$. 4enanggungjawab penegakan etika perilaku
profesi medik dilaksanakan oleh
omite 1edik 'Sub omite Etika 4rofesi 1edik, . penanggungjawab penegakan etika dan perilaku prof esi keperawatan adalah omite keperawatan 'Sub omite Etik 4rofesi eperawatan, . penanggungjawab penegakan etika perilaku profesi
tenaga
kesehatan oleh
omite /enaga esehatan 'Sub omite Etika Disiplin dan profesi lain dibawah tanggung jawab Bagian SD1. 2. P(*$'$% T)%&$+$% P(%9)-$%5$% 4elaksanaan 4edoman 4erilaku merupakan komitmen dan tanggung jawab seluruh pegawai, staf, tenaga akademik.
Setiap
pegawai,
staf,
tenaga akademik dalam
rangka melaksanakan tugasnya yang mengetahui adanya pelanggaran atau diduga terjadinya
pelanggaran terhadap
melaporkan kepada
atasan
pedoman perilaku
ini,
berkewajiban
langsung. /erhadap laporan atau pengaduan
untuk atas
pelanggaran terhadap standar perilaku akan ditangani. 3. K(,*)#$% M(*$+$%$+$% P('$#,'$% Bagi staf, karyawan yang mengalami kesulitan atau hambatan untuk
menerapkan
ketentuan$ketentuan yang terdapat pada 4edoman 4erilaku ini, agar memberikan laporan se#ara tertulis kepada atasan langsung untuk selanjutnya dilakukan tindak lanjut ke pimpinan tertinggi 2S. Faporan tertulis tersebut wajib ditindak lanju oleh penerima laporan sesuai dengan kapasitasnya. . P(-(*$$% Bagi staf, karyawan, yang dituduh melakukan pelanggaran terhadap perilaku ini memiliki hak untuk menyampaikan penjelasan dalam rangka pembelaan atas dirinya dan disampaikan kepada epala SD1. 4enerima laporan dapat mempertimbangkan untuk menerima atau tidak menerima penjelasan tersebut ;. S$%+) P(*$%55$'
%$a. Setiap staf, karyawan yang terbuk melakukan pelanggaran terhadap perilaku ini akan dijatuhkan sanksi. b. Sanksi bagi staf, karyawan yang melakukan pelanggaran ditetapkan oleh pejabat epegawaian setelah mendapat masukan dari omite Etik dan ukum yang ditetapkan sesuai ketentuan rumah sakit. #. Staf, karyawan yang melakukan pelanggaran perilaku ini dapat dikenakan sanksi moral, administratif
dan7 atau disiplin
sesuai dengan peraturan perundang$
undangan. BAB BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
A. DEINISI
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
&
Budaya keselamatan pasien adalah produk dari nilai, sikap, kompetensi, dan pola perilaku individu dan kelompok yang menentukan komitmen, style dan kemampuan suatu organisasi pelayanan kesehatan terhadap program patient safety. @ika suatu organisasi pelayanan kesehatan dak mempunyai budaya patient safety maka ke#elakaan bisa terjadi akibat dari kesalahan laten, gangguan psikologis dan physiologis pada staf, penurunan produk:tas, berkurangnya kepuasan pasien, dan bisa menimbulkan konJik interpersonal
1enurut )arthey % )larke '5>> dalam buku “ +mlemen,ng Human -actors in Healthcare ho! to/ 0uide! bahwa organisasi kesehatan akan memiliki budaya keselamatan pasien yang
