MISC Parasites Caused Anemia
HIPPOCAMPUS
2012
Parasites Caused Anemia (Malaria) dr. Sri Sundari, M.Kes Selasa, 22 April 2014
1. Parasites Caused Anemia a. Kasus : “ seorang laki -laki berusia 35 tahun datang ke Puskesmas karena merasa cepat lelah. Gejala ini sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien tidak merasa panas tetapi sering merasa kedinginan. Pasien sering merasa deg-degan. Gejala yanng lain selain yang dirasakan pasien di atas tidak ada.” b. Interpretasi kasus : Cepat lelah merupakan gejala yang bersifat general, sedangkan deg-degan (takikardi) dan kedinginan sudah menunjukan gejala yang lebih spesifik. Pasien tidak merasa panas namun sering merasa kedinginan (demam) penyebabnya bisa apa saja (general), misalnya : - Infeksi : o Parasit Beberapa parasit yang dapat menyebabkan anemia diantaranya Helminth (Trichuris trichuria [cacing kait], Hookworm [cacing tambang]), Intestinal Protozoa (Amubiasis [Entamoeba hystolitica], Giardiasis [Giardia lamblia], Balantidiasis [Balantidium coli]) dan Blood Protozoa (Malaria). * Nah, dari beberapa parasit yang menyebabkan anemia seperti yang sudah disebutkan di atas telah kita pelajari di Blok Alimentari Alimentari (instetinal protozoa dan Helminth) untuk itu di mohon teman-teman juga membuka materi tersebut ya... Mikroorganisme [bakteri, virus, Rickettia, dll] o Fungi [jamur] o - Alergi - Degenerasi - Malignansi (keganasan) - Kongenital Untuk menentukan kemungkinan terkuat dari beberapa kemungkinan diatas dan untuk mengeliminasi menuju satu diagnosis pasti, harus ditunjang dengan anamnesis secara mendalam, mendetail dan spesifik, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab dan pemeriksaan penunjang lainnya jika diperlukan.
2. Malaria Disebabkan oleh parasit jenis plasmodium, pada manusia terdapat 4 tipe malaria, bahkan sekarang katanya ada 5 tipe malaria, tetapi tipe malaria yang ke lima masih baru dan belum di ketahui banyak. Ini nih 4 tipe malaria tersebut : Tropical Malaria (aestivo-autumnal), merupakan jenis Plasmodium falciparum terberat yang dapat menyebabkan kematian. Benign Tertiana Malaria. Plasmodium vivax Ovale Malaria (malaria pernisiosa). Plasmodium ovale Plasmodium malariae Quartan Malaria, penyebabnya bakteri.
H e m a t o l o
&
L
m
h a t I c S
s t e m
E : Lina & Mentari | L : -
00
MISC 2012
Parasites Caused Anemia
HIPPOCAMPUS
Keterangan: - Kiri: Malaria Falciparum - Kanan: Plasmodium vivax Dari ke-4 tipe diatas memiliki spesies yang berbeda-beda. Adapun dari jenis infeksinya terdapat 2 jenis infeksi, yaitu : -
-
Infeksi murni : merupakan infeksi yang hanya terdiri dari satu penyebab infeksi saja. Periodisitasnya demam, menggigil dan berkeringat banyak. Tiap-tiap tipe plasmodium memiliki periodisitas yang berbeda-beda pula. Infeksi campuran : merupakan lebih dari satu penyebab infeksi. Tidak dapat dilihat dari periodisitasnya.
b. Daur Hidup Daur hidup ke-4 spesies malaria pada manusia umumnya sama. Prosesnya terdiri dari fase seksual eksogen (sporogoni) dalam badan nyamuk anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebrata.
