OMO HADA RUMAH TRADISIONAL TAHAN GEMPA NIAS
TUGAS UTS Mata Kuliah Arsitektur Vernakular Semester Gasal Tahun Akademik 2010/2011 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Untag Surabaya
Oleh
Muzakki Ahmad 440901594
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA November 2010
1
A. GAMBARAN UMUM PULAU NIAS
Pulau Nias terletak di antara 0° 12’ - 1° 32’ LU dan 97 - 98° BT. Kepula Kepulauan uan Nias Nias yang yang terdiri terdiri dari dari empa empatt kabu kabupa pate ten n ini ini terd terdir irii dari dari sebu sebuah ah pula pulau u yang yang cuku cukup p besa besar r yait yaitu u pula pulau u Nias Nias dan dan 131 131 pula pulau u kecil. Pada awal 2009, sebanyak 37 pulau telah dihuni manusia dan 95 pulau pulau sisanya sisanya belum dihuni. dihuni. Luas Pulau Nias 5.625 km² atau sekitar 7,82 % luas Sumatra Utara secara keseluruhan. Berada di bagian barat daya Provinsi Sumatra Utara dan berjarak 85 mil laut dari Pelabuhan Sibolga di daratan Pulau Sumatra. Topo Topogr graf afii Pula Pulau u Nias Nias beru berupa pa buki bukitt-bu buki kitt semp sempit it dan dan terj terjal al sert sertaa pegunungan yang memiliki ketinggian hingga 800 meter di atas permukaan laut. Bagian Bagian wilayahnya wilayahnya yang berupa berupa dataran rendah sampai sampai bergelomba bergelombang ng mencapai mencapai jumlahan jumlahan 24%, tanah bergelomba bergelombang ng sampai sampai berbukit berbukit 28,8%, 28,8%, sedangkan sedangkan tanah berbukit sampai pegunungan mencapai 51,2% dari seluruh luas dataran. Dataran rendah rendah terdap terdapat at di bagian bagian tepi tepi pulau, pulau, dan sebagi sebagian an tepi tepi Pulau Pulau Nias Nias tersebu tersebutt merupakan tebing karang yang menyulitkan pencapaiannya dari arah laut. Daerah perbukitan berada di bagian tengah pulau. Kead Keadaa aan n ikli iklim m Pula Pulau u Nias Nias yang yang meru merupa paka kan n daer daerah ah rawan rawan gemp gempaa ini ini dipengaruhi Samudra Indonesia. Curah hujan tinggi dan relatif turun sepanjang tahun serta sering kali disertai badai besar. Musim badai biasanya berkisar antara bulan April - Oktober, tetapi kadang-kadang terjadinya badai pada bulan-bulan lainnya. Sering kali terjadi perubahan cuaca secara mendadak. Mengikut pencacahan yang dilakukan Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias (1977) diketahui bahwa wilayah di Samudra Indonesia ini memiliki curah hujan yang tinggi, rata-rata mencapai 3.145,1 milimeter per tahun, dan dengan
2
ban banya yak k huja hujan n menc mencap apai ai 273 273 hari hari per per tahu tahun. n. Besa Besarn rnya ya cura curah h huja hujan n ini ini menyeb menyebabk abkan an kondis kondisii alamnya alamnya lembab lembab dan basah, basah, suhu suhu udara udara berkis berkisar ar antara antara 14,3° - 30,4° C dengan kelembaban sekitar 80 - 90 % dan kecepatan angin antara 5-6 knot. Struktur geologis yang labil, dengan curah hujan tinggi menyebabkan sering terjadinya banjir bandang yang diikuti berpindah-pindahnya aliran sungai.
B. SEJARAH MASYARAKAT NIAS
Antara tahun 851 dan 1154, orang-orang orang-orang asli Pulau Nias yang menyebut dirinya “Ono Niha” yang berarti keturunan manusia pertama terkenal sebagai kanibal dan pemburu kepala manusia. Mereka yang menyebut tanah airnya “Tano Niha” ini memiliki banyak emas dan sangat menghargai mayat leluhurnya. Sekitar Sekitar 500 tahun kemudi kemudian, an, kebuda kebudayaa yaan n Nias Nias yang yang dikena dikenall saat saat ini ditularkan oleh sekelompok imigran asal China yang membawa kemajuan bagi masyarakat Nias di beberapa bidang antara lain arsitektur, pertukangan, pertanian, peternakan peternakan,, tenunan, tenunan, juga kemajuan kemajuan dalam hal kebudayaan kebudayaan megalitik, megalitik, patung, patung, silsilah, dan kasta.
3
Pada saat ini, puing-puing kebudayaan Megalitikum yang sangat tua dan eksotis masih banyak terdapat di pulau ini seperti ukiran batu, kayu, dan logam. Nias merupakan pulau dengan peradaban paling tua dan terisolir dibanding pulau-pulau lain di perairan Hindia.
C. KEBUDAYAAN MASYARAKAT NIAS
Berikut ini adalah beberapa kebudayaan masyarakat Nias : • Mata pencaharia pencaharian n penduduk penduduk pada umumny umumnyaa adalah bertani bertani dan berkebu berkebun n yang menghasilkan antara lain; padi, jagung, ketela, rambat, nilam, pisang, nanas, jeruk, jeruk, durian durian,, langsa langsat, t, mangga mangga,, karet, karet, kelapa kelapa,, kopi, kopi, cengke cengkeh, h, coklat coklat,, dan lainnya. • Masyarakat Masyarakat Nias Nias sangat sangat lekat lekat dengan dengan kegiatan kegiatan adat. adat. Mendirika Mendirikan n rumah, rumah, selesai selesai memban membangun gun rumah, rumah, saat saat melahi melahirka rkan, n, proses prosesii melama melamar, r, menika menikahka hkan n anak anak hingga hingga mening meninggal gal,, semua semua diatur diatur dalam dalam acara acara adat. adat. Kegiat Kegiatan-k an-kegi egiata atan n adat adat tersebut tersebut dilakukan dilakukan di dalam rumah sehingga rumah adat Nias merupakan merupakan titik sentral setiap kegiatan adat. • Mengut Mengutama amakan kan prins prinsip ip kegot kegotong ong-roy -royong ongan. an. • Atrak Atraksi si lom lompa patt batu batu seb sebag agai ai tes testt kedewasaan pria Nias. • Hukum yang ang berl erlaku di Nias adal adalah ah huku hukum m peng pengga gall bagi bagi seseorang
yang
terbukti
bersalah. Kemudian tengkoraknya dikubur di dalam batu yang diletakkan di halaman rumah. • Oran Orang g yang yang menin mening ggal gal seca secara ra waja wajar, r,
tula tulan ngnya gnya
disim isimpa pan n
hingga hingga busuk, busuk, baru baru kemudi kemudian an disimpan dalam batu.
