BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Belak Belakan ang g penyakit frambusia secara nasional sudah dapat dikendalikan dengan angka prevalensi kurang dari 1 per 10.000 penduduk, bahkan di beberapa provinsi penyakit ini tidak ditemukan dalam tiga tahun terakhir. Namun demikian penyakit frambusia belum hilang sama sekali dari wilayah Indonesia karena masih di temukan penderita khususnya di wilayah Indonesia bagian timur seperti : nusa tenggara timur, Sulawesi tenggara, aluku, papua dan papua barat. !ada tahun "00# penderita frambusia yang tercatat sebanyak ##00 kasus. !enyakit ini lebih banyak menyerang usia muda dan wanita terutama kelompok social ekonomi rendah dengan kebersihan individu yang kurang baik di daerah yang sulit di $angkau % pedalaman & 'elum tercapai nya eradikasi frambusia di sebabkan oleh berbagai factor antara lain( upaya pemberantasan tidak adekuat dan eradikasi frambusia bukan merupakan program prioritas. )ebi$akan desentralisasi menempatkan daerah untuk bertanggung $awab dalam pelaksanaan program namun beberapa kabupaten*kota bahkan tidak mengalokasikan dana untuk pemberantasan frambusia yang mengakibatkan pelaksanaan pemberantasan penyakit frambusia tidak ber$alan dengan optimal. !adahal yang dapat di eradikasi karena pengobatan nya yang mudah dengan sekali suntik dengan ben+athine peniciline, tidak ditemukan resistence obat dan kuman hanya dapat hidup dalam tubuh manusia. ntuk mencapai eradikasi frambusia di Indonesia di butuhkan dukungan politis, keterlibatan masyarakat dan metode penemuan dan pengobatan kasus yang cost effevtive melalui focus survey yang tepat di daerah kantong, surveilans yang intensif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan serosurveillance di daerah post endemic di samping distribusi logistic dan biaya operasional.
B. Tujua juan Umum :
engendalikan penyebaran kasus kusta pada kondisi eliminasi sehingga kusta bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Khusus : 1. empertahankan angka kesakitan kusta - 1 per 10.000 penduduk ". engupayakan keterampilan petugas disemua puskesmas dalam mendeteksi suspek kusta . empertahankan keterampilan petugas kesehatan di unit pelayanan ru$ukan dalam tatalaksana penderita kusta. /. eningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya deteksi dini kusta. #. engupayakan kecukupan logistic dan dana operasional . dvokasi kepada para pengambil kebi$akan
C. Sasaran 1. Sasaran dalam kegiatan pemeriksaan kontak di tu$ukan pada semua anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita dan tetangga di sekitarnya. ". Sasaran dalam kegiatan pemeriksaan anak sekolah S2*3)*S424563 di tu$ukan pada anak7anak S2 dan sedera$at dan taman kanak7kanak. . Sasaran dalam kegiatan 58S dan 9hase survey di tu$ukan pada masyarakat desa*kelurahan atau unit yang lebih kecil yaitu dusun. /. eningkatkan prosentasi provinsi dengan keberhasilan pengobatan diatas #; dari 0; men$adi ;.
D. Ruang Lngku! Pe"#man 3indakan mulai dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, penegakan diagnose sampai dengan pemberian therapy pada penderita kusta.
E. Batasan $!eras#nal a. penemuan kasus % case finding & penemuan kasus dilaksanakan secara fasif, di ikuti dengan penanganan daerah focus yaitu pemeriksaan kontak keluarga dan tetangga. 'ila diperlukan dapat dilakukan kegiatan penemuan aktif lain nya. %. 2iagnosis 2iagnosis di tegakkan oleh !5)*5S2*
setempat. )onfirmasi diagnosis terhadap suspek yang dilaporkan, bila positif langsung diadakan =n 3he 6ob 3raining. &. !engobatan 5egimen pengobatan diberikan oleh puskesmas non !5). ". !emantauan pengobatan !emantauan pengobatan di lakukan oleh petugas puskesmas non !5) dan pasien harus mendapatkan informasi penting berkaitan dengan pengobatan. 'ila penderita mangkir lebih dari 1 bulan perlu dilakukan pelacakan penderita mangkir. e. !=2 !emeriksaan !=2 dilakukan oleh !5)*5S2*
BAB II STANDAR KETENA(AAN . )ualifikasi Sumber 2aya anusia 1. )ualifikasi petugas kesehatan kusta : 7 !endidikan minimal 2 keperawatan 7 Sudah mengikuti pelatihan kusta ". 2istribusi ketenagaan )etenagaan dalam program kusta memiliki standar7standar yang menyangkut kebutuhan minimal %$umlah dan $enis tenaga& untuk terselenggaranya kegiatan program kusta. '. 2istribusi )etenagaan
2istribusi ketenagaan di !uskesmas >ebang untuk program kusta tahun "01 dapat di lihat pada table di bawah ini:
No 1 "
)etenagaan S2 2okter !erawat*petugas kusta !etugas laboratorium
!elatihan 3' 'elum pelatihan kusta Sudah pelatihan kusta 'elum pelatihan kusta
Sumber 3enaga " orang 1 orang 1 orang
9. 6adwal )egiatan 6adwal )egiatan pelaksanaan pelayanan kusta di adakan setiap hari selasa dan kamis untuk setiap minggu nya, untuk kasus baru dan suspek setiap hari pelayanan $am ker$a. ntuk kegiatan kun$ungan rumah pasien kusta di lakukan setiap hari $umat dan sabtu.
