PARADIGMA SEHAT DAN SAKIT
1.
2.
3.
4.
NAMA : Ichram Riyadi NIM :04122505003 NO. Absen : 22 Tugas Paradigma Apa arti Paradigma Sehat menurut arti Paradigma ? Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Cara pandang ini menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Dengan diterapkannya paradigma ini, diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Apa arti paradima Sehat menurut difinisi sehat WHO dan Depkes ? Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari d ari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 Tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Dan menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa : Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Apa arti Paradigma Sehat menurut pendapat anda para calon spesialis untuk anda dan pasien anda? Ilmu penyakit pen yakit dalam (IPD) keberadaannya keberadaann ya sebagai disiplin ilmu yang unik mempelajari ilmu kedokteran dengan sudut pandang klinis (clinical thinking) dan holistik yang bersifat humanistis sebagai obyek forma, sedangkan obyek materinya adalah manusia dewasa secara utuh dengan keterkaitan seluruh sistem organ tubuh yang mengalami gangguan. Atas dasar pandangan ini dapatlah dikatakan bahwa keunikan atas dasar klinis dan humanistis merupakan karakteristik IPD. Ilmu penyakit dalam mempunyai sasaran sebagai obyek materi yaitu "si pasien dewasa" dan bertujuan untuk penyembuhan yang optimal penyakit secara utuh. Hal ini menjadi salah satu dasar profesionalisme bagi para penyandang ahli penyakit dalam sebagai misi IPD, terhadap pasien dewasa seutuhnya. Apa arti Paradigma Sakit menurut arti Paradigma ? Paradigma sakit adalah cara pandang dalam upaya kesehatan yang mengutamakan upaya kuratif dan rehabilitatif. Penanganan kesehatan penduduk menekankan pada penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit, penanganan penduduk yang sakit secara individu dan spesialistis. Hal ini
menjadikan kesehatan sebagai suatu yang konsumtif. Sehingga menempatkan sektor kesehatan dalam arus pinggir (sidestream) pembangunan. 5. Apa arti paradima Sakit menurut Natural History of Diseases ? Tahap sakit/penysakit menurut Riwayat Alamiah Penyakit ( Natural History of Diseases) Tahap Pre-Patogenesis ( Stage of Susceptibility) • sudah terjadi interaksi antara host dengan bibit pen yakit serta lingkungan • interaksi ini masih berada diluar tubuh. • penyakit belum ditemukan • daya tahan tubuh host masih kuat. • kondisi seseorang masih terlihat sehat. Tahap inkubasi (Stage of Pre symptomatic Disease) • bibit penyakit sudah masuk ke dalam tubuh host • gejala penyakit belum tampak dlm keadaan latent atau sub klinik (bisa dikenali dg uji serologi). • masa inkubasi yang berbeda-beda, ada yang beberapa jam, hari, minggu, bulan bahkan sampai bertahun-tahun. • tahap inkubasi dimulai dari masuknya bibit pen yakit sampai sesaat sebelum timbulnya gejala. • Jika daya tahan tubuh tidak kuat maka penyakit akan berjalan terus yang mengakibatkan terjadinya gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh, sehingga pada suatu saat penyakit makin bertambah hebat dan timbul gejalanya. • Horison Klinik : adalah garis yang membatasi antara tampak atau tidaknya gejala penyakit. Tahap Penyakit Dini ( Stage of Clinical Disease) • dihitung mulai dari munculnya gejala penyakit. • penjamu sudah merasakan sakit tetapi sifatnya masih ringan. • umumnya penderita masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari shg sering tdk datang berobat. • Perawatan penderita pada tahap ini biasanya cukup dengan berobat jalan. • Jika tidak diobati dapat mendatangkan masalah lanjutan yang makin besar antara lain: – penyakitnya akan semakin parah dan memerlukan perawatan yang relatif mahal. – dapat menularkan kepada orang lain dan dapat menimbulkan KLB atau wabah di masyarakat. Tahap Penyakit Lanjut: • Apabila penyakit makin bertambah hebat, penyakit masuk dalam tahap penyakit lanjut. • penderita sudah tidak dapat melakukan pekerjaan • jika datang berobat umumnya telah memerlukan perawatan (bad rest). Tahap Akhir Penyakit • Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berhenti. • Bisa menjadi beberapa keadaan yaitu:
