BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untu untuk k menc mencap apai ai tujua tujuan n yang yang telah telah dite ditetap tapka kan. n. Seti Setiap ap aktiv aktivita itass yang yang dila dilaks ksan anak akan an oleh oleh peru perusah sahaa aan n selal selalu u memerl memerluk ukan an dana dana,, baik baik untu untuk k membiay membiayai ai kegiata kegiatan n operasio operasional nal seharisehari-har harii maupun maupun untuk untuk membiay membiayai ai investasi jangka panjangnya. Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal kerja. Setiap Setiap perusahaa perusahaan n selalu selalu memerlu memerlukan kan modal
kerja kerja yang yang akan akan
diguna digunakan kan untuk untuk membiay membiayai ai aktifit aktifitas as perusa perusahaa haan n seharisehari-har harii misalny misalnya, a, untuk membeli bahan baku, membayar upah buruh, membayar utang dan lain-lain. Kekurangan uang tunai (kas akan menyebabkan perusahaan tidak mampu membayar ke!ajiban dalam jangka pendek sedangkan kekurangan persediaan akan menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntu keuntunga ngan n karena karena calon calon pembel pembelii tidak tidak jadi jadi membel membelii pada pada perusah perusahaan aan.. Perusahaan yang membiayai kebutuhan modal kerja dengan pinjaman, jika tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang selain akan mengurangi laba yang seharusnya diperoleh, juga akan memberikan beban berat pada perusahaan di !aktu yang akan datang. Pengelolaan modal kerja merupakan tanggung ja!ab setiap manajer atau pimpinan perusahaan."anajer harus mengadakan penga!asan terhadap modal kerja agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendat mendatang ang.. "anajer "anajer juga juga perlu perlu menget mengetahu ahuii tingka tingkatt perput perputaran aran modal kerja agar dapat menyusun rencana yang lebih baik untuk periode yang yang akan akan datang datang.. Selain Selain manajer manajer,, kredit kreditor or jangka jangka pendek pendek juga juga perlu perlu menget mengetahu ahuii tingka tingkatt perput perputaran aran modal modal kerja kerja suatu suatu perusa perusahaa haan. n. Dengan Dengan begitu, kreditor jangka pendek akan memperoleh kepastian kapan hutang perusahaan akan segera dibayar. "anajemen modal kerja dalam suatu perusahaan diperlukan untuk menget mengetahu ahuii jumlah jumlah modal modal kerja kerja optima optimall yang yang dibutu dibutuhka hkan n perusah perusahaan aan
tersebut."anajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fung fungsi si mana manajem jemen en atas atas akti aktiva va lanc lancar ar dan dan ke!a ke!ajib jiban an jang jangka ka pend pendek ek perusahaan (#sra dan $pri!eni, %&&%. $dapun sasaran sasara n yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan dengan mengel mengelola ola aktiva aktiva lancar lancar sehing sehingga ga tingka tingkatt pengel pengelola olaan an investa investasi si marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk untuk membiay membiayai ai aktivaaktiva-akt aktiva iva tersebu tersebut, t, memini meminimal malkan kan dalam dalam jangka jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva dan penga!asan terhadap arus dana dalam aktiva lancar. "anajemen modal kerja menjadi penting karena aktiva lancar dari perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dan setengah dari jumlah total aktiva. aktiva. 'ntuk 'ntuk perusahan perusahan distribusi, distribusi, jumlahnya jumlahnya lebih lebih besar lagi. 'ntuk 'ntuk menjalankan menjalankan perusahaan perusahaan secara lebih efisien, efisien, piutang piutang dan persediaan harus dimo dimoni nito torr dan dan dike dikend ndali alika kan n secar secaraa seksam seksama. a.
al al ini ini pent pentin ing g untu untuk k
perusahaan yang berkembang cepat, karena investasi investas i pada kedua aktiva ini cepat sekali berubah dan sulit dikendalikan. dikendalikan. Kelebihan jumlah aktiva lancar bisa berakibat pada realisasi pengembalian investasi i nvestasi di ba!ah standar s tandar yang telah ditentukan. ditentukan. )amun, )amun, perusahaan dengan dengan aktiva lancar yang terlalu sediki sedikitt dapat dapat menimb menimbulk ulkan an kekura kekuranga ngan n dan kesuli kesulitan tan dalam dalam kelanca kelancaran ran operasi. 'ntuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama bagi pembiayaan pembiayaan eksternal. Perusahaan ini tidal memiliki memiliki akses bagi pasar modal untuk jangka yang lebih panjang, selain memperoleh jaminan hipotik dari bangunan. bangunan. Perusahaan yang yang tumbuh dengan cepat tetapi lebih besar juga menggunakan hutang jangka pendek untuk pembiayaan. 'ntuk alasan ini, manajer keuangan dan anggotanya memberikan porsi !aktu yang sesuai dengan hal-hal yang berkaitan berkaitan dengan modal modal kerja. "anajemen kas, sekuritas, sekuritas, piutang, hutang, beban dan pendapatan pendapatan di muka dan hal-hal dari pembiayaan dari jangka pendek merupakan tanggungja!ab langsung dari mana manajer jer keua keuang ngan an,, hany hanyaa pers persed ediaa iaan n yang yang dike dikecu cual alik ikan an..
