Nama Nomor Urut Mata Kuliah Kelas
: : : :
Fifi Ronasari,SP 12 M. Pemasaran STAR-BPKP Batch 4
Tugas Paper Individu
PT. PT. Bank Ban k : Chine hin ese Bank in t he Islamic Islamic Banking Bankin g Market Market 1. Case Case Overv i ew
Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) secara resmi mengakuisisi PT. Bank Utama Internasional
Bank
(Bank
UIB)
melalui
Keputusan
Gubernur
BI
No.
12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 3 Maret 2010 dan pada tanggal 5 April 2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah dengan visi “Bank Syariah Andalan dan Pilihan Masyarakat”. Saat masih menjadi Bank UIB pada akhir Maret 2009, tercatat jumlah aset sebesar Rp. 602 miliar dengan portofolio kredit sebesar Rp. 414,5 miliar dan dana pihak ketiga sebesar Rp. 503,9 miliar. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 21,8 persen. Saat itu Bank UIB memiliki 6 kantor cabang dan 7 kantor kas. Sementara total aset BCA Syariah tercatat sebesar Rp. 776 miliar dengan modal sebesar Rp. 296 miliar. Pada tahap awal, layanan BCA Syariah didukung oleh 11 kantor cabang yang terdiri atas 9 kantor cabang di Jakarta dan 2 kantor cabang di Surabaya. Namun demikian, selain melalui kantor BCA Syariah, layanan perbankan BCA Syariah juga dapat dilakukan melalui jaringan cabang BCA yang ada saat ini. Hal ini menunjukkan komitmen penuh BCA sebagai perusahaan induk dan pemegang saham mayoritas yang diwujudkan pada berbagai layanan yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah BCA Syariah.
Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar Syar ia iah: h: Chin Chinese ese Bank in t he Islami c Banki ng M ark et
1
Produk-produk yang ditawarkan oleh BCA Syariah terdiri dari produk funding (pendanaan) yang berupa tahapan iB, giro iB dan deposito iB; serta produk lending (pembiayaan) yang berupa pembiayaan modal kerja iB, pembiayaan investasi iB, pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) iB dan pembiayaan kredit kendaraan bermotor (KKB) iB. Keunggulan BCA Syariah dibandingkan pesaingnya adalah selain mempunyai basis nasabah yang kuat dari induk perusahaannya, PT. Bank BCA Tbk. juga didukung oleh fasilitas dari BCA seperti anjungan tunai mandiri (ATM), office channeling di kantor BCA seluruh Indonesia, teknologi internet dan mobile banking. Saat ini BCA sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia telah memiliki 852 kantor cabang, 6.137 ATM, serta 80.293 electronic data capture (EDC) yang tersebar di berbagai pusat bisnis eceran dan berbagai daerah di seluruh Indonesia.
2. Identif ied Pr oblems Dalam persaingan perbankan di Indonesia khususnya pada perbankan syariah dijumpai beberapa permasalahan sebagai berikut:
Persaingan semakin ketat; bagaimana menyusun strategi persaingan yang tepat dan efektif bagi BCA Syariah dalam menghadapi persaingan bukan hanya dari sesama perbankan syariah yang sudah ada (yang saat ini didominasi oleh 3 pemain besar: Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mega Indonesia) dan akan terus tumbuh tapi juga dari perbankan konvensional.
Hampir semua bank atau unit syariah pada umumnya membidik segmen yang sama yaitu segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan nasabah perorangan kelas menengah.
Image BCA sebagai bank Chinese yang sudah berpuluh-puluh tahun melekat di benak masyarakat menimbulkan keraguan mengenai bagaimanakah penerapan asas dan prinsip Syariah di Bank BCA Syariah? Bagaimana prospek BCA Syariah ke depan?
Kualitas dan mutu SDM yang bekerja di industri perbankan syariah masih minim dari lulusan program perbankan syariah karena kompensasi yang diberikan oleh perbankan syariah jauh lebih rendah dibandingkan kompensasi yang diberikan oleh perbankan konvensional.
Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
2
3. Data Analysi s a.
Kompetisi Berdasarkan peta persaingan perbankan syariah, saat ini pasar persaingan
perbankan syariah dikuasai oleh tiga bank besar yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mega Indonesia. Ketiga bank ini menguasai 63% dari total pasar perbankan syariah nasional. Persaingan dalam perbankan syariah ini ke depannya akan semakin ketat dengan munculnya unit-unit usaha dan bank-bank syariah baru, apalagi semua pelaku di segmen pasar perbankan syariah memiliki target pasar yang sama yaitu segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kalau dulunya masyarakat beranggapan bahwa bank syariah hanya bagi masyarakat muslim yang beranggapan bahwa bunga yang diberikan oleh bank konvensional adalah riba, sekarang Bank Syariah dapat menciptakan peluang melakukan ekspansi usaha ke pasar yang berbasis non muslim. Hal ini didukung oleh adanya perubahan perilaku nasabah yang awalnya loyalis terhadap keyakinan ke arah sikap yang rasional. Dengan demikian ke depannya persaingan di bisnis perbankan secara umum baik syariah dan konvensional akan semakin ketat. Secara umum perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Ini terlihat dari jumlah kantor perbankan syariah yang mengalami pertumbuhan lebih dari 100 persen selama 3,5 tahun (dari tahun 2004 sampai bulan juni tahun 2009).
b. Segmenti ng, Targeting & Posit ioning (STP) Upaya pertama yang harus dilakukan oleh BCA Syariah dalam menetapkan segmenting, targetting dan positioning adalah dengan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan internal perusahaan relatif dibandingkan dengan peluang dan tantangan eksternal. Upaya ini juga perlu dilakukan untuk menemukan keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan. Analisis SWOT BCA Syariah dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
3
Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
Tabel 1. Analysis SWOT BCA Syariah Faktor Internal Strength Kekuatan
Basis nasabah yang kuat dari induk perusahaannya (BCA)
Weakness Kelemahan
Didukung oleh jaringan dan fasilitas BCA seperti ATM BCA, EDC BCA dan office channeling di kantor BCA yang tersebar di seluruh Indonesia Sistem bagi hasil bank syariah yang menarik bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim Lebih prudence serta tahan terhadap guncangan krisis.
Faktor Eksternal
Image BCA sebagai bank Chinese yang melekat di benak masyarakat sehingga menimbulkan keraguan bagaimana penerapan asas dan prinsip Syariah di BCA Syariah Kantor cabang yang sedikit (9 di Jakarta dan 2 di Surabaya)
Opportunities Peluang • Bunga Bank Konvensional yang tinggi dan Membebankan • Kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah karena untuk kehalalan transaksi dan meninggalkan riba. Sehingga peluang pemasaran bank syariah sangat besar.
Threats Ancaman • Tingkat Persaingan Dengan Bank Konvensional • Perilaku Nasabah yang masih raguragu dan menganggap bank syariah sama saja dengan bank konvensional hanya diganti labelnya • Karyawan Bank Konvensional Agresif dan Terampil sementara mutu SDM perbankan syariah masih minim
Kalau kita analisa ada beberapa keunggulan produk BCA Syariah dan bank syariah lain dibandingkan bank konvensional yang belum diketahui banyak orang, antara lain: Pertama, Fasilitas Selengkap Bank Konvensional. Banyak orang yang berpikiran bahwa karena perbankan syariah masih baru, jenis transaksi yang dapat dilakukan hanya sedikit. Anggapan tersebut dulu mungkin bisa dimengerti, tapi sekarang sama sekali tidak benar. Bank Syariah saat ini sangat modern. Semua jenis transaksi mulai dari tabungan, deposito, kredit usaha, kredit rumah, kliring, dan sebagainya dapat dilakukan dengan nyaman. BCA Syariah terhubung dengan jaringan online ATM BCA dan ATM Bersama sehingga nasabah dapat tarik tunai dan transfer realtime dari/ke bank lain dengan mudah. Beberapa Bank Syariah juga memberikan layanan Internet Banking, SMS Banking, bahkan kartu kredit syariah sehingga lebih praktis. Kedua, Manajemen Finansial yang Lebih Aman. Tragedi finansial kredit subprime tahun 2007 nyaris tidak menggoyahkan investasi yang berbasis syariah. Di saat banyak bank investasi dan bank-bank besar bangkrut maupun membutuhkan kucuran dana, banyak Bank Syariah baru yang justru bermunculan atau buka cabang.
Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
4
Krisis ekonomi justru telah memuktikan bahwa manajemen finansial berbasis syariah jauh lebih aman dibandingkan ekonomi liberal yang dianut bank konvensional. Ketiga, Nasabah Berkontribusi Langsung Memperkuat Bank Syariah. Bank konvensional
menentukan
sendiri
suku
bunga
pinjaman
maupun
simpanan
berdasarkan ketetapan Bank Indonesia. Ada kemungkinan meski kondisi bank kurang baik, tetap dapat “memberikan” bunga simpanan tinggi dan bunga kredit rendah. Hal ini dapat membahayakan bank tersebut. Bank Syariah memberikan nisbah (“bunga” simpanan) berdasarkan perkembangan finansial perusahaan. Secara tidak langsung nasabah menjadi “pemegang saham” di Bank Syariah. Setiap simpanan nasabah akan memperkuat investasi dan keuntungan bank. Semakin usaha nasabah berkembang, bank juga semakin berkembang karena kredit yang diberikan menggunakan skema bagi-hasil. Semakin maju bank, semakin banyak pula keuntungan bank yang dapat dibagikan sebagai nisbah kepada para nasabah. Keempat, Membantu Orang yang Butuh Dizakati. Bank Syariah mengeluarkan 2,5 persen dari keuntungan tahunannya untuk dizakatkan. Namun bank konvensional tidak mempunyai kewajiban berzakat. Dengan menggunakan layanan Bank Syariah, secara tidak langsung nasabah turut berzakat dan membantu mereka yang membutuhkan. Kelima, 100 Persen Halal. Kredit yang diberikan oleh bank syariah mempunyai persyaratan yang mewajibkan dana digunakan untuk aktivitas yang halal. Bisnis yang dibiayai bank syariah, juga tidak boleh berisiko mengandung kegiatan yang diharamkan oleh agama Islam. Hal ini sama sekali tidak membatasi nasabah bank syariah harus muslim, justru agama apa pun boleh, asal halal pemakaiannya. Meskipun nasabah tersebut muslim, tapi jika pemakaian dana atau usaha yang dijalankannya tidak halal, maka dia tidak diperkenankan untuk mengambil kredit di Bank Syariah. Segmenting BCA selama ini telah dikenal masyarakat sebagai bank Chinese dengan segmen masyarakat perkotaan kelas menengah-atas dan para pelaku bisnis. Munculnya BCA Syariah diharapkan dapat menjangkau segmen yang lebih luas yaitu segmen masyarakat menengah dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Persaingan dalam perbankan syariah ini ke depannya akan semakin ketat dengan munculnya unitunit usaha dan bank-bank syariah baru, apalagi semua pelaku di segmen pasar perbankan syariah memiliki target pasar yang sama. Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
5
Targetting BCA Syariah mencanangkan untuk menjadi pelopor dalam industri perbankan syariah Indonesia sebagai bank yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpun dana dan pembiayaan bagi nasabah perseorangan, mikro, kecil dan menengah. Masyarakat yang menginginkan produk dan jasa perbankan yang berkualitas serta ditunjang oleh kemudahan akses dan kecepatan transaksi merupakan target dari BCA Syariah. Jadi target utama BCA Syariah adalah kelas menengah, disamping tetap membidik segmen UKM. Kalau dulunya masyarakat beranggapan bahwa bank syariah hanya bagi masyarakat muslim, sekarang Bank Syariah tetap dapat menciptakan peluang melakukan ekspansi usaha ke pasar yang berbasis non muslim. Hal ini didukung oleh adanya perubahan perilaku nasabah yang awalnya loyalis terhadap keyakinan ke arah sikap yang rasional. Masyarakat yang berfikir