PAPER TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE APLIKASI TEKNIK DRAINASE PADA PERKEBUNAN KARET
OLEH : Anton Hermadi 05081006003
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA 2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Belakang Indonesia merupakan daerah yang beriklim basah, dimana pemakaian air tergantung pada jumlah dan kejadian hujan. Curah hujan pada umumnya cuku cukup p tapi tapi jara jarang ng seka sekali li seca secara ra tepa tepatt sesu sesuai ai deng dengan an kebu kebutu tuha han n untu untuk k pertumbuhan pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu perlu dikembangkan dikembangkan system pengairan pengairan yang baik, agar ketersediaan air dapat mencukupi selama periode tumbuh. Pengemb Pengembanga angan n perkebun perkebunan an karet karet memberi memberikan kan peranan peranan penting penting bagi perekon perekonomi omian an nasional nasional,, yaitu yaitu sebagai sebagai sumber sumber devisa, devisa, sumber sumber bahan bahan baku industri industri,, sumber sumber pendapat pendapatan an dan kesejah kesejahtera teraan an masyar masyarakat akat serta serta sebagai sebagai penge pengemb mbang angan an pusat pusat-pu -pusat sat pertum pertumbuh buhan an pereko perekonom nomia ian n di daerah daerah dan dan sekaligus berperan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Tanaman karet merupak merupakan an salah salah satu komodit komoditii perkebun perkebunan an yang yang mendudu menduduki ki posisi posisi cukup cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas produktifitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya . Untuk membangun kebun karet diperlukan manajemen dan teknologi budida budidaya ya tanama tanaman n karet karet yang yang mencaku mencakup, p, kegiatan kegiatan sebagai sebagai berikut, berikut, Syarat Syarat tumbuh tanaman karet , Klon‐klon karet rekomendasi , Bahan tanam/bibit , Persiap Persiapan an tanam tanam dan penanam penanaman an , Pemeli Pemelihara haraan an tanaman tanaman:: pengenda pengendalia lian n gulma, pemupukan dan pengendalian penyakit , Penyadapan/panen. ( Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007). Kapasitas infiltrasi curah hujan dari permukaan tanah ke dalam tanah sangat berbeda-beda, karena bergantung pada kondisi tanah di tempat yang bersa bersangk ngkut utan. an. Bila Bilama mana na curah curah hujan hujan menca mencapai pai permu permukaa kaan n tanah, tanah, maka maka seluruh atau sebagiannya akan diabsorbsi ke dalam tanah. Bagian yang tidak diabsorbsi akan menjadi limpasan permukaan (surface runoff). Curah hujan yang mencapai permukaan tanah akan bergerak sebagai limpasan permukaan
atau atau infi infitr tras asi. i. Air Air yang yang meng mengin infi filt ltra rasi si ke dala dalam m tana tanah h meni mening ngka katk tkan an klembaban tanah atau terus ke air tanah.
B . Tujuan Tujuan pembahasan pembahasan ini untuk mengetahui mengetahui mengenai pembuatan drainase pada perkebuban karet dan drainase jenis apa saja yang biasa diaplikasikan pada lahan perkebuanan karet.
II.