*agi *agi pula pula
tanggungja!ab manajemen ini membutuhkan penga!asan dari hari ke hari secara terus-menerus. +idak seperti keputusan deviden dan struktur modal,
hal ini dapat dipelajari, diputuskan dan ditentukan untuk periode yang akan datang. datang. leh karena itu, manajemen manajemen modal kerja sangat penting, penting, sehingga sehingga proporsi !aktu dari seorang manajer keuangan seharusnya dialokasikan untuk hal ini. )amun yang yang lebih penting adalah dampak dampak dari keputusan modal kerja pada tingkat resiko, laba dan harga saham perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Konsep oda! Ker"a
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari. Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh dan pembayaran lainnya disebut modal kerja. "odal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan. Karena tanpa adanya modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. "asa perputaran suatu modal kerja yaitu sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas lagi, adalah kurang dari satu tahun atau berjangka pendek."asa perputaran modal kerja ini menunjukan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja tersebut.Semakin cepat masa perputaran modal kerja maka semakin efisien penggunaan modal kerja tersebut dan mengakibatkan investasi pada modal kerja semakin kecil.leh karena itu pihak perusahaan dituntut mengelola modal kerja dengan baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari modal kerja itu sendiri. Selain itu juga perusahaan harus memperhatikan sumber dana untuk memenuhi modal kerja tersebut. "odal kerja menurut Agnes Sa#ir dalam bukunya $ Ana!isis Kiner"a Ke%angan Dan Peren&anaan Ke%angan Per%sa'aan( menyatakan bah!a $oda! )er"a ada!a' )ese!%r%'an a)ti*a !an&ar +ang di,i!i)i per%sa'aan- ata% dapat p%!a di,a)s%d)an seagai dana +ang 'ar%s tersedia %nt%) ,e,ia+ai )egiatan operasi per%sa'aan se'ari/'ari.(. 0231245
Sedangkan menurut J. 6red 7eston dan E%gene 6. Brig'a, dalam bukunya $Dasar/Dasar/ ana"e,en Ke%angan((terjemahan Jaka Wasana & Korbrandoko) bah!a
$oda! )er"a ada!a' in*estasi per%sa'aan dida!a, a)ti*a "ang)a pende) seperti )as- se)%ritas 0s%rat/s%rat er'arga5- pi%tang dagangdan persediaan(.
0231895
Definisi yang dikemukakan oleh B%rton A. Ko! dalam buku “Principle Of Financial Management” juga tidak jauh berbeda dari definisi diatas,
yaitu $7or)ing &apita! is t'e in*est,ent o: t'e :ir, in s'ort/ter, or &%rrent assets- #'i&' in&!%des &as'- ,ar)eta!e se&%rities- a&&o%nt re&ei*a!e- s'ort/ter, notes re&ei*a!e- in*entories- and in so,e :ir,se;pense prepa+,ents(.
0231825
Ketiga definisi diatas, menunjukkan bah!a modal kerja adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.Pengelolaan modal kerja adalah suatu hal yang penting untuk dianalisis, bagaimana perusahaan berperilaku terhadap pemenuhan kerja tersebut. "odal kerja adalah dana yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. $dapun konsep modal kerja menurut Ba,ang Ri+anto dalam bukunya Dasar/Dasar Pe,e!an"aan( Perusahaan adalah sebagai berikut 1. Konsep K%antitati: Da!a, )onsep )%antitati: ini ,oda! )er"a ada!a' se"%,!a' dana +ang tertana, da!a, a)ti*a !an&ar +ang er%pa )as- pi%tang
aner
dapat
dig%na)an
%nt%)
,e,ia+ai
oprasiona!
per%sa'aan tanpangegangg% !i)%iditasn+a +ait% +ang ,er%pa)an )e!ei'an a)ti*a !an&ar diatas %tang !an&arn+a.
. Konsep 6%ngsiona! Konsep ini ,endasar)an pada :%ngsi dari dana da!a, ,eng'asi!)an pendapatan 0income5. Setiap dana +ang dig%na)an da!a, per%sa'aan ada!a' di,a)s%d)an %nt%) ,eng'asi!)an pendapatan. 021389
Dari definisi yang telah dikemukakan di atas dapatlah diambil kesimpulan bah!a pengertian modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam atau didefinisikan dalam bentuk aktiva lancar (harta jangka pendek seperti kas, surat-surat berharga, piutang
dan persediaan barang yang selalu berputar
dengan maksud untuk menghasilkan pendapatan.
2.1.1 ana"e,en oda! Ker"a
"odal kerja mengacu pada semua aspek penatalaksanaan aktiva lancar dan utang lancar."anajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan ke!ajiban jangka pendek perusahaan. $dapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah /. "emaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut. %. "eminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar. 0. Penga!asan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber utang, sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi ke!ajiban keuangannya ketika jatuh tempo. Dari ketiga sasaran diatas, sasaran ketiga mengindikasikan bah!a perusahaan harus mempertahankan likuiditas yang cukup."odal kerja yang harus tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran 1 pengeluaran atau operasi perusahaan sehari 1 hari. "odal kerja yang cukup akan memberikan keuntungan bagi perusahaan antara lain
/.
"elindungi perusahan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
%.
"emungkinkan untuk dapat membayar ke!ajiban-ke!ajiban tepat pada !aktunya.
0.
"enjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
2.
"emungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen.
3.
"emungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
4.
"emungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien, karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. 'ntuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup bagi suatu
perusahaan bukan merupakan hal yang mudah, karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. 5aktorfaktor yang mempengaruhi akan kebutuhan suatu modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan sebagai berikut /.
Sifat atau type dari perusahaan itu sendiri.
%.
6aktu
yang
dibutuhkan
untuk
memproduksi
atau
memperoleh barang yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut. 0.
Syarat pembelian bahan atau barang dagangan.
2.
Syarat penjualan .
