BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Keuangan merupakan pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Mulanya laporan keuangan utama perusahaan adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi, tetapi belakangan ini lahirlah Laporan Modal Kerja atau Laporan sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Untuk membiayai operasi perusahaan perlu adanya modal kerja yang diharapkan akan dapat kembali membiayao operasi perusahaan selanjutnya. Laporan sumber dan penggunaan modal erat kaitannya dengan tingkat likuiditas dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan sejumlah aktiva-aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Ada beberapa macam rasio dalam menilai likuiditas yaitu Current Ratio, Acid Test Ratio, dan Cash Ratio. Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang darimana sumber-sumber dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan. Modal kerja merupakan dana yang harus tersediaa dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari, gaji pegawai dan sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikelluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produknya. Dari laporan sumber daan penggunaan modal kerja ini akan membantu manajer keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya dalam hal menentukan jumlah dana yang harus tersedia dan untuk dapat melihat asal sumber dana itu diperoleh. Selain laporan tersebut dapat juga membantu manajer keuangan dalam merencanakan berapa penggunaan dana dengan sebaik-baiknya untuk dapat menghindari hal-hal yang tidak diiinginkan perusahaan sebab apabila perusahaan kekurangan dana tentu akan sulit berkembang. Kekurangan modal kerja terusmenerus yang tidak segera diatasi tentu akan menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber dan penggunaan modal kerja merupakan analisa yang bisa dijadikan acuan dalam mengambil keputusan yang tepat yaitu dengan analisa sumber dan penggunaan modal kerja pimpinan bisa mengetahui komposisi-komposisi modal kerja bersumber dari mana dan digunakan untuk apa, sehingga pimpinan bisa 1
menggambarkan keadaan modal kerja itu sendiri. Perputaran modal kerja yang efektif membantu kelancaran operasi perusahaan dalam membiayai operasi sehari-hari. Penggunaan modal kerja yang teratur salah satu alat yang membantu penggunaan modal kerja yang efisien, sehingga bagi manajer keuangan mempermudah dalam mengambil keputusan. Dengan adanya modal kerja yang cukup perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Jika aktivitasnya lancar maka perusahaan tersebut akan memperoleh keuntungan. Selain itu, dengan penggunaan modal kerja yang lebih optimal akan menguntungkan bagi perusahan sehingga dapat memenuhi kewajibankewajiban jangka pendeknya. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas maka yyang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa Pengertian Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja? 2. Bagaimana Konsep Modal Kerja? 3. Apakah Jenis-Jenis Dari Modal Kerja ? 4. Darimana Sumber Modal Kerja Dalam Perusahaan? 5. Bagaimana Penggunaan Modal Kerja? 6. Bagaimana Aplikasi Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja? C. Tujuan Penulisan Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut : 1. Untuk mengetahui Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2. Untuk mengetahui Konsep Modal Kerja 3. Untuk mengetahui Jenis – Jenis Modal Kerja 4. Untuk mengetahui Sumber Modal Kerja dalam Perusahaan 5. Untuk mengetahui Penggunaan Modal Kerja 6. Untuk mengetahui aplikasi Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
D. Manfaat Penulisan Setelah mengetahui tujuan penulisan dibuatnya makalah ini, maka manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai tambahan wawasan pengetahuan mengenai sumber-sumber modal dan penggunaan modal dalam perusahaan bagi para pembaca khususnya Mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan salah satu dari berbagai teknik analisis laporan keuangan yang menyajikan informasi khusus dan spesifik dari suatu laporan keuangan. Analisis ini juga dikenal dengan nama lain yaitu,“statement of changes in net working capital.” Teknik analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan teknik analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perubahan modal kerja perusahaan. Dalam analisis ini juga disajikan berbagai informasi yang mengakibatkan perubahan modal kerja, yang untuk selanjutnya perubahan tersebut dibedakan menjadi sumber dan penggunaan modal kerja. Dengan melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja akan dapat memberikan informasi penting bagi perusahaan yaitu jumlah modal kerja yang tersedia, sehingga perusahaan dapat mengelola modal kerja untuk membiayai operasi perusahaan secara efisien. Prosedur yang digunakan dalam melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja masih sama dengan prosedur teknik analisis laporan keuangan yang sebelumnya. Laporan keuangan harus dinyatakan siap untuk dianalisis, dalam arti laporan keuangan sudah disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku. Prosedur analisis dilanjutkan dengan menyusun laporan perubahan modal kerja yang berisikan besarnya perubahan modala kerja untuk periode tersebut. Modal kerja merupakan selisih aktiva lancar atas hutang lancar, maka laporan perubahan modal kerja berisikan perubahan-perubahan akun aktivalancar dan hutang lancar perusahaan pada periode tersebut, sehingga dapat diketahui apakah modal kerja perusahaan pada periode tersebut mengalamikenaikan atau penurunan. Analisis dilanjutkan dengan menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang berisikan uraian berbagai sumber dan penggunaan modal kerja. Kegiatan analisis sumber dan penggunaan modal kerja diakhiri dengan memberikan interpretasi terhadap analisis yang telah dilakukan.