TINJAU JAUAN PU PUSTAKA
Drainase adalah kepentingan utama dalam reklamasi tanah yang beragam dan dan kerap kerap kali kali yang yang teren terendam dam air. air. Bahka Bahkan n jika jika hanya hanya daerah daerah itu itu yang yang tela telah h diusahakan diusahakan pertaniannya pertaniannya dipertimbangkan, dipertimbangkan, drainase menguntungkan menguntungkan pertanian pertanian dan masyarakat umum dalam banyak cara. Sebagai contoh drainase yang baik (1) memberikan kemudahan pembajakan dan penanaman sawah (2) memperpanjang musim tumbuh tanaman, (3) menyiapkan kelembaban tanah yang lebih berarti , (4) mengurangi erosi tanah dan pengaluran dengan meningkatkan infiltrasi air keda kedala lam m tana tanah, h, (5) (5) memb member ersi sika kan n peng pengga gara rama man n tana tanah h dan dan (6) (6) menj menjam amin in temperatur tanah lebih tinggi. Sumber utama dari kelebihan air yang membuat drainase yang diperlukan pada bagian tanah irigasi adalah kehilangan akibat rembesan dari resefoar atau saluran dan kehilangan akibat perkolasi dalam dari tanah irigasi. Pemakaian air secara efisien pada daerah irigasi yang lebih tinggi mengurangi keperluan drainase dari tanah yang lebih rendah. Penggenangan dari daerah yang lebih rendah sejalan dengan limpahan sungai dengan saluran-saluran drainase alamiah selam periode aliran aliran maksim maksimum um merupak merupakan an pembent pembentuk uk sumber sumber kelebiha kelebihan n air dalam dalam daerah daerah aliran aliran air lembah lembah tertent tertentu u dalam dalam daerah daerah kering kering dari berbagai berbagai arah .(Busta .(Bustami, mi, Fuad., 1999). Kendala kejenuhan lahan yang berlebihan setelah penanaman dapat diatur dengan sistem drainase tanah. Tujuan drainase lahan selain untuk menaikkan muka air tanah juga dapat menyisahkan lengas tanah untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan lain untuk mempercepat mempercepat hilangnya air gravitasi dan mempertahankan agar air kapiler selalu berada pada daerah perakaran selama pertumbuhan tanaman. Kandungan tanah yang tersedia sebagai hasil dari sistem drainase menjadi pasok untuk kebutuhan air tanaman sekaligus menjadi sumber irigasi bawah permukaan permukaan
(subsurface irigation). Pasok lengas ini sangat bermanfaat bagi tanaman di lahan sawah tadah hujan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian air irigasi. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan adanya peningkatan dari 1.0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada tahun 1995 dan 1.9 juta ton pada tahun 2004. Pendapatan Pendapatan devisa dari komoditi ini pada tahun 2004 mencapai US$ 2.25 milyar, yang yang merup merupaka akan n 5% dari dari pendap pendapat atan an devis devisaa non non-m -mig igas. as. Seju Sejuml mlah ah lokasi lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk pertanaman karet, sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih dari 3.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85% merupakan perkebunan karet milik rakyat, dan hanya 7% perkebunan besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta. Produksi karet secara nasional pada tahun 2005 mencapai angka sekitar 2.2 juta ton. Jumlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan memberdayakan lahanlahan pertanian milik petani dan lahan kosong / tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan perkebunan karet. Dengan memperhatikan memperhatikan adanya peningkatan peningkatan permintaan permintaan dunia terha terhadap dap komodi komoditi ti karet karet ini ini dimasa dimasa yang yang akan akan datan datang, g, maka maka upaya upaya untuk untuk meni mening ngka kata taka kan n pend pendap apat atan an peta petani ni mela melalu luii perl perlua uasa san n tana tanama man n kare karett dan dan perem peremajaa ajaaan an kebun kebun bisa merupak merupakan an langkah langkah yang efektif efektif untuk untuk dilaksa dilaksanaka nakan. n. Guna mendukung hal ini, perlu diadakan bantuan yang bisa memberikan modal bagi petani atau pekebun swasta untuk membiayai pembangunan pembangunan kebun karet dan pemeliharaan tanaman secara intensif (Direktorat (Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007). 