00
H e m a t o l o E: Lina & Mentari | L : -
&
L
m
h a t I c S
s t e m
MISC Parasites Caused Anemia
HIPPOCAMPUS
2012
Fase aseksual memiliki 2 daur, yaitu : 1. Daur eritrosit dalam darah (skizogoni eritroosit) 2. Daur dalam sel parenkim hati (skizogoni eksoeritroosit) atau stadium jaringan dengan : a. skizogoni pra-eritroosit (skizogoni eksoeritroosit primer) setelah sporozoit masuk ke dalam sel hati. b. skizogoni eksoeritroosit sekunder yang berlangsung di dalam hati. Hasil penelitian pada malaria primata menunjukan bahwa ada dua populasi sporozoit yang berbeda, yaitu sporozoit yanng tetap “tidur” (dormant) selama periode tertentu (disebut hipnozoit) sampai menjadi aktif kembali dan mengalami pembelahan skizogoni. Fase aseksual dalam darah : Waktu antara permulaan infeksi sampai parasit malaria ditemukan dalam darah tepi disebut masa pra-paten. Masa ini dapat dibedakan dengan masa tunas/inkubasi yang berhubungan dengan timbulnya gejala klinis malaria. Merozoit yang dilepaskan oleh skizon jaringan mulai menyerang eritrosit. Invasi merozoit bergantung pada interaksi reseptor pada eritrosit, glikoforin dan merozoit sendiri. Sisa anterior merozoit melekat pada membran eritrosit, kemudian membran merozoit menebal dan bergabung dengan membran plasma eritrosit, lalu melakukan invaginasi, membentuk vakuol dengan parasit berada di dalamnya. Pada saat merozoit masuk, selaput permukaan dijepit sehingga lepas. Seluruh proses ini berlangsung selama kurang lebih 30 detik. Stadium termuda dalam darah berbentuk bulat, kecil, beberapa diantaranya mengandung vakuol sehingga sitoplasma terdorong ke tepi dan inti berada dikutubnya. Oleh karena sitoplasma memiliki bentuk lingkaran, maka parasit muda disebut bentuk cincin. Selama pertumbuhan bentuknya berubah menjadi tidak teratur. Stadium muda ini disebut trofozoit. Parasit mencernakan hemoglobin dalam eritrosit dan sisa metabolismenya berupa pigmen malaria (hemozoin dan hematin). Pigmen yang mengandung zat besi dapat dilihat dalam parasit sebagai butir-butir berwarna kuning tengguli hingga tengguli hitam yang makin jelas pada stadium lanjut. Setelah masa pertumbuhan, parasit berkembang biak secara aseksual melalui proses pembelahan yang disebut skizogoni. Inti parasit membelah diri menjadi sejumlah inti yang lebih kecil. Kemudian dilanjutkan dengan pembelahan sitoplasma untuk membentuk skizon. Skizon matang mengandung bentuk-bentuk bulat kecil, terdiri dari inti dan sitoplasma yang disebut merozoit. Setelah proses skizogoni selesai, eritrosit pecah dan merozoit dilepaskan dalam aliran darah ( sporulasi). Kemudian merozoit memasuki eritrosit baru dan generasi lain di bentuk dengan cara yang sama. Pada daur eritrosit, skizogoni berlangsung berulang-ulang selama infeksi dan menimbulkan parasitemia yang meningkat dengan cepat sampai proses dihambat oleh respon imun hospes. Perkembangan parasit dalam eritrosit menyebabkan perubahan pada eritrosit, yaitu menjadi lebih besar, pucat dan bertitik-titik pada P.vivax. Perubahan ini khas untuk spesies parasit. Periodisitas skizogoni berbeda-beda tergantung dari spesiesnya. Daur skizogoni (fase eritrosit) berlangsung 48 jam pada P.vivax dan P.ovale kurang dari 48 jam pada P.falciparum dan 72 jam pada P.malariae.
Keterangan: Schizont Stages
H e m a t o l o
&
L
m
h a t I c S
s t e m
E: Lina & Mentari | L : -
00
MISC 2012
Parasites Caused Anemia
HIPPOCAMPUS Fase seksual dalam darah :
Setelah 2 atau 3 generasi (3-15 hari) merozoit dibentuk, sebagian merozoit tumbuh menjadi bentuk seksual (gametositogenesis). Bentuk seksual tumbuh tetapi intinya tidak membelah. Gametosit mempunyai bentuk yang berbeda-beda pada berbagai spesies. Pada P.falciparum bentuknya seperti sabit/pisang bila sudah matang. Pada spesies lain bentuknya bulat. Pada semua spesies plasmodium dengan pulasan khusus, gametosit betina (makrogametosit) mempunyai sitoplasma berwarna biru dengan inti kecil padat dan pada gametosit jantan (mikrogametosit) sitoplasma berwarna biru atau merah muda dengan inti besar dan difus. Kedua macam gametosit mengandung banyak butir-butir pigmen.