3able kegiatan utama % tatalaksana penderita & kusta
No
)4>I3N
Pela)anan !en"erta 1 " / # ? A 10 11
!enemuan suspek 2iagnosis !enentuan regimen dan mulai pengobatan !emantauan pengobatan !emeriksaan kontak )onfirmasi kontak 2iagnosis @ pengobatan reaksi !enentuan dan penanganan reaksi !emantauan pengobatan reaksi !=2 @ perawatan diri !enyuluhan perorangan
Pen"ukung !ela)anan 1" 1 1/
Stok 23 !engisian kartu penderita 5egister monitoring penderita
1# 1
!elaporan !enanggung $awab program
BAB III STANDAR *ASILITAS A. 2enah 5uang !endaftaran
da masalah
)onseling: Individu dan )eluarga !emeriksaan !=2 pabila hasil positif di obati sesuai tipe kusta !engambilan =bat
'! mum dan '! anak
!asien !ulang '. Standar Basilitas
No
Nama 'arang*6enis 'arang
'aik
)eadaan 'arang )urang 5usak 'aik
6umlah
'erat
1
3ensi eter
1
"
Stetoskop
1
'uku )ohort
1
/
)artu penderita
10
#
e$a !rogram
1
Sarung
1
?
'atu apung
1
)apas
7
A
)artu pengambilan obat
1
10
3imbangan
1
BAB I+ TATALAKSANA PELA,ANAN . Cingkup )egiatan Cingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi upaya kesehatan perorangan %)!& maupun upaya kesehatan masyarakat %)&. !elayanan kesehatan yang diberikan lebih di fokuskan pada promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative. paya preventif meliputi pencegahan tingkat pertama
(Primary Prevention),
!encegahan tingkat kedua (Secondary prevention& maupun pencegahan tingkat ketiga (Tertiary prevention).
U!a)a !r#m#t' -!enngkatan kesehatan • •
penyuluhan kes.masy pemeliharaan kesehatan perseorangan dan link
U!a)aPre/ent' -!en&egahan • • •
mendeteksi dini pemeriksaan kesehatan secara berkala di puskesmas men$aga kebersihan diri
U!a)a Kurat' -mera0at "an meng#%at • •
home nursing melakukan pengobatan kasus kusta
U!a)a Reha%ltat'.-!emulhan kesehatan • • • •
pola hidup sehat seperti : !D'S dan rumah sehat makan makanan yang bergi+i dan seimbang olahraga ringan seperti : $alan santai mengkonsumsi multivitamin setiap harinya
B. 1et#"e !enyelenggaraan )eperawatan )esehatan masyarakat di !uskesmas, dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan sumber daya yang di miliki oleh !uskesmas. etode yang di tetapkan adalah : a. penemuan kasus % case finding & b. penemuan kasus dilaksanakan secara fasif, di ikuti dengan penanganan daerah focus yaitu pemeriksaan kontak keluarga dan tetangga. 'ila diperlukan dapat dilakukan kegiatan penemuan aktif lain nya. &. 2iagnosis 2iagnosis di tegakkan oleh !5)*5S2*
!emeriksaan !=2 dilakukan oleh !5)*5S2*
!5)
menemukan
!5)*5S2*
penderita
pengobatan
reaksi
reaksi
harus akan
di
ru$uk
diberikan
ke oleh
!5)*5S2*
C. Langkah kegatan !enemuan penderita secara aktif a. embawa kartu penderita dari penderita yang sudah tercatat dan kartu penderita kosong. lat7alat untuk pemeriksaan serta obat 23. b. endatangi rumah penderita dan memeriksa semua anggota keluarga penderita yang tercatat dalam kolom yang tersedia pada kartu penderita. c. endatangi rumah tetangga dan memeriksa tetangga yang sering kontak dengan penderita. d. 'ila ditemukan penderita baru dari pemeriksaan itu, maka di buatkan kartu baru dan di catat sebagai penderita baru, kemudian di berikan obat 23 dosis pertama. e. emberikan penyuluhan kepada penderita dan semua anggota keluarga. !engobatan 5egimen pengobatan 23 di Indonesia sesuai dengan regimen pengobatan yang di rekomendasikan oleh
!engobatan harian : hari ke "7" •
1 tablet dapsone*22S 100 mg
1 blister untuk 1 bulan dan lama pengobatan : blister di minum selama 7A bulan
". !enderita ulti7'asiler % ' & 2ewasa !engobatan bulanan : hari pertama % dosis yang di minum di depan petugas & " kapsul 5ifampisin : 00 mg % 00 mg & tablet Campren : 100 mg % 00 mg & 1 tablet 2apsone*22S 100 mg • • •
!engobatan harian : hari ke "7" • •
1 tablet Camprene #0 mg 1 tablet dapsone*22S 100 mg
1 blister untuk 1 bulan dan lama pengobatan : 1" blister di minum selama 1"71 bulan . 2osis 23 menurut umur 'agi dewasa dan anak usia 1071/ tahun tersedia paket dalam bentuk blister. 2osis anak di sesuaikan dengan berat badan. 5ifampisin : 10 mg * kg '' o o 22S : " mg * kg '' o 9lofa+imin : 1 mg * kg ''
lur 2iagnosa @ )lasifikasi )usta
9ardinal Sign
5agu
3ersangka
$umlah bercak penebalan saraf @
'ercak - #
'ercak F # saraf F
'3
=bservasi 7
tau bulan
9ardinal Sign
ragu
System Skoring %Scoring Sistem& ge$ala dan pemeriksaan penun$ang 3'
Parameter K#ntak TB
2
3
3idak 6elas
4
5
Caporan
'3 positif
)eluarga, '3 negative atau tidak tahu, '3 tidak 6elas.
