.2 Demokrasi Pancasila 2.2.1 Pengertian Demokrasi Pancasila
Demokrasi yang dianut oleh bangsaIndonesiaadalah Demokrasi Pancasila karena ideologi negara atau dasar negara adalah Pancasila, jadi praktek demokrasi di bidang apapun harus sesuai dengan Demokrasi Pancasila. Adabeberapa pendapat mengenai mengena i pengertian Demokrasi Pancasila. Menurut Prof. Dr. Drs. Notonagoro, S., Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya!aratan"per!akilan yang ber#$etuhanan %ang %ang Maha &sa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Prof. Dardji Darmodiharjo, S., Demokrasi Pancasila adalah paha m demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang per!ujudannya seperti dalam ketentuan#ketentuan Pembukaan ''D ()*+ -udiyanto, //01 (2(3. Pengertian Demokrasi Pancasila dapat dibedakan atas1 (. Aspek material material segi segi substansi" substansi"isi3 isi3,, Demokrasi Demokrasi Pancasila Pancasila harus diji!ai diji!ai dan diintegrasi diintegrasikan kan oleh sila#sila lainnya. $arena itulah, pengertian Demokrasi Pancasila tidak h anya merupakan demokrasi politik, tetapi juga demokrasi ekonomi dan sosial. . Aspek formal formal,, Demokrasi Demokrasi Pancasila Pancasila merupaka merupakan n bentuk atau atau cara pengambil pengambilan an keputusan keputusan demokrasi politik3 yang dicerminkan oleh sila keempat, yakn i 4$erakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya!aratan"per!akilan5. 2.2.2 Asas Demokrasi Pancasila
-agi bangsaIndonesia, pilihan yang tepat dalam menerapkan paham demokrasi adalah dengan Demokrasi Pancasila. Paham Demokrasi Pancasila sangat sesuai dengan kepribadian bangsa yang digali dari tata nilai sosial budaya sendiri. al itu telah dipraktekkan secara turun temurun jauh sebelumIndonesiamerdeka. $enyataan ini dapat kita lihat pada masyarakat desa yang menerapkan 4musya!arah mufakat5 dan 4gotong royong5 dalam menyelesaikan masalah# masalah bersama yang terjadi di desanya. $eberhasilan nilai#nilai Demokrasi Pancasila dipraktekkan pada masyarakat desa d iIndonesia, yang berasaskan pada sila keempat Pancasila yang berbunyi1 4$erakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya!aratan"per!akilan5. -erdasarkan asas ini maka rakyat ditempatkan sebagai subyek demokrasi, artinya rakyat sebagai keseluruhan berhak untuk ikut serta secara aktif menentukan keinginan#keinginannya sekaligus sebag ai pelaksana dari keinginan#keinginan tersebut, dengan berperanserta dalam menentukan mandataris atau pimpinan nasional yang akan melaksanakan garis#garis besar haluan negara tersebut.
2.2.3 Prinsip Demokrasi Pancasila
Secara ideologi maupun konstitusional, asas Demokrsi Pancasila yang mencerminkan tata nilai sosial budaya bangsa, mengajarkan prinsip#prinsip sebagai berikut1 (. Persamaan bagi seluruh rakyatIndonesia. . $eseimbangan antara hak dan ke!ajiban. 0. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung ja!ab secara moral kepada 6uhan %ang Maha &sa, diri sendiri, dan orang lain. *. Me!ujudkan rasa keadilan sosial. +. Pengambilan keputusan dengan musya!arah mufakat. 7. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan. 2. Menjunjung tinggi tujuan dan cita#cita nasional. 2.2.4 Unsur-unsur Demokrasi Pancasila
Adapun penerapan unsur#unsur demokrasi diIndonesiaadalah sesuai dengan Demokrasi Pancasila yaitu1 (. Demokrasi berdasarkan kedaulatan rakyat. . Demokrasi berdasarkan kepentingan umum. 0. Demokrasi menampilkan sosok negara hukum. *. Negara demokratis menggunakan pemerintahan yang terbatas kekuasaannya. +. Semua negara demokrasi menggunakan lembaga per!akilan. 7. Di dalam negara demokrasi kepala negara adalah atas nama rakyat. 2. Negara demokrasi mengakui hak asasi. 8. $elembagaan negara didasarkan pada pertimbangan yang bersumber pada kedaulatan rakyat. ). Setiap demokrasi memiliki tujuan dalam bernegara. (/. Setiap demokrasi memiliki mekanisme pelestariannya.