rasional bahwa bunga bank pada bank konvensional akan dipengaruhi oleh inflasi sedangkan nisbah pada BCA Syariah tidak dipengaruhi oleh ekonomi global tapi dari pertumbuhan dan perkembangan bank yang didapat dari investasi nasabahnya. Dengan demikian ke depannya masyarakat non muslim pun akan tertarik dengan konsep bank syariah ini. Positioning Positioning yang ingin dicapai oleh BCA Syariah sesuai dengan visi perusahaan adalah menjadi Bank Syariah Andalan dan Pilihan Masyarakat. Ke depannya BCA Syariah bisa menjangkau masyarakat lebih luas baik muslim maupun non muslim dengan mengedepankan kualitas, layanan, jaringan, teknologi dengan penerapan sistem ekonomi syariah (sistem bagi hasil) dimana BCA Syariah dan nasabah tumbuh dan berkembang bersama. c.
Marketi ng Mix (Strategi Bauran Pemasaran) Sebagaimana diketahui, bauran pemasaran dalam industri jasa tidak hanya
mencakup elemen product, price, place, promotion (4P) melainkan juga termasuk process, people dan physical evidence. Seluruh komponen bauran pemasaran tersebut tersebut harus dirancang sedemikian rupa guna mendukung strategi penempatan yang telah dirumuskan oleh perusahaan. 6
Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
Product Saat ini BCA Syariah menawarkan produk Syariah (the Core Benefit) yang terdiri dari produk funding (pendanaan) berupa tahapan iB, giro iB dan deposito iB; serta produk lending (pembiayaan) berupa pembiayaan modal kerja iB, pembiayaan investasi iB, pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) iB dan pembiayaan kredit kendaraan bermotor (KKB) iB. Berbagai fasilitas tambahan (actual product) juga ditawarkan dari BCA sebagai perusahaan induknya seperti office channeling, ATM, internet banking, mesin EDC tanpa membebankan biaya kepada nasabah. Strategi ke depannya BCA Syariah mampu menciptakan produk-produk iB (islamic Banking) baru yang inovatif, sesuai keinginan dan selera konsumen, berbasis Teknologi Informasi. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menambah jenis produk funding misalnya tabungan untuk pelajar. Selain menambah ragam produk, tabungan pelajar juga memperluas segmen pasar. Potensi anak-anak sebagai pasar masa depan (future market) sangat penting diperhatikan oleh para pemasar. Menciptakan brand awareness suatu produk kepada anak-anak sejak dini dapat menciptakan kesetiaan pelanggan pada masa datang. Jika dari bangku sekolah mereka sudah mulai menabung di BCA Syariah dan sangat puas dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan, seperti kartu ATM khusus buat anak-anak dan remaja, pelayanan yang ramah dan mudah, pemberian merchandise, dan sebagainya. Ke depannya sampai dewasa nanti diharapkan mereka akan senantiasa setia dan loyal terhadap BCA Syariah. Dukungan teknologi informasi (IT) yang memadai mutlak diperlukan oleh BCA Syariah untuk melayani dan memberikan kemudahan bagi nasabahnya. Di era telekomunikasi yang canggih ini bank yang menguasai IT akan memenangkan persaingan menjaring nasabah. Untuk itu BCA Syariah harus senantiasa update teknologi informasi untuk bisa memberikan Augmented product bagi nasabahnya. Misalnya BCA Syariah mobile, yang memberikan kemudahan bertransaksi melalui handphone atau gadget yang terhubung dengan jaringan internet, baik untuk transaksi finansial (non tunai) maupun non finansial. Kentungannya adalah transaksi dapat dilakukan dimana saja tanpa harus mendatangi kantor cabang atau ATM, transaksi dapat dilakukan kapan saja, tidak tergantung dengan jam operasional Bank. Dan tetap memperhatikan fitur yang mudah digunakan (user friendly-services). Ke depan BCA Syariah harus senantiasa melengkapi fitur-fitur pada alternatif channels yang dilakukan secara bertahap melalui fasilitas ATM, mobile banking dan Internet Banking. Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
