Memahami Kebutuhan Kebut ebutuh uhan an Kredit Kredit edit
Divisi Pendidikan dan Pelatihan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pebruari 2011 1
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti materi ini diharapkan:
Peserta
memahami cara-cara menghitung kebutuhan kredit calon debitur. Peserta mampu menghitung kebutuhan kredit yang sesuai dengan penggunaan laba usaha (free cash flow). Peserta mampu menghitung kebutuhan kredit sesuai sifat dan jenis usaha.
3
Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan
Penggunaan
Kredit Modal Kerja Kredit yang penggunaannya untuk membiayai aset lancar (aktiva lancar) produktif. Kredit Investasi penggunaanya untuk membiayai aset tetap Kredit yang penggunaanya (aktiva tetap) produktif. Kredit Konsumsi penggunaannya Kredit yang penggunaannya
untuk keperluan konsumsi
4
AKTIVA
AKTIV A
= KEWAJIBAN + EKUITAS
KEW AJIB AN
Kred Kredit it Modal Modal Kerj Kerja a LANCAR
Kred Kredit it Inves Investas tasii EKUIT AS
TET AP
MOD AL SETOR SALDO LAB A
KREDIT MODAL KERJA (KMK)
KREDIT MODAL KERJA (KMK)
Diperlukan
Modal kerja sementara adalah modal kerja yang diperlukan perusahaan untuk membiayai kebutuhan jangka pendek.
Modal kerja permanen adalah modal kerja untuk mendukung operasi perusahaan karena tertanamnya kas dalam piutang dagang dan persediaan barang.
untuk membiayai operasional perusahaan yang berhubungan dgn pengadaan barang maupun proses produksi sampai barang tersebut terjual.
7
K redit
Modal K erja
Faktor
yang harus diperhatikan untuk menghitung kebutuhan kredit modal kerja : - Pertumbuhan penjualan - Komposisi HPP - Days of Receivable (DOR) - Days of Inventory (DOI) - Days of Payable (DOP) - Kas yang tersedia periode sebelumnya dan
kebutuhan kas minimum
8
K redit
Modal K erja
Agar
pemberian KMK dapat menggunakan pendekatan yang tepat, maka pemberiannya dikelompokkan sesuai parameter: 1. Kemampuan menghasilkan laba usaha ( free cash flow) 2. Cara menggunakan laba usaha
9
K redit
Modal K erja Penggunaan
Laba Usaha
(F ree Cash F low ) FCF
= Laba bersih + Penyusutan/amortisasi - Prive/Deviden Kegiatan
FCF
usaha pokok - Aktiva Lancar - Aktiva Tetap
Aset
tumbuh secara signifikan
Aset
FCF
Digunakan
diluar usaha pokok
tidak tumbuh secara signifikan 10
K redit
Modal K erja
Pendekatan Perhitungan Kebutuhan KMK
1. 2.
Working Capital Turn Over (WCTO)
Spreadsheet Net Trading Asset (NTA)
11
K redit
Modal K erja
1. Working Capital Turn Over (WCTO) Perhitungan
kebutuhan kredit ini didasarkan pada siklus usaha dengan memperhatikan hal-hal sbb:
Pertumbuhan
penjualan : - Past Performance -Sales Contract : HPP + SGA OPE : Aktiva lancar - Hutang Lancar NWC : penjumlahan antara DOR dan DOI WCTO Proyeksi Hutang Dagang : ( DOP x Proyeksi HPP) ---------------------------------------------
Periode 12
K redit
WCTO
Modal K erja
Kebutuhan
Modal Kerja :
WCTO
x OPE x Proyeksi Penjualan
= xxx
Periode - Net Working Capital (NWC) (excl kas min) = xxx - Kekurangan Modal Kerja = xxx - Hutang Dagang (proyeksi) = xxx - Kebutuhan Kredit Modal Kerja (KMK)
= xxx
WCTO
menghitung kebutuhan total, bila suplesi harus dikurangi kredit modal kerja yang telah dinikmati. 13
K redit
Modal K erja
2. Spreadsheet
Merupakan penyederhanaan pos-pos dalam Neraca dan laporan Laba/Rugi untuk disesuaikan dengan tujuan analisis.