((. Setiap demokrasi memiliki lembaga legislatif. (. Setiap demokrasi memiliki lembaga eksekutif. (0. Setiap demokrasi memiliki kekuasaan kehakiman. (*. Setiap demokrasi kedudukan !arga negaranya sama. (+. Setiap demokrasi memberikan kebebasan dalam penyaluran aspirasi rakyat. (7. Setiap demokrasi menggariskan tata cara menggerakkan negara yang demokratis sifatnya. 2.3 Demokrasi di Sekolah 2.3.1 Tujuan Pelaksanaan Demokrasi di Sekolah
Seperti sebuah negara, sekolah juga merupakan suatu organisasi, layaknya masyarakat mini yang memiliki !arga dan peraturan. Sekolah merupakan sebuah organisasi, yakni unit sosial yang sengaja dibentuk oleh beberapa orang yang satu sama lain berkoordinasi dalam melaksanakan tujuannya untuk mencapai tujuan bersama. 6ujuannya yaitu mendidik anak#anak dan mengantarkan mereka menuju fase kede!asaan, agar mereka mandiri baik secara psikologis, biologis, maupun sosial. Dalam pendidikan demokrasi menekankan pada pengembangan ketrampilan intelektual, ketrampilan pribadi dan sosial. Dalam dunia pendidikan haruslah ada tuntutan kepada sekolah untuk mentransfer pengajaran yang bersifat akademis ke dalam rea litas kehidupan yang luas di masyarakat. Demokrasi di sekolah dapat diartikan sebagai pelaksanaan seluruh kegiatan di sekolah yang sesuai dengan nilai#nilai demokrasi. Mekanisme berdemokrasi dalam politik tidak sepenuhn ya sesuai dengan mekanisme dalam kepemimpinan lembaga pendidikan, namun secara substantif, sekolah demokratis adalah memba!a semangat demokrasi tersebut dalam perencanaan, pengelolaan dan e9aluasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan nilai#nilai Demokrasi Pancasila. -eane dan Apple ())+1 23 dalam :osyada //*1 (73 mengemukakan bah!a kondisi yang sangat perlu dikembangkan dalam upaya membangun sekolah demokratis adalah sebagai berikut. (. $eterbukaan saluran ide dan gagasan, sehingga semua orang bisa menerima informasi seoptimal mungkin. . Memberikan kepercayaan kepada indi9idu#indi9idu dan kelompok dengan kapasitas yang mereka miliki untuk menyelesaikan berbagai persoalan sekolah. 0. Menyampaikan kritik sebagai hasil analisis dalam proses penyampaian e9aluasi terhadap ide#ide, problem#problem dan berbagai kebijakan yang dikeluarkan sekolah. *. Memperlihatkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dan terhadap persoalan# persoalan publik.
+. Adakepedulian terhadap harga diri, hak#hak indi9idu dan hak#hak minoritas. 7. Pemahaman bah!a demokrasi yang dikembangkan belumlah mencerminkan demokrasi yang diidealkan, sehingga demokrasi harus terus dikembangkan dan bisa membimbing keseluruhan hidup manusia. 2. 6erdapat sebuah institusi yang dapat terus mempromosikan dan mengembangkan cara# cara hidup demokratis ;iri#ciri organisasi sekolah demokratis, sebagaimana dituliskan :osyada //*1 8#8)3 dary buku karangan 6ony -ush *8#+/3 adalah sebagai berkut1 (. Sangat beorientasi negatif, yakni bah!a manajemen harus didasarkan pada kesepakatan, apapun progam yang hendak dikembangkan dan iimpementasikan harus didasarkan pada kesepakatan, dan tidak hanya menjadi values tapi juga sebagai sebuah keyakinan, bah!a model nilah yang terbaik. . Pendekatan demokratis sangat layak untuk organisasi dengan para anggota dari kalangan professional, yakni mereka yang memiliki kemampuan teknis dan keterampilan, mereka memiliki otoritas dalam keahliannya.