2007). Drainase yang cukup meningkatkan susunan tanah dan meningkatkan serta menyempurnakan menyempurnakan produktivitas tanah. Drainase adalah kepentingan kepentingan utama dalam reklamasi tanah yang beragam dan kerap kali juga terendam air. Bahkan jika hanya daerah itu yang telah diusahakan pertaniannya dipertimbangkan, drainase mengunt menguntungk ungkan an pertania pertanian n irigasi irigasi dan masyar masyarakat akat umum umum dalam dalam banyak banyak cara, cara, sebagai contoh drainase yang baik (1) memberikan kemudahan perpajakan dan penanaman penanaman se awal mungkin; (2) memperpanjang memperpanjang musim tanam; (3) menyiapkan
kele kelem mbaba baban n
tana tanah h
yang yang
bera berart rtii
dan dan
maka makana nan n
untu untuk k
tana tanama man n
deng dengan an
meningkatkan kedalaman tanah untuk daerah akar; (4) membantu fentilasi tanah dan (5) mengurangi erosi tanah dan penyaluran dengan meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah. Daerah basah keperluan drainase bahkan lebih besar dari pada daerah kering. Pada daerah kering biasanya mengikuti daerah irigasi sedangkan pada daerah basah kerap kali drainase harus mendahului pengembangan pengembangan pertanian pertanian dan kerap kali harus mendahului tempat tinggal manusia, dan juga kerap kali daerh drainase adalah daerah pertanian yang sangat produktif. Tantangan adalah evaluasi secara tepat kegunaan potensial dari untuk perencanaan dan penempatan drainase. Kebutuhan Kebutuhan air atau evapotrans evapotranspirasi pirasi tanaman (ETc) adalah dua istilah istilah yakni yakni evaporas evaporasii dan transpirasi transpirasi.. Kebutuha Kebutuhan n air berlaku berlaku untuk untuk kebutuha kebutuhan n air tanaman. Apabila kebutuhan air suatu tanaman diketahui, kebutuhan air yang lebih besar dapat dihitung. Evaporasi adalah proses diamana air berpindah dari tanah tanah dan kumpula kumpulan n air air lain lainny nyaa di bumi bumi ke atmo atmosfe sfer. r. Sala Salah h satu satu faktor faktor yang yang memp mempeng engar aruhi uhi evapo evaporas rasii adal adalah ah radia radiasi si matah matahari ari (sola (solarr radiat radiatio ion). n). Radia Radiasi si mataha matahari ri dipengar dipengaruhi uhi oleh penutupa penutupan n awan, awan, sehingga sehingga radiasi radiasi matahar mataharii yang yang sampai dipermukaan bumi sangat bervariasi (Bustami, Fuad., 1999).. Faktor yang mempengaruhi evaporais adalah suhu udara, suhu air, kelembaaban kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari, dan lain-lain yang saling berhubungan satu sama lain. Laju evaporasi berbeda-beda sesuai dengan warna dan daya pantul permuk permukaan aan (Albedo (Albedo). ). Makin Makin terang terang warna warna permukaa permukaan n makin makin besar besar albedony albedonyaa sehingga penguapan besar (misalnya padang pasir). Sebalikya Sebalikya makin gelap warna permuk permukaan, aan, makin makin kecil kecil albedony albedonyaa sehingg sehinggaa penguapa penguapanny nnyaa kecil kecil (misaln (misalnya ya daerah hutan). Transpirasi pada dasarnya merupakan proses dimana air menguap dari tanaman melaui daun ke atmosfer. Sistem perakaran tanaman mengadopsi air dalam dalam jumlah jumlah yang yang berbedaberbeda-beda beda dan ditrans ditransmis misikan ikan melalui melalui tumbuha tumbuhan n dan melalui mulut daun. Evapotranspirasi adalah proses dimana air berpindah dari pemukaan bumi ke atmosfer termasuk evaporasi air dari tanah dan transpirasi dari
tanaman melalui jaringan tanaman, melalui transfer panas laten persatuan area. Menu Menuru rutt Ly Lyns nsle lei, i, dkk. dkk.,, (199 (1996) 6) meny menyat atak akan an bahw bahwaa ada ada tiga tiga fakt faktor or yang yang mendukung kecepatan evapotranspirasi yaitu: 1. Faktor iklim mikro, mencakup mencakup radiasi radiasi netto, netto, suhu, suhu, kelembaban, kelembaban, dan angin. angin.
