ANTIHISTAMIN Setelah diketahui diketahui bahwa histamin histamin mempengaru mempengaruhi hi banyak banyak proses faalan dan patologik, patologik, maka maka dicarik dicarikan an obat obat yang yang dapat dapat mengan mengantag tagoni oniss efek histam histamin. in. Epine Epinefrin frin merupa merupakan kan anta antago goni niss faala faalan n pert pertam amaa yang ang digu diguna naka kan. n. Anta Antara ra tahu tahun n 1937 19371 197 97!, !, berat beratus usr ratu atuss antihistamin ditemukan dan sebagian digunakan dalam terapi, tetapi efeknya tidak banyak berbeda."ang digolongkan Antihistamin penghambat reseptor #1 $A#1% adalah antergan, neoantergan, difenhidramin dan tripelenamin dalam dosis terapi efektif mengobati udem, eritem dan pruritus. Sesuda Sesudah h tahun tahun 197!, 197!, ditemu ditemukan kan kelom kelompok pok antihi antihistam stamin in baru, baru, yaitu yaitu burima burimamid mid,, metiamid, dan simetidin yang dapat menghambat sekresi asam lambung akibat histamin. &edua 'enis ini beker'a secara kompetetif yaitu dengan menghambat interaksi histamin dan reseptor histamin #1 atau #!.
Antihistamin Penghambat Reseptor H 1 (AH1) Tabel penggolongan antihistamin (AH 1), dosis, masa m asa kerja, aktiitas antikolinergikn!a
(bat ) efek sedatif
*osis reguler +asa ker'a Aktiitas &eterangan orangdewasa $'am% antikolinergik $mg%
A-/#/SA+/- 0E-EAS/ 2EA+A Ethanolamin ) 4 5arbino6amin $listin%
8
3
Sedasi ringan menengah
*ymenhydrinate $garam% *iphenydramine $dramamine%
:
;
Sedasi lan'ut< aktiitas anti motion sickness
*iphenhydramine $benadryl,dll%
!:
;
Sedasi lan'ut< aktiitas anti motion sickness
*o6ylamine
1,!!
Sedasi lan'ut< tersedia dalam bentuk obat pembantu tidur
Ethylamineddiamine ) 4 2yrilamine $-eoAntergen% !
Sedasi menengah< komponen obat pembantu tidur
2yrilamine $2=!,dll%
!:
Sedasi menengah
(bat ) efek sedatif
*osis reguler +asa ker'a Aktiitas &eterangan orangdewasa $'am% antikolinergik $mg%
*eriat pipera>ine ) 4 #ydro6y>ine $Atarak,dll%
11::
5ycli>ine $mare>ine%
!:
+ecli>ine $bonine,dll%
!:
;!
1!!
Sedasi lan'ut
Sedasi ringan< aktiitas anti motion sickness
Sedasi ringan< aktiitas anti motion sickness
Alkylamine ) 4 =ropheniramine $dimetane,dll%
8
;
Sedasi ringan
5hlorpheniramine $chlortrimeton,dll%
8
;
Sedasi ringan< tersedia dalam komponen perawatan flu
1:!
;
Sedasi lan'ut< antiemetik
Sedasi menengah< 'uga mengandung aktiitas antiserotonin
esiko rendah dari aritmia
Aksi yang lebih lan'ut
*eriat phenothia>ine ) 2rometha>ine $phenergen,dll% ?ainlain 5yproheptadine $periactin,dll%
A-/#/SA+/- 0E-EAS/ &E*@A 2iperidine e6ofenadine $allegra%
;:
?ainlain ?oratadine $claritin%
1:
5atiri>ine $Byrtec%
1:
1!
Farmakologi Antagonis Terhadap Histamin Histamin A#1 menghambat menghambat efek histamin histamin pada pembuluh pembuluh darah, bronkus bronkus dan bermacammac bermacammacam am otot polos. Selain itu A# 1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitiitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan.
