LAPORAN PRAKTIK PROGRAMMABLE LOGICAL CONTROLLER (PLC)
JUDUL
OLEH: _______________________________
_________________________ _______________________________
_________________________ _______________________________
_________________________ POLITEKNIK NEGERI KUPANG JURUSAN TEKNIK LISTRIK KUPANG 2014
1.7.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PENGENALAN TENTANG PLC
PERCOBAAN 1
MENGHUBUNGKAN PLC DENGAN UNIT INPUT/OUTPUT
.1 TIK )1 Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. )2 Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. )3 Mahasiswa dapat mengetahui bit input dan bit output dari PLC. 2. TEORI DASAR Tugas dari PLC sebagai unit proses dari masukan (dalam hal ini unit input).untuk dikeluarkan hasilnya di unit output. Dalam melakukan pemerosesan tersebut harus dikendalikan dengan program yang kita susun sesuai dengan keperluan kita, dengan menggunakan program ledder diagram. Apabila menggunakan consule maka ladder yang telah direncanakan harus diubah terlebih dahulu ke kode mnemonic, apabila digunakan computer tidak perlu mengubah menjadi mnemonicnya tinggal menggambar ladder diagrammya. Pada gambar 3 ditunjukkan contoh rangkaian untuk mengatur star/stop dari motor 3 phase. Karena motor yang dikontrol 3 phase maka kita gunakan kontaktor 3 phase yang dikendalikan dengan sebuah relay. Selanjutnya dibuat rancangan cara kerja star/stop dalam ladder diagram, diperlukan dua buah push button yakni push button star dan push button stop. Dari rancangan ladder diagram tersebut kemudian dimasukkan ke PLC, semestara wirring conection antara push button sebagai unit input dan motor sebagai unit ouptup dengan PLC bisa dilakukan (semestara wirring conection push button dan motor dibuat, kita dapat mensimulasikan ladder diagram yang telah dimasukkan di PLC untuk melakukan test dari program yang telah kita rancang).
1.7.2.
1). Penyambungan I/O plc Tipe input dari CPM1 adalah DC 24 volt. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan konfigurasi salah satu cara penyambungan peralatan input (tombol tekan, limit switch, proximity, sensor dan lain sebagainya ke terminal input PLC. Tegangan + 24 volt dihubingkan dengan pin COM sedang ) volt dengan masing-masing peralatan input, alternatif lain adalah dengan menyambungkan ) volt ke pin COM dan + 24 volt ke masing-masing peralatan input.
1.7.3.
Sedangkan tipe output dari CPM1 adalah tipe kontak, artinya secara internal terdapat kontak antara sepasang COM dengan pin 00, Com dengan pin 01 dan seterusnya. Karena kontak maka dapat dihubungkan baik dengan tegangan AC (110/220 volt) atau DC. Gambar di bawah ini diperlihatkan cara menghubungkan terminal output dengan peralatan output (motor, contactor, indikator, solenoid dlsb). Tetapi yang perlu mendapat perhatian adalah kemampuan arus dari internal kontaktor PLC.
2). Idikator Status PC Indikator untuk mengetahui unjup kerja dari CPU ditunjukkan dengan lampu indicator.
1.7.4.
Indikator Input Indikato ini akan menyala saat terminal input koresponden ON. Saat kesalahan fatal terjadi, indikator input berubah sebagai berikut:
Kesalahan CPU atau kesalahan Bus I/O ===> Indikator input menjadi OFF Kesalahan memory atau sistem ===> indikator input tetap mengindikasi status yang ada saat kesalahan terjadi, walaupun status input diubah. Indikator Output Indikator ini akan menyala sesuai dengan internal proses alogaritma program yang saat itu sedang dijalankan. 3). Programming Consule Sebelum memulai memperogram PLC, ada baiknya pelajaran diawali lebih dahulu operasi-operasi mendasar dari keyboard dan setting awal yang diperlukan. Gambar 15 adalah programming consule yang dipergunakan untuk melakukan pemerograman ataupun pengendalian secara langsung ke PLC. Pada consule tersebut terdapat kunci yang dapat digerakkan ke-tiga posisi sesuai dengan kerja yang diinginkan yakni PROGRAM, MONITOR dan RUN.
Programming Consule Program Digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi atau perbaikan dari program yang telah ada. 1.7.5.
Monitor Digunakan ketika memantau atau mengubah nilai setting dari counter dan timer ketika PLC yang sedang beroperasi. Run Digunakan untuk mengoperasikan program tanpa bisa mengubah nilai setting seperti pada posisi monitor Supaya Programmable Logic Control beroperasi, kita harus memasukkan program ke dalam CPU, dengan memasukkan perintah/baris program secara berurutan dengan menggunakan programming consule. Untuk CPM1 consule dapat memakai CQM1 dan C200H. Secara umum pabel depan dari consule seperti ditunjukkan pada gambar 16.
Pandangan Depan Keypad programming consule. Pembagian fungsi dari consule tersebut terdiri dari; Komponen dasar program ladder [LD, AND, OR, NOT, FUN, SFT, CNT, TIM, OUT] Alamat dari operand instruksi [DM, TR, LR, HR, CH, CPNT, SHIFT] Perintah pengoperasian consule [EXT, CHG, SRCH, PLY, DEL, MONTR, REC, INS, VER, PANAH ATAS/BAWAH] Konfirmasi [WRITE] Pembatalan perintah [CLR] Entry numerik [0-9] Dari sisi software consule dipergunakan sebagai down load program ke PLC, dari sisi hardware untuk keperluan trouble shouting. a. Input Password PLC mempunyai sebuah password kontrol mencegah akses yang tidak diautorisasi ke programnya. PLC selalu memprompt untuk memasukkan password ketika daya pertama dihubungkan atau setelah programming consule dipasang saat PLC beroperasi. Unutk memasukkan password, tekan tombol CLR dan MONTR.
1.7.6.
b. Menghapus program Sebelum merencanakan program harus disiapkan terlebih dahulu tempat untuk menulis program, yakni m,emori. Sebenarnya ada dua hal dalam memulai pemrograman dengan PLC. Pertama adalah memulai dari awal, artinya PLC belum berisi sesuatu program apapun atau telah ada isinya namun akan ditumpangi dengan yang baru. Jika hal ini akan dilakukan maka lengkah awal adalah menghapus program [menghapus memori]. Kedua adalah jika akan melakukan editing dari program yang telah ada di memori PLC, jika hal ini akan dikerjakan jangan sampai melakukan penghapusan program ! yang akan berakibat hilangnya program yang telah ditulis di memori PLC. Menghapus program dapat dilakukan baik CLEAR ALL, yang akan menghapus seluruh program dengan HR, CNT, dan DM, ataupun sebagian dari program/mulai dari addres tertentu, ataupun HR/CNT/DM ada yang dipertahankan. Operasi CLEAR ALL dilakukan dengan switch mode di-set ke PROGRAM. Prosedure yang harus dilakukan adalah; Tekan tombol CLR sampai terlihat 0000 yang ditampilkan pada programming consule. Memori PLC akan dihapus setelah menekan tombol berikut;
1.7.7.