posif, jika memiliki dimensi budaya sebagai berikut0 . Budaya keterbukaan 'oen culture. Budaya ini menggambarkan semua staf 2S merasa nyaman berdiskusi tentang insiden yang terjadi ataupun topik tentang keselamatan pasien dengan teman satu m ataupun dengan manajernya. Staf merasa yakin bahwa fokus utama adalah keterbukaan sebagai media pembelajaran dan bukan untuk men#ari kesalahan ataupun menghukum. omunikasi terbuka dapat juga diwujudkan pada saat serah terima pasien, rieng sta maupun morning reort . 5. Budaya keadilan ' 4ust culture. al tersebut membawa atmosfer “ trust ! sehingga anggota bersedia dan memilki movasi untuk memberikan data dan informasi serta melibatkan pasien dan keluarganya se#ara adil dalam seap pengambilan keputusan terapi. 4erawat dan pasien diperlakukan se#ara adil saat terjadi insiden dan dak berfokus untuk men#ari kesalahan individu tetapi lebih mempelajari se#ara sistem yang mengakibatkan terjadinya kesalahan. Fingkungan terbuka dan adil akan membantu staf membuat pelaporan se#ara jujur mengenai kejadian yang terjadi dan menjadikan insiden sebagai pelajaran dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien. &. Budaya pelaporan 'reor,ng culture . Budaya dimana staf siap untuk melaporkan insiden atau near miss, sehingga dapat dinilai jenis error dan dapat diketahui kesalahan yang biasa dilakukan oleh staf serta dapat diambil ndakan sebagai bahan pembelajaran organisasi. "rganisasi belajar dari pengalaman sebelumnya dan mempunyai kemampuan untuk mengiden:kasi faktor risiko terjadinya insiden sehingga dapat mengurangi atau men#egah insiden yang akan terjadi. 8. Budaya belajar 'learning culture. Seap lini dari organisasi baik shar end 'yang bersentuhan
langsung
dengan
pelayanan
maupun
lunt
end 'manajemen
menggunakan insiden yang terjadi sebagai proses belajar. "rganisasi berkomitmen untuk mempelajari insiden yang telah terjadi, mengkomunikasikan kepada staf dan senanasa mengingatkan staf.
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
8
9. Budaya informasi 'informed culture . "rganisasi mampu belajar dari pengalaman masa lalu sehingga memiliki kemampuan untuk mengiden:kasi dan menghindari insiden yang akan terjadi karena telah belajar dan terinformasi dengan jelas dari insiden yang sudah pernah terjadi, misalnya dari pelaporan kejadian dan invesgasi. /iga strategi penerapan budaya paent safety0 . Strategy a. Fakukan safe pra##es b. 2an#ang sistem pekerjaan yang memudahkan orang lain untuk melakukan ndakan medik se#ara benar
#. 1engurangi ketergantungan pada ingatan d. 1embuat proto#ol dan #he#klist e. 1enyederhanakan tahapan $ tahapan 5. Edukasi a. enali dampak akibat kelelahan dan kinerja b. 4endidikan dan pelatihan patient safety #. 1elah kerjasama antar m d. 1eminimalkan variasi sumber pedoman klinis yang mungkin membingungkan &. (kuntabilitas a. 1elaporkan kejadian error b. 1eminta maaf #. 1elakukan remedial #are d. 1elakukan root #ause analysis e. 1emperbaiki sistem atau mengatasi masalahnya
4aradigma lama Siapa yang melakukannyaC
4aradigma baru 1engapa bisa terjadiC
Berfokus pada bad events
Berfokus pada near miss
/op down
Bottom up
Kang salah dihukum
1emperbaiki sistem supaya
dak terulang
4ergeseran paradigma dalam patient safety
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
9
B. LANGKAH PENERAPAN PASIEN SAETY Untuk membangun budaya keselamatan pasien di rumah sakit, diperlukan langkah$langkah sebagai berikut0 . 1elakukan penilaian budaya pasien safety saat ini 5. 1elakukan pelahan mengenai budaya keselamatan pasien &. +den:kasi masalah$masalah keselamatan pasien 8. Bengun kerjasama yang baik antar unit 9. 4elajari kejadian7insiden seap periode ;. 1elakukan pengkajian kembali tentang safety #ulture C.