4
• Untuk Untuk menghor menghormat matii orang orang tua yang sudah sudah meningg meninggal, al, biasany biasanyaa seorang seorang anak akan membuat patung orang tuanya dan diletakkan di depan rumah. • Sang Sangat at suka suka beter beterna nak k babi babi deng dengan an dibi dibiar arka kan n berk berkel elia iaran ran di hala halama man n ruma rumah h layaknya memelihara kucing dan anjing.
D. GAMBARAN UMUM OMO HADA
Dala Dalam m sebu sebuah ah perk perkam ampu pung ngan an Nias Nias,, terd terdap apat at dua dua jeni jeniss ruma rumah h dapa dapatt diju dijump mpai ai yait yaitu u ruma rumah h untu untuk k warg wargaa bias biasaa atau atau "Omo "Omo Pasi Pasisi sir" r" dan dan ruma rumah h adat/tradisional yang dikenal sebagai Omo Hada. Omo Hada inilah yang menjadi temp tempat at ting tingga gall raja raja atau atau kepa kepala la suku suku (tuhenori/salawa ). Beri Beriku kutt ini ini adal adalah ah beberapa gambaran umum Omo Hada : • TiangTiang-tia tiang ng kayu bulat bulat besar dan keras sebaga sebagaii kolomkolom-kol kolom om struktu strukturr utama utama yang cukup tinggi berdasarkan pengalaman sejarah suku Nias yang bertempat tinggal di bukit bahwa tempat perlindungan (rumah) terbaik adalah memakai tiang tinggi. Selain itu kolong rumah bisa meredam kelembaban yang tinggi. • Selain itu itu terdapat terdapat tiang tiang penyangg penyanggaa saling saling menyilang menyilang sebaga sebagaii penyangga penyangga rumah rumah dari terpaan angin yang kuat di Pulau Nias yaitu antara 5-6 knot. Tiang-tiang tersebut tidak ditancapkan ke tanah melainkan ditumpukan pada umpak. • Sambungan Sambungan sistem sistem pasak pasak digunak digunakan an untuk untuk membuat membuat ikatan sendi sendi dan dan rol antar antar kolom yang menjadikan bangunan ini tahan gempa. • Ukur Ukuran an bang bangun unan an yang yang besa besarr kare karena na seri sering ng digu diguna naka kan n seba sebaga gaii temp tempat at pertemuan. pertemuan. Luas ruangan ruangan berkisar berkisar antara panjang panjang 9 - 10 m dan lebarnya lebarnya 24 28 m. Tinggi ruangan antara 3 - 4 m di atas tanah. Sedangkan tinggi bubungan atapnya antara 4 - 5 m. • Kons Konstr truk uksi si dind dindin ing g yang yang dimi dimiri ring ngka kan n ke depa depan n deng dengan an jend jendel elaa yang yang sela selalu lu terb terbuk ukaa
memu memuda dahk hkan an peng penghu huni ni untu untuk k meli meliha hatt
ke hala halama man n
seka sekali ligu guss
mengawasi ternak babi yang sengaja dibiarkan berkeliaran di halaman. Selain itu juga berfungsi sebagai ventilasi. • Tangga Tangga dengan jumlah jumlah anak tangga tangga yang yang selalu selalu ganjil ganjil 5 – 7 buah diletakkan diletakkan di di bagia bagian n bawah bawah rumah rumah karena karena konon konon kabarn kabarnya ya pada pada zaman zaman dahulu dahulu banyak banyak pengayau (emali) yang sering mengambil kepala orang. Selain itu juga sering
5
terjadi perkelahian antar kampung sehingga pada saat rumah diserbu, musuh yang mendekati tangga dapat dengan mudah dibunuh dari dalam rumah. • Dipenu Dipenuhi hi ukiran ukiran baik 2 dimensi dimensi maupun maupun 3 dimensi dimensi hampir hampir di seluru seluruh h ruangan ruangan dan dan terd terdap apat at sebu sebuah ah tian tiang g (kho (kholo lo-k -kho holo lo)) yang yang seng sengaja aja diran dirancan cang g untu untuk k dipenuhi dengan ukiran-ukiran. • Skylight Skylight pada pada atap yang bisa bisa dibuka dibuka-tutup -tutup dengan dengan penyangga penyangga berupa berupa kayu. kayu.