Didasarkan
Perbedaan
pada selisih kenaikan piutang dagang dan persediaan dengan kenaikan hutang dagang dan kas dengan metode W CTO, dalam spreadsheet hanya memperhitungkan perubahan modal kerja, sehingga hasil perhitungannya hanya berupa tambahan kebutuhan KMK
14
K redit
Spreadsheet
Modal K erja
Mau apa ke depan?
Berapa keuntungan operasional ?
Penjualan naik berapa? Berapa HPP nya? TPC investasi berapa?
GOCG
berapa
Berapa persediaan yang di rencanakan? Berapa piutang yang akan t erbentuk? Bisakah menambah hutang pada supllier?
1
Penggunaan Dana SATU PERIODE
AWAL 2
Sumber Dana
Sumber Dana
3
4
AKHIR Penggunaan Dana
5
Dari mana sumber pembiayaan? Tersediakah kas Keharusan Share Dana Sendiri
Hutang Bank KMK/KI
Operasional
(L/R)
Usaha
Digunakan Untuk Apa ? Pembayaran Angsuran KI Menurunkan BD KMK Menambah Kas
K redit
Spreadsheet
Modal K erja
Rumus : - Delta Piutang Dagang
= xxx
- Delta Persediaan
= xxx + = xxx
- Delta Hutang Dagang - Perubahan Modal Kerja
= xxx = xxx
- Kas periode lalu - Kebutuhan kas minimum
Tambahan KMK
= xxx = xxx
16
K redit
Modal K erja
3. Net Trading Assets (NTA)
Cocok untuk usaha yang bersifat musiman : Pertanian/Dagang hasil pertanian
Perhatikan
season : ± High Season ± Low/Normal Season Penetapan Proyeksi Penjualan
17
K redit
NTA
Modal K erja
Pendekatan
Assets/Base W ork i ng Capi tal Net Trad i ng A Net al Need
- Piutang Dagang
= xxx
- Persediaan
= xxx + = xxx
- Hutang Dagang
= xxx
- Kewajiban yg masih harus dibayar
= xxx
Net Trading Assets / MKD
= xxx
18
K redit
Modal K erja
K M K D
Rumus perhitungan K redit Modal K erja Dasar (K MK D)
(1 SDS%) x NTA (Normal) x
Proyeksi Penjualan Penjualan
Untuk menghitung kebutuhan modal kerja musiman dilakukan dengan mengurangi NTA pada titik tinggi dengan NTA pada titik rendah/normal
19
K redit
Modal K erja
K M K M
Rumus perhitungan K redit Modal K erja Musiman (K MK M)
Proyeksi Penjualan (1 SDS%) x NTA (Tinggi - Normal) x Penjualan
K eterangan
:
SDS = Sharing Dana Sendiri ( minimal 30% )
20
K redit
Modal K erja
Pendekatan Perhitungan Kebutuhan KMK
Max CO Tetap Max CO Menurun 21
K redit
Modal K erja
22
K redit
Modal K erja
1. Bank dapat melakukan pembiayaan kepada debitur dengan cara Refinancing terhadap modal kerja debitur yang tercermin pada Piutang, Persediaan, Uang muka. 2. Refinancing modal kerja mempunyai tingkat kepastian pengembalian yang lebih tinggi dari pada pembiayaan terhadap pertumbuhan, karena didasarkan atas free cash flow yang sudah ada dan tidak pada proyeksi.
23
K redit
3.
Modal K erja
Pendekatan
perhitungan kredit dalam rangka dilakukan dengan metode Ref i nanci ng perhitungan Repayment Capaci ty.
