Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
12
Universitas Mercu Buana
MODUL 12
Stabilitas lereng (lanjutan)
6. Penanggulangan Penanggulangan Longsor Yang dimaksud dengan penanggulangan longsoran adalah adalah tindakan yang bersifat pencegahan dan tindakan korektif. Tindakan pencegahan dimaksudkan untuk menghindari kemungkin kemungkinan an terjadiny terjadinya a longsor, longsor, sedangkan sedangkan tindakan tindakan korektif korektif dilakukan dilakukan setelah setelah longsor longsor terjad terjadi. i. enu enurut rut umur umur kesta kestabil bilann annya ya,, tindak tindakan an korek korektif tif dikat dikatego egorik rikan an menjad menjadii 2 !dua" !dua" kelompok, yaitu penanggulangan darurat dan penanggulangan permanen.
6.1.Pencegahan Penceg Pencegaha ahan n adala adalah h tindak tindakan an pengam pengamana anan n untuk untuk menceg mencegah ah terjad terjadiny inya a kerusa kerusakan kan## kerus kerusaka akan n yang yang lebih lebih parah parah pada pada daera daerah#d h#dae aerah rah yang yang berpo berpoten tensi si longso longsor. r. Tinda Tindakan kan pencegahan dapat dilakukan dengan cara#cara sebagai berikut$ •
enghindari penambahan penambahan gaya pada bagian atas lereng, misalnya tidak melakukan penimbunan dan pembuatan bangunan di atas lereng.
•
enghindari pemotongan%penggalian pemotongan%penggalian pada kaki lereng.
•
enc enceg egah ah
terj terjad adin inya ya
peng pengge gerus rusan an
sung sungai ai
yang yang
bera beraki kiba batt
terg tergan angg ggun unya ya
kemantapan lereng. •
engeringkan engeringkan genangan air pada bagian atas lereng.
•
enutup cekungan#cekungan yang berpotensi menimbulkan genangan air.
•
Penghijauan pada lereng yang gundul.
•
eng engend endali alikan kan air permu permukaa kaan n pada pada lereng lereng sehin sehingga gga tidak tidak terjad terjadii erosi erosi yang yang menimbulkan alur dalam.
•
Pengg Pengguna unaan an bangun bangunan an penamb penambat, at, misaln misalnya ya tiang tiang pancan pancang, g, tembo tembok k penah penahan, an, bored pile, pile , bronjong, dan lain#lain.
•
! 11
Pengaturan tata guna lahan.
1
M e k a ni ni k a T a na na h I I Dr. Ir.Pintor Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pusat Pengembangan Pengembangan Bahan Bahan Aar Aar Universitas Mercu Buana
6.2.Penanggulangan Darurat Penanggulangan darurat adalah tindakan korektif yang sifatnya sementara dan umumnya dilakukan sebelum penanggulangan permanen dilaksanakan. Penanggulangan darurat dapat dilaksanakan dengan tindakan#tindakan sebagai berikut$ •
encegah masuknya air permukaan ke dalam area longsoran dengan cara membuat saluran terbuka.
•
engeringkan genangan air yang berada pada bagian atas longsoran.
•
engalirkan genangan air dan mata air yang tertimbun maupun yang terbuka.
•
enutup rekahan dengan tanah liat.
•
embuat beban kontra (counter weight) pada kaki longsoran, misalnya dengan bronjong ataupun karung yang berisi tanah.
•
Pelebaran ke arah tebing.
•
Pemotongan bagian kepala longsoran.
