Nutrisi untuk ODHA Asuhan gizi merupakan merupakan komponen komponen penting dalam perawatan individu yang terinfeksi terinfeksi HIV. HIV. Mereka akan mengalami penurunan berat badan dan hal ini berkaitan erat dengan kurang gizi. Penyebab kurang gizi bersifat multifaktoral antara lain karena hilangnya nafsu makan, gangguan penyerapan sari sari maka makana nan n pada pada alat alat pen pener erna naan an,, hila hilang ngny nyaa aira airan n tubu tubuh h akib akibat at munt muntah ah dan dan diar diare, e, dan dan gangguan gangguan metabol metabolisme. isme. Akibat gangguan gangguan tersebut tersebut kesehatan kesehatan umum mereka mereka epat menurun. menurun. !ekitar "#$ %dha menun&ukkan kehilangan berat badan sebelum meninggal. 'ehilangan berat badan tidak dapat dapat dihind dihindari arikan kan sebaga sebagaii konsek konsekuen uensi si dari dari infeks infeksii HIV. HIV. (ika (ika seseora seseorang ng dengan dengan infeks infeksii HIV mempunyai status gizi yang baik maka daya tahan tubuh akan lebih baik sehingga memperlambat memasuki tahap AI)!. Asuhan gizi dan terapi gizi medis bagi %dha sangat penting bila mereka &uga mengkonsumsi obat* obat antiretrovi antiretroviral. ral. Makanan Makanan yang dikonsumsi dikonsumsi mempengaru mempengaruhi hi penyerapan penyerapan A+V dan obat infeksi infeksi oportunistik dan sebaliknya penggunaan A+V*%I dapat menyebabkan gangguan gizi. eberapa &enis A+V*%I harus dikonsumsi pada saat lambung kosong, beberapa obat lainnya tidak. Pengaturan diet dapat &uga digunakan untuk mengurangi efek samping A+V*%I. A+V*%I. !tatus gizi %dha sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan asupan zat gizi. Asupan zat gizi yang tidak memenuhi kebutuhan akibat infeksi HIV akan menyebabkan kekurangan gizi yang bersifat kronis dan pada stadium AI)! ter&adi keadaan kurang gizi yang kronis dan drastis yang mengakibatkan penurunan resistensi terhadap infeksi lainnya. -ntuk mengatasi hal tersebut penatalaksanaan gizi yang baik untuk %dha amat berguna berguna untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan HIVAI)!. 1. Tujuan asuhan gizi /u&uan asuhan gizi bagi %dha seara umum adalah mempertahankan kesehatan dan status gizi serta meningkatkan kekebalan tubuh sehingga kualitas hidup akan l ebih baik. 2. Paket asuhan gizi Asuhan gizi bagi %dha dilakukan melalui tiga kegiatan yang merupakan paket kegiatan yang terdiri dari0 1. Peman Pemantau tauan an statu statuss gizi gizi 2. Int Interve ervens nsii giz gizii 3. 'ons 'onsel elin ing g gizi izi (1) Pemantauan status gizi Pemantauan status gizi bertu&uan untuk mengetahui kondisi %dha apakah mempunyai o status gizi normal, kurang atau buruk. Pemantuan ini dilakukan dengan ara0 a. Anamnesis diet )ilakukan dengan ara menanyakan pola makan yang dilakukan selama 2 atau 3 hari sebelumnya untuk mengetahui pola makan dan asupan zat gizi serta mengetahui kemungkinan potensi kekurangan zat gizi. b. Pengukuran antropometri antropometri o )ilakukan penukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui Indeks Massa Massa /ubuh /ubuh 4IM/5 4IM/5 serta serta penguk pengukura uran n lingka lingkarr lengan lengan atas atas 46i6A5 46i6A5 untuk untuk mengetahui seberapa &auh ter&adi kekurangan zat gizi makro seperti 'urang 7nergi Protein. . Pemeriksaan !aboratorium o Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium laboratorium yang biasa dilakukan dilakukan adalah pemeriksaan pemeriksaan Hb, albumin dan prealbumin, kholesterol, trigliserida, fungsi hati, dan kadar zat gizi mikro dalam darah misalnya0 zat besi, magnesium, asam folat, vit 12, vit A, dll. Pemerik Pemeriksaa saan n kadar kadar hemogl hemoglobi obin n untuk untuk menget mengetahu ahuii apakah apakah %dah %dah menderita anemia. Pemeriksaan albumin dan prealbumin dian&urkan pada %dha dengan penyakit gin&al dan hati, untuk mengetahui apakah ter&adi peningkatan atau penurunan kadar albumin.