4. Konsep
Refinancing dapat berikan untuk kredit modal kerja Mak. Co menurun melalui pendekatan RPC maupun untuk kredit dengan Mak. Co tetap
24
K redit
Modal K erja
Rumus perhitungan RPC untuk kredit Mak. Co menurun 1 1(1 + R)n Jumlah Kredit
RPC
= RPC x
R
= Maks. 75% x (Laba Bersih + Biaya Penyusutan Biaya Pribadi/Prive/Deviden)
R
= Suku bunga per bulan
N
= Jangka waktu kredit dalam bulan 25
K redit
Modal K erja
Refinancing untuk kredit dengan Mak. Co tetap (Plafond Tetap)
Besarnya
kredit yang dapat diberikan dihitung berdasarkan equitas yang tertanam dalam modal kerja, dengan ketentuan sharing dana sendiri (S DS) debitur minimal 70% dengan rumus:
NWC (Aktiva Lancar Hutang Lancar) x 30%
26
K redit
Modal K erja
PERHITUNGAN K MK SESUAI SIF AT BISNIS DAN JENIS USAHA
KMKE (Plafond
Kredit
KMK
KMK Konstruksi
& Transaksional)
Modal Kerja Impor (KMKI)
Lokal
27
K redit
Modal K erja
KMKE (plafond)
Rumus:
OPE x 70 % x TE x PU Penjualan Keterangan :
OPE
: HPP + Biaya Penjualan, Umum dan Adm. Penjualan : Penjualan dalam satu periode TE : Target Ekspor perperiode PU : Perputaran usaha dalam satu periode
28
K redit
Modal K erja
KMKE (transaksional)
Rumus: OPE
X 70% X Outstanding Sight L/C Penjualan ----------------- atau -----------------OPE X 70% X Sales Contract Penjualan
OPE/Penjualan
dapat dalam bentuk prosentase 29
K redit
Modal K erja
Kredit Modal Kerja Impor (KMKI)
Rumus: WCTO X HPP (i) X Proyeksi Periode
Keterangan: ±
WCT O (i) : Perputaran MK khusus untuk barang impor
±
HPP (i) : HPP khusus untuk barang impor
±
Proyeksi : Proyeksi penjualan/produksi
±
Periode : Untuk 1 tahun = 360 hari
30
K redit
Modal K erja
KMK Lokal Total Kebutuhan KMK
(Kebutuhan KMKE + KMKI)
31
KMK Konstruksi Kredit
modal kerja untuk membiayai kebutuhan modal kerja kontraktor yang memperoleh kontrak pengadaan atau penyelesaian suatu proyek Dapat
diberikan dengan 2 (dua) cara, yaitu :
a. KMK Transaksional b. KMK Plafond
a.
KMK Transaksional ; pemberian KMK berdasarkan proyek yang dibiayai dan harus lunas sebelum masa pemeliharaan KMKK Transaksional
b.
didasarkan pada S PK
KMK Plafond ; KMK yang diberikan untuk Kontraktor yang mengerjakan beberapa proyek (sesuai core busi ness-nya) dalam satu periode, serta bersifat rutin KMKK Plafon
didasarkan pada Past Performance
K redit
Modal K erja
e. KMK Konstruksi
Rumus: ± Nilai ±
Proyek
PPN
= XXX = XXX = XXX
±
Estimasi Keuntungan
± Nilai
Proyek (net)
= XXX = XXX
34
K redit
Modal K erja
e. KMK Konstruksi KMK Konstruksi
yang dapat diberikan:
T (NP
P K ) ( % UM X NP )
Keterangan: ±
T = Termijn I & II atau termijn terbesar maksimal 65%
± NP
= Nilai Proyek (nilai awal/sisa nilai proyek)
±
P
= Pajak (PPN) sebesar 10%
±
K
= Keuntungan (biasanya 10%)
±
UM = Uang muka proyek (tergantung ketentuan umum kontrak)
35
K redit
Modal K erja
KMK Konstruksi ««.