Otot Polos Secara Secara umum umum A#1 efekti efektiff mengha menghamba mbatt ker'a ker'a histam histamin in pada pada otot otot polos polos $usus, $usus, bronku bronkus%. s%. =ronkokonstriksi akibat histamin dapat dihambat oleh A# 1 pada percoabaan dengan marmot. Permeabilitas kapiler 2eninggian permeabilitas kapiler dan udem akibat histamin, dapat dihambat dengan efektif oleh A#1. Reaksi anafilaksis dan alergi eaksi anafilaksis dan beberapa reaksi alergi refrakter terhadap pemberian A#1. Efektiitas Efektiitas A#1 melawa melawan n reaksi reaksi hiperse hipersensi nsiti tiitas itas berbed berbedab abeda eda,, tergan tergantun tung g beratny beratnyaa ge'ala ge'ala akibat akibat histamin. Histamin eksokrin Efek perangsangan histamin terhadap sekresi cairan lambung tidak dapat dihambat oleh A# 1. A#1 dapat mencegah asfiksi pada marmot akibat histamin, tetapi hewan ini mungkin mati karena A#1 tidak mencegah perforasi lambung akibat hipersekresi cairan lambung. A# 1 dapat menghambat sekresi salia dan sekresi kelen'ar eksokrin lain akibat histamin. Susunan Saraf Pusat
A#1 dapat merangsang maupun menghambat SS2. Efek 2erangsangan yang kadangkadang terlihat dengan dosis A# 1 biasanya ialah insomnia, gelisa, dan eksitasi. Efek perangsangan ini 'uga dapat ter'adi pada keracunan A#1. *osis sis terapi A#1 umunya umunya menyebabka menyebabkan n penghambatan SS2 dengan ge'ala misalnya kantuk, berkurangnya kewaspadaan dan waktu reaksi yang lambat. 0olongan etanolamin misalnya difenhidramin paling 'elas menimbulkan kantuk, akan tetapi kepekaan pasien berbedabeda untuk masingmasing obat. Antihistamin yang relatif baru misalnya terfenadin, astemi>ol, tidak atau sedikit menembus sawar darah otak sehingga pada kebanyakan pasien biasanya tidak menyebabkan kantuk, ganggu gangguan an koordi koordinas nasii atau efek lain lain pada pada SS2. SS2. (bato (batobat bat tersebu tersebutt digolo digolongk ngkan an sebaga sebagaii antihistamin nonsedatif. *alam golongan ini termasuk 'uga loratadin, akriastin, meCuita>in, setiri>in, yang data klinisnya masih terbatas. A# 1 'uga efektif untuk mengobati mual dan muntah akibat peradangan labirin atau sebab lain. Anastesi Lokal =eberapa =eberapa A#1 bersifa bersifatt anestik anestik lokal lokal dengan dengan intens intensitas itas berbed berbeda. a. A#1 yang yang baik baik sebagai sebagai anastesi anastesi lokal ialah prometa>in prometa>in dan pirilamin. pirilamin. Akan tetapi untuk menimbulkan menimbulkan efek tersebut tersebut dibutuhkan kadar yang beberapa kali lebih tinggi dari pada sebagai antihistamin. Antikolinergenik =anya =anyak k A#1 bersi bersifa fatt miri mirip p atro atropi pin. n. Efek Efek ini ini tida tidak k mema memada daii untu untuk k terap terapi, i, teta tetapi pi efek efek antikolinergik ini dapat timbul pada beberapa pasien berupa mulut kering, kesukaran miksi dan impotensi. erfenadin dan astemi>ol tidak berpengaruh terhadap reseptor muskarinik. Sistem Kardiovaskular *alam dosis terapi, A#1 tidak memperlihatkan efek yang berarti pada sistem kardioaskular. =eberapa A#1 memperlihatkan sifat seperti kuinidin pada konduksi miokard berdasarkan sifat anastetik lokalnya.