2.1.2 Jenis / Jenis oda! Ker"a
"engenai jenis-jenis modal kerja, Ba,ang Ri+anto dalam bukunya $Dasar/Dasar Pe,e!an"aan Per%sa'aan di kutip dari 6.7. +aylor
dalam bukunya financial Politices of Business Enterprise, menggolongkan jenis-jenis modal kerja dalam 1. oda! Ker"a Per,anen 0 Permanent Working Capital 5
oda! )er"a +ang di,a)s%d da!a, "enis ini ada!a' ,oda! )er"a +ang
se!a!%
'ar%s
ada
da!a,
per%sa'aan
%nt%)
dapat
,en"a!an)an )egiatan operasiona!n+a- se'ingga dapat ,e,en%'i a)an )e%t%'an )ons%,en. Dengan )ata !ain ,oda! )er"a +ang se&ara ter%s/ ,ener%s diper!%)an %nt%) )e!an&aran %sa'a. Permanent Working Capital ini dapat dieda)an da!a, d%a ,a&a,- +ait%3 a5. oda! Ker"a Pri,er 0 Primary Working Capital 5 +ait% "%,!a' ,oda! )er"a ,ini,%, +ang 'ar%s ada pada per%sa'aan %nt%) dapat ,en"a,in agar per%sa'aan tetap isa eroperasi ter%s. 5. oda! Ker"a Nor,a! (Normal Working Capital 5 +ait% ,oda! )er"a +ang 'ar%s ada agar per%sa'aan dapat eroperasi dengan ting)at prod%)si nor,a!. Prod%)si nor,a! ,er%pa)an )e,a,p%an per%sa'aan %nt%) ,eng'asi!)an prod%) seesar )apasitas nor,a! dari per%sa'aan it% sendiri. Dengan )ata !ain pengertian $nor,a!( di sini ada!a' da!a, artian +ang dina,is. 2. oda! Ker"a =ariae! 0Variable Working Capital 5 +ait% ,oda! )er"a +ang "%,!a'n+a er%a'/%a' ses%ai dengan per%a'an )eadaan +ang ,e,pengar%'i per%sa'aan- dan ,oda! )er"a ini dieda)an da!a,3 a5. oda! Ker"a %si,an 0 Seasonal Working Capital 5 +ait% ,oda! )er"a +ang "%,!a'n+a er%a'/%a' disea)an )arena flktasi ,%si,. 5. oda! Ker"a Si)!is 0Cylical Working Capital 5 +ait% ,oda! )er"a +ang "%,!a'n+a er%a'/%a' disea)an )arena flktasi )on"%ngt%r. &5. oda! Ker"a Dar%rat 0 !mergency Working Capital 5 +ait% ,oda! )er"a +ang esarn+a er%a'/%a' )arena adan+a )eadaan dar%rat +ang tida) di)eta'%i see!%,n+a 0,isa!n+a adan+a en&ana a!a,- pe,ogo)an para %r%'- dan !ain seagain+a5 0213>5
7agi manajer keuangan sangat penting untuk menganalisis seberapa besar kebutuhan aktiva lancar yang sifatnya permanen dan berfluktuasi. 8ang bersifat permanen sebesar modal kerja minimum yang selalu harus ada selama satu tahun, untuk kemudian memilih sumber dana untuk membiayai investasi itu, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. +erdapat tiga alternatif untuk pemenuhan kebutuhan dana dalam kaitannya dengan aktiva lancar yaitu sebagai berikut a Matching Approach Pendekatan ini akan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar permanen dengan sumber dana jangka panjang, baik itu hutang jangka panjang maupun modal sendiri. al ini dimaksudkan untuk menghindari resiko perusahaan apabila sumber dana yang digunakan adalah sumber dana jangka pendek, maka pada saat jatuh tempo perusahaan tidak dapat membayarnya kembali. b oncer!ati!e Approach Pendekatan ini akan membiayai aktiva tetap dan aktiva lancar permanen serta sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi dengan hutang jangka panjang atau modal sendiri. Struktur hutang jangka pendek dengan demikian akan lebih kecil dibandingkan dengan Matching Approach. Keputusan ini dimaksudkan untuk lebih memperkecil resiko meskipun akan memperkecil keuntungan yang diharapkan tersedia untuk pemegang saham, karena biaya hutang jangka panjang pada umumnya lebih besar dari pada biaya hutang jangka pendek. al ini disebabkan karena resiko dalam hutang jangka panjang yang relatif lebih besar dari pada hutang jangka pendek yang relatif lebih kecil. c Aggresi!e Approach $dalah pendekatan dalam pemenuhan kebutuhan dana dengan menggunakan struktur hutang jangka pendek yang lebih besar, jika dibandingkan dengan pendekatan yang lain. Perusahaan yang menganut pendekatan ini akan memenuhi aktiva tetap dan sebagian aktiva lancar permanen dengan hutang jangka panjang dan sebagian aktiva lancar permanen dan semua aktiva lancar variabel dengan
hutang
jangka
pendek.
leh
karena
itu
perusahaan
yang
menggunakan pendekatan ini menanggung pengembalian hutang jangka pendek yang lebih besar, sehingga resiko fluktuasi bunga hutang jangka pendek juga semakin besar.
2.1. S%,er oda! Ker"a
Kebutuhan modal kerja yang permanen seharusnya dibiayai oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham. Semakin besar jumlah modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebut, karena akan memperbesar kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit dan memperbesar jaminan bagi kreditor jangka pendek. Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari /. asil perasi Perusahaan asil operasi perusahaan adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan.9adi jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa laporan perhitungan rugi laba perusahaan tersebut. %. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (in!estaris jangka pendek Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja. 0. Penjualan aktiva tidak lancar. Perubahan dari aktiva ini akan menjadi kas atau piutang yang menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar dari hasil penjualan tersebut. 2. Penjualan saham atau obligasi.
