KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG /BPN DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH
MODUL 5: MODUL PETA
1
2 7 11
PENDAHULUAN SISTEMATIKA PENYAJIAN ALBUM PETA MEKANISME KONSULTASI PETA
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL 5 DESKRIPSI SINGKAT Standar teknis peta meliputi ketelitian Peta dalam menyajikan ketepatan, kerincian dan kelengkapan data, dan/atau informasi georeferensi dan tematik, sehingga merupakan penggabungan dari sistem referensi geometris, Skala, akurasi, atau kerincian basis data, format penyimpanan secara digital termasuk kode unsur, penyajian kartografis mencakup simbol, warna, arsiran dan notasi, serta kelengkapan muatan Peta. TUJUAN Peserta Bimtek memahami kelengkapan muatan Substansi Materi Peta RDTR Kota secara rinci, yang mencakup tingkat kedalaman / ketelitian materi tiap muatan dan contoh - contoh penyajiannya. SASARAN 1. Memahami kelengkapan minimal pada substansi muatan standar teknis peta pada RDTR Kota ; 2. Memahami Prosedur Evaluasi & Penilaian Peta RDTR Kota ; 3. Memahami penyajian kartografis peta yang simbol, warna, arsiran dan notasi pada peta.
2
MODUL 5: MODUL PETA
PENDAHULUAN
MODUL 5: MODUL PETA
3
1.LATAR BELAKANG Peta RDTR dan peraturan zonasi berfungsi sebagai:
a. kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kota berdasarkan RTRW b. acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW; c. acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang; d. acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang; dan e. acuan dalam penyusunan RTBL.
Peta RDTR dan peraturan zonasi bermanfaat sebagai:
a. penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu; b. alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakat; c. ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten/kota secara keseluruhan; dan d. ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disusun program pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat BWP atau Sub BWP.
Peta rencana pola ruang (zoning map) digambarkan dengan ketentuan berikut:
a. Rencana pola ruang skala atau tingkat ketelitian minimal 1:5.000 dan mengikuti ketentuan mengenai sistem informasi geografis yang dikeluarkan oleh kementerian/lembaga yang berwenang; b. Cakupan pola ruang ruang darat dan/atau ruang laut dengan batasan 4 (empat) mil laut, diukur dari garis pantai atau sampai batas negara yang disepakati secara internasional c. Penggambaran peta pola ruang dapat digambarkan dalam beberapa lembar peta yang tersusun secara beraturan mengikuti ketentuan yang berlaku; d. peta rencana pola ruang juga berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan zonasi. e. peta rencana pola ruang harus sudah menunjukkan batasan persil untuk wilayah yang sudah terbangun.
Peta rencana jaringan prasarana digambarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Memuat jaringan jalan dan sistem prasarana wilayah lainnya. Digambarkan pada satu lembar peta secara utuh dan dapat digambarkan secara tersendiri untuk masing-masing rencana jaringan prasarana. b. Rencana jaringan prasarana skala atau tingkat ketelitian minimal 1:5.000 dan mengikuti ketentuan mengenai sistem informasi geografis yang dikeluarkan oleh kementerian/lembaga yang berwenang; c. untuk BWP yang memiliki wilayah pesisir dan laut dapat dilengkapi dengan peta batimetri yang menggambarkan kontur laut.
Mengapa RDTR harus disusun di atas peta skala 1:5.000?
Objek hukum dari RDTR (dan Peraturan Zonasi) adalah blok peruntukan dan blok hanya tergambar pada peta skala 1:5.000 atau lebih besar. Pada peta skala lebih besar dari 1:5.000, selain blok juga akan tergambar unsur lainnya seperti saluran, pagar dsb. Konsekwensinya untuk setiap unsur yang tergambar pada peta harus ada aturan hukumnya.
