PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN Modul 1 : Pembangunan Perikanan dan Kelautan Berkelanjutan : Pendekatan Sistem
Oleh : Prof. Dr. Ir. Sahri Muhammad, MS Universitas Brawijaya “.......Sebagi Sebagian an besar besar perma permasal salaha ahan n perik perikana anan n adala adalah h sangat sangat komple komplek, k, yaitu yaitu mencakup dimensi sosial, teknologi, teknologi, biologi biologi dan ekosistem. ekosistem. Juga Juga kita saksikan sering terjadi kompleksitas pada skala yang terbatas. Akibatnya, rencana pengelolaan dan pemanfaa pemanfaatan tan yang hanya didasarkan didasarkan pada informas informasii biologis biologis saja bisa gagal, jika tekanan penangkapan tidak terkendali karena kendala politik dan ekonomi. Demikian juga juga kebijak kebijakan an ekonomi ekonomi bisa saja gagal, jika tidak tidak bersamaa bersamaan n kita memperha memperhatik tikan an komponenen biologis/ ekosistemnya. ekosistemnya. Singkatnya, Singkatnya, bahwa bahwa perikanan merupakan sistem dinamik dengan banyak komponenen yang salingterkait dan berinteraksi. (Walter, 1980 dari Charles, 2001)
Tulisan ini dimulai dengan dengan bahasan tentang pengertian pembangunan pembangunan perikanan berkelanjutan, dilanjutkan dengan deskripsi sistem perikanan tangkap, dengan tinjauan struktur, struktur, ciri dan sifat alamiahnya, alamiahnya, dimulai dimulai dengan tinjauan dari berbagai berbagai pendekatan pendekatan yang yang coco cocok k untu untuk k gamb gambar aran an sist sistem em perik perikan anan an tang tangka kap p dala dalam m susu susuna nan n grafi grafis. s. Berikutnya Berikutnya perhatian perhatian difokuskan difokuskan pada memberikan memberikan definisi definisi dan karakteristik karakteristik sistem perikanan tangkap, khususnya pada skala spasial dan dikotomi antara perikanan skala kecil dan perikanan industri.
1. Pembangunan Perikanan Berkelanjutan Pembangun Pembangunan an Perikanan dan Kelautan Kelautan berkelanjutan berkelanjutan menggambark menggambarkan an istilah yang yang mengan mengandun dung g keterk keterkaita aitan n antara antara : “Ekono “Ekonomi mi Sumbe Sumberda rdaya ya Perika Perikanan nan”” dan “Lingkungan Kelautan “. Jika kita kaitkan dengan “Tujuan Pembangunan Pembangunan Perikanan” maka maka keduan keduanya ya mengga menggamba mbarkan rkan kaitan kaitan “bio-e “bio-ekol kologi ogi”” perika perikanan nan dengtan dengtan aspek aspek “ekonomi-p “ekonomi-politik olitik”” pada pada “Pengelol “Pengelolaan aan Berkelanjut Berkelanjutan”. an”. Tulisan Tulisan ini ini mengac mengacu u pada pada pemikiran pemikiran bahwa pengelola pengelolaan an sumberdaya sumberdaya perikanan perikanan berkelanjut berkelanjutan an (dan ada kaitan dengan dengan ketahanan cadangan cadangan sumberday sumberdayaa ikan) mencakup mencakup keterkaitan keterkaitan berbagai aspek dalam demensi demensi yang yang sangat luas luas sebagai sebagai suatu “sistem” “sistem” yang yang berinteraksi berinteraksi dan terkait terkait antar komponen ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan budaya. Dngan dasar premis
2
terseb tersebut ut maka muncul muncullah lah satu satu pendek pendekata atan n baru baru dalam dalam pengel pengelola olaan an sumber sumberday dayaa perikanan yang kita kenal kenal dengan pendekatan “Bio-Ekonomi “Bio-Ekonomi -Ekologi” -Ekologi” Perikanan. Dangan judul tulisan ini mungkin mungkin mengundang sejumlah pertanyaan, seperti seperti misalnya pertanyaan apa yang yang dimasud dimasud dengan dengan keberlanjutan dan ketahanan cadangan sumb sumberd erday ayaa peri perika kana nan n dan dan kena kenapa pa pent pentin ing g ?. Juga Juga pert pertan anya yaan an lain lain sepe sepert rtii apa apa sumberdaya ikan yang memiliki daya tahan secara berkelanjutan tersebut ?.Secara lebih mendalam, dapat juga diajukan pertanyaan tentang apa “sistem perikanan tangkap’ yang dimaksud dimaksud dan bagaimana bagaimana perspektif perspektif sistem sistem tersebut kaitannya kaitannya dengan dengan keberlanjutan keberlanjutan dan ketahanan cadangan ikan?. Dan banyak pertanyaan lain yang dapat kita ajukan, seperti bagaimana bentuk keterkaitan antar komponen, dinamika sistem keterkaitan dan lain sebagainya sebagainya.. Kita akan mencoba menjawab menjawab pertanyaan-per pertanyaan-pertanyaa tanyaan n tersebut dan menguraikan menguraikannya nya agak singkat singkat dalam dalam tahapan tahapan pengantar pengantar untuk memacu pendekatan pendekatan sistem dalam setiap kajian pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan. Berikut penjelasan singkat untuk diskusi awal. (1) Pertama : persoalan berkelanjutan berkelanjutan, apa maknanya dan kenapa penting ?. (a) Penger Pengertia tian n pemban pembangun gunan an berkel berkelanj anjuta utan n adalah adalah pemban pembangun gunan an yang yang memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han saat saat ini, ini, tanpa tanpa memper mempersoa soalka lkan n kemamp kemampuan uan generas generasii mendat mendatang ang untuk untuk memenuhi kebutuhannya kebutuhannya sendiri seperti seperti yang kita nikmati saat ini. (b) Masalah keberlanjutan baik pada perikanan budidaya maupun perikanan tangkap pada beberapa beberapa dekade dekade ini telah telah menjadi menjadi bahasan bahasan utama utama bahkan bahkan telah telah mendomina mendominasi si semua sektor aktifitas ekonomi dunia yang semakin memberikan tekanan pembangunan berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan juga untuk waktu yang akan datang. Konsep Konsep tersebut tersebut juga telah memasuki memasuki pembahasan pembahasan pengelolaan pengelolaan sumberdaya sumberdaya alam, seperti perikanan, kelautan, kehutanan dan lain sebagainya, bahwa pemanfaatan sumberdaya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui tidak hanya hanya untuk untuk tujuan tujuan pemenuhan pemenuhan kebutuha kebutuhan n jangka pendek , tapi juga untuk memenuhi kebutuhan manusia pada tingkat output yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang . Disamping itu, pendekatan pembangunan berkelanjutan saat ini telah bergeser yang pada awalnya menekankan pada “ output berkelanjutan” kemudian meningkat ke tingka tingkatt pemiki pemikiran ran yang yang lebih lebih terpad terpadu u dalam dalam banyak banyak tingka tingkatan tan pengel pengelola olaan, an, yaitu yaitu semakin menekankan juga pada “proses” yang berkelanjutan. Pembah Pembahasa asan n tentan tentang g keberl keberlanj anjuta utan n sumbe sumberda rdaya ya ikan ikan saat saat ini masih hangat hangat dibicarakan dan menunjukkan kenyataan yang diluar dugaan, bahwa beberapa catatan penting berkenaan dengan keberlanjutan sumberdaya ikan dunia, juga dalam lingkup luas berkenaan berkenaan dengan dengan pembangun pembangunan an berkelanjut berkelanjutan, an, banyak banyak cadangan cadangan ikan maupun maupun budidaya ikan di berbagai kawasan dunia memang telah menunjukkan penutunan cadang cadangan an ikan ikan dan pening peningkat katan an ancama ancaman n pada pada budida budidaya ya ikan ikan berkel berkelanj anjuta utan n yang yang memerlukan perhatian sangat mendesak. Banyak lembaga dunia dan peneliti (OECD, 1997; 1997; Granger and Garcia, 1996) menaruh menaruh perhatian perhatian serius terhadap krisis krisis cadangan ikan ikan di laut laut dan menawa menawarka rkan n strate strategi gi untuk untuk menyeb menyebar-l ar-luas uaskan kan pengel pengelola olaan an sumberdaya perikanan berkelanjutan tersebut. Seba Sebaga gaii cont contoh oh,, ada ada perm permas asal alah ahan an mend mendas asar ar berk berken enaa aan n deng dengan an kond kondis isii sumberdaya ikan dunia, dunia, seperti yang dinyatakan dinyatakan FAO sebagai berikut (Charles, (Charles, 2001) :
3
“...sekitar 35% dari 200 pusat cadangan ikan dunia telah menunjukkan penurunan hasil tangkapan, tangkapan, sekitar sekitar 25% 25% pada pada tahapan tahapan tereksploit tereksploitasi asi penuh penuh (“mature”) (“mature”) dan sekitarv sekitarv 40% berada pada tahapan perkembangan, hanya 9% yang berada pada tahapan “mulai” dieksploit dieksploitasi asi (underdevel (underdeveloped oped level). level). Ini menunjukk menunjukkan an hampir hampir 65% cadangan ikan dunia dunia telah berada pada tahap terkuras terkuras penuh dan berlebih. berlebih. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat dibuat oleh oleh Gran Grange gerr dan dan Garc Garcia ia (19 (1996 96)) adal adalah ah sek sekit itar ar 44% 44% “ove “over-e r-exp xplo loit ited ed”, ”, 16% 16% terek terekpl ploi oita tasi si penuh penuh,, 6% depl deples esii dan dan 3% mulai mulai puli pulih. h. Ini berar berarti ti sekit sekitar ar 69% memerlukan pengelolaan sangat mendesak”. (2) Kedua, perlu mendapat perhatian, bahwa keberlanjutan sumberdaya dan budidaya budidaya ikan dunia ternyata tidak hanya berkenaan dengan masalah cadangan ikan (biomassa), tapi ternyata juga terkait dengan keberlanjutan keseluruhan aspek, mulai dari aspek ekos ekosis istem tem,, sosi sosial al dan dan stru strukt ktur ur ekon