MODUL 6 Reviu, Finalisasi, dan Sosialisasi Karya Ilmiah KB 1. Mereviu dan Memfnalisasi Karya Ilmiah Setelah Anda menulis karya ilmiah, tentu Anda selalu mencoba untuk membaca kemba kembali li apa apa saja saja yang yang ditul ditulis. is. Pada saat saat membac membaca a ulang ulang hasil hasil tulis tulisan an karya karya ilmiah, ilmiah, Anda berupaya berupaya untuk untuk mencerma mencermati ti isi, isi, bahasa, bahasa, tanda baca, baca, ejaan, ejaan, dan sebagainya. Berdasarkan hasil temuan yang mencakup kesalahan isi, ejaan, tata tulis, dan unsur lain yang Anda tentukan ketika Anda membaca ulang hasil karya ilmiah Anda, maka Anda akan mengetahui alur dari karya Anda dan komponen apa saja saja yang yang belum belum ada. ada. Kemudia emudian n Anda Anda akan akan melak melakuk ukan an revis revisii karya karya tulis tulis tersebut.
. Mere Mereviu viu Kary Karya a Ilmiah Ilmiah 1. !en"er#ian !en"er#ian dan $u%uan Mereviu Mereviu Karya Ilmiah Apa yang disebut dengan “reviu” !enurut kamus "nglish#$ndonesia kata “%evi “%evie&” e&” merupa merupaka kan n kata kata bahas bahasa a lnggr lnggris is yang yang artin artinya ya “memb “memberi erika kan n tinjauan”, menimbang, memeriksa atau meninjau lagi” '"chols ( Shadily. )**+. Berdasarkan pengertian tersebut maka dalam istilah mereviu karya tulis ilmiah dapat dimaknai sebagai upaya untuk meninjau dan memeriksa karya karya tulis tulis ilmiah ilmiah.. %eviu eviu ini ini pentin penting g mengin menginga gatt karya karya tulis tulis ilmiah ilmiah akan akan dipublikasikan dipublikasikan dan akan dibaca oleh orang banyak. -leh karena itu, baik isi maupun teknik penulisan karya tulis ilmiah sebelum dipublikasikan harus dir direviu eviu untu untuk k rnen rnenge geta tahu huii apak apakah ah kary karya a tuli tulis s itu itu suda sudah h meme memenu nuhi hi persyarat sebagai karya tulis ilmiah yang baik, baik dan segi isi maupun tata tulis.
!enurut Philbin ( Presley '/0/ revie&ing is a process in &hich you read the the &ork &ork o1 other other &rite &riters rs in order order to commen commentt on the improve improvemen ments, ts, changes, and delition that can make the document easier to read or use2 '!en '!enur urut ut Ph Phil ilbi bin n ( Pres Presle ley y3 ) )0. 0. / /0/ 0/. . Berd Berdas asar arka kan n peng penger erti tian an ini ini penge pengerti rtian an reviu eviu yang yang dapat dapat dis disimp impulk ulkan an adalah adalah bah&a bah&a reviu reviu artik artikel el diartikan, diartikan, sebagai proses membaca hasil karya tulis ilmiah dengan maksud untuk memberikan komentar dengan tujuan untuk perbaikan, perubahan atau yang dapat membuat karya ilmiah lebih mudah dibaca.
&. Lan"'ah(l Lan"'ah(lan"' an"'ah ah Mela'u' Mela'u'an an Reviu Karya Karya Ilmiah 4ntuk melakukan reviu karya ilmiah hal utama yang perlu Anda lakukan adalah membaca keseluruhan karya ilmiah tersebut. 5ien, dkk. ')**3)6 mengat mengatak akan an bah&a bah&a membac membaca a kesel keseluru uruhan han artik artikel el dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk mengetahui kelancaran aliran tulisan dalam karya ilmiah itu. Sehingga jika Anda melakukan hal yang sama pada tulisan karya ilmiah Anda sendiri
maka Anda perlu membaca secara cepat keseluruhan karya ilmiah yang telah
Anda
tulis.