Membangun pribadi yang demokratis merupakan salah satu fungsi pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam pasal 0 '' Nomor /"//0 tentang Sisdiknas. Di tengah#tengah gencarnya tuntutan dan suara untuk membangun Indonesia baru yang lebih demokratis di ba!ah pemerintahan yang bersih, ber!iba!a dan reformatif justru banyak politisi yang berkarakter oportunis, arogan dan mau menang sendiri, yang sangat bertentangan dengan prinsip#prinsip demokrasi yang mengembangkan nilai kebebasan, kesamaan, persaudaraan, kejujuran, dan keadilan. Padahal harus diakui, mereka memiliki kualifikasi pendidikan formal yang tinggi. =enomena ini tentu sangat menarik untuk disimak, sebab ada kecenderungan asumsi, tinggi# rendahnya tingkat pendidikan kurang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tumbuhnya iklim demokrasi yang sehat. Diperlukan upaya agar dunia pendidikan mampu menaburkan benih#benih demokrasi kepada peserta didik dan melahirkan demokrat#demokrat yang ulung, cerdas, dan andal. -eratnya beban kurikulum yang harus dituntaskan telah membuat proses b elajar mengajar menjadi kehilangan ruang berdiskusi, berdialog dan berdebat, guru menjadi satu#satunya sumber belajar. Akibatnya setelah lulus mereka menjadi asing di tengah#tengah rakyat. 6idak mungkin out#put dari dunia pendidikan mampu menginternalisasi dan mengapresiasi nilai#nilai demokrasi kalau otak dan emosi mereka dijauhkan dari ruang berdialog. Mustahil mereka bisa menghargai pendapat sebagai salah satu esensi demokrasi kalau iklim belajarnya berlangsung monoton. Sehingga dunia pendidikan perlu diberi ruang yang cukup untuk membangun budaya demokrasi bagi peserta didik, sehingga kelak mereka sanggup menjadi demokrat sejati yang rendah hati, berji!a besar, toleran, memiliki landasan etik moral dan spiritual. Apalagi di era millennium ketiga yang kini diyakini akan menghadirkan banyak perubahan global seiring dengan akselerasi keluar masuknya berbagai kultur dan peradaban baru dari berbagai bangsa di dunia, ranah demokrasi tentu akan menjadi penentu citra, kredibilitas, dan akseptibilitas bangsa kita sebagai salah satu komunitas masyarakat dunia. Itu artinya, dunia pendidikan dalam mencetak sumberdaya manusia yang bermutu dan profesional harus menyiapkan generasi yang demokratis, sehingga memiliki resistence yang kokoh di tengah#tengah konflik peradaban. Selain pengembangan nilai#nilai demokrasi dalam pembentukan mental peserta didik sesuai nilai#nilai demokrasi, demokrasi di sekolah juga mencakup proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. al ini diantaranya adalah untuk menyikapi persoalan yang tentunya tekait dengan nilai#nilai demokrasi dalam hal ilmu pengetahuan, mengenai industri saat ini yang sering menimbulkan pencemaran lingkungan. -anyak pihak industri yang selalu berhadapan dengan kelompok#kelompok humanis yang anti pencemaran dan pengrusakan lingkungan. sehingga pendidikan harus merancang perubahan#perubahan ke depan yang tetap ditandai dengan kemajuan sains dan teknologi, dengan peningkatan solidaritas internasional, dan keseimbangan komitmen antara produkti9itas, kemajuan sains dan teknologi, yang pada gilirannya dapat mengembangkan sektor perekonomian, namun tetap memperhatikan pemeliharaan lingkungan, dan misi kemanusiaan, sehingga mampu menetralisir ketegangan# ketegangan sosial, dan mampu menjaga kelestarian alam yang tidak semata menjadi kebutuhan seluruh umat manusia dengan keseimbangan ekosistemnya, tapi juga akan di!ariskan pada generasi mendatang.
