MODUL 5
Pelatihan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Yogya Y ogya 2014
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penger Peng erti tian an Zon Zona a Peri Perika kana nan n Budi Budida daya ya Lau Lautt Kebu Ke butu tuha han n Dat Data a dan dan In Info form rmas asii Krit Kr iter eria ia Zon Zona a Peri Perika kana nan n Budi Budida daya ya Lau Lautt Pertim Per timban bangan gan dan Pene Penentu ntuan an Zona Zona Perik Perikana anan n Budida Budidaya ya Laut Laut Deliline De neas asii Zona Zona Per Perik ikan anan an Bud Budid iday aya a Laut Laut Peng Pe ngat atur uran an Pe Peri rika kana nan n Bud Budid iday aya a Lau Lautt
MENGAPA HARUS MEMPRODUKSI BANYAK ??? Penduduk Dunia akan mencapai >9 Milyar di tahun 2050 10 tahun kemudian 13 Milyar Air Permukaan Laut meningkat 35-50 cm
PANGAN Akan terjadi krisis ENERGI, LAHAN dan PANGAN Akan terjadi Krisis AIR MINUM/ AIR BERSIH: Gedung yang tidak ada air akan ditinggalkan
besar,, Ikan tidak boleh Kota berpindah ke dekat sungai besar
MENJELANG 2030
Pengertian & Kedudukan Zona Perikanan Budidaya Laut •
Perikanan (menurut UU No. 31 Tahun 2004) : Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan & pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan
•
Perikanan Budidaya (Pembudidayaan Ikan, menurut UU 31/2004) Kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.
•
Zona Perikanan Budidaya Laut :
•
•
Dalam sistem zonasi RZWP-3-K, Zona Perikanan P erikanan Budidaya merupakan salah satu zona dalam Kawasan Pemanfaatan Umum Zona Perikanan Budidaya dapat menjadi salah satu zona dalam Kawasan Konservasi (Kawasan Konservasi Perairan) sebagai zona perikanan berkelanjutan yaitu budidaya ramah lingkungan (perlakuan lingkungan (perlakuan dan kegiatan budidaya secara terbatas dan bersyarat)
Pentingnya Alokasi Alokasi Ruang Laut bagi Perikanan Budidaya Laut •
•
pengembangan perikanan budidaya di laut menjadi tumpuan bagi sektor kelautan dan perikanan di masa kini & masa depan. Perikanan budidaya di laut dapat dijadikan andalan dalam menciptakan peluang usaha dan menyerap tenaga kerja karena dua alasan utama : yang tersedia sangat banyak Aspek sumberdaya alam : ruang (laut) yang Aspek Teknis dan Sosial: m asyarakat, dari skala kecil (small ( small 1. budidaya laut dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat,
5.
scale) sampai skala besar (big (big scale) cepat menghasilkan dengan margin keuntungan yang cukup besar backward dan forward linkage yang linkage yang cukup luas dapat dijadikan upaya untuk mengatasi kemiskinan teknologi tersedia dan beragam
6.
produk ekspor dan konsumsi dalam negeri (peluang pasar yang luas)
2. 3. 4.
