DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................2 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................2 1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................................2 1.3 Rumusan Masalah................................................................................................2 1.4 Batasan Masalah..................................................................................................2 1.5 Tujuan Penelitian.................................................................................................2 1.6 Manfaat Penelitian...............................................................................................2 1.7 Metodologi Penelitian..........................................................................................2 BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................2 2.1 Tinjauan Studi......................................................................................................2 2.2 Pengertian Sistem................................................................................................2 2.2.1 Sifat-sifat dasar dari suatu sistem.................................................................2 2.3 Konsep OOP........................................................................................................2 2.4 Basis Data............................................................................................................2 2.5 Konseptual Perancangan Sistem..........................................................................2 2.5.1 Use Case Diagram........................................................................................2 2.5.2 Activity Diagram..........................................................................................2 2.5.3 Sequence Diagram........................................................................................2 2.6 Software Pendukung............................................................................................2 2.6.1 Java...............................................................................................................2 2.6.2 MySQL Database..........................................................................................2 2.6.3 Enterprise Architecture.................................................................................2 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN..............................................................2 3.1. Analisis...............................................................................................................2 3.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan.......................................................2 3.1.1.1 Flow Map...............................................................................................2
3.2 Perancangan.........................................................................................................2 3.2.1 Perancangan Database..................................................................................2 3.2.1.1 ERD.......................................................................................................2 3.2.1.2 ERD ke LRS..........................................................................................2 3.2.1.3 LRS........................................................................................................2 3.2.1.4 Spesifikasi Basis Data............................................................................2 3.2.2.1
Use Case Diagram............................................................................2
3.2.2.2 Sequence Diagram.................................................................................2 3.2.2.3 Activity Diagram....................................................................................2 3.2.2.4 Class Diagram.......................................................................................2 3.2.2.4 User Interface........................................................................................2 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN..........................................................2 4.1
Implementasi...................................................................................................2
4.1.1 Tampilan Halaman........................................................................................2 4.2
Pengujian.........................................................................................................2
4.2.3 Metode Pengujian.........................................................................................2 4.2.3 Prosedur Pengujian.......................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang karyawan atas jasa dan hasil kerjanya. Karena itu gaji merupakan unsur yang penting bagi perusahaan. Para karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan atau ketidakwajaran dalam hal gaji. Oleh sebab itu adanya sebuah sistem yang mampu melakukan perhitungan gaji dengan tepat waktu dan dengan jumlah yang akurat menjadi sangat dibutuhkan dalam sebuah instansi atau perusahaan. Selain itu penggajian karyawan juga memberi efek yang signifikan terhadap besar laba bersih pada sebagian besar usaha. Pergantian programmer dalam sebuah instansi terkadang menimbulkan masalah dalam hal perbaikan sistem ataupun pengembangan sistem yang telah jadi. Bahkan dikarenakan oleh susahnya memahami logika ataupun pengkodean dari programmer pembangun sistem yang lama, terkadang seorang programmer baru lebih memilih membangun sistem yang baru daripada melanjutkan aplikasi yang lama. Hal ini akan merugikan instansi dimana tempat programmer bekerja baik dari segi pengeluaran biaya untuk pembiayaan sistem yang baru, dari segi waktu karena pembuatan sistem yang baru membutuhkan waktu yang tidak singkat dan juga terganggunya proses pengolahan informasi yang berjalan sedangkan tingkat kebutuhan akan informasi penggajian karyawan yang cukup tinggi dalam sebuah instansi atau perusahaan. Masalah diatas dapat diatasi apabila diterapkannya sebuah model pemrograman yang lebih sistematis dari segi pengkodean dan memiliki standar aturan dalam proses pengembangan program, sehingga meskipun terjadi pergantian pengembang ataupun programmer, tidak akan menjadi masalah apabila programmer atau pengembang baru
memahami konsep dan standar aturan dari model pemrograman tersebut. Untuk mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka penulis melakukan penelitian sebuah system yaitu Aplikasi Gaji Karyawan Berbasis Java Pada Kejaksaan Negeri Tangerang. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang didapat dari latar belakang diatas adalah : a)
Rumitnya perbaikan sistem ataupun pengembangan sistem yang terjadi pada sistem yang telah jadi.
b) Rumitnya memahami logika ataupun pengkodean dari programmer pembangun sistem yang lama. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana menganalisis dan merancang sistem informasi penggajian dan pengupahan karyawan dengan analisis data dan proses bisnis di Kejaksaan Negeri Tangerang.
