PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI DOSEN: K. Dewi Budiarti, M.Kep
PENGERTIAN •
•
Infeksi Infeksi adalah peristiwa masuk dan penggandaan mikroorganisme mikroorganisme (agent) didalam tubuh penjamu (host) Penyakit infeksi adalah penyakit yg disebabkan oleh oleh suatu bibit b ibit penyakit seperti: bakteri, virus, riketsia, jamur, cacing, dsb atau merupakan manifestasi manifestasi klinis bila terjadi kerusakan jaringan dan atau fungsi fu ngsi bila reaksi radang/imun penjamu terpanggil
A. FAKTOR2 MIKROORGANISME PADA INF INFEKSI EKSI 1. Tran ansm smiisi sibi billit itas as Kemampuan transport agen menular yg hidup ke hospes. * secara langsung: batuk, bersin, ciuman, dsb * secara tidak langsung:indv langsung:ind v yg terinfeksi terinfeksi mengeluarkan organisme kelingkungan diendapkan kemudian ke hospes lain, dapat melalui udara, air, makanan, serangga, transfusi, dll
•
Transmisibilitas dipengaruhi oleh sifat intrinsik organisme, misalnya: - organisme berbentuk spora tahan terhadap kering - spirosaeta sifilis sangat sensitif terhadap kekeringan ekeringan dan perubahan suhu - daya tahan terhadap antibiotika
•
Masuknya agent infeksi melalui: 1) kontak langsung, misalnya penyakit kelamin 2) kontaminasi dan luka, misal infeksi luka dan rabies 3) inokulasi, misalnya gigitan serangga (malaria), serum (hepatitis) 4) menelan makan dan minum yg terkontaminasi terkontaminasi (hepatitis A, poliomiolitis, kolera) 5) menghirup debu dan droplet, misalnya influensa, tbc
2. Daya Invasi Kemampuan agent menular untuk bertahan atau didalam hospes untuk dapat menimbulkan infeksi. contoh: - vibrio cholerae hanya melekat pada mukosa usus - shigella dysentriae hanya dapat memasuki lapisan superfisial usus - salmonela thypy mampu menembus sampai aliran darah dan menyebar
3. Pathogenitas atau kemampuan untuk menimbulkan penyakit Kemampuan mikroorganisme untuk menyebabkan perubahanpatologik atau penyakit, akibat pengaruh: - eksotosin yg dikeluarkan mikroorganisme - endotoksin yg dikeluarkan dikeluarkan mikroorganisme mikroorganisme saat lisis - proses imunologis, misal basil tuberkulosa dimana penderita alergi dan mengalami nekrosis kaseosa - pembentukan pembentukan antigen-antibodi yg dapat menyebabkan kelainan - informasi genetik baru yg diwujudkan pada fungsi sel yg berubah, misal pada infeksi infeksi firus
B. FAKTOR2 HOSPES PADA INFEKSI Mekanisme pertahanan tubuh terhadap agen menular: 1. barier mekanisme tubuh (pertahanan mekanik) a) kulit dan mukosa orofaring - Kulit dan mukosa orofaring orofaring yg utuh merupakak barier mekanisme sederhana yg baik terhadap infeksi - dekontaminasi dekontaminasi fisik, kulit dapat melepaskan mikroorgnisme yg menempel ketika ketika lapisan kulit mengelupas atau oleh aliran saliva yg menghanyutkan partikel partikel secara mekanis pada mukosa urofaring - dekontaminasi kimiawi, sekresi kelenjar sebasea dan zat-zat yg terdapat pada saliva akan membersihkan membersihkan kulit dan mukosa orofaring orofaring dari mikroorganisme penyebab infeksi - dekontaminasi dekontaminasi biologis, kulit dan mukosa orofaring memiliki flora normal yg dapat menghambat perubahan mikroorganisme •
b) Saluran pencernaan - tingkat keasaman keasaman yg tinggi pada lambung merupakan kondisi yg tidak menguntungkan bagi kuman. - gerakan peristaltik usus dapat mempertahankan jml populasi bakteri tetap sedikit - adanya mucus yg disekresi lapisan usus dapat sebagai pelindung yg viscus pada permukaan usus kemudian kemudian didorong oleh peristaltik usus - sekret usus mengandung antibody yg menghambat bakteri - lapisan dalam usus besar yg banyak banyak flora normal sebagai pesaing bakteri dalam mendapat makanan serta mengeluark me ngeluarkan an substansi substansi antibaktery
c) Saluran pernaf pern afasan asan - beberpa epitel saluran pernafasan menghasilkan mucus dan sebagian besar memiliki silia pada permukaan lumen yg mampu menangkap dan mengeluarkan bakteri, bacteri yg terhirup dikeluarkan dengan cara digerakkan keluar, dibatukkan atau ditelan - adanya antibody didalam sekret s ekret - adanya makrofag makrofag dalam alveolus
d) Sawar pertahanan lain Permukaan Permukaan tubuh lain juga memiliki mekanisme pertahanan: - saluran kemih yaitu dengan lapisan epitel berlapis banyak dan adanya adanya aliran urin - konjungtiva konjungtiva secar s ecara a mekanis dan dengan air mata - vagina epitelnya kuat dan berlapis banyak serta banyak banyak mengandung flora norma serta adanya adanya sekresi sekresi mucus
2. Radang sebagai s ebagai Pertahanan Pertahanan 3. Fagositosis oleh makrofag pada kelenjar limfe 4. Makrofag dari sistem monosit makrofag
C. REAKSI HOSPES DENGAN JASAD RENIK •