4
MODUL 5: MODUL PETA
SISTEMATIKA PENYAJIAN ALBUM PETA
MODUL 5: MODUL PETA
5
2. SISTEMATIKA PENYAJIAN ALBUM PETA A. MANAJEMEN PENYIMPANAN DATA PETA Sistematika penyajian basis data spasial RDTR, dijabarkan sebagai berikut: FOLDER
FOLDER HIRARKI 2
FOLDER HIRARKI 3
01_Peta Dasar
Administrasi Citra Jalan Kontur Sungai
Sub BWP Kawasan Hutan Wilayah Sungai DAS Cekungan Air Tanah Geologi Jenis Tanah Curah Hujan Kemiringan Relief Citra Satelit Penggunaan Lahan Rawan Bencana Kesesuaian Lahan Sebaran Daya Tarik Wisata Kepadatan Penduduk Jaringan Transportasi Jaringan Listrik Sumber Daya Air
02_Peta Tematik
03_Peta Rencana Pola Ruang Pola Kawasan Budidaya Pola Kawasan Lindung Struktur jaringan Prasarana rencana rencana rencana rencana rencana rencana rencana lainnya 04_Album Peta
A0 A1 A3
05_MXD
6
MODUL 5: MODUL PETA
jaringan pergerakan energi/kelistrikan pengembangan jaringan pengembangan jaringan pengembangan jaringan pengembangan jaringan pengembangan jaringan
telekomunikasi air minum drainase air limbah prasarana
2. SISTEMATIKA PENYAJIAN ALBUM PETA B. MEKANISME PENYAJIAN PETA RENCANA 1) Rencana pola ruang dimuat dalam peta yang juga berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan zonasi. rencana pola ruang digambarkan dalam peta dengan skala atau tingkat ketelitian minimal 1:5.000 dan mengikuti ketentuan mengenai sistem informasi geografis yang dikeluarkan oleh kementerian/lembaga yang berwenang 2) Peta rencana jaringan prasarana digambarkan dengan ketentuan sebagai berikut: a) peta rencana jaringan prasarana memuat jaringan jalan dan sistem prasarana wilayah lainnya yang digambarkan pada satu lembar peta secara utuh dan dapat digambarkan secara tersendiri untuk masingmasing rencana jaringan prasarana; b) rencana jaringan prasarana digambarkan dalam peta dengan skala atau tingkat ketelitian minimal 1:5.000 dan mengikuti ketentuan mengenai sistem informasi geografis yang dikeluarkan oleh kementerian/lembaga yang berwenang;
Kerincian kelas unsur dan simbolisasi : Kawasan lindung Kawasan budi daya
Rencana pola ruang
Rencana sistem jaringan prasarana
Penyesuaian kelas unsur simbolisasi
Rujukan kelas unsur & simbolisasi
Kerincian kelas unsur dan simbolisasi : Sistem jaringan prasarana PP 8/2013
PP 8/2013
Peta rencana pola ruang (zoning map) Penyajian dalam bentuk
Peta rencana sistem jaringan prasarana Penyajian dalam bentuk
Zoning Text
Per lembar
Peta Penuh
Peta Penuh
Permen PU 11/2012
Ketentuan penggambaran unsur dan simbolisasi rencana system jaringan prasarana RDTR merujuk pada lampiran PP 8/2013, sedangkan ketentuan untuk rencana pola ruang RDTR dilakukan penyesuaian. Hal ini dikarenakan dalam lampiran PP 8/2013 kerincian kelas unsur dan simbolisasi tidak dinyatakan secara jelas
MODUL 5: MODUL PETA
7
2. SISTEMATIKA PENYAJIAN ALBUM PETA C. PENYAJIAN LAYOUT PETA (PETA PENUH)
8
MODUL 5: MODUL PETA
2. SISTEMATIKA PENYAJIAN ALBUM PETA Komponen-komponen penyajian album peta yang harus diperhatikan antara lain : KOMPONEN PETA JUDUL PETA SKALA PETA DAN SIMBOL ARAH LEGENDA ATAU KETERANGAN BIDANG PENGESAHAN INSET DAN INDEX PETA
GRID SUMBER/KETERANGAN RIWAYAT PETA
KETERANGAN Judul peta harus mencerminkan isi peta Skala dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik peta seluruh bagian dalam isi peta dijelaskan dalam legenda atau keterangan sehingga mudah memahami isi peta Ruang dimana pejabat yang mempunyai kewenangan menerbitkan peta Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana areayang dipetakan tersebut. Inset peta merupakan peta yang diperbesar dari bagian belahan bumi.Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta, dimana menunjukkan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya untuk memudahkan penunjukkan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukkan letak sebuah titik di atas lembar peta Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta meliputi penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan/pencetakan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.