MENGUKUR MATURITAS BUDAYA PATIENT SAETY 1aturitas budaya paent safety dalam organisasi diklasi:kasikan oleh (sh#roL et.al. '5>>9 menjadi lima ngkat maturitas0 patologis, reakf, kalkulaf, proakf dan generaf. Di ngkat patologis, organisasi melihat keselamatan pasien sebagai masalah, akibatnya informasi$ iinformasi terkait paent safety akan ditekan dan lebih berfokus pada menyalahkan individu demi menunjukkan kekuasaan pihak tertentu. Di ngkat reakf, organisasi sudah menyadari bahwa keselamatan pasien adalah hal penng, tetapi hanya berespon keka terjadi insiden yang signi:kan. Di ngkat kalkulaf, organisasi #enderung berpaku pada aturah$aturan dan jabatan dan kewenangan dalam organisasi. Setelah insiden terjadi, informasi dak diteruskan atau bahkan diabaikan, kesalahan segera dibenarkan atau dijelaskan penyebabnya, tanpa analisis yang lebih mendalam lagi. "rganisasi yang proakf berfokus pada upaya$upaya untuk mengansipasi masalah$masalah paent safety dengan melibatkan banyak stakeholders terkait paent safety. Sementara organisasi yang generaf se#ara akf men#ari informasi untuk mengetahui apakah ndakan$ndakan yang dilakukan dalam organisasi ini sudah aman atan belum. L(<(* +(-$#$%5$% ,&$9$ $=(%# $4(#9 ! -(%,',# M$%(#(' P$)(% S$4(#9 A(-(%# T* !M$PS$T" : 4atologis
/idak ada sistem untuk pengembangan budaya patient safety )iri$#iri pada level ini 0 $ $ $ $ $ $
2eaktif
+nformasi di sembunyikan 4elapor Mdi bunuh! atau dihenkan 4ertanggungjawabam dielakkan oordinasi dilarang egagalan ditutupi +de ide baru dihan#urkan
Sistemnya masih terpe#ah$pe#ah, dikembangkan sebagai bagian dari regulasi atau permintaan akreditasi atau untuk merespon insiden
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
;
alkulatif7 Bureau#ra#
/erdapat pendekatan sistematis terhadap patient safety, tetapi implementasinya masih terkotak$kotak, dan analisis terhadap insiden masih terbatas pada situasi keka insiden terjadi. )iri$)iri pada level ini0 $ $ $
4roaktif
Sudah ada system
yang
mengelola
risiko7insiden
yang
teriden:kasi +nformasi diabaikan 4elapor ditoleransi
/erdapat
pendekatan
komprehensif terhadap
budaya patient
safety, intervensi yang eviden#e$based sudah diimplementasikan Aenerative
4embentukan dan maintenan#e budaya patient safety adalah bagian sentral dari misi organisasi, efek:tas intervensi selalu
dievaluasi,
selalu
belajar
dari pengalaman yang salah
maupun yang berhasil, dan mengambil ndakan$ndakan yang berarti
untuk memperbaiki situasi.
)iri$#iri pada level ini0 $ $ $ $ D.
+nformasi di#ari se#ara akf 4elapor diberi dukungan Berbagi pertanggungjawaban
ASESMEN BUDAYA PASIEN SAETY Saat ini, budaya patient safety biasanya dinilai dengan self$#ompleon Nuesonnaires. Biasanya dilakukan dengan #ara mengirimkan kuesioner kepada semua sta6, untuk kemudian dihitung nilai rata$rata respon terhadap masing$ masing item atau faktor. Fangkah pertama dalam proses pengembangan budaya patient safety adalah dengan menilai budaya yang ada. /idak banyak alat yang tersedia untuk menilai budaya patient safety, salah satunya adalah 5anchester Patient Safety -rame!ork/ Biasanya ada jenis pernyataan yang
digunakan untuk
menilai dimensi budaya patient safety, pertama
adalah pernyataan$pernyataan untuk mengukur nilai, pemahaman dan sikap dan kedua adalah pernyataan$pernyataan untuk mengukur akti:tas atau perilaku yang bertujuan untuk pengembangan budaya patient safety, seper kepemimpinan, kebijakan dan prosedur 4ertanyaan kun#i untuk penilaian budaya paent safety
$
(pakah patient safety menjadi prioritas utama dari organisasi pelayanan kesehatan, termasuk pemimpinnyaC
$
