BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara nasional akses masyarakat kita terhadap pelayanan kesehatan ibu cenderung semakin membaik. Dimana tren Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil di turunkan dari 390/100.000 kelahiran hidup menjadi 359/100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 2012). Selain itu masih terdapat masalah dalam penggunaan kontrasepsi menurut data SDKI Tahun 2012, angka unmet-need 11,4%. Kondisi ini merupakan salah faktor penyebab terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu. Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan meningkatkan cakupan dan kwalitas pelayanan kesehatan ibu ,bayi dan anak balita,
meningkatkan
status
gizi
masyarakat
serta
pencegahan
dan
penanggulangn penyakit menular masih menjadi prioritas utama. Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, Puskesmas dan jaringannya serta rumah sakit rujukan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan ibu dan anak, baik yang bersifat
promotif, preventif, maupun kuratif dan rehabilitasi.
Upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi, anak, nifas, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, penangganan komplikasi, pelayanan konseling KB, dan kesehatan reproduksi. Salah satu strategi utama Departemen Kesehatan dalam mencapai misinya membuat rakyat sehat adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan yang berkualitas harus 1
dilaksanakan oleh semua jajaran pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Dengan pelayanan yang berkualitas dampak terhadap perbaikan derajat kesehatan masyarakat akan lebih dirasakan, masyarakat akan lebih berminat untuk memanfaatkan sarana yang ada sehingga sekaligus dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan. Kebijakan yang ada tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan anak –KB di Puskesmas menjadi program utama. Oleh karena itu pelayanan kesehatan ibu anak-KB perlu ditata kembali dan ditingkatkan upaya pelayananya sehingga diperoleh suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Demikian pula pelayanan kesehatan ibu anak dan KB di Puskesmas berupaya untuk mengikuti arahan dari Departemen KesehatanStandar Pelayanan Kesehatan ibu anak - KB di Puskesmas - mengacu dari Standar Pelayanan Kesehatan Departemen Kesehatan, adalah sesuatu yang perlu ditetapkan agar kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat tercapai.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Ibu Anak – KB di Puskesmas yang aman, bermanfaat bermutu,berkesinambu bermutu,berkesinambungan ngan dan dapat
dipertanggung
jawabkan. jawabkan. 2. Tersedianya standar penyelenggaraan pelayanan KIA-KB di Puskesmas -. C. SASARAN PEDOMAN
Standart ini disusun untuk digunakan bagi tenaga pelaksana pelayanan KIA-KB di Puskesmas -. D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Adapun ruang ruang lingkup lingkup pelayanan pelayanan KIA-KB di Puskesmas Puskesmas - meliputi meliputi : 1. Pelayanan KIA-KB di dalam Puskesmas 2. Pelayanan KIA-KB di Luar Gedung
E. BATASAN OPERASIONAL a. Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama masa kehamilanya dilaksanakan sesui standart antenatal yg di tetepkan dalam Standart Pelayanan Kebidanan (SPK). b. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. c. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatansesuai
standart pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. d. Pelayanan Kesehatan Neonatus adalah pelayan kesehatan sesuai
standart yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
2
neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0-28 hari setelah lahir, baik difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. e. Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi kebidanan. f. Penanganankomplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan
komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. g. Pelayanan neonatal dengan komplikasi adalah Penanganan neonatus
dengan penyakit dan kelainan dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di polindes, puskesmas, puskesmas PONED, rumah bersalin danrumah sakit pemerintah/swasta. h. Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatansesuai standar
yang diberikan olah tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir i. Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan anak
balita(12-59 bulan) sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,pemantauan
kembangan minimal 2x setahun dan
pemberian vitamin A 2x setahun j. Pelayanan KB berkwalitas adalah Pelayanan KBsesuai standar dengan
menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan). k. Kegiatan klas klas ibu Hamil adalah Merupakan sarana untuk belajarkelompok
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkanpengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir,melalui praktek dengan menggunakan buku KIA. l. Kegiatan Kelas Balita adalah Klas dimana para ibu yang mempunyai anak
berusia antara 0-sampai 5 tahun secara bersamam-sam berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhanpelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini yangdigunakan Buku KIA. m. Rekam Medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitaspasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien disarana kesehatan n. Persetujuan Tindakan Medik adalah persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarganya yang sah secara hukum, atas dasar penjelasan mengenai tindakan media yang yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut o. Kegiatan
klas
unmet
need
adalah
Merupakan
sarana
untuk
belajarkelompok tentang pemenuhan kebutuhan pemakaian alat kontrasepsi 3
dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkanpengetahuan dan wawasan pasangan usia subur mengenai penggunaan alat kontrasepsi sesuai dengan indikasi.
BAB II STANDAR KETENAGAAN A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Permenkes no 75 tahun2014 bahwa puskesmas rawat jalan
jumlah
tenaga 5 orang, sedangkan jumlah tenaga diruang pelayanan KIA-KB Puskesmas - ada 7 orang. Berikut adalah data tenaga di ruang KIA-KB di Puskesmas Nama 1 Sri
Nama Jabatan
Kualifikasi Formal
Keterangan
Bidan Penyelia
D3 Kebidanan
Pelatihan APN,Menejemen asfiksi BBLR,Klas ibu Hamil, Klas Balita,Konselor ASI,CTU, Pelatihan Pertumbuhan anak,SDIDTK,IVA,A BPK, PEER Konselor,MU
2
Bidan Penyelia
D3 Kebidanan
Pelatihan APN,Manejemen asfiksi BBLR,Klas ibu Hamil, Klas Balita,Konselor ASI,CTU, Pelatihan Pertumbuhan anak,SDIDTK,IVA, ABPK, MU
2
Bidan Pelaksana
D3 Kebidanan 4
Pelatihan APN,CTU,
Konselor ASI Bidan Terampil
D3 Kebidanan
Pelatiha APN, MU, Manejemen Asfiksi BBLR
3
Bidan Pelaksana
D3 Kebidanan
Pelatihan APN
4
Bidan Pelaksana
D3 Kebidanan
Pelatihan APN, CTU
5
Bidan Pelaksana
D3 Kebidanan
Pelatihan APN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Penanggungjawab program KIA-KB di Puskesmas - adalah bidan koordinator. Pelayanan sesuai dengan jam dinas dan bilamana diperlukan dapat bekerja diluar jam dinas dalam rangka koordinasi dan komunikasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait. C. JADWAL KEGIATAN Jadwal Kegiatan KIA-KB didalam dan Luar gedung KEGIATAN ir ir
t ur b
er
li
F
M
u n O N
J
A.