ekonom omi, i, juga juga aspe aspek k komu komuni nita tass peri perika kana nan n dan dan kele kelemb mbag agaan aanny nya, a, term termas asuk uk hasi hasill kerj kerjaa para para pene peneli liti tiny nya. a. Ini Ini berar berarti ti pers persoa oala lan n keberla keberlanju njutan tan cadang cadangan an ikan ikan memerlu memerlukan kan perhat perhatian ian bukan bukan hanya hanya persoa persoalan lan hasil hasil tangka tangkapan pan ataupun ataupun budida budidayan yanya, ya, tapi tapi keberla keberlanju njutan tan sumbe sumberda rdaya ya perika perikanan nan juga juga menyangku menyangkutt persoalan persoalan yang kita kita lihat dari dari sudut sudut pandang pandang komprehens komprehensif if terkait satu satu sama sama lain lain untuk untuk memper mempertah tahank ankan an empat empat kompon komponen en keberl keberlanj anjuta utan n (sustainabilitas) sebagai berikut : Keberlan rlanjuta jutan n ekologis ekologis (ecological (1) Kebe yaitu u berk berken enaan aan deng dengan an (ecological sustainability) sustainability) , yait keberlanjutan panen ikan, ikan, mempertahankan cadangan sumberdaya ikan dan yang terkait, terkait, juga juga mempertahan mempertahankan kan ketahan ketahanan an ikan sebagai sebagai sasaran sasaran budidaya budidaya dan tangkapan dan ekosistemnya secara keseluruhan. (2) Keberlanjutan Keberlanjutan sosial-ekonomi (socioeconomic (socioeconomic sustainability) sustainability) , yaitu berkenaan dengan dengan keberlanjut keberlanjutan an untuk untuk mempertahan mempertahankan kan kesejahtera kesejahteraan an sosial-eko sosial-ekonomi nomi masyarakat masyarakat secara makro termasuk termasuk keberlanjutan keberlanjutan keuntungan, keuntungan, pemerataan pemerataan dan distribusi kesejahteraan, termasuk mempertahankan keseluruhan sistem ekonomi yang terkait. (3) Keberlanjutan komunitas/ masyarakat perikanan (community sustainability) sustainability) , yaitu yaitu meneka menekanka nkan n pada pada pengua penguatan tan komuni komunitas tas (kelom (kelompok pok)) masyar masyaraka akatt dalam dalam meni mening ngka katk tkan an dan dan memp mempert ertah ahan anka kan n kond kondis isii ekon ekonom omii dan dan sosi sosial al-b -bud uday ayaa masyarakat yang kohesif secara keseluruhan, keseluruhan, dan dalam jangka panjang panjang mampu menjaga keutuhan sistem sosial-budaya secara sehat. (4) Keberlanjutan kelembagaan (institutional (institutional sustainability) sustainability) , yaitu menekankan pada pada pengua penguatan tan lembag lembagaa finans finansial ial yang susuai, susuai, kemamp kemampuan uan organisa organisasi si dan pengelolaa pengelolaan n dalam jangka panjang, panjang, dalam arti kelembagaan kelembagaan untuk pengelolaa pengelolaan n sumbe umberd rday ayaa peri perika kana nan n dala dalam m jang jangka ka panj panjan ang g terj terjam amin in.. Kebe Kebera rada daan an dan dan keberlanju keberlanjutan tan kelembagaan kelembagaan dimaksudk dimaksudkan an berbagai berbagai bentuk bentuk organisasi organisasi dimana dimana masyarakat masyarakat saling saling berinteraks berinteraksii dan melakukan melakukan pengelolaa pengelolaan n seperti seperti Departemen Departemen Perikanan Perikanan dan Kelautan, Kelautan, organisasi organisasi / koperasi nelayan nelayan yang memiliki memiliki sejumlah sejumlah aturan yang menghasilkan menghasilkan berbagai “norma” untuk untuk mengatur perilaku masyarakat perikanan. perikanan. Contoh Contoh bentuk bentuk kelembaga kelembagaan an yang yang dimaksu dimaksud d seperti seperti pasar-Tempat pasar-Tempat Pele Pelela lang ngan an Ikan Ikan (TPI (TPI), ), sist sistem em perat peratur uran an// Unda Undang ng-U -Und ndan ang, g, dan dan lain lainny nya. a. Organisasi tersebut dimanifestasikan dalam bentuk kelembagaan yang melakukan kegi kegiat atan an agar agar atur aturan an dan dan norm normaa dite diterim rimaa oleh oleh masy masyara araka katt nela nelaya yan n dala dalam m mengatur mengatur pengelolaan pengelolaan sumberdaya sumberdaya perikanan perikanan secara berkelanjutan. berkelanjutan. Sementara Sementara keberlanjutan sumberdaya ikan teramat penting, dan lebih penting lagi adalah “ketahanan” (resiliency) species dan cadangan ikan itu sendiri dalam nebghadapi
4