Keterangan: Fase Seksual (Gametosit Stages) Gametosit, male (microgametocytes) dan female (macrogametocytes), dihisap oleh Anopheles. Kemudian gametosit bermultiplikasi membentuk sklus sporogonik. Di dalam perut nyamuk, mikrogamet akan berpenetrasi dengan makrogamet membentuk zygot. Zygot inilah yang akan berkembang menjadi motil dan mengalami elongasi (ookinetes), selanjutnya akan menginvasi dinding midgut nyamuk dan berkembang menjadi oocysts. oocysts akan berkembang, rupture dan melepaskan sporozoites, kemudian menuju kelenjar ludah nyamuk. Dan akan bersiap untuk inokulasi ke manusia. 1. Patofisiologi Anemia Multifaktorial, lisis meningkat, excess removal of uninfected RBC accounts for 90% loss. - Hal Ini mungkin dimediasi oleh stress oksidatif, peningkatan penuaan dan gangguan deformabilitas dari RBC - Ada gangguan respon sumsum tulang - Pelepasan TNF-alfa merusak atau mengganggu dari eritropoetin, menurunkan respon sel progenitor eritroid untuk memadai EPO, dan peningkatan aktivitas eritrofagositik. 1. Anemia normositik normokromik dengan poor reticulocyte resp. 2. Jika mikrositik sering karena thalassemia dan defesiensis besi. 2. Diagnosis Gold standart : blood smear (thick and thin) – mikroskop 3. treatment Kloroquine Fancidar (sulfadoxine-pyrimethamine) Mefloquine Malarone (atavaquone-proguanil) ACT (artemisinin combination therapies) : terapi paling terbaru. Tapi jangan lupa : doxycycline, quinine.
00
H e m a t o l o E: Lina & Mentari | L : -
&
L
m
h a t I c S
s t e m
MISC Parasites Caused Anemia
HIPPOCAMPUS
2012
Latihan Soal 1. Seorang laki laki penggembala 35 tahun yang tinggal di sekitar danau Lindu pergi ke puskesmas setempat karena gatal-gatal di seluruh tubuhnya, ia juga mengeluhkan badannya panas dan sakit kepala. Kadang-kadang batuk , kondisi ini sudah dirasakan sekitar 3 minggu yang lalu. Laki-laki tersebut punya kebiasaan setiap habis menggembala memandikan ternaknya di sungai terdekat. Apa penyebab paling mungkin? a. Opistorchis viverini b. Shistoma japonicum c. S. hematobium d. Trypanosoma e. F. hepatica 2. Bagaimana cara penularan penyakit tersebut? a. Memakan telur yang infektif b. Meminum air yang mengandung miracidium c. Cercaria menembus kulit d. Memakan makanan yang terkontaminasi larva e. Memakan tumbuhan air mentah yang mengandung miracidium 3. Kissing cell merupakan manifestasi perubahan leukosit yang menandakan adanya... a. Dengue hemoragic disease b. Malaria c. Mononucleosis infectiosa d. Tuberculosis e. Thypoid
H e m a t o l o
&
L
m
h a t I c S
s t e m
E: Lina & Mentari | L : -
00
MISC 2012
Parasites Caused Anemia
HIPPOCAMPUS
4. Seorang laki-laki 35 tahun penambang pasir, memeriksakan diri ke puskesmas karena jantung berdebar-debar. sudah hampir sebulan merasakan gejala tersebut. selain itu di juga merasa cepat lelah dan berkunang-kunang sehingga tidak kuat lama bekerja Hmt: 21%, AE: 4.500.000/mm3, Hb: 7gr/dl, AL: 8000/mm3. Apa penyebab paling mungkin? a. Ascaris lumbricoides b. Tricuris trichiura c. Trichinella spiralis d. E. vermicularis e. Necator americanus 5. Bagaimana cara infeksi pada pasien tersebut? a. Inhalasi b. Retroinfeksi c. Masuknya larva d. Memakan telur infektif e. Memakan larva infektif 6. Apa obat yang paling sesuai? a. Mebendazole 100 mg2x sehari b. Pirantel pamoate 50mg 2x sehari c. Piperazine 30 mg 2x sehari d. Metronidazole 500 mg 3x sehari e. Prazikuantel 100 mg 3x sehari 7. Apa pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan spesies penyebab pada pasien tersebut? a. Feces konsentrasi b. Scot tape c. Pemeriksaan dengan lugol d. Feces rutin e. Harada mori 8. Gold standar untuk pemeriksaan malaria adalah... a. Sediaan darah tebal dan tipis b. Sediaan darah tebal c. Sediaan darah tipis d. Biopsi hati e. Semua salah 9. Sediaan jenis apa yang digunakan untuk menentukan diagnosis malaria? a. Sediaan darah tebal dan tipis b. Sediaan darah tebal c. Sediaan darah tipis d. Biopsi hati e. Semua salah 10. Pengobatan untuk malaria, telah banyak mengalami perkembangan. Berikut ini merupakan obat yang menjadi drug of choice adalah... a. Doxyciclin b. Guinine c. Kina d. Act e. Bukan salah satu diatas
00
H e m a t o l o E: Lina & Mentari | L : -
&
L
m
h a t I c S
s t e m