Pemeriksaan laboratorium lain seperti kolesterol, trigliserida, enzim* enzim hati, kadar besi, magnesium dan apabila mungkin asam folat,vitamin 12 dan vitamin A 4retinol5 dilakukan untuk mengetahui profil6ipid, fungsi hati kekurangan vitamin serta mineral dalam tubuh. 'adarserum 8erritin akan meningkat pada fase akut infeksi HIV.
(2) "nter#ensi gizi Intervensi gizi harus dilakukan seara komprehensif meliputi upaya promotif, o preventif, kuratif dan rehabilitatif beker&a sama dengan berbagai profesi yang terkait dengan pelayanan %dha. Intervensi gizi dapat dilakukan di rumah sakit, dan institusi pelayanan kesehatan lainnya serta di keluarga. )i rumah sakit, pelayanan dilakukan oleh /im Asuhan 9izi. )alam upaya intervensi gizi, upaya promotif sangat perlu dilakukan untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya mempertahankan status gizi yang optimal agar orang yang terinfeksi HIV ti dak epat masuk dalam stadium AI)!. Pada %dha yang mendapatkan obat A+V dan %I perlu diperhatikan efek A+V*%I terhadap fungsi penernaan seperti mual, muntah, diare karena keadaan ini dapat mempengaruhi asupan gizi dan status gizi mereka. ($) %onse!ing gizi /u&uan konseling gizi adalah agar %dha mendapatkan &aminan kebutuhan gizi yang o sesuai dengan kondisi kesehatan dan kemampuandaya beli keluarga, pendamping %dha dan masyarakat. 'onseling gizi diberikan kepada %dha, keluarga, pendamping %dha dan masyarakat lingkungannya serta petugas kesehatan agar %dha mendapatkan asupan gizi yang ukup, aman, ter&angkau. 'onseling menakup penyuluhan tentang HIVAI)! dan pengaruh infeksi HIV pada status gizi. 'onseling &uga meliputi tatalaksana gizi, terapi gizi medis serta penyusunan diet, termasuk pemilihan bahan makanan setempat, ara memasak dan ara penya&ian, keamanan makanan dan minuman, serta aspek psikologis dan efek samping dari A+V*%I yang mempengaruhi nafsu makan. $. Terapi gizi medis /erapi gizi medis merupakan terapi dasar selain terapi dengan obat*obatan. /erapi gizi medis perlu dilakukan segera setelah status HIV diketahui. Pada prinsipnya terapi diet harus mengandung kalori yang memadai, protein yang sesuai dan berkualitas tinggi, bahan makanan yang mempunyai efek antioksidan yang tinggi serta mengandung vitamin dan mineral yang ukup. Tujuan terapi gizi medis pada orang dengan H"&'A"D a. Meningkatkan status gizi dan daya tahan tubuh b. Menapai dan mempertahankan berat badan normal . Memberi asupan zat gizi makro dan mikro sesuai dengan kebutuhan d. Meningkatkan kualitas hidup e. Men&aga interaksi obat dan makanan agar penyerapan obat lebih optimal *. Prinsip gizi medis pada Odha Tinggi ka!ori tinggi protein (T%TP) diberikan bertahap seara oral 4melalui mulut5. 'aya vitamin dan mineral, dan ukup air. +. ,arat diet ,arat diet pada orang dengan H"& a. 'ebutuhan zat gizi dihitung sesuai dengan kebutuhan individu b. Mengkonsumsi protein yang berkualitas dari sumber hewani dan nabati seperti daging, telur, ayam, ikan, kaang*kaangan dan produk olahannya
.