2.3.2.1 "mplementasi Pengemangan !ilai-nilai Demokrasi dalam Proses Pemelajaran di #elas
$elas merupakan forum yang strategis bagi guru dan murid untuk sama#sama belajar menegakkan pilar#pilar demokrasi. Prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan ke!ajiban, misalnya sis!a dan guru mempunyai hak dan ke!ajiban yang sama dalam menjaga kebersihan kelas, kenyamanan kelas, terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang kondusif. 6umbuhnya semangat persaudaraan antara sis!a dan guru harus menjadi iklim pembelajaran di kelas dalam mata pelajaran apapun. Interaksi guru dan si!a bukan sebagai subjek#objek, melainkan subjek#subjek yang sama#sama membangun karakter d an jatidiri. Profil guru yang demokratis tidak bisa ter!ujud dengan sendirinya tetapi membutuhkan proses pembelajaran. $elas merupakan forum yang strategis bagi guru dan murid untuk sama#sama belajar menegakkan pilar#pilar demokrasi. -apak pendidikanIndonesia, $i ajar De!antara me!ariskan semangat 4ing madya mangun karsa5 yang intinya berporos pada proses pemberdayaan. Di sekolah guru senantiasa membangkitkan semangat bereksplorasi, berkreasi dan berprakarsa di kalangan si!a agar kelak tidak menjadi manusia#manusia yang hanya tunduk pada komando. Dengan cara demikian, kelas akan menjadi magnet demokrasi yang mampu menggerakkan gairah sis!a untuk menginternalisasi nilai#nilai demokrasi dan keluhuran budi secara riil dalam kehidupan sehari# hari. 2.3.2.1.1 Peran $uru
Implementasi pengembangan nilai#nilai demokrasi dalam proses pembelajaran di kelas tentu tidak lepas dari peran guru. 6erpenuhinya misi pendidikan sangat tergantung pada kemampuan guru untuk menanamkan seting demokrasi pada sis!a, dengan memberikan kesempatan seluas# luasnya pada sis!a untuk belajar. Menciptakan suasana yang hangat di sekolah sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi sis!a untuk semaksimal mungkin mereka belajar. :osyada dalam bukunya Paradigma Pendidikan Demokratis //*1 ()3 menyatakan bah!a sekolah bukan menjadi tempat pertunjukan bagi guru tetapi tempat bagi sis!a untuk menambah dan memperkaya pengalaman belajarnya.
'ntuk me!ujudkan $-M yang kondusif secara umum guru harus memiliki capability dan loyality, yakni guru itu harus memiliki kemampuan dalam bidang ilmu yang diajarkannya, memiliki kemampuan teoritik tentang mengajar yang baik, dari mulai perencanaan, implementasi, sampai e9aluasi. Memiliki loyalitas keguruan, yakni loyal terhadap tugas#tugas keguruan yang tidak hanya di dalam kelas. Seperti yang telah dikutip oleh :osyada //*1 ((03, dari >ilbert . unt dalam bukunya Effective Teaching menyatakan bah!a guru yang baik itu harus memenuhi tujuh kriteria yaitu1 (. Sifat? guru yang baik harus memiliki sifat#sifat antusias, stimulatif, mendorong sis!a untuk maju, hangat, berorientasi pada tugas dan pekerja keras, toleran, sopan, dan bijaksana, bisa dipercaya" fleksibel dan mudah menyesuaikan diri" demokratis, penuh harapan bagi sis!a, tidak semata mencari reputasi pribadi, mampu mengatasi stereotipe sis!a, bertanggung ja!ab terhadap kegiatan belajar sis!a, mampu menyampaikan perasaannya, dan memiliki pendengaran yang baik. . Pengetahuan? guru yang baik juga memiliki pengetahuan yang memadai dalam mata pelajaran yang diampunya, dan terus mengikuti kemajuan dalam bidang ilmunya itu. 0. Apa yang disampaikan? guru yang baik juga mampu memberikan jaminan bah!a materi yang disampaikannya mencakup semua unit bahasan yang diharapkan sis!a secara maksimal. *. -agaimana Mengajar? guru yang baik mampu menjelaskan berbagai informasi secara jelas, dan terang, memberikan layanan yang 9ariatif, menciptakan dan memelihara momentum, menggunakan kelompok kecil secara efektif, mendorong semua sis!a untuk berpartisipasi, memonitor dan bahkan sering mendatangi sis!a, memonitor tempat duduk sis!a, melibatkan sis!a dalam tutorial atau pengajaran sebaya, menghind ari