a. Sembuh Sempurna : bentuk dan fungsi tubuh kembali semula seperti keadaan sebelum menderita penyakit. b. Sembuh dengan cacat : – kesembuhannya tidak sempurna karena ditemukan adanya kondisi cacat pada pejamu. – kondisi cacat bisa berupa cacat fisik, fungsional, mental dan sosial. c. Karier – perjalanan penyakit seolah-olah terhenti karena gejala penyakit memang sudah tidak tampak lagi. – sebenarnya dalam diri pejamu masih ditemukan bibit penyakit yang pada suatu saat penyakit dapat timbul kembali bila gaya tahan tubuh menurun. – tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tetapi juga masyarakat, karena bisa menjadi sumber penularan penyakit. d. Kronis – Pada tahap ini perjalanan penyakit tampak berhenti karena gejala penyakit tidak berubah, artinya tidak bertambah berat dan ataupun tidak bertambah ringan. – pada dasarnya pejamu tetap berada dalam keadaan sakit. e. Meninggal Dunia – Terhentinya perjalanan penyakit bukan karena sembuh tetapi karena pejamu meninggal dunia. – bukan keadaan yang diharapkan. 6. Apa arti paradigma Sakit menurut model Engel Pada tahun 1977 George Engel memperkenalkan suatu konsep baru dalam penanganan gangguan medis yaitu konsep biopsikososial. Konsep biopsikososial adalah suatu konsep yang melibatkan interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan sosial dalam upaya memahami proses penyakit dan sakitnya seseorang yang memandang pikiran dan tubuh sebagai satu kesatuan. Pendekatan tersebut membawa pengertian bahwa kondisi sakit bukan saja dari segi medis fisik tetapi juga dari kondisi psikologis yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. 7. Apa arti Paradigma Sakit menurut Klasifikasi penyakit? Klasifikasi penyakit merupakan satu upaya untuk meningkatkan akurasi diagnosis mempergunakan hasil-hasil dari pemeriksaan gejala, tanda, test, dan pembuatan kriteriadiagnosis. Klasifikasi penyakit dapat dilakukan berdasarkan agen penyebabnya, patologi penyakit, organ yang terserang, cara pengobatannya, cara penularannya, cara masuk ataukeluarnya penyakit dan faktor keterpaparan atau kepekaannya. A. Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular 1. Penyakit infeksi/menular (communicable diseases) : Penyakit menular melalui air Penyakit menular melalui udara
Penyakit menular melalui kelamin Penyakit menular melalui binatang 2. Penyakit non-infeksi/tidak menular : Penyakit kongenital dan herediter Penyakit alergi dan radang Penyakit degeneratif atau kronis Penyakit metabolik Kanker / penyakit neoplastik
Paradigma Sehat atau Paradigma Sakit ? Paradigma sehat Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Cara pandang ini menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Dengan diterapkannya paradigma ini, diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat : a. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif b. Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat produktif sosial ekonomis. c. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degeneratif d. Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan khusus e. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk. Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan “Health program for survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan “Health Program for human development”. Paradigma sehat dicanangkan Depkes pada tanggal 15 September 1998. Upaya pelayanan kesehatan yang menekankan upaya kuratif-rehabilitatif kurang menguntungkan karena : a. Melakukan intervensi setelah sakit b. Cenderung berkumpul di tempat yang banyak uang. c. Dari segi ekonomi lebih cost effective d. Melakukan tindakan preventif dari penyakit, agar tidak terserang penyakit.
Paradigma sakit Paradigma sakit adalah cara pandang dalam upaya kesehatan yang mengutamakan upaya kuratif dan rehabilitatif. Penanganan kesehatan penduduk menekankan pada penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit, penanganan penduduk yang sakit secara individu dan spesialistis. Hal ini menjadikan kesehatan sebagai suatu yang konsumtif. Sehingga menempatkan sektor kesehatan dalam arus pinggir (sidestream) pembangunan (Does Sampoerna, 1998). Hingga saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia ternyata masih mengusung paradigma sakit. Umumnya, masyarakat baru mengunjungi dokter ketika sakit melanda. Padahal, memelihara kesehatan wajib dilakukan dalam keadaan apapun.
Nah intinya disini kita bisa simpulkan : - Perilaku sakit -> segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan - Perilaku sehat -> tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, personal hygiene, penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan bergizi
Sekarang kita sudah mengetahui secara jelas paradigma sehat atau paradigma sakit. So, kita mau memilih yang mana? Nah sekarang kita kembalikan pada pribadi masing-masing sesuai presepsi yang ada pada diri kita. Mau sehat? Ubah persepsi kita dari sakit menjadi sehat mulai dari sekarang :) Mau sehat lagi? Yukk, belajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat biar lebih tau dan bisa megubah persepsi masyarakat demi Indonesia Sehat. SEMANGAT !! :D
Pengertian sehat menurut WHO adalah "Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity". (WHO) membuat
defenisi universal yang menyatakan bahwa pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dala m defenisi sehat yaitu: 1. Sehat Jasmani Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal. 2. Sehat Mental Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat" (Men Sana In Corpore Sano). 3. Sehat Spritual Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.