Penghapusan Sebagian Apabila diinginkan penghapusan sebagian tekan tombol HR, CNT atau DM sebelum menekan tombol MONTR jika ingin mempertahankan daerah data ini. 4). macam-macam operasi instruksi dasar
.3 ALAT 1) 2) 3) 4) 5) 6)
PLC Omron = 1 buah Programming consule = 1 buah Lampu = 1 set Push Button = 1 set Obeng = 1 buah Kebel = secukupnya
4. PROSEDUR PERCOBAAN 1) Rangkailah PLC dan peralatan Input/Output sesuai dengan gambar rangkaian. 2) Buatlah tabel peralatan Input/Output, Diagram Ladder dan table kode m’menonik 3) Hubungkan programming consule 4) “ON’-kan saklar power supply 5) Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. 6) Periksakan pada Instruktur 7) Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur 8) Buatlah laporan dan kesimpulannya. 9) Simpan kembali peralatan. 2.6.1. PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 2
1.7.7.POLITEKNIK NEGERI KUPANG
Operasi AND dan OR
.1 TIK )1 Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. )2 Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. )3 Mahasiswa dapat melakukan pemrograman melalui programming consule.. )4 Mahasiswa dapat mengerti teknik instruksi pemrograman AND dan OR 2. TEORI DASAR 1). TEKNIK PEMROGRAMAN Agar rangkaian kontak yang digunakan mempunyai jumlah elemen pembangun PLC seminimal mungkin, dikembangkan teknik pemrograman PLC, sehingga etisiensi pemrograman PLC dapat ditingkatkan. Uralan bertkut ini merupakan beberapa hal yang diperlukan ketika pembuatan program. a) Buat rangkaian kontrol dengan memakal kontak seminim mungkin. b) Arah aliran sinyal adalah dari kiri ke kanan (lihat gambar)
c) Pemasangan koil atau relay output tidak dipasang langsung pada bus bar sebelah kiri.
d) Bus-bar sebelah kanan boleh tidak digambar.
2.6.2.
e) Semua output relay dilengkapi dengan kontak Bantu NO dan NC f) Kontak-kontak NO dan NC dapat dihubung-seri maupun paralel dengan jumlah yang tidak terbatas. g) Setelah output relay atau koil tidak boleh ada kontak.
h) Pengkodean atau penomeran kontak harus sesual dengan bahasa PLC i) Penggunaan kontak bantu relay output atau koil, timer, counter dapat digunakan tak terbatas. j) Relay output atau koll, timer dan counter hanya bisa digunakan satu kali. k) Relay output, timer, dan counter dapat dihubungkan secara paralei.
l) Program dikerjakan mulai dari alamat terkecil sampai alamat terbesar. Setelah itu kembali ke alamat terkecil dan kemudian program dikerjakan kembali, demikian seterusnya. 2). Programming Consule Sebelum memulai memperogram PLC, ada baiknya pelajaran diawali lebih dahulu operasi-operasi mendasar dari keyboard dan setting awal yang diperlukan. Gambar 15 adalah programming consule yang dipergunakan untuk melakukan pemerograman ataupun pengendalian secara langsung ke PLC. Pada consule tersebut terdapat kunci yang dapat digerakkan ke-tiga posisi sesuai dengan kerja yang diinginkan yakni PROGRAM, MONITOR dan RUN.
2.6.3.
Programming Consule Program Digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi atau perbaikan dari program yang telah ada. Monitor Digunakan ketika memantau atau mengubah nilai setting dari counter dan timer ketika PLC yang sedang beroperasi. Run Digunakan untuk mengoperasikan program tanpa bisa mengubah nilai setting seperti pada posisi monitor Supaya Programmable Logic Control beroperasi, kita harus memasukkan program ke dalam CPU, dengan memasukkan perintah/baris program secara berurutan dengan menggunakan programming consule. Untuk CPM1 consule dapat memakai CQM1 dan C200H. Secara umum pabel depan dari consule seperti ditunjukkan pada gambar 16.
Pandangan Depan Keypad programming consule. 2.6.4.
Pembagian fungsi dari consule tersebut terdiri dari; Komponen dasar program ladder [LD, AND, OR, NOT, FUN, SFT, CNT, TIM, OUT] Alamat dari operand instruksi [DM, TR, LR, HR, CH, CPNT, SHIFT] Perintah pengoperasian consule [EXT, CHG, SRCH, PLY, DEL, MONTR, REC, INS, VER, PANAH ATAS/BAWAH] Konfirmasi [WRITE] Pembatalan perintah [CLR] Entry numerik [0-9] Dari sisi software consule dipergunakan sebagai down load program ke PLC, dari sisi hardware untuk keperluan trouble shouting. a. Input Password PLC mempunyai sebuah password kontrol mencegah akses yang tidak diautorisasi ke programnya. PLC selalu memprompt untuk memasukkan password ketika daya pertama dihubungkan atau setelah programming consule dipasang saat PLC beroperasi. Unutk memasukkan password, tekan tombol CLR dan MONTR.
b. Menghapus program Sebelum merencanakan program harus disiapkan terlebih dahulu tempat untuk menulis program, yakni m,emori. Sebenarnya ada dua hal dalam memulai pemrograman dengan PLC. Pertama adalah memulai dari awal, artinya PLC belum berisi sesuatu program apapun atau telah ada isinya namun akan ditumpangi dengan yang baru. Jika hal ini akan dilakukan maka lengkah awal adalah menghapus program [menghapus memori]. Kedua adalah jika akan melakukan editing dari program yang telah ada di memori PLC, jika hal ini akan dikerjakan jangan sampai melakukan penghapusan program ! yang akan berakibat hilangnya program yang telah ditulis di memori PLC. Menghapus program dapat dilakukan baik CLEAR ALL, yang akan menghapus seluruh program dengan HR, CNT, dan DM, ataupun sebagian dari program/mulai dari addres tertentu, ataupun HR/CNT/DM ada yang dipertahankan. Operasi CLEAR ALL dilakukan dengan switch mode di-set ke PROGRAM. Prosedure yang harus dilakukan adalah; Tekan tombol CLR sampai terlihat 0000 yang ditampilkan pada programming consule. Memori PLC akan dihapus setelah menekan tombol berikut; 2.6.5.
Penghapusan Sebagian Apabila diinginkan penghapusan sebagian tekan tombol HR, CNT atau DM sebelum menekan tombol MONTR jika ingin mempertahankan daerah data ini. 3). Macam-macam Operasi Instruksi Dasar
2.6.6.
4). GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN a). Operasi AND
b) Operasi OR
3.
4.