Pembagian Zona Perikanan Budidaya Laut Pembagian Zona Perikanan Budidaya ke dalam subzona berdasarkan komoditas/jenis/kelompok komoditas/jenis/kel ompok jenis sumberdaya ikan yang dibudidayakan Kawasan Pemanfaatan Umum
Zona Perikanan Budidaya
Subzona Budidaya Ikan (finfish) Budidaya Udang (lobster, penaeid,dll) Budidaya Rumput Laut (seawwed) Budidaya Kerang-kerangan (shelfish) Budidaya Mutiara (pearl oyster)
Pengaruh Arus : 1. Bila Bila terl terlal alu u kuat kuat,, pada Struktur 1. Rusak, 2. Mahal ahal disa disain in 3. Cepat us usang 2. Bila Bila ter terlalu lalu kuat kuat,, pada Ikan 1. Ener Energi gi habi habis/ s/ tida tidak k tumbu tumbuh h 2. Rendahny Rendahnya a nutrien nutrientt yg yg dimanf dimanfaatka aatkan n tumbuh tumbuhan an 3. Lambat pada Ikan 1. Limb Limbah ah menu menump mpuk uk 2. Kurang Kurangny nya a part partike ikell plankt plankton on
BUDIDAY BUDIDA YA IKAN (FINFISH (FINFISH)) • •
Jenis ikan : kakap putih, kerapu, bandeng, beronang, napoleon, tuna, dll Metode : kurungan (karamba jaring apung, karamba jaring dasar/tancap, kurungan jaring melayang)
BUDIDAYA KRUSTASEA • •
Jenis udang : udang barong (lobster), udang vaname, udang windu, dll. Metode : kurungan (karamba jaring apung, karamba jaring dasar/tancap, kurungan jaring melayang)
BUDIDAYA BUDIDA YA RUMPUT LAUT LA UT (SEA (S EAWEED) WEED) • •
Jenis rumput laut : Eucheuma cottonii, E. spinosum, spinosum, ganggang merah, dll Metode : lepas dasar dasar,, longline, rakit
BUDIDAYA KERANG-KERANGAN (SHELLFISH) • •
Jenis kerang-kerangan : Kerang hijau, abalon, tiram dll. Metode : kurungan jaring apung, kurungan tancap, rakit, longline, tonggak)
BUDIDAYA KERANG MUTIARA (PEARL OYSTER) • •
Jenis kerang mutiara : Pinctada Pinctada spp. spp. Metode : longline, rakit
HERBIVORA
Ikan Bandeng dan Gulma air
Pengembangan Terpadu Rumput Laut Pangan
CARNIVOR OUS FISH
PAKAN
Penggelond ongan NURSERY
Ikan HERBIVO RA
RUMPUT LAUT INDUSTRI/ PAKAN
BUDIDAYA TERPADU = IMTA
Kebutuhan data spasial untuk penentuan Zona Perikanan Budidaya Laut •
•
•
Topografi dasar laut : landai, agak curam, curam Sedimen dasar laut/substrat koral
dasar laut : lumpur, pasir, kerikil, batuan padu, lempung, selut gamping,
Batimetri (kedalaman) :
0 – – 20 20 m : interval 2 m 20 – – 50 50 m : interval 5 m 20 50 – – 100 100 m : interval 10 m 50 > 100 m : internal 10 m •
Oseanografi fisik :
Pasut : tipe pasut, tenggang pasut
•
•
•
Morfologi & substrat dasar dasar laut : Kesesuaian penempatan fasilitas/konstruksi Mempenga Mempengaruhi ruhi kapasitas purifikasi & turbulensi air
•
Parameter Oseanografi (fisika, kimia & biologi) : Kesesuaian bagi kehidupan biota laut yang dibudidayakan Kesesuaian bagi penempatan media/fasilitas budidaya
•
Keberadaan habitat/ekosistem kritis yang dilindungi dari pengaruh kegiatan budidaya laut : Ekosistem/hab Ekosistem/habitat itat dilindungi : terumbu karang, padang lamun, habitat biota
Kriteria kesesuaian berdasarkan resiko bencana : Resiko bencana sebagai faktor pembatas yang mempengaruhi kesesuaian : tsunami, angin kencang, gelombang badai pasang dan banjir Kriteria kesesuaian berdasarkan pemanfaatan lahan & perairan eksisting : Faktor pembatas : alur pelayaran, sumber pencemar dari daratan ( landbase pollution sources) sources)
Suhu air : interval 0,5 oC Kecerahan : interval 1 m •
•
buruk) Sumber bibit/benih, induk
•
Prasarana wilayah (aksesibilitas)
•
Oseanografi biologi :
Fitolankton : interval 5.000 ind/l Klorofil-a : interval 0,1 mg/m 3 •
Pemanfaatan perairan eksisting
Ekosistem kritis : terumbu karang, padang lamun, habitat jenis tertentu:
Sebaran spasial Status kondisi (sangat baik, baik, sedang,
Oseanografi kimia :