2.
Fakt Faktor or tanam tanaman, an, menca mencakup kup jenis jenis tanam tanaman an,, struk struktur tur tanam tanaman an,, stadi stadiaa perke perkemb mbang angan an sampai sampai masak masak,, kete keterat ratura uran n dan banya banyakny knyaa stom stomata ata,, mekanisme menutup dan membukanya stomata.
3.
Faktor tanah, mencakup kondisi tanah, aerase tanah, potensial air tanah, dan kecepatan air tanah bergerak ke akar tanaman. Infiltrasi Infiltrasi adalah masuknya masuknya air dari atas k e dalam permukaan tanah. Daya
infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan yang ditentukan oleh kondisi permukaan, permukaan, termasuk lapisan atas tanah. Besarnya Besarnya daya infiltrasi dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari.( Sjamsuddin, E.AS. Karma.1996). Proses infiltrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tekstur dan struktur tanah, persediaan air awal , kegiatan biologi dan unsur organik. Tanah remah remah akan memberi memberikan kan kapasitas kapasitas infiltr infiltrasi asi lebih besar besar dari pada tanah liat. Tanah dengan pori-pori jenuh airnya mempunyai kapasitas yang lebih kecil yang diban dibandin dingka gkan n tanah tanah kerin kering. g. Menur Menurut ut Micha Michael el (1978) (1978),, ada ada 3 meto metode de dalam dalam menentu menentukan kan karakte karakterist ristik ik infiltr infiltrsi si tanah tanah untuk untuk meranca merancang ng suatu suatu sistem sistem irigasi, irigasi, yaitu a) menggunakan ring infiltrometer, infiltrometer, b) Mengukur penurunan air pada irigasi genangan dan c) Menghitung infiltrasi akumulatif dari data aliran air. Namun metode metode yang yang paling paling umum digunak digunakan an adalah adalah pengguna penggunaan an ring ring infiltr infiltromet ometer. er. Secara fisik terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap laju infiltrasi (Anonim, 2008) : 1. Jenis Tanah Tanah berpasir umunya cenderung mempunyai laju infiltrasi tinggi, akan tetapi tanah liat cenderung mempunyai laju infiltrasi rendah.
2. Kepadatan Tanah Makin padat suatu tanah makin kecil laju infiltrasinya sebab jumlah pori pori tanah berkurang. Lahan Lahan kering kering untuk untuk pertumbu pertumbuhan han tanaman tanaman karet karet pada umumnya umumnya lebih lebih mempersyaratkan sifat fisik tanah dibandingkan dengan sifat kimianya. Hal ini disebabkan perlakuan kimia tanah agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dibandingkan dengan perbaikan sifat fisiknya. Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah vulkanis muda dan tua, bahkan pada tanah gambut < 2 m. Tanah vulkanis vulkanis mempuny mempunyai ai sifat sifat fisika fisika yang yang cukup cukup baik terutam terutamaa struktur struktur,, tekstur, tekstur, sulum, kedalaman air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi sifat kimianya secara umum kurang baik karena kandungan haranya rendah. Tanah alluvial biasanya cukup subur, tetapi sifat fisikanya terutama drainase dan aerasenya kurang baik. Reaksi tanah berkisar antara pH 3,0 - pH 8,0 tetapi tidak sesuai pada pH < 3,0 dan > pH 8,0. Sifat-sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet pada umumnya antara lain ; Solum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat batu-batuan dan lapisan cadas, Aerase dan drainase cukup, Tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air, Struktur Struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir, Tanah bergambut tidak lebih dari 20 cm, Kandungan hara NPK cukup dan tidak kekurangan unsur hara mikro, Reaksi tanah dengan pH 4,5 - pH 6,5, Kemiringan tanah < 16% dan , Permukaan air tanah < 100 cm, Kemiringan tanah kurang dari 10%, Jeluk efektif lebih dari 100 cm, Tekstur tanah terdiri lempung berpasir dan liat berpasir, Batuan di permukaan maupun di dalam tanah maksimal 15%, pH tanah berkisar antara 4,3 – 5,0 dan Drainase tanah sedang (Setyamidjaja, D. 2006).