B. Konsep Modal Kerja Pada umumnya modal kerja (capital working) dapat diartikan sebagai seluruh modal yang dimiliki perusahan untuk membiayai kegiatan atau aktivitas operasional 3
perusahaan. Dari pengertian tersebut, selanjutnya timbul pertanyaan apa sajakah yang dapat dikategorikan sebagai modal kerja. Untuk menjawab pertanyaaan tersebut, berikut ini adalah konsep pengertian dari modal kerja: 1. Konsep kuantitatif. Dalam konsep kuantitatif, modal kerja diartikan sebagai kuantitas dana yang diperlukan perusahaan dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian konsep ini mendefinisikan modal kerja sama dengan total akitva lancar yang dimiliki perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai gross working capital atau modal kerja kotor, dimana jumlah modal kerja tidak menjamin modal kerja tersebut dapat membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan. Hal ini disebabkan karena konsep ini hanya menekankan pada kuantitas modal kerja saja, tidak memperhitungkan berbagai kewajiban yang 2.
harus dibayar perusahaan. Konsep kualitatif. Dalam konsep kualitatif, modal kerja diartikan sebagai kualitas dana yang diperlukan perusahaan dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian konsep ini mendefinisikan modal kerja sebagai selisih total akitva lancar atas hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai net working capital atau modal kerja bersih, dimana jumlah modal kerja sudah memperhitungkan kewajiban jangka pendek yang harus dibayar oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengetahui jumlah modal kerja bersih yang dimiliki perusahaan tersebut untuk membiayai seluruh aktivitas atau
3.
kegiatan operasional perusahaan. Konsep fungsionil. Dalam konsep fungsionil, modal kerja diartikan sebagai fungsi dari dana yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari usaha pokok perusahaan. Semua dana yang dimiliki perusahaan pada dasarnya digunakan untuk satu tujuan yang sama, yaitu menghasilkan keuntungan perusahaan. Hal yang harus dijadikan perhatian dalam konsep ini adalah tidak semua dana yang dimiliki perusahaan akan menghasilkan keuntungan pada periode saat itu juga, terdapat beberapa penggunaan dana yang bertujuan untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang, seperti pengadaan aktiva tetap perusahaan. Dari uraian ketiga konsep pengertian modal kerja tersebut, modal kerja yang
akan digunakan dalam analisis ini adalah modal kerja konsep kualitatif, yaitu selisih aktiva lancar atas hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian modal kerja yang digunakan menggunakan prinsip net working capital atau modal kerja 4
bersih, dimana jumlah modal kerja sudah memperhitungkan kewajiban jangka pendek yang harus dibayar oleh perusahaan, atau dapat dirumuskan dalam formula berikut ini: Keterangan MK : Modal Kerja AL : Aktiva Lancar HL : Hutang Lancar Setelah memahami ketiga konsep dari pengertian modal kerja, semakin jelas terlihat betapa pentingnya informasi mengenai jumlah modal kerja suatu perusahaan. Berikut ini adalah beberapa alasan mengenai pentingnya pemahaman jumlah dan konsep modal kerja bagi suatu perusahaan: 1.
Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan efisien
2.
Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit ke langganan
3.
Memungkinkan perusahaan mempunyai persediaan dlm jumlah cukup
4.
Memungkinkan perusahaan dpt memenuhi kewajibanya tepat waktu
5.
Melindungi perusahaan dari krisis modal kerja Selanjutnya, besar kecilnya jumlah modal kerja yang dimiliki suatu
perusahaan tentu saja berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena jenis kegiatan operasional yang dimiliki setiap perusahaan berbeda-beda pula. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan: 1)
Sifat atau type perusahaan Modal kerja suatu perusahaan dagang relatif lebih rendah bila di bandingkandengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri, karena tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai pada perusahaan dagang untuk membelanjai operasi dapat dipenuhi dari penghasilan atau penerimaan saat itu juga.