ALAT 1). PLC Omron 2). Programming consule 3). Lampu 4). Push Button 5). Obeng 6). Kebel
= 1 buah = 1 buah = 1 set = 1 set = 1 buah = secukupnya
PROSEDUR PERCOBAAN 1) Rangkailah PLC dan peralatan Input/Output sesuai dengan gambar rangkaian. 2) Buatlah tabel peralatan Input/Output, Diagram Ladder dan table kode m’menonik 3) Hubungkan programming consule. 4) “ON’-kan saklar power supply 5) Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. 6) Dan rangkailah peralatan input dan output. 7) Periksakan pada Instruktur 8) Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur 9) Isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran, buat laporan dan kesimpulannya. 10) Simpan kembali peralatan. 3.4.1.
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 3
Operasi NAND dan NOR
.1 TIK )1 Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. )2 Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. )3 Mahasiswa dapat melakukan pemrograman melalui programming consule.. )4 Mahasiswa dapat mengerti teknik instruksi pemrograman NAND dan NOR 2. TEORI DASAR 1). TEKNIK PEMROGRAMAN Agar rangkaian kontak yang digunakan mempunyai jumlah elemen pembangun PLC seminimal mungkin, dikembangkan teknik pemrograman PLC, sehingga etisiensi pemrograman PLC dapat ditingkatkan. Uralan bertkut ini merupakan beberapa hal yang diperlukan ketika pembuatan program. a) Buat rangkaian kontrol dengan memakal kontak seminim mungkin. b) Arah aliran sinyal adalah dari kiri ke kanan (lihat gambar)
c) Pemasangan koil atau relay output tidak dipasang langsung pada bus bar sebelah kiri.
d) Bus-bar sebelah kanan boleh tidak digambar.
e) Semua output relay dilengkapi dengan kontak Bantu NO dan NC f) Kontak-kontak NO Clan NC dapat dihubung-seri maupun paralel dengan jumlah yang tidak terbatas. g) Setelah output relay atau koil tidak boleh ada kontak.
3.4.2.
h) Pengkodean atau penomeran kontak harus sesual dengan bahasa PLC i) Penggunaan kontak bantu relay output atau koil, timer, counter dapat digunakan tak terbatas. j) Relay output atau koll, timer Clan counter hanya bisa digunakan satu kali. k) Relay output, timer, dan counter dapat dihubungkan seCara paralei.
l) Program dikerjakan mulal dari alamat terkecil sampal alamat terbesar. Setelah itu kembali ke alamat terkecil Clan kemudian program dikerjakan kembali, demikian seterusnya. 2). Macam-macam Operasi Instruksi Dasar
3.4.3. 3). GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN a). Operasi NAND
b) Operasi NOR
3. ALAT 1). PLC Omron 2). Programming consule 3). Lampu 4). Push Button 5). Obeng 6). Kebel
= 1 buah = 1 buah = 1 set = 1 set = 1 buah = secukupnya
4. PROSEDUR PERCOBAAN 1) Rangkailah PLC dan peralatan Input/Output sesuai dengan gambar rangkaian. 2) Buatlah tabel peralatan Input/Output, Diagram Ladder dan table kode m’menonik 3) Hubungkan programming consule. 4) “ON’-kan saklar power supply 5) Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. 6) Dan rangkailah peralatan input dan output. 7) Periksakan pada Instruktur 8) Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur 9) Isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. 10) Simpan kembali peralatan.
4.3.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 4
Kombinasi AND–OR dan XOR
.1 TIK )1 Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. )2 Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. )3 Mahasiswa dapat melakukan pemrograman melalui programming consule.. )4 Mahasiswa dapat mengerti teknik instruksi pemrograman AND-OR dan XOR 2. TEORI DASAR 1). TEKNIK PEMROGRAMAN Agar rangkaian kontak yang digunakan mempunyai jumlah elemen pembangun PLC seminimal mungkin, dikembangkan teknik pemrograman PLC, sehingga etisiensi pemrograman PLC dapat ditingkatkan. Uralan bertkut ini merupakan beberapa hal yang diperlukan ketika pembuatan program. a) Buat rangkaian kontrol dengan memakal kontak seminim mungkin. b) Arah aliran sinyal adalah dari kiri ke kanan (lihat gambar)
c) Pemasangan koil atau relay output tidak dipasang langsung pada bus bar sebelah kiri.
d) Bus-bar sebelah kanan boleh tidak digambar.
m) Semua output relay dilengkapi dengan kontak Bantu NO dan NC n) Kontak-kontak NO Clan NC dapat dihubung-seri maupun paralel dengan jumlah yang tidak terbatas. o) Setelah output relay atau koil tidak boleh ada kontak.
4.3.2.
p) Pengkodean atau penomeran kontak harus sesual dengan bahasa PLC q) Penggunaan kontak bantu relay output atau koil, timer, counter dapat digunakan tak terbatas. r) Relay output atau koll, timer Clan counter hanya bisa digunakan satu kali. s) Relay output, timer, dan counter dapat dihubungkan seCara paralei.
t) Program dikerjakan mulal dari alamat terkecil sampal alamat terbesar. Setelah itu kembali ke alamat terkecil Clan kemudian program dikerjakan kembali, demikian seterusnya. 2). Macam-macam Operasi Instruksi Dasar
4.3.3. 3). GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN a). Operasi AND-OR
b) Operasi XOR
3. ALAT 1). PLC Omron 2). Programming consule 3). Lampu 4). Push Button 5). Obeng 6). Kebel
= 1 buah = 1 buah = 1 set = 1 set = 1 buah = secukupnya
4. PROSEDUR PERCOBAAN 1) Rangkailah PLC dan peralatan Input/output sesuai dengan gambar rangkaian. 2) Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik 3) Hubungkan programming consule. 4) “ON’-kan saklar power supply 5) Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. 6) Dan rangkailah peralatan input dan output. 7) Periksakan pada Instruktur 8) Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur 9) Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. 10) Simpan kembali peralatan.
5.2.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 5
TIMER
1. TIK 1) Dengan menggunakan instruksi program fungsi Timer diharapkan mahasiswa dapat menggunakan dan menerapkan serta merubah prinsip kerja dari relai konvensional ke program PLC dengan menggunakan mnemonik. 2) Peserta pelatihan juga diharapkan mengetahui fungsi Timer untuk penerapan hubungan Bintang-Segitiga pada fungsi stater motor tiga phasa. 2. Teori Dasar Penggunaan Timer ditandai TIM dari 000 - 511, dalam menentukan jumlah timer jangan sampai menggunakan nomor yang sama. Misalnya menggunakan Timer maka awalnya TIM kemudian digitnya 00 atau 001 dan seterusnya. Instruksi TIM (Timer) dapat digunakan sebagai ON delay timer dengan cara yang sama seperti pada rangkaian relai konvensional.