7engan
melakukan
kegiatan
membaca
secara
keseluruhan dan karya tulis yang telah ditulis maka Anda akan dapat rnemotret alur dan tulisan karya ilmiah tersebut. 7i samping alur penulisan, dalam membaca keseluruhan karya ilmiah itu, secara bersamaan Anda akan dapat melakukan pengecekan kelengkapan bagian#bagian dan karya ilmiah. Adapun bagian dan makalah8karya ilmiah yang dapat sekaligus dicek mencakup judul, abstrak, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan dan da1tar pustaka8re1erensi. Apakah bagian# bagian tersebut sudah ada atau belum.
). Mereviu a. !ereviu 9udul Syarat yang harus dipenuhi judul menurut Suminar Setiati Achmadi ')* sebuah judul karya ilmiah hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut 3 jumlah kata )#6 kata: ) mencerminkan isi dengan pas: + memuat kata#kata kunci: ; tidak ada singkatan, rumus, jargon: 6 tidak
ada
kata
“pengaruh”,”studi”,”beberapa”,”pengamatan
pada”, .... < biasanya tidak mengandung kata kerja: = tidak ada meta1ora seperti puisi, peribahasa: 0 terjemahannya dalam bahasa $nggris 'dikutip dari bahan presentasi Suminar Setiati Achmadi ')*.
b. !ereviu Abstrak Berikut ini persyaratan yang harus dipenuhi dalam menulis abstrak. !erupakan uraian ringkas, cermat,
dan menyeluruh sehingga
mencerminkan keseluruhan isi judul. Abstrak dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dimuat dalam satu majalah yang khusus memuat abstrak, seperti Dental Abstrac. ) >anpa komentar dan pembuatnya di luar apa yang dikemukakan dalam karya ilmiah. !aksud dan tanpa komentar di sini adalah bah&a tanpa ada unsur subjekti1 dan penulis karena semua didasarkan atas basil penelitian. + 7apat dikerjakan orang lain, tetapi sebaiknya dibuat sendiri oleh penulisnya karena ia lebih memahami apa yang disajikannya dalam karangan ilmiah tersebut.
)
; >erdapat pada permulaan karya ilmiah sehingga pembaca segera dapat mengetahui in1ormasi yang disajikan sesuai dengan keperluan atau minatnya. 6 $si suatu abstrak sebaiknya jangan melebihi )6* kata atau sekitar )6 baris jika setiap baris terdiri atas * kata. < 7alam abstrak tak ada pergantian paragra1 'tanpa alinea. Artinya adalah dalam abstrak tidak ada paragra1. = ?uru1 yang digunakan dalam abstrak sebaiknya berbeda besarnya dengan huru1 isi karya ilmiah. 0 Sedapat mungkin dihindari pemakaian, kalimat akti1, sebaiknya kalimat pasi1. / Kepustakaan, singkatan, ilustrasi, gra@k, dan tabel tak boleh dicantumkan. *
7i ba&ah abstrak sebaiknya dicantumkan kata#kata kunci ' key
words sebanyak + hingga * kata yang kira#kira dapat dipakai untuk mengindeks karya ilmiah kita dalarn suatu deretan karangan ilmiah sejenis.
Kata kunci 'key word adalah kata#kata yang penting dan
paling menonjol dalam karangan ilmiah itu. ontoh3 Kalau suatu karya
ilmiah
membahas
mengenai
hubungan
antara
terapi
phenytoin, sikiosponin dan ni1edipin dengan hipcrp$asa gingiva maka kata#kata kuncinya adalah phenytoin, sikiosponin. ni1edipin, dan hiperplasia gingiva.