pH : interval 0,5 Salinitas : interval 1 promil DO & BOD : interval 0,5 mg/l NH3-N : interval 0,1 mg/l NO2 : interval 0,01 mg/l H2S : interval 0,01 mg/l •
•
Resiko bencana (tsunami, angin kencang, gelombang badai, banjir – banjir – pelumpuran) pelumpuran) : Lokasi kebencanaann Riwayat kebencanaa Tingkat kerawanan/resik kerawanan/resikoo
•
Demografi : kependudukan
•
Demografi sosial : pendidikan, tenaga kerja
Kategori Kesesuaian Zona Perikanan Budidaya Laut: Sangat Sesuai
Sesuai
Kurang Sesuai
Tidak Sesuai
Parameter keterlindungan (angin, gelombang, arus memenuhi syarat
Parameter keterlindungan (angin, gelombang, arus memenuhi syarat
Parameter keterlindungan keterlindungan (angin, gelombang, gelombang, arus memenuhi syarat
Parameter keterlindungan (pengaruh angin, gelombang, arus) tidak memenuhi memenuhi syarat
Parameter kedalaman memenuhi syarat
Parameter kedalaman memenuhi syarat
Parameter kedalaman memenuhi syarat
Parameter kedalaman tidak memenuhi syarat
Tidak ada ekosistem/habitat ekosistem/habitat kritis
Ada ekosistem/habitat ekosistem/habitat kritis, kondisi buruk
Ada ekosistem/habitat ekosistem/habitat kritis, kondisi sedang
Ada ekosistem/habitat ekosistem/habitat kritis, kondisi baik sampai sangat baik
Tidak merupakan alur pelayaran, aman dari resiko bencana
Tidak merupakan alur pelayaran, resiko bencana rendah
Tidak merupakan alur pelayaran, resiko bencana sedang
Alur pelayaran, resiko bencana tinggi
80% atau lebih
60 - 80% parameter
40 - 60% parameter
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Ikan No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 9
Faktor/Parameter
Pengaruh angin dan gelombang yang kuat Kedalaman air dari dasar kurungan (m dari surut terendah) Pergerakan air/arus (cm/detik) Kadar garam/salinitas garam/salinitas (‰) Suhu Air (° C) Sumber pencemaran Pelayaran Kecerahan (m) pH DO (mg/l)
Persyaratan menurut Komoditas/Jenis kerapu
Kakap Putih
Kakap Merah
Kecil
Kecil
Kecil
5-7
5-7
7-10
20-40 27-32 28 -30 bebas tdk menghambat alur pelayaran
±20-40
±20-40
27-32 28 -30 bebas tdk menghambat alur pelayaran >5 6,5 – 8,5 >6
32-33 28-30 bebas tdk menghambat alur pelayaran
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Udang No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 9
Faktor/Parameter
Pengaruh angin dan gelombang yang kuat Kedalaman air dari dasar kurungan (m pada surut terendah) Pergerakan air/arus (cm/detik) Kadar garam/salinitas garam/salinitas ((‰) ‰) Suhu Air (°C) Sumber pencemaran Pelayaran Kecerahan (m) pH DO (mg/l) BOD (mg/l) Nitrit (mg/l)
Persyaratan menurut Komoditas/Jenis Lobster Vaname/Windu
Kecil 5-7
Kecil 5-7
20-40 27-32 28 -30 bebas tdk menghambat menghambat alur pelayaran
20-40 > 32 28 -30 bebas tdk menghambat alur pelayaran
>5 6,5 – 8,5 >6 < 25 Nihil
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Rumput Laut No.
Faktor/Parameter
1. Pengaruh angin musim 2. Kondisi gelombang (cm) 3. Arus (cm/detik) 4. Kedalaman air (m) 5. Dasar perairan 6. Salinitas (‰) 7. Suhu (oC) 8 Kecerahan (cm) 9 Kesuburan perairan 10 Sumber bibit dan induk 11 Sarana penunjang 12 Pencemaran 13 Keamanan 14 Pelayaran
Kategori Kesesuaia Kesesuaian n Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai Terlindung < 10 20 – 20 – 30 30 2,5 – 2,5 – 5 Berkarang mati 32 – 32 – 34 24 – 30 24 – > 40 Subur Banyak Baik Tidak cemar Aman Tidak mengganggu pelayaran
Terlindung sedang 10 – 10 – 30 30 10 – 10 – 20 20 dan 30 – 30 – 40 40 0,5 – 0,5 – 2,5 & 5 – 25 Pasir 30 – 30 – 32 20 – 20 – 24 30 – 30 – 40 Cukup Sedang Cukup Cemar ringan Sedang Tidak mengganggu pelayaran
Kurang terlindung >30 dan < 10 < 10 dan > 40 < 0,5 dan > 25 Pasir/lumpur < 30 dan > 34 < 20 dan > 30 < 30 Kurang Kurang Kurang Cemar Tidak aman Mengganggu pelayaran
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Kerang-Kerangan No.