6.".Penanggulangan Permanen Penanggulangan permanen memerlukan
&aktu
untuk
penyelidikan,
analisis,
dan
perencanaan yang matang. etode penanggulangan longsoran dibedakan menjadi ' !tiga" kategori, yaitu$
a. engurangi gaya#gaya yang menimbulkan gerakan tanah dengan cara$ •
engubah geometri lereng
•
engendalikan air permukaan
b. enambah gaya#gaya yang menahan gerakan tanah dengan cara$ •
engendalikan air rembesan
•
Penambatan
•
(eban kontra (counter weight)
c. )ika kedua metode di atas tidak dapat mengatasi longsoran yang terjadi maka dilakukan penanggulangan dengan tindakan lain, misalnya$
! 11
2
•
Stabilisasi
•
*elokasi
•
(angunan silang
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
•
(angunan bahan ringan
#.Pemilihan Ti$e Penanggulangan Pemilihan tipe penanggulangan gerakan tanah disesuaikan dengan tipe gerakan, faktor penyebab, dan kemungkinan untuk dapat dikerjakan penanggulangan juga harus
memperhatikan
(work ability). Pemilihan tipe
faktor#faktor
yang berkaitan
dengan
pelaksanaan, yaitu tingkat kepentingan, aspek sosial, dan ketersediaan material di sekitar lokasi longsoran.
#.1.Mengubah %eometri Lereng Pengubahan geometri lereng dapat dilakukan dengan pemotongan dan penimbunan (cut and fill). (agian yang dipotong disesuaikan dengan geometri daerah longsoran, sedangkan penimbunan dilakukan di kaki lereng. Pemotongan geometri terdiri dari$ •
Pemotongan kepala !bagian atas" lereng.
•
Pelandaian.
•
Penanggaan.
•
Pemotongan habis.
•
Pengupasan tebing.
•
Pengupasan lereng.
Pada prinsipnya pemotongan lereng bertujuan untuk mengurangi tegangan. )adi pemotongan harus dilakukan pada bagian yang banyak menimbulkan tegangan tangensial.
Tebing yang ra&an longsor dan memiliki sudut kemiringan lebih besar dari sudut geser dalam tanahnya sebaiknya dilandaikan sampai mencapai sudut lereng yang aman, yaitu mendekati sudut geser dalam tanahnya.
Penetapan metode ini perlu mempertimbangkan mekanisme longsoran yang terjadi. Pemotongan tidak efektif untuk tipe longsoran berantai yang gerakannya dimulai dari bagian kaki lereng. +ara pemotongan juga tidak disarankan untuk gerakan tanah tipe aliran, kecuali disertai dengan tata salir yang memadai.
! 11
3
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
engubah geometri lereng dengan cara penimbunan dilakukan dengan memberikan beban berupa timbunan pada area kaki lereng yang berfungsi untuk menambah momen perla&anan. Penanggulangan ini hanya cocok untuk longsoran rotasi tunggal yang massa tanahnya relatif utuh di mana bidang rotasinya terletak di dalam area longsoran.
Pemilihan metode penimbunan diperkenankan dengan memperhatikan hal#hal sebagai berikut$
•
Timbunan tidak mengganggu kemantapan lereng di ba&ahnya
•
Timbunan tidak mengganggu drainase permukaan dan tidak membentuk cekungan yang memungkinkan terjadinya genangan air.
•
Timbunan terletak di antara bidang netral dan ujung kaki longsoran.
etode pengubahan geometri harus memperhatikan keberadaan bangunan di sekitar lokasi longsoran. al#hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut$
•
Pemotongan kepala longsoran tidak diperkenankan jika terdapat bangunan di dekatnya.
•
Pelandaian dapat dilakukan jika bangunan terletak di kaki longsoran.
•
Pemotongan seluruhnya hanya boleh dilakukan bila bangunan terletak di ujung kaki longsoran.
•
Penanggan umumnya dapat dilakukan jika bangunan berada di dekat kepala, di tengah, maupun di kaki longsoran.
•
Penimbunan tidak diperkenankan bila bangunan terletak pada kaki longsoran.
#.2.Mengen&alikan Air Permukaan engendalikan
air
permukaan
merupakan
langkah
a&al
dari
setiap
rencana
penanggulangan longsoran. Pengendalian air permukaan ini bertujuan untuk mengurangi berat massa tanah yang bergerak dan menambah kekuatan material pembentuk lereng. -ua hal yang harus diperhatikan adalah air permukaan yang akan mengalir pada permukaan lereng dan yang akan meresap ke dalam tanah. ir permukaan harus dicegah agar tidak mengalir menuju area longsoran, sedangkan mata air, rembesan, dan genangan di area longsoran harus dialirkan ke luar.