TIM 000 # 015
TIM 000 menyatakan suatu program waktu aktif yang dihasilkan 1,5 detik
TIM merupakan instruksi penundaan waktu yang membutuhkan nomor timer dan nilai set (set value) berkisar dari 0000 hingga 999,9 detik. Instruksi penundaan waktu dilakukan jika digit tersebut dibagi 10, sehingga jika timer diisi dengan 125 maka timer tersebut bekerja pada 12,5 detik. 3. Alat Yang Digunakan 1). PLC Omron 2). Programming consule 3). Lampu 4). Push Button 5). Obeng 6). Tang 7). Kebel
= 1 buah = 1 buah = 1 set = 1 set = 1 buah = 1 buah = secukupnya
5.2.2. 4. Ladder Diagram 0000
TIM 000 TIM 000
TIM 000 # 020 200 201 END
5. Langkah Percobaan 1) Rangkailah PLC dan peralatan Input/output sesuai dengan gambar rangkaian. 2) Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik 3) Hubungkan programming consule. 4) “ON’-kan saklar power supply 5) Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. 6) Dan rangkailah peralatan input dan output. 7) Periksakan pada Instruktur 8) Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur 9) Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. 10) Simpan kembali peralatan.
6.2.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 6
COUNTER
1. TIK 1) Menjalankan Program PLC dengan fungsi counter. 2) Membuat diagram tegangan fungsi waktu. 3) Memeriksa hasil program. 2. Teori dasar Counter atau CNT digunakan untuk menghitung mundur dari nilai setting (SV=Set Value) pada kondisi eksekusi saat count pulse (CP), beralih dari OFF ke ON, yaitu nilai yang ada (PV=Present Valve) akan dikurangi satu persatu selama CNT dieksekusi. Jika kondisi eksekusi tidak berubah dari ON ke OFF, nilai yang ada (PV) dari CNT tidak akan berubah. Ceompletion flag untuk counter menjadi ON ketika PV mencapai NOL dan akan tetap ON hingga counter direset. CNT direset dengan sebuah input reset, R. Ketika R beralih dari OFF ke ON, nilai yang ada (PV) direset kembali kenilai awal (set Valve,SV). Nilai ini tidak akan bisa dikurangi namun sementara R ON. Perhitungan mundur dari SV akan dimulai lagi saat R beralih OFF. Nilai yang ada (PV) dalam CNT tidak akan bisa direset dalam bagian program interlock atau oleh instruksi daya. Penggunaan Counter ditandai CNT 000 - 511 dalam menentukan jumlah counter jangan sampai menggunakan nomer yang sama, misalnya menggunakan counter maka awalnya CNT. Kemudian digitnya 000 atau 001 dan seterusnya. 3. Alat Yang Digunakan 1). PLC Omron 2). Programming consule 3). Lampu 4). Push Button 5). Obeng 6). Kebel
= 1 buah = 1 buah = 1 set = 1 set = 1 buah = secukupnya
6.2.2. 4. Ladder Diagram 00000
cnt
CNT 000 00001 CNT 000
reset
# 0002 200 END
5. Langkah Percobaan 1) Rangkailah PLC dan peralatan Input/output sesuai dengan gambar rangkaian. 2) Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik 3) Hubungkan programming consule. 4) “ON’-kan saklar power supply 5) Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. 6) Dan rangkailah peralatan input dan output. 7) Periksakan pada Instruktur 8) Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur 9) Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. 10) Simpan kembali peralatan.
7.4.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 7
Motor Balik Putaran (Langsung)
1. TIK 1) Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. 2) Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. 3) Mahasiswa dapan mengetahui bit input dan bit output dari PLC. 2. TEORI DASAR Tugas dari PLC sebagai unit proses dari masukan (dalam hal ini unit input).untuk dikeluarkan hasilnya di unit output. Dalam melakukan pemerosesan tersebut harus dikendalikan dengan program yang kita susun sesuai dengan keperluan kita, dengan menggunakan program ledder diagram. Apabila menggunakan consule maka ladder yang telah direncanakan harus diubah terlebih dahulu ke kode mnemonic, apabila digunakan computer tidak perlu mengubah menjadi mnemonicnya tinggal menggambar ladder diagrammya. Pada gambar 3 ditunjukkan contoh rangkaian untuk mengatur star/stop dari motor 3 phase. Karena motor yang dikontrol 3 phase maka kita gunakan kontaktor 3 phase yang dikendalikan dengan sebuah relay. Selanjutnya dibuat rancangan cara kerja star/stop dalam ladder diagram, diperlukan dua buah push button yakni push button star dan push button stop. Dari rancangan ladder diagram tersebut kemudian dimasukkan ke PLC, semestara wirring conection antara push button sebagai unit input dan motor sebagai unit ouptup dengan PLC bisa dilakukan (semestara wirring conection push button dan motor dibuat, kita dapat mensimulasikan ladder diagram yang telah dimasukkan di PLC untuk melakukan test dari program yang telah kita rancang).
7.4.2. 1). Penyambungan I/O plc Tipe input dari CPM1 adalah DC 24 volt. Pada gambar 6. d itunjukkan konfigurasi salah satu cara penyambungan peralatan input (tombol tekan, limit switch, proximity, sensor dan lain sebagainya ke terminal input PLC. Tegangan + 24 volt dihubingkan dengan pin COM sedang ) volt dengan masing-masing peralatan input, alternatif lain adalah dengan menyambungkan ) volt ke pin COM dan + 24 volt ke masing-masing peralatan input.
Sedangkan tipe output dari CPM1 adalah tipe kontak, artinya secara internal terdapat kontak antara sepasang COM dengan pin 00, Com dengan pin 01 dan seterusnya. Karena kontak maka dapat dihubungkan baik dengan tegangan AC (110/220 volt) atau DC. Gambar 7 diperlihatkan cara menghubungkan terminal output dengan peralatan output (motor, contactor, indikator, solenoid dlsb). Tetapi yang perlu mendapat perhatian adalah kemampuan arus dari internal kontaktor PLC.
7.4.3. 2). Idikator Status PC Indikator untuk mengetahui unjup kerja dari CPU ditunjukkan dengan lampu indicator.
Indikator Input Indikato ini akan menyala saat terminal input koresponden ON. Saat kesalahan fatal terjadi, indikator input berubah sebagai berikut:
Kesalahan CPU atau kesalahan Bus I/O ===> Indikator input menjadi OFF Kesalahan memory atau sistem ===> indikator input tetap mengindikasi status yang ada saat kesalahan terjadi, walaupun status input diubah. Indikator Output Indikator ini akan menyala sesuai dengan internal proses alogaritma program yang saat itu sedang dijalankan.
7.4.4. 3. Gambar Rangkaian Percobaan Motor Balik Putaran (Langsung)
4. ALAT 1) 2) 3) 4) 5) 6)
PLC Omron = 1 buah Programming consule = 1 buah Lampu = 1 set Push Button = 1 set Obeng = 1 buah Kebel = secukupnya
5. PROSEDUR PERCOBAAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Rangkailah PLC dan peralatan Input/Output sesuai dengan gambar rangkaian. Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik Hubungkan programming consule “ON’-kan saklar power supply Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. Periksakan pada Instruktur Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. Simpan kembali peralatan.