2.
Bagaimana memngimplementasikan rancangan sistem tersebut ke dalam konsep OOP(Object Oriented Programming) pada aplikasi Java, sehingga hasil implementasi dari rancangan sistem tersebut layak untuk diusulkan menjadi sistem yang baru.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Aplikasi yang akan di buat hanya untuk kalangan internal karyawan yang ada di
instansi tersebut. 2.
Aplikasi yang di buat hanya untuk menghitung gaji karyawan sesuai dengan
jabatan dan golongan masing– masing karyawan. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengembangkan aplikasi penggajian untuk diterapkan dalam proses Penggajian Pegawai di kantor Kejaksaan Negeri Tangerang.
2.
Mengembangkan aplikasi yang dapat membantu bendahara dalam proses proses penggajian karyawan dengan tepat.
3.
Mengembangkan aplikasi penggajian pegawai yang dapat mepermudah bendahara untuk membuat laporan penggajian.
1.6 Manfaat Penelitian Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membawa manfaat hasil berupa sebuah aplikasi usulan bagi Kejaksan Negeri Tangerang, yang merupakan aplikasi penggajian dan perhitungan yang terstruktur hingga dapat mempermudah proses
perhitungan
dan
penggajian
pegawai,
dan
mudah
dipelihara
dan
dikembangkan. 1.7 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah : a) Wawancara Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambal berhadapan dengan narasumber. b) Studi Pustaka Segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi
itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangankarangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun c)
elektronik lain. Observasi Pengamatan langsung suatu kegitan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para
pembuat
keputusan didalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirimoleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Studi 1. SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN MITRA KARYA PRIMA DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP 1 PACITAN
Pengolahan gaji pada karyawan Pusat Jawa Bali di Pembangkit Listrik Tenaga Uap 1 Pacitan khususnya karyawan Mitra Karya Prima dilakukan dengan cara konvensional atau manual yaitu dengan terpacu pada MS Office dan MS Excel saja, penyimpanan data masih menggunakan data arsip sehingga perlu waktu tenaga dan sering terjadi kesalahan ketik dan hilangnya arsip. Oleh sebab itu berdasarkan observasi penelitian yang dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap 1 Pacitan ditemukan berbagai permasalahan dalam penerimaan gaji karyawan. Untuk mengimbangi kemajuan teknologi, maka perlu adanya Sistem Informasi pengolahan gaji karyawan yang dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan yang efisien. Perlu adanya peninjauan lebih lanjut tentang sistem pengolahan gaji karyawan. Di sini akan dirancang dan dibuat sebuah sistem informasi pengolahan gaji karyawan, perancangan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan karyawan Mitra Karya Prima dalam melaksanakan pengolahan gaji karyawan. 2.RANCANG
BANGUN
APLIKASI
PENGGAJIAN
KARYAWAN
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SRAGEN Setiap Perusahaan atau Badan Usaha selalu membutuhkan faktor tenaga kerja manusia, dalam hal ini adalah karyawan. Peran seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sangat mendukung dalam suatu pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itu, dibutuhkan adanya balas jasa atau pembayaran gaji yang sesuai bagi karyawan. Gaji merupakan hak bagi karyawan yang telah melaksanakan pekerjaannya. Ketentuan umum dari sistem penggajian di PDAM Kabupaten Sragen adalah dibayarkan kepada mereka yang tercatat sebagai karyawan yang syah dalam daftar induk kepegawaian. Mengingat pentingnya peranan sistem penggajian, maka sistem tersebut harus didesain dengan baik agar dapat memberikan layanan yang mencukupi bagi karyawan PDAM Kabupaten Sragen. Hal ini perlu didukung oleh sistem informasi yang mampu menyediakan informasi secara tepat dan akurat. Untuk mewujudkan informasi yang demikian diperlukan sebuah sistem yang dapat menangani berbagai pengolahan data penggajian dengan menggunakan teknologi informasi. Sistem Penggajian PDAM Kabupaten Sragen dalam melakukan pengolahan data gaji karyawan masih menggunakan “Microsoft Office Excel”. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah tentang Bagaimana merancang dan membangun sistem penggajian karyawan di PDAM Kabupaten Sragen dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan MySQL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem penggajian di PDAM Kabupaten Sragen menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan MySQL agar proses penggajian efektif dan efisien, sehingga meringankan beban kerja bagi karyawan bagian keuangan yang melakukan pengolahan data penggajian di PDAM Kabupaten Sragen. 3.RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN GAJI PADA KOPERASI
KARYAWAN JRATUNSELUNA SEMARANG Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan seorang / badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan, dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Salah satu koperasi yaitu Koperasi Karyawan Jratunseluna yang berkedudukan di JL.Brijen S. Sudiarto 375 semarang, Provinsi jawa tengah. Koperasi Karyawan Jratunseluna merupakan salah satu anak usaha dari Dinas Pekerjaan Umum Semarang. Tugas koperasi karyawan Jratunseluna mengelola usaha simpan dan pinjam seluruh anggota karyawan. Yang menjadi anggota adalan PNS atau Non PNS dilingkungan BBWS Pemali Juana disebut anggota biasa.dan juga Mantan Pegawai dilingkungan eks PWS Jratunseluna dan BBWS Pemali Juana yang tidak mengajukan berhenti sebagai Anggota secara otomatis menjadi Anggota Luar Biasa. Koperasi Karyawan Jratunseluna tentunya memiliki jumlah karyawan yang banyak. Selama ini pendataan Koperasi Karyawan Jratunseluna masih menggunakan pendataan laporan microsoft office excel, media office memiliki kelemahan yaitu kesulitan mencari data dan kurang praktis membuat laporan gaji perorang maupun perkelompok unit kerja. Untuk itu di berikan solusi untuk dibuatkan
sistem
pendataan
gaji
berbasis
komputerisasi.
Komputerasi
merupakan alternatif yang tepat untuk seorang pemakai untuk kebutuhan akan informasi secara tepat dan cepat. Salah satu alasan mengapa komputer lebih cenderung digunakan sebagai alat bantu karena dalam menyelesaikan suatu pekerjaan komputer memiliki kecepatan yang lebih dibandingkan dengan sistem pengolahan secara manual. Untuk mendapatkan nilai lebih dari suatu sistem pengolahan data dengan menggunakan komputer, kita harus memiliki
software atau yang lebih dikenal sebagai perangkat lunak yang dibuat untuk menyelesaikan tugas tertentu dengan mengikuti instruksi yang terdapat pada program komputer. Dari penjelasan tersebut Sehingga penulis memberi judul “Rancang Bangun Sistem Pendataan Gaji Pada Koperasi Karyawan Jratunseluna Semarang” 2.2 Pengertian Sistem Secara leksikal, sistem berarti : susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dan sebagainya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan 2.2.1 Sifat-sifat dasar dari suatu sistem 1.
Pencapaian tujuan, orientasi pencapaian tujuan akan memberikan sifat dinamis kepada sistem memberi ciri perubahan yang terus menerus dalam usaha mencapai tujuan.
2.
Kesatuan usaha, mencerminkan suatu sifat dasar dari sistem dimana hasil keseluruhan melebihi dari jumlah bagian-bagiannya atau sering disebut konsep sinergi.
3.
Keterbukaan terhadap lingkungan, lingkungan merupakan sumber kesempatan maupun hambatan pengembangan.
4.
Transformasi, merupakan proses perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh sistem.
Input
Tranformasi
Output
Gambar 2.1 Proses Tranformasi Input menjadi Output
5.
Hubungan antar bagian, kaitan antara subsistem inilah yang akan memberikan analisis sistem suatu dasar pemahaman yang lebih luas.
6.
