Rangkuman Mata Kuliah Pengauditan IIDeskripsi lengkap
pengujian substantifDeskripsi lengkap
Pengujian Substantif Auditing
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran: Pengujian Substantif Aktiva TetapFull description
Materi AuditingFull description
Materi AuditingDeskripsi lengkap
Full description
Sampling Audit untuk Pengujian atas Rincian SaldoFull description
Semoga bermanfaatDeskripsi lengkap
Semoga bermanfaatFull description
Pengauditan 2Deskripsi lengkap
Resume sampling audit dalam pengujian substantifDeskripsi lengkap
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi Penerimaan Kas
Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penerimaan kas seperti yang digunakan untuk penjualan. Prosedur audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penerimaan kas dikembangkan dengan kerangka kerja yang sama seperti yang digunakan untuk penjualan, tetapi tujuan khususnya diterapkan bagi penerimaan kas. Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses berikut ini : 1. Menetukan pengendalian internal utama untuk setiap tujuan audit. 2. Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk mendukung pengurangan risiko pengendalian. 3. Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter bagi setiap
tujuan.
Bagian penting dari tanggung jawab auditor ketika mengaudit penerimaan kas adalah mengidentifikasi defisiensi pengendalian internal yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kecurangan. Jenis penggelapan kas yang paling sulit dideteksi oleh auditor adalah ketika hal tersebut terjadi sebelum kas dicatat di jurnal penerimaan kas atau listing kas lainnya. Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan kas yang dicatat telah disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah bukti penerimaan kas (proof of cash receipts). Lapping piutang usaha (lapping of account receivable) adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk menutupi kekurangan kas yang ada. Hal ini bisa dicegah dengan cara pemisahan tugas dan kebijakan cuti wajib bagi karyawan yang menangani kas sekaligus memasukkan penerimaan kas ke dalam sistem.
Pengujian Audit Untuk Menghapus Piutang Tak Tertagih
Verifikasi untuk hal ini hanya memerlukan waktu singkat. Yaitu auditor memeriksa persetujuan oleh orang yang tepat, tep at, kemudian untuk sampel yang dihapus, biasanya auditor juga ju ga memeriksa korespondensi dalam file klien yang menyatakan ketidaktertagihannya. Pada beberapa kasus juga perlu memeriksa laporan kredit. Jika ayat jurnal umum sudah benar, akan ditelusuri ke file induk piutang untuk menguji apakah penghapusan telah dicatat dengan benar. Pengendalian yang lain adalah:
1. penyusunan neraca saldo umur piutang usaha periodik untuk review dan tindak lanjut oleh
personil manajemen yang tepat
2. Kebijakan menghapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin lagi untuk ditagih. Pengaruh yang paling signifikan dari hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adakah terhadap konfirmasi piutang usaha. Jenis konfirmasi, ukuran sampel dan penetapan waktu pengujian juga terpengaruh atas pengujian ini.