III.
A.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Dua maca macam m draina drainase se yang yang biasa biasa diper dipergun gunaka akan n pada pada perkeb perkebuna unan n karet karet
adalah: 1. Drainase pengelak, hampir teratur ke dalam dan jaraknya untuk permukaan tanah yang baik. Sistem pengelak, jarak drainase dipengaruhi oleh tekstur dan permeabilitas tanah. 2. Drainase pencegahan, pada kemiringan tak beraturan dan dekat tanah tepi bukit, drainase ini untuk mengelakkan air rembesan dan melindungi dari aliran yang mengalir dari daerah tepi bukit kearah tanah datar yang lebih rendah. B.
Pembahasan Drainase merupakan merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem
guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Drainase mempunyai arti arti mengali mengalirkan rkan,, mengura menguras, s, membuan membuang, g, atau mengal mengalihka ihkan n air. Secara Secara umum, umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan difungsikan secara optimal. optimal. Drainase juga diartikan diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Dari Dari sudut sudut panda pandang ng yang yang lain, lain, drain drainase ase adala adalah h salah salah satu satu unsur unsur dari dari pras prasara arana na umum umum yang yang dibut dibutuhk uhkan an masy masyar araka akatt kota kota dalam dalam rangka rangka menuj menuju u kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan dan bawa bawah h perm permuk ukaa aan n tana tanah) h) dan dan atau atau bang bangun unan an resa resapa pan. n. Sela Selain in itu itu juga juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.
Kegunaan dengan adanya saluran drainase antara lain : 1. Mengeringkan Mengeringkan daerah daerah becek becek dan genangan air sehingga sehingga tidak tidak ada ada akumulasi akumulasi air tanah. 2. Menurunk Menurunkan an permukaa permukaan n air tanah tanah pada tingk tingkat at yang ideal ideal.. 3. Mengenda Mengendalik likan an erosi tanah, tanah, kerusa kerusakan kan jalan jalan dan bangunan bangunan yang yang ada. 4. Mengendalikan Mengendalikan air air hujan hujan yang yang berlebiha berlebihan n sehingga sehingga tidak tidak terjadi terjadi bencana banjir. 5.
Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem drainase yang ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan. Drai Drainas nasee bawah bawah permu permukaa kaan n berfun berfungsi gsi untuk untuk memb membua uang ng air dari dari base base
course dan air bawah permukaan, serta menerima dan membuang air dari l lapisan tembus air. a.
Land dan smoothing
Land Land grading grading (mengat (mengatur ur tahap tahap kemiri kemiringan ngan lahan) lahan) dan Land Land smoothi smoothing ng (Pengha (Penghalusa lusan n permukaa permukaan n lahan) lahan) diperluk diperlukan an pada areal areal lahan lahan untuk untuk menjam menjamin in kemi kemiri ringa ngan n yang yang berke berkelan lanjut jutan an secara secara sist sistem emati atiss yang yang dibut dibutuhk uhkan an untuk untuk penerapan saluran drainase permukaan Studi menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase perm permuka ukaan an yang yang baik baik akan akan meni meningk ngkat atkan kan jarak jarak drain drainase ase pipa pipa sampai sampai 50%, 50%, dibandingkan dengan lahan yang kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa dilakukan upaya pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu. Untuk efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan secara teli teliti. ti. ketid ketidaks aksera eragam gaman an dalam dalam pengo pengola lahan han lahan lahan dan dan areal areal yang yang memi memili liki ki cekun cekunga gan n merup merupaka akan n temp tempat at alira aliran n perm permuka ukaan an (runof (runoff) f) berku berkump mpul ul,, harus harus dihilangkan dengan bantuan peralatan pengukuran tanah Pada tanah cekungan cekungan,, air yang tak berguna berguna dialirk dialirkan an secara secara sistema sistematis tis melalui : ·
Salur Saluran/ an/pa parit rit (terbu (terbuka) ka) yang yang disebu disebutt seba sebagai gai salu saluran ran acak acak yang yang dangka dangkall (shallow random field drains).