E. PROSES PEMBANGUNAN RUMAH ADAT NIAS
Rumah adat Nias didirikan atas dasar kesatuan seluruh warga kampung dalam menyampaikan pendapat bersama secara kekeluargaan untuk membangun sebuah sebuah rumah. rumah. Diadak Diadakanl anlah ah musyaw musyawarah arah besar besar yang yang disebu disebutt famagolo yang bertujuan untuk membicarakan tentang pembangunan sebuah rumah. Dalam musyawarah itu dihadiri para penatua adat (Satua Mbanua ), warga kampung juga para tukang. Musyawarah tersebut membahas besarnya upah para tukang tukang yang disesuaikan disesuaikan dengan dengan besarnya besarnya bangunan. bangunan. Ukuran besar bangunan bangunan yang digunakan adalah balika yang diperkirakan 1,2 meter atau sepanjang helai atap dari rumbia yang dianyam dari daun sagu. Ada dua kewajib kewajiban an yang yang harus harus dipenu dipenuhi hi oleh oleh orang orang yang yang mendir mendirika ikan n rumah adalah famato yaitu menentukan besarnya upah yang harus dibayar pada para tukang dan fanu’a yaitu menentukan ukuran rumah yang akan dibangun. Setelah itu pemilik rumah memberikan uang untuk pembangunan rumah tersebut kepada para penatua adat untuk dimusyawarahkan kembali. Kemudian dalam dalam musyaw musyawarah arah,, mereka mereka membah membahas as tentan tentang g bahanbahan-bah bahan an bangun bangunan an yang yang dibutuhkan dan siapa-siapa saja yang bisa menyediakan bahan-bahan bangunan tersebut. Misalnya ada yang mampu menyediakan kayu yang sangat kokoh untuk bahan bangunan yang sering disebut manawa tentunya dengan imbalan uang yang layak dari uang yang telah diserahkan pada penatua adat tadi. Setela Setelah h itu proses proses persia persiapan pan bahan bahan bangun bangunan an pun dilaku dilakukan kan dengan dengan bergotong-royong. Musyawarah kembali diadakan setelah semua persiapan bahan ban bangu guna nan n sele selesa saii untu untuk k memb membah ahas as pros proses es pemb pemban angu guna nan. n. Dalam Dalam pros proses es pembangunan, seluruh warga kampung tak terkecuali tua-muda bahkan anak-anak
6
yang bisa bekerja diharuskan ikut membantu. Mereka melakukan gotong-royong ini ini tanp tanpaa dibe diberi ri upah upah mela melain inka kan n hany hanyaa dibe diberi ri sepi sepiri ring ng nasi nasi saja saja yang yang telah telah disiapkan oleh pemilik bangunan yang juga memotong beberapa ekor babi untuk lauknya. Semangat kebersamaan ini sesuai dengan semboyan masyarakat Nias yaitu “aoha noro nilului wahea aoha noro nilului waoso alisi khoda tafadaya
hulu tafaewolo wolo ” yang artinya sesulit dan seberat apapun pekerjaan akan terasa mudah jika dikerjakan bersama-sama. Pada saat peresmian bangunan, mereka melakukan suatu atraksi menari dengan dengan geraka gerakan n melomp melompat-l at-lomp ompat at di ruang ruang tamu tamu rumah rumah baru baru terseb tersebut ut yang yang tuju tujuan anny nyaa untu untuk k meng menguj ujii ketah ketahan anan an ruma rumah. h. Dalam Dalam pest pestaa peres peresmi mian an juga juga dilaku dilakukan kan pemajan pemajangan gan semua semua rahang rahang babi babi yang yang telah telah disemb disembeli elih h sejak sejak awal awal pemba pembangu ngunan nan rumah rumah adat. adat. Rahang Rahang-rah -rahang ang babi babi yang yang dipaja dipajang ng di dindin dinding g itu merupakan merupakan lambang kejayaan kejayaan dan kenang-kenangan kenang-kenangan untuk anak cucu pemilik rumah.
F. JENIS-JENIS OMO HADA
7
Omo Hada dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe gomo yang bentuknya bujur sangkar dengan sisi lengkung dan tipe moro yang bentuknya oval. Tipe gomo adalah Omo Hada daerah Nias bagian Selatan sedangkan tipe
moro adalah Omo Hada daerah Nias bagian Utara.
G. OMO HADA TIPE GOMO
Rumah adat Nias tipe gomo yang masih alami bisa ditemui di desa Orahili, Kecamatan Gomo dan di desa Bawomataluo, Bawomataluo, Kecamatan Kecamatan Teluk Dalam. Desa Bawomataluo Bawomataluo sendiri
berarti
desa
"bukit
matahari” karena desa ini memang berada di atas bukit, seolah dekat dengan matahari. Untuk sampai ke desa Bawomataluo diawali dengan mele melewa wati ti kura kurang ng lebi lebih h 86 anak anak tang tangga ga
yang yang
dian diangg ggap ap
seba sebaga gaii
gerbang desa sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan. Berikut ini adal adalah ah
gamb gambar aran an
khusu hususs
Omo Omo
Hada Hada tipe tipe gomo yang bentuknya bentuknya menyerupai sebuah perahu dari segi struktur bangunan, layout, hingga ukiranukiran pada interior dan eksterior yang penjelasannya ditekankan pada kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat Nias. 1. Str Strukt uktur ur Bangu Bangunan nan
Sebagaimana Omo Hada pada umumnya, tipe gomo memiliki dole-dole yaitu tiang-tiang bulat besar mengelilingi bentuk bangunan sebagai kolom-kolom strukt struktur ur bangun bangunan an dan tiang tiang penyan penyangga gga saling saling menyil menyilang ang yang yang terleta terletak k lebih lebih masuk ke kolong rumah sebagai penguat tiang utama.
8
Struktur Omo Hada tidak sekaku struktur rumah beton. Karena rangka utamanya (core frame) terdiri dari batu (umpak), kolom utama, dan kolom-kolom penguat. Kolom utama umumnya berdiri tegak dan diantaranya terdapat kolomkolom kolom pengua penguatt yang yang bersil bersilang angan, an, menyer menyerupa upaii huruf huruf X miring miring.. KolomKolom-kol kolom om inilah inilah yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk menaha menahan n beban beban lateral lateral yang yang berger bergerak ak horizo horizonta ntall ketika terjadi gempa. Kolom rumah memiliki tumpuan sendi dan rol atau ikatan antara balok kayu kayu yang yang saling saling mengun mengunci ci tanpa tanpa dipaku dipaku.. KolomKolom-kol kolom om tegak tegak dihubu dihubungk ngkan an dengan kolom-kolom penguat atau balok-balok penyangga melalui sambungan sistem pasak. Teknik pasak pada sambungan kayu membuat balok-balok kayu tidak patah ketika terjadi gempa, karena balok-balok penyangga ini yang dapat berputar bebas seperti engsel pada jarak tertentu.