Pelayanan Gedung
1
Pelayanan konseling
2
Pelayanan hamil
3 4
6 7
Pelayanan kesehatan ibu nifas Pelayanan kebidanan dan kandungan Pelayanan kesehatan Catin(calon pengantin) Pelayanan KB Pemeriksaan IVA
8 9 10 11
Pelayanan Kesehatan Balita Pelayanan Rujukan Validasi data Pembinaan Bidan/ polindes
12 13 14
Pencatatan dan Pelaporan Pembinaan BPM/Klinik Swasta Persalinan Nakes oleh Faskes
B.
Pelayanan KB di luar Gedung
5
1 2 3 4 5
KB
di
a e
a
r et
b
r
n
il
A
M
J
J
e p
u
m s
i
e v
k e
A
m e
p g
b m
ot
u u
e b
e
ut
i
r e
b s
a a
r
e
S
s o
O
e N
D
dalam
kesehatan
ibu
Pelayanan Tumbuh Kembang balita (di Posyandu) Kujungan murid TK (DDTK Apras) Pemantauan ibu hamil,nifas dan neonatal yang RT Kunjungan rumah Kelas Ibu Balita
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
5
6
Kelas Ibu Hamil
7
Supervisi Fasilitatif
8
Penyuluhan IVA/IMS/KB
9
Pendataan Sasaran ( KIA-KB)
10
Penyuluhan kelas Unmet Need
11
Koordinasi Lintas program dan lintas sektor
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Jadwal Pelayanan KIA-KB di Puskesmas -:
Selasa dan Kamis
: Pukul 07.30-12.30 Pelayanan KB dan IVA Pukul 12.30-14.00 Pencatatan/ administrasi
Rabu
: Pukul 07.30-12.30 Pelayanan ANC Terpadu Pukul 12.30-14.00 Pencatatan/ administrasi
Jumat: Pukul 07.30-10.30
Pelayanan ANC Terpadu
Pukul 10.30-11.00 Pencatatan/ administrasi Sabtu
: Pukul 07.30-11.00 Pelayanan Anak dan kebidanan Pukul 11.00-12.00 Pencatatan/ administrasi
Senin-Kamis
: Pukul 07.30-12.30 Pelayanan, Antenatal, Anak dan
Kebidanan. Pukul 12.30-14.00 Pencatatan/ administrasi
6
BAB III STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
Ruangan KIA-KB Puskesmas - : Ukuran Ruang pelayanan KB 3,5 m x 3,5 m
Ukuran Ruang periksa ibu 3,5 m x 2,4 m
Ukuran Ruang persalinan 3,5 m x 5,6 m
Ukuran Ruangan periksa anak 3,5mx 2.8 m
Setiap ruangan mempunyai ventilasi, penerangan / pencahayaan yang cukup
Tersedia air mengalir,listrik,pengolahan limbah dan sanitasi yang baik. Dapat diakses oleh pasien berkebutuhan khusus (cacat) Denah Ruang KIA-KB
BAD GINEK
P
A L M A R I
A L M A
BAD PERIKSA
MEJA
K M M A N D I
MEJA
MEJA E R IK S A
Meja resusitasi
BAD PERIKSA A L M A 7
B. STANDAR FASILITAS
Sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 dan Permenkes Nomor 15 Tahun 2013 tentang standar peralatan untuk ruang KIA-KB di Puskesmas Adapun peralatan yang tersedia di Puskesmas - adalah sebagai berikut : Ruangan KIA-KB dan Imunisasi No
Jenis peralatan
Standar
yang tersedia
1 buah 3 buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 3buah 2buah 5buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 3 buah 2 buah 5 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buab 1 buah 1 buah -
1 buah
1 buah
I Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
½ Klem Korcker Anuskop Bak instrumen dengan tutup Baki logam tempat alat steril bertutup Doppler Gunting Benang Gunting Verban Kocher Tang Mangkok untuk Larutan Meja Instrumen Alat Meja periksa Ginekologi dan kursi periksa Palu Refleks Pen Lancet Pincet Anatomi Panjang Pincet Anatomi Pendek Pincet Bedah Silinder Korentang Steril Sonde Mulut Spikulum Vagina Besar Spikulum Vagina Kecil Spikulum Vagina Sedang Spikulum vagina (sims) Sphygmomanometer dewasa Stand Lamp untuk tindakan Stetoskop Dewasa Stetoskop Janin (fetoskop) Sudip lidah logam panjang 12 cm Sudip lidah logam panjang 16,5 cm Tampon Tang Tempat Tidur Periksa Termometer Dewasa Timbangan Dewasa Torniket Karet
II Set Pemeriksaan Kesehatan Anak 1 Alat Pengukur Panjang Badan 8
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Flowmeter anak (high Flow) Flowmeter anak (low Flow) Lampu Periksa Pengkur Lingkar Kepala Pengkur Tinggi Badan Anak Sphygmomanometer dan manset anak Stetoskop pediatric Termometer anak Timbangan anak Timbangan bayi
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
1 buah 1 buah 1 buah
1 buah 1 buah 1 buah
1 buah 1 buah
-
III Set Pelayanan KB
1 2 3
Baki logam tempat alat steril bertutup Implant kit IUD kit
IV Set Imunisasi
1 2
Vaccine carrier Vaccine Refrigerator
VBahan Habis Pakai
1
Alkohol
2
Benang chromic catgut
Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
3
Cairan desinfektan
Sesuai Kebutuhan
ada
Disposable Syringe 1cc
Sesuai Kebutuhan
ada
5
Disposable Syringe 2,5 -3 cc
Sesuai Kebutuhan
ada
6
Disposable Syringe 5cc