MODUL 5: MODUL PETA
9
CONTOH PENYAJIAN PETA LAYOUT PENUH
PETA RENCANA POLA RUANG KAWASAN MOROTAI SELATAN
10
MODUL 5: MODUL PETA
CONTOH PENYAJIAN LAYOUT PETA PER BLAD
PETA RENCANA POLA RUANG KAWASAN MOROTAI SELATAN ZONA M-07 MODUL 5: MODUL PETA
11
2. SISTEMATIKA PENYAJIAN ALBUM PETA D. PENYAJIAN LAYOUT PETA RENCANA JARINGAN PRASARANA Peta rencana jaringan prasarana dengan Skala peta adalah 1:5000 yang terdiri dari : a) Peta rencana jaringan pergerakan, menggambarkan seluruh jaringan primer dan jaringan sekunder pada wilayah perencanaan yang meliputi jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, jalan lingkungan, dan jaringan jalan lainnya yang tidak termasuk dalam jaringan pergerakan yang direncanakan dalam RTRW; b) Peta rencana energi/kelistrikan, menggambarkan seluruh jaringan subtransmisi, jaringan distribusi primer (SUTUT, SUTET, SUTT),jaringan distribusi sekunder, jaringan pipa minyak/gas bumi, dan seluruh bangunan pendukung lain yang termasuk dalam jaringanjaringan tersebut; c) Peta rencana pengembangan jaringan telekomunikasi memuat rencana pengembangan infrastruktur dasar telekomunikasi berupa lokasi pusat automatisasi sambungan telepon; jaringan telekomunikasi telepon kabel (dari jaringan kabel primer hingga jaringan kabel sekunder) termasuk penyediaan stasiun telepon otomat, rumah kabel, dan kotak pembagi;kebutuhan penyediaan telekomunikasi telepon selular termasuk infrastruktur telepon nirkabel berupa lokasi menara telekomunikasi termasuk menara Base Transceiver Station (BTS); dan sistem jaringan televisi kabel seperti stasiun transmisi dan jaringan kabel distribusi; d) Peta rencana pengembangan jaringan air minum memuat sistem penyediaan air minum wilayah perencanaan mencakup sistem jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan, bangunan pengambil air baku, seluruh pipa transmisi air baku dan instalasi produksi, seluruh pipa unit distribusi hingga persil, seluruh bangunan penunjang dan bangunan pelengkap, dan bak penampung; e) Peta rencana pengembangan jaringan drainase memuat rencana jaringan drainase primer, sekunder, tersier, lingkungan, dan apabila kondisi topografi wilayah perencanaan berpotensi terjadi genangan maka digambarkan pula pada peta terkait lokasi kolam retensi/sistem pemompaan/pintu air; f) Peta rencana pengembangan jaringan air limbah memuat seluruh sistem pembuangan on site dan/atau off site di wilayah perencanaan beserta seluruh bangunan pengolahan air limbah; dan g) Peta rencana jaringan prasarana lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayah perencanaan,misal peta rencana jalur evakuasi bencana.
12
MODUL 5: MODUL PETA
CONTOH PENYAJIAN LAYOUT PETA BESERTA PENGGUNAAN SIMBOL ILUSTRASI TAMPILAN PETA PENUH
UNSUR
SIMBOL
Peta Rencana Jaringan Jalan Jalan arteri primer
Jalan arteri sekunder
Jalan lokal
Jalan lingkungan
Peta Rencana Energi/Kelistrikan
SUTET SUTT SUTM
Gardu Induk
Jaringan Distribusi Peta rencana pengembangan jaringan telekomunikasi
Jaringan Jalan Jaringan telepon kabel Stasiun Telepon Otomat
Base Transceiver Station (BTS)
MODUL 5: MODUL PETA
13
ILUSTRASI TAMPILAN PETA PENUH Peta rencana pengembangan jaringan air minum
UNSUR
SIMBOL
Jaringan Jalan Pipa distribusi primer Pipa distribusi sekunder
Bangunan penampung (reservoir)
Peta rencana pengembangan jaringan drainase
Jaringan Jalan Jaringan Primer
Jaringan Sekunder Jaringan Tersier* Bangunan Pengendali Banjir* Peta rencana pengembangan jaringan air limbah