7
Price Benefit utama yang ingin didapat oleh nasabah bank di indonesia adalah service-oriented, bagaimana jasa financial disampaikan. Masyarakat cenderung mencari bank baik konvensional maupun syariah yang baik pelayanan dan penyampaiannya sehingga nasabah nyaman dan merasa aman bertransaksi pada bank tersebut. Aspek harga, biaya, bunga (nisbah pada Bank Syariah) tidak terlalu signifikan antar bank. Yang berbeda adalah Bank Syariah memberikan nisbah (“bunga” simpanan) berdasarkan perkembangan finansial perusahaan. Secara tidak langsung nasabah menjadi “pemegang saham” di Bank Syariah. Sementara Bank konvensional menentukan sendiri suku bunga pinjaman maupun simpanan berdasarkan ketetapan Bank Indonesia. Place Agar BCA Syariah semakin aktif melayani nasabah terhadap produk funding dan lending yang berbasis syariah, maka ke depan perlu memperkuat jaringan serta memperluas cakupan bisnisnya dengan menambah jaringan kantor sehingga dapat menjaring nasabah baru. Saat ini kantor BCA Syariah baru ada 9 kantor cabang di Jakarta dan 2 di Surabaya. Selain menambah jaringan kantor fisik, penguatan jaringan mobile banking dan internet banking juga wajib dilakukan untuk menjangkau nasabah yang lebih luas karena ke depannya transaksi perbankan akan semakin automatisasi, bisa kapan saja dan dimana saja tanpa perlu mendatangi kantor fisik BCA Syariah. Promotion Komunikasi merupakan bagian penting dalam proses pemasaran interaktif. Apa yang dikatakan karyawan, bagaimana mereka bertutur/melayani nasabah, bagaimana mereka bertindak, bagaimana tampilan front office BCA Syariah dan bagaimana penerapan teknologi yang digunakan, semuanya menimbulkan kesan tertentu pada konsumen. Dampak komunikasi yang terjadi bisa positif bisa negatif. Media komunikasi juga berdampak besar dan saling berkaitan dalam membentuk citra penyedia jasa atau layanan yang mereka berikan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan strategi komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication-IMC). Tujuan komunikasi pemassaran terpadu adalah untuk mengembangkan program komunikasi pemasaran yang mengoordinasikan dan memadukan semua elemen promosi (periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan lain-lain) sehingga organisasi dapat menyampaikan pesan yang konsisten kepada konsumen. Jadi, komunikasi pemasaran terpadu memiliki perspektif jangka panjang. Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
8