! 11
4
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
engendalikan air permukaan dapat dilakukan dengan cara#cara sebagai berikut$
a. enanam Tumbuhan Penanaman tumbuhan dimaksudkan untuk mencegah erosi tanah permukaan.
b. Tata Salir Tata salir%saluran permukaan sebaiknya dibuat pada bagian luar longsoran dan mengelilingi longsoran sehingga mencegah air limpasan yang datang dari tempat yang lebih tinggi mengalir masuk ke area longsoran.
)ika terpaksa membuat saluran terbuka di badan longsoran, maka harus diperhatikan hal# hal berikut$ •
-asar saluran harus kedap air dan memiliki kemiringan yang cukup sehingga air bisa mengalir dengan cepat dan tidak meresap ke badan longsoran.
•
-imensi saluran juga harus diperhitungkan terhadap debit dan kecepatan aliran yang dikehendaki.
c. enutup *ekahan Penutupan rekahan dapat memperbaiki kondisi pengaliran air permukaan pada lereng. Penutupan rekahan mencegah masuknya air permukaan sehingga tidak menimbulkan tekanan hidrostatis dan tidak membuat tanah yang bergerak menjadi lembek.
d. Perbaikan Permukaan /ereng Perbaikan permukaan lereng dapat dilakukan dengan meratakan permukaannya, misalanya dengan memotong gundukan dan menutup cekungan sehingga dapat mempercepat aliran air limpasan dan mengurangi terjadinya resapan. etode ini bisa dikombinasikan dengan metode lain.
#.".Mengen&alikan Air 'embesan (Drainase Ba)ah Permukaan* engeringkan atau menurunkan muka air tanah dengan mengendalikan air tanah merupakan usaha yang sulit dan membutuhkan penyelidikan yang cermat.
etode pengendalian air rembesan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut$
! 11
5
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
a. Sumur -alam -igunakan untuk menanggulangi longsoran yang bidang longsornya relatif dalam dan efektif digunakan pada daerah longsoran yang bermaterial lulus air. +ara ini dinilai cukup mahal karena harus melakukan pemompaan secara terus#menerus.
b. Penyalir Tegak !Saluran Tegak" etode ini dilakukan dengan cara mengalirkan air tanah sementara ke lapisan lulus air di ba&ahnya, sehingga menurunkan tekanan hidrostatik.
0fektifitas dari metode ini
tergantung pada kondisi air tanah dan perlapisannya.
c. Penyalir endatar !Saluran endatar" Penyalir mendatar dibuat untuk mengalirkan air atau menurunkan muka air tanah pada daerah longsoran. etode ini dapat digunakan pada longsoran besar yang bidang longsornya dalam dengan membuat lubang setengah mendatar hingga mencapai sumber airnya. ir dialirkan melalui pipa dengan diameter cm atau lebih yang berlubang#lubang pada dindingnya.
Penempatan pipa penyalir tergantung pada jenis material yang akan diturunkan muka air tanahnya. ntuk material berbutir halus jarak antar pipa '#3 meter, sedangkan untuk material kasar berjarak 341 meter. 0fektifitas cara ini tergantung dari permeabilitas tanah yang mempengaruhi banyaknya air yang bisa dialirkan keluar.
d. Pelantar Pelantar sangat efektif untuk menurunkan muka air tanah di daerah longsoran yang besar, tapi pengerjaannya sangat sulit dan mahal. +ara ini lebih banyak dipakai pada lapisan batu, karena umumnya memerlukan penyangga yang lebih sedikit dibandingkan bila dilakukan pada tanah. gar berfungsi maksimal, pelantar digali di ba&ah bidang longsor. 5emudian dari atas dibuat lubang yang berhubungan dengan pelantar untuk mempercepat aliran air dalam material yang longsor.
e. Sumur Pelega Sumur pelega efektif untuk menanggulangi longsoran berskala kecil yang disebabkan oleh rembesan. Sumur tersebut dibuat dengan menggali kaki longsoran, dan galian ini harus
! 11
6
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
segera diisi dengan batu. al ini untuk menjaga agar tidak kehilangan gaya penahan yang dapat mengakibatkan longsoran yang lebih besar.
f.