Jaringan Jalan Saluran Pembuangan Air Limbah* Bangunan pengolahan air limbah*
Keterangan(*) Simbol prasarana yang tidak ada terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tetapi perlu adanya keterangan simbol dapat disesuaiakan dengan gradasi warna tetapi masih berdasarkan pada simbol dasarnya
14
MODUL 5: MODUL PETA
2. SISTEMATIKA PENYAJIAN ALBUM PETA E. PENYAJIAN LAYOUT PETA SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA Peta memuat delineasi lokasi yang diprioritaskan penanganannya pada wilayah perencanaan. PETA RENCANA SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA
MODUL 5: MODUL PETA
15
MEKANISME KONSULTASI PETA
16
MODUL 5: MODUL PETA
3. MEKANISME KONSULTASI PETA A. Cek List pemeriksaan RDTR 1. Verifikasi status Perda RTRW dan RDTR 2. Pemeriksaan Manajemen Data RTRW dan RDTR 3. Pemeriksaan Sumber Data Peta RDTR 4. Pemeriksaan Peta Dasar 5. Pemeriksaan Peta Tematik 6. Pemeriksaan Peta Rencana 7. Pemeriksaan Album Peta 8. Kesimpulan 9. Rekomendasi
Berikut penjelasan detail dari masing-masing tahapan pemeriksaan RDTR 1. Pemeriksaan Manajemen Data RTRW ITEM PEMERIKSAAN
CHECKLIST
CATATAN
1) Apakah manajemen data RTRW sudah sesuai dengan yang diarahkan PTR-BIG? 2) Apakah manajemen penyimpanan data Peta RTRW sudah sesuai dengan sistem pemfolderan yang disusun BIG? 3) Apakah format data RTRW sudah sesuai dengan yang diarahkan PTRBIG? 4) Apakah data-data spasial Peta RTRW sudah dalam bentuk shp? Apakah album peta sudah dalam bentuk jpeg/pdf? 5) Apakah unsur-unsur dalam folder peta dasar sudah lengkap? 6) Apakah data spasial terkait batas administrasi,garis pantai,jalan,kontur,perairan dan toponim sudah ada didalam folder peta dasar? 7) Apakah unsur-unsur dalam folder peta tematik sudah lengkap? 8) Apakah data spasial terkait topografi, kemiringan lereng, morfologi, curah hujan, DAS, geologi, jenis tanah, kepadatan penduduk, kesesuaian lahan, hidrologi, kawasan hutan, kawasan pertambangan, rawan bencana, dan landuse eksisting sudah ada
MODUL 5: MODUL PETA
17
ITEM PEMERIKSAAN
CHECKLIST
CATATAN
CHECKLIST
CATATAN
didalam folder peta tematik? 9) Apakah unsur-unsur dalam folder peta rencana sudah lengkap? 10) Apakah data spasial terkait pola ruang,struktur ruang,dan kawasan strategis sudah ada didalam folder peta rencana? 11) Apakah unsur-unsur dalam folder album peta sudah lengkap? 12) Apakah layout peta sudah sesuai dengan kaidah kartografis yang baik serta dibuat dalam bentuk jpeg/pdf dengan resolusi yang baik?
1B. Manajemen Data RDTR ITEM PEMERIKSAAN 1) 2)
3) 4)
5) 6)
7) 8)
9)
18
Apakah manajemen data RDTR sudah sesuai dengan yang diarahkan PTR-BIG? Apakah manajemen penyimpanan data Peta RDTR sudah sesuai dengan sistem pemfolderan yang disusun BIG? Apakah format data RDTR sudah sesuai dengan yang diarahkan PTR-BIG? Apakah data-data spasial Peta RDTR sudah dalam bentuk shp?Apakah album peta sudah dalam bentuk jpeg/pdf? Apakah file-file sumber data mentah dalam folder sumber data sudah lengkap? Apakah citra resolusi tinggi dalam bentuk mentah yang digunakan beserta metadatanya sudah dilampirkan dalam folder sumber data? Apakah file keterangan sumber data sudah ada dalam folder sumber data? Misal : Foto Udara = apakah jenis kamera yang digunakan serta metode perekaman keterangannya sudah jelas? Apakah file laporan pekerjaan pemrosesan sumber data sudah ada dalam folder sumber data?