'ntuk menambah modal kerja yang dibutuhkan,
perusahaan dapat
pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambahkan modalnya. Disamping itu perusahaan juga bisa mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Disamping keempat sumber tersebut diatas masih ada lagi sumber lain yang dapat diperoleh oleh perusahaan untuk dapat menambah aktiva lancarnya (!alaupun dengan bertambahnya aktiva lancarnya tersebut tidak mengakibatkan bertambahnya modal kerja. Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat disimpulkan bah!a modal kerja akan bertambah apabila /. $danya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan. %. $danya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi. 0. $danya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar. Dengan kata lain dapat dikatakan bah!a modal kerja akan bertambah jika aktiva lancar (non current account dan dapat digambarkan dengan skema sebagai be
Ga,ar 2.1 S%,er S%,er oda! Ker"a
$ktiva *ancar
utang lancar
"odal Kerja
utang jangka panjang "odal
$ktiva tetap
Sumber S. "una!ir, $nalisis *aporan Keuangan %&&//%2
2.1.? Ko,ponen/Ko,ponen oda! Ker"a
Komponen-komponen modal kerja adalah semua aktiva lancar yang dalam jangka !aktu pendek (satu tahun dapat berubah kembali menjadi uang kas. Komponen modal kerja terdiri dari aktiva lancar dan hutang lancar yaitu /. Kas Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka !aktu dekat dapat diuangkan
sebagai
alat
pembayaran
kebutuhan finansil ,
yang
mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya. "embelanjai
•
seluruh
kegiatan
operasi
perusahaan sehari-hari. •
"engadakan investasi baru dalam aktiva tetap.
•
"embayar
dividen,
pajak,
bunga
dan
pembayaran lain-lain. 9umlah besarnya saldo kas yang akan terjadi didalam perusahaan akan sangat tergantung pada tiga motif didalam memiliki uang kas yaitu •
"otif +ransaksi ("he "ransaction Moti!e)
Suatu perusahaan membutuhkan uang kas untuk membayar transaksi harian. Semakin meningkatnya luas usaha akan meningkatkan pula transaksi finansial, dan akan menuntut kenaikan uang kas yang dibutuhkan. +ransaksi tersebut dapat berupa pembayaran utang dagang, pembelian bahan, pembayaran upah atau gaji, asuransi, listrik, pajak, deviden dan lain-lain. "otif 7erjaga-jaga ("he Precautionar# Moti!e)
•
Dalam motif ini tujuan perusahaan memegang uang kas adalah untuk berjaga-jaga
terhadap
adanya
ketidak
pastian
dan
keadaan
darurat.Karena keadaan yang tidak pasti, maka perusahaan harus berjaga-jaga
untuk
menjamin
likuiditas
perusahaan,
apabila
penerimaan kas tidak seperti yang direncanakan sebelumnya. "otif Spekulatif ("he $peculati!e Moti!e)
•
Dalam
motif ini
memegang
uang kas
dimaksudkan untuk
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga baik harga barang atau kenaikan harga uang. Dengan kata lain untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dalam !aktu singkat.
%. Surat berharga Sebagai komponen modal kerja, surat-surat berharga ini penting bagi manajer keuangan, sebab penanaman modal dalam surat-surat berharga merupakan salah satu cara pemecahan masalah dalam hal kelebihan uang kas. Kriteria yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih surat berharga adalah •
%efault risk adalah risiko dikarenakan peminjam tidak dapat membayar bunga dan pokok pinjaman.
•
i'uidit# risk adalah risiko yang disebabkan bah!a surat berharga atau assets tidak dapat dijual dengan harga yang !ajar.
•
(nterest rate risk adalah rissiko yang disebabkan oleg fluktuasi tingkat bunga sehingga return yang diperoleh berubah.
•
eturn risk adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari adanya surat berharga.
0. Piutang Piutang adalah merupakan kekayaan atau aktiva perusahaan yang timbul sebagai akibat adanya politik penjualan kredit.Politik penjualan kredit ini merupakan politik yang biasa dilakukan dalam dunia bisnis untuk merangsang minat para pelanggan. Politik ini akan menimbulkan resiko bagi perusahaan akan tidak dapat ditagihnya sebagaian atau mungkin seluruh piutang tersebut. Piutang ini dapat menimbulkan keuntungankeuntungan sebagai berikut •
Kenaikan hasil penjualan
•
Kenaikan laba sebagai akibat dari kenaikan dalam penjualan.
•
"emenangkan persaingan.
$dapun besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor •
:olume penjualan "akin besar jumlah penjualan kredit dari keseluruhan penjualan akan memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya
•
Syarat pembayaran bagi penjualan kredit. Semakin panjang batas !aktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutang dan sebaliknya.
•
Ketentuan tentang batas volume penjualan kredit $pabila batas maksimal volume penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah yang relatif besar maka besarnya piutang juga semakin besar.
•
Kebiasaan membayar para pelanggan kredit $pabila kebiasaan membayar dari pelanggan dari penjualan kredit mundur dari !aktu yang dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang relatif besar.
•
Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan.
$pabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan pelanggan melunasinya maka besarnya jumlah piutang relatif kecil, tetapi apabila kegiatan penagihan piutang bersifat pasif maka besarnya jumlah piutang relatif besar.
2. Persediaan Persediaan (in!entor#) merupakan bagian utama dari modal kerja yang pada setiap saat mengalami perubahan."asalah investasi dalam inventori merupakan masalah pembelanjaan aktif seperti halnya investasi dalam aktiva-aktiva lainnya."asalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam inventory mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan.'ntuk perusahaan jasa biasanya tidak ada persediaan, yaitu persediaan barang dagangan. 3. utang lancar dan lain lain. "engingat betapa pentingnya modal kerja bagi suatu perusahaan, maka perlu diadakan suatu pengelolaan terhadap modal kerja, sehingga akan dapat
memperlancar
operasi
perusahaan.
;
$gus
Sartono
mengemukakan bah!a modal kerja diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.Setiap komponen atau elemen perlu dikelola secara efisien agar dapat mempertahankan likuiditas badan usaha pada tingkat yang aman.Setiap unsur dari short term financing iniharus digunakansecara efisien.
2.1.8 Kei"a)an oda! Ker"a
Kebijakan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber dana, seperti diketahui bah!a sumber dana untuk memenuhi modal kerja bisa dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana berjangka pendek. "asing-masing alternatif mempunyai konsekuensi dan keuntungan. "odal kerja pada dasarnya adalah dana yang masa perputarannya berjangka pendek, tetapi karena ada dana (modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan (modal kerja permanen, dimana dana tersebut harus ada dalam jangka panjang, maka perlu kebijakan untuk
mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling murah.