Penyalir Parit Pencegat !Saluran Pemotong"
Penyalir parit pencegat dibuat untuk memotong aliran air tanah yang masuk ke dalam longsoran. Parit ini dibuat di bagian atas mahkota longsoran sampai ke lapisan kedap air, sehingga aliran air tanah tercegat oleh parit tersebut. Pada dasar galian dipasang pipa dengan dinding berlubang untuk mengalirkan air tanah. Pipa ini kemudian ditimbun dengan material yang bisa berfungsi sebagai penyalir filter. +ara ini dapat dilakukan bila kedalaman lapisan kedap air tidak lebih dari meter. 0fektifitas cara ini tergantung pada kondisi air tanah dan perlapisannya.
g. Penyalir /iput Penyalir liput dipasang di antara lereng alam dan timbunan yang sebaiknya dilakukan pengupasan pada lereng alam sampai tanah keras. Sebelum penyalir liput dipasang, material berbutir dari penyalir ini dihamparkan menutupi seluruh lereng yang akan ditimbun. ir yang mengalir melalui penyalir liput ini ditampung pada penyalir terbuka yang digali di ba&ah timbunan.
h. 0lektro 6smosis 0lektro osmosis merupakan salah satu cara penanggulangan longsoran khususnya pada lanau dan lempung kelanauan. +ara ini jarang digunakan karena relatif mahal dan tidak menyelesaikan masalah dengan tuntas bila proses elektro osmosis tidak berjalan dengan baik.
etode ini dilakukan dengan cara menempatkan 2 !dua" elektroda sampai pada kedalaman lapisan jenuh air yang akan dikeringkan, kemudian arus listrik searah dialirkan. rus listrik terimbas menyebabkan air pori mengalir dari anoda ke katoda. 0lektroda diatur agar tekanan air menjauhi lereng yang berfungsi mengurangi kadar air dan tekanan air pori sehingga meningkatkan kemantapan lereng.
#.+.Penambatan etode penambatan ini terbagi dalam 2 !dua" kategori, yaitu penambatan tanah dan penambatan batuan.
! 11
7
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
Penambatan tanah terdiri dari$ •
Tembok penahan
•
Sumuran
•
Tiang pancang
•
Turap baja
•
Bored pile
Sedangkan penambatan batuan terdiri dari$ •
Tumpuan beton
•
(aut batuan
•
Pengikat beton
•
)angkar kabel
•
)ala ka&at
•
Tembok penahan batu
•
(eton semprot
•
-inding tipis
Penjelasan dari metode penambatan adalah sebagai berikut.
a. Tembok Penahan Tembok penahan dibuat dari pasangan batu, beton, atau beton bertulang. 5eberhasilan tembok penahan tergantung dari kemampuan menahan geseran dan stabilitas terhadap guling. Selain untuk menahan gerakan tanah, juga berfungsi melindungi bangunan dari runtuhan. Tembok penahan harus diberi fasilitas drainase dan pipa salir sehingga tidak terjadi tekanan hidrostatis yang besar.
b. Sumuran +incin#cincin !gorong#gorong" beton pracetak dengan diameter 7,1 # 2,7 meter dimasukkan ke dalam sumuran yang digali dengan kedalaman melebihi bidang longsoran. 5emudian gorong#gorong diisi dengan beton tumbuk, beton cyclop, atau material berbutir tergantung dari kekuatan geser yang dikehendaki.