Faktor/Parameter
1 2 3 4 5 6
Pengaruh angin musim Kondisi gelombang Kedalaman (m) Substrat Arus (m/dt) Keamanan/pelayaran
7 8
Kecerahan (m) Pencemaran
9
Kesuburan perairan (kelimpahan fitoplankton, ind/liter) Suhu ( C) Salinitas (‰)
10 11
Kategori Kesesuaian Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai Terlindung Terlindung sedang Kurang terlindung Tenang Sedang Besar 3-7 >7 <3 Lumpur Pasir Lumpur Pasir, Karang 0,05 - 0,2 0,2 - 0,5 >0,5 Aman/tidak Cukup aman/tidak Kurang aman/tidak mengganggu mengganggu mengganggu pelayaran pelayaran pelayaran 1-4 5 – 8 >8 Tidak tercemar – tercemar – Cemar Sedang Cemar berat cemar ringan Tinggi Sedang Rendah (>15.000) (2000-15.000) (<2000) 25 - 27 28 – 28 – 30 <25, & >30 25 - 30 31 – 31 – 35 <21 & >35
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Kerang Mutiara No.
Faktor/Parameter
1. 2. 3. 4. 5.
Terlindung dari pengaruh angin musim Kondisi gelombang Arus (cm/detik) (cm/detik) Kedalaman air (m) Dasar perairan
6. 7. 8
Salinitas ( o/oo) Suhu (oC) Kecerahan (m)
9
Kesuburan perairan (kelimpahan fitoplankton, fitoplankton, ind/liter) Sumber benih dan induk Sarana penunjang Pencemaran
10 11 12
Kategori Kesesuaian Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai Terlindung
Terlindung Terl indung sedang
Kurang terlindung
Tenang 15 25 15 25 m Berkarang (bukan terumbu karang hidup) 32 35 25 31 4,5 6,5
Sedang 10 15 dan 25 30 25 50 m Pasir
Besar < 10 dan > 30 <15 m dan > 50 m. Pasir/ berumpur/ lumpur
28 31 dan 36 40 22 24 dan 32 35 3,5 4,4 dan 6,6 7,7 Sedang (2000-15.000) Sedang Cukup Cemar sedang
< 27 dan > 40 < 22 dan > 35 < 3,5 dan > 7,7
–
–
–
–
–
Tinggi (>15.000) Banyak Baik Tidak cemar cemar ringan
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Rendah (<2000) Kurang Kurang Cemar-cemar berat
Proses Penentuan Usulan Alokasi Ruang Data & Informasi Baseline Datasets
Tumpang susun
1. Data set Terestrial (topografi, kemiringan, tanah) 2. Dataset Dataset batime batimetri tri Thematic Datasets 1. Geologi Geologi & geomorfolo geomorfologi gi 2. Oseano Oseanogra grafifi 3. Penggunaa Penggunaann lahan lahan 4. Penggunaa Penggunaann wilayah wilayah lautperairan lautperairan 5. Sumberday Sumberdayaa air 6. Ekosistem & sumberdaya sumberdaya pesisir & PPK 7. Infrastruk Infrastruktur tur wilayah wilayah 8. Ekonomi Ekonomi wilayah wilayah 9. Demog Demograf rafii 10.Resiko bencana
PAKET SUMBERDAYA Analisis Kesesuaian
Kawasan Konservasi
Analisis Non-Spasial 1. 2. 3. 4. 5.
