/ra#%) O%#
For Hea'/ E>%p,en$
' ranslik , SA: D2<# 02# 12# 12# E2
• A$o,a$%) Tran!,%!!%on O%#! = Mana# Tran!,%!!%on
' ertamina AF ' 5ored :A SA: 2# D12 ' 5ored A, SA: 2# D12 ' 5ored MF SA: L2<'2
• S,a## En&%ne O%#
' :nduro 1 5acing SA: D2<'12 ' :nduro 1 SA: G2<'E2 ' G:n"iro SA: G2 ' Mesrania G Super H SA: G2 ' Mesrania G Super SA: G2 ' Mesrania G Sport 'A SA: G2 ' Mesrania G C9 SA: 02
• In!$r%a# An Mar%ne En&%ne O%#
' Meditran SMH SA: DE<'12 ' Meditran SMH SA: 12 ' Meditran SA: 12 ' Medripal Series ' Saly$ Series ' ,iloka
• Na$ra# Ga! En&%ne O%#
' B? %ubes
• In!$r%a# Gear O%#!* H/ra#%)* O%#! = Tr0%ne O%#!
' Masri Series ' uralik Series ' urbolube Series
• In!$r%a# Gear O%#!* H/ra#%)* O%#! = Tr0%ne O%#!
' Masri Series ' uralik Series ' urbolube Series
• C%r)#a$%n& O%#!
' Sebana Series ' Sebana Series ' Medripal Series ' ?andar L22 ISC !? 1N2 ' Silinap DN2 M# GG2# GL2M
• Re
' Kompen Series ' ermo Series (II O 0G# DE2)# (III O H0G) ' ?rease Series (S?H# HB%G#HB%0# :H# Super:HG# <5B%)
:%=MAS ?5:AS: • Keuntungan pelumas ?rease = FrePuensi penggantian -arang dilakukan = Mudah ditangani = Sebagai seal yang murah = idak mudah terkontaminasi = Menempel dengan baik pada permukaan = Mengurangi "ibrasi dan kebisingan = 9ernilai ekonomis = ahan bocor dan tidak mudah -atuh 109
• Keuntungan pelumas ?rease (lan-utan) = elumas grease lebih cocok untuk kondisi operasi :$treme# misal + temperatur tinggi# tekanan yang e$treme# kecepatan rendah# beban ke-ut# bearing yang beroperasi secara tidak teratur.
• ika ada bagian mesin yang telah usang# maka pelumas yang baik digunakan adalah grease • ocok untuk pelumas "ertical bearing 110
Alasan %ain Menggunakan elumas ?rease
111
ypical Spesi*kasi elumas ?rease
112
enis -enis grease berdasarkan cara pembuatannya + • Aluminium Soap ?rease enis grease ini mirip dengan *ber # siatnya ada yang lembut dan ada yang seperti karet. ?rease ini tidak sesuai pemakaian pada suhu diatas DN2 F sebab akan mengalami deteorisasi pada strukturnya -ika dipanaskan mendekati range melting pointya. ocok digunakan pada rantai karena siatnya yang sangat lengket. °
113
• alcium Soap ?rease = Keuntungan dari -enis grease ini adalah tahan air artinya tidak teremulsi didalam air sehingga tahan terhadap pencucian bearing. ada temperatur rendah gemuk ini tidak mengalami transormasi bentuk dan tetap dapat dipompakan. = Kerugian dari gemuk ini adalah tidak bisa digunakan pada suhu diatas DN2 F# masih stabil terhadap air hanya kira'kira pada temperatur operasi 2 . idak cocok digunakan pada tekanan tinggi. =ntuk gemuk yang berasal dari DG hydro$ystearat dapat berungsi hingga suhu operasi DG2 D02 . = 9ersiat seperti mentega# cocok digunakan untuk pelumasan bearing yang datar yang beroperasi pada temperatur normal dan beban sedang. °
°
°
114
• Sodium Soap ?rease 9ersiat seperti *ber# bertekstur seperti spon# cocok digunakan pada temperatur tinggi. Kerugiannya adalah mudah larut dalam air oleh sebab itu hindari penggunaan pada saat kelembaban udara tinggi. =ntuk -enis yang long' *ber# cocok digunakan untuk bearing datar dan sliding surace yang beroperasi pada temperatur diatas DE2 F. idak cocok untuk high speed anti riction bearing sebab grease tersebut akan melipat lipat dan menempel pada penutup bearing. =ntuk anti riction bearing# digunakan short *ber greases. °