MODUL 5: MODUL PETA
ITEM PEMERIKSAAN
CHECKLIST
CATATAN
10) Apakah laporan teknis pengambilan GCP, proses orthorektifikasi,serta survei fasum-fasos sudah dilampirkan dalam folder sumber data? 11) Apakah file sumber data hasil olahan sudah ada dalam folder sumber data? 12) Apakah citra resolusi tinggi dalam bentuk hasil olahan yang digunakan beserta metadatanya sudah dilampirkan dalam folder sumber data? 13) Apakah unsur-unsur dalam folder peta dasar sudah lengkap? 14) Apakah data spasial terkait batas administrasi, garis pantai, jalan, kontur, perairan dan toponim sudah ada didalam folder peta dasar? 15) Apakah unsur-unsur dalam folder peta tematik sudah lengkap? 16) Apakah data spasial terkait topografi, kemiringan lereng, morfologi ,curah hujan, DAS, geologi, jenis tanah, kepadatan penduduk, kesesuaian lahan, hidrologi, kawasan hutan, kawasan pertambangan, rawan bencana, dan landuse eksisting sudah ada didalam folder peta tematik? 17) Apakah unsur-unsur dalam folder peta rencana sudah lengkap? 18) Apakah data spasial terkait pola ruang,struktur ruang,dan kawasan strategis sudah ada didalam folder peta rencana? 19) Apakah unsur-unsur dalam folder album peta sudah lengkap? 20) Apakah layout peta sudah sesuai dengan kaidah kartografis yang baik serta dibuat dalam bentuk jpeg/pdf dengan resolusi yang baik?
MODUL 5: MODUL PETA
19
2. Pemeriksaan Sumber Data Peta RDTR ITEM PEMERIKSAAN 1)
Apakah tahun akuisisi sumber data tidak lebih lama dari 2 tahun yang lalu? 2) Apakah sumber data citra satelit resolusi tinggi yang digunakan merupakan citra hasil perekaman pada tahun terbaru (maksimal 2 tahun ke belakang)? 3) Apakah sumber data sudah melalui proses orthorektifikasi? 4) Apakah pada citra satelit sudah dilakukan koreksi geometrik dengan memasukkan titik hasil pengambilan GCP dengan GPS Geodetic? 5) Apakah jumlah GCP sudah memenuhi syarat? 6) Apakah jumlah GCP yang diambil sudah cukup dan sesuai jumlahnya maupun sebarannya? 7) Apakah proses orthorektifikasi sudah menggunakan data DEM? 8) Apakah dalam proses orthorektifikasi sudah menggunakan data DEM, misalnya Lidar, TerraSar,dll? 9) Apakah RMSe hasil orthorektifikasi yang dihitung dari ICP ≤ 1.4 m (<3 piksel) 10) Dari proses orthorektifikasi, apakah RMSe yang didapat dari titik ICP kurang dari sama dengan 1,4 m atau kurang dari 3 piksel? 11) Apakah sumber data sudah dimosaik menjadi satu area BWP? 12) Setelah dikoreksi geometrik dan dilakukan proses orthorektifikasi, apakah data foto udara ataupun citra satelit yang digunakan sudah dimosaik menjadi satu area BWP?
20
MODUL 5: MODUL PETA
CHECKLIST
CATATAN
3. Pemeriksaan Peta Dasar ITEM PEMERIKSAAN
CHECKLIST
CATATAN
CHECKLIST
CATATAN
1)
Apakah Peta dasar sudah dalam format Shp? 2) Apakah data spasial terkait batas administrasi, garis pantai, jalan, kontur, perairan dan toponim sudah dibentuk dalam format shp didalam folder peta dasar? 3) Apakah hasil dijitasi sesuai dengan sumber data yang digunakan? 4) Apakah hasil dijitasi sudah sesuai atau masih ada pergeseran jika disesuaikan dengan sumber data yang digunakan? 5) Apakah dijitasi unsur-unsur peta dasar sudah dalam bentuk poligon? 6) Apakah data jalan maupun sungai sudah didijitasi dalam bentuk poligon? 7) Apakah as jalan sudah didijitasi dalam bentuk garis? 8) Apakah garis median jalan maupun sungai sudah didijitasi dalam bentuk garis/line? 9) Apakah hasil dijitasi sudah tidak mengandung kesalahan topologi? 10) Apakah hasil dijitasi sudah pas atau masih ada pergeseran jika disesuaikan dengan sumber data yang digunakan? 11) Apakah hasil dijitasi sudah dilengkapi dengan atribut toponim dan klasifikasi unsur? 12) Apakah hasil dijitasi sudah pas digambarkan sesuai dengan kenampakan objeknya?
4. Pemeriksaan Peta Tematik ITEM PEMERIKSAAN 1) Dalam penyusunan RDTR menggunakan peta tematik skala berapa? 2) Judul-judul peta tematik yang dilampirkan berskala berapa? 3) Peta tematik yang digunakan berasal dari instansi apa? 4) Judul-judul peta tematik yang dilampirkan diperoleh dari instansi
MODUL 5: MODUL PETA
21
mana saja? 5) Peta tematik apa saja yang digunakan dalam penyusunan petapeta RDTR? 6) Judul-judul peta tematik yang dilampirkan apa saja?