Kebijakan modal kerja yang bisa diambil oleh pihak perusahaan adalah /. Kebijakan Konservatif Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dipenuhi oleh dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini sering disebut dengan kebijakan konservatif (hati-hati, sebab sumber dana jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang relatif lama, sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali dimana perusahaan mempunyai tingkat keamanan atau margin of safet# yang besar.
%. Kebijakan "oderat Pada kebijakan ini perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka !aktunya kurang lebih sama dengan jangka !aktu perputaran aktiva tersebut. Dimana aktiva yang bersifat permanen, yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktivanya bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip matching principle yang menyatakan bah!a jangka !aktu sumber dana sebaiknya disesuaikan dengan lamanya dana tersebut yang dibutuhkan perusahaan. leh karena itu kesulitan yang dihadapi adalah memperkirakan jangka !aktu skedul arus kas bersih dan pembayaran hutang. Dalam kebijakan akan muncul trade*off antara profitabilitas dan resiko.
0. Kebijakan $gresif Dalam kebijakan ini perusahaan, dimana kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung risiko yang cukup besar, sedangkan trade*off yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang lebih besar.
2.1.> Penent%an Ke%t%'an oda! Ker"a Permasalahan yang cukup penting yang sering diharapi oleh pihak
perusahaan adalah dalam menentukan seberapa besar modal kerja suatu perusahaan. al ini dapat dikatakan penting, karena apabila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada sebagian dana yang menganggur dan ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan. Dengan juga apabila modal kerja yang ada terlalu kecil akan ada risiko proses produksi perusahaan ada kemungkinan besar akan terganggu. leh karena itu perlu ditentukan berapa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. 'ntuk menentukan berapa besarnya modal kerja yang dibutuhkan, bisa digunakan beberapa metode penentuan besarnya modal kerja yaitu /. "etode Keterkaitan Dana 'ntuk besarnya modal kerja dengn metode ini, maka perlu diketahui dua faktor yang mempengaruhi, yaitu a.
Periode terikat modal kerja. Dalam periode ini jangka !aktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan ke dalam elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode terkaitnya modal kerja akan semakin memperbesar jumlah kebutuhan modal kerja, demikian sebaliknya. Periode terikatnya modal kerja pada perusahaan perdagangan bisa digambarkan sebagai berikut KAS
BARANG
PIUTANG
KAS
Sedangkan pada perusahaan industeri, periode terikatnya modal kerja dimulai dari kas dibelikan bahan baku yang kemudian diproses ke dalam proses produksi sehingga menjadi barang jadi, barang jadi piutang akan menjadi piutang dagang dan bila piutang telah dibayar akan menjadi kas lagi. KAS
Bahan Baku
Proses
produksi Brg jadi Piutang dagang
KAS
b.
Proyeksi kebutuhan rata-rata per hari Dalam periode ini pengeluaran kas perhari merupakan pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk membeli bahan baku, bahan penolong, bahan pembayar upah, pembayaran biaya pemasaran dan pembayaran pembayaran tunai lainnya.
%. "etode Perputaran "odal Kerja. Dalam metode ini besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. "odal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadan baik.Periode perputaran modal kerja (+orking capital turno!er period dimulai dimana saat kas di investasikan dalam komponern-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. "akin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputaranya (turno!er rate nya
Pen"%a!an dengan )redit3
Kas
7arang
Pembeli
Piutang
Penjual
Kas
Penerima 'ang
Pen"%a!an dengan t%nai3
Kas
7arang Pembeli
Kas%
Penjual < Penerima 'ang
$umber , Bambang i#anto, %asar*dasar Pembelanjaan Perusahaan.//0- 1.*12
2.1.9
Pe,ia+aan oda! Ker"a
Didalam pengelolaan modal kerja keputusan yang terlibat menyangkut keputusan-keputusan
investasi
dalam
aktiva
lancar
dan
hutang
lancar.Sehubungan dengan itu pembiayaan aktiva lancar merupakan salah satu keputusan penting dalam manajemen modal kerja. Kebutuhan akan modal kerja sebaiknya ditentukan dengan penggunaan modal yang semurah-murahnya. Kalau bisa dengan modal sendiri, tetapi agar
perputaran aktivitas perusahaan dapat ditingkatkan sering kali perusahaan harus mencari dana dari luar guna menutupi kebutuhan modal kerjanya. 'ntuk setiap jumlah aktiva lancar tertentu, perusahaan harus menentukan bagaimana pembiayaannya, juga menyangkut penentuan penggunaan jumlah hutang lancar atau hutang jangka panjang.Pemilihan alternatif pembiayaan ini harus memperhatikan pula jangka !aktu atau maturitas dari aktiva lancar. +elah diuraikan diatas bah!a berdasarkan maturitasn#a, aktiva lancar mempunyai komponen permanen dan komponen variabel. Dengan kata lain perusahaan dapat menggunakan hutang jangka pendek atau hutang jangka panjang untuk membiayai aktiva lancarnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah membiayai aktiva lancar variabel dengan hutang jangka pendek. 9ika perusahaan membiayai aktiva lancar variabel dengan hutang jangka panjang, maka perusahaan akan kelebihan hutang pada saat pembiayaan variabel sudah tidak dibutuhkan lagi. $kibat dari kelebihan hutang ini, perusahaan akan membayar bunga untuk pembiayaan yang tidak diperlukan atau alternatifnya membayar kembali hutang tersebut dengan biaya yang relatif besar. Sedangkan untuk aktiva lancar permanen, perusahaan dapat membiayai dengan hutang jangka panjang.9ika dibiayai dengan hutang jangka pendek, maka perusahaan harus memperpanjang hutang berkalikali dengan biaya yang besar. Dengan demikian pembiayaan aktiva lancar permanen jika dibayar dengan hutang jangka pendek akan kurang menguntungkan. Demikian pula jika kebutuhan pembiayaan permanen dibiayai dengan hutang jangka pendek, biasanya juga akan besar. Pada saat hutang jangka pendek diperbaharui dan tingkat bunga meningkat, perusahaan harus memperbaharui dengan biaya bunga yang lebih tinggi. Dengan
demikian
dapat
dikatakan
bah!a
dalam
mempertimbangkan pembiayaan untuk modal kerja, apakah dengan menggunakan pinjaman jangka panjang atau jangka pendek, harus dipertimbangkan dua faktor, yaitu fleksibilitas dan biayanya.