Hal-hal yang perlu diperhatikan: ±
Kontrak Kerja tertulis dan sah (jika belum ada, dapat diganti sementara dgn Surat Keterangan/Pernyataan pemenang tender, Surat Penunjukan Pengerjaan Proyek dll)
±
Surat Pernyataan untuk menyerahkan asli Kontrak Kerja
±
Bonafiditas pemilik dan kontraktor
±
Pengalaman (Daftar Perolehan Pekerjaan), tenaga ahli, perlengkapan, ketersediaan BB untuk proyek, jadwal penyelesaian proyek
±
Kedudukan debitur (main atau sub). Jika sebagai sub kontraktor, dalam Kontrak Kerja harus memuat klausula bahwa pelaksanaan proyek dapat disub kontrakkan
36
K redit
Modal K erja
KMK K onstruksi .
Hal-hal yang perlu diperhatikan: ±
Surat keterangan dari pemilik/pemberi proyek atau Surat Permintaan dari debitur kepada pemilik/pemberi proyek untuk menyalurkan pembayaran termijn melalui rekening penampungan (escrow account) di BRI.
±
Penarikan dari escrow account harus seijin BRI. Klasula pembayaran termijn melalui escrow account harus dicantumkan dalam Perjanjian Kredit
±
Surat Kuasa dari debitur kepada BRI untuk menerima semua tagihan dari proyek tersebut
±
Surat Perintah (Standing Instruction) dari debitur kepada BRI untuk sewaktu-waktu dapat memindah bukukan dana dari escrow account untuk pembayaran bunga/angsuran
37
KREDIT INVESTASI K I
K redit
Investasi
K REDIT
INVESTASI
Ditujukan untuk pembiayaan aktiva tetap, umumnya jangka waktu > 1 tahun
Berdasarkan kegiatan khususnya dapat dibedakan: Investasi baru, peremajaan, rasionalisasi, perluasan, modernisasi, diversifikasi.
39
K redit
Investasi
Alternatif I
Awal periode
investasi dibiayai modal sendiri
Alternatif II
Seluruh periode dibiayai modal sendiri dan bank
Alternatif III
Awal periode dibiayai
bank setelah itu baru modal sendiri
Modal sendiri Kredit bank
40
K redit
Investasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan: ±
Ketersediaan SDS sangat berperan.
±
Jadwal pembayaran penghasilan proyek
±
SDS berupa f resh money atau pre investment.
±
Kesesuaian penarikan pelaksanaan investasi
±
Diperlukan kemampuan f orecasting tentang kondisi mendatang yang dapat berpengaruh terhadap proyek antara lain: proyek masuk akal, produk laku dijual, tersedianya manajemen yang handal
dapat
diatur
kredit
sesuai
dan
dari
rencana
41
K redit
Investasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan: ± ±
± ± ± ±
Perlu dianalisis juga kemungkinan pemberian fasilitas IDC Dalam hal TPC, perlu diteliti nilai kewajarannya dengan cara mencari data pembanding dan harus dinilai apakah semua komponen tersebut sangat penting dan perlu dibiayai Pembiayaan KI Bank (Inc.IDC) maks. 65% Apabila nilai tanah diperhitungkan sebagai TPC, maka harus dibalik nama menjadi an.debitur dan dokumen kepemilikan sah Setelah KI diberikan perlu dilakukan pengawasan penggunaan kredit dan pelaksanaan proyek secara terus menerus Kriteria Investasi (akan dibahas lebih lanjut di spreadsheet).