Mekanisme pengendalian, mekanisme ini menyangkut sistem umpan balik yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi kepada sistem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi. Proses transformasi sistem dan mekanisme pengendalian dijelaskan dalam gambar :
Input
Tranformasi
Output
Pengendalian
Gambar 2.2 Proses Tranformasi Input menjadi Output Dalam Pengendalian 2.3 Konsep OOP Desain berorientasi object adalah sebuah teknik yang memfokuskan desain pada object dan class berdasarkan pada skenario dunia nyata. Pemrograman berorientasi objek diciptakan untuk mempermudah pengembangan program dengan cara mengikuti model yang telah ada dalam kehidupan nyata. Dalam paradigma ini, sesuai dengan model kehidupan nyata, segala bagian (entiti) dari suatu permasalahan adalah objek. Hal ini menegaskan keadaan (state), behaviour dan interaksi dari objek. Objekobjek ini kemudian juga dapat berupa gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil. Sebagai contoh, tengoklah sebuah mobil. Mobil adalah sebuah objek dalam kehidupan nyata. Namun mobil sendiri terbentuk dari beberapa objek yang lebih kecil seperti roda ban, mesin, jok, dll. Mobil sebagai objek yang merupakan gabungan dari objek yang lebih kecil dibentuk dengan membentuk hubungan antara objek-objek penyusunnya. Begitu juga dengan sebuah program. Objek besar dapat dibentuk dengan menggabungkan beberapa objek-objek dalam bahasa pemrograman. Objek-
objek tersebut berkomunikasi dengan saling mengirim pesan kepada objek lain. Selain itu juga menyediakan manfaat akan kebebasan pengembangan, meningkatkan kualitas, mempermudah pemeliharaan, mempertinggi kemampuan dalam modifikasi dan meningkatkan penggunaan kembali software. Konsep-konsep pemrograman berorientasi objek dalam Java secara umum sama dengan yang digunakan oleh bahasa-bahasa lain. Jadi kebanyakan konsep yang kita bahas juga terdapat dalam bahasa selain Java. Namun, terkadang terdapat perbedaanperbedaan kecil antara penerapan konsep-konsep tersebut dalam masing-masing bahasa. Perbedaan-perbedaan ini juga akan dijelaskan seiring penjelasan masingmasing konsep. Kelas merupakan inti dari pemograman java. Java itu sendiri merupakan pemograman yang mendukung dan mengimplementasikan konsep pemograman berorientasi objek sepenuhnya. 2.4 Basis Data Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Basis Data adalah sebuah penyimpanan data yang besar yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan departemen. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. Basis Data tidak lagi dipegang oleh satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada perusahaan. Basis Data itu sendiri tidak hanya memegang data operasional organisasi tetapi juga penggambaran dari data tersebut (Connolly & Begg, 2010). Basis data adalah kumpulan data store yang terintegrasi yang diatur dan di kontrol secara sentral. Sebuah basis data biasanya menyimpan ribuan class. Informasi yang disimpan termasuk class attribute dan relasi antar class. Basis data juga menyimpan informasi yang deksriptif seperti nama atribut, pemberian batasan suatu nilai, dan kontrol akses untuk data-data yang sensitif (Satzinger et all., 2009). Basis data juga diartikan sebagai sekumpulan file dikomputer yang saling terhubung. File file ini diatur sesuai kesamaan elemennya,
sehingga data yang diinginka dapat dicari secara mudah (Williams & Sawyer, 2007). Basis data adalah dua atau lebih simpanan data dengan elemen-elemen data penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu cara. Basis data dinyatakan dengan teknik-teknik formal dan manajemen basis data. Dari definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya (Iskandar & Rangkuti, 2008). Basis data adalah dua atau lebih simpanan data dengan elemen-elemen data penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu cara. Basis data dinyatakan dengan teknikteknik formal dan manajemen basis data (Abdillah, 2012). Dapat disimpulkan basis data adalah penyimpanan data yang terstruktur, terintegrasi dan saling berkaitan dengan elemen-elemen penghubungnya dan dapat di akses dengan berbagai cara, oleh karena itu basis data juga bisa didefinisikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sendiri dari catatan yang terintegrasi dan penggambaran dari data dikenal sebagai sistem katalog (atau kamus data atau metadata). Definisi data disini dibedakan dari program aplikasi, yang umumnya sama dengan pendekatan pengembangan modern perangkat lunak, dimana definisi internal dan eksternal dari sebuah objek dipisahkan. Salah satu keuntungan dari pendekatan tersebut adalah abstraksi data dimana kita dapat mengubah definisi internal dari sebuah objek tanpa mempengaruhi pengguna dari objek jika definisi eksternal objek tersebut tidak berubah. 2.5 Konseptual Perancangan Sistem UML (Unified Modelling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan -permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.Sebagai contoh. Alih – alih membawa planet bumi ke meja kita, kita mungkin akan membawa peta-peta tentang bagian bumi tertentu ke meja kita untuk kita pelajari lebih jauh.