·
Dari shallow random field ditch air di alirkan lateral outlet ditch.
·
Selanjutnya diteruskan kesaluran pembuangan utama (Main Outlet ditch). Outlet ditch: umumnya saluran pembuangan lateral dibuat 15 – 30 cm lebih dalam dari saluran pembuangan acak dangkal. Overfall : jatuh air dari saluran pembuangan lateral ke saluran pembuangan utam utamaa dibu dibuat at pada pada ting tingka katt yang yang tida tidak k meni menimb mbul ulka kan n
eros erosi, i, bila bila tida tidak k
memungkinkan harus dibuat pintu air, drop spillway atau pipa. b.
Drainase acak (Random Field Drains)
Kemiringan lahan biasanya diusahakan sedatar mungkin, hal ini untuk memudahkan peralatan traktor pengolah tanah dapat beroperasi tanpa merusak saluran yang telah dibuat. Erosi yang terjadi pada kondisi lahan seperti diatas, biasan biasanya ya tidak tidak menjad menjadii masalah masalah karena karena kemiri kemiringan ngan yang yang relatif relatif datar. datar. Tanah Tanah bekas penggalian penggalian saluran, disebarkan pada bagian cekungan atau lubang – lubang tanah, untuk mengurangi kedalaman saluran drainase. c.
Drainase Paralel (Parallel Field Drains)
Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan kurang dari 1% – 2 %, system saluran drainase drainase parallel parallel bisa digunakan. digunakan. System drainase ini dikenal sebagai system bedengan. Saluran drainase dibuat secara parallel, kadang kala jarak antara saluran tidak sama. Hal ini tergantung dari panjang dari barisan saluran drainase untuk jenis tanah pada lahan tersebut, jarak dan jumlah dari tanah yang harus dipindahkan dalam pembuatan barisan saluran drainase, drainase, dan panjang maksimum maksimum kemiringan lahan terhadap saluran (200 meter). meter). Keuntun Keuntungan gan dari system saluran saluran drainase drainase paralle parallel, l, pada lahan terdapat terdapat cukup cukup banyak banyak saluran saluran drainase drainase.. Tanama Tanaman n dilahan dilahan dalam dalam alur, alur, tegak tegak lurus lurus terhadap terhadap saluran drainase paralel. Jumlah populasi tanaman pada lahan akan berkurang dikarena dikarenakan kan adanya adanya saluran saluran paralel. paralel. Sehingg Sehinggaa bila dibandin dibandingkan gkan dengan dengan land land grading grading dan smoothin smoothing, g, hasil hasil produksi produksi akan lebih lebih sedikit. sedikit. Penamb Penambahan ahan jarak jarak antara saluran paralel, akan menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang
lebar lebar membutu membutuhkan hkan saluran saluran drainase drainase yang lebih lebih besar besar dan dalam. dalam. Bila Bila lebar lebar bedding 400 m, maka aliran akan dibagi dua agar lebar bedding tidak lebih dari 200 m. Pada Pada beddi bedding ng yang yang lebar, lebar, harus harus dibar dibareng engii dengan dengan land land gradin grading g dan smoothing. Pada tanah gambut, saluran drainase paralel dengan side slope yang curam curam diguna digunakan kan adala adalah h 1 mete meter. r. Pada Pada daerah daerah ini ini biasa biasa dileng dilengkap kapii denga dengan n bang banguna unan n pengam pengambil bilan an dan pompa, pompa, bangu banguna nan n
pintu pintu air air berfun berfungsi gsi untuk untuk
mengalirkan air drainase pada musim hujan. Pada daerah dataran tertentu ditemukan sistem khusus dari jarak saluran parale paralel, l, 2 saluran saluran diletakk diletakkan an secara secara paralel paralel dengan dengan jarak jarak 5-15 meeter. meeter. Tanah galian saluran diletakkan diantara kedua saluran tersebut, dimanfaatkan sebagai jalan yang diperlukan pada saat pemeliharaan saluran. Drainase Mole
Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang yang konstruk konstruksiny sinyaa tanpa tanpa dilindun dilindungi gi sama sama sekali, sekali, pembuat pembuatanny annyaa tanpa tanpa harus harus menggali menggali tanah, cukup dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol yang dipasang pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada kedalam kedalaman an dangkal. dangkal. Pada bagian bagian belakan belakang g alat alat mole mole biasanya biasanya disertak disertakan an alat alat expander yang gunanya untuk memperbesar dan memperkuat bentuk lubang.