! 11
8
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
Pelaksanaan penanggulangan dengan metode ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, pada saat tidak terjadi gerakan. +ara ini bisa dilakukan sampai dengan kedalaman 1 meter.
c. Tiang Pancang Tiang pancang cocok digunakan untuk pencegahan maupun penanggulangan longsoran yang bidang longsornya tidak terlalu dalam, namun tidak cocok untuk jenis tanah yang sensitif karena getaran yang terjadi pada saat pemancangan dapat mencairkan massa tanah. 0fektifitasnya juga tergantung pada kemampuannya menembus lapisan tanah. Pada umumnya semua metode tiang tidak cocok untuk gerakan tanah tipe aliran, karena tanahnya bersifat lembek dan dapat lolos melalui sela#sela tiang.
d. Bored Pile Penjelasan mengenai penanggulangan longsoran dengan konstruksi bored pile akan disajikan dalam sub bab 2..
e. Turap (aja ntuk lapisan keras disarankan menggunakan tiang baja terbuka pada ujung#ujungnya. Turap baja tidak efektif untuk menahan massa longsoran yang besar, karena modulus perla&anannya yang kecil. 8amun masalah ini dapat diatasi dengan pemasangan ganda. Sedangkan tiang baja yang berbentuk pipa dapat diisi beton atau komposit beton dengan baja profil untuk memperbesar modulus perla&anannya.
f.
Tumpuan (eton
Tumpuan beton digunakan untuk menyangga batuan yang menggantung akibat tererosi atau pelapukan.
g. (aut (atuan (aut batuan dipasang untuk memperkuat massa batu yang terbentuk oleh adanya diskontinuitas kekar dan retakan agar lereng menjadi stabil.
h. Pengikat (eton mumnya dikombinasikan dengan baut batuan agar mengurangi penggunaan baut batuan.
! 11
9
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
i.
)angkar 5abel
etode ini dilakukan bila massa batuan yang bergerak berukuran besar.
j.
)ala 5a&at
-ipasang pada bagian kaki lereng untuk menjaga agar runtuhan batuan bisa ditahan di satu tempat.
k. Tembok Penahan (atu -ipasang pada bagian kaki lereng untuk menahan fragmen batuan yang runtuh dari atas.
l.
(eton Semprot
-igunakan untuk memperkuat permukaan batu yang bersifat kekar, meluruh, atau batuan lapuk.
m. -inding tipis (eberapa jenis batuan seperti serpih atau batuan lempung sangat mudah lapuk bila tersingkap !terbuka". ntuk melindungi batuan tersebut, maka dipasang dinding tipis dari batu bata, batu, atau beton pada permukaannya.
#.,.Beban -ontra (Counter Weight) a. (ronjong (ronjong adalah bangunan berupa anyaman ka&at yang diisi dengan batu belah. Struktur bangunannya berbentuk persegi dengan ukuran sekitar !2 9 1 9 7," m: yang disusun secara bertangga.
5euntungan penggunaan bronjong antara lain sebagai berikut$ •
(ronjong adalah struktur yang tidak kaku sehingga dapat menahan gerak ;ertikal maupun horisontal.
•
(ila runtuh masih bisa dimanfaatkan lagi.
•
(ersifat lulus air sehingga tidak menyebabkan terjadinya genangan air permukaan.
•
Pelaksanannya mudah.
•
aterial mudah didapat.
•
(iayanya relatif lebih ekonomis.
! 11
10
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
(ronjong umumnya dipasang di kaki lereng yang juga berfungsi mencegah penggerusan. 5eberhasilan penggunaan bronjong sangat tergantung dari kemampuannya dalam menahan geseran pada tanah di ba&ah alasnya. 6leh karena itu bronjong harus diletakkan dengan mantap di ba&ah bidang longsoran.
(ronjong efektif bila digunakan untuk longsoran dangkal, namun tidak efektif untuk longsoran berantai (multiple slide).
b. Tanah (ertulang Tanah bertulang berfungsi menambah tahanan geser. 5onstruksi ini terdiri dari timbunan tanah berbutir yang diberi tulangan berupa pelat#pelat baja strip dan panel untuk menahan material berbutir. (angunan ini pada umumnya ditempatkan di ujung kaki lereng dan dipasang pada dasar yang kuat di ba&ah bidang longsoran.
c. -inding Penopang
-alam pemilihan metode ini harus memperhatikan hal#hal sebagai berikut$ •
•
Tidak mengganggu kemantapan lereng di ba&ahnya. las isian batu harus diletakkan di ba&ah bidang longsoran sedalam 1, 4 ',7 meter.