Dalam hal ini, sasaran model sesungguhnya adalah abstraksi segaa sesuatu yang ada di planet bumi menjadi gambaran-gambaran yang lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Adapun
tujuan
pemodelan
(dalam
kerangka
pengembangan
sistem/perangkat lunak aplikasi) adalah serupa yang kita singgung di atas, yaitu sebagai sarana analisis, pemahaman, visualisasi dan komunikasi antara anggota tim pengembang (saat seorang analis/perancang perangkat lunak bekerja dalam tim yang beranggotakan beberapa/banyak anggota), serta sebagai sarana dokumentasi (yang bermanfaat untuk menelaah perilaku perangkat lunak secaara seksama serta bermanfaat untuk melakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang telah selesai dikembangkan) (Nugroho, 2010). 2.5.1 Use Case Diagram Use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan mengalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem. Jadi, dapat digambarkan dengan detail bagaimana suatu sistem meproses atau melakukan sesuati bagaimana cara actor menggunakan sistem, serta apa saja yang dapat dilakukan terhadap suatu sistem. Notasi yang digunakan dalam use case adalah persegi panjang yang merupakan system boundary, oval yang merupakan suatu proses, dan gambar orang yang berinteraksi dalam proses tersebut (Indarajani, 2011).
Tabel II.1: Simbol Use Case Diagram
2.5.2 Activity Diagram Activity Diagram digunakan untuk mengalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukan interaksi – interaksi diantara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya meimiliki kesamaan dengan statechart diagram. Dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, dimana
digambarkan hubungan antar suatu use case dengan use case lainnya (Indarajani, 2011). Tabel 2.2 : Simbol Activity Diagram
2.5.3 Sequence Diagram Sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek–objek berpatisipasi dalam bagian interaksi(particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urusan waktu. Sequence diagram merupakan peralatan untuk interaksiber komunikasi diagram. Sebuah interaksi desain antara objek atau sistem yang berpartisipasi dalam sebuah kolaborasi. Interaksi dijelaskan oleh pesan – pesan yang diletakan pada sebuah waktu atau lebih dari dua pesan yang akan dikirim pada saat yang sama. Interaksi merupakan peran komunikasi yang penting yang kenyataannya. Beberapa konsep dapat diterapkan pada konteks yang bervariasi. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek secara beraturan sesuai dengan waktu. Sequence diagram dapat digambarkan dalam beberapa level secara detail dan untuk tujuan yang berbeda pada beberapa langkah yang dikembangkan secara lifecycle. Ketika pesan dikirim pada sebuah objek akan meminta sebuah operasi dari objek. Nama pesan biasanya sesuai dengan operasi yang akan diminta. Seebuah pesan diterima, operasi yang telah diminta akan melaksanakan pesan tersebut. Pada beberapa tahap selama oeprasi yang dilakukan tersebut disebut sebagai aktivasi (Indarajani, 2011). Tabel 2.3 : Simbol Sequence Diagram
2.6 Software Pendukung Untuk membuat sistem informasi yang berbasis komputer tentunya memerlukan perangkat lunak yang berfungsi sebagai perangkat pendukung. Untuk itu, perangkat lunak pendukung yang penulis gunakan dalam perancangan sistem informasi pengelolaan data tamu dan pengunjung ini adalah MySQL dan menggunakan bahasa pemrograman Java.
2.6.1 Java Java merupakan bahasa pemrograman yang terdiri dari compiler dan interpreter, compiler menerjemahkan kode sumber program java menjadi bytecode.
Untuk
menjalankan
bytecode
hasil
compiler
diperlukan
java
interpreter, sehingga menjadikan java dapat dijalankan di berbagai platform. (Bambang Hariyanto, 2014). 2.6.2 MySQL Database MySQL (Muharam, 2011) merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungn Linux, kepopuleran ini karena ditunjang performansi query dari database-nya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah. MySQL telah tersedia juga di lingkungan windows, software MySQL di lingkungan windows dipasang pada direktori c:\mysql\bin adalah direktori yang berisi daftar modul executable dari software MqSQL, PHP untuk windows secara default telah mendukung MySQL. 2.6.3 Enterprise Architecture Enterprise Architecture merupakan satu set spesifikasi model bisnis dan TI yang merefleksikan
integrasi
enterprise
dan
kebutuhan
standarisasi.