Sesuai Kebutuhan
ada
7
Kain steril
Sesuai Kebutuhan
ada
Kapas
Sesuai Kebutuhan
ada
9
Kasa non steril
Sesuai Kebutuhan
ada
10
Kasa steril
Sesuai Kebutuhan
ada
Lidi kapas steril
Sesuai Kebutuhan
ada
Lubrikan gel
Sesuai Kebutuhan
ada
13
Masker
Sesuai Kebutuhan
ada
14
Podofilin tinctura 25%
Sesuai Kebutuhan
ada
4
8
11 12
9
ada ada
15 16
Sabun tangan atau antiseptik
Sesuai Kebutuhan
ada
Sarung tangan
Sesuai Kebutuhan
ada
VI Perlengkapan 1 Air timer
2
Bantal
1 buah 1 buah
3
Baskom cuci tangan
1 buah
1 buah
4
Celemek plastik
1 buah
1 buah
5
Duk bolong sedang
2 buah
2 buah
6
Kasur
1 buah
1 buah
7
Kotak penyimpanan jarum bekas
1 buah
1 buah
8
Lemari alat
1 buah
1 buah
9
Lemari obat
1 buah
1 buah
10
Meteran (untuk mengukur tinggi fundus)
1 buah
1 buah
11
Perlak
2 buah
-
12
Pispot
1 buah
-
13
Pita pengukur lila
1 buah
1 buah
14
Pompa payudara untuk ASI
1 buah
1 buah
15
Sarung bantal
2 buah
2 buah
16
Selimut
1 buah
1 buah
17
Sprei
2 buah
-
18
Set tumbuh kembang anak
1 buah
1 buah
19
Sikat untuk membersihkan peralatan
1 buah
1 buah
20
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi injakan pembuka penutup
1 buah
1 buah
21
Tirai
1 buah
-
22
Toples kapas / kasa steril
1 buah
1 buah
23
Tromol kasa / kain steril
1 buah
1 buah
24
Waskom bengkok kecil
1 buah
1 buah
4 buah 1 buah 1 buah
4 meja 1 buah 1 buah
Sejumlah ibu hamil yang dilayani
Yang ada
VII Meubelair 1 Kursi kerja 2 Lemari arsip 3 Meja tulis ½ biro
1 buah 1buah
VIII Pencatatan dan Pelaporan A.Kesehatan ibu dan KB
1
Buku KIA
10
2 3
Formulir informent concent
1 buah 1 buah Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
6
Formulir laporan
Sesuai kebutuhan
ada
7
Formulir rujukan
Sesuai kebutuhan
ada
4 5
Buku kohort Ibu Buku register ibu Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan yang diberikan
20 buku 2 buku ada ada
B.Kesehatan anak
1
Bagan dinding MTBS
1 buah
1 buah
2
Bagan MTBS
1 buah
1 buah
3
Buku register bayi
1 buah
1 buah ada
4
Formulir deteksi dini tumbuh kembang anak
Sesuai kebutuhan
5
Formulir kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)
Sesuai kebutuhan
ada
6
Formulir laporan kesehatan anak balita dan Prasekolah
Sesuai kebutuhan
ada
7
Formulir laporan kesehatan bayi
Sesuai kebutuhan
ada
8
Formulir pencatatan Balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun
Sesuai kebutuhan
ada
9
Formulir pencatatan Bayi Muda umur kurang dari 2 bulan
Sesuai kebutuhan
ada
10
Formulir rekapitulasi laporan kesehatan anak balita dan prasekolah
Sesuai kebutuhan
ada
11
Formulir rekapitulasi laporan kesehatan bayi
Sesuai kebutuhan
ada
Register kohort anak Balita
Sesuai kebutuhan
ada
Register kohort bayi
Sesuai kebutuhan
ada
Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan yang diberikan
Sesuai kebutuhan
ada
Formulir laporan
Sesuai kebutuhan
ada
12 13
C.Imunisasi
1 2
Ruangan Persalinan No
Jenis peralatan
Standar
I Set Obstetri & Ginekologi 11
yang tersedia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Bak instrumen tertutup besar (obgin) Bak instrumen tertutup kecil Bak instrumen tertutup medium Doppler Doyeri probe lengkung Endotracheal tube dewasa 2,5 Endotracheal tube dewasa 3 Endotracheal tube dewasa 4 Gunting benang Gunting episiotomi Gunting iris lengkung Gunting operasi lurus Gunting tali pusat Klem fenster/klem ovum Klem kasa/korentang Klem kelly/klem kocher lurus Klem linen backhauss Klem mosquito halsted lengkung Klem mosquito halsted lurus Klem pemasang klip hegenbarth Lampu periksa halogen Masker oksigen + kanule nasal dewasa Meja instrumen Needle holder matheiu Pelvimeter obstetrik Pinset jaringan / sirugis Pinset jaringan semken Pinset kasa/anatomis Resusitasor dewasa Retraktor finsen tajam Setengah kocher Skalpel no 3 Skalpel no 4 Spekulum (sims) besar Spekulum (sims) kecil Spekulum (sims) medium Spekulum cocor bebek grave besar Spekulum cocor bebek grave kecil Spekulum cocor bebek grave medium Standart infus Stetoskop dewasa Stetoskop janin/fetoscope Stilet untuk pemasangan ETT Tabung oksigen dan regulator Tempat klem kasa / korentang Tempat tidur periksa (examination bed) Tempat tidur untuk persalinan Tensimeter dewasa Termometer dewasa
3 buah 3 buah 3 buah 1buah 1buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 1 buah 2 buah 2 buah 3 buah 1 buah 3 buah 3 buah 3 buah 1 set 1 buah 3 buah 3 buah 3 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 set 2 buah 1 set 1 set 1 buah 1 buah
