pedoman internal pelayanan kia di puskesmasFull description
pedoman poliFull description
FMEA PELAYANAN KIA/ KB dan PONED Disusun oleh : Tim Mutu Layanan Klinis UPTD Puskesmas Salagedang Tanggal 18 Maret 2017
N
ITEM
SUB PROSES
O
POTENSIAL
POTENSIAL
FAILURE
EFFECT
SEVERIT OCCURANC Y
DETECTIO
E RATE
N
RATE I
Assesment
1a. Pengkajian •Identifikasi Ulang
Tidak
Kesalahan
4
ACTION RPN
RATE 8
1
32
- Sosialisasi
dilakukannya
dalam
kembali kepada
identifikasi ulang
memasukan
semua petugas
catatan hasil
KIA tentang
pemeriksaan
pentingnya
(hasil
Identifikasi
pemeriksaan
ulang pada
dicatat di RM
setiap pasien
pasien lain)
yang akan dilayani.
•Anamnesa / Alo Anamnesa
Anamnesa tidak
Hasil
2
6
2
24
- Refresing untuk
dilakukan dengan anamnesa
semua petugas
benar dan efektif
KIA tentang
tidak sesuai/
tidak
Anamnesa yg
nyambung
benar dan
dengan
efektif.
keluhan pasien. Pengukura n
1b. Pengukuran: •TB,BB
Alat yang
Hasil
2
3
1
6
digunakan rusak
pengukuran
fungsi alat
salah
secara rutin
- Mengecek
atau bila dicurigai rusak memperbaikiny a
- Pengajuan pengadaan alat bila alat tidak bisa diperbaiki •Tekanan Darah, Nadi, Suhu, Respirasi
•Alat yang
Hasil
digunakan rusak
pengukuran
•Skill petugas
salah
yang kurang
5
3
2
3 0
- Mengecek fungsi alat secara rutin atau bila
•Pengukuran
dicurigai rusak
tidak
dan
dilaksanakan
memperbaikiny
sesuai SOP
a
- Pengajuan pengadaan alat bila alat tidak bisa diperbaiki
- Refresing cara pengukuran Vital Sign yang benar sesuai SOP 1c. Pencatatan hasil pengkajian
Hasil pengkajian
Tidak ada
tidak dicatat/
bukti hasil
ditulis dengan
pengkajian
2
9
2
3
- Sosialisasi pada
6
semua petugas KIA tentang
lengkap
pentingnya mencatat semua hasil kajian ke Rekam Medik
II
Pemeriksaa n
2a. Pemeriksaan Fisik
Tidak dilakukan
Kesalahan
pemeriksaan fisik
dalam
sesuai keluhan
penegakan
5
3
2
3
- Sosialisasi pada
0
semua petugas KIA tentang
pasien
diagnosa
pentingnya dilakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan pada semua pasien
2b. Penegakkan
Kesalahan dalam
Kesalahan
7
2
4
56 - Sosialisasi pada
Diagnosa
penegakan
dalam
semua petugas
diagnosa
pemberian
KIA tentang
therapi /
cara
tindakan
menegakan diagnosa yang tepat
2c. Pencatatan Hasil
Hasil
Pemeriksaan & Diagnosa pemeriksaan fisik
Tidak ada bukti hasil
2
7
2
2
- Sosialisasi pada
8
semua petugas
dan hasil
pemeriksaan
KIA tentang
penegakan
fisik dan
pentingnya
diagnosa tidak
hasil
mencatat
dicatat / ditulis
penegakan
semua hasil
dengan lengkap
diagnosa.
pemeriksaan fisik dan
mencatat diagnosa yang ditegakan ke dalam Rekam Medik III
Tindakan
3a. Persiapan : •Persiapan pasien
Tidak dilakukan informed consent
Tidak ada
2
3
2
bukti
1
- Sosialisasi pada
2
semua petugas
persetujuan
KIA tentang
tindakan
pentingnya membuat informed consent sebelum melakukan tindakan
•Persiapan alat dan
Persiapan alat
Tindakan
obat
dan obat tidak
tidak sesuai
lengkap
SOP
2
3
2
1
- Refresing
2
tentang pentingnya persiapan alat yg lengkap sebelum tindakan
dilaksanakan pada semua petugas KIA
- Pengajuan pengadaan alat bila alat yang dibutuhkan rusak
- Melengkapi dengan segera bila ada obat atau BHP yang habis •persiapan tempat
•Tempat tidak
•Menimbulka
sesuai dengan
n pasien
kebutuhan
jatuh/ cedera
4
3
2
2 4
- Refresing untuk petugas KIA tentang
pasien (Tempat
•Pasien,
pentingnya
tidur kurang
petugas dan
persiapan
lebar).
keluarga
tempat yang
•Tidak dilakukan
merasa tidak
bersih, aman
persiapan tempat
aman dan
dan nyaman
(Lantai licin,
tidak nyaman
sebelum
kotor dan
tindakan
ruangan tidak
dilaksanakan
ditata dengan
pada semua
rapi).
pasien
- Pengajuan pengadaan alat yang sesuai dengan kebutuhan pasien 3b. Pelaksanaan Tindakan Sesuai Kebutuhan Pasien dan sesuai SOP
Tindakan yang
Bisa
dilakukan tidak
menimbulkan
sesuai SOP
efek samping
2
3
2
1 2
- Refresing untuk petugas KIA tentang pentingnya melaksanakan tindakan sesuai SOP pada semua pasien untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.