8.4.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 8
Motor Balik Putaran (Tak Langsung)
1. TIK 1) Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. 2) Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. 3) Mahasiswa dapan mengetahui bit input dan bit output dari PLC. 2. TEORI DASAR Tugas dari PLC sebagai unit proses dari masukan (dalam hal ini unit input).untuk dikeluarkan hasilnya di unit output. Dalam melakukan pemerosesan tersebut harus dikendalikan dengan program yang kita susun sesuai dengan keperluan kita, dengan menggunakan program ledder diagram. Apabila menggunakan consule maka ladder yang telah direncanakan harus diubah terlebih dahulu ke kode mnemonic, apabila digunakan computer tidak perlu mengubah menjadi mnemonicnya tinggal menggambar ladder diagrammya. Pada gambar 3 ditunjukkan contoh rangkaian untuk mengatur star/stop dari motor 3 phase. Karena motor yang dikontrol 3 phase maka kita gunakan kontaktor 3 phase yang dikendalikan dengan sebuah relay. Selanjutnya dibuat rancangan cara kerja star/stop dalam ladder diagram, diperlukan dua buah push button yakni push button star dan push button stop. Dari rancangan ladder diagram tersebut kemudian dimasukkan ke PLC, semestara wirring conection antara push button sebagai unit input dan motor sebagai unit ouptup dengan PLC bisa dilakukan (semestara wirring conection push button dan motor dibuat, kita dapat mensimulasikan ladder diagram yang telah dimasukkan di PLC untuk melakukan test dari program yang telah kita rancang).
8.4.2. 1). Penyambungan I/O plc Tipe input dari CPM1 adalah DC 24 volt. Pada gambar 6. d itunjukkan konfigurasi salah satu cara penyambungan peralatan input (tombol tekan, limit switch, proximity, sensor dan lain sebagainya ke terminal input PLC. Tegangan + 24 volt dihubingkan dengan pin COM sedang ) volt dengan masing-masing peralatan input, alternatif lain adalah dengan menyambungkan ) volt ke pin COM dan + 24 volt ke masing-masing peralatan input.
Sedangkan tipe output dari CPM1 adalah tipe kontak, artinya secara internal terdapat kontak antara sepasang COM dengan pin 00, Com dengan pin 01 dan seterusnya. Karena kontak maka dapat dihubungkan baik dengan tegangan AC (110/220 volt) atau DC. Gambar 7 diperlihatkan cara menghubungkan terminal output dengan peralatan output (motor, contactor, indikator, solenoid dlsb). Tetapi yang perlu mendapat perhatian adalah kemampuan arus dari internal kontaktor PLC.
8.4.3. 2). Idikator Status PC Indikator untuk mengetahui unjup kerja dari CPU ditunjukkan dengan lampu indicator.
Indikator Input Indikato ini akan menyala saat terminal input koresponden ON. Saat kesalahan fatal terjadi, indikator input berubah sebagai berikut:
Kesalahan CPU atau kesalahan Bus I/O ===> Indikator input menjadi OFF Kesalahan memory atau sistem ===> indikator input tetap mengindikasi status yang ada saat kesalahan terjadi, walaupun status input diubah. Indikator Output Indikator ini akan menyala sesuai dengan internal proses alogaritma program yang saat itu sedang dijalankan.
8.4.4. 3. Gambar Rangkaian Percobaan
Motor Balik Putaran (Tak Langsung)
4. ALAT 1. PLC Omron 2. Programming consule 3. Lampu 4. Push Button 5. Obeng 6. Kebel
= 1 buah = 1 buah = 1 set = 1 set = 1 buah = secukupnya
5. PROSEDUR PERCOBAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Rangkailah PLC dan peralatan Input/output sesuai dengan gambar rangkaian. Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik Hubungkan programming consule “ON’-kan saklar power supply Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. Periksakan pada Instruktur Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. Simpan kembali peralatan.
9.4.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 9
Starter Motor berurutan (2 motor)
1. TIK 1) Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. 2) Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. 3) Mahasiswa dapan mengetahui bit input dan bit output dari PLC. 2. TEORI DASAR Tugas dari PLC sebagai unit proses dari masukan (dalam hal ini unit input).untuk dikeluarkan hasilnya di unit output. Dalam melakukan pemerosesan tersebut harus dikendalikan dengan program yang kita susun sesuai dengan keperluan kita, dengan menggunakan program ledder diagram. Apabila menggunakan consule maka ladder yang telah direncanakan harus diubah terlebih dahulu ke kode mnemonic, apabila digunakan computer tidak perlu mengubah menjadi mnemonicnya tinggal menggambar ladder diagrammya. Pada gambar 3 ditunjukkan contoh rangkaian untuk mengatur star/stop dari motor 3 phase. Karena motor yang dikontrol 3 phase maka kita gunakan kontaktor 3 phase yang dikendalikan dengan sebuah relay. Selanjutnya dibuat rancangan cara kerja star/stop dalam ladder diagram, diperlukan dua buah push button yakni push button star dan push button stop. Dari rancangan ladder diagram tersebut kemudian dimasukkan ke PLC, semestara wirring conection antara push button sebagai unit input dan motor sebagai unit ouptup dengan PLC bisa dilakukan (semestara wirring conection push button dan motor dibuat, kita dapat mensimulasikan ladder diagram yang telah dimasukkan di PLC untuk melakukan test dari program yang telah kita rancang).
9.4.2. 1). Penyambungan I/O plc Tipe input dari CPM1 adalah DC 24 volt. Pada gambar 6. d itunjukkan konfigurasi salah satu cara penyambungan peralatan input (tombol tekan, limit switch, proximity, sensor dan lain sebagainya ke terminal input PLC. Tegangan + 24 volt dihubingkan dengan pin COM sedang ) volt dengan masing-masing peralatan input, alternatif lain adalah dengan menyambungkan ) volt ke pin COM dan + 24 volt ke masing-masing peralatan input.
Sedangkan tipe output dari CPM1 adalah tipe kontak, artinya secara internal terdapat kontak antara sepasang COM dengan pin 00, Com dengan pin 01 dan seterusnya. Karena kontak maka dapat dihubungkan baik dengan tegangan AC (110/220 volt) atau DC. Gambar 7 diperlihatkan cara menghubungkan terminal output dengan peralatan output (motor, contactor, indikator, solenoid dlsb). Tetapi yang perlu mendapat perhatian adalah kemampuan arus dari internal kontaktor PLC.
9.4.3. 2). Idikator Status PC Indikator untuk mengetahui unjup kerja dari CPU ditunjukkan dengan lampu indicator.
Indikator Input Indikato ini akan menyala saat terminal input koresponden ON. Saat kesalahan fatal terjadi, indikator input berubah sebagai berikut:
Kesalahan CPU atau kesalahan Bus I/O ===> Indikator input menjadi OFF Kesalahan memory atau sistem ===> indikator input tetap mengindikasi status yang ada saat kesalahan terjadi, walaupun status input diubah. Indikator Output Indikator ini akan menyala sesuai dengan internal proses alogaritma program yang saat itu sedang dijalankan.