3 buah 3 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah -
3 buah 3 buah 3 buah 3 buah
1 buah 3 buah 3 buah 3 buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 5 buah 5 buah 5 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
II Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
1 2 3 4
Aligator ekstraktor AKDR Gunting mayo CVD Klem kasa lurus (sponge foster straight) Klem penarik benang AKDR 12
5 6
Sonde uterus sims Tenakulum schroeder
3 buah 3 buah
3 buah 3 buah
1 set 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 set
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah -
1 set
-
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
1 buah -
Alkohol
Sesuai kebutuhan
ada
2
Benang chromic catgut
Sesuai kebutuhan
ada
3
Desinfektan
Sesuai kebutuhan
ada
4
Gelang bayi
Sesuai kebutuhan
-
5
Infus set dewasa Infus set dengan wing needle untuk anak dan bayi nomer 23 dan 25
2 set
2 set
2 set
-
Jarum jahit tajam
Sesuai kebutuhan
-
Jarum jahit tumpul
Sesuai kebutuhan
-
Kantong urine
Sesuai kebutuhan
-
10
Kapas
Sesuai kebutuhan
ada
11
Kateter folley dewasa
Sesuai kebutuhan
ada
Kateter nelaton
Sesuai kebutuhan
ada
13
Kateter intravena 16 G
Sesuai kebutuhan
ada
14
Kateter intravena 18 G
Sesuai kebutuhan
ada
15
Kateter intravena 20 G
Sesuai kebutuhan
ada
16
Kateter penghisap lendir dewasa 10
2 buah
-
III Set Resusitasi Bayi 1 Baby suction pump portable 2 Endotracheal tube 2,5 3 Endotracheal tube 3 4 Endotracheal tube 3,5 5 Endotracheal tube 4 6 Infant T piece resuscitator dengan PEEP 7 Infant T piece system 8 Laringoskop neonatus bilah lurus (3ukuran) Meja resusitasi dengan pemanas (infant radiant 9 warmer) 10 Oxygen concentrator 11 Penghisap lendir delee (neonatus) 12 Pompa penghisap lendir elektrik 13 Stetoskop duplek neonatus IV Bahan habis pakai
1
6 7 8 9
12
13
17 18 19
Kateter penghisap lendir dewasa 8 Nasogastric tube dewasa Nasogastric tube dewasa 5 Pembalut
2 buah 3 buah 3 buah Sesuai kebutuhan
20
ada
Pengikat tali pusat
Sesuai kebutuhan
ada
22
Plester non women
Sesuai kebutuhan
-
23
Sabun cair untuk tangan
Sesuai kebutuhan
ada
Sarung tangan
Sesuai kebutuhan
ada
Sarung tangan panjang (manual plasenta)
Sesuai kebutuhan
ada
26
Sarung tangan steril
Sesuai kebutuhan
ada
27 28 29 30 31 32
Spuit disposable (steril) 20 ml Spuit/Disposable syringe (steril) Spuit/Disposable syringe (steril) Spuit/Disposable syringe (steril) Spuit/Disposable syringe (steril) Three way stopcock(steril)
5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah
ada ada ada ada -
ada
21
24 25
1 ml 10 ml 3 ml 5 ml
-
V Perlengkapan
1
Lemari alat
2
Lemari obat
1 buah 1 buah
3
Mangkok iodin
1 buah
ada
4
Pengukur panjang bayi
1 buah
ada
5
Pengukur tinggi badan(microtoise)
1 buah
-
6
Pisau pencukur
1 buah
-
7
Timbangan bayi
1 buah
ada
8
Timbangan dewasa
1 buah
ada
9
Tromol kasa
1 buah
-
10
Waskom bengkok ukuran 30 cm
1 buah
-
11
Waskom bengkok ukuran 23 cm
1 buah
-
3 buah 1 buah 1 buah
-
VI Meubelair 1 Kursi kerja 2 Lemari arsip 3 Meja tulis ½ biro
ada
VII Pencatatan dan Pelaporan
1
Formulir informent concent
Sesuai kebutuhan
ada
2
Formulir dan surat keterangan lain sesuai
Sesuai
ada
14
kebutuhan pelayanan yang diberikan
kebutuhan
Formulir laporan
Sesuai kebutuhan
ada
Formulir partograf
Sesuai kebutuhan
ada
5
Formulir persalinan/nifas dan KB
Sesuai kebutuhan
ada
6
Formulir rujukan
Sesuai kebutuhan
ada
Formulir surat kelahiran
Sesuai kebutuhan
-
8
Formulir surat kematian
Sesuai kebutuhan
-
9
Formulir surat keterangan cuti bersalin
Sesuai kebutuhan
ada
3 4
7
Ruangan Rawat Pasca Persalinan No
Jenis peralatan
Standar
yang tersedia
I Set Perawatan Pasca Persalinan
1
Air timer
-
Boks bayi
I buah I buah
2 3
Sphygmomanometer dewasa
I buah
-
4
Standar infus
I buah
-
5
Stetoskop anak
I buah
-
6
Tabung oksigen dan regulator
I buah
-
7
Tempat tidur dewasa
I set
-
8
Termometer anak
I buah
-
9
Termometer dewasa
I buah
-
10
Timbangan bayi
I buah
-
2 set -
IV Bahan habis pakai 1 Infus set dewasa 2 Kantong urin
-
3
Kasa non steril
4
Kasa steril
2 set 2 buah Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
5
Kateter folley dewasa
Sesuai kebutuhan
-
6
Kateter intravena 16 G
Sesuai kebutuhan
-
Kateter intravena 18 G