anyak makanan sayuran dan buah*buahan seara teratur, terutama sayuran dan buah*buahan berwarna yang kaya vitamin A 4beta*karoten5, zat besi d. Minum susu setiap hari e. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi 4tape, brem5 f. Makanan bersih bebas dari pestisida dan zat*zat kimia g. ila %dha mendapatkan obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan &adwal minum obat di mana ada obat yang diberikan saat lambung kosong, pada saat lambung harus penuh, atau diberikan bersama*sama dengan makanan h. Menghindari makanan yang merangsang alat peniuman 4untuk menegah mual5 i. Menghindari rokok, kafein dan alkohol ,arat diet pada pasien A"D a. 'ebutuhan zat gizi ditambah 1:*2;$ dari kebutuhan minimum dian&urkan b. )iberikan dalam porsi keil tetapi sering . )isesuaikan dengan syarat diet dengan penyakit infeksi yang menyertainya d. Mengkonsumsi protein yang berkualitas tinggi dan mudah dierna e. !ayuran dan buah*buahan dalam bentuk &us f. Minum susu setiap hari, susu yang rendah lemak dan sudah dipasteurisasi< &ika tidak dapat menerima susu sapi, dapat diganti dengan susu kedelai g. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi 4tape, brem5 h. Makanan bersih bebas dari pestisida dan zat*zat kimia i. ila %dha mendapatkan obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan &adwal minum obat di mana ada obat yang diberikan saat lambung kosong, pada saat lambung harus penuh, atau diberikan bersama*sama dengan makanan &. Menghindari makanan yang merangsang alat peniuman 4untuk menegah mual5 k. +endah serat, makanan lunakair, &ika ada gangguan saluran penernaan l. +endah laktosa dan rendah lemak &ika ada diare m. Menghindari rokok, kafein dan alkohol n. !esuaikan syarat diet dengan infeksi penyakit yang menyertai 4/, diare, sarkoma, oralkandidiasis5 o. (ika oral tidak bisa, berikan dalam bentuk enteral dan parenteral seara aman 4 Naso Gastric Tube = >9/5 atau intravena 4IV5 -. eja!a k!inis dan keterkaitann,a dengan gangguan gizi Anoreksi dan dis/agia Pada umumnya pasien AI)! mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh obat*obatan A+V yang diminum. )i samping itu pasien AI)! sering mengalami kesulitan menelan karena infeksi &amur pada mulut. 'eadaan tersebut memerlukan terapi diet khusus dengan memperhatikan kebutuhan asupan gizi pasien dan ara pemberiannya. Diare Adanya diare pada HIVAI)! akan menyebabkan hilangnya zat gizi dalam tubuh seperti vitamin dan mineral, sehingga harus diberikan asupan gizi yang tepat, terutama yang mengandung larutan zat gizi mikro, untuk mengganti airan tubuh yang hilang. )ian&urkan untuk mengkonsumsi buah*buahan yang rendah serat dan tinggi kalium dan magnesium seperti &us pisang, &us alpukat. esak na/as •
•
•
)ian&urkan makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat untuk mengurangi ?%
2
,
dengan porsi keil tetapi sering. ila asupan makan dalam sehari tidak menukupi kebutuhan kalori sehingga dapa menyebabkan pasien men&adi lemah, perlu diberikan makanan t ambahan dalam bentuk formula 4makanan suplemen5. Pemberian makanan dapat dilakukan pada pasien dalam posisi setengah tidur agar aliran %
2
ke paru lebih optimal.
•
•
angguan pen,erapan !emak (ma!absorbsi !emak) Pasien dengan gangguan penyerapan lemak diberikan diet rendah lemak. )ian&urkan menggunakan sumber lemakminyak nabati yang mengandung asam lemak tak &enuh, seperti minyak kedelai, minyak &agung, minyak sawit. Perlu tambahan vitamin yang larut dalam lemak 4A, ), 7 dan '5. Demam Pada pasien yang demam akan ter&adi peningkatan pemakaian kalori dan kehilangan airan. -ntuk itu diberikan makanan lunak dalam porsi keil tapi sering dengan ¨ah lebih dari biasanya dan dian&urkan minum lebih dari 2 liter atau @ gelashari. Penurunan berat badan Pasien yang berat badannya menurun seara drastis harus diari penyebabnya. Pastikan apakah ada infeksi oportunistik yang tidak terdiagnosis. ila pasien tidak dapat makan seara oral maka diberikan seara enteral. Makanan yang dian&urkan adalah tinggi kalori tinggi protein seara bertahap dengan porsi keil tapi sering serta padat kalori dan rendah serat.