3c. Pemantauan Pasca Tindakan
Tidak dilakukan
•Efek
7
3
2
4 2
- Refresing untuk
pemantauan
samping yang
pasca tindakan
terjadi tidak
tentang
bisa cepat
pentingnya
ditemukan/
melaksanakan
diketahui
pemantauan
•Terjadi
pasca tindakan
komplikasi
agar bisa cepat
petugas KIA
mendeteksi terjadinya efek samping, untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dan untuk mencegah terjadinya komplikasi. IV
PASIEN DIRUJUK KE UNIT
4a. Penulisan Format Rujukan
Tidak dibuat
Tidak ada
2
2
2
8
- Sosialisasi pada
surat rujukan
bukti
semua petugas
internal
rujukan
KIA tentang
LAIN
internal
pentingnya membuat surat rujukan intern sebagai bukti sah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau sebagai data untuk audit
4b. Mengantar Pasien ke Unit Rujukan
Pasien yang
•Pasien tidak
dirujuk tidak
sampai/
diantar/
tidak datang
KIA tentang
didampingi
ke Poli
pentingnya
Tujuan
3
2
2
1
- Sosialisasi pada
2
semua petugas
mendampingi
•Pasien tidak
pasien yang
mendapat
dirujuk ke unit
tindakan /
lain untuk
pelayanan
menghindari
yang tepat
hal-hal yang tidak
diinginkan dan untuk menjamin hak pasien guna mendapat layanan terpadu 4c. Menerima Umpan Balik Rujukan
Pasien tidak
•Tidak ada
dikembalikan ke
catatan hasil
unit asal
rujukan
KIA tentang
sehingga
pentingnya
pasien tidak
mendapat
mendapat
umpan balik
rencana
surat rujukan
tindak lanjut
intern sebagai
yang tepat
5
2
2
2
- Sosialisasi pada
0
semua petugas
bukti sah dan semua pasien dikembalikan ke unit asal untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan atau sebagai data untuk audit dan untuk membuat rencana tindak lanjut. V
PASIEN DIRUJUK KE RS
5a. Persiapan Rujukan:
Tidak dibuat
Tidak ada
2
2
2
8
- Sosialisasi pada
•Pembuatan Surat
surat persetujuan
bukti
semua petugas
Persetujuan Rujukan
rujukan
persetujuan
KIA tentang
rujukan
pentingnya membuat surat rujukan sebagai bukti sah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau sebagai data untuk audit
•Pengisian Format
Format Resume
Resume Klinis Pasien
Klinis tidak diisi/
Tidak ada bukti resume
2
2
2
8
- Sosialisasi pada semua petugas
tidak dibuat
klinis
KIA tentang pentingnya membuat Format Resume Klinis sebagai bukti sah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau sebagai data untuk audit
5b. Pelaksanaan
Pasien yang
Pasien tidak
2
2
2
8
- Sosialisasi pada
Rujukan:
dirujuk tidak
datang ke RS
semua petugas
•Mengantar/mendampin
didampingi /
Rujukan
KIA tentang
gi pasien ke RS Rujukan
tidak diantar
pentingnya megantar / mendampingi semua pasien
yang dirujuk untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan untuk memastikan bahwa pasien mendapat pelayanan sesuai tujuan rujukan •Pengisian Lembar
Lembar
Tidak ada
2
6
2
2
- Sosialisasi pada
Monitoring Pasien
monitoting pasien
bukti lembar
4
semua petugas
tidak diisi/ tidak
monitorin
KIA tentang
dibuat
pasien
pentingnya membuat / mengisi lembar monitoring pasien untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai alat / bukti serah terima pasien ke RS Rujukan dan sebagai data untuk audit. 5c. Pencatatan/
Proses Rujukan
Pendokumentasian
tidak dilakukan
dokumentasi
pencatatan/
proses
KIA tentang
pendokumentasia
rujukan
pentingnya
n
Tidak ada
2
5
2
2
- Sosialisasi pada
0
semua petugas
pendokumentas ian proses rujukan sebagai bukti sah untuk menghindari hal-hal yang tidak