2)
Waktu proses produksi Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan baku yang akan diproduksi sampai barang itu dijual. Semakin panjang
5
waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang tersebut semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. 3)
Waktu perolehan bahan Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupunbahan baku yang akan diproduksi sampai barang itu dijual. Semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh bahan tersebut semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Disamping itu pula harga pokok per satuan barang itu juga mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan, Semakin besar harga pokok per satuan barang yang akan dijual semakin besar pula kebutuhan modal kerja.
4)
Syarat pembelian bahan Syarat pembelian bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau barang dagangan sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk perusahaan yang bersangkutan. Jika syarat yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin sedikit dana yang diinvestasikan dalam persediaan bahan baku atau barang dagangan. Sebaliknya bila pembayaran atas bahan atau barang yang akan dibeli tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu pendek maka uang kas diperlukan untuk membiayai semakin besar pula.
5)
Syarat penjualan barang Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang. Untuk memperendah jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang dan untuk memperkecil resiko adanya piutang yang akan tertagih sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada para pembeli, karena dengan demikian pembeli akan tertarik untuk segera membayar utangnya dalam periode diskonto tersebut.
6)
Tingkat perputaran persediaan Menunjukkan berapa kali persaediaan tersebut diganti. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka jumlah modal kerja yang di investasikan dalam persediaan semakin rendah. Untuk dapat mencari tingkat perputaran persediaan yang tinggi maka harus diadakan perencanaan dan pengendalian persediaan secara teratur dan efisien. Semakin cepat atau semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan 6
penurunan mutu atau karena perubahan selera konsumen, disamping menghemat ongkos menyimpan dan pemeliharaan terhadap persediaan barang tersebut. C. Jenis-Jenis Modal Kerja Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar dalam periode tertentu, yang biasa disebut dengan aktiva lancar. Selain memahami konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui jenis-jenis modal kerja itu sendiri. Menurut Riyanto (2001:61), jenis-jenis modal kerja yang digolongkan oleh W. B Taylor dibagi menjadi dua yaitu : a.
Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)\ Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terusmenerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen dapat dibedakan dalam : 1.
Modal kerja primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
2.
Modal kerja normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan agar perusahaan dapat
b.
beroperasi untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain : 1. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim. 2. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur. 3. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan yang darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan ekonomi yang mendadak).
Membahas modal kerja tidak akan terlepas dari elemen-elemen modal kerja yang terkandung di dalamnya. Elemen-elemen modal kerja menurut Riyanto (2000:59) yaitu : a.
Kas
7
Kas merupakan bagian dari harta perusahaan yang paling likuid dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewjiban financial perusahaan. Selain itu merupakan alat tukar yang memungkinkan manajemen menjalankan berbagai kegiatan usahanya. Semakin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai resiko lebih baik dalam melunasi kewajiban finansialnya. b.
Piutang Dagang Tindakan penjualan kredit biasa dilakukan dalam dunia usaha dengan tujuan untuk merangsang minat para pelanggan dan memperbesar jumlah konsumen. Piutang yang diterapkan pada perusahaan dapat menaikkan hasil penjualan, menaikkan laba dan memenangkan persaingan. Pengelolaan piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu besar kecilnya piutang terutama dalam menetapkan jangka waktu kredit yang akan mempengaruhi perputaran kerja. Sebaliknya bila terlalu ketat maka penjualan akan menurun sehingga keuntungan akan menurun juga. Untuk mengendalikan piutang, perusahaan perlu menetapkan kebijakan kreditnya. Kebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan piutang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan maka perusahaan perlu melakukan perbaikan.
c.
Persediaan Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja yang paling besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan factor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan, tanpa aa persediaan yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bias memperoleh keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi akan terganggu.