Sesuai kebutuhan
-
7
15
ada ada
Sesuai kebutuhan
8
Kateter intravena 20 G
9 10
Kateter penghisap lendir dewasa 10 Kateter penghisap lendir dewasa 8
11
Sarung tangan
2 buah 2 buah Sesuai kebutuhan
12
Sarung tangan steril
Sesuai kebutuhan
13 14 15 16 17
Spuit Disposable Spuit/Disposable Spuit/Disposable Spuit/Disposable Spuit/Disposable
(steril) 20 ml syringe (steril) syringe (steril) syringe (steril) syringe (steril)
1 ml 10 ml 3 ml 5 ml
V Meubelair 1 Kursi kerja 2 Lemari arsip 3 Meja tulis ½ biro
3 buah 1 buah 1 buah
VI Pencatatan dan Pelaporan 1 Buku register pelayanan
2 3
5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah
Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan
1 buah Sesuai kebutuhan
Rekam medik pasien
Sesuai kebutuhan
16
-
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
Jenis pelayanan kesehatan ibu anak dan KB di Puskesmas - ditujukan kepada perorangan, keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya dan dapat dilaksanakan di dalam gedung Puskesmas maupun luar gedung seperti di Posyandu, kunjungan rumah, dll A. LINGKUP KEGIATAN Alur Pelayanan diruang KIA-KB
Pulang
Rujuk RS
KAMAR OBAT
Loket
Klien
Rujukan Polindes, Ponkesdes , BPM
Ruang KIA-
Ruang perikasa Umum
Laboratoriu
Ruang konsultasi Gizi
Ruang Gigi
Pelayanan didalam Gedung:
-
Pelayanan kesehatan ibu hamil Pelayanan kesehatan ibu dipuskesmas terdiri dari : 1. ANC terpadu,meliputi pengukuran BB,TB dan Lila, Pengukuran
Tekanan darah,respirasi dan Nadi,pemeriksaan palpasi ( TFU,letak janin),pemeriksaan auskultasi (DJJ), skrining TT,Beri tamblet tambah darah, pemeriksaan Laborat ( Hb,golongan darah,albumin dan reduksi uri), tata laksana kasus (konsultasi gizi,konsultasi gigi dan pemeriksaan oleh dokter umum), temu wicara/ konseling. 17
2. Periksa hamil rutin meliputi pengukuran BB, pengukuran tekanan darah,
TTV, Palpasi,Auskultasi, pemberian TTD dan konseling.
3. Pelayanan kesehatan ibu nifas, pemeriksaan ibu pada masa nifas perlu
diperhatikan pada prinsipnya pencegahan infeksi terutama cairan tubuh berupah
darah,
cairan
vagina,
bab
dan
bak
serta
panyudara
kandunganmeliputi
keluhan
kemungkinan ada masalah pemberian ASI. 4. Pelayanan
kebidanan
dan
keputihan,gangguan haid, masalah kesuburan . 5. Pelayanan
kesehatan
BB,TB,Lila,
Catin(calon
pengantin)
meliputi
periksa
pemberian TTD, pemberian imunisasi TT, konseling
kemudian baru diberikan surat sehat bagi calon pengantin 6. Pelayanan KB meliputi KB IUD,Implant,Suntik,Pil dan Kondom ( baik KB
baru atau kunjungan ulang) yang sebelumnya diberikan konseling pra dan pasca KB untuk yang baru, sedangkan yang kunjungan ulang sesuai konselingnya sesuai kasus/ keluhan. 7. Pemeriksaan
IVA
yaitu
pemeriksaan
yang
dilakukan
dengan
mengunakan asam cuka dan melihat langsung perubahan yang terjadi pada servik setelah oles, hal ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini kelainan pra kanker. 8. Pelayanan kesehatan Balita yaitu pelayanan yang diberikan pada anak
usia 0 sampai dengan 5 tahun kurang 1 hari, baik sehat maupun sakit. 9. Pembinaan bidan polindes di puskesmas dilakukan setiap bulan sekali
oleh programer terkait dengan hasil rapat dinas, hasil kegiatan maupun informasi terbaru tentang kegiatan masing-masing programer yang terkait. 10.
Validasi
data
dilakukan
setiap
tiga
bulan
sekali
dengan
mencocokan antara jumlah yang dilaporkan dengan data yang ada di kohortibu, bayi, anak dan apras. Selain itu juga melakukan pembinaan dalam hal penulisan dalam kohort (pagar, warna, kode kunjungan dll). 11.
Rujukan: rujukan dilakukan apa bila tenaga dan perlengkapan di
puskesmas tidak mampu melakukan penatalaksanaan pada kasuskasus tertentu 12.
Pembinaan BPM/Klinik Swasta bertujuan untuk mengalang kerja
sama agar sasaran yang dilayani di BPM tetap bisa terkafer oleh puskesmas selaku pembina wilayah, melakukan pelaporan setiap bulan kasus yang dilayani di BPM dengan format pelaporan yang tersedia. 13.
Pencatatan dan pelaporan : pencatatan dilakukan setiap kujungan
pasien dilakukan pencatatan di register kujungan, kohort sesuai sasaran (ibu, bayi. anak dan KB), rekam medik dan format-format yang telah tersedia sesuai kasus dan sasaran pula. Sedangkan pelaporan
18
dilakukan pada akhir bulan dengan merekap terlebih dahulu sesuai kasus bahkan data perdesa.