kesukaran yang kompleks dengan menyederhanakan sajian informasi, menggunakan beberapa bahan tradisional, menunjukkan pada sis!a tentang pentingnya bahan#bahan yang mereka pelajari, menunjukkan proses berpikir yang penting untuk belajar" berpartisipasi dan mampu memberikan perbaikan terhadap kesalahan konsepsi yang dilakukan sis!a. +. arapan? guru yang baik mampu memberikan harapan pada sis!a, mampu membuat sis!a akuntabel, dan mendorong partisipasi orang tua dalam memajukan kemampuan akademik sis!anya. 7. :eaksi guru terhadap sis!a? guru yang baik biasa menerima berbagai masukan, risiko, dan tantangan, selalu memberikan dukungan pada sis!anya, konsisten dalam kesepakatan#kesepakatan dengan sis!a, bijaksana terhadap kritik sis!a, menyesuaikan diri dengan kemajuan#kemajuan sis!a, pengajaran yang memperhatikan indi9idu, mampu memberikan jaminan atas kesetaraan partisipasi sis!a, mampu menyediakan !ak tu yang pantas untuk sis!a bertanya, cepat dalam memberikan feed back bagi sis!a dalam membantu mereka belajar, peduli dan sensitif terhadap perbedaan#perbedaan latar belakang sosial ekonomi dan kultur sis!a, dan menyesuaikannya pada kebijakan# kebijakan menghadapi berbagai perbedaan.
2. Management? >uru yang baik juga harus mampu menunjukkan keahlian dalam perencanaan, memiliki kemampuan mengorganisasi kelas sejak hari pertama dia bertugas, cepat memulai kelas, mele!ati masa transisi dengan baik, memiliki kemampuan dalam mengatasi dua atau lebih akti9itas kelas dalam satu !aktu yang sama, mampu memelihara !aktu bekerja serta menggunakannya secara efisien dan konsisten, dapat meminimalisasi gangguan, dapat menerima suasana kelas yang ribut dengan kegiatan pembelajaran, memiliki teknik untuk mengontrol kelas, memberi hukuman dengan bentuk yang paling ringan, dapat memelihara suasana tenang dalam belajar, dan tetap dapat menjaga sis!a untuk tetap belajar menuju sukses. >uru sebaiknya juga menggunakan model active learning atau belajar aktif, yaitu model pembelajaran yang memberi peluang sangat luas bagi sis!a untuk belajar dengan mengurangi porsi guru untuk ceramah. >uru harus dapat memberikan penugasan yang bermakna bagi sis!a, baik untuk diskusi, penyelasaian tugas, menyelasaikan masalah atau lainnya. Serta model cooperate learning belajar secara kooperatif yang tidak hanya belajar bersama, namun saling membantu3 melalui diskusi dalam kelompok#kelompok kecil, debat atau bermain peran. -iarkan sis!a saling membantu satu sama lain serta saling bertukar informasi yang mereka d apatkan dari hasil akses informasinya. Melalui sebuah diskusi akan terpupuk nilai#nilai demokrasi karena pelaksanaan diskusi sangat memungkinkan sis!a berinteraksi dengan sis!a yang lain, belajar mengemukakan pendapatnya, menghargai setiap pendapat dan tidak memaksakan pendapatnya kepada orang lain. Selain itu guru juga harus dapat membantu sis!a befikir. Sis!a perlu diajak kritis terhadap bahan pelajaran dan juga masalah yang dihadapi. Pikiran kritis ini sangat penting adlam membangun suasana demokratis di sekolah dan di masyarakat sekarang ini. Seperti yang dikutip Suparno 07#023 dari :aths dalam bukunya Teaching for Thinking yang memberikan beberapa cara konkrit yang dapat dibuat guru dalam membantu sis!a berfikir kritis antara lain1 (. >uru hendaklah mendengarkan gagasan dan pemikiran sis!a . >uru memajukan diskusi terbuka dimana sis!a bebas mengungkapkan pikirannya 0. >uru perlu memberikan !aktu bagi sis!a untuk berfikir terlebih dahulu, apalagi bila mengajukan pertanyaan kepada sis!a *. >uru memnupuk keyakinan ss!a untuk berani tampil dengan gagasannya yang otentik +. >uru perlu memberikan umpan balik yang memajukan pemikiran sis!a, bukan yang mematikan 7. :uang majalah dinding yang dapat diisi dengan macam#macam gagasan sis!a perlu dibuat 2. Sis!a diberi kebebasan untuk mencari data dan masukan dari sumber#sumber lain seperti perpustakaan atau internet.