9
Pada halaman depan bangunan, terdapat tiang-tiang yang besarnya lebih dari sepelukan manusia berdiameter 70 cm. di sela-sela tiang, tampak sederetan papan disusun di atas galang pada permukaan tanah, yang dibuat jalan menuju pintu pintu masuk melalui kolong kolong bangunan. bangunan. Gagasan tersebut tersebut mungkin mungkin dirancang dirancang demikian untuk menghindarkan diri dari perang antar suku. Di dalam rumah terdapat empat tiang utama dan dua tiang penyangga balok nok serta sebuah tiang yang dihias ( kholo-kholo ) yang kesemuanya dikenal dengan sebutan tiang tarunahe yang berfungsi sebagai tiang penyangga balok (tutup tiang) yang memikul balok-balok lain. Tiang-tiang tersebut seolah-olah tergantung tergantung tanpa ada penyokong penyokongnya. nya. Dengan Dengan demikian demikian tiang tarunahe selain mempunyai fungsi artistik juga mempunyai fingsi praktis dan struktural. Susunan balo balok k Omo Omo Hada Hada sali saling ng meno menopa pang ng satu satu sama sama lain, lain, namu namun n meru merupa paka kan n satu satu kesatuan yang utuh secara konstruktif dan sekaligus sebagai dekorasi interior. Dind Dindin ing g peng pengis isii yang yang memb membag agii ruan ruanga gann-ru ruan anga gan n di dalam dalam ruma rumah h menggunakan bahan papan balok. Untuk memperkuat konstruksi tegaknya, pada bagia bagian n bawah bawah ruang ruang diluba dilubangi ngi seteba seteball papan papan balok balok tersebu tersebut, t, kemudi kemudian an papan papan balok itu dimasukkan lubang dengan melebihkan sebagian papan balok keluar. Papan-papan dinding tersebut dikunci dengan sebuah papan balok yang melintang horisontal mulai dari sudut dinding bagian kiri sampai bagian kanan. 2. Layout Layout Bangunan Bangunan dan Pembag Pembagian ian Ruang Ruang
Ukur Ukuran an Omo Omo Hada Hada yait yaitu u panj panjan ang g 28,9 28,9 m dan dan leba lebarr 9,1 9,1 m. Ting Tinggi gi ruangannya sekitar 3,85 m di atas tanah dan tinggi bubungan atapnya sekitar 5 m. Pint Pintu u dan dan tangg tanggaa terd terdap apat at di bawah bawah ruma rumah h bagi bagian an depa depan n atau atau dala dalam m arti artian an
10
sebelum masuk ke rumah harus melalui kolong rumah terlebih dahulu. Setelah melalui tangga dan memasuki rumah langsung menghadap sebuah ruangan yang sangat besar yaitu ruang depan yang biasa dipakai tempat pertemuan. Penataan ruangan pada Omo Hada tipe gomo terbagi antara lain ruang depan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan yang dalam layout bangunan disetting berada tepat di tengah bangunan yang membagi antara pintu masuk dan ruang untuk kamar raja dan keluarganya. Di dekat pintu masuk juga terdapat sebuah kamar yang kemungkinan digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil kebun dan barang-barang lain. Dari kamar inilah yang biasanya digunakan untuk mengin mengintip tip ke halama halaman n melalu melaluii jendel jendelaa pada pada dindin dinding g yang yang miring miring sekali sekaligus gus mengawasi ternak babi yang dibiarkan berkeliaran di halaman. Di kamar ini pula terdapat skylight pada atapnya yang biasanya digunakan untuk menjemur pakaian di atas atap. Tempat pertemuan ditata secara bertingkat dan membagi lantainya menjadi tiga tingkatan. Lantai pertama disebut tawalo , dipakai untuk tempat duduk orangorang kebanyakan; Lantai kedua disebut bantonili , dibuat untuk tempat duduk para bangsawan bangsawan dan orang-orang orang-orang yang dihormati dihormati selain itu dipakai dipakai untuk untuk tempat tempat tidur para tamu yang bermalam di tempat itu; Lantai ketiga disebut salagoto , letaknya lebih tinggi dibuat untuk tempat duduk para penatua adat. Bagi penatua adat adat yang yang dipa dipand ndan ang g tert tertua ua,, dudu duduk k di sebe sebela lah h kana kanan n salagoto sebagai pengh penghorm ormatan atan terting tertinggi. gi. Bentuk Bentuk lantai lantai ketiga ketiga ini dibuat dibuat menyer menyerupa upaii sebuah sebuah bangku panjang, direncanakan sedemikian rupa menyatu dengan dinding-dinding yang miring ke depan, sehingga sekaligus dapat dijadikan tempat sandaran. Di bagian belakang terdapat ruang kecil yang disebut garo. Kamar ini dipa dipaka kaii untu untuk k temp tempat at tidu tidurr raja raja bese besert rtaa perm permais aisur urin inya ya.. Seda Sedang ngka kan n kama kamar r sebelahnya yang lebih luas dipakai untuk kamar keluarga keturunan raja. Menjadi satu dengan ruang pertemuan, tanpa dipisahkan dinding terdapat dapur dengan sebuah tempat perapian yang berfungsi sebagai dapur umum pada waktu raja mengadakan pesta adat. Di dekat dapur umum terdapat sebuah WC.
11
3. Tata Massa Massa Perka Perkampung mpungan an
Susunan rumah adat Nias di desa Bawomataluo, dirancang berderetan dari ujung ke ujung tanpa ada dinding pembatas. Setiap unit Omo Pasisir dibuat pintu yang yang dapa dapatt meng menghu hubu bung ngka kan n antar antaraa satu satu ruma rumah h deng dengan an ruma rumah h beri beriku kutn tnya ya,, sehingga mirip dengan susunan gerbong kereta api, dimana gerbong satu dengan yang lainnya dapat saling berhubungan. Pola susunannya membentuk letter U dengan dua rangkaian gerbong Omo Pasisir yang saling berhadapan dan Omo Hada terletak diantara ujung keduanya. Pola penyusunan konstruksi bangunan yang saling berhubungan ini menunjukkan karakter dari suatu keluarga besar yang menyatu oleh adanya dasar kehidupan adat yang sama.