Pelayanan diluar Gedung
1 SDIDTK bayi,balita oleh petugas dan kader di Posyandu , untuk apras dilakukan di sekolah TK oleh petugas dan guru TK. 2 Pemantauan ibu hamil RT,ibu nifas RT dan neonatal RT oleh petugas pemegang wilayah 3
Pelacakan
kematian
ibu,neonatal,bayi,dan
balita
oleh
petugas
pemegang wilayah 4 Supervisi pustu polindes/poskesdes oleh tim yang terdiri dari Bikor KIA , Promkes, Ka TU, Bikor KB dan Korim dilaksanakan dengan melakukan kunjungan untuk melihat secara lansung kondisi polindes baik
sarana
prasarana
maupun
hasil
cakupan
kegiatan
dan
administrasi. 5 Pelaksanaan kelas ibu hamil oleh pemegang wilayah, pelaksanan kegiatan dan tempat serta waktu berdasarkan kesepakatan peserta dan juga oleh kader dan petugas 6 Pelaksanaan kelas ibu balita oleh pemegang wilayah, pelaksanan kegiatan dan tempat serta waktu berdasarkan kesepakatan peserta dan juga oleh kader dan petugas 7 Kunjungan rumah (pelaksana bidan pemegang wilayah) sesuai dengan kasus atau sasaran yang ada dan memerlukan kujungan rumah. 8 Penyuluhan IVA/IMS/KB dilakukan di desa dengan sasaran WUS 9 Penyuluhan kelas Unmeet Need dilakukan di desa dengan sasaran PUS yang tidak menggunakana alat kontrasepsi Didalam pelaksanaanya bidan Puskesmas di bantu oleh bidan desa yang menempati polindes atau poskesdes . B. METODE
1.
Anamnesa
2.
Pemeriksaan
3.
Penanganan dan tindak lanjut kasus
4.
Pencatatan hasil pemeriksaan
5.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE)
C. LANGKAH KEGIATAN
Standar Prosedur Operasional 1.
SOP Konseling KIA-KB
2.
SOP Pelayanan Antenatal Care
3.
SOP Pengukuran Tekanan Darah 19
4.
SOP Pemeriksaan DJJ
5.
SOP Pengukuran Panggul
6.
SOP Pengukuran Lila
7.
SOP Pengukuran TB
8.
SOP Pengukuran Berat Badan
9.
SOP Pelayanan Nifas
10.
SOP Pemeriksaan IVA
11.
SOP Pemeriksaan Payudara Sendiri
12.
SOP Pencatatan dan Pelaporan KIA-KB
13.
SOP Pembuatan Laporan Bulanan
14.
SOP Pemasangan IUD
15.
SOP Pelepasan IUD
16.
SOP Pemeriksaan IUD
17.
SOP Pemasangan Implan
18.
SOP Pelepasan Implan
19.
SOP Pemberian Anestesi Lokal
20.
SOP Pemberian Suntik KB
21.
SOP Pemberian Pil KB
22.
SOP Pemberian Kondom
23.
SOP Asuhan Persalinan Normal
24.
SOP Episiotomi
25.
SOP Bayi Baru Lahir
26.
SOP Perdarahan Antepartum
27.
SOP Pencegahan Infeksi
28.
SOP Penanganan Gawat Janin
29.
SOP MTBS
30.
SOP Tindik
31.
SOP Pemeriksaan Neonatus
32.
SOP Resusitasi Bayi baru Lahir
33.
SOP Bayi Baru Lahir
34.
SOP Penimbangan Bayi
35.
SOP Retensio Placenta
36.
SOP Kunjungan Rumah
37.
SOP Kelas Ibu Balita
38.
SOP Kelas Ibu Hamil
39.
SOP Kelas Unmet Need
40.
SOP Pembinaan Bidan Desa
41.
SOP SDIDTK
20
BAB V LOGISTIK
Pengadaan alat kesehatan, sarana prasarana, bahan habis pakai, di ruang pemeriksaan KIA-KB Puskesmas - dapat berasal dari sumber dana JKN yang sebelumnya diajukan dalam RKA. Pengadaan ini melalui
e-catalouge kemudian
meminta persetujuan dari dinas kesehatan Kabupaten Jombang. Selain itu pengadaan alat kesehatan dan sarana prasarana juga melalui swakelola puskesmas sendiri tanpa memperhatikan rekanan, serta bisa juga dilakukan dengan penunjukan langsung pihak ketiga tanpa melalui e-catalouge (off line ).
21
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-lain yang tidak seharusnya terjadi. B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas 2. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas 3. Terlaksananya
program-program
pencegahan
sehingga
tidak
terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) C.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran keselamatan pasien meliputi tercapainya : 1. Mengidentifikasi pasien dengan benar 2. Meningkatkan komunikasi efektif 3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai 1. Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh 2. Mengurangi risiko cedera pasien akibat kelalaian petugas D. STANDAR KESELAMATAN PASIEN
Dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien, standar keselamatan pasien harus diterapkan. Standar keselamatan pasien adalah: 1.
Hak pasien
2. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 3.
Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
4.
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5.
Mendidik petugas tentang keselamatan pasien
22
6.
Komunikasi yang merupakan kunci untuk mencapai keselamatan pasien Petugas melakukan pengumpulan data hasil kinerja, melaporkan insiden (KTD, KPC, KNC,) kemudian dianalisa dan ditindaklanjuti.
BAB VII KESELAMATAN KERJA
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak langsung dengan pasien selama jam kerja secara terus menerus tentunya mempunyai resiko terpapar infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal. A. TUJUAN
1. Petugas kesehatan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi 2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya,
untuk
menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip
“Universal Precaution”. B. PRINSIP KESELAMATAN KERJA
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 6 (enam) kegiatan pokok yaitu : a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang b. Pemakaian alat pelindung
diantaranya pemakaian sarung tangan
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain. c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan. f. Pemrosesan instrumen. C. PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA
1. Kebersihan tangan -
Jaga agar kuku jari tangan tetap pendek
-
Tutup luka tangan dg bahan kedap air
-
Selalu bersihkan tangan pada situasi berikut: a. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
23
guna
b. Sebelum memegang alat baik ketika mengenakan sarung tangan atau tidak c.
Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran mukosa, kulit yg tidak intak.
d. Setelah kontak dengan permukaan obyek yang bersentuhan dengan pasien (termasuk peralatan medis) e. Ketika pindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian tubuh lain dari pasien yang sama -
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir jika tangan terlihat kotor
-
Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
-
Sebelum menyiapkan obat-obatan atau makanan.
2. Penggunaan APD -
Gunakan sarung tangan steril atau sudah di desinfeksi tingkat tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur pemasangan / pencabutan iud maupun inplan, menolong persalinan,memotong tali pusat, mrnjahit luka episiotomi dan menjahit robekan perineum.
-
Gunakan sarung tangan panjang stelil ketika melakukan placenta manual atau kompresi bimanual interna
-
Gunakan sarung tangan pemeriksaan (non- Steril) untuk melakukan pemeriksaan vagina, memasang infus, memberikan obat injeksi, dan mengambil darah.
-
Gunakan sarung tangan rumah tangga saat: a.Membersihkan alat dan tempat tidur b.Mengelolah bahan yang terkontaminasi, sampah dan limbah c.Membersihkan darah dan cairan tubuh yang tercecer
- Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan air - Pakai sepatu bot karet ketika menolong persalinan - Lindungi mata dengan memakai kaca mata atau perlengkapan yang lain. - Gunakan masker dan topi atau tutp kepala. 3. Manajemen limbah Manajemen limbah dilakukan sesuai dengan pedoman internal ppi yang dibuat, bahwa terdapat 2 tempat sampah yakni sampah medis dan non medis. Setiap hari medis diambil oleh petugas dan diletakkan pada tempat penampungan sementara. Sedangkan sampah non medis juga diambil setiap hari oleh petugas, ditampung ditempat sampah sementara dan dibuang di tempat pembuangan setiap hari . 4. Sterilisasi Alat Untuk instrumen yang dipakai ulang dilakukan 3 langkah pemrosesan : 1.
Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan 24
3. Sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT). Setelah dilakukan dekontaminasi,cuci bilas kemudian peralatan medis disteril setiap hari pada sterilisasi pusat puskesmas, oleh petugas sesuai jadwal yang ditetapkan. Alat medis yang tidak dipakai selama 7 hari juga dilakukan sterilisasi . Setiap alat medis yang sudah disteril wajib diberikan stiker tanggal yang menyatakan kapan alat tesebut disteril kembali.
5. Manajemen lingkungan Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat meminimalkan dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi permukaan lingkungan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien, melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat, mempertahankan mutu air bersih, mempertahankan ventilasi udara yang baik. Perlengkapan dan permukaan yang pernah bersentuhan dengan kulit atas mukosa pasien atau sudah sering disentuh oleh petugas kesehatan memerlukan disinfeksi setelah dibersihkan. Semua kain lap yang digunakan harus dibasahi sebelum digunakan. kain lap dan kain pel harus diganti secara berkala sesuai dengan peraturan setempat. Semua peralatan pembersih harus dibersihkan dan dikeringkan setelah digunakan. Meja pemeriksaan dan peralatan di sekitarnya yang telah digunakan pasien yang diketahui atau suspek terinfeksi ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran harus dibersihkan dengan disinfektan segera setelah digunakan. 6. Melindungi kesehatan karyawan : Perlindungan pada petugas diruang pemeriksaan KIA-KB lebih ditekankan kepada pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan APD. Karena diruang pemeriksaan KIA-KB dilakukan tindakan medis. 7. Etika batuk Petugas mengajarkan etika batuk kepada pasien agar tidak terjadi penularan kepada petugas dan pasien yang lain. Baik pasien maupun petugas menerapkan etika batuk selama pelayanan.
25
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
Puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan dikatakan bermutu apabila semua kegiatan layanan klinis dilaksanakan sesuai dengan standard. Standar ini digunakan sebagai acuan untuk mengukur pencapaian sasaran mutu yang telah di tetapkan
dalam
pembinaan,pengawasan
pelayanan. Peningakatan mutu
dan
pengendalian
penyelenggaraan
layanan klinis dapat diukur dengan indikator mutu
layanan klinis yang ditetapkan oleh masing –masing unit pelayanan di puskesmas -. Dalam upaya peningkatan mutu di setiap kegiatan pelayanan baik pelayanan klinis maupun non klinis, petugas dipandu oleh SOP yang telah ditetapkan mengacu pada pedoman yang telah dibuat. Peningkatan mutu layanan klinis juga ditentukan oleh para pelaku pemberi layanan klinis oleh karena itu dalam pedoman/ manual mutu juga ditetapkan indicator perilaku yang wajib dilaksanakan oleh petugas setiap unit pelayanan termasuk ruang pemeriksaan KIA-KB. Pelaksanaan audit internal maupun eksternal merupakan metode yang digunakan puskesmas untuk mengawasi memeriksa dan menilai apakah standar indikator mutu, indikator perilaku, indikator keselamatan pasien serta SOP yang ditetapkan sesuai dengan proses pelayanan klinis yang diberikan pada pelanggan. Puskesmas sebagai pemberi layanan juga harus memperhatikan kepuasaan pelanggan yang menerima jasa pelayanan. Pengukuran kepuasaan pelanggan ini dapat diukur melalui survey kepuasaan pelanggan, kotak saran serta complain dari pelanggan melalui sms centre. Pengendalian mutu dalam kegiatan pelayanan KIA-KB dapat dilihat dari indikator mutu pelaksanaan pelayananKIA-KB dalam rangka meningkatkan cakupan PWS KB, kondisi ini sebaiknya dilaksanakan setelah pelayanan KIA-KB di Puskesmas berjalan beberapa bulan melalui evaluasi. Tatanan yang dianggap berhasil adalah tercapainya cakupan PWS sesuai target:
No
Uraian/ Indikator (Sumber Data SPM/PKP/MGD'S/PWS/DL L)
Target 2016
26
Sasaran
Hasil Cakupan 2016 S
%
1
2
Pelayanan ibu hamil (%)
Bumil
a. K1
99%
682
550
80,6%
b. K4
95%
682
570
84,8%
c. Deteksi Resti oleh masyarakat
10%
90
13,2%
d. Deteksi Resti oleh Nakes
20%
136
127
18,6%
e. Komplikasi kebidanan ditangani
85%
136
154
113%
f. Persalinan oleh Nakes
95%
651
567
87,1%
g. Persalinan Faskes
95%
651
567
87,1%
h. Pelayanan nifas
90%
651
567
87,1%
394
69,4%
b. Cara Tindakan
31
5,4%
c. Cara Operasi
142
25%
Pertolongan persalinan(%)
Bulin
a. Cara Spontan
3
4
656
Kematian maternal
Maternal
a. Jumlah kematian (orang)
1
b. Sebab: lain lain
1
Kesehatan Anak a. KN 1 (murni)
95%
b. KN Lengkap
95%
c. Neo Risti ditangani
85%
d. Cakupan kunjungan bayi
560
90,3%
552
89%
94
54
57,4%
90%
664
602
90,6%
e. Cakupan pelayanan anak Balita
90%
Anak / 2462
2027
82%
f. Cakupan pelayanan Apras
90%
Apras / 613
581
95%
27
Neo /620
a. Jumlah lahir hidup
562
b. Jumlah lahir mati
6
c. Jumlah kematian bayi termasuk neonatal
8
d. Jumlah kematian anak Balita
0
Penyimpangan Tumbuh Kembang ditemukan a. LKA tak normal
0
b. KPSP Penyimpangan
1
c. TDL gangguan
0
d. TDD gangguan
0
e. MME mungkin ada gangguan
0
Tabel : 3.2 Pelayanan keluarga berencana
No
Uraian/ Indikator (Sumber Data SPM/PKP/MGD'S/PWS/DL L)
Target 2016
Sasaran
Hasil Cakupan 2016 S
%
1
Akseptor Baru
10%
PUS
982
14,73%
2
Akseptor Aktif
70%
PUS
4867
72,99%
3
Akseptor Aktif dibina
80%
PUS
4623
83,30%
4
Efek samping
12,5%
190
3,42%
5
Peserta KB yang mengalami kegagalan
0,99%
1
0,02%
6
Peserta KB yang mengalami komplikasi
3,5%
0
0%
7
Peserta KB pasca salin
100%
63
9,68%
8
Akseptor drop out
10%
1670
30,09%
9
Peserta KB aktif gakin
100%
32
1,57%
10
Peserta KB aktif 4T
100%
29
11,07%
11
Peserta KB aktif penyakit kronik
100%
21
32,31%
28
12
Pemeriksaan IVA
20%
243
3,64 %
Ket. S adalah angka mutlak kegiatan yang dilakukan, % adalah besaran cakupan
BAB IX PENUTUP
Denganmengucapkan puji syukur kepada Alloh SWT telah tersusun buku pedoman pelayanan pemeriksaan KIA-KB di Puskesmas -, semoga buku pedoman ini bermanfaat bagi seluruh petugas Puskesmas - khususnya bagi petugas pelayanan KIA-KB.Kritikdan saran kami harapkan demi kesempurnaan buku pedoman pelayananini.
29
Daftar singkatan:
ANC
: Ante Natal Care
DJJ
: Detik Jantung Janin
TFU
: Tinggi Fundus Uteri
TD
: Tekanan Darah
HB
: Hemoglobin
TTD
: Tablet Tambah Darah
TTV
: Tanda Tanda Vital
ASI
: Air Susu Ibu
Lila
: Lingkar Lengan
BB
: Berat Badan
TB
: Tinggi Badan
TT
: Tetanus Toksoit
KIA
: Kesehatan Ibu Anak
KB
: Keluarga Berencana
IUD
: Intra Uterin Devais
IVA
:Inspeksi Visual Asam Acetat
BPM
: Bidan Praktek Mandiri
SDIDTK
: Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang
TK
: Taman Kanak-kanak
RT
: Resiko Tinggi
Bikor
: Bidan Koordinator
KTD
: Kejadian Tidak Diinginkan
KPC
: Kejadian Potensi Cedera
KNC
: Kejadian Nyaris Cedera
PUS
: Pasangan Usia Subur
WUS
: Wanita Usia Subur
IMS
: Infeksi Menular Seksual
MTBS
: Menejemen Terpadu Balita Sakit
MTBM
: Menejemen Terpadu Bayi Muda
AKDR
: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
JKN
: Jaminan Kesehatan Nasional 30
APD
: Alat Pelindung Diri
DTT
: Desinfeksi Tingkat Tinggi
ISPA
: Infeksi Saluran Pernafasan Atas
SOP
: Standar Operasional Prosedur
SPK
: Standar Pelayanan Kebidanan : DAFTAR PUSTAKA
5.A.1 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/SK/VII/2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota 5.A.2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia 5.A.3 Dinkes Prop Jawa Timur Tahun 2012; Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA) 5.A.4 Kemenkes RI,Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Bina Kesehatan Ibu Tahun 2015; Pedoman Antenatal Terpadu edisi kedua 5.A.5 Kemenkes RI,Direktorat Jenderal PP & PL Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Tahun 2015; Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Panyudara & Kanker Leher Rahim 5.A.6 Kemenkes Republik Indonesia Tahun 2014; Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil 5.A.7 Kemenkes Republik Indonesia Tahun 2014; Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balital 5.A.8 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 3 tahun 2011 5.A.9 Buku Panduan Peserta Pelatihan CTU JNPK-KR Kemenkes RI BKKBN 5.A.10 Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2009; Menuju Persalinan Yang Aman dan Selamat agar Ibu Sehat Bayi Sehat 5.A.11 Kemenkes Republik Indonesia Edisi Pertama Tahun 2013,
Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan
31