tekanan lingkungan lingkungan maupun tindakan manusia sekitarnya. Pengalaman punahnya punahnya cadangan cadangan ikan dan ancaman ancaman penyakit penyakit ikan budidaya budidaya pada pada skala luas ternyata ternyata berkaitan berkaitan dengan dengan ketahanan ketahanan spesien ikan tertentu tertentu dan cadangan cadangan ikan tersebut. tersebut. Ketahanan adalah diperlukan untuk semua aspek perikanan tangkap maupun bud budid iday aya. a. Ketah Ketahan anan an dibu dibutu tuhk hkan an dala dalam m aspe aspek k kehi kehidu dupa pan n ikan ikan,, nela nelaya yan, n, infrastruktur prngrlolaan dan ekosistem sumberdaya sumberdaya ikan. Dalam tulisan tulisan ini, pengelolaa pengelolaan n dan peran kebijakan kebijakan menjadi menjadi pusat perhatian perhatian dalam dalam mengem mengemban bangka gkan n keberla keberlanju njutan tan dan ketaha ketahanan nan spesie spesien n ikan ikan dan cadang cadangan an sumberdaya sumberdaya ikan. Dalam kaitan ini, pembangunan pembangunan perikanan perikanan tidak hanya melindung melindungii cadangan ikan, tapi lebih luas, yaitu mencakup semua aspek yang berkaitan dengan sistem perikanan dan kelautan. Kita pasti pasti tidak akan berhasil menduga aspek ekologi, jika kita tidak melihat aspek sosial diluar batas cadangan ikan tersebut, dan kita juga gagal melihat keberlanjutan komunitas jika kita hanya melihat komunitas nelayan hanya sebagai penangkap atau pembudidaya ikan saja.. Ini berarti bahwa bahwa perhatian perhatian peneliti dalam kajian kajian ilmu perikanan perikanan dan kelautan kelautan ini dalam dalam menyorot menyorotii pengembang pengembangan an dan pembangun pembangunan an perikanan perikanan tangkap tangkap maupun maupun budidaya adalah menggunkan “pendekatan sistem” secara komprehensif melihat perikanan perikanan tangkap tangkap maupun maupun budidaya budidaya sebagai suatu “sistem perikanan secara utuh”. utuh”. Tulisa Tulisan n ini meli melihat hat saling saling kete keterka rkaita itan n pada pada “siste “sistem m perika perikanan nan tang tangkap kap”” yang merupakan merupakan interaksi interaksi antara komponen komponen ekologis, ekologis, bio-fisik, bio-fisik, komponene komponenen n ekononom ekononomi, i, sosial dan budaya masyarakat nelayan. Artinya kita tidak bisa melihat “cadangan ikan” terpisah dari nelayan, terpisah dari pengolah ikan dan selanjutnya. Dengan perspektif “siste “sistem” m” harus harus dipadu dipadukan kan dengan dengan kepent kepenting ingan an peng pengelo elolaan laan dan kebija kebijakan kan dan implimentas implimentasinya inya keseluruh keseluruh sistem. sistem. Pendekatan Pendekatan sistem sistem tersebut tersebut menjadi menjadi kata kata kunci kunci untuk untuk meraih keberhasilan keberhasilan pengelolaan pengelolaan sumberdaya sumberdaya ikan berkelanjut berkelanjutan. an. Pendekatan Pendekatan “reduksionist” yang dilakukan oleh berbgai disiplin ilmu memang berguna, tapi tidak mencukupi. Dengan dasar rasional tersebut, maka fokus perhatian kajian ilmu perikanan dan kelautan kelautan ini dalam membangun membangun perikanan perikanan adalah adalah melihat pengelolaa pengelolaan n sumberdaya sumberdaya peri perika kana nan n secar secaraa terp terpad adu, u, misa misaln lnya ya kita kita meli meliha hatt stru strukt ktur ur,, natu nature re dan dan dina dinami mika ka sumberdaya sumberdaya ikan dari seluruh seluruh komponen komponen sistem perikanan perikanan tangkap tangkap maupun maupun budidaya. budidaya. Gagasan Gagasan ini melihat melihat perikanan perikanan dalam dalam “satu “satu pundi-pun pundi-pundi”, di”, dan dan bagaima bagaimana na mereka mereka menyatu menyatu bersama-sama bersama-sama membentuk membentuk “sistem “sistem perikanan” perikanan” dengan dengan pengorgan pengorganisasia isasian n “Obyek “Obyek Kesatu Kesatuan an Sistem” Sistem” cakupan cakupan kajian kajian pemban pembangun gunan an “Ilmu “Ilmu Perikana Perikanan n dan Kelautan” berkelanjutan.
2. Gambaran Sistem Perikanan Seperti apa sistem perikanan perikanan itu ?. Bagaimana kita dapat sajikan sistem tersebut secara grafis dan rumusan kata-kata?. Bab berikut fokus untuk menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut. Sistem perikanan terdiri dari komponen sebagai berikut berikut : 1. Sistem Sumberdaya Perikanan (a) Sumberdaya Ikan (b) Ekosistem (c) Lingkungan bio-fisik. 2. Sistem Sosial (a) Nelayan (b) Sektor pasca-panan dan konsumen
5
(c) Rumahtangga Nelayan dan komunitas (d) Lingkungan sosial/ekonomi dan budaya.
3. Sistem Pengelolaan Sumberdaya Perikanan (a) Perencanaan dan kebijakan perikanan (b) Pengelolaan perikanan (c) Pembangunan perikanan (d) Penelitian perikanan. Berbag Berbagai ai kompon komponen en dan beberap beberapaa interak interaksi si disajikan pada Gambar 1.1.