12
Susunan yang membentuk letter U membentuk sebuah halaman kampung yang menjadi sumbu kampung dan juga menjadi jalan utama menuju sebuah lapangan desa tempat melaksanakan upacara adat yang berada di depan Omo Hada. Baik jalan maupun lapangan tersebut diperkeras dengan batu. Batu-batu tersebut tersebut ditatah ditatah dengan dengan ukiran, ukiran, terutama terutama batu-batu batu-batu besar yang atasnya diratakan. Di pinggir jalan dibuat saluran, juga dari batu. Di lapangan itu pula ditempatkan susunan batu-batu setinggi 2 meter lebih untuk tradisi acara lompat batu. 4. Ukiran Ukiran Hias Interi Interior or dan Ekster Eksterior ior
Ukiran-ukiran pada Omo Hada baik dua dimensi maupun tiga dimensi banyak mengandung nilai magis dan simbolis. Motif yang digunakan untuk ukiran antara lain motif hewan, tumbuhan, hingga pahatan relief manusia. Kholo-kholo meru merupa paka kan n hias hiasan an inte interio riorr yang yang pali paling ng menc mencol olok ok kare karena na meru merupa paka kan n tian tiang g
tarunahe yang sengaja dihias sebagai tanda kebesaran raja. Karena fungsinya sebagai tiang, maka kholo-kholo terbuat dari kayu bulat yang diukir yang berdiri tegak di tengah ruang pertemuan. Ukiran pada balok dibentuk lewat pahatan bermotif hewan dengan gaya ekspre ekspresif sif.. Juga Juga terdap terdapat at relief relief manusi manusiaa dalam dalam gaya gaya primit primitif, if, dibuat dibuat sebaga sebagaii gambaran gambaran patung nenek moyang dipasang dipasang menghadap menghadap ke bawah di bagian bagian lantai kedua (bantonili ). Balok ini mengandung pengertian magis. Menurut kepercayaan masyarakat Nias, relief pada balok tersebut adalah dewa keberkatan yang disebut
bewola-wole. Mereka yang ingin meminta restu dan berkah dari bewola-wole , maka didudukkan di bawah relief balok tersebut. Relief tersebut merupakn hasil imajinasi pemahatnya yang diungkapkan secara impresif dalam pola-pola yang
13
primitif. Detail relief timbul yang diungkapkan senimannya memvisualisasikan gaya burung elang yang sedang terbang dengan kepala dirundukkan ke bawah seolah-olah sedang mengintai mangsanya, diciptakan lewat bentuk anthromorphis dan zoomorphis dengan motif pola manusia raksasa. Pada balok yang lain, ada hiasan buaya dalam bentuk relief. Hiasan ini disebut buayana yang artinya buaya emas. Motif relief buaya digambarkan dalam dua jenis berbeda yaitu motif buaya yang lidahnya bercabang dua dan motif buaya yang ekornya bercabang dua. Motif ini juga diabstraksikan lewat papan pengapit dindin dinding g bagian bagian luar. luar. Ujung Ujung papan papan dibuat dibuat mencua mencuatt keluar keluar seolah seolah-ola -olah h tampak tampak seekor buaya yang sedang mengangakan mulutnya, disebut shikoli yang artinya lambang kekuasaan raja.
Ujung papan pengapit yang dipasang pada bagian kiri dan kanan dibuat sedemikian rupa bagaikan leher burung bangau bangau tanpa kepala yang disebut sicholi . Pada papan pengapit ini terdapat terdapat motif hiasan geometris denga pewarnaan pewarnaan hitam putih, merupakan pernyataan ekspresi dalam bentuk ornamen yang mengandung nilai magis. Di bagian lain ada bentuk hiasan tiga dimensi dengan pola ragam hias raksas raksasaa yang yang diukir diukir dengan dengan kompos komposisi isi artist artistik ik namun namun tampak tampak menyer menyeramk amkan. an. Konsep Konsep keinda keindahan han terdap terdapat at pada pada penata penataan an pemasa pemasanga nganny nnya, a, ditamb ditambah ah dengan dengan perpaduan elemen-elemen hiasan bentuk segitiga yang disebut niobawa lasara , perlambang dewa pembina dan kekuasaan raja. Motif yang serupa jumlahnya tiga bua buah, h, dipa dipasa sang ng deng dengan an cerm cermat at meng mengha hada dap p ke hala halama man n peka pekara rang ngan an ruma rumah, h,
14
difungsikan sebagai penolak bala bagi keluarga. Bentuk eksterior lainnya dapat dilihat pada penataan batu-batu megalit yang disusun dengan komposisi yang indah. Susunan batu-batu berukir difungsikan sebagai tempat duduk pada saat mengadakan sidang di lapangan terbuka.
Gambar sebuah sangkutan kalung yang biasa dipakai oleh raja pada waktu upacara adat, dipahat menyatu dengan dinding dalm bentuk ornamen tiga dimensi. Dua Dua buah buah daun daun paki pakiss deng dengan an garis garis-g -gari ariss geom geomet etris ris meno menopa pang ng di atas atasny nyaa menbentuk setengah lingkaran, sehingga terwujud suatu bentuk dekorasi yang inda indah h.
Pad Pada
bagia agian n
bawa bawahn hny ya
diuk iukir
15
dupl duplik ikat at
seb sebuah uah
kalun alung g
leh leher, er,
divi divisu sual alis isas asik ikan an lewat lewat pena penata taan an yang yang cerm cermat at dan dan dise disebu butt nifu nifulo lolu luo o yang yang merupakan lambang keagungan raja. Pada papan balok yang dinding pengisi di dalam rumah, terdapat bagian yang dilebihkan kedepan dan diukir gambar seekor kera sedang menangkap ujung dahan dengan kedua kaki dan tangannya, diekspresikan lewat bentuk tiga dimensi. Hiasan ini dibuat sebagai tanda kelincahan serta simbol karakter seorang raja yang sedang merangkap sebagai panglima perang. Pada ujung balok yang lain diukir sebuah mahkota sebagai simbol kebesaran raja. Sementara pada papan balok yang melintang horisontal, terdapat sederetan sangku sangkutan tan pada pada ujungujung-uju ujungn ngnya ya diukir diukir motif motif hiasan hiasan pilin. pilin. Di bagian bagian atas atas dari dari sangkutan itu, dipajang ratusan rahang babi, ditata bertingkat hingga memberikan kesan warna putih yang membentuk komposisi di antara sederetan sangkutan dan hias hiasan an-h -hias iasan an lain lain yang yang ada ada di seke sekeli lili ling ngny nya. a. Kepa Kepala la babi babi yang yang dipa dipajan jang g merupakan lambang prestasi serta menjadi simbol sosial.