(pakah patient safety dipandang sebagai sesuatu yang posive dan mendapatkan fokus perhatian pada semua akvitasC
$
(pakah ada sistem Oblame freeP untuk mengident:kasi an#aman$
an#aman pada patient safety, berbagi informasi dan belajar dari pengalamanC Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
<
$
(pakah ada penilaian resiko pada semua akvitas yang terjadi di dalam organisasi
pelayanan kesehatanC $
(pakah ada lingkungan kerjasama yang baik sehingga semua anggota m bisa berbagi informasi mengenai patient safetyC
$
(pakah
pasien
dan
keluarga
pasien
terlibat dalam proses
pengembangan patient safetyC
Survey Budaya eselamatan 4asien 2umah Sakit 'ospital Survey on 4aent Safety )ulture, dikeluarkan oleh (2Q '(meri#an oaspital 2esear#h and Quality pada bulan *ovember, 5>>8, didesain untuk mengukur opini staf rumah sakit men genai isue keselamatan pasien, medi#al errors, dan pelaporan insiden. Survey ini terdiri atas 85 item yang mengukur 5 dimensi keselamatan pasien. /abel $. Dimensi Budaya eselamatan 4asien dan Definisi D)-(%) B,&$9$ K((*$-$#
%$D(4)%))
. omunikasi terbuka
Staf bebas berbi#ara ketika mereka melihat sesuatu yang berdampak negatif bagi pasien dan bebas menanyakan masalah tersebut kepada atasan
5. omunikasi dan Umpan Balik mengenai insiden
Staf diberi informasi mengenai insiden yang terjadi, diberi umpan balik mengenai implementasi perbaikan, dan mendiskusikan #ara untuk men#egah kesalahan
&. Rrekuensi pelaporan insiden
esalahan
dengan
tipe
berikut
ini
dilaporkan0 'kesalahan diketahui dan dikoreksi sebelum mempengaruhi pasien '5kesalahan tanpa potensi #edera pada pasien '&kesalahan yang dapat men#ederai pasien tetapi tidak terjadi 8. ando6s dan /ransisi
+nformasi
mengenai
pasien
yang
penng
dapat
dikomunikasikan dengan baik antar unit dan antar shift.
9. Dukungan managemen untuk keselamatan pasien
1anagemen rumah sakit mewujudkan iklim bekerja yang mengutamakan keselamatan pasien dan menunjukkan bahwa keselamatan pasien merupakan priotitas utama
;. 2espon nonpunif
Staf merasa kesalahan dan pelaporan insiden dak
'dak menghukum
dipergunakan untuk menyalahkan mereka dan tidak
terhadap kesalahan
dimasukkan kedalam penilaian personal
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
=
<. 4embelajaran organisasi
esalahan dipergunakan untuk perubahan kearah posif dan perubahan dievaluasi efekfitasnya
4eningkatan berkelanjutan =. 4ersepsi keselamatan pasien se#ara keseluruhan
4rosedur dan sistem sudah baik dalam men#egah kesalahan dan hanya ada sedikit masalah keselamatan pasien
-. Staffing
@umlah staf #ukup untuk menyelesaikan beban kerja dan
jumlah
jam kerja sesuai untuk
memberikan pelayanan yang terbaik untuk keselamatan pasien >. Ekspektasi dan Upaya
(tasan
mempertimbangkan
masukan
staf
untuk
(tasan dalam
meningkatkan keselamatan pasien, memberikan pujian
meningkatkan keselamatan
bagi staf yang melaksanakan prosedur keselamatan
pasien
pasien, dan tidak terlalu membesar$besarkan masalah
. erja sama m antar unit
Unit kerja di rumah sakit bekerja sama dan berkoordinasi antara satu unit dengan unit yang lain untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien
5. erja sama dalam m
Staf saling mendukung satu sama lain, saling
unit kerja
menghorma, dan bekerja sama sebagai m
Survey ini juga mengandung dua pertanyaan kepada responden mengenai ngkat budaya keselamatan di unit kerja masing$masing dan banyaknya jumlah insiden yang telah mereka laporkan selama satu tahun terakhir. Sebagai tambahan, responden juga ditanyai mengenai
latar
belakang
responden
'unit
kerja,
jabatan staf, apakah mereka
berinteraksi langsung dengan pasien atau tidak. E.