Farmakokinetik Setelah pemberian oral atau parenteral, A# 1 diabsorpsi secara baik. Efeknya timbul 13: menit dan minimal 1! 'am. ?ama ker'a A# 1 setelah pemberian dosis tunggal kirakira ;'am. ;'am. @ntuk @ntuk gol. gol. klorsik klorsikli>i li>irr 81! 81! 'am, 'am, *ifenh *ifenhidr idrami amin n yang yang diberi diberikan kan secara secara oral oral akan akan mencapai kadar maksimal dalam darah setelah kirakira !'am berikutnya. &adar tertinggi terdapat pada paruparu. empat utama biotransformasi A# 1 adalah hati, tetapi dapat 'uga
pada paruparu dan gin'al. A# 1 diekskresi melalui urin setelah !'am, terutama dalam bentuk metabolitnya. Efek samping 2ada dosis terapi, semua A#1 menimbulkan efek samping walaupun 'arang bersifat serius dan kadangkadang kadangkadang hilang bila pengobatan pengobatan diteruskan. diteruskan. Efek samping samping yang paling sering adalah sedasi, yang 'ustru menguntungkan bagi pasin yang dirawat di S atau pasien yang perlu banyak tidur. Efek samping samping yang yang berhub berhubungan ungan dengan dengan efek sentral A# 1 ialah ertigo, tinitus, lelah, penat, inkoordinasi, penglihatan kabur, diplopia, euforia, gelisah, insimnia dan tremor. Efek samping yang termasuk sering 'uga ditemukan ialah nafsu makan berkurang, mual, muntah, keluhan keluhan pada epigastrium epigastrium,, konstipasi konstipasi atau diare. Efek samping ini akan berkurang berkurang bila A# 1 diberikan sewaktu makan. Efek Efek samp samping ing yang yang mung mungkin kin timbul timbul oleh oleh A# A# 1 ialah mulut kering, disuria, disuria, palpitasi, hipotensi, sakit kepala, rasa berat dan lemah pada tangan. /nsidens efek samping karena efek antikolinergenik tersebut kurang pada pasien yang mendapat antihistamin nonsedatif. A#1 bisa menimbulkan alergi pada pemberian oral, tetapi lebih sering ter'adi akibat penggunaan lokal berupa dermatitis alergik.*emam dan fotosentiitas 'uga pernah dilaporkan ter'adi. A#1 sangat 'arang menimbulkan komplikasi berupa leukopenia dan agranulositosis.
Intoksikasi akut AH 1 &eracun &eracunan an akut akut A#1 ter'adi ter'adi karena karena obat obat golong golongan an ini sering sering terdapa terdapatt sebagai sebagai obat obat persediaan rumah tangga. 2ada anak, keracunan ter'adi karena kecelakaan, sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri. *osis !:3: tablet A# 1 sudah bersifat letal bagi anak. Efek sentral A#1 merupakan efek yang berbahaya. 2ada anak kecil efek yang dominan ialah perangsangan dengan manifestasi halusinasi, eksitasi, ataksia, inkoordinasi, atetosis dan ke'ang. &e'ang ini kadangkadang disertai tremor dan pergerakan atetoid yang bersifat tonik klonik klonik yang sukar dikontrol dikontrol.. 0e'ala lain mirip ge'ala keracunan keracunan atropin misalnya misalnya midriasis, midriasis, kemerahan dimuka dan sering timbul demam. Akhirnya ter'adi koma dalam dengan kolaps kardiorespiratoar yang disusul kematian dalam !18 'am. 2ada orang dewasa, manifestasi keracunan biasanya berupa depresi pada pemulaan, kemudian eksitasi dan akhirnya depresi SS2 lebih lan'ut. Pengobatan 2engobatan diberikan secara simtomatik dan suportif karena tidak ada antidotum spesifik. *epresi SS2 oleh A# 1 tidak sedalam yang ditimbulkan oleh barbiturat. 