Enterprise
Architecture mendefinisikan konteks integrasi bisnis data, proses organisasi, teknologi, dan menyelaraskan sembur daya enterprise meliputi arsitektur bisnis dan arsitektur sistem informasi. Enterprise Architecture menyediakan pendekatan sistematis untuk mengelola aset sistem dan informasi serta mengarahkan strategis bisnis. Enterprise Architecture mendukung pengambilan keputusan strategis dengan membantu mengelola perubahan, menelusuri dampak perubahan organisasi dan bisnis terhadap sistem.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Analisis Analisa
terhadap
suatu
sistem
sangat
diperlukan
untuk
mengetahui kegiatankegiatan yang sedang berjalan dalam suatu sistem. Tujuan mengetahui kegiatankegiatan tersebut adalah untuk memahami
dan
mengerti
jalannya
sistem
serta
hambatan-
hambatan yang terdapat dalam sistem tersebut. Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dan bagaimana aliran dokumen yang sedang berjalan yang akan digambarkan dalam bentuk analisis pengkodean, analisis kebutuhan fungsional, analisis kebutuhan nonfungsional dan analisis pengguna. 3.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan Prosedur merupakan langkah-langkah yang di lakukan oleh sistem sehingga dapat memberikan hasil berupa laporan. Di bawah ini adalah prosedur
sistem
yang
sedang
berjalan
yang
di
sajikan
dalam
bentuk
FlowMap, Diagram Konteks dan DFD (Data Flow Diagram). 3.1.1.1 Flow Map FlowMap pergerakan
proses
menggambarkan Sistem
diantara
arus
Informasi
merupakan dari
dan
unit
diagram kerja
dokumen,
kegiatan
alir yang
aliran
operasi
yang
menggambarkan
berbeda-beda, data
yang
fisik,
sekaligus
entitas-entitas
berhubungan
dengan
Sistem Informasi.
Penulis mencoba menggambarkan pergerakan proses Penggajian Pegawai dalam bentuk flowmap. Even list 1.
Pegawai memberikan data pegawai kepada bagian keuangan
2.
Dibagian
keuangan,
data
pegawai
dicatat
kedalam
buku
tentang
data pegawai 3.
Lalu
bagian
rangkap
keuangan
yang
membuat
data
rekap
didalamnya
data
pegawai
berdasarkan
sebanyak
dokumen
2
data
pegawai yang sudah di catat 4.
Satu
rangkap
data
pegawai
satu
rangkap
lagi
dijadikan
di
arsipkan
data
untuk
dibagian proses
keuangan
dan
pembuatan
slip
gaji 5.
Bagian keuangan membuat slip gaji sebanyak 2 rangkap
6.
Kemudian
2
rangkap
slip
gaji
tersebut
diserahkan
rangkap
slip
kepada
pimpinan untuk disahkan 7.
Setelah
slip
gaji
disahkan,
lalu
2
gaji
pegawai
diserahkan kembali kebagian keuangan 8.
Satu
rangkap
gaji
dan
laporan gaji
satu
slip
gaji
rangkap
diberikan lagi
kepada
dijadikan
pegawai bahan
sebagai untuk
bukti
membuat
9.
Laporan diarsipkan pimpinan.
gaji di
pegawai bagian
dibuat keuangan
sebanyak dan
satu
2
rangkap, lagi
satu
diberikan
untuk kepada
Gambar 3.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan
3.2 Perancangan 3.2.1 Perancangan Database 3.2.1.1 ERD Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional. Diagram untuk menggambarkan model EntityRelationship ini disebut Entity-Relationship Diagram, ER-Diagram, atau ERD.
Gambar 3.2 ERD
3.2.1.2 ERD ke LRS Transformasi merupakan perubahan bentuk dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam pembahasan, kita rubah bentuk menjadi basis data fisik yang kita gunakan untuk membangun suatu data, yakni ERD (Entity-Relationship Diagram) ditransformasikan dalam bentuk tabel yang komponen utama pembentukan basis data. Atribut yang terdapat pada masing-masing dinyatakan sebagai field atau kolom dari tabel yang sesuai.