115
• %ithium Soap ?rease ?rease ini dibuat dengan mereaksikan antara atty acid atau ester dengan lithium hidroksida dalam mineral oil. Sangat bagus sebagai pelumas untuk berbagai macam kegunaan# meleleh pada suhu 0E2 oF# bersiat seperti mentega dan berte$ture seperti karet atau serabut halus# tahan air. ocok untuk pelumasan pada suhu 022 oF dan suhu D22 oF. Memiliki igh dropping point dan thermal stabilitynya bagus. emperatur operasi maksimum mendekati D12 o. erlindungan terhadap karat dan korosi paling tidak setara dengan perlindungan sodium grease. Aditi (rust inhibitor# o$idation inhibitor# : Agent) biasanya memperlihatkan respon yang lebih besar dari pada soap -enis lain. Memiliki sealant yang sangat baik. ocok untuk digunakan untuk high speed plain and rolling element bearing. 11
• omple$ Soap ?rease Ada dua -enis yaitu alcium dan Aluminium comple$ = alcium omple$ ?rease +
,igunakan untuk melumasi rolling elemen bearing pada suhu antara DN2 G22 o. ,iatas temperatur itu# grease ini mulai mengalami destabilisasi dan dapat melepaskan Hetones. ?emuk ini dibuat dengan merekasikan campuran stearat atau DG hydroksistearat acid dan asam organik dengan 9M rendah 117
• Aluminium omple$ ?rease + ,ibuat dengan mereaksikan campuran atty acid# ben;oic acid dan air dengan aluminium isopropo$ide di dalam mineral oil. Memiliki dropping point mendekati GN2 o# sementara simple aluminium soap grease dapat memiliki dropping point hanya DD2 o. ahan terhadap pencucian air. ocok digunakan untuk rolling bearing element. Kelemahan utamanya adalah tidak mampu mengantisipasi korosi (pengkaratan) 118
• olyurea
Sama dengan comple$ grease# tahan terhadap suhu tinggi dan tidak mudah mengalami oksidasi# bisa digunakan pada berbagai type bearing# tetapi utamanya digunakan sebagai seal bearing yang digunakan pada motor electric. • Crgano'lay grease Memiliki stabilitas mekanis yang rendah# sulit ditambahkan additi"e supaya tahan pada tekanan e$trim. Meskipun tahan terhadap air# tatapi mudah mengalami degradasi akibat kontaminasi (seperti kontaminan brine)
119
engaruh hickener (9ahan engental) terhadap grease dan Aplikasinya •
pengaruh hickener ?rease terhadap perorma ?rease
120
engaruh hickener (9ahan engental) terhadap grease dan Aplikasinya • abel hickener# karakteristik ?rease dan enggunaannya
121
engaruh hickener (9ahan engental) terhadap grease dan Aplikasinya •
engaruh hickener terhadap properties yang dimiliki oleh grease
122
engaruh hickener (9ahan engental) terhadap grease dan Aplikasinya •
pengaruh hickener omple$ Soap terhadap ?rease
123
engaruh encampuran ?rease yang mengandung thickener yang berbeda
124
erorma karakteristik dari pelumas grease dari berbagai type
125
9eberapa Kondisi ?rease setelah pencairan atau pendinginan
12
roblem pada penggunaan ?rease
127
?rease terbagi atas 1 grup berdasarkan operasi penggunaan pada 9earing
128
abel onsistency ?rease
129
Karakteristik ypical ?rease yang mengandung synthetic lubricant cair
130
9eberapa Kondisi elumas ?rease yang idak idak disukai disukai
131
SIS:M'SIS:M :%=MASAB Ada beberapa sistem pelumasan yang umum dilakukan dilakukan industri# yaitu antara lain + D. 9ottle Ciler G. ,rop Feed Ciler 0.