2ernafasan biasanya tidak mengalami gangguan yang berat dan tekanan darah dapat dipertahankan secara baik. =ila =ila ter'ad ter'adii gagal gagal nafas, nafas, maka maka dilaku dilakukan kan nafas nafas buatan buatan,, tindak tindakan an ini lebih lebih baik baik daripa daripada da memberi memberikan kan analep analeptik tik yang yang 'ustru 'ustru akan akan memperm mempermuda udah h timbul timbulny nyaa konul konulsi. si. =ila =ila ter'ad ter'adii konulsi, maka diberikan tiopental atau dia>epam. Perhatian Sopi Sopirr atau atau peke peker'a r'a yang ang meme memerlu rluka kan n kewa kewasp spad adaa aan n yang meng menggu guna naka kan n A#1 harus diperingatk diperingatkan an tentang tentang kemungkin kemungkinan an timbulnya timbulnya kantuk. kantuk. Duga A# 1 sebagai campuran pada resep, harus digunakan dengan hatihati karena efek A# 1 bersifat aditif dengan alkohol, obat penenang atau hipnotik sedatif. Penakit Alergi
A#1 berguna untuk mengobati alergi tipe eksudatif akut mislnya pada polinosis dan urtikaria.Sifatnya bersifat paliatif membatasi dan menghambat efek histamin yang dilepaskan sewaktu sewaktu reaksi antigenant antigenantibodi ibodi ter'adi. A#1 tidak berpengaruh berpengaruh terhadap itensitas reaksi antigenantibodi yang merupakan penyebab berbagai gangguan alergik. &eadaan ini dapat diatasi diatasi hanya hanya dengan dengan menghindar menghindarii alergen, alergen, desentitasi desentitasi atau menekan menekan reaksi tersebut dengan kortikosteroid. A# 1 tidak dapat melawan reaksi alergi akibat peranan autakoid lain. Asma bronkial terutama disebabkan oleh SSA atau leukotrien sehingga A# 1 sa'a tidak efektif. A#1 dapat mengatasi asma bronkial ringan bila diberikan sebagai profilaksis. @ntuk asma bronkial berat, aminofilin epinefrin, dan isoproterenol merupakan pilihan utama.Epinefrin merupa merupakan kan obat obat terpil terpilih ih untuk untuk mengat mengatasi asi krisis krisis alergi alergi karena karena epinef epinefrin rin lebih lebih efektoh efektoh daripa daripada da A#1, efekny efeknyaa lebih lebih cepat, cepat, merupa merupakan kan antago antagonis nis fisiolo fisiologik gik dari dari histam histamin in dan autakoid lainnya. A#1 dapat menghilangkan bersin, rinore dan gagal pada mata, hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay feer. A#1 efektif terhadap alergi yang disebabkan debu, tapi kurang kurang efektif bila 'umlah debu banyak dan kontrakny kontraknyaa lama, A# 1 tidak efektif pada rinitis asomotor. +anfaat A#1 untuk mengobati batuk pada anak dengan asma diragukan karena A#1 mengen mengentalk talkan an sekresi sekresi bronku bronkuss sehing sehingga ga dapat dapat menyu menyulit litkan kan ekspek ekspektor torasi. asi. &adang &adang kadang A#1 dapat mengatasi dermatitis kontak, dan gigitan serangga. Antihistamin Penghambat Reseptor H " (AH") esept eseptor or histam histamin in #! berper berperan an dalam dalam efek histamin histamin terhada terhadap p sekresi sekresi cairan cairan lambun lambung, g, perangsangan 'antung serta relaksasi uterus tikus dan bronkus domba. =eberapa 'aringan seperti otot polos, pembuluh darah mempuntai kedua reseptor yaitu # 1 dan #!.