G. OMO HADA TIPE MORO
Rumah adat Nias tipe moro yang masih meninggalkan jejak-jejak kearifan para para arsite arsitek k jaman jaman dahulu dahulu bisa bisa ditemu ditemuii di desa desa Sihireo Sihireo Siwahi Siwahili, li, Kabupa Kabupaten ten Gunung Sitoli. Berbeda dengan kawasan desa-desa tradisional di Nias Selatan yang yang memerl memerluka ukan n waktu waktu dan tenaga tenaga ekstra ekstra untuk untuk mencap mencapain ainya, ya, desa desa ini bisa bisa dicapai dengan kendaraan hanya dalam waktu 30 menit melalui jalan aspal yang relatif mulus. Berikut ini adalah gambaran khusus Omo Hada tipe moro. 1. Str Strukt uktur ur Bangu Bangunan nan
Sama ama
seper eperti ti
tipe tipe gomo,
Omo Omo Hada Hada tipe tipe moro juga juga secar secaraa bijak dirancang dengan prinsip tahan gempa. gempa. Di bagian bagian kaki kaki bangun bangunan, an, kolomkolom-kol kolom om terbag terbagii menjad menjadii dua jenis jenis yaitu yaitu kolomkolom-kol kolom om strukt struktur ur utam utamaa yang yang berd berdir irii dala dalam m posi posisi si tega tegak k (ehomo) dan kolomkolom-kol kolom om pengua penguatt yang yang terleta terletak k dalam dalam posisi posisi silang silang
16
menyilang membentuk huruf X miring ( diwa). Balok-balok kayu ataupun batu batu besar sengaja diletakkan di sela-sela kolom penguat sebagai pemberat untuk menahan bangunan dari terpaan angin. Sedangkan ujung atas kolom-kolom tegak dihubung dihubungkan kan dengan dengan balok-balok balok-balok penyangga penyangga melalui sambungan sambungan sistem sistem pasak ( siloto siloto ) yang kemudian ditumpangi oleh balok-balok lantai di atasnya.
Kolo Kolom-k m-kol olom om diag diagon onal al,, tanp tanpaa titi titik k awal awal maup maupun un akhi akhirr sali saling ng jali jalin n menj menjal alin in
untu untuk k
meno menopa pang ng
bang bangun unan an
berd berden enah ah
oval oval
deng dengan an
kant kantil ilev ever er
mengelilingi seluruh sisi lantai denah. Bagaikan sabuk, rangkaian balok dipasang membujur sekeliling tubuh bangunan. Di atas sabuk bangunan, sirip-sirip tiang dinding berjarak 80 centimeter di pasang berjajar dengan posisi miring ke arah
17
luar. Diantara sirip-sirip dipasang dinding pengisi dari lembaran-lembaran papan (bagolo ). Penggu Penggunaa naan n kolong kolong memang memang bukan bukan satu-s satu-satu atunya nya di Nias. Nias. Di beberap beberapaa wila wilaya yah h
Nusa Nusant ntar ara, a,
kolo kolong ng disa disamp mpin ing g
meng mengem emba ban n
fung fungsi si stuk stuktu turr
juga juga
menciptakan menciptakan ruang yang cukup efektif untuk menyiasati menyiasati masalah kelembapan kelembapan yang yang ditimb ditimbulk ulkan an oleh oleh iklim iklim tropis tropis.. Kolon Kolong g juga juga dapat dapat menghi menghinda ndari ri kontak kontak langsung penghuni dengan tanah yang cenderung becek di saat hujan. Namun berbeda dengan daerah lain, di Nias kolong tidak menjadi ruang positif yang berfungsi sebagai tempat menenun, menyimpan barang atau memelihara ternak. Jadi di Nias kolong benar-benar mengemban fungsi struktural. Kolom-kolom ini berukuran cukup besar sehingga kekokohannya bukan saja mampu mempertinggi angka angka keaman keamanan an bangun bangunan an terhad terhadap ap gempa, gempa, namun namun secara secara psikol psikologi ogiss juga juga memberi perasaan aman bagi penghuninya. Sebab di atas kolom berdiri dengan megah megah bangun bangunan an berska berskala la besar besar dengan dengan atap atap menjul menjulang ang.. Roxana Roxana Waterson Waterson, seorang pakar antropologi arsitektur tradisional dari NUS (National University of Singapore) menyatakan bahwa di seluruh kawasan Asia Tenggara, rumah Nias Utara Utara adalah adalah buah buah karya karya arsitek arsitektur tur vernak vernakula ularr yang yang paling paling ekspre ekspresif sif dalam dalam menampilkan kesan monumentalitasnya. Di bagian tengah bangunan, kolom-kolom dari kolong yang menjulang ke atas menembus lantai hingga bubungan atap ( tuwu ), bertugas mendukung struktur atap. Jumlah tiang-tiang pendukung struktur atap pada tipe moro lebih banyak daripada tipe gomo yaitu 8 tiang utama, 4 tiang penyanggah balok nok, dan tak keting ketinggala galan n sebuah sebuah tiang tiang yang yang berhia berhiass (cholo-cholo ) pada pada tempat tempat pertem pertemuan uan.. Sedang Sedangkan kan di bagian bagian pinggi pinggirr bangun bangunan, an, kolomkolom-kol kolom om berhen berhenti ti di atas atas ruang ruang hunian hunian dan memben membentuk tuk jurai jurai atap. atap. Sebaga Sebagaima imana na dindin dinding, g, atap bangun bangunan an juga juga mengik mengikuti uti bentuk bentuk lantai lantai yang yang oval. oval. Daun Daun rumbia rumbia yang yang dianya dianyam m pada pada sebilah sebilah bambu menghasilkan lembaran - lembaran yang dirangkai sebagai penutup atap. Dinding yang sengaja dibuat miring memungkinkan privasi karena seluruh kegiatan dibalik rumah tidak nampak dari luar, walaupun jerajak ( sandrela nomo ) dibiarkan terbuka sepanjang hari. Bukaan dengan posisi miring mampu mengatasi tampias air hujan. Ukurannya cukup lebar sehingga udara dan cahaya alam bebas
18
menerobos masuk ke dalam rumah. Di ruang duduk dan dapur, salah satu bagian atap atap dapat dapat berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii skylight , sama dengan skylight pada tipe gomo yaitu cukup dengan cara mendorongnya ke arah luar lalu menopangnya dengan tongka tongkatt dari dari dalam dalam namun namun perbed perbedaan aan terdapat pada perletakannya, jika pada tipe gomo hanya diletakkan pada atap bagian depan, pada tipe moro yang atapnya berbe berbentu ntuk k oval oval merata merata dengan dengan bentuk bentukan an yang yang sama, sama, sehing sehingga ga skylight bisa diletakkan di atap bagian mana saja. Walaupun rumah-rumah oval di Nias Utara terbukti tahan gempa, mungkin mereka tak akan mampu bertahan dari terjangan tsunami. Besar kemungkinan bahwa inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa mereka memilih daerah perbukitan sebagai lokasi untuk meletakkan rumah-rumah oval mereka. 2.