42
K redit
Investasi
Rumus perhitungan KI: KI
= TPC SDS
± KI
= Besarnya Kredit Investasi
± TPC
= Total Project Cost
±
= Sharing Dana Sendiri (Min. 35% TPC)
SDS
43
BANK
GARANSI
BANK
GARANSI (BG)
yang diberikan oleh bank untuk kepentingan nasabah, yang dimaksudkan memberikan jaminan untuk kepada penerima jaminan (pihak ketiga) bahwa bank akan memenuhi kewajiban nasabah kepada apabila penerima jaminan nasabah wanprestasi (tidak memenuhi kewajiban) kepada penerima jaminan , sesuai yang telah diperjanjikan. Jaminan
Bank Garansi
SYARAT PERMOHONAN G ARANSI
AG REEMENT
GU ARANTY
COLLATERAL APLICATION
BANK (ISSUER/GUARANTOR)
CONTRACT
NASABAH (ACCOUNT PARTY)
PIHAK KETIGA (BENEFICIARY) 46
Bank Garansi
PARA PIHAK YAN G TERLIBAT
1.GUARANTOR
Pihak yang MENJAMIN Pihak penerbit Guarantee, yang menjamin kepastian pembayaran kepada Beneficiary (Pihak Penerima Jaminan) atas permohonan Account Party (Pihak Yang Dijamin), sesuai dengan persyaratan dan kondisi GUARANTEE yang diterbitkan. Atau dapat pula disebut sebagai OBLIGOR atau ISSUER
2. ACCOUNT PARTY Pihak yang DIJAMIN Pemohon Guarantee, yang melakukan permohonan Guarantee kepada Guarantor atau, Atau dapat pula disebut sebagai APPLICANT. 3. BENEFICIARY Pihak yang TERJAMIN Pihak yang menerima Guarantee sebagai jaminan pembayaran dari pihak yang menebtkan GUARANTEE Atau dapat pula disebut sebagai GUARANTEE atau OBLIGIE 47
Bank Garansi
Jenis BG
yang umum di BRI
± BG keagenan/distributor produk tertentu ± BG
untuk proyek-proyek konstruksi, seperti: untuk tender, jaminan pelaksanaan, BG jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan.
48
Bank Garansi
BG untuk proyek konstruksi: ± T ender Guarantee ± ± ±
= 1 ± 3% dari nilai proyek Per fo rmance Guarantee = 1 ± 5% dari nilai proyek Adv.Payment Guarantee = 1 ± 20% dari nilai proyek Maintenance Guarantee = 1 ± 5% dari nilai proyek (catatan : kebutuhan BG tersebut fleksible tergantung prosentase rata-rata kebutuhan BG sesuai SPP/SPK)
Dalam memberikan BG harus dilakukan evaluasi sebagaimana dalam pemberian kredit mengingat risikonya.
BG dapat diberikan dalam bentuk transaksional atau plafond.
49
KREDIT DENGAN AGUNAN KAS
K redit
dengan Agunan K as
Rumus besarnya bunga: i= ±
(RBT / (100% - RR) + spread
Keterangan: : rata-rata suku bunga tertimbang agunan kas RBT : suku bunga kredit i : Reserve Requirement Nasional RR (dihitung sebesar 5% ) Spread : spread yang diinginkan
51
K redit
dengan Agunan K as
Catatan: ±
Rumus di atas hanya berlaku jika agunan kas dan fasilitas kredit yang diberikan dalam currency yang sama
±
Besarnya agunan kas tercantum dalam warkat
±
Apabila agunan kas tidak dapat lagi menutup kewajibannya, Kanca diberi waktu 7 hari untuk menegosiasi agar debitur membayar, apabila setelah 7 hari debitur tidak membayar agunan kas harus dicairkan
adalah
nominal
yang
52
K redit
dengan Agunan K as
Kredit Langsung / ± Kredit
Direct
dengan bunga yang dibayar bulanan:
M=D
1 (i/4)
Keterangan: ± ± ± ±
M : maksimum kredit D : besarnya agunan kas I : suku bunga kredit / th yg dikenakan I/4 : kalau menunggak 3 bln, agunan kas dicairkan
53
K redit
dengan Agunan K as
Bunga per-bulan flat:
i(n+1) F
= 24 n
Bunga efektif yang harus diterima BRI:
iX n B
(2p a(n-1)
= 24 54
K redit
dengan Agunan K as
Kredit Kontinjen ±
Maksimum kredit yang dapat diberikan:
M = D ( 1 i/2)
Keterangan: ±
M
±
D : besarnya agunan kas, mrpk. jml. nominal yg tercantum dalam warkat
±
i/2 : tergantung lamanya jk.waktu kredit
: bunga agunan kas
55