Sedangkan menurut Achmadi ')* sebuah abstrak karya ilmiah hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut 3 periksa ketentuan jumlah kata maksimum 'biasanya )**: ) supaya hemat kata, jangan mengulang judul dalam abstrak: + periksa ketentuan jumlah paragra1: ; periksa keutuhan isi abstrak 'bukan pengantar: 6 hal yang perlu dimuat 3 pendapat baru,, pendekatan atau metode yang diterapkan, hasil#hasil penting, simpulan. < tidak ada pengacuan ke tabel, ilustrasi, rujukan: = singkatan harus dijelaskan, atau kalau tidak akan digunakan lagi dalam abstrak, singkatan tidak perlu diperkenalkan: 0 abstrak berbahasa $nggris, gunakan bantuan program &ord:
c. !ereviu pendahuluan !enulis pendahuluan sangat penting diperhatikan dalam menulis karya ilmiah, karena merupakan bagian pertama yang akan dibaca dan dilihat oleh pembaca. +
Achmadi ')* menjelaskan sebuah pendahuluan dalam karya ilmiah hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut 3 berisi latar belakang masalah: ) hipotesis 'kalau ada: + status ilmiah de&asa ini: ; sering mengacu pustaka yang menjadi landasan atau alasan penelitian: 6 cara pendekatan atau memecahkan masalah 'mungkin tidak semua masalah yang akan diatasi: < biasanya tidak terlalu ekstensi13 ada yang hanya +#; paragra1, atau ) halaman ketik spasi ganda: = man1aat
penelitian
tidak
perlu
'terba&a
dari
1ormat
usulan
penelitian:
d. !ereviu Pembahasan 4ntuk dapat mereviu pembahasan perlu dipahami komponen apa saja yang harus ada didalamnya. Achmadi menjelaskan sebuah pembahasan dalam karya ilmiah hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut 3 >idak mengulangi hasil secara ekstensi1: ) >idak sekedar menarasikan hasil: + >unjukkan
hubungan
yang
ada
diantara
1akta#1akta
selama
pengamatan: ; Sudahkah hasil penelitian diberi makna 6 Beri kesan kecendekiaan peneliti: < Berargumentasi secara logis dalam mena1sir dan memberi implikasi: = Adakah keterbatasan temuan 0 Adakah spekulasi yang berlebihan / Apakah pendapat penulis terkemas dalam paragra1 yang baik
e. !ereviu Pustaka Kajian pustaka dilakukan untuk mengaitkan ide#ide atau gagasan penulis dengan pendapat pakar lain. Kajian ini dapat di&ujudkan dalam bentuk kutipan langsung, atau bentuk para1rase. Semua kutipan dan para1rase itu harus disebutkan sumbernya. ?al ini untuk menghindari plagiasi. %ambu#rambu dalam mereviu kajian pustaka menurut Achmadi ')* adalah sebagai berikut 3 tidak dituliskan sebagai bagian terpisah: ) masuk dalam pendahuluan, metode, pembahasan: + pustaka yang diacu harus ada dalam da1tar pustaka: ; acuan harus relevan, mutakhir, dan dari acuan primer: ;
6 ulasan pustaka tidak terlalu ekstensi1: < pernyataan umum tidak memerlukan pustaka rujukan: = jangan mengutip kutipan:
1.
!ereviu kesimpulan >ujuan dari kesimpulan adalah untuk menyatukan ide keseluruhan dari karya ilmiah yang ditulis, atau mengintergrasikan berbagai isi, peneliti dll yang tercakup dalam karya ilmiah dan untuk membuat komenntar atas makna dari semua yang dibahas dalam karya ilmiah tersebut. Kesimpulan harus 3 menjadi akhir yang logis dari semua yang telah dibahas sebelumnya. ) pernah mengandung in1ormasi baru: + tidak hanya sebuah paragra1 panjang, tetapi dalam sebuai esai diperpanjang terdiri dari dua atau tiga paragra1. ; menambah kualitas keseluruhan dan dampak dari esai. 6 kesimpulannya tidak boleh hanya meringkas saja, berisi dengan kutipan panjang. !enurut Achmadi ')* sebuah kesimpulan dan saran dalam karya ilmiah hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut 3 tidak mengulang hasil secara verbatim: ) buatlah generalisasi dengan hati#hati: + implikasi temuan dapat ditulis: ; saran harus berikait dengan pelaksanaan atau hasil penelitian 'tidak mengada#ada 6 kalau penelitian harus dilanjutkan, yang mana bagaimana < cakupan dari sebuah kesimpulan.