9ottle Ciler •
=mumnya oiler -enis ini terdiri dari Metal Spindel yang berada diatas -ournal dan dan 9otol Ciler. Ciler.
•
ara ker-a alat ini berdasarkan getaran yang berasal dari gerakan -ournal sehingga sehingga spindle dapat dapat mengeluarkan minyak yang ada dalam botol. • Ada pula yang di sebabkan oleh temperatur. Sedikit banyaknya minyak yang keluar diatur dari kecepatan putaran -ournal /bearing
133
,rop Feed Ciler •
ada alat ini# pengaturan la-u tetesan minyak diatur oleh gerakan "al"e berbentuk -arum. %a-u alir minyak -uga bergantung pada "iskositas# temperatur minyak# serta le"el minyak dalam container. • Alat ini berguna untuk melumasi peralatan yang beroperasi tidak kontinyu (intermittent) sehingga -umlah minyak yang dikeluarkan tidak begitu banyak. • %a-u alir minyak dapat dihentikan oleh le"er yang berada di atas alat yang digerakkan secara manual. • Alat ini umumnya digunakan untuk melumasi rolling bearing yang berputar dengan kecepatan tinggi# plain bearing# sliding bearing# dan beberapa open gear 134
• •
• •
ada gambar &ick eed cup oiler terdiri dari + Cil rese"oir (up)# dan sumbu (&ick). Alat ini beker-a berdasarkan siat kapilaritas dari sumbu. Ada beberapa material sumbu yang bisa digunakan yaitu + sumbu lampu# bahan katun# bahan &ool# atau kombinasi diantaranya. etapi bahan yang paling baik adalah &ool. Kelemahan dari bahan katun adalah la-u tetes dari minyak lumas terlalu cepat. ,iantara dua gambar diatas# design yang paling disarankan adalah gambar D. ada gambar G tidak disarankan karena la-u alir minyak terlalu cepat.
135
•
=ntuk menghentikan la-u alir minyak cukup dengan mengangkat sumbu dari pipa. Kelemahannya adalah operator sering lupa mengembalikan posisi sumbu ke posisi semula saat mesin start. • eralatan yang biasanya dilumasi dengan sistem ini adalah -ournal bearing. • ype lainnya dari pelumasan sumbu ini adalah sebagai berikut +
13
Splash %ubrication •
elumasan -enis ini cocok untuk gear# dimana minyak diba&a oleh gear yang berputar dan memercikkan ke bagian gear yang lainnya.
•
ada peralatan ini dilengkapi dengan sediment chamber untuk mengeluarkan endapan.
137
Mechanical Forced Feed %ubricator
138
•
%ubricator -enis ini banyak digunakan untuk sistem pelumasan pada +
' ?as engine ' Kompressor reciprocating ' silinder steam engine ' 9earing yang bergerak dgn kecepatan rendah • %ubricator ini biasanya dilengkapi dengan + ' satu atau lebih pompa kecil ' lunger ' Sight glass 139
Air Spray / Cil Mist %ubrication •
elumasan metode ini banyak digunakan pada + = ali ba-a dan rantai = Cpen ?ear dan 9earing • elumasan -enis ini termasuk -enis Cil Mist %ubrication# dimana pada alat ini dilengkapi dengan + automatic operated air spray yang dilengkapi dengan mi$ing no;;le atau airless atomi;ing. 9iasanya minyak diatomisasikan dengan tekanan rendah (D2 E2 psi) dengan bantuan udara. 140
=ntuk rangkaian secara sistem sederhana dapat digambarkan sebagai berikut
141
142
5ing Cil 9earing %ubricator •
ada sistem ini# minyak yang berada di reser"oir dapat naik keatas akibat putaran ring yang berada pada -ournal.
•
elumasan minyak masuk ke bearing melalui groo"e yang ada. Setelah digunakan untuk melumasi bearing# minyak kembali ke reser"oir# dan proses pelumasan bearing ter-adi secara terus menerus.