D. Sumber Modal Kerja dalam Perusahaan Sumber modal kerja merupakan sumber-sumber keuangan yang dimiliki perusahaan untuk menambah modal kerja perusahaan, yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan itu sendiri. Semakin banyaknya sumber modal kerja, berarti semakin banyak pula aktivitas operasional perusahaan yang dapat dibiayai oleh modal kerja. Seperti telah diuraikan sebelumnya pada konsep modal kerja, jumlah modal kerja merupakan selisih aktiva lancar atas hutang lancar. Berikut ini adalah beberapa sumber modal kerja perusahaan: 8
1. Hasil operasi perusahaan = laba bersih + depresiasi + amortisasi + deplesi Hasil operasi perusahaan terdiri dari laba bersih ditambah dengan depresiasi, amortisasi, dan deplesi. Laba bersih perusahaan merupakan sumber modal kerja, karena laba bersih yang dimiliki perusahaan akan menambah modal dan dapat digunakan untuk membiayai berbagai aktivitas operasional perusahaan. Laba bersih yang dihasilkan perusahaan belum mencerminkan sumber modal kerja, karena dasar pencatatan yang digunakan adalah pencatatan atas dasar waktu terjadinya (accrual basic). Sumber modal kerja dari hasil operasi perusahaan yang sesungguhnya dapat diketahui dengan cara menambahkan laba bersih dengan depresiasi, amortisasi, dan deplesi yang dimiliki perusahaan. Depresiasi, amortisasi, dan deplesi pada dasarnya adalah sama yaitu pengalokasian harga perolehan aktiva berwujud maupun tidak berwujud ke dalam biaya pada setiap periode akuntansi. Secara rutin setiap periode akuntansi selalu memperhitungkan depresiasi, amortisasi, dan deplesi di dalam unsur biaya usaha, yang secara tidak langsung akan mengurangi besar kecilnya jumlah perolehan laba bersih perusahaan. Walaupun depresiasi, amortisasi, dan deplesi terdapat dalam unsur biaya usaha, tetapi ketiganya tidak memerlukan pengeluaran uang secara fisik. Dengan demikian ketiganya yaitu depresiasi, amortisasi, dan deplesi harus dikeluarkan dari biaya usaha, dengan cara menambahkan ketiganya atas laba bersih perusahaan, sehingga sumber modal kerja dari hasil operasi akan mencerminkan sumber modal kerja yang sebenarnya. 2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga Surat berharga termasuk ke dalam golongan
aktiva
lancar,
yang
kepemilikannya bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan uang kas perusahaan. Penjualan surat-surat berharga di atas harga perolehannya, akan menghasilkan laba bagi perusahaan. Laba penjualan tersebut jelas termasuk ke dalam sumber modal kerja bagi perusahaan 3. Penurunan jumlah akun aktiva tidak lancer Akun-akun yang termasuk dalam aktiva tidak lancar yaituinvestasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Penurunan jumlah akun-akun aktiva tidak lancar tersebutakan mengakibatkan bertambahnya aktiva lancar suatu perusahaan, dan secara otomatis termasuk ke dalam sumber modal kerja bagi perusahaan. Sebagai contohnya, dapat diamati penurunan jumlah nominal pada akun kendaran yang dimiliki perusahaan. Kendaraan merupakan aktiva tetap perusahaan, yang ketika jumlahnya mengalami penurunan disebabkan karena 9
adanya penjualan atau pertukaran kendaraan. Kedua transaksi tersebut, baik penjualan maupun pertukaran kendaraan akan berakibat bertambahnya aktiva lancar perusahaan dan secara otomatis merupakan sumber modal kerja bagi perusahaan. 4. Penjualan saham dan obligasi Saham merupakan surat bukti penyertaan atau penanaman modal, sedangkan obligasi merupakan surat bukti hutang perusahaan. Dengan melakukan penjualan saham atau dikenal dengan emisi saham dan penjualan obligasi akan menambah aktiva lancar perusahaan, dan secara otomatis juga akan menambah modal kerja perusahaan. Penjualan saham dan obligasi suatu perusahaan dapat diketahui dengan bertambahnya jumlah nominal pada akun modal saham dan akun obilasi suatu perusahaan. Dengan demikian penjualan saham dan obligasi termasuk ke dalam sumber modal kerja. 5. Peningkatan jumlah hutang jangka panjang Hipotek dan obligasi merupakan contoh akun yang termasuk ke dalam akun hutang jangka panjang. Bertambahnya jumlah hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan, akan menambahaktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian peningkatan yang terjadi pada akun hutang jangka panjang, termasuk ke dalam sumber modal kerja bagi perusahaan. E. Penggunaan Modal Kerja Penggunaan modal kerja merupakan pemakaian modal kerja untuk berbagai aktivitas kegiatan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa penggunaan modal kerja perusahaan: 1. Hasil operasi perusahaan = rugi bersih - depresiasi - amortisasi- deplesi Hasil operasi dikatakan sebagai penggunaan modal kerja jika perusahaan menderita kerugian. Rugi bersih yang diderita perusahaan merupakan penggunaan modal kerja, karena rugi bersih tersebut akan mengurangi modal kerja yang dimiliki
perusahaan.