Saat ini Bank BCA Syariah bersaing tidak hanya dengan perbankan syariah tapi juga dengan perbankan konvensional. Untuk menjawab tantangan persaingan ini, BCA Syariah dapat menerapkan Pemasaran Jemput Bola untuk bersaing dengan bank konvensional yang agresif. Pemasaran jemput bola adalah sistem yang baik untuk bersaing dengan bank konvensional yang mempunyai karyawan yang agresif dan terampil. Bentuk promosi dan inovasi pemasaran jemput bola ini contohnya berupa kerjasama antara BCA Syariah dalam pembukaan rekening dengan Sekolah-sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dalam hal ini BCA Syariah bisa melakukan kegiatan mulai dari edukasi keuangan untuk anak-anak, sosialisasi Tabungan Pelajar dan seminar parenting. Pembukaan rekening tabungannya sendiri dapat dilakukan secara kolektif melalui sekolah yang bekerjasama dengan BCA Syariah. Produk tabungan khusus pelajar ini menawarkan berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa, orang tua dan sekolah. Bagi siswa, Tabungan pelajar dapat menjadi sarana edukasi keuangan dan latihan mengelola keuangan serta mendorong budaya gemar menabung. Sementara bagi orang tua, dapat menjadi sarana untuk mendidik anak agar lebih mandiri dan memberikan kemudahan bagi orang tua untuk mengontrol pengeluaran anak. Manfaat yang sama juga akan dinikmati oleh sekolah. Melalui tabungan khusus pelajar ini, sekolah dapat mengajarkan pada anak pentingnya menabung, bagaimana praktik keuangan dan perbankan dilakukan, serta menjadi sarana sistem pembayaran dan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien di lingkungan sekolah. Untuk mendukung program tabungan pelajar ini BCA Syariah dapat membuat berbagai fitur yang menarik, antara lain setoran awal dan setoran selanjutnya yang ringan, gratis biaya administrasi, kartu ATM yang memiliki disain khusus untuk anakanak, dan masih banyak lagi. Process Agar proses penyampaian jasa yang dilakukan oleh BCA Syariah dapat berjalan dengan baik, maka harus sesuai antara apa yang dijanjikan dengan harapan konsumen. Konsumen menginginkan proses yang cepat, jelas, mudah dan terintegrasi dengan jaringan karena perbankan adalah jasa yang tidak bisa lepas dari jaringan internet dalam layanannya.
Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
9
People Untuk mendukung pemasaran BCA Syariah harus didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah. Saat ini mutu SDM yang bekerja di industri perbankan syariah masih sangat minim, terlihat dari minimnya lulusan program ekonomi syariah yang bekerja di industri perbankan syariah. Salah satu penyebabnya adalah kompensasi yang diberikan oleh perbankan syariah jauh lebih rendah dibanding bank konvensional. Jadi BCA Syariah bisa menawarkan kompensasi lebih untuk menjaring SDM terbaik lulusan program ekonomi syariah untuk ditempatkan di kantor-kantor cabang BCA Syariah. Selain memperkuat knowledge, skill dan ability karyawan, BCA Syariah harus memberikan pelatihan cara berkomunikasi dan melayani customer dengan standar yang premium. Benefit utama yang ingin didapat oleh nasabah bank di indonesia adalah service-oriented, bagaimana jasa financial disampaikan. Masyarakat cenderung mencari bank yang baik pelayanan dan penyampaiannya sehingga nasabah nyaman dan merasa aman bertransaksi pada bank tersebut. Physical evidence Tampilan gedung yang bagus dan modern dan dilengkapi fasilitas mulai dari tempat parkir yang luas, ruang tunggu yang nyaman dan dingin, penataan ruangan yang baik, warna cat, karyawan dengan tampilan menarik, cantik, ramah. Semua ini tidak bisa diabaikan oleh BCA Syariah karena hal-hal tersebut akan menimbulkan persepsi dan penilaian tertentu dari konsumen. Dengan tampilan fisik yang tepat diharapkan BCA Syariah dapat menjadi pilihan bagi masyarakat.