Ekosistem Natural
dianta diantara ra kompon komponen en tersebut tersebut
Sistem Managemen
Komunitas
Jenis Ikan Habitat
Rencana & Kebijakan
Managemen SDI
Pembangun an Perikanan
Riset Perikanan
Lingkungan Aquatik
Kekuatan Eksternal : msalnya pemerintah Kekuatan Ekternal : misalnya perubahan iklim Sistem Sosial
Juragan
Klp. Nelayan (1)
Komunitas (3) R.T Nelayan
Klp. Teknologi (2)
P D C M Pasca-Panen R (4) W
Lingkungan Sosial-Ekonomi
6
Kekuatan eksternal : kebijakan makro ekonomi Gambar 1.1 ; Struktur Sistem Perikanan (tiga sub-sistem) Keterangan : (1) Konflik pengguna SDI. (2) Konflik alat tangkap ikan (3) Interaksi sosial-ekonomi komunitas (4) Jalur Pemasaran : (P = pengolah; D = distribusi; M = pasar; W = pedagang besar;) (R = pengecer; dan C = konsumen)
Pada Pada Gamb Gambar ar 1.1 1.1 namp nampak ak ada ada tiga tiga keku kekuat atan an ekst ekstern ernal al berp berpen enga garu ruh h dala dalam m penge pengelol lolaan aan sistem sistem perikanan perikanan berkelanj berkelanjuta utan, n, yaitu yaitu : peruba perubahan han iklim, kebijaka kebijakan n pemerintah dan makro ekonomi. Gambar 1.1 selanjutnya dapat digambarkan digambarkan secara bagan alir (flow chart) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.2. Sistem perikanan seca secara ra sede sederh rhan anaa dapa dapatt diga digamb mbar arka kan n seba sebaga gaii beri beriku kutt : (1) (1) Ikan Ikan di laut laut dan dan (2) (2) Armadapenangkapan untuk menangkapa ikan tersebut. (3) Hasil tangkap (panen ikan) diangkut ke darat dan dijual di (4) pasar.
IKAN
ARMADA TANGKAP
PANEN (HASIL TANGKAPAN)
PASAR
Gambar 1.2 Sistem Perikanan Tangkap (penyederhanaan)
7
Gambar 1.2 menampilkan sebuah penyederhanaan Sistem Perikanan Tangkap yang mengambarkan tentang input (ikan dan armada penangkapan ikan) dan output (panen (panen). ). Selan Selanjut jutnya nya mari mari kita kita bayang bayangkan kan bahwa bahwa masing masing-ma -masin sing g input , yait yaitu u cadangan ikan dan armada tangkap secara dinamis berubah sepanjang waktu tergantung pada lingkungan lingkungan internal internal masing-mas masing-masing. ing. Cadangan Cadangan ikan dikendalik dikendalikan an oleh proses proses reproduksi )recruitment) dan mortalitas.Armada tangkap dikenadalikan dikenadalikan oleh dinamika permodalan permodalan sebagai investasi yang dilakukan dilakukan oleh nelayan juragan juragan berupa berupa modal modal fisik kapal kapal dan alat alat tangka tangkap p ikan, ikan, dan selanj selanjutn utnya ya terjadi terjadi penyus penyusuta utan n sepanj sepanjang ang waktu. waktu. Keduanya, yaitu dinamika dinamika populasi ikan dan dinamika modal terkait dengan besarnya hasil tangkapan. tangkapan. Sangat Sangat jelas, bahwa hasil tangkap akan menurunk menurunkan an cadangan cadangan ikan, sebaliknya, hasil panen di jual di pasar memperoleh keuntungan yang dapat dipakai oleh nelayan nelayan melakukan melakukan investasi baru sejalan sejalan dengan variasi variasi keuntungannya keuntungannya.. Sementara variasi keuntungan terkait dengan kondisi hasil tangkapan dan pasar. Gambaran tersebut selanjutnya dapat ditunjukkan pada Gambar 1.3.
IKAN
ARMADA TANGKAP
Dinamika Modal -Investasi -Penyusutan
Dinamika Populasi - Recruitment - Mortalitas PANEN (HASIL TANGKAPAN)
PASAR
Kondisi Pasar
Keuntungan
Gambar 1.3 : Sistem Perikanan Tangkap Tangkap (lebih lengkap) lengkap) Pasar dan armada tangkap tangkap berubah berubah secara dinamik, dinamik, kemudian mempengaru mempengaruhi hi cadangan ikan dan keuntungan juragan (pengusaha)
8
Masih ada lagi komponenen lain yang terkait dengan sistem perikanan tangkap, yaitu sistem sistem sosial perikanan. perikanan. Untuk Untuk diketahui diketahui bahwa diatas armada terdapat terdapat ABK maupun para juragan yang berperan penting dalam sistem perikanan tangkap. Sisi sosial ini sangat penting penting untuk lebih lengkap lengkap menggambarka menggambarkan n sistem sistem perikanan tangkap. tangkap. Sistem perikanan tangkap tidak hanya kita lihat pada pada inti persoalan “ikan di laut”, dan armada tangkap tangkap saja, tapi juga “orang-or “orang-orang ang yang bekerja” bekerja” di kapal.dan kapal.dan atau orangorangorang yang bekerja yang terkait dengan hasil tangkapan ikan tersebut.
LINGK. BIOFISIK
LINGK/SOSEK RT. &KOMMU NITAS
Dinamika Modal -Investasi -Penyusutan
EKOSISTEM
ARMADA TANGKAP
IKAN
NELAYAN
Dinamika Populasi - Recruitment - Mortalitas
Sistem Ketenagakerjaan
PANEN (HASIL TANGKAPAN) Pasca-panen
PASAR
-
Kondisi Pasar
Keuntungan Sosial -Ekonomi -Budaya -Biodiversity
Gambar 1.4 : Gambaran Sistem Perikanan Tangkap lebih kompleks
9
Tinjauan lebih luas sistem perikanan tangkap dimana kita melihat ikan sebagai makhluk hidup yang terkait dengan ekosistem, yang berada dalam lingkungan bio-fisik pera perair iran an,, dan dan nela nelaya yan n seba sebaga gaii makh makhlu luk k hidu hidup p dala dalam m suat suatu u ruma rumaht htan angg ggaa suat suatu u komuni komunitas tas yang yang berada berada dalam dalam suatu suatu lingku lingkunga ngan n sosia sosial-ek l-ekono onomi mi yang yang lebih lebih luas. luas. Selanjutny Selanjutnya, a, panen ikan memasuki memasuki legiatan legiatan pasca-panen pasca-panen yang mendistrib mendistribusika usikan n produ produk k ke pasar, pasar, sehingga sehingga akan dapat diperole diperoleh h tingka tingkatt keuntu keuntunga ngan n produk produk ikan tersebut. Akhirnya, dapat kita perhatikan begitu banyak keuntungan yang dapat dipetik dari berbagai sisi sistem perikanan tangkap. Maka selanjutnya, seluruh sisi pada sistem perikanan tangkap ditunjukkan pada Gambar 1.4. Gambar 1.4 merupakan gambaran Sistem Perikanan Tangkap secara keseluruhan, namun tidak selengkap seperti pada Gambar Gambar 1.1. 1.1. Gambar Gambar 1.1 – 1.4 mengga menggamba mbarka rkan n Sistem Sistem Perika Perikanan nan Tangka Tangkap p dalam dalam bentuk bagan alir.