Simetidin #an Ranitidin Farmakodinamik Simetidin dan ranitidin menghambat reseptor # ! secara selektif dan reersibel. 2erangsangan #! akan akan merang merangsang sang sekresi sekresi cairan cairan lambun lambung, g, sehing sehingga ga pada pada pember pemberian ian simetid simetidin in atau atau raniti ranitidin din sekresi sekresi cairan cairan lambun lambung g dihamb dihambat. at. 2engar 2engaruh uh fisiolo fisiologi gi simetid simetidin in dan raniti ranitidin din terhada terhadap p resepto reseptorr #! lainny lainnya, a, tidak tidak begitu begitu pentin penting. g. Falau Falau tidak tidak lengka lengkap p simeti simetidin din dan renitidin dapat menghambat sekresi cairan lambung akibat perangsangan obat muskarinik atau atau gastrin gastrin.. Semiti Semitisin sin dan raniti ranitidin din mengur mengurang angii olum olumee dan kadar kadar ion hidrog hidrogen en cairan cairan lambung. 2enurunan sekresi asam lambung mengakibatkan perubahan pepsinogen men'adi pepsin 'uga menurun. Farmakokinetik =ioailabilitas oral simetidin sekitar 7:G. /katan protein plasmanya hanya !:G. Absorpsi sim simetid etidin in dib diberik erikan an bersa ersam ma atau atau sege segera ra sete setela lah h makan akan denga engan n maksu aksud d untu ntuk memperpan'ang efek pada periode pasca makan. Absorpsi simetidin terutama ter'adi pada menit ke ;:9:. Simetidin masuk kedalam SS2 dan kadarnya dalam cairan spinal 1:!:G dari kadar serum. Sekitar :8:G dari dosis /H dan :G dari dosis oral simetidin diekskresi dalam bentuk asal dalam urin. +asa paruh eliminasi sekitar !'am. =ioailabil =ioailabilitas itas ranitidin ranitidin yang diberikan diberikan secara oral sekitar sekitar :G dan meningkat meningkat pada pasien penyakit hati.+asa paruhnya kirakira 1,73 'am ' am pada orang dewasa dan meman'ang pada orang tua dan pada pasien gagal gin'al. 2ada pasien penyakit hati masa paruh ranitidin r anitidin 'uga meman'ang meskipun tidak sebesar pada gagal gin'al. &adar puncak plasma dicapai dalam 13 'am setelah penggunaan 1: mg ranitidin secara oral dan yang terikat protein plasma hanya 1G. anitidin dan metabolitnya diekskresi terutama melalui gin'al sisanya
melalui tin'a. Sekitar 7:G dari ranitidin yang diberikan /H dan 3:G dari yang diberikan secara oral diekskresi dalam urin dalam bentuk asal. Efek Samping /nsid /nsiden enss efek efek sampi samping ng kedu keduaa obat obat ini ini rend rendah ah dan dan umum umumny nyaa berh berhub ubun unga gan n deng dengan an penghambatan terhadap reseptor #!. =eberapa =eberapa efek samping samping lain tidak berhubungan berhubungan dengan penghambatan reseptor. Efek samping ini antara lain nyeri kepala, pusing, malaise, malaise , mialgia, mula, diare, konstipasi, ruam kulit, pruritus, kehilangan libido dan impoten. Simetidin mengikat reseptor androgen dengan akibat disfungsi seksual dan ginekomastia. anitidin tidak berefek antiandrogenik sehingga penggantian terapi dengan ranitidin mungkin akan akan menghi menghilan langka gkan n impot impotensi ensi dan gineko ginekomas mastia tia akibat akibat simetid simetidin. in. Simetid Simetidin in /H akan akan merang merangsan sang g sekresi sekresi prolak prolaktin tin,, tetapi tetapi hal ini pernah pernah pula pula dilapo dilaporka rkan n setelah setelah pember pemberian ian simetidin kronik secara oral. 2engaruh ranitidin terhadap peninggian prolaktin ini kecil.