9ika kebutuhan dana adalah musiman, perusahaan tidak akan mempergunakan pinjaman jangka panjang, !alaupun pinjaman tersebut dapat dikembalikan, terutama jika dibutuhkan dana dalam !aktu dekat akan lebih bijaksana jika perusahaan memilih pinjaman jangka pendek untuk modal kerja fleksibel3 $spek biaya modal dalam hal ini terutama bunga, akan mempengaruhi keputusan pemilihan penggunaan modal pinjaman yang akan digunakan untuk mendanai modal kerja. +erutama untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai kebutuhan modal usaha yang berubah-ubah, datang secara teratur, berangsur bertambah besar atau kecil, hal ini dikenal apa yang disebut dengan optimum modal=. ptimum modal merupakan jumlah kebutuhan modal sementara, yang apabila menggunakan hutang jangka pendek akan lebih mahal dari pada bila menggunakan hutang jangka panjang, dimana pada !aktu tidak digunakan hutang jangka panjang, dimana pada !aktu tidak digunakan hutang jangka panjang tadi dipinjamkan lagi kepada yang lain. Secara umum dapat dikatakan bah!a sumber-sumber pembiayaan modal kerja terdiri dari /. Permanent 4inancing Sumber yang bersifat permanen, sumber ini digunakan untuk keperluan mempertahankan sirkulasi modal sehingga tidak terjadi suatu kemacetan.'ntuk itu sumber yang paling utama adalah dengan modal sendiri, atau jika terdapat kekurangan dapat ditambah dengan pinjaman jangka panjang. Dengan kata lain permanent financing digunakan untuk memodali permanent +orking capital . %. urrent 4inancing Sumber yang bersifat current (lancar untuk memodali modal kerja variabel yang sumbernya dapat dibagi menjadi A3 (nternal $ources "odal kerja yang bersumber dari modal kerja sendiri, yang dihasilkan atau dibentuk dari dalam perusahaan. Sumber-sumber tersebut terdiri dari
•
*aba ditahan 7esarnya laba yang dimaksudkan dalam cadangan atau ditahan, selain tergantung kepada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga tergantung kepada de!idend polic# dan plo+ing back polic# yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. "eskipun laba yang diperoleh selama periode tertentu besar,
akan
tetapi
karena
perusahaan
mengambil
kebijaksanaan bah!a sebagian besar dari laba tersebut dibagikan sebagai devidend. "aka bagian laba yang dijadikan cadangan adalah kecil, yang berarti bah!a sumber intern yang berasal dari cadangan adalah kecil jumlahnya. •
Depresiasi 7esarnya akumulasi depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung pada metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sementara
sebelum
akumulasi
depresiasi
tersebut
digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan. "eskipun !aktunya
terbatas
sampai
pada
saat
penggantian
tersebut.Selama !aktu itu akumulasi depresiasi merupakan sumber pena!aran modal di dalam perusahaan itu sendiri. Semakin besar jumlah akumulasi, maka semakin besar pula sumber intern dari dana yang dihasilkan di dalam perusahaan yang bersangkutan. B3
E5ternal $ources Sumber yang berasal dari luar perusahaan seperti dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan. "odal yang berasal dari para kreditur adalah merupakan hutang bagi perusaan dan modal yang berasal dari para kreditur tersebut
adalah apa yang disebut dengan=modal asing=, misalnya kredit bank, pinjaman dari pihak lainnya atau kredit dagangan. Sedangkan dana yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian bagian di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang ditanamkan dalam perusahaan dan dana ini dalam perusahaan tersebut akan menjadi modal sendiri=. Dengan demikian maka pada dasarnya dana yang berasal dari sumber e5ternal adalah terdiri dari modal asing dan modal sendiri=.
2.1.@ 6a)tor/6a)tor ang e,pengar%'i Ke%t%'an oda! Ker"a
5aktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja adalah /.
:olume penjualan "erupakan
faktor-faktor
yang
terpenting,
karena
perusahaan
memerlukan modal kerja untuk menjalankan aktivitasnya yang mana puncak dari aktivitas itu adalah aktivitas penjualan.Dengan demikian pada tingkat penjualan tinggi diperlukan modal kerja relatif tinggi dan begitu juga sebaliknya. %.
5aktor-faktor musiman Dengan adanya pergantian musim, akan dapat mempengaruhi besarkecilnya tingkat penjualan. Demikian pula dengan perekonomian.
0.
Perubahan dalam teknologi Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi proses produksi menjadi labih cepat dan lebih ekonomis, dengan demikian akan dapat mengurangi
besarnya
kebutuhan
modal
kerja.
+etapi
dengan
perkembangan teknologi maka perusahaan perlu mengimbangi dengan membeli alat-alat investasi baru sehingga diperlukan modal kerja yang relatif besar. 2.
Kebijakan perusahaan •
Politik penjualan kredit dimana panjang pendeknya piutang akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja dalam suatu periode.
•
Politik
penentuan
persediaan,
dimana
jika persediaan
ditentukan tinggi maka modal kerja akan tinggi, demikian pula sebaliknya. 3.
7esarnya perusahaan 7esarnya perusahaan baik dalam ukuran aktiva maupun dalam ukuran penjualannya akan mempengaruhi tingkat kebutuhan akan modal kerja.
4.
Kegiatan perusahaan Pada umumnya jenis kegiatan perusahaan akan mempengaruhi besarnya modal kerja. 'ntuk perusahaan dagang, jumlah aktiva lancar akan lebih besar dibandingkan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan manufakturing.