Rugi
bersih
yang
dihasilkan
perusahaan
belum
mencerminkan penggunaan modal kerja yang sesungguhnya, karena dasar pencatatan yang digunakan adalah pencatatan atas dasar waktu terjadinya (accrual basic). Jumlah rugi bersih yang diderita tersebut masih terlalu besar jumlahnya, karena didalam rugi bersih tersebut masih memuat unsur-unsur depresi, amortisasi, serta deplesi. Walaupun ketiganya terdapat dalam unsur biaya usaha, tetapi ketiganya tidak memerlukan pengeluaran uang secara fisik. Dengan demikian ketiganya harus dikeluarkan dari biaya usaha, dengan cara mengurangkan ketiganya atas rugi 10
bersih yang diderita perusahaan, sehingga penggunaan modal kerja dari hasil operasi akan mencerminkan jumlah penggunaan modal kerja yang sebenarnya. 2. Kerugian penjualan surat-surat berharga Penjualan surat-surat berharga di bawah harga perolehannya, akan mengakibatkan rugi untuk perusahaan. Kerugian penjualan surat berharga tersebut jelas termasuk ke dalam penggunaan modal kerja bagi perusahaan. 3. Peningkatan jumlah akun aktiva tidak lancar Peningkatan jumlah nominal akun aktiva tidak lancar tersebut merupakan penggunaan modal kerja. Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan akan berkurang jumlahnya untuk digunakan menambah jumlah akun aktiva tidak lancar tersebut. Sebagai contohnya, dapat diamati peningkatan jumlah nominal pada akun kendaran yang dimiliki perusahaan. Kendaraan merupakan aktiva tetap perusahaan, yang ketika jumlahnya mengalami peningkatan disebabkan karena adanya pembelian atau pertukaran kendaraan. Kedua transaksi tersebut, baik penjualan maupun pertukaran kendaraan akan berakibat mengurangi aktiva lancar perusahaan berupa kas atau menambah hutang lancar perusahaan, dan secara otomatis akan mengurangi modal kerja perusahaan sehingga termasuk ke dalam penggunaan modal kerja. 4. Penarikan saham danpenurunan obligasi Dengan melakukan penarikan saham perusahaan yang beredar, diperlukan pembayaran baik secara tunai maupun kas oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Begitu juga dengan pelunasanobligasi yang mengharuskan perusahaan untuk membayar sejumlah uang kepada para pemilik obligasi. Pembayaran untuk para pemegang saham maupun kepada para pemilik obligasi menggunakan modal kerja perusahaan. Dengan demikian kedua aktivitas ini termasuk ke dalam penggunaan modal kerja perusahaan. 5. Penurunan jumlah hutang jangka panjang Berkurangnya jumlah hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan, akan mengurangi aktiva lancar yaitu kas perusahaan. Dengan demikian penurunan yang terjadi pada akun hutang jangka panjang, termasuk ke dalam penggunaan modal kerja bagi perusahaan. F. Aplikasi Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Berikut ini merupakan Neraca PT. SAKTI PRATAMA dalam dua periode terakhir: 31-Des-13 Aktiva: 11
31-Des-14
Kas Surat-surat Berharga – Saham Piutang Dagang Surat-surat Berharga – Obligasi Piutang Jangka Panjang Persediaan Barang Dagang Asuransi Dibayar DM Investasi Jangka Panjang – Saham Gedung Akum Peny Gedung Peralatan Akum Peny Peralatan Goodwill Dana untuk Perbaikan Kantor Total Aktiva Utang & Modal: Utang Dagang Utang Sewa Utang Iklan Utang Obligasi Modal Saham (nom.Rp.1.000,00/lbr) Laba Ditahan Total Utang & Modal
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
185.000.000 160.000.000 310.000.000 80.000.000 12.000.000 130.000.000 30.000.000 210.000.000 331.000.000 (80.000.000) 360.000.000 (51.500.000) 20.000.000 40.000.000 1.736.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
135.000.000 47.750.000 335.500.000 57.750.000 17.750.000 160.000.000 17.750.000 125.750.000 627.750.000 (127.950.000) 227.750.000 (60.000.000) 6.750.000 85.000.000 1.656.550.000
Rp Rp Rp Rp Rp
135.000.000 85.000.000 100.000.000 95.000.000 760.000.000
Rp Rp Rp Rp Rp
145.000.000 97.500.000 265.250.000 116.250.000 610.000.000
Rp Rp
561.500.000 1.736.500.000
Rp Rp
422.550.000 1.656.550.000
Berdasarkan neraca PT. SAKTI PRATAMA tersebut, lakukanlah analisis laporan keuangan dengan menggunakan teknik analisis sumber dan penggunaan modal kerja! Analisis sumber dan penggunaan modal kerja disajikan dalam dua laporan, yaitu: 1.
