Pedoman Pengorganisasin Unit Linen Dan LaundryDeskripsi lengkap
GIZI RUMAH SAKITFull description
pedoman pengorganisasianDeskripsi lengkap
docDeskripsi lengkap
Lap Orientasi Posbindu
DRAFTFull description
Pedoman Pengorganisasin Unit Linen Dan LaundryFull description
Full description
DRAFTDeskripsi lengkap
pngorganisasian ITFull description
PERATURAN DIREKTUR RSIA FATMA BOJONEGORO NOMOR: ………………………….. TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN DAN PEDOMAN UNIT KERJA UNIT SIMRS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RSIA FATMA BOJONEGORO Menimbang
:
a. bahwa sistem informasi manajemen rumah sakit harus ada dan dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas Rumah Sakit b. bahwa dalam sistem informasi manajemen rumah sakit didalamnya harus terdapat acuan pengorganisasian dan pedoman kerja unit SIMRS c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu adanya Peraturan Direktur tentang Pedoman pengorganisasian dan pedoman kerja unit SIMRS
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
5072); 3. Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan Nomor 82/Menkes/PER/I/2013 82/Menkes/PER/I/2013 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit. 4. Peraturan Peratura n Menteri Kesehatan Nomor 340/Menkes/PER/III/ 340/Menkes/P ER/III/2010 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit; 5. Keputusan
PERATURAN DIREKTUR RSIA FATMA BOJONEGORO BOJONEGO RO TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PEDOMAN UNIT KERJA UNIT SIMRS BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh
alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan
dan
prosedur
administrasi
untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. 3. Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi
data,
informasi,
perangkat, dan sumber
indikator,
prosedur,
teknologi,
daya manusia yang saling berkaitan
dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. 4. Unit Kerja Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit harus memiliki struktur organisasi dan tata kerja unit SIMRS. . BAB II PENGORGANISASIAN SIMRS
Pasal 2 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit harus memiliki unit/instalasi informasi dan teknologi yang terdiri dari Kepala Instalasi SIMRS Staf informasi dan teknologi. 2. Sumber daya manusia informasi dan teknologi terdiri dari staf yang memiliki kualifikasi dalam bidang: a. Staf Analis System b. Staf Programmer c. Staf Hardware d. Staff Maintanance Jaringan
BAB III TATA KERJA UNIT SIMRS Pasal 3 1.
Tata kerja Unit Sim Rs diawali dengan a.
Planning 1. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. 2. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur. 3. Penyusunan berbagai program kerja SIM. 4. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
b.
Action 1. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIM-RS di semua unit pelayanan RS. 2. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIMRS bagi staf SIM-RS. 3. Pelatihan penggunaan aplikasi SIM-RS di tiap unit pelayanan yang menggunakan aplikasi tersebut.
a. Monitoring dan Evaluation 1. SIM-RS
RS.
Mekar
Sari
Bekasi
me-monitoring
penggunaan aplikasi SIM, me-maintenance aplikasi SIM, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga apabila ada permintaan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pada aplikasi SIM. b. Analysis and Recommendation 1. Pada
prinsipnya
menganalisis
data
dan
upaya
pengolahan data hasil monitoring yang dilakukan oleh SIM-RS. Hasil analisis data tersebut kemudian berdiskusi dengan seluruh instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan rekomendasi perbaikan sistem pelayanan. c. Continuous Improvement Plan 1. monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan agar sesuai dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih baik atau unggul. 2.
Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua
kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi (rencana asuhan dan pelayanan disusun). d. Sangat di rekomendasikan menggunakan kerangka kerja
yang best practice seperti cobit. e. Control Objective for Information & Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalahmasalah teknis IT
BAB IV KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4 Peraturan inI mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.