g. !ereviu bahasa Bagian dari karya ilmiah yang perlu direviu adalah unsur bahasa yang mencakup penggunaan ejaan, penggunaan kata, penggunaan istilah, penyusunan kalimat. ontoh mereviu unsur bahasa dalam karya ilmiah yang dikutip dari Achmadi ')*.
Ejaan3 Pedoman Ejaan yang disempurnakan.
Penggunaan tanda baca koma, titik koma, titik dua, huruf kapital.
Contoh : ..... lemari, meja, dan kursi.
Penyesuaian ejaan : phospat fosfat.
!ata !amus "esar "ahasa #ndonesia $!""#%
Peristilahan lihat &losarium #stilah $Pusat "ahasa%.
'agam kalimat (esaurus bahasa #ndonesia.
Paragaf : ) paragraf ) kalimat *
6
(ata bahasa : penggunaan kata +di mana, +sehingga, $k.hubung% bukan awal kalimat.
-ainnya
B. Merevisi Karya Ilmiah !erevisi karya ilmiah merupakan kegiatan memperbaiki karya ilmiah yang telah dituis. Kegiatan revisi karya ilmiah dilakukan setelah karya ilmiah tersebut direviu, baik direviu oleh penulis sendiri maupun orang lain. Adapun tujuan merevisi karya ilmiah adalah untuk membuat karya ilmiah tersebut menjadi baik dan lebih berkualitas. . 5angkah#langkah !elakukan %evisi Karya $lmiah a. Sebagai penulis anda harus menerima kritik dan saran yang diberikan oleh pereviu demi perbaikan karya tulis yang sedang dibuat untuk dipublikasikan. b. !embaa dengan teliti masukan yang diberikan oleh previu. c. !engolah masukan dari pereviu. d. !engelola perbedaan pendapat denegan pereviu. e. !elakukan perbaikan
). !elakukan Perbaikan 4ntuk
melakukan perbaikan
karya ilmiah yang telah
ditulis
maka
diperlukan cara untuk membaca komentar, masukan atau saran dari pereviu. Setelah membaca saran atau masukan tersebut maka langkah selanjutnya adalah memaknai saran atau masukan dari pereviu.
<
KB &. Sosialisasi Karya Ilmiah
4ntuk
menyempurnakan
artikel
ilmiah
,
$angkah
selanjutnya
adalah
menyosialisasikan artikel ilmiah sesuai dengan sasaran atau target pembaca yang
telah
ditetapkan.
4ntuk
itu,perlu
mempelajari
bagaimana
cara
menyosialisasikan artikel ilmiah agar hasil tulisan dapat disebarluaskan kepada masyarakat sesuai dengan target pembaca yang sudah ditetapkan.
. *a'i'a# Sosialisasi Karya Ilmiah Sosialisasi karya ilmiah dapat dilakukan dalam rangka publikasi terhadap basil karya ilmiah. Publikasi tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung dan tidak langsung. Kegiatan publikasi dengan cara langsung dilakukan melalui pertemuan tatap muka berupa kegiatan seminar, kon1erensi, kolokium. Sedangkan publikasi tidak langsung dilakukan melalui media yaitu jurnal ilmiah.