5. Pemeriksaan Peta Rencana ITEM PEMERIKSAAN
CHECKLIST
CATATAN
1) Apakah muatan peta pola ruang RDTR sesuai dengan peta pola ruang RTRW? 2) Apakah peruntukkan fungsi ruang di peta pola ruang RTRW dan peta pola ruang RDTR sudah sesuai? 3) Apakah muatan peta pola ruang sesuai dengan yang diarahkan dalam Permen PU 20/2011? 4) Apakah klasifikasi peruntukkan fungsi ruang pada peta pola ruang sudah sesuai dengan Permen PU 20/2011? 5) Apakah unsur-unsur yang tergambar pada peta rencana pola ruang sesuai dengan batang tubuh Perda RDTR? 6) Apakah klasifikasi fungsi ruang yang tergambar di peta pola ruang sudah sesuai dengan apa yang tersebut didalam batang tubuh Perda RDTR? 7) Apakah unsur-unsur yang tergambar pada peta rencana jaringan prasarana sesuai dengan batang tubuh Perda RDTR? 8) Apakah unsur-unsur jaringan prasarana yang tergambar pada peta rencana jaringan prasarana sudah sesuai dengan apa yang tersebut didalam batang tubuh Perda RDTR?
6. Pemeriksaan Album Peta ITEM PEMERIKSAAN 1) Apakah template album peta sesuai dengan yang diarahkan oleh bidang PTR-BIG? 2) Apakah template layout peta yang dibuat sesuai dengan template layout yang diarahkan oleh bidang PTR-BIG?
22
MODUL 5: MODUL PETA
CHECKLIST
CATATAN
ITEM PEMERIKSAAN
CHECKLIST
CATATAN
3) Apakah album peta sudah dibuat pada skala 1:5.000? 4) Apakah layout peta sudah dibuat pada skala 1:5.000? 5) Apakah pemotongan lembar peta sudah disesuaikan dengan indeks 1:5.000 BIG? 6) Apakah peta-peta potongan skala 1:5.000 sudah disesuaikan dengan indeks 1:5.000 BIG? 7) Apakah simbologi dan pewarnaan album peta sudah mengacu pada PP 8/2013 dan Permen PU 20/2011? 8) Apakah simbologi dan pewarnaan pada peta yang dihasilkan sudah sesuai dengan kaidah kartografis yang baik mengacu pada PP 8/2013 dan Permen PU 20/2011?
MODUL 5: MODUL PETA
23
3. MEKANISME KONSULTASI PETA Prosedur Standar Operasional (SOP) 1) Asistensi 2) Supervisi Koreksi Geometrik 3) Uji Akurasi Citra Tegak Resolusi Tinggi 4) Supervisi Digitasi atau Deliniasi Unsur-unsur Dasar 5) Supervisi Peta Rencana 6) Supervisi Layout Peta
NO
PROSEDUR
MUTU BAKU
URAIAN PROSEDUR KELENGKAPAN Pengecekan Status RTRW
1
Asistensi
Pengecekan Kelengkapan Data dari Daerah
Dokumen Perda Data dasar (Foto Udara, Airborne IFSAR, Citra Satelit Radar, Citra Satelit Optis, LIDAR) Data Ketinggian (DEM atau kontur)
KETERANGAN OUTPUT
Memastikan apakah status RTRW sudah disahkan atau belum
Diketahui data apa saja yang kurang lengkap dan yang belum memenuhi syarat
Untuk menghasilkan data ketinggian (DEM atau kontur), perlu sumber data ketinggian: -Foto udara stereo -Citra satelit optis resolusi tinggi (Quickbird, Geoeye, Ikonos, dll) -DSM dari IFSAR, TerraSAR, dll. -DSM dari LIDAR
Data sesuai dengan Keperluan Peta Skala 1 : 5000
Dibuatkan Berita Acara
Peta Batas Administrasi/ BWP
Melengkapi Data sesuai dengan Keperluan Peta Skala 1 : 5000
24
MODUL 5: MODUL PETA
Raw Data Citra Satelit Resolusi Tinggi (ukuran piksel ≤ 1 meter ), perekaman maksimal 2 tahun, tutupan awan kurang dari 10 % Data Ketinggian (DEM atau kontur)
RDTR harus mengacu pada RTRW
NO
PROSEDUR
MUTU BAKU
URAIAN PROSEDUR KELENGKAPAN