PENGEMBANGAN BUDAYA PASIEN SAETY Salah satu tantangan dalam pengembangan patient safety adalah bagaimana mengubah budaya yang ada menuju budaya patient safety. Fangkah penng pertama adalah dengan menempatkan patient safety sebagai salah satu prioritas utama dalam organisasi pelayanan
kesehatan, yang didukung oleh eksekuf, m klinik, dan staf di semua level organisasi dengan pertanggungjawaban yang jelas. 4erubahan budaya sangat terkait dengan pendapat dalam organisasi.
esempatan
untuk
dan perasaan individu$ individu
mengutarakan opini
se#ara terbuka,
dan
keterbukaan ini harus diakomodasi oleh sistem sehingga memungkinkan semua individu untuk melaporkan dan mendiskusikan terjadinya adverse events. Budaya dak saling menyalahkan memungkin
individu untuk melaporkan dan mendiskusikan adverse events tanpa khawatir akan
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
-
dihukum. (spek lain yang penng adalah memaskan bahwa masing$masing individu bertanggung jawab se#ara personal dan kolekf terhadap patient safety dan bahwa keselamatan adalah kepenngan semua pihak
P(%5(-$%5$% B,&$9$ $4(#9 $)(% : $
1endeklarasikan patient safety sebagai salah satu prioritas
$
1enetapkan tanggung jawab eksekuf dalam program patient safety
$
1emperbaharui ilmu dan keahlian medis
$
1embudayakan sistem pelaporan tanpa menyalahkan pihak$pihak terkait
$
1embangun akuntabilitas
$
2eformasi pendidikan dan membangun organisasi pembelajar
$
1emper#epat perubahan untuk perbaikan
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
5>
BAB I BUDAYA KESELAMATAN KERJA A.
DEINISI Budaya adalah suatu #ara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikaf. Unsur$unsur sosio$budaya ini tersebar dan melipu banyak kegiatan sosial manusia. Budaya & adalah sifat, sikap dan #ara hidup'bekerja dalam perusahaan 7individu, yang menekankan penngnya keselamatan. "leh karena itu, budaya k& mempersyaratkan agar semua kewajiban yang berkaitan dengan keselamatan harus dilaksanakan se#ara benar, seksama, dan penuh rasa tanggung jawab. Budaya & di suatu perusahaan sebagai bagian dari budaya organisasi perusahaan bisa dilihat dari ga aspek, yaitu0 . (spek psikologis pekerja terhadap & '4sy#hologi#al aspe#ts, what people feel, what is believe 5. (spek perilaku & pekerja 'Behavioral aspe#ts, what people do, what is done &. (spek situasi atau organisasi dalam kaitan dengan & 'Situaonal aspe#ts, what organiIaonal has, what is said
A(+ ('#$-$, apa yang dirasakan seseorang sangat terkait dengan aspek 4ribadi '4E2S"*, seper misalnya #ara pikir, nilai, pengetahuan, movasi, harapan, dan lain$lain. A(+ +(&,$ berkaitan erat dengan perilaku sehari$hari 'BE(T+"U2, seper misalnya perilaku sehari$hari di perusahaan, kebiasaan$kebiasaan dalam & dan sebagainya. A(+ +(=5$ berkaitan erat dengan situasi lingkungan kerja 'E*T+2"*1E*/ seper apa yang dimiliki perusahaan7organisasi mengenai &, #ontohnya Sistem
B.