Interaksi Obat Antasid dan metoklopramid mengurangi bioailabilitas oral simetidin sebanyak !:3:G. &etakona>ol harus diberikan !'am sebelum pemberian simetidin karena absorpsi ketakona>ol berkurang sekitar :G bila diberikan bersama simetidin. Selain itu ketakona>ol mem membutu butuhk hkan an p# lebi lebih h ting tinggi gi yang ang ter' ter'ad adii pada pada pasi pasien en yang ang 'uga 'uga mend mendap apat at A# ! Simetidin Simetidin terikat terikat sitokrom sitokrom 2: 2: sehingga sehingga menuru menurunkan nkan aktii aktiitas tas en>im en>im mikroso mikrosom m hati, hati, 'adi obat lain akan terakumulasi bila diberikan bersama simetidin. (bat yang metabolismenya dipengaruh dipengaruhii simetidin simetidin adalah arfarin, karbama>epin karbama>epin,, dia>epam, dia>epam, propranolo propranolol, l, metaprolol metaprolol dan imipramin. anitidin 'arang berinteraksi dengan obat lain dibandingkan dengan simetidin akan tetapi makin banyak obat dilaporkan berinteaksi dengan ranitidin yaitu nifedifin warfarin, teofilin, dan metaprolol. anitidin dapat menghambat absorbsi dia>epam dan dapat mengurangi kadar plasmanya se'umlah !G. (batobat ini diberikan dengan selang waktu minimal 1 'am sam a dengan penggunaan penggunaan ranitidin bersama abtasid atau antikolinergik. antikolinergik. Sime Simeti tidi din n dan dan raniti ranitidi din n cend cenderu erung ng menur menurun unka kan n aliran aliran darah darah hati hati sehin sehingg ggaa akan memperl memperlamb ambat at bersih bersihan an obat obat lain. lain. Simetid Simetidin in dapata dapata mengha menghamba mbatt alkoho alkoholl dehidr dehidrige igenas nasee dalam mukosa lambung dan menyebabkan peningkatan kadar alkohol serum. Simetidin 'uga mengga menggangg nggu u dispo disposisi sisi dan mening meningkat katkan kan kadar kadar lidoko lidokoin in serta serta mening meningkat katkan kan antago antagonis nis kalsium dalam serum. Simetidin dapat menyebabkan berbagai gangguan SS2 terutama pada pasien usia lan'ut atau dengan penyakit hati atau gin'al. 0e'ala ganggua slurredspeech, somnolen, letargi, gelisah, bingung, disorentasi, agitasi, halusinasi, dan ke'ang. 0e'ala seperti demensia dapat timbul pada penggunaan simetidin bersama obat psikotropik atau sebagai efek sampin samping g simetid simetidin. in. aniti anitidin din menye menyebab babkan kan ganggu gangguan an SS2 ringan ringan karena karena sukarny sukarnyaa melewati sawar darah otak. Efek samping samping simetidin simetidin yang 'arang ter'adi adalah trombosito trombositopenia, penia, granulosito granulositopenia, penia, toksi toksisi sita tass terha terhada dap p gina gina'a 'all atau atau hati hati.. 2emb 2emberi erian an simet simetidi idin n dan dan ranit ranitid idin in /H sesek sesekal alii menyebabkan bradikardi dan efek kardiotoksik lain. Indikasi Simetidin Simetidin dan dan ranitidin ranitidin diindikasik diindikasikan an untuk untuk tukak tukak peptik peptik.. 2enghamb 2enghambatan atan :G :G sekresi sekresi asam lambung dicapai bila kadar simetidin plasma 8::ng)ml atau kadar renitidin plasma 1:: ng)ml. etapi yang lebih penting adalah efek penghambatannya selama !'am. Simetidin ranitidin atau antagonis reseptor #! mempercepat penyembuhan tungkak duodenum. 2ada sebagi sebagian an besar besar pasien pasien pember pemberian ian obato obatobat batan an tersebu tersebutt sebelum sebelum tidur tidur dapat dapat menceg mencegah ah kekambuhan tukak duodeni bila obat diberikan sebagai terapi pemeliharaan.