9.4.4. 3. Gambar Rangkaian Percobaan
Starter Motor berurutan (2 motor)
4. ALAT 1) PLC Omron = 1 buah 2) Programming consule = 1 buah 3) Lampu = 1 set 4) Push Button = 1 set 5) Obeng = 1 buah 6) Kebel = secukupnya 5. PROSEDUR PERCOBAAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Rangkailah PLC dan peralatan Input/output sesuai dengan gambar rangkaian. Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik Hubungkan programming consule “ON’-kan saklar power supply Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. Periksakan pada Instruktur Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. Simpan kembali peralatan.
10.4.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 10
Starter Motor Star Delta
1. TIK 1) Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. 2) Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. 3) Mahasiswa dapan mengetahui bit input dan bit output dari PLC. 2. TEORI DASAR Tugas dari PLC sebagai unit proses dari masukan (dalam hal ini unit input).untuk dikeluarkan hasilnya di unit output. Dalam melakukan pemerosesan tersebut harus dikendalikan dengan program yang kita susun sesuai dengan keperluan kita, dengan menggunakan program ledder diagram. Apabila menggunakan consule maka ladder yang telah direncanakan harus diubah terlebih dahulu ke kode mnemonic, apabila digunakan computer tidak perlu mengubah menjadi mnemonicnya tinggal menggambar ladder diagrammya. Pada gambar 3 ditunjukkan contoh rangkaian untuk mengatur star/stop dari motor 3 phase. Karena motor yang dikontrol 3 phase maka kita gunakan kontaktor 3 phase yang dikendalikan dengan sebuah relay. Selanjutnya dibuat rancangan cara kerja star/stop dalam ladder diagram, diperlukan dua buah push button yakni push button star dan push button stop. Dari rancangan ladder diagram tersebut kemudian dimasukkan ke PLC, semestara wirring conection antara push button sebagai unit input dan motor sebagai unit ouptup dengan PLC bisa dilakukan (semestara wirring conection push button dan motor dibuat, kita dapat mensimulasikan ladder diagram yang telah dimasukkan di PLC untuk melakukan test dari program yang telah kita rancang).
10.4.2. 1). Penyambungan I/O plc Tipe input dari CPM1 adalah DC 24 volt. Pada gambar 6. d itunjukkan konfigurasi salah satu cara penyambungan peralatan input (tombol tekan, limit switch, proximity, sensor dan lain sebagainya ke terminal input PLC. Tegangan + 24 volt dihubingkan dengan pin COM sedang ) volt dengan masing-masing peralatan input, alternatif lain adalah dengan menyambungkan ) volt ke pin COM dan + 24 volt ke masing-masing peralatan input.
Sedangkan tipe output dari CPM1 adalah tipe kontak, artinya secara internal terdapat kontak antara sepasang COM dengan pin 00, Com dengan pin 01 dan seterusnya. Karena kontak maka dapat dihubungkan baik dengan tegangan AC (110/220 volt) atau DC. Gambar 7 diperlihatkan cara menghubungkan terminal output dengan peralatan output (motor, contactor, indikator, solenoid dlsb). Tetapi yang perlu mendapat perhatian adalah kemampuan arus dari internal kontaktor PLC.
10.4.3. 2). Idikator Status PC Indikator untuk mengetahui unjup kerja dari CPU ditunjukkan dengan lampu indicator.
Indikator Input Indikato ini akan menyala saat terminal input koresponden ON. Saat kesalahan fatal terjadi, indikator input berubah sebagai berikut:
Kesalahan CPU atau kesalahan Bus I/O ===> Indikator input menjadi OFF Kesalahan memory atau sistem ===> indikator input tetap mengindikasi status yang ada saat kesalahan terjadi, walaupun status input diubah. Indikator Output Indikator ini akan menyala sesuai dengan internal proses alogaritma program yang saat itu sedang dijalankan.
10.4.4. 3. Gambar Rangkaian Percobaan
Starter Motor Star Delta
4.
ALAT 1) PLC Omron = 1 buah 2) Programming consule = 1 buah 3) Lampu = 1 set 4) Push Button = 1 set 5) Obeng = 1 buah 6) Kebel = secukupnya
5. PROSEDUR PERCOBAAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Rangkailah PLC dan peralatan Input/output sesuai dengan gambar rangkaian. Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik Hubungkan programming consule “ON’-kan saklar power supply Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. Periksakan pada Instruktur Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. Simpan kembali peralatan.
11.10.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PROGRAM SYSWIN
PERCOBAAN 11
1. TIK:
Mahasiswa mampu menggunakan program SYSWIN sebagai alat Bantu penulisan diagram tangga untuk merek PLC OMRON tipe mikro CPM1A pada layar computer. 2. Teori Dasar SYSWIN merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk pemrograman PLC merek OMRON kelas C dan CV. Program ini dapat membantu pemrogram menuliskan program PLC atau memelihara suatu program PLC serta untuk melakukan penegecekan proses suatu program PLC. Syarat utama agar program ini berjalan baik adalah computer standard IBM minimal 386/486 atau computer Pentium dengan fasilitas memori minimal 8 MB dan 10 MB untuk ruang memori Hard disk yang kosong. Perangkat keras PLC dihubungkan ke computer probadi (PC computer) oleh kabel RS 232. Ujung kabel terhubung dengan port serial (konektor 9-pin atau 25 pin). Sementara ujung lainnnya dihubungkan ke konektor RS-232C pada modul PLC OMRON CPM1A. Untuk hubungan ke computer DIP Switch pada konektor harus diarajkan ke sambungan posisi “Host”.
3. Install program SYSWIN Paket program untuk software ini sebetulnya terdapat 3 buah disket,namun versi baru sudah dirangkum dalam sebuah CD. Program dapat diinstal pada wiondows mulai versi 3.1,3.11, 95, 98 atau bahkan NT 4.0. Instalasi paket software dapat dilakukan dengan menekan tombol mouse dua kali pada icon setup. Atau misalnya menggunakan cara lama dengan memilih menu RUN dari menu Start. Gambar menu start adalah berikut ini.
11.10.2.
Setelah program SYSWIN terinstall di computer, untuk mengeksekusi program hanya dengan cara mengklik dua kali pada Icon SYSWIN. Di Layar akan kemudian muncul menu utama program SYSWIN brikut:
Cara penulisan Program Untuk menulis program baru di editor cukup dengan menempatkan kursor ke menu PROJECT dan arahkan kursor ke sub Menu NEW. Layar akan menampilkan lembar formulir inisialisasi berikut:
11.10.3.
