Mengapa Fe Diberikan Pada Fase Rehabilitasi ?
Pada penatalaksanaan anak gizi buruk, diberikan suplementasi zat gizi pada hari pertama fase stabilisasi hingga fase rehabilitasi. Suplementasi ditujukan tidak hanya untuk memperbaiki anemia, namun juga untuk meningkatkan status imunitas dan fungsi fisiologis tubuh lainnya. Akan tetapi, hanya suplementasi Fe yang tidak diberikan pada fase stabilisasi dan transisi. Fe diberikan pada fase rehabilitasi ketika ket ika berat badan bayi atau anak sudah mulai
naik, atau penyakit infeksi sudah mulai membaik . Hal tersebut berkaitan dengan efek suplementasi Fe yang akan memperburuk tingkat infeksi (WHO, 2013). Fe berfungsi sebagai nutrisi nutris i yang penting dalam metabolisme manusia dan mikroorganisme baik pathogen, bakteri, jamur, dan protozoa untuk pertumbuhan dan poliferasi sel . sel . Sebagai strategi pertahanan, host atau penderita infeksi telah mengembangkan mekanisme untuk mengurangi ketersediaan Fe yang dapat digunakan untuk perkembangbiakan pathogen . Fe memainkan peran penting dalam fungsi kekebalan tubuh manusia dengan meningkatkan aktivasi limfosit dan proliferasi sel. Namun apabila kelebihan Fe, dapat melemahkan efek tersebut dan menghambat neutrophil fagositosis dan proliferasi (Cherayil, 2011). Homeostasis Fe dijaga melalui regulasi absorbsi pada usus duabelas jari dan perombakan cadangan Fe. Dalam konsisi normal, Fe tidak tersedia secara langsung untuk digunakan oleh host agar tidak digunakan oleh pathogen. Sekitar 75% dari Fe host terdapat di Hb eritrosit, dan sisanya disimpan dalam intraseluler sebgai ferritin atau terikat pada protein ekstraseluler seperti transferrin (Cherayil, 2011). Infeksi dan inflamasi mengubah homeostasis Fe melalui mekanisme imun yang akan membatasi suplai Fe yang tersedia. Sitokin merangsang hepcidin protein fase akut untuk menekan penyerapan Fe, yang disertai peningkatan cadangan Fe pada retikuloendotelial.
Strategi ini berfungsi sebagai pertahanan yang efektif terhadap pathogen, dan suplementasi Fe selama infeksi akan menghalangi strategi pelindung tersebut (Cherayil, 2011). Oleh karena itu suplementasi Fe diberikan pada fase rehabilitasi. Perlu koordinasi dengan tenaga medis lain mengenai suplementasi Fe. Penatalaksanaan dietetic adalah memberikan asupan makanan dan minuman sesuai dengan kebutuhan gizi dan kondisi bayi dan anak gizi malnutrisi. Pemberian makanan pada fase stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi menggunakan formula F75, F100, F135 yang mengandung mineral mix sebagai tambahan sumber asupan mikronutrien. Kandungan formula tersebut tidak mengandung Fe. Saat memasuki fase rehabilitasi, bayi >6bulan – 2 tahun telah mendapat makanan tambahan ASI (MPASI) dan >2 tahun telah mengonsumsi makanan lokal sehingga pemilihan bahan makanan sangat diperhatikan untuk mencukupi makro dan mikronutrien yang dibutuhkan untuk tumbuh kejar dan memperbaiki kondisi medis termasuk anemia (Kemenkes, 2011).
1.
Cherayil, Bobby J. The role of iron in the immune respone to bacterial infection. Immunol Res. 2011 May ; 50(1): 1 – 9.
2.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Petunjuk Penatalaksanaan Anak Gizi Buruk. Jakarta : Departemen Kesehatan.
3.
World Health Organization. 2013. Guideline Updates on the Management of Severe Acute Malnutrition in Infants and Children. Switzerland : WHO Press