A#! sama efektif dengan pengobatan intensif dengan antasid untuk penyembuhan awal tukak tukak lambun lambung g dan duoden duodenum. um. @ntuk @ntuk refluks refluks esofag esofagiti itiss seperti seperti halny halnyaa dengan dengan antasid antasid antagonis reseptor #! menghilangkan ge'alanya tetapi tidak menyembuhkan lesi. erhad erhadap ap tukak tukak peptik peptikem em yang yang diindu diinduksi ksi oleh oleh obat obat A/-S, A/-S, A# ! dapat mempercepat mempercepat penyembuhan tetapi tidak dapat mencegah terbentuknya tukak. 2ada pasien yang sedang mendapat A/-S antagonis reseptor # ! dapat mencegah kekambuhan tukak duodenum tetapi tidak bermanfaat untuk tukak lambung. la mbung. Simetid Simetidin in dan raniti ranitidin din talah talah diguna digunakan kan dalam dalam peneli penelitian tian untuk untuk stress stress ulcer ulcer dan perdarahan, dan ternyata obatobat tersebut lebih bermanfaat untuk profilaksis daripada untuk pengobatan. A# ! 'uga bermanfaat untuk hipersekresi asam lambung pada sindrom Bollinger Elli Elliso son n . *alam *alam hal hal in i mung mungki kin n lebi lebih h baik baik digu diguna naka kan n ranit ranitid idin in untu untuk k meng mengura urang ngii kemungkinan timbulnya efek samping obat akibat besarnya dosis simetidin yang diperlukan. anitidin 'uga lebih baik dari simetidin untuk pasien yang mendapat banyak obat, pasien yang refrakter terhadap simetidin, simetidin, pasien yang tidak tahan efek samping samping simetidin dan pada pasien usia lan'ut. $amotidin Farmakodinamik amotidin merupakan A# ! sehingga dapat menghambat sekresi asam lambungpada keadaan basal, malam dan akiabt distimulasi oleh pentagastrin. amotidin tiga kali lebih poten daripada ranitidin dan !: kali lebih poten daripada simetidin.
Indikasi Efektiitas obat ini untuk tukak duodenum dan tukak lambung setelah 8 minggu pengobatan seband sebanding ing dengan dengan raniti ranitidin din dan simetid simetidin. in. 2ada 2ada peneli penelitian tian selama selama ; bula bula famoti famotidin din 'uga 'uga mengurangi kekambuhan tukak duodenum yang secara klinis bermakna. amotidin kirakira sama efektif dengan A#! lainnya pada pasien sindrom BollingerEllison meskipun untuk keadaan ini omepra>ol merupakan obat terpilih. Efektiitas famotidin untuk profilaksis tukak lambung, refluks esofagitis dan pencegahan tukak stres pada saat ini sedang diteliti. Efek Samping Efek samping biasanya ringan dan 'arng ter'adi misalnya sakit kepala, pusing, konstipasi, dan diare. Seperti halnya dengan ranitidin, famotidin nampaknya lebih baik daripada simetidin karena belum pernah dilaporkan ter'adinya efek antiandrogenik. amotidin harus digunakan hatihati pada ibu menyusui karena obat ini belum diketahui apakah obat ini diekskresi kedalam air susu ibu.
Interaksi Obat Sampai saat ini interaksi yang bermakna dengan obat lain belum belum dilaporkan meskipun baru diteliti terhadap se'umlah kecil obat. amotidin tidak mengganggu oksidasi dia>epam feofilin, warfarin atau fenitoin di hati. &etokona>ol membutuhkan p# asam untuk beker'a sehingga kurang efektif bial diberikan bersama A# !. Farmakokinetik amotidin mencapai kadar puncak diplasma kirakira dalam !'am setelah penggunaan secara oral. oral. masa masa paruh paruh elimina eliminasi si 38'am 38'am dan bioai bioaibil bilitas itas ::G ::G,, +etabo +etabolit lit utama utama adalah adalah famoti famotidin dinSo Soksi ksida. da. Setela Setelah h dosis dosis oral oral tungga tunggall sekita sekitarr !G dari dari dosis dosis ditemu ditemukan kan dalam dalam bentuk asal di urin. 2ada pasien gagal gin'al berat masa paruh eliminasi dapat melebihi !: 'am.
Intravena 2ada pasien hipersekresi asam lambung tertentu atau pada pasien yang tidak dapat diberikan sediaan oral, faotidin diberikan intraena !: mg tiap 1! 'am. *osis obat untuk pasien harus ditritasi berdasarkan 'umlah asam lambung yang disekresi.
Ni%atidin Farmakodinamik 2otens 2otensii nita>i nita>idin din dalam dalam mengh menghamb ambat at sekresi sekresi asam lambun lambung g kurang kurang lebih lebih sama sama dengan dengan ranitidin.