Gambar 3.3 ERD KE LRS
3.2.1.3 LRS LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur recordrecord pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas.
Gambar 3.4 LRS 3.2.1.4 Spesifikasi Basis Data Berikut adalah tabel – tabel yang diperlukan untuk membuat aplikasi penerimaan karyawan. 1. Karyawan
Menjelaskan isi dari table karyawan diantaranya : Fungsi : Menampung data karyawan File Name : Karyawan Content : Data Karyawan Primary key : NIP Tabel 3.1 Karyawan
2. Gaji Menjelaskan isi dari table gaji diantaranya : Fungsi : Menampung data gaji File Name : Gaji Content : Data Gaji
Primary Key : no_slip Tabel 3.2 Gaji
3. Golongan Menjelaskan isi dari tabel golongan diantaranya : Fungsi : Menampung data golongan File Name : Golongan Content : Data Golongan Primary Key : kode_gol
Tabel 3.3 Golongan
4. Jabatan Menjelaskan isi dari tabel jabatan diantaranya : Fungsi : Menampung data jabatan File Name : Jabatan Content : Data Jabatan Primary Key : kode_jab Tabel 3.4 Jabatan
5. Absensi Menjelaskan isi dari tabel absensi diantaranya : Fungsi : Menampung data absensi File Name : Absensi Content : Data Absensi
Primary Key : kode_absensi Tabel 3.5 Absensi
3.2.2
Perancangan Aplikasi
3.2.2.1 Use Case Diagram Dalam pemodelan dengan menggunakan UML, semua perilaku dimodelkan sebagai use case yang mungkin dispesifikasikan mandiri dari realisasinya. Use case mendeskripsikan kumpulan urutan (sequence) dimana setiap urutan menjelaskan interaksi sistem dengan sesuatu diluar sistem (sering dinamakan actor). Use case menampilkan spesifikasi fungsional yang diharapkan dari sistem/perangkat lunak yang kelak akan kita kembangkan. Use case sangat penting dimanfaatkan untuk menangkap seluruh kebutuhan dan harapan pengguna (user needs and expectation).
Gambar 3.5 Use Case Penggajian
Deskripsi dari use case yang digambarkan diatas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.6 Deskripsi Use Case Diagram Aktor
Nama Use Case
Personalia
Login
Deskripsi Use Case Use Case ini berfungsi untuk verifikasi data login
Personalia
Entri Jabatan
Use Case ini berfungsi untuk melakukan pengelolaan dalam tambah, edit dan hapus
Personalia
Entri Karyawan
jabatan. Use Case ini berfungsi untuk melakukan pengelolaan dalam tambah, edit dan hapus
Personalia
Entri Golongan
karyawan. Use Case ini berfungsi untuk melakukan pengelolaan dalam tambah, edit dan hapus
Keuangan
Entri Gaji
golongan. Use Case ini berfungsi untuk melakukan pengelolaan dalam tambah, edit dan hapus
Keuangan
Lihat Absensi
gaji. Use Case ini berfungsi untuk melihat data
Pimpinan
Lihat Laporan Gaji
absensi Use Case ini berfungsi untuk melihat data Laporan Gaji
3.2.2.2 Sequence Diagram Sequence Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikasn komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suaatu tugas atau aksi tertentu. Bagian paling atas dari diagram menjadi titik awal dan waktu berjalan ke bawah sampai dengan bagian dasar dari diagram garis vertical (life line), dilekatkan pada setiap obyek atau actor. Kemudian life line
tersebut digambarkan menjadi kotak ketika obyek ,elakukan suatu operasi, kotak tersebut disebut activation. Obyek dikatakan mempunyai life activation pada saat tersebut.
Gambar 3.6 Sequence Diagram Golongan
Gambar 3.7 Sequence Diagram Jabatan
Gambar 3.8 Sequence Diagram Karyawan
Gambar 3.9 Sequence Diagram Absensi
Gambar 3.10 Sequence Diagram Gaji
3.2.2.3 Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana berakhir.