$adang ada guru yang merasa rugi bila memberikan !aktu berfkir bagi sis!a karena akan memperlambat penyelesaian bahan. Memeng secara sepintas sepertinya guru kehilangan banyak !aktu, tetapi sebenarnya guru untung besar. $arena dengan membiasakan sis!a berfikir dan memperoleh informasi sendiri, mereka selanjutnya mereka akan dapat belajar sendiri tanpa harus dipaksa oleh guru. Apalgi pemikiran#pemikiran kritis mereka yang dikembangkan itu dikemudian hari akan menjadi pemikiran dan kreati9itas yang besar. Dalam menginternalisasikan nilai#nilai demokrasi guru dapat menjadi sosok pemodelan, dimana segala perilakunya dapat menjadi tauladan bagi sis!a dalam pembentukan karakter demokratis dalam dirinya. @ika dalam $-M di dalam kelas tidak beriklimkan demokrasi, maka dalam diri sis!a tidak akan tertanam sikap#sikap yang mencerminkan nilai#nilai demokrasi. 2.3.2.1.2 Peran #urikulum %&ata Pelajaran'
Selain itu internalisasi nilai#nilai demokrasi dapat disisipkan dalam kegiatan $-M misalnya pada mata pelajaran Pendidikan $e!arganegaraan P$n3 dan juga tidak menutup kemungkinan menanamkan materi demokrasi pada mata pelajaran yang lain. ;ontohnya, SAINS dengan memberikan pegetahuan berbasis lingkungan, sehingga tertanam sikap kecintaan terhadap alam. Praktek pembelajaran dilakukan dengan materi yang substansial konsep teori yang sangat selektif3 tetapi kaya dalam implementasi. Di masa lalu pendidikan demokrasi tidak berkembang. al ini dapat dicontohkan pada kasus PP$n"P$n yang sebelumnya dikembangkan secara indoktrinasi, mengakumulasi pengetahuan yang kurang bermakna, bersifat hegemonik, tidak partisipatoris, dan sering dikritik anti realitas. Seharusnya P$n memuat nilai#nilai pluralisme dan membentuk karakter bang sa, sehingga P$n harus menerapkan pendidikan multikultural proses transformasi cara hidup menghormati, toleran terhadap keanekaragaman budaya yang hidup dalam masyarakatnya yang plural, tanpa diskriminasi3. Ara, //1 (+)3
2.3.1.2 "mplementasi Pengemangan !ilai-nilai Demokrasi di luar #(&
Menanamkan pengetahuan demokrasi perlu disertai pengalaman hidup berdemokrasi yang tidak hanya dilakukan dalam $-M, tetapi juga d luar $-M. Misalnya saja dalam bergaul dengan teman sebaya. Pergaulan hidup dengan teman sebayapun perlu mendapat perhatian yang sungguh#sungguh. 6ata cara pergaulan yang baik dapat meningkatkan kerukunan hidup bersama.