Publikasi artikel ilmiah ini biasanya dilakukan oleh para akademisi yaitu dosen, peneliti dalam melaksanakan tugasnya terkait dengan penelitian. amun kini, publikasi karya ilmiah ditetapkan sebagai syarat menentukan kelulusan mahasis&a program S$, S), dan S+. ?al ini diatur surat edaran 7itjen Pendidikan
>inggi
Kemendikbud
o.6)8"8>8)*)
yang
mengharuskan
publikasi karya ilmiah oleh mahasis&a program S$, S), dan S+ sebagai syarat kelulusan.
B. Media Sosialisasi Karya Ilmiah Seperti yang dijelaskan sebelumnya bah&a sosialisasi karya ilmiah dapat dilakukan dengan cara $angsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat dilakukan melalui Seminar, Kon1erensi, dan Kolokium, sedangkan tidak langsung dapat dilakukan melalui jurnal ilmiah.
1. Seminar Seminar merupakan suatu perternuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di ba&ah pimpinan ketua sidang yaitu guru besar atau seseorang ahli. 7engan kata lain bah&a seminar merupakan salah satu bentuk proses belajar di perguruan tinggi yang bisa dilaksanakan di ruang kuliah, aula dan sebagainya. !asalah yang dibahas dalam seminar biasanya disusun dalam bentuk makalah, artikel atau kertas kerja yang disusun secara ilmiah. Selain dihadiri oleh pakar di bidangnya, seminar juga dihadiri oleh peserta di antaranya adalah mahasis&a.
&. Sarahsehan a#au Sim+osium
=
Sarasehan atau simposium adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan
pendapat
prasaran
atau
para
ahli
mengenai
suatu
hal8masalah dalam bidang tertentu. Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Peserta bertanya dan para ahli menja&ab. 9adi beda simposium dan seminar adalah dalam seminar diusahakan mendapat kata sepakat tentang suatu permasalahan yang dibahas, sedangkan pada simposium hanya mendengarkan pendapat ahli tentang suatu hal.
). urnal Ilmiah 9urnal ilmiah merupakan suatu terbitan berkala yang berbentuk majalah yang isinya bersi1at in1ormasi ilmiah mengenai penemuan suatu karya mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan. >ujuan penerbitan jurnal ilmiah adalah untuk mengomunikasikan ide dan pemikiran kepada orang lain yang tertarik
pada
subjek
yang
sama
atau
berdekatan.
9urnal
ilmiah
dikelompokkan dalam berbagai disiplin ilmu seperti 9urnal "konomi, 9urnal !atematika, 9urnal Kedokteran, 9urnal Pendidikan dan seterusnya.
7ilihat dan jenisnya, jurnal ilmiah dibagi menjadi jurnal ilmiah dalam hentuk cetak, jurnal online serta jurnal elektronik alau e#jurnal8 'Kompas, )*). 9urnal cetak adalah terbitan berkala yang berisi kajian#kajian ilmiah yang spesi@k dan dalam bidang tertentu dalam bentuk tercetak, sedangkan jurnal ilmiah online adalah jurnal ilmiah cetak yang ditrans1ormasikan dalam
bentuk
Sedangkan
teknologi
in1ormasi,
e#jurnal merupakan
jurnal
tanpa
mengalami
perubahan.
yang tersedia melalui
media
elektronik atau &eb yang telah di1ormat sedemikian mudah untuk pengguna yang membutuhkan in1ormasi ilmiah.
9ika dibandingkan e#jurnal dengan jurnal cetak adalah sebagai berikut.
0
Berbeda dengan e#jurnal, dan sejak a&al penulisan, administrasi sampai publikasinya
menggunakan
perangkat
elektronik
e#jurnal
dan
tidak
memiliki junal cetaknya. '?artinah dalam kompas, )*). "#jurnal adalah jurnal ilmiah yang dapat diakses melalui dokumen elektronik dalam &ujud komputerisasi dan menggunakan jaringan internet.
/