#.6.Tin&akan Lain Tindakan ini diambil bila penanggulangan dengan metode#metode yang telah diuraikan di atas tidak bisa diterapkan. Tindakan ini meliputi penggunaan bahan ringan, penggantian material, stabilisasi, bangunan silang, dan relokasi.
a. Penggunaan (ahan *ingan Penanggulangan dengan metode ini dilakukan dengan mengganti material yang longsor dengan bahan yang lebih ringan untuk mengurangi gaya dorong. +ara ini hanya
! 11
11
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
digunakan pada longsoran rotasi yang berskala kecil. (ahan ringan yang umum digunakan adalah batu apung, abu sekam, polisterin, serbuk gergaji, dan lain#lain.
b. Penggantian aterial Penanggulangan ini dilakukan dengan cara mengganti material yang longsor dengan material berbutir yang mempunyai kuat geser lebih tinggi atau dengan memadatkan kembali material yang ada secara berlapis. +ara ini hanya digunakan untuk longsoran rotasi tunggal yang berskala kecil. +ara ini bertujuan menambah tahanan sepanjang bidang longsoran dan sekaligus sebagai drainase bila menggunakan material berbutir.
-alam pemilihan metode ini, harus diperhatikan$ •
anya digunakan untuk longsoran pada lereng yang tidak terlalu terjal.
•
arus ada ikatan antara material pengganti dengan bagian yang mantap di ba&ah bidang longsoran.
c. Stabilisasi Stabilisasi bertujuan meningkatkan kuat geser dari material longsor. Proses stabilisasi lereng bisa dilakukan secara menyeluruh, pada bagiankaki, atau berupa tiang#tiang. Stabilisasi dilakukan dengan cara grouting atau injeksi melalui retakan, celah#celah, atau lubang#lubang buatan. aterial yang digunakan untuk stabilisasi antara lain kapur dan semen yang efektif pada material berbutir kasar.
5eberhasilan metode ini tergantung dari peningkatan kuat geser material, terutama sepanjang bidang longsorannya. Stabilisasi kurang efektif dan sulit pelaksanaannya bila dilakukan pada tanah lempung.
Pemilihan metode ini harus mempertimabangkan hal#hal berikut ini$ •
/etak%kedalaman bidang longsoran
•
=radasi material yang distabilisasi
•
danya lapisan rembes air yang harus dikeringkan atau diberi drainase agar tidak menimbulkan tekanan hidrostatik.
•
Stabilisasi lebih efektif dilakukan pada musim kemarau, saat longsoran relatif diam.
d. (angunan Silang
! 11
12
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana
(angunan silang adalah jembatan atau talang yang dibuat melintasi lokasi longsoran. +ara ini jarang dilakukan karena relatif mahal.
Penggunaan bangunan silang harus mempertimbangkan hal#hal berikut$ •
Pennggulangan ini hanya efektif untuk longsoran yang kecil dan lereng dengan kecuraman lebih dari 2 $ 1.
•
)ika menggunakan pilar di tengah#tengah area longsoran harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman.
e. *elokasi etode ini dilakukan dengan cara memindahkan bangunan, misalnya jalan, saluran, atau pemukiman ke tempat lain yang lebih aman.
Penanggulangan ini merupakan pilihan terakhir yang dapat diambil jika cara#cara lain tidak bisa diterapkan.
Pemilihan metode ini harus memperhatikan hal#hal berikut$ •
/okasi yang baru harus relatif lebih aman dan tidak akan menimbulkan masalah baru dari sudut kemiringan, drainase, dan lain#lain.
•
/okasi yang baru tidak menimbulkan dampak sosial yang buruk bagi masyarakat.
•
anya boleh dilakukan bila cara#cara yang lain tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
! 11
13
M e k a ni k a T a na h I I Dr. Ir.Pintor T Simatupang MT.Eng
Pusat Pengembangan Bahan Aar Universitas Mercu Buana