ditanamkan sejak kecil di dalam lingkungan keluarga yang selanjutnya peran sekolahlah yang bertugas untuk mengembangkannya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tugas yang banyak, yang salah satunya adalah me!ariskan budaya#budaya bangsa kepada geberasi muda seperti budaya saling menghormati antarsesama. -udaya menghormati perlu disisipkan dan dikembangkan dalam setiap kegiatan di sekolah baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun di luar kegiatan belajar mengajar.'ntuk pengembangan sikap menghormati di dalam kegiatan belajar mengajar telah dijelaskan di bagian depan selanjutnya di bagian ini akan diberikan contoh menghormati di luar kegiatan belajar mengajar. (. Menyapa guru dan teman saat berpapasan. . Mengikuti upacara bendera dengan khidmat. 0. Menggunakan tutur bahasa yang baik, benar dan sopan. *. Memprioritaskan musya!arah kelas untuk memutuskan kebijakan#kebijakan berhubungan dengan kepentingan kelas. +. 6idak membedakan teman. Selain menghormati, sikap demokratis yang perlu dimiliki adalah rasa tanggung ja!ab. Dalam hal pengambilan keputusan, sis!a harus dilatih memutuskan dan melaksanakan keputusan secara bertanggung ja!ab. Dalam mengajarkan hal ini kepada sis!a guru sebaiknya memberikan contoh dalam kehidupan sehari#hari di dalam kelas, misalnya dalam pemilhan ketua kelas. Setelah terpilih menjadi ketua kelas, selanjutnya ketua kelas itu mengatur kelasnya masing# masing, misalnya1 (. $etua kelas1 mengadakan rapat kelas yang dipimpin ketua kelas. Dalam rapat ketua kelas akan mendapat banyak saran, pendapat, dan tidak tertutup kemungkinan pendapat tadi ada yang bertentangan dengan pendapatnya. Pendapat tadi kemudian dibicarakan dalam rapat secara musya!arah, dengan peretimbangan yang disepakati sejujur#jujurnya dan penuh tanggung ja!ab melaksanakan keputusan yang diambil secara bersama itu. . asil keputusan tersebut harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap sis!a dan keputusan yang berupa peraturan itu harus dibuat secara tertulis, sehingga setiap sis!a dapat mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sehingga apabila sis!a melanggar mereka akan melaksanakan sanksi tersebut secara konsek!en dan penuh kesadaran. 0. Setiap sis!a harus mengetaui tugasnya masing#masing, siapa yang bertugas merapikan meja, siapa yang bertugas mengambil dan menyiapkan kapur, penghapus, dan sebagainya. Selain itu guru juga harus menjadi contoh dalam pengembangan sikap saling menghormati. >uru harus mampu menunjukkan sikap menghormati sekalipun pada orang yang lebih muda. Misalnya
dalam menghadapi sis!a yang melakukan kesalahan harus diberi kesempatan melakukan pembelaan diri. @angan memposisikan sis!a sebagai pihak yang paling bersalah sehingga harus menerima sanksi tanpa melakukan kontrak sosial bersama sis!a.
Hal-hal apakah yang menonjol dalam kehidupan dunia dan mahasiswa yang perlu diperhatikan dalam kehiduan kampus kita? Nilai-nilai tersebut adalah nilai demokratis, Ham, informasi dan teknologi, serta kegandrungan dalam berbagai aspek kehidupan 1. Nilai demokrasi Kehidupan demokrasi di masyarakat kita merupakan proases pendidikan yang panjang , karena sebagian rakyat kita belum memiliki pendidikan yang memadai mengenai pengertian serta pelaksanaan demokrasi yang dicitacitakan ,di sinilah letak tanggung jawab, sebab bukan hanya kampus sebagai gudang informasi dan lebih penting sebagai pusat penggodokan informas yang lama tertimbun menjadi ilmu pengetahuan. Kemampuan penalarandi dalam kampus merupakan syarat mutlak mengubah informasi tersebut, apabila kemampuan penalaran untuk menganalisis informasi tidak dapat dikembangkan maka kampus akan hanyut dalam arus informasi yang tanpa bentuk, oleh sebab itu kampus tempat penalaran bukan indoktrinasi.