Cara interaksi hospest dengan mikroorganisme: - komensalisme, antara hospest dan agent menular tidak saling menyerang atau menguntungkan bagi yg satu tanpa menimbulkan cidera pada yg lain - Mutualisme, interaksi hospest dan mikroorganisme saling menguntungkan - Parasitisme, menguntungkan bagi yg satu tapi merugikan bagi yg lain
•
Klasifikasi agent infeksi 1. Berdasrkan bangunan/struktur: virus DNA, virus RNA, bakteri kokus, bakteri batang 2. Berdasarkan patogenitas 3. Letak penggandaan, baik diluar ataupun didalam sel dibagi menjadi: - organisme intrasel obligat, hanya dapat tumbuh dan berkembang dalam sel penjamu - organisme intrasel fakultif, mampu tumbuh baik di dalam atau diluar sel - organisme ekstrasel, tumbuh dan berkembang diluar sel
•
Perubahan jaringan pada infeksi infeksi disebabkan oleh 3 hal: a. Kerus erusak akan an yg di diindu induk ksi age agen n b. Reaksi ra radang pe pejamu c. Reaksi imun penjamu
•
Organisme intrasel obligat dapat menyebabkan: 1) Nekrosis sel nekrosis akut terjadi jika penggandaan agen di dalam sel disertai perubahan yg menghentikan fungsi sel: poliomyelitis, poliomyelitis, hepatitis. Penyembuhan Penyembuhan terjadi bila reaksi imun penjamu efektif sehingga menetralisisr agent
2)Pembengkakan sel, misal pada sel hati yg bertahan hidup saat terjadi hepatitis vorus akut 3) Pembentukan inclusion body, terbentuk pada saat replikasi replikasi virus dan clamidia dalam sel 4) Pembentukan sel detia, terjadi pada beberapa infeksi virus. Misal virus measles (campak) 5) Infeksi virus laten - reaktif akibat stress, imunodefisiensi misalnya pada virus herves simpleks dan varicellazoster - onkogenesis, beberapa virus diduga menyebabkan neoplasma
•
•
Organisme intrasel Fakultif misalnya mycobacterium. pengaruh agen terhadap jaringan menggambarkan peradangan (granulomatosa) reaksi imun (nekrosis kaseosa) dan fibrosis yg merupakan proses penyembuhan Organisme Ekstrasel Beberapa mekanisme yg menyebabkan kerusakan jaringan oleh oleh organisme organisme ini: 1) pelepasan enzim yg bekerja local, misal streptococcus pyogenes menghasilkan hialurodinase hialurodina se shg shg infeksi mudah menyebar, menyebar, streptococcus yg menyebabkan eritrosit lisis
2) Menghasilkan vaskulitis local misalnya bacillus antacis 3) Menghasilkan toksin dan merusak sel yg jauh dari infeksi: - enditoksin en ditoksin yg menyebabkan vasodilatasi perifer dan syok. Kerusakan Kerusakan sel endotel dan mengaktifkan rangkaian koagulase,juga menimbulkan demam - eksotosin, misalnya pada tetanus - enterotoksin, enterotoksin, misal pada p ada vibrio cholerae
•
Perubahan jarinngan akibat respon penjamu terhadap infeksi: - penggandaan peng gandaan agen infeksi infeksi menyebabkan reaksi imun dan peradangan. - reaksi peradangan peradangan berfungsi membuat agen infeksi tidak aktif
JENIS2 PENYAKIT PENYAKIT INFEKSI 1. Bakteri a. Infeksi bakteri non spesifik - mengenai banyak tempat - dapat menimbulkan peradangan misal: stafilococcus, streptococcus, koliform gol. Haemofilus B proteus b. Infeksi bakteri spesifik misal: kolera, disentri, demam enteric, gonore, tuberkulosis, sifilis
2. Virus - memerlukan penjamu untuk bereproduksi - terdiri dari satu RNA atau DNA yg terkandung dalam selubung protein: kapsid - virus harus berikatan dengan membrane sel penjamu misal: ensefalitis, demam kuning, rubella, gondongan 3. Mikoplasma mirip bakteri tetapi lebih kecil dan mengandung peptidoglikan misal: pneumonia mikoplasma mikoplasma
4. Riketsia - memerlukan penjamu untuk bereproduksi secara seksual - mengandung DNA dan RNA - memiliki dinding petidoglikan - ditularkan melalui gigitan kutu misal: tifus 5. Klamidia - organisme unisel - bereproduksi secara aseksual dalam penjamu dan mengalami siklus replikasi misal: infeksi urogenital 6. Jamur - mencakup ragi (yeast) dan kaapang (mold) - memiliki intisel dan dinding sel misal: candidasi mulut dan vagina, kurap 7. Parasit: protozoa, cacing dan artopoda
GAMBARAN KLINIS Tergantung vector, tempat infeksi dan keadaan kesehatan awal penjamu 1. Infek Infeksi si oleh oleh virus, virus, bakte bakteri ri dan mikopl mikoplasma asma sering menimbulkan: - pembesaran KGB regional - demam (biasanya ringan pada virus) - nyeri tubuh - ruam atau erupsi kulit t.u pada infeksi virus
2. Infeksi oleh klamidia - disertai pengeluaran mukopurulen, gatal gatal dan rasa terbakar terbakar sat berk b erkemih, emih, misal pada servisitis 3. Riketsia - ruam kulit - demam menggigil - mialgia - pembentukan trombud di organ
4. Infeksi jamus - gatal di kulit atau kepala (superficial) - ruam atau perubahan warna kuku - plak putih pada rongga mulut - tanda-tanda pneumonia 5. Infeksi parasit - diare oleh parasit saluran cerna - demam disertai malaria - gatal dan ruam pada infeksi kulit
TERIMAKASIH