>.
+ersedianya kredit Perusahaan yang memperoleh kredit yang tersedia setiap saat dari bank akan dapat bekerja dengan tingkat modal kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak memiliki fasilitas kredit itu.
?.
Perilaku "enghadapi Keuntungan Karena setiap dana memerlukan biaya modal kerja yang besar, maka akan dapat mengurangi laba perusahaan. 7eberapa perusahaan lebih menyukai modal kerja yang besar dan untuk itu bersedia memikul sedikit kerugian.Perusahaan lainnya memilih bekerja dengan modal kerja minimum untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya.
@.
Perilaku "enghadapi ;esiko "akin besar modal kerja, terutama uang kas dan alat-alat lancar, lebih kecil resiko tidak likuidnya perusahaan.
2.2
Konsep pe,en%'an )e%t%'an dana
Pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan anatara cara pemenuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai, dan cara pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai satu kesatuan atau satu kelompok. $pabila dalam memenuhi kebutuhan masing-masing aktiva secara individual dikatakan bah!a kita menggunakan system pembelanjaan partiil .
Dengan demikian bah!a pembelanjaan partiil merupakan system pemenuhan kebutuhan yang mendasarkan pada perputran dan !aktu terikatnya dana pada masing-masing aktiva secara individual. Pada dasarnya system ini menggunakan prinsip bah!a kebutuhan dana untuk setiap aktiva atau setiap macam kebutuhan, harus dibiayai dengan dana sendiri-sendiri yang sesuai dengan jumlah dana dan lamanya kebutuhan. $dapun cara lain dalam memenuhi kebutuhan dana ialah kalau kita melihat semua kebutuhan dana itu sebagai satu kesatuan atau satu kelompok, bukan secara individual, dikatakan bah!a kita menggunakan system pembelanjaan total adalah system pembelanjaan total, dimana pembelanjaan total merupakan system pemenuhan kebutuhan dana yang mendasarkan pada perputran dana yang ditanamkan dalam kelompok aktiva atau keseluruhan aktiva sebagai satu kesatuan. Dalam hubungan ini kita mengenal adanya pedoman-pedoman pembelanjaan ditinjau dari sudut likuiditas yang ini berbeda menurut system pembelanjaan yang digunakannya.
2.2.1
Siste, pe,en%'an )e%t%'an dana it% dapat di )ategori)an da!a, ?
&ara- +ait% 3 1. ara pe,en%'an )e%t%'an dana se&ara %,%,
$da dua cara yang bisa dipakai, yaitu pertama adalah dengan mendasarkan pada kebutuhan masing 1 masing aktiva secara individual dikatakan bah!a kita menggunakan sistem pembelanjaan partiil yang pada proses pemenuhan kebutuhan dananya mendasarkan pada perputaran dan !aktu terikatnya dana pada masing 1 masing aktiva secara individual. Sistem ini menggunakan prinsip bah!a kebutuhan dana untuk setiap aktiva atau setiap macam kebutuhan, harus dibiayai dengan dana sendiri 1 sendiri yang sesuai dengan jumlah dana dan lamanya kebutuhan. Aara yang kedua adalah dengan melihat semua kebutuhan dana itu sebagai satu kesatuan atau satu kelompok, bukan secara individual. Sistem ini disebut sebagai sistem pembelanjaan total, dimana pemenuhan kebutuhan dana yang mendasarkan pada perputaran dana yang ditanamkan dalam kelompok aktiva atau keseluruhan aktiva sebagai satu kesatuan.
2.2.2 Pe,en%'an )e%t%'an dana ditin"a% dari s%d%t !i)%iditas dan rentai!itas
Ditinjau dari sudut liBuiditas, penarikan dana yang dibutuhkan didasarkan kepada ketentuan bah!a dana yang dibutuhkan itu hendaknya ditarik pada jangka !aktu terikatnya dana dalam aktiva yang akan dibiayai dengan dana tersebut. $dapun pedoman pembelanjaan sebagai berikut /.
'ntuk aktiva lancer hendaknya dibiayai dengan kridit jangka pendek yang umumnya tidak lebih pendek dari pada terikatnya dana dalam aktiva lancer.
%.
'ntuk aktiva tetap yang tidak berputar, pada prinsipnya diiayai dengan modal sendiri.
0.
'ntuk aktiva tetap yang berputar secara berangsur-angsur dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau modal sendiri.
Dalam memenuhi kebutuhan modal kerja kita harus mengadakan keseimbangan antara tujuan likuiditas dan tujuan rentabilitas.$rtinya bah!a pemenuhan modal kerja itu tidak hanya dipandang likuid dari sudut pengembalian kreditnya, tapi juga seberapa besar keuntungan yang kita dapatkan dari modal yang kita dapatkan tersebut. $dapun cara ini bisa dilakukan mengadakan kombinasi yang optimal antara pemenuhan dengan kredit jangka panjang dan kredit jangka pendek, yang dalam literatur pembelanjaan disebutkan sebagai masalah optimum modal. "asalah optimum modal adalah menyangkut masalah pemenuhan kebutuhan dana, mana yang lebih menguntungkan antara pemenuhan dengan kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang. "asalah ini juga timbul karena adanya tingkat bunga yang berbeda. 'ntuk mengetahui besarnya modal optimum perlulah lebih dahulu menetapkan jangka !aktu kritis . Dimaksudkan dengan pengertian jangka !aktu kritis ialah jangka !aktu dimana biaya untuk kredit jangka panjang sama besarnya dengan biaya kredit jangka !aktu pendek. Kalau kredit yang dibutuhkan itu jangka !aktunya lebih lama daripada jangka !aktu kritisnya,
maka akan lebih
menguntungkan mengambil kredit jangka panjang dengan membungakan kelebihan modal sementara yang tidak digunakan. Sebaliknya apabila kebutuhan kredit jangka !aktunya lebih pendek daripada jangka !aktu kritis, adalah lebih menguntungkan membiayai kebutuhan modal kerja itu dengan kredit jangka pendek.