d. Dimensi Budaya Mempengaruhi Pembeli an Dimensi budaya Hofstede (1991) dapat diterapkan untuk menjelaskan banking benefit yang diinginkan oleh nasabah bank di Indonesia. Budaya Indonesia memperlihatkan konfigurasi power distance dan collectivism yang tinggi. Budaya Indonesia juga dapat dikategorikan sebagai budaya yang feminin. Masyarakat dalam budaya seperti itu cenderung bersikap serviced-oriented. Konsumen yang tumbuh dalam budaya seperti ini lebih mengutamakan hubungan sosial sehingga mereka lebih menginginkan banking benefit seperti kualitas interaksi dengan karyawan bank. Implikasinya, nasabah bank di Indonesia mementingkan bagaimana jasa finansial Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
10
disampaikan oleh bank. Disamping itu, konsumen Indonesia juga biasanya akan lebih menuntut karena tradisi service culture yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia. Konsumen yang berasal dari budaya yang memiliki power distance besar dan konfigurasi collectivism tinggi memperlihatkan tingkat kesetiaan merek yang tinggi (Schutte, 1998; De Mooij, 1998). Orang lebih suka memilih bank yang populer atau dipandang populer. Konsumen dengan power distance pada segmen menengah ke atas
dan
tinggal
di
kota
besar
cenderung
memilih
bank
terpercaya
dan
menggambarkan status. Orang Indonesia juga memiliki budaya uncertainty avoidance yakni cenderung kurang berani dalam menerima resiko, ini menyebabkan penerimaan produk baru tidak begitu cepat. Artinya mereka tidak berani coba-coba bertransaksi di bank yang baru dan belum pernah mereka dengar sebelumnya. BCA adalah bank yang sudah sangat familiar di masyarakat perkotaan di Indonesia. Image BCA sebagai bank Chinese masih sangat melekat pada masyarakat Indonesia. Tapi hal tersebut seiring peningkatan layanan dan kualitas yang terus dilakukan, BCA dapat mengambil hati masyarakat Indonesia yang berfikiran rasional dalam menginginkan layanan dan kualitas terbaik. Masyarakat asli Indonesia yang bukan keturunan cina juga banyak yang menjadi nasabah BCA. Ke depannya BCA Syariah pun dengan selalu meningkatkan kualitas dan pelayanan semoga mampu mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.
4. Recommendation Banyak yang memandang perbankan syariah belum terlalu berkembang dan diminati dibandingkan bank konvensional. Namun pada faktanya, apa yang ditawarkan oleh bank syariah tidak kalah dengan konvensional yang lebih dahulu populer. Bahkan, perbankan syariah memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh perbankan konvensional, dan membuatnya lebih prudence serta tahan terhadap guncangan krisis. Sehubungan dengan kondisi persaingan perbankan di Indonesia khususnya perbankan syariah sebagaimana diuraikan di atas, penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1.
Dalam menghadapi persaingan BCA Syariah terhadap perbankan konvensional, karena kedua bank ini memiliki sistem yang berbeda dan bahkan sebenarnya bank syariah memiliki banyak keunggulan dibandingkan bank konvensinal perlu Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
11
dilakukan komunikasi ke masyarakat. Saat ini image masyarakat terhadap bank Syariah masih tidak sebaik dan se-modern Bank Konvensional. Selama ini image bank syariah hanya mengisi segmen niche (ceruk pasar) untuk menjawab keinginan
sebagian
masyarakat
muslim
yang
berpendapat
bunga
bank
konvensional adalah riba. Sedangkan informasi dan pengetahuan mengenai perbankan syariah sendiri jarang diketahui masyarakat walaupun mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Untuk itu bagaimana BCA Syariah mengkomunikasikan
keunggulan
Bank
Syariah
ke
masyarakat
akan
membuat
perubahan. Caranya bisa melalui kampanye edukasi ke masyarakat, promosi iklan di media cetak dan elektronik, leaflet yang bisa disebar melalui bank BCA yang telah berkembang dan jaringan luas, sosialisasi ke sekolah-sekolah, program TV nasional, memanfaatkan jaringan internet, media sosial, dan sebagainya.
2.