Lembar inisialisasi berisikan serie, editor, project type, interface, Bridge option, Modem option dan coding Option. Pilihan isian yang paling penting adalah penulisan jenis PLC. Apabila menggunaan PLC OMRON Tipe CPM1A, maka pada kolom tipe PLC dituliskan CPM1A. Setelah pengisian jenis PLC, dapat langsung ditekan atau diklik tombol OK. Sebagai contoh program sederhana berikut merupakan program kecil yang ditujukan hanya untuk mempelajari pengetikan program dengan SYSWIN. Misalnya program ini bertujuan untuk mendeteksi tombol masukan, apabuila tombol ditekan, maka relay sebagai keluaran PLC akan menjadi aktif (energized). Sepanjang tombol ditekan terus, maka relay akan teraktifasi. Lampu LED pada input dan output PLC akan menyala apabila tombol ditekan atau relay teraktifasi. Penulisan dengan cara diagram tangga dimulai dengan me-klik beberapa simbol Icon diagram tangga yang terletak di sebelah kiri editor. Misalnya, diinginkan diagram tangga dengan input sebuah kontak NO, maka letakkan kursor pada menu sebelah kiri pada simbol seperti kapasitor dan klik dua kali, maka simbol kontak akan secara otomatis muncul di editor. Kalau kursor di klik pada bagian hitam di sebelah kanan simbol kontak, maka di layer akan muncul kotak alamat. Alamat pada PLC OMRON mempunyai dua bagian. Bagian pertama adalah bagian alamat kata (word address) dan yang kedua adalah alamat bit (bit Adress). Kedua adress dipisahkan oleh tanda titik. Sebagai contoh misalnya ditulis di layer alamat angka 200, maka program mengganggap sebagai alamat 2.00. Alamat ini bermaksud alamat kata 2 dengan alamat bit 00. Kalau diinginkan alamat 200 dengan bit alamat 00, maka penulisannya adalah 20000, maka di editor akan tertulis 200.00. Pada contoh diagram tangga ini, masukan kontak NO diberi alamat 000.00. Angka ini menunjukkan bahwa alamat kontak ini dihubungkan dengan alamat kata 000 dengan alamat bit 00. Ini merupakan memori jenis IR dalam PLC OMRON. Jika pada kotak pertanyaa alamat di atas dituliskan 000.00 dan klik OK, maka simbol diagram tangga kontak pada input akan tertulis di atasnya alamat 000.00. Di Editor program akan tampak tampilan berikut:
11.10.4.
Intruksi keluaran (output) disimbolkan dengan lingkaran atau lingkaran yang diberi garis miring. Lingkaran dengan garis miring memiliki arti bahwa keluaran akan dikomplemenkan. Pada contoh program ini misalnya diinginkan keluaran adalah biasa, tanpa garis miring, maka letakkan kursor pada gambar editor sebelah kiri layer pada simbol lingkaran. Apabila diklik pada bagian kotak hitam, maka program akan menanyakan alamat output ini. Jika dituliskan alamay 010.00, maka di layer editor akan muncul tampilan berikut:
Program PLC terdiri dari NETWORK. Network ini merupakan elemen dasar dari program. Satu network mewakili intruksi diagram tangga satu lintasan dari garis tepi kiri ke keluaran. Menu perintah yang berkaitan dengan Network terletak pada menu Block. Sub menu yang sering digunakan adalah insert network atau delete network. Istilah network terkadang di PLC merek lain dikenal sebagai Rung. Penambahan suatu network di editor dilakukan dengan me-klik menu Block, dan mengarahkan kursor ke sub menu insert network, maka di layer akan muncul tampilan berikut:
11.10.5.
Apabila sub menu insert network, dipilih, maka dilayar akan munculk dua pertanyaan ABOVE curebt nwtwork dan BELOW. Pada contoh ini, penyisipan network adalah terletak dibawah, maka klik pada BELOW dan klik OK.
Ketika tombol OK diklik, maka ruang network akan ditambahkan di bawah dari diagram tangga pada baris pertama. Tampilan layer itu adalah:
Setiap program PLC harus dilengkapi dengan intruksi END. Intruksi ini diletakkan pada Network terakhir. Misalnya pada contoh prigram sederhana ini, bahwa network kedua ini adalah akhir program, maka intruksi END harus disisipkan. Penyisipan fungsi END adalah dengan memindahkan kursor ke icon seselah kiri layer dengan tulisan Fun. Jika bagian ini diklik, maka di layer akan muncul pertanyaan berikut:
11.10.6.
Intruksi END dapat langsung ditulis pada network kedua itu, atau dengan memilih bagian submenu program control instruction dan pilih END(01). Setelah diklkik, maka layer editor berubah menjadi:
Menyimpan Program Penyimpanan program dapat dilakukan dengan me-klik menu File pada sub menu Save project. Lembar pertanyaan tentang nama file akan ditampilkan. Apabila dituliskan dengan coba1.swp, maka program akan menyimpan program ini pada file coba1.swp.
Jenis file di program SYSWIN adalah berikut: Project.swp - SYSWIN program Project.swl- SYSWIN library Project.swt - SYSWIN pattern Project.swb - SYSWIN back-up file Project.prg - PMD program Pemindahan program ke PLC kontroller Sebelum program PLC yang tertulis di editor SYSWIN di pindahkan ke CPu PLC, pertama kali yang harus diperiksa adalah hubungan antara computer dengan PLC. Hubungan antara computer dengan PLC adalah komunikasi serial. Untuk memastikan, pada menu Project letakkan kursor pada communication Option dan klik untuk menentukan beberapa parameter komunikasi antara komputer dengan PLC.
11.10.7.
Paramater terpenting adalah port serial computer yang digunakan. Hubungan standard yang dipakai oleh PLC CPM1A adalah: COM1, 9600 Baud, Unit 00, Protokol ASCII 7 bit, even parity 2 stop. Kesemua set parameter ini dapat dilihat dengan memilih menu Communication option, maka di layar akan tampil: Apabila hubungan antara PLC dengan computer sudah ditentukan, pemindahan program dari computer ke PLC dengan memilih menu Online. Sebelum memindahkan program dari computer ke PLC, sebaiknya memori di PLC dibersihkan terlebih dulu. Biasanya ketika proses “download”, lembar penghapusan memori akan ditampilkan. Pemeriksaan Program Pemeriksaan program PLC dapat dilakukan dengan memilih menu Project pada Program check option. Di layar akan muncul beberapa pilihan atau perintah yang harus diisi sebelum melakukan proses pemeriksaaan. Apabila lembar ini sudah diisi, maka letakkan kursor pada Execute dan klik, maka SYSWIN akan menampilkan dilayar hasil pemeriksaan beserta errornya. SYSWIN memiliki editporial klasik, seperti misalnya menu printah Edit/Find atau edit/Replace. Pencarian nilai-nilai tertentu atau simbol tertentu dapat dilakukan dengan sangat cepat dengan program SYSWIN. Dapat juga program ini mencari sekelompok nilai atau simbol tertentu dengan memilih option CALL. Kegunaan “Tools" icons
SYSWIN memiliki beberapa editor, yang diantaranya editor untuk mengambarkan diagram relay yang dikenal sebagai editor relay. Editor ini akan ditampilkan pertama kali ketika program ini dieksekusi. Menu editor ini memiliki beberapa icon yang dapat diakses dengan menempatkan kursor pada icon ini dan mengklik dengan mouse. Berikut akan diterangkan kegunaan IconIcon itu.