Layout Bangunan dan Pembagian Ruang
Ukuran Omo Hada tipe moro yaitu panjang 24 m dan lebar 9 m. Tinggi ruangannya sekitar 4 m di atas tanah dan tinggi bubungan atapnya sekitar 5 m. Mirip seperti Omo Hada tipe gomo, tangga pada tipe moro terdapat di bawah rumah bagian depan namun bedanya tangga pada tipe moro tidak menghadap ke depan namun menghadap ke samping. Setelah melalui tangga ( nora) kemudian ditem ditemui ui dua dua maca macam m pint pintu u ruma rumah h yait yaitu u pint pintu u sepe sepert rtii ruma rumah h bias biasaa dan dan pint pintu u hori horiso sont ntal al deng dengan an daun daun pint pintu u memb membuk ukaa ke atas atas.. Pint Pintu u masu masuk k sepe sepert rtii ini ini dima dimaks ksud udka kan n untu untuk k meng mengho horm rmati ati pemi pemili lik k ruma rumah h juga juga agar agar musu musuh h suka sukar r
19
menyerang ke dalam rumah bila terjadi peperangan. Setelah masuk ke rumah, juga langsung dihadapkan pada ruang depan yang menjadi tempat pertemuan. Penataan ruangan pada Omo Hada tipe moro terbagi antara lain ruang depan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan dan ruang belakang yang terdapat kamar raja (bate’e ), tempat tidur keluarga keturunan raja yang menyatu dengan sebuah dapur (naha nawu). Tempat pertemuan (tawalo ) juga ditata secara bertingkat bertingkat seperti pada tipe
gomo namun pada tipe moro, lantainya dibagi menjadi lima tingkatan. Lantai pertama pertama disebut disebut sowat , dipakai untuk tempat duduk rakyat biasa; Lantai kedua disebut bule, dibuat untuk tempat duduk para bangsawan; Lantai ketiga disebut yaitu u temp tempat at dudu duduk k para para pena penatu tuaa adat adat;; Lant Lantai ai keem keempa patt dise disebu butt dane-dane, yait yang diguna digunakan kan sebaga sebagaii tempat tempat bersan bersandar dar para para penatu penatuaa adat; adat; Lantai Lantai salohate yang kelima disebut harefa yaitu tempat untuk menyimpan barang-barang tamu. Di ruang pertemuan juga terdapat dapur umum seperti pada tipe gomo. Di bagian bagian belakang belakang terdapat forema yaitu ruang tempat tidur keluarga keturunan raja dan tempat untuk menerima tamu wanita serta ruang makan para penatua adat saat ada pesta, itulah mengapa di ruang ini juga terdapat dapur. Di dekat dapur terdapat sebuah WC dibuat lebih menjorok keluar. Selain di ruang belakang, terdapat pula sebuah WC di dekat dapur umum pada tawalo . 3. Tata Massa Massa Perka Perkampung mpungan an
Sangat berbeda dengan tipe gomo, Di Sihireo Siwahili rumah adat tipe
moro yang berbentuk oval membuat rumah-rumah berdiri bebas satu sama lain dikelilingi dikelilingi pepohonan pepohonan pada bagian belakangny belakangnyaa Omo Pasisir terletak terletak berderet berderet
20
tetap tetap dengan dengan susun susunan an letter letter U dengan dengan Omo Hada Hada terletak terletak di tengah tengah susuna susunan n namun dengan tatanan yang sedikit tidak beraturan. Ada beberapa rumah yang tersusun horisontal sejajar dengan jalan, dan ada beberapa rumah yang bubungan atapnya menghadap ke jalan. Susunan
Omo
Pasisir
yang
memben membentuk tuk letter letter U dengan dengan pepoho pepohonan nan pad padaa
bagi bagian an
bela belaka kang ng seti setiap ap
ruma rumah h
membentuk sebuah jalan sumbu kampung yang juga menuju sebuah lapangan desa tempat melaksanakan upacara adat. yang berada di depan Omo Hada. Sam dengan di desa Bawomataluo, jalan dan lapangan tersebut juga diperkeras dengan batu yang atasnya diratakan dan diukir. Begitu juga di lapangan juga terdapat susunan batu-batu setinggi 2 meter lebih untuk tradisi acara lompat batu ( zawo-zawo). 4. Ukiran Ukiran Hias Interi Interior or dan Ekster Eksterior ior
Pada Omo Hada tipe moro, ukiran-ukiran lebih lebih bany banyak ak terda terdapa patt pada pada inter interio iorr darip daripad adaa eksterior. Begitu pula jika dibandingkan dengan ukiran-ukiran pada tipe gomo yang lebih merata di selu seluru ruh h bagi bagian an inte interio riorr dan dan ekst ekster erio iorn rnya ya,, tipe tipe lebih min minim dari ari segi segi ukir ukiran an.. Tian Tiang g moro leb penyangga struktur atap yang berhias yang pada tipe gomo disebut kholo-kholo , pada tipe moro disebut cholo-cholo , sama sama peng penguc ucap apan an namu namun n beda penulisan. Pada cholo-cholo terdapat saita yait yaitu u sebu sebuah ah ukir ukiran an tiga tiga dime dimens nsii berb berben entu tuk k menyerupai burung enggang ( gogowaya) yang merupakan burung paling besar dan dan kuat kuat sert sertaa muli muliaa di Nias Nias seba sebaga gaii perl perlam amba bang ng keku kekuas asaan aan.. Saita sendiri berfungsi sebagai sangkutan untuk pakaian. Selain pada cholo-cholo , saita juga terdapat pada dinding. Berbeda dengan saita , ukiran burung enggang juga terdapat pada silalo yaitu sebuah sebuah tongga tonggak k yang yang terdapa terdapatt di dalam dalam rumah rumah yang yang silalo yawa yaitu
21
gunanya untuk menggantung pakaian kebesaran raja yang juga berfungsi sebagai ornamen interior.