•
143
•
9isanya metoda ini digunakan untuk kecepatan putaran sedang. ika kecepatan putaran ring terlalu tinggi akan ter-adi selip dan kegagalan pelumasan.
•
=kuran ring biasanya D#E G kalinya diameter -ournal dengan pan-ang bearing kira'kira lebih dari L in dan digunakan -umlah ring dua atau lebih. • erkadang beberapa peralatan tidak menggunakan ring tetapi digunakan rantai. =ntuk kecepatan putaran rendah dengan beban besar biasanya diperlukan "iskositas minyak yang tinggi dan digunakan collar yang menempel pada shat sebagai pengganti ring atau rantai.
144
irculating Ciling System
145
•
ada sistem pelumasan sirkulasi terdapat beberapa peralatan utama yaitu + = ompa = Filter = Cil ooler • Minyak yang digunakan untuk pelumasan bearing dan gou"ernur umumnya memiliki temperatur DG2 D02 oF# dan setelah digunakan untuk pelumasan# temperatur minyak mencapai D0E D1E oF# maka dalam sistem ini diperlukan Cil ooler sebagai media pendingin minyak. • entunya minyak yang temperaturnya tinggi tersebut telah mengalami oksidasi# sehingga pada sistem ini dilengkapi pula dengan *lter. ang ungsinya memisahkan minyak yang telah teroksidasi dengan minyak yang sudah bersih. Air -uga ikut terpisahkan di *lter tersebut. 14
9eda antara pelumasan sistem kabut dan sirkulasi •
ada pelumasan sistem kabut sudah tidak digunakan lagi pompa dan return piping# karena pada sistem pelumasan kabut telah menggunakan energi udara tekan yang dapat menghasilkan partikel'partikel minyak dalam bentuk kabut (atau seperti aerosol).
•
Minyak yang yang dihasilkan dalam bentuk kabut bersiat kering karena sedikit mengandung air.
•
ada Cil Mist System (pelumasan sistem kabut) tidak menggunakan asilitas Cil Filter# Cil ump dan return piping
147
Aplikasi elumas • ada roda gigi# siat penting yang harus dimiliki oleh pelumas + = mencegah ter-adinya keausan = mengurangi gesekan = mencegah scoring/scuQng dan &elding = sebagai media pendingin = melindungi dari karat
148
149
150
151
152
153
154
enanganan Masalah elumas 5oda ?igi
155
elumas idrolis • Siat penting yang harus dimiliki pelumas hidrolis + = Melumasi# = Melindungi terhadap korosi# dan = Menyekat
15
Siat penting tersebut meliputi + • • • • •
!iskositas ("iskositas yang tinggi atau yang tidak begitu tinggi >) Kestabilan Cksidasi (bagaimana hubungan antara oksidasi dengan semakin tingginya "iskositas pelumas >) Siat Anti Aus ("iskositas tinggi apakah selalu baik >) ,emulsibility (bagaimana hubungan antara semakin tinggi "iskositas pelumas dan korosi >) Air 5elease (bagaimana pelumas hidrolis >)
udara
bisa
terperangkap
di
157
• Kontaminasi yang sering ditemui adalah air • 9ila air bercampur dengan @uida hidrolik# maka akan terbentuk tiga masalah sebagai berikut + = 9usa (oaming) = ?elembung udara (aeration) = Cksidasi atau @uida hidrolik 158
159
:BAB?ABAB MASA%A :%=MASAB A,A I,5C%IK
10
:%=MAS 9ABA%AB • ,asar yang digunakan untuk memilih grease sebagai pelumas bantalan • Kecepatan • 9eban • emperatur operasi • Kondisi kelembaban • Adanya kontaminan • Metode pengaplikasian yang digunakan • %ie e$pectancy dari pelumas 11
ype grease yang digunakan berdasarkan range kecepatan dan range temperatur untuk roller dan ball bearing
12
13
14