Rencana Persebaran Control Point (GCP dan ICP)
Metode Pengamatan GPS Geodetic
2
Data Citra Satelit Resolusi Tinggi
Titik Rencana dalam format GIS
GPS tipe Geodetic
Supervisi Koreksi Geometrik
Hasil Survey CP di Lapangan
KETERANGAN OUTPUT
Peta Rencana Persebaran Control Point (GCP dan ICP)
Syarat Penempatan control point : Persebaran merata Direncanakan pada objek yang spesifik, tampak jelas di citra dan mudah dikenali di lapangan
Persebaran Control Point di lapangan dalam format GIS
Syarat : Menggunakan Metode Diferensial
Koordinat CP hasil pengamatan dalam sistem koordinat UTM
Horisontal Accuracy pengamatan GPS di lapangan ≤ 1/3 Resolusi Spasial Citra Satelit
Formulir Lapangan yang berisi deskripsi dan Foto 4 arah mata angin
Format formulir lapangan dapat menyesuaikan dengan format formulir lapangan dari BIG
Data Citra Satelit Resolusi Tinggi
Indikator : Objek CP adalah objek yang spesifik, tampak jelas di citra dan mudah diidentifikasi di lapangan
Persebaran Control Point di lapangan dalam format GIS
Persebaran merata dan memenuhi geometri yang disyaratkan
Koordinat Control Point hasil pengamatan
Horisontal Accuracy masingmasing titik CP ≤ 1/3 Resolusi Spasial Citra Satelit
'Formulir Lapangan
Foto yang ada pada formulir Lapangan sesuai dengan citra
MODUL 5: MODUL PETA
25
NO
PROSEDUR
MUTU BAKU
URAIAN PROSEDUR KELENGKAPAN
Hasil Orthorektifikasi
Rencana Persebaran Independent Control Point (ICP)
KETERANGAN OUTPUT
Citra satelit yang telah di orthorektifikasi
Indikator : RMSerror ICP ≤ 1,4 meter
Laporan Koreksi Geometrik Citra Satelit
Horisontal Accuracy ICP ≤ 2,5 meter
Citra satelit yang telah di orthorektifikasi Titik Rencana dalam format GIS
Peta Rencana Persebaran Independent Control Point (ICP)
Sesuai dengan syarat penempatan Control Point (CP)
Persebaran Control Point di lapangan dalam format GIS
3
Uji Akurasi Citra Tegak Resolusi Tinggi
Pengamatan GPS Geodetic di Lapangan untuk memperoleh Koordinat ICP
GPS tipe Geodetic
Koordinat Control Point hasil pengamatan dalam sistem koordinat UTM Formulir Lapangan yang berisi deskripsi dan Foto 4 arah mata angin Control Point
Metode pengamatan, horisontal accuracy dan formulir lapangan sesuai dengan yang distandarkan oleh BIG
Citra satelit yang telah di orthorektifikasi Uji Akurasi Citra Tegak Resolusi Tinggi dengan menggunakan ICP
Persebaran Control Point di lapangan dalam format GIS Koordinat CP hasil pengamatan dalam sistem koordinat UTM
Laporan uji akurasi CTRT
Dibuatkan Berita Acara
Peta Dasar Skala 1 : 5000 dalam format GIS
Batas wilayah administrasi sesuai dengan peta dasar
Formulir Lapangan yang berisi deskripsi dan Foto 4 arah mata angin Control Point 4
26
Supervisi Digitasi atau Deliniasi
Administrasi
MODUL 5: MODUL PETA
Citra Tegak Resolusi Tinggi
NO
PROSEDUR
MUTU BAKU
URAIAN PROSEDUR
KETERANGAN
KELENGKAPAN Unsur-unsur Dasar
Sungai
Jalan
OUTPUT
Data unsur sungai, jalan, administrasi, bangunan, landuse existing, dan toponimi dalam format GIS
Ketepatan dalam pendigitasian untuk semua unsur-unsur Jalan arteri dan kolektor serta jalan lain dengan lebar ≥ 2,5 meter digambar dengan dua garis
Bangunan