Karena membidik segmen yang sama dengan bank syariah lain bahkan bank konvensional pada umumnya, maka BCA Syariah harus memiliki nilai lebih yang dapat membuat masyarakat tertarik untuk berinvestasi pada BCA Syariah, antara lain: Pertama, Strategi pengembangan delivery channels, dengan menambah kantor cabang, menambah Unit Layanan Syariah, melengkapi fitur-fitur pada alternatif channels yang dilakukan secara bertahap melalui fasilitas ATM, mobile banking dan Internet Banking. Kedua, Strategi pengembangan bisnis baru Keragaman produk, layanan dan fasilitas pembayaran menjadi salah satu faktor nasabah dalam memilih bank. Misalnya Pembiayaan Umroh, MMQ dan Perjalanan. Ketiga, Strategi sinergi dengan Grup BCA, sebagai bagian dari Grup BCA sinergi semakin
ditingkatkan
dengan
melakukan
kerjasama
pemasaran
produk,
meningkatkan kerjasama dalam bidang penggunaan fasilitas BCA seperti jaringan cabang, jaringan ATM & EDC BCA, contact center Halo BCA, program promosi Gebyar Tahapan BCA, media promosi dan komunikasi lainnya.
3.
Untuk merubah image BCA sebagai bank Chinese dan penerapan prinsip syariah pada BCA Syariah tentu mebutuhkan waktu, proses dan pembuktian yang berkelanjutan. Sepanjang sistem yang diterapkan mengacu pada ketentuan syariah yang didukung oleh fasilitas dan jaringan grup BCA yang kuat, sangat mungkin ke depannya BCA Syariah akan dipilih oleh masyarakat Indonesia. Sistem perbankan syariah adalah sistem perbankan yang menerapkan prinsip bagi hasil yang saling Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et
12
menguntungkan bagi bank dan nasabah. Sistem perbankan syariah yang dalam pelaksanaannya berlandaskan pada syariah (hukum) Islam, menonjolkan aspek keadilan
dan
kejujuran
dalam
bertransaksi,
investasi
yang
beretika,
mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi dan menghindari kegiatan spekulatif dari berbagai transaksi keuangan. Lebih jauh lagi, kemanfaatannya akan dinikmati tidak hanya oleh umat Islam saja, tetapi dapat membawa kesejahteraan semua kalangan masyarakat ( rahmatan lil alamin). Jadi BCA Syariah harus konsisten dengan sistem syariahnya.
4. Di tengah meningkatnya tantangan yang dihadapi oleh sektor perbankan Indonesia, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance-GCG) secara konsisten merupakan faktor penting dalam memelihara kepercayaan nasabah dan pemegang saham. Bagi BCA Syariah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting perusahaan. Kualitas SDM menjadi kunci penting guna terwujudnya ekspansi bisnis BCA Syariah. Sasaran pengembangan SDM dititikberatkan pada pemenuhan SDM khususnya pemenuhan yang terkait pada kegiatan bisnis dan frontliner bank. Ke depannya untuk meningkatkan kualitas layanan, SDM BCA Syariah direkrut dari lulusan ekonomi syariah dengan kompensasi yang bersaing. Sehingga BCA Syariah memiliki SDM berkualitas. Selain itu SDM yang telah ada juga secara berkesinambungan terus ditingkatkan kompetensinya. Penetapan sasaran pengembangan SDM yang disertai budaya kerja oleh seluruh karyawan dan manajemen disertai dengan diterapkannya tata kelola perusahaan, manajemen risiko dan sistem pengendalian internal diharapkan akan mendukung BCA Syariah dalam mencapai Visi dan Misi perusahaan. Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) yang dilaksanakan dengan baik serta pemenuhan terhadap prinsip syariah ( sharia compliance) merupakan salah satu upaya untuk melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku secara umum pada industri perbankan Syariah. Pelaksanaan GCG BCA Syariah, dengan tetap konsisten menggunakan 5 (lima) prinsip utama yaitu transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), profesional (professionalism), dan kewajaran 13
(fairness).
Fifi Ronasari, SP | PT. Bank BCA Syar iah: Chinese Bank in t he Islami c Banking M ark et