Di dinding juga terdapat nahanadu , yakni singgasana yang dibuat senyawa dengan dengan dindin dinding g dan diguna digunakan kan sebaga sebagaii tempat tempat patung patung nenek nenek moyang moyang.. Sama Sama seperti dinding pada tipe gomo, pada tipe moro juga digantungkan tulang-tulang rahang babi yang dipotong saat mengadakan pesta adat. Menurut cerita, pada temp tempat at perte pertemu muan an dahu dahulu lu diga digant ntun ungk gkan an teng tengko kora rak k kepa kepala la manu manusi siaa yang yang dipanc dipancung ung untuk untuk tumbal tumbal pendir pendirian ian rumah. rumah. Namun Namun setelah setelah Beland Belandaa datang datang,, kebiasaan tersebut disingkirkan. Pada tawalo , interior dindingnya terdapat berbagai macam ukiran seperti kera (bae) yang yang menjad menjadii lamban lambang g kejant kejantana anan; n; ikan ikan (ni’o’i’a ) yang yang dikati dikatikan kan deng dengan an kece kecerd rdik ikan an atau atau kece keceka kata tan; n; perah perahuu-pe pera rahu hu yang yang menj menjad adii lamb lamban ang g kekaisaran, cecak (cia-cia ) yang melambangkan tukang tenung/peramal. Selain terdapat pada dinding, ukiran cia-cia juga terdapat pada palang pintu. Pada palang
22
pintu juga terdapat ukiran burung ( fofo fofo)
yang
kete keterb rbuk ukaa aan n
melambangkan
oran orang g
Nias Nias
dala dalam m
menerima tamu. Pada dinding dapur terdapat ukiran berbentuk anjing ( ni’o’asu ) yang melambangkan pelindung raja dan
pencari ari
makanan.
Selain
sebaga sebagaii teman teman perjal perjalana anan, n, anjing anjing juga
bergu rguna
untuk
melacak
kebe keberad radaan aan hewan hewan buru buruan an,, oleh oleh karena itu ukiran jenis ini terdapat di dapur Omo Hada. Selain anjing yang merupakan pencari makanan, juga terdapat ukiran hewan untuk bah bahan an maka makana nan n juga juga terda terdapa patt di dapur yaitu bawi yang berarti babi. yaitu ukiran ukiran tiga tiga dimens dimensii yang yang mengga menggamba mbarkan rkan bentuk bentuk kepala kepala Lazara yaitu raksasa dengan mulut terbuka lebar dan bertaring panjang serta menyeramkan. Bias Biasaa dile dileta takk kkan an meno menonj njol ol di bagi bagian an depa depan n dind dindin ing g ruma rumah h meng mengha hada dap p ke pekarangan sebagai lambang dewa yang jantan, pembina, dan kekuasaan. Motif ini juga digunakan pada patung kuburan raja. Ni’obuaya Ni’obuaya yang bentuknya bentuknya menyer menyerupa upaii buaya buaya yang yang menuru menurutt masyarakat Nias, buaya adalah raja di dala dalam m air air dan dan melam melamba bang ngka kan n kekuas kekuasaan aan raja yang yang bersif bersifat at adil adil dan melind melindung ungii serta serta mengay mengayomi omi rakyatnya. Ukiran jenis ini terdapat pada daro-daro yait yaitu u batu batu yang yang berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii temp tempat at dudu duduk k
23
raja di lapangan Omo Hada saat sidang terbuka. Selain daro-daro, banyak pula jenis batu-batu megalit yang diukir sebagai hiasan eksterior yang diletakkan di pekarangan rumah seperti siraha salawa (patung nenek moyang); siraha bwa
alawa (patung pemimpin perang); behu (patung ibu dan bayi); osa-osa (patung laki-laki dan perempuan) yang hanya bisa dimiliki oleh orang yang sudah pernah mengadakan pesta adat di rumahnya sampai sembilan kali.
24
DAFTAR PUSTAKA
Foto Foto Kopi Modul Perkuliahan Perkuliahan Arsitek Arsitektur tur Vernakul Vernakular ar - Rumah Rumah untuk untuk seluruh seluruh rakyat. Foto Kopi Modul Perkuliahan Arsitektur Vernakular - Rumah-Rumah Tradisional Bagian I. Zebua, Zebua, Tri Selama Selamat. t. 2009. 2009.
Skripsi Skripsi Tugas Tugas Akhir Akhir D3 Pariwisa Pariwisata ta Universi Universitas tas
Sumatera Utara - Potensi Rumah Adat Nias Utara Sebagai Objek Wisata Budaya di Kabupaten Nias. http://www.goethe.de/. 2010. Rumah-rumah oval tahan gempa di nias
utara. http://huntervan.student.umm.ac.id/. "Omo Hada" Rumah Tradisional Tahan
Gempa Warisan Langka Dunia. http://www.insidesumatera.com/. 2008. Tano Niha. Kustoro, Lucas Partanda dkk. 2007. Tradisi Megalitik di Pulau Nias. Medan : Balai Arkeologi Medan
25