Ikan dan Ekosistem
Pantai
Lepas Pantai
Beruaya dan Laut Dalam
Pengguna
Perikanan Subsisten Pengolah tradisional
Nelayan Artisenal Pengolah Industri
Armada Industri Marketing dan distribusi
Organisasi dan Lembaga
Kommunitas dan RT. Perikanan
Peran Wanita
Tujuan dan Kebijakan
Pengelolaan dan Penegakan aturan Pembangunan SDM
Pasca-panen dan Konsumen Lingk. Sosek dan Komunitas Pengelolaan Perikanan
Kebutuhan Penguatan Pengelolaan Lembaga dan Pembangunan Pengaruh Marikultur Luar yang Utama
Agrikultur
Habitat Interaksi dan Ekologis Kualias Lingk JointArmada Ventura Asing Pasar Pasar Ekspor Domestik
Aspek historis, kultur dan legal Pembangunan Penelitian Perikanan pendugaan stok SIM dan IPTEK
Turisme
Struktur Kelola yang Cocok Industri
Aktifitas terkait dengan perikanan Kebijakan Internasional
Diversifikasi Usaha Ekonomi Transportasi
Gambar Gambar 1.5 : Skema Perencanaan Perencanaan Strategis Strategis Beberapa Beberapa Kategorisasi Kategorisasi Sistem Sistem Perikanan Tangkap dalam garis besar (Charles, 2001) Cara lain, gambaran tentang Sistem Perikanan Tangkap disajikan dalam bentuk Matrik Matrik Perenca Perencanaa naan n Strate Strategis gis yang yang menyaj menyajika ikan n Sistem Sistem Perika Perikanan nan Tangka Tangkap p dalam dalam bentuk sistem dengan cara menunjukkan komponen kunci Sistem Perikanan Tangkap, unsur unsur utama utama kompon komponen en strukt struktur, ur, aspek aspek lingku lingkunga ngan n ekolog ekologis, is, sosia sosiall dan ekonom ekonomii terkait, terkait, tindakan tindakan atau pengaruh pengaruh yang relevan relevan sebagaiman sebagaimanaa ditunjukkan ditunjukkan pada pada Gambar
10
1.5, 1.5, dima dimana na Sist Sistem em Peri Perika kana nan n Tang Tangka kap p disu disusu sun n dala dalam m tuju tujuh h kate katego goris risas asii yang yang ditunjukkan pada kolom pertama, yaitu : (1) Kategorisasi Pertama (2) Kategorisasi Kedua (3) Kategorisasi Ketiga (4) Kategorisasi Keempat (5) Kategorisasi Kelima (6) Kategorisasi Keenam (7) Kategorisasi Ketujuh
: ikan dan ekosistem. : pengguna. : pasca-panen dan konsumen. : lingkungan sosial-ekonomi dan komunitas. : pengelolaan perikanan. : kebutuhan pengelolaan dan pembangunan, dan : pengaruh luar yang utama.
Dari ketujuh kategori pada Gambar 1.5, maka keenam kategori pertama (1 - 6) dalam kerangka Sistem Perikanan Tangkap menunjukkan hal-hal sebagai berikut : (1) Kategori pertama pertama : berkenaan berkenaan dengan komponene komponenen n sistem sumberdaya sumberdaya ikan (SDI, yaitu persoalan ikan dan ekosistemnya. e kosistemnya. (2) Kategori kedua, ketiga dan keempat : berkenaan dengan persoalan sistem sosialekonomi. (3) Kategori kelima dan keenam keenam : berkenaan dengan persoalan sistem pengelolaan SDI. (4) Adapun Adapun katego kategori ri ketujuh ketujuh : berkenaa berkenaan n dengan dengan daftar daftar lingkunga lingkungan n eksternal eksternal yang yang berpengaruh yang merupakan lingkungan diluar sistem perikanan tangkap. Setiap kategori kategori berisi sejumlah sejumlah unsur yang tersusun tersusun secara garis besar lebih bersifat lokal atau internal dalam perikanan tangkap tersebut (pada sisi kirinya) dan bersifat bersifat spasial spasial lebih luas dan berorientasi berorientasi eksternal eksternal (pada sisi sisi kanannya). kanannya). Sebagai contoh, kategori ikan dan ekosistem mencakup tiga lingkungan utama, dari lingkungan pantai (pesisir) ke lepas pantai (laut dalam), selanjutnya ke situasi ikan-ikan beruaya di laut laut dalam, dalam, juga juga kualit kualitas as habita habitatt dan lingku lingkunga ngan n dan interak interaksi si ekolog ekologis. is. Sejalan Sejalan dengan unsur sistem tersebut, kategori pengguna dimulai dari perikanan subsisten dan skala kecil ke skala industri, kemudian kemudian joint-ventura dan kapal asing. asing. Skema Skema perencan perencanaan aan strategi strategiss tersebu tersebutt tentu tentu saja merupa merupakan kan pendeka pendekatan tan penyederh penyederhanaan anaan sistem sistem dari suatu sistem sistem yang kompleks kompleks yang dapat dipakai dipakai sebagai alat analisis.. analisis.. Sebagai contoh, contoh, untuk melalkukan melalkukan penilaian penilaian sustu program program atau projek tertentu dalam suatu perikanan tangkap skema tersebut dapat membantu memberikan indikasi secara visual suatu unsur sistem perikanan tangkap secara langsung maupun tidak langsu langsung ng dan memberikan memberikan gambaran gambaran garis garis besar tentang tentang interak interaksi si yang dapat dimonitor dimonitor sebagai bagian yang tercakup dan tidak terpisahkan terpisahkan dalam sistem perikanan perikanan tangkap.