5ule o humb penggantian pelumas grease pada 9earing
15
5ule o humb penggantian pelumas grease pada 9earing berdasarkan kondisi operasi dan lingkungan
1
enentuan !iskositas elumas pada 5olling :lement 9earing • enentuan "iskositas pelumas element bearing yaitu pada + = ournal 9earing dan
pada
rolling
= 9all and 5olling 9earing • ,apat ditentukan sebagai berikut +
17
enentuan !iskositas pada ournal 9earing • 0 aktor yang menentukan "iskositas pelumas untuk -ournal beraing + = emperatur = Kecepatan = 9eban
18
enentuan !iskositas pada ournal 9earing • 9erikut ASM !iscosity emperature hart
19
enentuan !iskositas elumas pada ournal 9earing
170
enentuan !iskositas elumas pada ournal 9earing (lan-utan)
171
elumas pada 9all and 5oller 9earings
• ,imana + D (a,'& #o& /,, N K5a'an #a&(n" /&, 172
enentuan !iskositas elumas pada 9all and 5oller 9earings
173
:BAB?ABAB MASA%A :%=MAS A,A 9ABA%AB
174
:%=MAS KCM5:SC5 •
:5SA5AAB :%=MAS 5:F5I?:5ASI = itik beku yang rendah = itik nyala yang tinggi (stabilitas termal yang baik) = !iskositas yang tepat = ,apat dipisahkan dengan mudah dari rerigeran tanpa reaksi kimia = idak mudah membentuk emulsi = Kadar paraQn rendah (untuk mencegah pembekuan pada temperatur rendah) = Kemurnian tinggi (tidak mengandung kotoran# air# asam dan sebagainya) = 9ersiat isolator yang baik# terutama untuk penggunaan pada kompresor hermatik. = Kekuatan lapisan minyak yang tinggi.
175
:BAB?ABAB MASA%A :%=MAS A,A KCM5:SC5
17
!iskositas pelumas "al"e yang digunakan pada beberapa pompa
177
5ekomendasi elumas pada Steam urbine dan spesi*kasinya • •
5ekomendasi ini didasarkan atas cara melumasinya Spesi*kasi pelumas steam turbine sbb +
178
ersyaratan pelumas pada rantai
180
ersyaratan yang harus dimiliki pelumas ali 9a-a = tahan lama# memiliki siat adhesi"e pada tali sehingga tahan lama dan tidak mudah terlempar atau terusap dari tali ketika beroperasi di pulley. = tahan terhadap pencucian air = bersiat melindungi dari karat atau korosi yang diakibatkan oleh asam# alkalin atau air garam = idak lengket sehingga debu dan kotoran tidak menempel pada tali# yang akibatnya nanti ter-adi gesekan. = elumas tali bisa -adi diormulasikan dari bahan aspal atau petrolatum based = 9ila digunakan grease# gunakan grease yang megandung solid lubricant seperti gra*t atau molybdenum disul*da.
181
elumas an pada ali 9a-a
182
elumas an pada ali 9a-a
183
eriode penggantian pelumas • =ntuk sistem sirkulasi yang menggunakan pelumas lebih dari E2 gallon# maka ada dua cara untuk mengetahuinya + = !isual inspection = %aboratory test
184
=ntuk "isual inspection • %akukan u-i "isual setiap inter"al (katakanlah seminggu sekali) dengan mengambil E2 D22 ml pelumas terpakai • Kemudian biarkan selama N2 menit pada suhu N2 o • Amati perubahannya • indakan yang akan diambil lihat tabel berikut ini + 185
18
=ntuk %aboratory est
187
M:B?KCB!:5SI !ISKCSIAS • =ntuk mengkon"ersi "iskositas dari berbagai sistem bisa digunakan korelasi berikut +
188
:BIMABAB ,AB :BAB?ABAB :%=MAS
189
• :BIMABAB ,I ?=,AB?
190
• AB? A%IB? 9AIK ,ISIMAB ,:B?AB CSISI :59A%IK (== ,5=M ,I9A
,I:B=I K:I?A SA5A :5S:9= >
192
:%=MAS :AI ?=BAKAB A5A 9:5IK=
193
9:5AA %AMA KIA A5=S M:BIMAB >
194
A,A 5:KCM:B,ASI =K=5AB ,5=M =?A %CRR
195