Gambar 3.11 Activity Diagram Absensi
Gambar 3.12 Activity Diagram Tambah Data Karyawan dan Absensi
Gambar 3.13 Activity Diagram Gaji
3.2.2.4 Class Diagram Class Diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paketpaket di dalam sistem. Class Diagram memberikan gambaran sistem secara statis san relasi antar mereka. Biasanya, beberapa class diagram untuk sistem tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelals-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapat gambaran lengkap terhadap sistem yang dibangun.
Gambar 3.14 Class Diagram
3.2.2.4 User Interface Struktur Tampilan
Gambar 3.15 Struktur Tampilan
1. Halaman Login Perancangan login merupakan tampilan pertama kali muncul ketika program
aplikasi
penggajian
pertama
kali
dijalankan. Aplikasi
Login ini dirancang untuk pengamanan setiap aplikasi. Berikut tampilan perancangan Login.
Gambar 3.15 Rancangan Halaman Login
2. Halaman Menu Utama Halaman ini yang pertama akan dituju oleh user ketika login. Disini juga user dapat melihat menu utama.
Gambar 3.16 Rancangan Menu Utama
3. Halaman Data Pegawai Perancangan form data pegawai merupakan rancangan yang dibuat untuk melakukan proses penginputan data pegawai. Berikut adalah rancangan form data pegawai.
Gambar 3.17 Rancangan Form Pegawai
4. Halaman Form Gaji Pegawai Perancangan form gaji pegawai merupakan rancangan yang dibuat untuk melakukan proses penghitungan gaji pegawai. Berikut adalah rancangan form gaji pegawai.
Gambar 3.18 Rancangan Form Gaji Pegawai
5. Tampilan Form Golongan Perancangan
form
golongan
dibuat
untuk
golongan yang ada. Berikut perancangannya.
Gambar 3.19 Rancangan Form Golongan
mengetahui
daftar
6. Tampilan Form Jabatan
Gambar 3.20 Rancangan Form Jabatan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi 4.1.1 Tampilan Halaman a. Halaman Login Sebelum masuk ke halaman menu utama, users diharuskan mengisi terlebih dahulu form login. Apabila username dan password yang kita input salah maka users tidak dapat melakukan proses login dan masuk ke menu utama. Apabila user dan password yang kita input benar, maka kita akan dapat masuk ke menu utama. Secara default username dan password adalah admin.
Gambar 4.1 Halaman Login
b. Halaman Utama Setelah user berhasil masuk akan di suguhkan halaman utama dan terdapat tulisan selamat datang. Menu yang muncul akan disesuaikan oleh level user.
Gambar 4.2 Halaman Utama
c. Form Data Pegawai Pada form data pegawai, user dapat melihat tabel daftar pegawai. User juga dapat mengelola data, seperti tambah, hapus, update, dan cetak.
Gambar 4.3 Form Data Pegawai
d. Form Gaji Pegawai Pada form gaji pegawai, user dapat melihat tabel daftar gaji pegawai. User juga dapat mengelola data, seperti tambah, hapus, update, dan cetak.
e. Form Jabatan Sama seperti pada form yang lain, users akan melihat data jabatan disini, dan dapat mengolah data seperti tambah, hapus, dan cari.
f. Form Golongan Sama seperti pada form yang lain, users akan melihat data golongan disini, dan dapat mengolah data seperti tambah, hapus, dan cari.
4.2 Pengujian 4.2.1 Metode Pengujian Proses pengujian adalah proses mencoba aplikasi yang sudah dibangun untuk menemukan adanya error pada aplikasi. Penulis menggunakan metode pengujian Black Box Testing. yang berfokus pada persyaratan untuk memverifikasi dan memvalidasi persyaratan fungsionalitasperangkat lunak. Pengujian ini akan menentukan sejauh mana sistem dapat memenuhi keinginan user.
4.2.2 Prosedur Pengujian Pengujian Yang dilakukan adalah pengujian black box(black box setting), black box setting terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan prosedur yang diinginkan.
BAB V PENUTUP Aplikasi Penggajian karyawan yang telah dibuat menghasilkan aplikasi yang dapat membantu dalam perhitungan gaji pegawai yang ada di pengadilan negeri tangerang dan dapat dikembangkan dengan mudah oleh programmer lain. Aplikasi yang telah dibuat ini diharapkan dapat memudahkan perhitungan gaji pegawai dan memudahkan programmer untuk mengembangkan aplikasi ini untuk jadi lebih baik lagi.