11
TRANPARANSI PEMBANGUNAN PERIKANAN “....... Sebagian besar permasalahan perikanan perikanan adalah sangat komplek, komplek, yaitu yaitu mencakup mencakup dimensi dimensi sosial, sosial, teknologi teknologi,, biologi biologi dan ekosiste ekosistem. m. Juga Juga kita kita saks saksika ikan n sering sering ter terjad jadii komple kompleks ksita itass pada pada skala skala yang yang terbat terbatas. as. Akibat Akibatnya nya,, renca rencana na pemanf pemanfaat aatan an dan pengel pengelola olaan an yang yang hany hanya a dida didasa sark rkan an pada pada info inform rmas asii biol biolog ogis is saja saja bisa bisa gaga gagal, l, jika jika tekana tekanan n penang penangkap kapan an tidak tidak terk terkend endali ali karena karena kendal kendala a polit politik ik dan ekonomi. Demikian Demikian juga kebijakan ekonomi ekonomi bisa saja gagal, jika tidak bersamaan kita memperhatikan memperhatikan komponenen biologis/ ekosistemnya. ekosistemnya. Singkatnya Singkatnya,, bahwa perikanan perikanan merupaka merupakan n sistem sistem dinamik dinamik dengan dengan banyak komponenen yang salingterkait salingterkait dan berinteraksi. berinteraksi. (Walter, 1980 dari Charles, 2001)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BATASAN (a) Pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mempersoalkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri seperti yang kita nikmati saat ini. ini. (b) Masalah keberlanjutan baik pada perikanan budidaya maupun perikanan tangkap pada beberapa dekade ini telah menjadi bahasan utama bahkan telah mendominasi semua sektor aktifitas ekonomi dunia yang semakin memberikan tekanan pembangunan berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan juga untuk waktu yang akan datang.
12
PERMASALAHAN “...sekitar 35% dari 200 pusat cadangan ikan dunia telah menunjukkan penurunan hasil tangkapan, sekitar 25% pada tahapan tereksploitasi penuh (“mature”) dan sekitar 40% berada pada tahapan perkembangan, hanya 9% yang berada pada tahapan “mulai” dieksploitasi (underdeveloped level). Ini menunjukkan hampir 65% cadangan ikan dunia telah berada pada tahap terkuras penuh dan berlebih. Kesimpulan yang dibuat oleh Granger dan Garcia (1996) adalah sekitar 44% “over-exploited”, 16% terekploitasi penuh, 6% deplesi dan 3% mulai pulih. Ini berarti sekitar 69% memerlukan pengelolaan sangat mendesak”.
RUANG LINGKUP KEBERLANJUTAN (1) Keberlanjutan ekologis (ecological sustainability), yaitu berkenaan dengan keberlanjutan panen ikan, mempertahankan cadangan sumberdaya ikan dan ekosistemnya secara keseluruhan. (2) Keberlanjutan sosial-ekonomi (socioeconomic yaitu berkenaan dengan keberlanjutan untuk sustainability) , yaitu mempertahankan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat secara makro termasuk keberlanjutan keuntungan, distribusi kesejahteraan, dan mempertahankan keseluruhan sistem ekonomi yang terkait. (3) Keberlanjutan komunitas/ masyarakat perikanan (community sustainability), yaitu menekankan pada penguatan komunitas (kelompok) yang kohesif secara keseluruhan, dan dalam jangka panjang. (4) Keberlanjutan kelembagaan (institutional sustainability), yaitu menekankan pada penguatan lembaga finansial yang susuai, kemampuan organisasi dan pengelolaan dalam jangka panjang, dalam arti kelembagaan untuk pengelolaan sumberdaya perikanan dalam jangka panjang terjamin.
13
PENDEKATAN SISTEM Ini berarti bahwa perhatian ilmuwan peneliti dalam kajian ilmu perikanan dan kelautan ini dalam menyoroti menyoroti pengembangan dan pembangunan perikanan tangkap maupun budidaya adalah menggunakan “pendekatan sistem” secara komprehensif melihat perikanan tangkap maupun budidaya sebagai suatu “sistem perikanan secara utuh”. Tulisan ini melihat saling keterkaitan pada “sistem perikanan tangkap” yang merupakan interaksi antara komponen ekologis, bio-fisik, komponenen ekononomi, sosial dan budaya masyarakat nelayan. Artinya kita tidak bisa melihat “cadangan ikan” terpisah dari nelayan, terpisah dari pengolah ikan dan selanjutnya. Dengan perspektif “sistem” harus dipadukan
KOMPONEN SISTEM PERIKANAN 1. Sistem Sumberdaya Perikanan (a) Sumberdaya Ikan (b) Ekosistem (c) Lingkungan bio-fisik.
