LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KEJADIAN TERTUSUK BENDA TAJAM HABIS PAKAI DAN PAPARAN SUBSTANSI TUBUH BULAN JULI-SEPTEMBER 2017
KOMITE PPI RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN Jl. Yos Sudarso No.13 Telp. (0733) 321013 Fax: (0733) 324973 Lubuklinggau Kode Pos 31611
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KEJADIAN TERTUSUK BENDA TAJAM BEKAS PAKAI DAN PAPARAN SUBSTANSI TUBUH PASIEN RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TRIWULAN III BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2017
A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi dirumah sakit merupakan hal penting untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, karena dengan melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi dapat memutuskan mata rantai penularan infeksi dari pasien ke pasien, petugas, pengunjung dan sebaliknya. Salah satu program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah Kewaspadaan Isolasi diantaranya Perlindungan Kesehatan K aryawan. Dalam Program Perlindungan Kesehatan Karwayan, diatur mengenai alur dan prosedur penanganan pasca tertusuk benda tajam habis pakai dan paparan substansi tubuh pasien. Apabila terjadi kejadian tertusuk benda tajam bekas pakai dan paparan substansi tubuh pasien, penanganannya mengikuti alur dan prosedur terlampir. Dalam laporan ini akan dilaporkan mengenai kejadian tertusuk benda tajam bekas pakai dan paparan substansi tubuh pasien Bulan Juli-September 2017.
B. TUJUAN
1.
Tujuan Umum Melaporkan monitoring dan evaluasi kejadian tertusuk benda tajam habis pakai dan paparan substansi tubuh pasien Bulan Juli-September 2017.
2.
Tujuan Khusus a. Melaporkan monitoring dan evaluasi kejadian tertusuk benda tajam habis pa kai Bulan Juli-September 2017. b. Melaporkan monitoring dan evaluasi kejadian paparan substansi tubuh pasien Bulan Juli-September 2017. c. Melaporkan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan penanganan kejadian tertusuk benda tajam habis pakai dan paparan substansi tubuh pasien Bulan Juli-September 2017. d. Menganalisa penyebab kejadian tertusuk benda tajam habis pakai dan paparan substansi tubuh pasien Bulan Juli-September 2017.
e. Memberikan rekomendasi terkait kejadian tertusuk benda tajam habis pakai dan paparan substansi tubuh pasien Bulan Juli-September 2017.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Laporan ini merupakan kegiatan monitoring dan e valuasi kejadian tertusuk benda tajam habis pakai paparan substansi tubuh pasien Bulan Juli-September 2017.
D. HASIL MONITORING DAN EVALUASI
1. Kejadian Tertusuk Benda Tajam Bekas Pakai Selama Bulan Juli-September 2017 terdapat laporan 2 kejadian tertusuk benda tajam bekas pakai: a. Pada tanggal 30 Agustus 2017 Pukul 10.01 WIB, dr. Iqbal (dokter internship) tertusuk nald hecting bekas jahit episiotomy pasien Ny. Eka Pasmawati dengan PP spontan di Ruang Mawar (Ruang VK). Saat sedang melakukan hecting episiotomy, pasien secara reflex meronta dan mengakibatkan nald hecting yang sedang dipegang oleh dr. Iqbal mengenai telunjuk kanannya. Setelah tertusuk, dr. Iqbal segera mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun anti septik lalu menutup lukanya dengan alcohol swab dan plester. Kepala Ruangan Mawar Bd. Sri Tuning melapor pada IPCN pukul 10.09 WIB (Ns. Mira Damayanti), kemudian IPCN melakukan investigasi ke ruangan. Setelah dilakukan investigasi, dilakukan pemeriksaan laboratorium (HBV, HCV, HBsAg, anti HIV, syphilis) pada sumber pajanan (pasien) dan petugas. Dari hasil pemeriksaan didapatkan pasien dan petugas keduanya negatif pada kelima indikator pemeriksaan. b. Pada tanggal 22 September 2017 Pukul 06.30 WIB, Septi Aulia (mahasiwa Akbid) tertusuk nald jarum suntik bekas skin test pasien Ny. Jumninem di IGD. Saat hendak menyuntik antibiotik yang sudah dilakukan skin test pada pasien, ketika sedang membuka penutup spuit dengan menggunakan dua tangan, telunjuk kirinya tertusuk jarum tersebut yang sedang dipegang oleh tangan kanannya. Setelah tertusuk, mahasiswi tersebut segera mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun anti septik lalu menutup lukanya dengan alkohol swab dan plester. Perawat Kontrol pada shift malam, Antonius Kristianto, melapor pada IPCN (Ns. Mira Damayanti) pukul 08.00 WIB, kemudian IPCN melakukan investigasi ke ruangan. Setelah dilakukan investigasi, dilakukan pemeriksaan laboratorium (HBV, HCV, HBsAg, anti HIV, syphilis) pada sumber pajanan (pasien) dan mahasiswi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan pasien dan mahasiswi keduanya negatif pada kelima indikator pemeriksaan. 2. Kejadian Terpapar Substansi Tubuh Pasien Selama Triwulan III Bulan Juli-Agustus-September 2017 tidak ada laporan kejadian paparan substansi tubuh pasien.
E. ANALISA HASIL MONITORING DAN EVALUASI
Dari hasil monitoring dan evaluasi evaluasi kejadian tertusuk benda tajam habis pakai paparan substansi tubuh pasien selama periode triwulan III Bulan Juli, Agustus dan September 2017 dapat dianalisa sebagai berikut: 1. Petugas sudah mulai memahami mengenai alur penatalaksanaan tertusuk benda tajam bekas pakai dan paparan substansi tubuh pasien 2. Penyebab terjadinya tertusuk benda tajam bekas pakai dikarenakan petugas (dalam hal ini mahasiswa) masih menggunakan satu spuit untuk 2 kali penyuntikan. Seharusnya jarum suntik untuk skin test berbeda dengan jarum suntik yang akan digunakan untuk menyuntik pasien. Mahasiswa juga masih membuka jarum suntik dengan menggunakan dua tangan. Petugas juga tidak membawa trolley tindakan saat akan melakukan penyuntikan pada pasien.
F. REKOMENDASI
Dari hasil monitoring dan evaluasi evaluasi kejadian tertusuk benda tajam habis pakai paparan substansi tubuh pasien Bulan Juli-September 2017 dapat diberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Sosialisasi kewaspadaan standar PPI termasuk praktek menyuntik yang aman telah diberikan pada seluruh karyawan dan mahasiswa praktek di Rumah Sakit dr. Sobirin, namun pada pelaksanaannya ternyata praktek menyuntik yang aman ini belum dilaksanakan sesuai prosedur. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan terutama pada mahasiswa praktek. 2. Kepala Ruangan dan Staf harus lebih melakukan pengawasan pada mahasiswa praktek pada saat akan melakukan tindakan, agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 3. Perlu ditingkatkan peran aktif Unit K3 dalam perlindungan kesehatan karyawan termasuk didalamnya evaluasi terhadap kejadian tertusuk benda tajam habis pakai dan paparan substansi tubuh pasien. 4. Perlu dilakukan evaluasi bersama Komite PPI, Unit K3 dan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dalam penatalaksanaan pasca tertusuk tertusuk benda tajam habis pakai dan pap aran substansi tubuh pasien.
Lubuklinggau, 1 Oktober 2017 KETUA KOMITE PPI
IPCN
dr. ISKANDAR
Ns. MIRA DAMAYANTI, S.Kep
NIK: 2016001945
NIP 198505182009032006