Bangunan dengan luas area 3x3 meter digambar dalam bentuk poligon
Landuse Existing
Klasifikasi lahan mengacu pada RSNI Tutupan lahan BIG
Toponimi
Nama-nama wilayah administrasi sudah muncul pada peta-peta dasar Peta Landuse Eksisting
Pola Ruang
Peta Rencana Pola Ruang Peta Rencana Pola Ruang
5
Supervisi Peta Rencana Peta Jaringan Infrastruktur
Peta Rencana Jaringan Infrastruktur Data Jaringan Infrastruktur dari instansi yang berwenang dalam format GIS
Tata Letak 6
Supervisi Layout Peta
Simbol-simbol
Layout Peta dalam format GIS
Peta Rencana Jaringan Infrastruktur
Peta RDTR siap cetak per BWP dan dalam skala cetak 1 : 5000
Pewarnaan
MODUL 5: MODUL PETA
27
Indikator : Peta landuse existing dan rencana pola ruang secara geometris sudah sesuai dan singkron Indikator : Kesesuaian rencana jaringan infrastruktur dengan data infrastruktur dari instansi yang berwenang Ketentuan layout mengikuti PP No 8 Tahun 2013 Simbol-simbol dan pewarnaan mengikuti Permen PU No 20 Tahun 2011
NO
PROSEDUR
MUTU BAKU
URAIAN PROSEDUR KELENGKAPAN
28
KETERANGAN OUTPUT
Sumber Data
Sumber data sesuai dengan sumber sebenarnya
Indeks Peta
Indeks peta cetak skala 1: 5000 mengikuti indeks peta RBI
Album Peta
mengikuti PP No 8 Tahun 2013
MODUL 5: MODUL PETA
PENYAJIAN LAYOUT PETA RENCANA POLA RUANG PENGGAMBARAN DALAM PETA ZONA/SUBZONA
KODE UNSUR
Hutan Lindung
HL
Perlindungan terhadap kawasan bawahannya
PB
Perlindungan setempat
PS
Ruang Terbuka Hijau
RTH
Suaka alam dan cagar budaya
SC
Rawan bencana alam
RB
SIMBOLISASI
Zona Perumahan Rumah kepadatan sangat tinggi
R-1
Rumah kepadatan tinggi
R-2
Rumah kepadatan sedang
R-3
Rumah kepadatan rendah
R-4
R1
MODUL 5: MODUL PETA
29
PENGGAMBARAN DALAM PETA ZONA/SUBZONA
KODE UNSUR
SIMBOLISASI
Zona Perdagangan & Jasa Tunggal
K-1
Kopel*
K-2
Deret
K-3
K-2
Zona Perkantoran Pemerintah
KT-1
Swasta
KT-2
Zona Industri Industri kimia dasar*
I-1
I-1
Industri mesin dan logam dasar*
I-2
I-2
Industri kecil*
I-3
Aneka industri*
I-4
Zona Sarana Pelayanan Umum
30
Pendidikan
SPU-1
Transportasi
SPU-2
Kesehatan
SPU-3
MODUL 5: MODUL PETA
I-4
PENGGAMBARAN DALAM PETA ZONA/SUBZONA
KODE UNSUR
Olahraga
SPU-4
Sosial budaya
SPU-5
Peribadatan
SPU-6
SIMBOLISASI
Zona Peruntukan Lainnya
Pertanian
PL-1
Pertambangan
PL-2
Pariwisata
PL-3
Zona Peruntukan Khusus
Pertahanan dan keamanan (hankam)
KH-1
TPA
KH-2
IPAL
KH-3
Zona Peruntukan Campuran
MODUL 5: MODUL PETA
31
PENGGAMBARAN DALAM PETA ZONA/SUBZONA
KODE UNSUR
SIMBOLISASI
Zona Peruntukan Campuran**
C-1
CH-1
Perumahan dan perkantoran**
C-2
CH-2
Perkantoran dan perdagangan/jasa**
C-3
CH-3
Keterangan: (*) Sub zona yang tidak terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tetapi terdapat simbol zona dasarnya. Maka simbol sub zona dapat mengalami penyesuaian, berupa gradasi warna ataupun tetap pada simbol dasar yang membedakan nomeklaturnya. (**) Zona dan Sub zona yang simbolisasinya tidak diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013, tetapi perlu adanya keterangan simbol, disarankan tetap ada dengan simbol baru dan tetap menyertakan nomenklaturnya. Hal ini penting sebagai materi pengendalian sebagai alat operasional.
32
MODUL 5: MODUL PETA