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan diatas antara lain : 1.
Dua macam drainase yang sangat umum dipergunakan pada perkebunan karet yaitu Drainase pengelak (relief) dan Drainase pencegahan.
2.
Drainase Drainase yang cukup akan memperbaiki susunan tanah, meningkatkan dan menyem menyempurn purnakan akan produkti produktivita vitass tanah tanah sehingga sehingga dapat dapat meningka meningkataka takan n produktivitas perkebunan karet.
3.
Drainase Lahan merupakan sistem pengairan yang dikembangkan untuk mengupa mengupayak yakan an ataupun ataupun mengopt mengoptima imalkan lkan pemanfa pemanfaata atan n lahan lahan sehingga sehingga mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai lahan pertanian khususnya perkebunan karet.
4.
Drai Draina nase se yang yang baik baik anta antara ra lain lain berm berman anfa faat at sepe sepert rtii , memb member erik ikan an kemudahan kemudahan perpajakan perpajakan dan penanaman se awal mungkin, memperpanjang memperpanjang musim tanam, menyiapkan kelembaban tanah yang berarti dan makanan untuk tanaman dengan meningkatkan meningkatkan kedalaman kedalaman tanah untuk daerah akar, membant membantu u fentila fentilasi si tanah tanah dan mengura mengurangi ngi erosi erosi tanah tanah dan penyalur penyaluran an dengan meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah.
5.
Dari hasil Studi menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase permukaan yang baik akan meningkatkan jarak drainase pipa sampai sampai 50%, dibandingk dibandingkan an dengan dengan lahan lahan yang yang kelebiha kelebihan n air dibuang dibuang dengan drainase pipa tanpa dilakukan upaya pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu.
B. Saran Setiap Perkebunan karet sebaiknya memiliki saluran drainase yang baik karena karena Drai Drainas nasee pada pada lahan lahan perke perkebua buan n karet karet sangat sangat dibut dibutuhk uhkan an untuk untuk mengatasi aliran alir yang berlebih pada musim hujan juga untuk menjaga kandungan air tanah pada musim hujan sehingga produktivitas karet terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008., Penuntun Praktikum teknik Irigasi dan Drainase . Program Studi Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin; Makassar. Bustami Bustami,, Fuad., Fuad., 1999. 1999. Sistem Sistem Irigasi Irigasi:: Suatu Suatu Penganta Pengantarr Pemahaman Pemahaman,, Tugas Kuliah Sistem Irigasi. Program Studi teknik Sipil, UGM; Yogyakarta. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007. Road Map Karet ( Havea brasilien brasiliensis). sis). Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta. Setyamidjaja, D. 2006. Budidaya Kelapa Karet. Kanisius. Universitas Yogyakarta. Sjamsu Sjamsuddin ddin,, E.AS. E.AS. Karma.19 Karma.1996 96. Budi Budida daya ya He Hema matt Air Air dan dan Pane Panen n Ilmi Ilmiah ah.. Prosedding Seminar Nasional Gerakan Hemat Air ; Jakarta. http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/ppua0148.pdf .