Kebi Kebija jaka kan n Infras Infrastru truktu kturr Demogr Demografi afi & Soaial Soaial Ekonom Ekonomii Wilaya Wilayah h Valua Valuasi si Ekonom Ekonomii Sumberdaya
Kriteria Kesesuaian
Pertimbangan Kawasan Pemanfaatan Umum
USULAN ALOKASI RUANG
1. Peri Perika kana nan n Tangkap 2. Pe Peri rika kana nan n Budidaya Laut 3. Pari Pariwi wisa sata ta 4. Perm Permuk ukim iman an 5. Pertam Pertamban bangan gan
INTEGRATION INTEGRA TION MODEL
Gili Selang
1
Gili Selang
2 Candidasa Padangbai
Candidasa Padangbai
Gili Tepekong
Klungkung
Gili Tepekong
Klungkung
Gianyar
Gianyar
Kesesuaian Budidaya Laut Kedalaman (2,5 - 25 m)
Kesesuaian Budidaya Laut Di Luar Habitat Kritis
N. Lembongan
N. Lembongan
Sanur
Sanur N. Ceningan
P. Serangan
N. Ceningan P. Serangan
Nusa Penida
Nusa Dua
Nusa Penida
Nusa Dua
Gili Selang
3
Gili Selang
4 Candidasa Padangbai
Candidasa Padangbai
Gili Tepekong
Klungkung Gianyar
Gianyar
Kesesuaian Budidaya Laut Di Luar Alur Pelayaran & DLKr/DLKp
N. Lembongan Sanur
Kesesuaian Budidaya Laut Keterlindungan (Gelombang & Arus)
N. Lembongan Sanur
N. Ceningan P. Serangan
Gili Tepekong
Klungkung
N. Ceningan Nusa Penida
P. Serangan
Nusa Penida
Gili Selang
5
Gili Selang
6 Candidasa Padangbai
Candidasa Padangbai
Gili Tepekong
Klungkung
Gili Tepekong
Klungkung
Gianyar
Gianyar
Kesesuaian Budidaya Laut Kecerahan Air (>5 m)
Kesesuaian Budidaya Laut Salinitas (25-35 promil)
N. Lembongan
N. Lembongan
Sanur
Sanur N. Ceningan
P. Serangan
N. Ceningan Nusa Penida
P. Serangan
Nusa Dua
Nusa Penida
Nusa Dua
Gili Selang
7
Gili Selang
8 Candidasa Padangbai
Candidasa Padangbai
Gili Tepekong
Klungkung Gianyar
Gianyar
Kesesuaian Budidaya Laut Kualitas air
Kesesuaian Budidaya Laut
N. Lembongan
N. Lembongan
Sanur
Sanur N. Ceningan
P. Serangan
Gili Tepekong
Klungkung
N. Ceningan Nusa Penida
P. Serangan
Nusa Penida
Pertimbangan •
Arahan Kebijakan, Rencana & Program
•
Kebijakan penataan ruang (RTRWN, RTRWP, •
RTRW Kab/Kota) Kebijakan pembangunan (RPJPN, RPJPD, RSWP-3-K) RPJM) Kebijakan sektoral Program Prioritas Nasional : MP3EI, dll
Infrastruktur wilayah :
Infrastruktur eksisting Rencana pengembangan infrastruktur •
Kondisi Sosial dan Budaya :
Ketersediaan tenaga kerja Pendidikan & keterampilan Tradisi & adat istiadat
Ekonomi Wilayah :
Sektor unggulan Sektor pendukung Peluang investasi •
Kedudukan Regional :
Pasar regional Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi regional •
Valuasi ekonomi sumberdaya
Contoh Analisis Non-Spasial Penentuan Alokasi Ruang Gili Selang
Candidasa Padangbai
Gili Tepekong
Klungkung
RTRW Bandara Hutan Lindiung Kawasan Pariwisata KDTWK Pelabuhan Permukiman Tanaman Hortikultura & Perkebunan Tanaman Pangan TWA
Gianyar
Kesesuaian Budidaya Laut N. Lembongan Sanur N. Ceningan P. Serangan
Nusa Dua
Kesesuaian Paket Sumberdaya
A
Pariwisata & Perikanan Budidaya
B