TUJUAN BUDAYA K3 /ujuan dari Budaya & itu sendiri adalah, agar para pekerja sadar akan penngnya &. Bagaimanapun juga, keselamatan pekerja lebih penng daripada apapun. "leh karena itu seap pekerja harus memiliki kesadaran untuk mengiku peraturan atau instruksi yang diberikan demi keselamatan mereka. /ujuan selanjutnya adalah lebih memenngkan keselamatan daripada hasil kerja. seap pekerja ditekankan untuk menjaga keselamatannya saat bekerja, dan lebih memenngkan keselamatan daripada hasil produksi. (pabila mereka berhadapan dengan proses produksi yang ber resiko, tentu mereka harus menggunakan 4( yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
5
C. CARA MENANAMKAN BUDAYA K3 4enetapan budaya keselamatan dan kesehatan kerja diantaranya adalah0 . Disiplin Disiplin merupakan salah satu faktor yang mendorong ter#apainya budaya & dalam sebuah perusahaan. Seap perusahaan harus menanamkan kedisiplinan di seap pekerjanya. @ika seap pekerja sudah disiplin, tentu mereka juga akan memperhakan tentang keselamatan dalam bekerja. Sehingga budaya k& di perusahaan itu dapat terbentuk. 5. 1enerapkan 9S 9S merupakan suatu 4embentukan program yang dimulai dari merubah lokasi kerja, dari perubahan perilaku, yang pada akhirnya akan membentuk sebuah sikap, dan jika hal tersebut sudah menjadi sikap kita hal itu akan membentuk sebuah budaya baru dalam hidup kita. a. Seiri 'pemilahan memilih barang$barang yang masih terpakai dengan barang$barang yang sudah dak terpakai. emudian,mengelompokan barang$barang tersebut, dan kita iden:kasi kelayakan dari barang$barang yang sudah kita kelompokan. b. Seiton 'penataan 4enataan atau penyimpanan dilakukan untuk memudahkan kita dalam proses pen#airan jika dibutuhkan. 4ada tahapan ini, 4elabelan akan membantu kita untuk mempermudah pen#airan. #. Seiso 'pembersihan +ndikator penentu kebersihan pada suatu tempat adalah debu. @ika, pada tempat kita masih terdapat debu jika di#olek dengan telunjuk. 1aka, tempat kita masih dinilai belum bersih. 4embersihan ini juga berkaitan dengan kesehatan kita. Dapat kita bayangkan berapa banyak parkel ke#il tersebut berterbangan dan terhirup masuk kedalam tubuh kita. d. Seiketsu 'pemantapan 4emantapan terhadap & langkah sebelumnya 'seiri,seiton,seiso agar peralatan dan fasilitas yang ada dapat terjaga dan terpelihara. Serta dak terdapat lagi barang yangdak diperlukan di tempat kerja, dan dak terjadi kedak teraturandi tempat kerja dan dak terdapat kotoran7kerusakan, sertaberusaha menjaga dan mempertahankan kondisi opmal.
e. Shitsuke 'pembiasaan Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
55
1embiasakan para pekerja untuk bekerja se#ara professional seper pada 8s sebelumnya. (gar hal tersebut menjadi sebuah runitas dan lama kelamaan akan membentuk pribadi yang disiplin. &.
1enggunakan 4oster )ara ini bisa dibilang #ara yang paling mudah, karena dengan memasang poster di tempat kerja, para pekerja diharapkan selalu teringat untuk membiasakan budaya & dalam seap kegiatan kerja mereka.
BAB II Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
5&
PENUTUP
4enilaian Budaya eselamatan adalah metode baru untuk meningkatkan keselamatan organisasi yang di dalamnya terdapat beberapa aspek 'pemilik, sta6, pegawai, pasien, pengunjung dll tentang budaya keselamatan, menegaskan bahwa keadaan akhir dari sistem dapat di#apai dari kondisi bahwa yang berbeda dan #ara yang berbedadengan demikian, sebuah organisasi dengan set tertentu dari atribut budaya mungkin bisa berhasil dalam men#apai keselamatan pasien, sedangkan organisasi lain dengan satu set yang berbedadari atribut budaya juga dapat berpotensi men#apai ngkat keberhasilan yang sama S em entara ma ka la h in i je la s menganj urkan bahwa uku ran kuan ta f da ri bud aya keselamatan
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
58
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
59
Pedoman Budaya Keselamatan Rumah Sakit
5;