2.2..
Pe,en%'an )e%t%'an dana ditin"a% dari s%d%t so!*ai!itas dan
rentai!itas
'ntuk menarik dana yang dibutuhkan perusahaan selain mendasar pada keinginan= juga harus memperhatikan kemungkinan=-nya untuk meapat dana tersebut. "asalah pembelanjaan tidak hanya merupakan masalah bagi perusahaan yang membutuhkan dana saja, melainkan pemberi modal sehinga dengan demikian pemberi modal juga mempunyai kepentingan. $dapun golongan pemberi modal sebagai berikut /.
Colongan pesimis tulen /.
Colongan pesimis biasa
%.
Colongan optimis tulen, dan
0.
Colongan optimis biasa
Diantara ke2 golongan tersebut yang paling banyak dimasyarakat adalah golongan % dan 2. Dalam sistem ini pun juga berlaku aturan bah!a pemenuhan kebutuhan dana bukan hanya mempertimbangkan dari sisi solvablenya saja atau dari kemampuan pengembalian
kredit
jangka
panjangnya,
tetapi
juga
melihat
dari
sisi
keuntungannya. Dalam sistem ini terdapat dua sumber dana yaitu dari modal asing dan modal sendiri. Setiap tambahan modal asing akan selalu menurunkan tingkat solvabilitasnya, dan setiap penambahan modal sendiri akan selalu menaikkan tingkat solvabilitasnya. 7erhubung dengan itu, maka apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modalnya hanya mendasarkan pada pertimbangan solvabilitasnya saja, maka pemenuhan modalnya haruslah selalu dipenuhi dengan modal sendiri. Karena makin besarnya modal sendiri berarti makin tinggi pula tingkat solvabilitasnya, dan akan semakin besar jaminan bagi kreditur. al itu tentulah berbeda jika rentabilitas juga menjadi pertimbangan, karena setiap tambahan modal sendiri yang selalu dibenarkan menurut pertimbangan solvabilitas, belum tentu mempertinggi tingkat rentabilitas modal sendiri. Aaranya adalah bergantung kepada % faktor, yaitu earning po!er ( rentabilitas ekonomi dari tambahan modal tersebut, dan tingkat bunga dari modal asing. $pabila earning po!er dari tambahan modal lebih kecil daripada tingkat bunga, maka tambahan modal itu akan lebih menguntungkan apabila dipenuhi dengan modal
sendiri daripada dengan modal asing. Dalam hal ini penambahan modal sendiri akan dibenarkan oleh pertimbangan solvabilitas ( karena akan mempertinggi tingkat solvabilitas dan juga akan dibenarkan menurut pertimbangan rentabilitas modal sendiri (karena rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal sendiri akan lebih besar daripada rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal asing
2.2.?.
Pe,en%'an )e%t%'an dana ditin"a% dari peri,angan )e)%asaan
ter'adap per%sa'aan
Dalam pemenuhan kebutuhan dana jenis ini kita harus memperhatikan keinginan pemilik modal sendiri (pemegang saham biasa untuk dapat tetap menguasai perusahaannya atau mempertahankan control= terhadap perusahaannya. $rtinya bah!a kalau setiap kebutuhan dana dipenuhi dengan modal asing atau saham preferen, maka pemegang saham lama tidak akan kehilangan atau berkurang kekuasaannya terhadap perusahaan, yang ini berarti tidak akan mengganggu perimbangan kekuasaannya. +etapi apabila kebutuhan dana dipenuhi dengan pengeluaran atau emisi saham biasa baru, hal ini akan berpengaruh terhadap perimbangan kekuasaan pemegang saham lama terhadap perusahaan, control= mereka terhadap perusahaannya akan dapat berkurang atau hilang sama sekali. Dengan demikian, kalau pemegang saham lama ingin tetap mempertahankan control= nya terhadap perusahaannya, maka setiap kebutuhan dana akan dipenuhi dengan mengeluarkan obligasi, mencari kredit, atau mengeluarkan saham preferen. +etapi kalau setiap kebutuhan dipenuhi dengan modal asing, hal ini akan mengganggu solvabilitasnya dan suatu ketika para kreditur tidak mempunyai kepercayaan lagi kepada perusahaan tersebut.
BAB III PENUTUP
$. Kesimpulan "odal kerja merupakan aspek penting dalam manajemen pembelanjaan perusahaan. $pabila perusahaaan tidak dapat mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka kemungkinan perusahaan berada dalam keadaan =insolvent= (tidak mampu membayar ke!ajiban-ke!ajiban yang sudah jatuh tempo dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidasi atau bangkrut. Dalam perusahaan atau badan usaha salah satu peranan modal kerja adalah menjamin kontinuitas perusahaan yang menyangkut penggunaan modal, sehingga dapat menentukan modal kerja yang cukup.Perusahaan dihadapkan pada masalah seberapa besar tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan modal kerja yang harus dikelola perusahaan. Dalam analisis penggunaan dana tidak terlepas dari laporan keuangan, karena neraca terdiri dari aktiva dan passiva yang mencerminkan hasil keputusan pendanaan. Sedangkan perhitungan laba rugi dapat dilihat dari seberapa efektifnya penggunaan aktiva yang mendukung penjualan dan seberapa efisien laba yang diperoleh dapat digunakan untuk memberikan imbalan kepada para pemilik dana dan sebagai sumber dana untuk investasi. Sehingga dengan menganalisis efisiensi dan efektivitas penggunaan dana akan diketahui bagaimana kebijaksanaan yang ditempuh oleh pimpinan perusahaan dalam mengoperasikan dana yang ada dan dapat diketahui efisiensi dari dana yang dioperasikan.
7. Saran Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya dapat mengetahui, memahami dan menambah !a!asan tentang "anajemen "odal Kerja dan dapat mengaplikasikannya dalm kehidupan sehari-hari.