Pariwisata & Perikanan Budidaya & Perikanan Tangkap (demersal)
C
Perikanan Budidaya dan Pariwisata
D
Pariwisata & Perikanan Budidaya & Perikanan Tangkap (demersal)
E
Pariwisata & Perikanan Budidaya
Nusa Penida
Contoh Analisis Pertimbangan Alokasi Ruang Kebijakan Paket SD A
B
C
Kesesuaian
Infrastruktur Kondisi Reneksiscana ting
RPJP
RTRW
RSWP3K
KebiJakan sektoral
3 3
3 1
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 1
3 3
3 3
1,13 1,13
1,13 0,38
1,13 1,13
1,13 1,13
0,75 0,75
0,75 0,75
0,56 0,56
0,56 0,56
0,56 0,56
0,56 0,56
0,56 0,19
0,56 0,56
0,56 0,56
Rating PAR PB Skor PAR PB Rating PAR PB PTD Skor PAR PB PTD Rating PAR PB Skor PAR PB
Demografi & Sosial Budaya Ekonomi Wilayah Usulan Nilai Sektor Pem. Total PendiTraInves Alokasi SDM buUng- EksisSkor dikan disi tasi Ruang daya gulan ting PAR
9,94 8,82 PAR
3 3 3
3 1 1
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 1 1
3 1 1
3 3 1
1,13 1,13 1,13
1,13 0,38 0,38
1,13 1,13 1,13
1,13 1,13 1,13
0,75 0,75 0,75
0,75 0,75 0,75
0,56 0,56 0,56
0,56 0,56 0,56
0,56 0,56 0,56
0,56 0,56 0,56
0,56 0,19 0,19
0,56 0,19 0,19
0,56 0,56 0,19
9,94 8,45 8,08 PB
3 3
1 3
3 3
1 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
1 3
1 3
1,13 1,13
0,38 1,13
1,13 1,13
0,38 1,13
0,75 0,75
0,75 0,75
0,56 0,56
0,56 0,56
0,56 0,56
0,56 0,56
0,56 0,56
0,19 0,56
0,19 0,56
7,70 9,94
Contoh 1: Delineasi Zona Pemanfaan Ruang Laut Data & Informasi Data Dasar
Data Tematik
Tumpangsusun Nama Paket Sumberdaya : A Nilai-nilai Sumberdaya: Perairan Sumberdaya: Perairan dekat pantai bertipe laguna dankal dengan kedalaman 1-3 m, terlindung dari pengaruh gelombang oleh tubir karang, kecepatan arus 0,1-0,4 m/detik, kualitas air tidak tercemar . Lahan daratan sekitarnya kawasan pariwisata yang telah berkembang dengan pemanfaatan lahan dominan permukiman, akomodasi dan berbagai fasilitas pariwisata, aksesibilitas jaringan jalan yang baik, dekat bandar udara dan pelabuhan laut internasional.. Pemanfaatan laguna eksisting dominan aktivitas wisata/rekreasi air (mandi, renang, berkano), olah raga air dan budidaya rumput laut dengan metode lepas dasar
Analisis Kesesuaian (spasial) : Perikanan Budidaya (rumput laut) dan Pariwisata
Analisis Non-Spasial :
Catatan : •
•
Sebagian wilayah laut pada zona pariwisata secara eksisting dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut. Apakah kegiatan budidaya budidaya rumput laut digusur ? Jawabnya “TIDAK “ TIDAK”” Bagaimana solusinya : Kegiatan budidaya diakomodasikan dalam zona pariwisata melalui pengaturan kegiatan zona pariwisata sebagai kegiatan yang diperbolehkan bersyarat secara terbatas. terbatas . Pengaturan bersyarat : Konsolidasi lokasi pemanfaatan kolom air (di dasar Pengaturan pemanfaatan laut, metode lepas dasar) Teknik budidaya rumput laut tidak menggunakan patok sehingga tidak membahayakan aktivitas wisata Kegiatan budidaya rumput laut dijadikan daya