0. %ebutuhan zat gizi makro -munya %dha mengkonsumsi zat gizi di bawah optimal. iasanya mereka hanya mengkonsumsi #:$ kalori dan ;$ protein dari total yang diperlukan oleh tubuh. 'onsumsi zat gizi yang demikian tidak memenuhi keukupan kalori yang meningkat karena peningkatan proses metabolisme sehubungan dengan infeksi akut. 'ebutuhan kalori %dha sekitar 2:::*3::: 'kalhari dan protein 1,;*2 gramkghari. -ntuk menukupi kebutuhan kalori dan protein sehari diberikan dengan memberikan makanan lengkap 3 kali ditambah makanan selingan 3 kali sehari. 'ebutuhan kalori yang berasal dari lemak dian&urkan sebesar 1:*1;$ dari total kalori sehari, khusus pada %dha dian&urkan mengkonsumsi lemak yang berasal dari M?/ agar penyerapan lebih baik dan menegah diare. 'ebutuhan zat gizi makro tersebut di atas harus dipenuhi untuk menegah penurunan berat badan ,ang drastis. . up!ementasi zat gizi mikro Prinsip pemberian terapi gizi adalah pemberian zat gizi untuk pembentukan sel*sel dalam tubuh. >amun di pihak lain HIV bersifat merusak sel*sel tersebut sehingga ter&adi suatu persaingan dalam tubuh %dha. Apabila pada saat ter&adi penrusakan sel*sel dalam tubuh terdapat pula kekurangan zat gizi maka fase AI)! akan ter&adi lebih epat. !elain penurunan berat badan, %dha sangat rentan terhadap kekurangan zat gizi mikro, oleh karena itu perlu suplemen multizat gizi mikro terutama yang mengandung vitamin 12, , A, 7, dan mineral Bn, !e dan ?u. Pemberian 8e dian&urkan pada %dha dengan anemia. Pada %dha yang mengalami infeksi oportunistik, pemberian 8e dilakukan 2 minggu setelah pengobatan infeksi. Mereka dian&urkan untuk mengkonsumsi 1 tablet multivitamin dan mineral setiap hari. Pemberian suplemen vitamin dan mineral dalam ¨ah besar 4megadosis5agar berkonsultasi ke dokter karena pemberian yang berlebihan &ustru akan menurunkan imunitas tubuh. 'ebutuhan air perlu diperhatikan dan mereka dian&urkan untuk mengkonsumsi paling sedikit @ gelas airan sehari untuk memperlanar metabolisme terutama pada penderita yang demam. )ian&urkan untuk tidak mengkonsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein dan alkohol serta zat lainnya yang dapat meningkatkan pengeluaran air kening. )iare kronis, mual dan muntah, keringat malam dan demam berkepan&angan memerlukan penambahan airan sehingga minum perlu diperbanyak untuk menganti kehilangan airan tersebut. . %eamanan makanan dan minuman -ntuk mengurangi kontaminasi bahan makanan dan minuman yang dapat menimbulkan risiko keraunan atau tertular beberapa infeksi, maka perlu diperhatikan hal*hal sbb0 -ntuk makanan dan minuman kaleng sebelum dibuka periksa kemasankaleng untuk mengetahui kerusakan makanan 4iri fisik, aroma, tekstur, warna5, periksa tanggal kadaluwarsa dan buang makanan yang sudah kadaluwarsa •
•
• •
• • • • • • • •