Uj tu%er&uln
Negatif
!ositif %F10mm, atauF #mm pada keadaan imunosupresi
Berat
'awah garis
)linis >i+i
%a"an7Kea"aan
merah
buruk %''*
(8
%)S& atau
- 0;&
Demam Tan!a
''* - 0; F" minggu
se%a% 6elas Batuk Pem%esaran
F minggu F1 cm,
kelenjar
$umlah F1,
lm'ek#l9 aksla9
tidak nyeri
ngunal Pem%engkakan
da
tulang7sen"
!embengka
!anggul9 lutut9
kan
'alang *#t# th#raks
Normal*3idak
)esan 3'
$elas
6umlah BAB +
6umlah
L$(ISTIK 3u$uan utama dari pengelolaan 23 ini untuk memastikan ketersediaan obat bagi penderita kusta tepat waktu di !). 23 yang di berikan secara grafis oleh
sakit & Bormulir permintaan ke unit pelayanan kesehatan % kabupaten * puskesmas & Bormulir monitoring 23 ke unit pusat Bormulir untuk menghitung kebutuhan prednisone untuk kasus reaksi berat dan lampren untuk kasus reaksi tipe " berat berulang.
BAB +I KESELA1ATAN KER6A keselamatan ker$a merupakan salah satu factor yang harus dilakukan selama ker$a. 3idak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan ter$adinya kecelakaan.
)eselamatan ker$a sangat bergantung pada $enis, bentuk, dan lingkungan dimana peker$aan itu dilaksanakan. 3enaga kesehatan yang setiap hari melaksanakan pelayanan yang beresiko besar terhadap paparan penyakit akibat ker$a maka dalam setiap pelayanan seharusnya kita menggunakan alat pelindung diri guna mengantisipasi dampak negative yang mungkin ter$adi di lingkungan ker$a akibat bahaya factor kimia maka perlu dilakukan pengendalian lingkungan ker$a secara teknis. 1. Sarung tangan Sarung tangan merupakan solusi untuk melindungi tangan dari bahaya terpapar cairan tubuh seperti darah. ". asker atau penutup mulut erupakan solusi untuk men$aga kesehatan tubuh akibat kuman yang masuk melalui udara yang terhirup melalui pernafasan. . 'arakshort Selain untuk menghindari dari percikan air $uga berfungsi sebagai pelindung diri paparan cairan tubuh. /. 3ersedia nya tempat sampah medis dan non medis erupakan salah satu solusi untuk memisahkan sampah yang bisa mengakibatkan pa$anan penyakit, seperti $arum suntik, bahan habis pakai yang terkontaminasi cairan tubuh.
BAB +II PENUTUP
2engan mengucap pu$i syukur lhamdulillah, atas segala rahmat dan karuniaNya, serta nikmat yang kita dapatkan bersama, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun pedomam internal upaya kusta. Segala pu$i bagi llah, semoga pedoman ini berguna bagi kita semua.
BAB I+ 6ADAL KE(IATAN BUTIR KE(IATAN )un$ungan 5umah
SASARAN )) miskin aternal,
masing 7 masing !enanggung bayi, 'alita, 3' 6awab 2aerah 'inaan !6 2arbin de !6 2arbin 3eguh
paru, )usta, sila " kk baru E
TAR(E T 44<
3 4 5 ; < = > ? @
3
2
3
4
5ahayu !6 2arbin
)elompok
3
5usella /kk !6 2arbin urnianatunlama E " kali !6 2arbin 9unita kun$ !6 2arbin Nurlatifah !6 2arbin 3itin !6 2arbin Cisdiana !6 2arbin 2ian Caela !6 2arbin )uripahsari !6 2arbin )anti
Individu embuat skep
3