11.10.8.
Dengan meng-klik salah satu Icon di atas, maka simbol akan secara otomatis muncul di layar editor. Simbol itu juga secara otomatis tersimpan di memori computer. Icon kontak normally open. Jika kursor diletakkan pada kursor ini dan diklik, maka akan tampil di network layar simbol kontak normally open pada posisi kursor diletakkan. Dengan melakukan klik pada kotak hitam di sebelah kontak normally open, program akan menanyakan alamat kontak bersangkutan. Icon normally close. Dengan melakukan klik pada icon ini, maka simbol kontak dengan kondisi normally close akan masuk ke dalam network di editor. Icon garis horizontal. Icon ini akan menempatkan garis horizontal pada letak yang ditunjuk oleh mouse. Garis ini ditarik dari kiri ke kanan. Garis ini dibutuhkan jika pemrogram menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lain berjarak sangat jauh. Perintah ini digantikan dengan menekan tombol ‘-‘. Icon garis vertical. Pemrogram akan dapat menggambarkan penghubung garis dari atas ke bawah. Dengan mengklik icon ini, di editor akan muncul satu segmen garis vertyikal. Perintah papan tombol adalah dengan menekan tombol ‘?’. Icon intruksi keluaran (outrput). Simbol ini menunjukkan keluaran suatu simbol dalam diagram tangga. Perintah ini dapat juga dilakukan dengan menekan tombol ‘O’. Icon keluaran komplemen. Jika pemrogram menginginkan keluaran bernilai kebalikan (komplemen), maka icon ini harus diklik. Perbedaan dengan icon output di atas adalah terdapat garis miring yang dicoretlan pada simbol lingkaran. Icon Fungsi. Program SYSWIN menyediakan beberapa fungsi matematik. Dengan perintah ini akan dimungkinkan proses perhitungan dalam suatu program PLC. Setelah icon ini dklik, maka akan muncul lembar fungsi yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.
11.10.9.
Jika lembar ini munculk di layar, letakkan baris berwarna biru ke tempat jenis fungsi yang diharapkan dan tekan enter atau klik dengan mouse.
Icon Timer. Icon ini akan memunculkan komponen diagram tangga Timer. Timer ini befungsi semacam delay dengan orde mili detik. Icon Counter. Jika diklik, maka di layar editor akan disispkan komponen diagram tangga Counter. Fungsi counter adalah untuk melakukan perhitungan bit sinyal pulsa yang masuk pada masukan counter. Setelah muncul counter di layar, akan ditanyakan nomor counter yang digunakan (CNT001 misalnya) dan akan ditanyakan juga nilai counter. Perubahan counter adalah satu setiap pulsa yang masuk ke dalam masukan counter. Icon komplemen. Icon ini bertujuan untuk melakukan komplemen pada bagian input maupun bagian outputnya. Icon penghapus. Menu ini bertujuan untuk menghapus pada daeran yang didefinisikan sebelumnya. Mouse merupakan bagian terpenting dari program SYSWIN ini. Setiap klik dua kali (double click) pada icon tertentu, maka di layar editor akan muncul simbol yang ditunjukan itu. Alat yang digunakan: 1. Komputer pribadi (PC computer) 2. Komponen perangkas keras PLC
11.10.10.
Prosedur percobaan: 1. Tuliskan diagram tangga berikut: 2. Simpan program ini dengan nama “prog_1” ke hardisk 3. Lakukan pemindahan program dari editor ke perangkat keras PLC
4. Lakukan “RUN” program dengan mengamati perubahan di perangkat keras PLC.
12.3.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 12
Starter Motor Balik Putaran dgn Siemen
1. TIK 1) Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. 2) Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. 3) Mahasiswa dapan mengetahui bit input dan bit output dari PLC. 2. TEORI DASAR
STL (Statement List) Instruksi Bit Logika Mnemonic ) = A A( AN AN( CLR FN FP NOT O O O( ON ON( R S SAVE SET X X( XN XN(
Instruksi Nesting Closed Assign And And with Nesting Open And Not And Not with Nesting Open Clear RLO (=0) Edge Negative Edge Positive Negate RLO Or And before Or Or with Nesting Open Or Not Or Not with Nesting Open Reset Set Save RLO in BR Register Set RLO (= 1) Exclusive Or Exclusive Or with Nesting Open Exclusive Or Not Exclusive Or Not with Nesting Open
12.3.2.
Example:
3. Gambar Rangkaian Percobaan
12.3.3.
4. ALAT 1) PLC Omron = 1 buah 2) Programming consule = 1 buah 3) Lampu = 1 set 4) Push Button = 1 set 5) Obeng = 1 buah 6) Kebel = secukupnya 5. PROSEDUR PERCOBAAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Rangkailah PLC dan peralatan Input/output sesuai dengan gambar rangkaian. Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik Hubungkan programming consule “ON’-kan saklar power supply Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. Periksakan pada Instruktur Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. Simpan kembali peralatan.
13.3.1. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
PRAKTIKUM DASAR Programmable Logical Controller
PERCOBAAN 13
Starter Motor Star Delta dgn Siemen
1. TIK 1. Mahasiswa trampil melakukan/menghubungkan PLC dengan Unit I/O. 2. Mahasiswa mengerti hubungan PLC dengan Unit I/O dan membuat diagram ladder serta table kode m’nemonic. 3. Mahasiswa dapan mengetahui bit input dan bit output dari PLC. 2. TEORI DASAR
STL (Statement List) Instruksi Bit Logika Mnemonic ) = A A( AN AN( CLR FN FP NOT O O O( ON ON( R S SAVE SET X X( XN XN(
Instruksi Nesting Closed Assign And And with Nesting Open And Not And Not with Nesting Open Clear RLO (=0) Edge Negative Edge Positive Negate RLO Or And before Or Or with Nesting Open Or Not Or Not with Nesting Open Reset Set Save RLO in BR Register Set RLO (= 1) Exclusive Or Exclusive Or with Nesting Open Exclusive Or Not Exclusive Or Not with Nesting Open
13.3.2. Example:
3. Gambar Rangkaian Percobaan
13.3.3. 4. ALAT
1) PLC Omron = 1 buah 2) Programming consule = 1 buah 3) Lampu = 1 set 4) Push Button = 1 set 5) Obeng = 1 buah 6) Kebel = secukupnya 5. PROSEDUR PERCOBAAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Rangkailah PLC dan peralatan Input/output sesuai dengan gambar rangkaian. Buatlah Diagram Ladder dan table kode m’menonik Hubungkan programming consule “ON’-kan saklar power supply Lakukan pemrograman PLC melalui programming consule. Periksakan pada Instruktur Lakukan pengujian setelah dianggap benar oleh instruktur Buat laporan, isilahlah hasilnya pada Tabel Kebenaran dan kesimpulannya. Simpan kembali peralatan.