Hindari mengkonsumsi daging, ikan dan telur mentah, daging ayam termasuk unggas lainnya yang dimasak setengah matang atau yang tidak dimasak dengan benar Hindari mengkonsumsi sayur*sayuran mentahlalapan Menui sayur dan buah dengan air bersih dan mengalir untuk menghilangkan pestisida dan bakteri Hindari susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi !ebaiknya memanaskan makanan sebelum dimakan Hindari makanan yang sudah ber&amur atau basi !ebaiknya memisahkan makanan yang belum dimasak dengan makanan yang sudah dimasak !elalu ui tangan sebelum dan setelah menangani makanan !elalu minum air masak atau air mineral dalam kemasanbotol Memakai air panas dan sabun untuk membersihkan semua alat dapur (a&an sedapat mungkin dihindari, lebih baik makan makanan yang disiapkan sendiri karena kemanan makanan tersebut lebih ter&amin
13. Asuhan gizi pada ibu hami! dengan H"& Pada prinsipnya pemberian asupan makanan pada ibu hamil dengan HIV sama dengan ibu dengan HIV tidak hamil dengan menambah kalori dan protein sekitar 3::*C:: 'kalhari dan protein 1; grhari 11. Asuhan gizi pada ba,i dari ibu dengan H"& Pada prinsipnya ibu dengan HIV dian&urakn untuk tidak menyusui bayinya, untuk menegah penularan HIV kepada bayinya melalui A!I. %leh karena itu bayi diberikan Pengganti Air !usu Ibu sesuai dengan an&uran dokter. >amun dalam keadaan tertentu di mana pemberian PA!I tidak memungkinkan dan bayi akan &atuh ke dalam keadaan kurang gizi, A!I masih dapat diberikan dengan ara diperas dan dihangatkan terlebih dahulu pada suhu di atas D? untuk membunuh virus HIV. +ekomendasi terkait menyusui untuk ibu dengan HIV adalah sebagai berikut0 a. Menyusui bayinya seara eksklusif selama C* bulan untuk semua ibu yang tidak terinfeksi atau ibu yang tidak diketahui status HIV*nya. b. Ibu dengan HIV*positif dian&urakn untuk tidak memberikan A!I dan sebaiknya memberikan susu formula 4PA!I5 atau susu sapi atau kambing yang dienerkan. . ila PA!I tidak memungkinkan disarankan pemberian A!I eksklusif selama C* bulan kemudian segera dihentikan untuk diganti dengan PA!I. 12. 4ahan makanan "ndonesia ,ang dianjurkan dikonsumsi Odha erbagai bahan makanan yang banyak didpatakan di Indonesia seperti tempe, kelapa, wortel, kembang kol, sayuran dan kaang*kaangan, dapat diberikan dalam penatalaksanaan gizi pada %dha. a. /empe atau produknya mengandung protein dan Vitamin 12 untuk menukupi kebutuhan %dha dan mengandung bakterisida yang dapat mengobati dan menegah diare. b. 'elapa dan produknya dapat memenuhi kebutuhan lemak sekaligus sebagai sumber energi karena mengandung M?/ 4medium chain trigliseride5 yang mudah diserap dan tidak menyebabkan diare. M?/ merupakan enersi yang dapat digunakan untuk pembentukan sel. . Eortel mengadung beta*karoten yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh &uga sebagai bahan pembentuk ?)C. Vitamin 7 bersama dengan vitamin ? dan beta*karoten berfungsi sebagai antiradikal bebas. !eperti diketahui akibat perusakan oleh HIV pada sel*sel maka tubuh menghasilkan radikal bebas d. 'embang kol, tinggi kandungan Bn, 8e, Mn, !e untuk mengatasi dan menegah defisiensi zat gizi mikro dan untuk pembentukan ?)C e. !ayuran hi&au dan kaang*kaangan, mengandung vitamin neurotropik 1, , 12 dan zat gizi mikro yang berguna untuk pembentukan ?)C dan penegahan anemia f. uah alpukat mengandung lemak yang tinggi, dapat dikonsumsi sebagai makanan tambahan. 6emak tersebut dalam bentuk M-8A 4mono unsaturated fatty acid 5 3$ berfungsi sebagai
antioksidan dan dapat menurunkan 6)6. )i samping itu &uga mengandung glutathion tinggi untuk menghambat replikasi HIV. 4!umber 0 spiritia.or.id5