Contoh 2: Delineasi Zona Pemanfaan Ruang Laut Data & Informasi Data Dasar
Data Tematik
Tumpangsusun Nama Paket Sumberdaya : C Nilai-nilai Sumberdaya: Perairan Sumberdaya: Perairan laut dekat pantai, morfologi dasar laut landai, sedimen dasar laut berpasir, tidak terdapat ekosistem kritis, kedalaman air 1-50 m, relatif terlindung, tinggi gelombang 0,2-0,5 m, tidak berarus kuat, tidak terkena pengaruh gelombang dan dan angin musim, kecerahan air 15,5-22,1 m, m, salinitas 31-34 o promil, suhu permukaan 25-27 C, pH 7,2-7,8, tidak tidak cemar dan bebas dari sumber pencemaran. Aksesibilitas didukung oleh jaringan jalan yang sangat baik. Pemanfaatan wilayah wilayah laut eksisting budidaya mutiara mutiara
Analisis Kesesuaian (spasial) : Perikanan Budidaya dan Pariwisata
Analisis Non-Spasial :
PENETAPAN Penetapan Zona Perikanan Budidaya Laut : batas-batas zona berdasarkan kesesuaian seperangkat 1. Deleniasi batas-batas datasets infrastruktur, sosial sosial & budaya, ekonomi wilayah, 2. Hasil analisis kebijakan, infrastruktur, kedudukan regional & valuasi ekonomi sumberdaya
Ketentuan Pengaturan Pemanfaatan Kawasan/Zona/Subzona: •
•
Meliputi : 1. ketentuan umum pernyataan maksud pengelolaan kawasan/zona/subzona 2. ketentuan perizinan 3. ketentuan pemberian insentif dan disinsentif 4. arahan pengenaan sanksi
Fungsi : 1. 2. 3. 4.
sebagai arahan sebagai arahan aloka alokasi si ruang ruang yang lebih rinci sebagai sebag ai alat alat pengend pengendali ali pengemb pengembanga angan n kawasan/ kawasan/zona/s zona/subzon ubzona a menjaga menja ga kesesuai kesesuaian an pemanfa pemanfaatan atan ruang ruang denga dengan n rencana rencana zonasi zonasi menjamin menja min agar agar pembanguna pembangunan n baru tidak tidak menggangg mengganggu u pemanfaatan pemanfaatan ruang ruang yang yang telah sesuai dengan rencana alokasi ruang 5. memin meminimalk imalkan an pemanfaat pemanfaatan an ruang ruang yang tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan rencana rencana zonasi zonasi 6. mence mencegah gah dampa dampak k pemba pembangun ngunan an yang yang meru merugikan gikan
Ketentuan Umum Pernyataan Maksud Pengelolaan Kawasan/Zona/Subzona Fungsi : •
• •
landasan bagi penyusunan pernyataan pemanfaatan kawasan/zona/subzona pada tingkatan operasional pemanfaatan ruang dasar pemberian izin salah satu dasar pertimbangan dalam pengawasan pemanfaatan ruang
Muatan : •
Pernyataan maksud pengelolaan kawasan/zona/subzona, kawasan/zona/subzona , berisikan :
1. 2. 3. 4. 5. 6. •
kategori nilai-nilai tujuan pengelolaan arahan jenis pemanfaatan/alokasi ruang isu-isu strategis (dalam lima tahun ke depan) prioritas utama pengembangan (dalam lima tahun ke depan)
Ketentuan pengaturan pemanfaatan kawasan/zona/subzona, berisikan :
1. 2. 3. 4.