Laporan perubahan modal kerja
2.
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja
PT. SAKTI PRATAMA Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk tahun 2014
Kas Piutang Dagang Surat-surat Berharga – Saham Surat-surat Berharga – Obligasi
31-Des-13 Rp 185.000.000 Rp 310.000.000 Rp 160.000.000 Rp 80.000.000
12
31-Des-14 Rp135.000.000 Rp335.500.000 Rp 47.750.000 Rp 57.750.000
MODAL KERJA NAIK TURUN Rp 50.000.000 Rp 25.500.000 Rp 112.250.000 Rp 22.250.000
Persediaan Barang Dagang Asuransi Dibayar DM Utang Dagang Utang Sewa Utang Iklan
Rp 130.000.000 Rp 30.000.000 Rp 135.000.000 Rp 85.000.000 Rp 100.000.000
Rp160.000.000 Rp 17.750.000 Rp145.000.000 Rp 97.500.000 Rp265.250.000
PENURUNAN MODAL KERJA
Rp Rp
Rp Rp Rp
30.000.000 10.000.000 65.500.000 309.000.000 374.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
12.250.000 12.500.000 165.250.000 374.500.000 374.500.000
PT. SAKTI PRATAMA Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Untuk tahun 2014 SUMBER MODAL KERJA: 1.Penurunan IJP 2.Penurunan Peralatan 3.Peningkatan Obligasi Jumlah Sumber MK PENGGUNAAN MODAL KERJA: 1.Rugi operasi: Rugi Depresiasi gedung Depresiasi peralatan Amortisasi
Rp 84.250.000 Rp 132.250.000 Rp 21.250.000 Rp 237.750.000
Rp 138.950.000 Rp 47.950.000 Rp 8.500.000 Rp 13.250.000
Total rugi operasi 2.Penurunan saham 3.Peningkatan piutang jk pjg 4.Pembelian gedung 5.Peningkatan dana kantor Jumlah Penggunaan MK
Rp 208.650.000 Rp 150.000.000 Rp 5.750.000 Rp 296.750.000 Rp 45.000.000 Rp 706.150.000
PENURUNAN MODAL KERJA
Rp (468.400.000)
13
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan salah satu dari berbagai teknik analisis laporan keuangan yang menyajikan informasi khusus dan spesifik dari suatu laporan keuangan. Ada tiga konsep pengertian modal kerja, yang pertama adalah konsep kuantitatif, konsep kualitatif dan konsep fungsionil. Dari ketiga konsep pengertian modal kerja tersebut, modal kerja yang akan digunakan dalam analisis ini adalah modal kerja konsep kuantitatif, yaitu selisih aktiva lancar atas hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian modal kerja yang digunakan menggunakan prinsip net working capital atau modal kerja bersih, dimana jumlah modal kerja sudah memperhitungkan kewajiban jangka pendek yang harus dibayar oleh perusahaan. Selain itu, ada dua jenis modal kerja yaitu modal kerja permanen dan modal kerja variabel. Sumber Modal Kerja sendiri dapat berasal dari hasil operasi perusahaan yaitu laba bersih ditambah depresiasi, amortisasi dan deplesi, keuntungan penjualan suratsurat berharga, penurunan jumlah akun aktiva tidak lancar, penjualan saham dan obligasi serta peningkatan jumlah hutang jangka panjang. Kemudian modal kerja di suatu perusahaan digunakan untuk hasil operasi perusahaan yaitu rugi bersih dikurangi depresiasi, amortisasi dan deplesi, kerugian penjualan surat-surat berharga, peningkatan jumlah akun aktiva tidak lancer, penarikan saham danpenurunan obligasi dan penurunan jumlah hutang jangka panjang.
14
DAFTAR PUSTAKA Munawir. 1981. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Hanafi dan Halim. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
15