Indikasi Efekt Efektitas itas untuk untuk pengob pengobata atan n ganggu gangguan an asam lambun lambung g seband sebanding ing dengan dengan raniti ranitidin din dan simetidin. *engan pemberian satu atau dua kali sehari biasanya dapat menyembuhkan tukak duod duoden enii dala dalam m 8 ming minggu gu dan dan deng dengan an pemb pember eria ian n satu satu kali kali seha sehari ri ni>at ni>atid idin in menc menceg egah ah kekambuhan. 2ada refluks esofagitis, sindrom BollingerEllison dan gangguan asam lambung lainnyan ni>atidin siperkirakan sama efektif dengan ranitidin meskipun masih diperlukan pembuktian lan'ut. Efek Samping -i>atidin umumnya 'arang menimbulkan efek smaping. Efek samping ringan saluran cerna dapat ter'adi. 2eningkatan kadar asam urat dan transaminase serum ditemukan pada beberapa pasien dan nampaknya tidak menimbulkan ge'ala klinik yang bermakna. 2ada tikus ni>atidin dosis dosis besar besar berefek berefek antian antiandro drogrn grnik, ik, tetapi tetapi efek tersebu tersebutt belum belum terlih terlihat at pada pada u'i klinik klinik.. -i>atidin dapat menghambat alkohol dehidrogenase pada mukosa mukosa lambung dan menyebabkan kadar alkohol yang lebih tinggi dalam serum. *alam dosis ekuialen simetidin, ni>atidin tidak menghambat en>im mikrosom hati yang metabolisme obat. 2ada sukarelawan sehat tidak dilaporkan ter'adinya interaksi obat bila nita>idin diberikan bersama feofilin, lidokain, warfarin, klordia>epoksid, dia>epam atau lore>epam. &etakona>ol yang membetuhkan p# asam men'adi kurang efektiftif bila p# lambung lebih tinggi pada pasien yang mendapat A# !. Farmakokinetik =ioai =ioailab labilit ilitas as oral oral ni>ati ni>atidin din lebih lebih dari dari 9:G dan tidak tidak dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh makana makanan n atau atau antikolinergik. =ersihan menurun pada pasien uremik dan usia lan'ut. &adar puncak dalam serum setelah pemberian oral dicapai dalam 1'am, masa paruh plasma sekitar ! 1)! 'am dan lama ker'a sampai dengan 1: 'am. -i>atidin diekskresi terutama melalui gin'al 9:G dari dosisi yang digunakann ditemukan di urin dalam 1; 'am.
PEMILIHAN SEDIAAN SEDIAAN =anyak =anyak golongan golongan A# 1 yang digunakan dalam terapi tetapi efektiitasnya tidak banyak berbeda, perbedaan antara 'enis obat hanya dalam hal potensi, dosis, efek ef ek samping sa mping dan 'enis sediaan sediaan yang yang ada. ada. Sebaik Sebaikny nyaa dipili dipilih h A# 1 yang yang efek terapiny terapinyaa lebih lebih besar besar dengan dengan efek samping seminimal mungkin, tetapi belum ada A# 1 yang ideal seperti ini. Selain ditentukan ditentukan berdasarkan potensi terapeutik dan beratnya efek samping pemilihan sediaan perlu dipertimbangkan berdasarkan adanya ariasi antar indiidu. &arena itu perlu dicoba dan diperhatikan efek yang menguntungkan dan efek samping apa yang timbul akibat pemberian A#1. @ntuk pegangan dalam terapi, disa'ikan penggolongan A# 1 dengan lama ker'a. Falaupun antagonis reseptor #! lebih kuat menghambat sekresi asam lambung daripada terapi intensif
deng dengan an anta antasid sidaa pada pada pasi pasien en esofa esofagi giti tiss refl refluk uks, s, tuka tukak k lamb lambun ung, g, tuka tukak k duod duoden enii atau atau pencegahan tukak lambung akibat stress. Antagonis reseptor #! disediakan sebagai obat alternatif untuk pasien yang tidak memberikan respons baik terhadap pengobatan antasida 'angka pan'ang.