ketentuan mengenai prasarana/fasilitas minimal, arahan pengaturan daya dukung, ketentuan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan sumberdaya dan lingkungan, ketentuan umum kegiatan yaitu : a) pemanfaatan yang diperbolehkan/diizinkan (Klasifikasi I),
Pengaturan pemanfaatan zona perikanan budidaya : •
• • • • • •
Pengaturan kebutuhan fasilitas minimal : 1. Pemasangan batas-batas zona, pemasangan tanda-tanda untuk keselamatan & keamanan lalu lintas di laut bencana, dll 2. Air bersih, energi listrik, mitigasi bencana, 3. Klinik ikan Pengaturan daya dukung : jumlah unit KJA atau unit usaha/satuan luas Pengaturan akses untuk mobilitas Pengaturan pencegahan pencemaran perairan Pengaturan CBIB (cara budidaya ikan yang baik) Pengaturan pencegahan dan penanganan penyakit ikan Pengaturan lainnya dianggap perlu
Keterangan : •
•
•
Klasifikasi I : pemanfaatan yang diperbolehkan/diizinkan : Kegiatan dan penggunaan perairan yang termasuk dalam klasifikasi I memiliki sifat yang sesuai dengan dengan alokasi ruang ruang yang direncanakan Klasifikasi T : pemanfaatan bersyarat secara terbatas : Pemanfaatan bersyarat secara terbatas bermakna bahwa kegiatan dan penggunaan ruang dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut: Pembatasan pengoperasian, pembatasan kegiatan pada dimensi ruang tertentu (permukaan, kolom air dan dasar perairan), pembatasan waktu operasi suatu kegiatan atau pembatasan jangka waktu kegiatan yang akan dilakukan Pembatasan intensitas ruang, kerapatan, kepadatan, atau jarak kegiatan Pembatasan jumlah pemanfaatan, jika suatu kegiatan sudah cukup dalam suatu zona tertentu, maka pemanfaatan yang diusulkan tidak diizinkan Klasifikasi B : pemanfataan bersyarat tertentu : Pemanfaatan bersyarat tertentu, untuk mendapatkan izin atas suatu kegiatan atau penggunaan perairan diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Contoh: kajian
Contoh Matrik Pengaturan Klasifikasi Kegiatan Zona/Subzona Perikanan Budidaya No 1
2
3
4
Kegiatan
Budidaya Ikan
Subzona Perikanan Budidaya Laut Budidaya Budidaya Budidaya Udang Rumput Laut Kerang
Budidaya Mutiara
Perikanan tangkap
Penangkapan ikan demersal
T
T
T
T
T
Penangkapan ikan pelagis
T
T
T
T
T
Budidaya ikan
I
T
T
T
T
Budidaya udang
T
I
T
T
T
Budidaya rumput laut
I
I
I
I
T
Budidaya kerang
I
I
I
I
T
Budidaya mutiara
T
T
T
T
I
Wisata selam
X
X
T
T
X
Wisata rekreasi pantai dan air
I
I
I
I
I
Wisata surfing
X
X
X
X
X
Wisata olahraga air
X
X
X
X
X
Ekowisata mangrove
I
I
I
I
-
Fasilitas pariwisata
B
B
B
B
B
Perikanan Budidaya
Pariwisata
Permukiman
Subzona Perikanan Budidaya Laut No
5
6
7
8
Kegiatan
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Ikan
Udang
Rumput Laut
Kerang
Mutiara
DLKr/DLKp
X
X
X
X
X
WKOPP
X
X
X
X
X
Pertanian lahan basah
-
-
-
-
-
Pertanian lahan kering
-
-
-
-
-
Hortikultura
-
-
-
-
-
X
X
X
X
X
Batubara
X
X
X
X
X
Minyak bumi dan gas bumi
X
X
X
X
X
Pasir laut
X
X
X
X
X
Pertambangan air laut
X
X
X
X
X
Industri pengolahan ikan
B
B
B
B
B
industri maritime
X
X
X
X
X
industri manufaktur
X
X
X
X
X
industri minyak dan gas bumi
X
X
X
X
X
industri garam
I
I
I
I
I
industri biofarmak biofarmakologi ologi
X
X
X
X
X
Pelabuhan
Pertanian
Pertambangan Mineral dasar laut
Industri
Captured Fisheries Zone
Sea Lane
Conservation Area
Aquaculture zone
PENGENDALIAN 1. DENGAN MENUMBUHKAN MANAJER TEKNIS YANG MENGAWASI MENGAWASI SOP BUDIDAYA BUDIDAYA
2. MT
MENDAPAT KUOTA DARI PEMERINTAH
AquaCards B
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama and Photo ID Alamat diri dan lokasi budidaya budidaya National ID Kelompok Teknology Sertifikasi Barcode Sistim Penilaian
Happy Coastal Community