2. Sistem Sosial (a) Nelayan (b) Sektor pasca-panan dan konsumen (c) Rumahtangga Nelayan/Pembudidaya dan komunitas (d) Lingkungan sosial/ekonomi dan budaya.
3. Sistem Pengelolaan Sumberdaya Perikanan (a) Perencanaan dan kebijakan perikanan (b) Pengelolaan perikanan (c) Pembangunan perikanan (d) Penelitian perikanan.
14
KAITAN ANTAR SUB-SISTEM PERHATIKAN GAMBAR 1.1 – GAMBAR 1.5
Diskusi dan Tugas : 1. Jela Jelask skan an peng penger erti tian an pemb pemban angu guna nan n peri perika kana nan n berk berkel elan anju juta tan n ?. Meng Mengap apaa harus berkelanjutan. 2. Ada kaitan yang sangat sangat erat antara lingkung lingkungan an sumberdaya sumberdaya ikan, dinamika dinamika sosial sosial nelayan nelayan dan kegiatan kegiatan pemasaran pemasaran ikan. Jelaskan Jelaskan dan dan uraikan uraikan kaitan tersebut. 3. Ada Ada tiga sub-si sub-siste stem m perika perikanan nan tangka tangkap p maupun maupun budiday budidaya. a. MasingMasing-mas masing ing sub-s sub-sist istem em mengan mengandun dung g berbag berbagai ai komp kompone onen n sist sistem. em. Anda Anda dimi diminta nta menjel menjelask askan an kaitan kaitan antar kompone komponen n pada pada masing masing-ma -masin sing g sub-si sub-siste stem m tersebut pada : (a) Sistem Perikanan Tangkap dan (b) Sistem Perikanan Budidaya. 4. Untu Untuk k kepe kepent ntin inga gan n pemb pemban angu guna nan n peri perika kana nan n berk berkel elan anju juta tan, n, sist sistem em perik perikana anan n selanj selanjutn utnya ya dikelo dikelompo mpokka kkan n (penye (penyeder derhan hanaan aan)) menjad menjadii tujuh tujuh katego kategori. ri. Anda Anda dimint diminta, a, sesuai sesuai minat minat studi studi Anda Anda masing masing-mas -masing ing,, untuk untuk menjelaskan / menjawab pertanyaan dengan memilih persoalan sesuai minat studinya atas dasar kategori sebagai berikut : Kategori
Ruang Lingkup/ issu pembangunan
1. Ikan dan Pant Pantai ai,, lepas lepas Ekosistemnya panta pantai, i, Laut Laut
Bidang Minat Studi
MSP/ MSP/ Ilmu Ilmu
Sesuai minat studinya, mahasiswa mengerjakan tugas menjawab pertanyaan berikut : Pilih 2-3 jenis ikan yang
15
dalam, Habitat Terumbu Karang dan Ekosistem Bakau 2. Pengguna
Subsisten, artisenal, industri, industri, joint ventura dan asing
3. Pasca Panen
Pengolahan Tradisional, industry, distribusi Pasar domest domestic ic dan ekspor
4. Lingkungan Kelembagaan, SOSEK dan rumahtangga, Komunitas peran peran wanita wanita,, budaya, aktifitas terkait
5. Pengelo elolaan Perikanan
Kebijakan, Penegakan Hukum, Pembangunan , LITBANG, Kesepakatan Internasional
Kelautan
anda kenal dan jelaskan persaratan lingkungan yang dibutuhkan di lima ekosistem Anda diminta menjelaskan PSP aspek teknologi alat tangkap dan managerial yang membedakan kelima sistem usaha penangkapan ikan tersebut THP Anda diminta menjelaskan 1-2 jenis produk olahan, jalur distribusi distribusi dan jangkauan jangkauan pemasarannya masing-masing skala teknologi dan pasarnya. Anda Anda dimi dimint ntaa untuk SOSEK menjelaskan pendekatan pembangunan masyarakat pesisir pesisir ditinjau ditinjau dari aspek kelembagaan Anda diminta PSP/SOSEK/ menjelaskan THP/BP/ pentingnya MSP/Kelautan kebijakan , penegakan hukum, LITBANG dan kesepakatan internasional untuk
16
6. Pemb Pemban ang gunan unan Berkelanjutan
Penguatan kelembagaan, SDM, IPTEKS, governance dan dan Usah Usahaa Ekonomi
7. Mata Pencaharian Tambahan/ Alternatif
Budidaya Laut, Pertanian/Pete rnakan, pariwisata, indu indust stry ry dan dan Transportasi
BP/MSP/THP/ PSP/SOSEK/ Kelautan
BP/MSP/THP/ PSP/SOSEK/ Kelautan
pembangunan berkelanjutan Anda diminta menjelaskan pentingnya penguatan kelembagaan , SDM, IPTEKS , Birokrasi Kepemerintaha n, untuk pembangunan ekonomi Anda diminta menjelaskan pentingnya penguatan Budidaya Laut, AMP Pedesaan , wisata, industry pedesaan, dukungan transportasi, untuk pembangunan ekonomi