REFERAT HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS / ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME
Pembimbing:
dr. Ade Netra Kartika, Sp.PD
Disusun oleh:
Ma!a"a A#i# 1210.221.056
KEPANITERAAN KEPANITERAAN K$INIK I$MU PENY P ENYA AKIT DA$AM RS M. RID%AN MEURAKSA &AKARTA
'()*
1
Da+tar Ii Kata Pe"-a"tar
i
A I Pe"da!a"
)
A II Epide0i1!1-i da" Eti1!1-i II.). Epide0i1!1-i
'
II.'. Eti1!1-i
2
A III Pat1+ii1!1-i/Pat1-e"ei Pat1+ii1!1-i/Pat1-e"ei III.). Sik! Se! HIV
3
III.'. Pat1+ii1!1-i/Pat1-e"ei
4
III.2. Pe"!ara" HIV
4
A IV Ma"i+etai K!i"i IV.). 5e6a!a K!i"i
7
IV.'. Pe0erikaa" Fiik
7
A V Dia-"1i da" Pe"ata!aka"aa" V.). Dia-"1i
8
V.'. Pe"ata!aka"aa" V.2. Pr1-"1i A VI Kei0p!a"
)( )4 )7
2
KATA PEN5ANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa saya uapkan a !as rahma! dan karunia"ya sehingga re#era! dengan judul $ Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome% ini. Pada kesempa!an yang sama saya juga ingin ber!erimakasih kepada dr. &de "e!ra 'ar!ika( )p.PD. a!as saran dan bimbingannya dalam menulis re#era! ini. *e#era! $ Human Syndrome%
Immunodeficiency
Virus/Acquired
Immunodeficiency
berisi penge!ahuan+penge!ahuan dasar mengenai in#eksi
,-/&-D) seper!i
epidemiologi(
e!iologi(
pa!o#isiologi(
pa!ogenesis(
mani#es!asi klinis( !a!alaksana dan prognosisnya. *e#era! ini memang masih jauh dari sempurna( namun diharapkan dapa! berman#aa! bagi pembaanya.
akar!a( 11 &gus!us 201
Penulis(
3
A I PENDAHU$UAN
I.). $ATAR E$AKAN5
Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome ,-/&-D)3 adalah in#eksi yang memba4a masalah besar bagi negara+ negara di seluruh dunia !ermasuk -ndonesia. aporan mengenai in#eksi ,-/&-D) !elah da!ang dari seluruh negara di dunia( sehingga !idak ada sa!u negarapun yang bebas dari masalah ,-/&-D) ini. Pada !ahun 2005 diperkirakan hampir 0 ju!a orang hidup dengan ,- dan lebih dari 25 ju!a orang meninggal akiba! &-D). Dengan perkembangan penyaki! yang sedemikian pesa!nya &-D) !elah menjadi salah sa!u in#eksi menular pembunuh !erbesar di dunia. Pada saa! penyaki! ini per!ama kali di!emukan( ,-/&-D) merupakan sua!u onis ma!i bagi mereka yang !erin#eksi( namun sejak i!u !elah banyak perkembangan di bidang medis yang memberikan harapan hidup yang lebih baik bagi penderi!anya.
4
A II EPIDEMIO$O5I DAN ETIO$O5I
II.). EPIDEMIO$O5I
&-D) per!ama kali dilaporkan di &merika )erika! pada !ahun 1781 ke!ika dilaporkannya kasus pneumonia Pneumocystis carinii pada lima pria homoseksual yang sebelumnya seha! dan kasus )arkoma 'aposi pada 26 pria homoseksual lainnya yang juga sebelumnya seha! di "e4 9ork dan os &ngeles( &merika )erika!. Tidak lama kemudian penyaki! ini juga di!emukan pada pria dan 4ani!a pengguna jarum sun!ik dan penerima !rans#usi darah1. Di -ndonesia( kasus+kasus &-D) baru mulai di!emukan pada !ahun 1785( namun jumlahnya !idak banyak( kasus ,-/&-D) di -ndonesia per!ama kali dilaporkan seara resmi oleh Depar!emen 'eseha!an pada !ahun 178 pada seorang 4arga negara ;elanda di ;ali2. Te!api baru sejak !ahun 1777 kasus ,- mulai meningka! dan peningka!an !ajam jumlah kasus ini !erliha! pada para pengguna jarum sun!ik. Menuru! a!a!an hasil !emuan kasus oleh 'omisi Penanggulangan &-D) "asional 'P&"3( sejak 177 sampai 200 kasus ,-/&-D) !erus meningka!. Pada !ahun 177( jumlah pasien posi!i# ,-/&-D) yang di!emukan dan di!angani baru sebanyak orang. "amun pada 200 !emuan kasus ber!ambah 1.175 kasus. Pada 2005 ber!ambah 2.6<8 kasus( pada 2006 ber!ambah 2.8< kasus( dan a!a!an sampai Mare! 200 sudah ber!ambah 7 kasus. )ehingga seara kumula!i#( !emuan kasus di -ndonesia sudah sebanyak 8.788 orang < )eiring dengan penemuan kasus+kasus ini( di!emukan pula bah4a seki!ar 6(< persen merupakan penderi!a ,-/&-D) yang !er!ular karena memakai jarum sun!ik dan seki!ar persen merupakan penderi!a yang !er!ular oleh pasangannya yang seorang pemakai jarum sun!ik. umlah i!u diperkirakan
5
masih lebih !inggi lagi karena penderi!a ,-/&-D) biasanya !er!u!up sehingga suli! dide!eksi<.
II.'. ETIO$O5I
irus penyebab in#eksi &-D) per!ama kali diisolasi dari seorang pasien dengan lim#adenopa!i pada !ahun 178<. Te!api irus ini baru dipas!ikan sebagai agen penyebab &-D) pada !ahun 178. irus ini( yang merupakan sua!u irus *"& dari #amili re!roiridae dan sub#amili len!iirus ini kemudian dikenal sebagai Human Immunodeficiency Virus ,-3 1(2. &da dua jenis dari ,- yai!u ,-+1 dan ,-+2( dimana ,-+1 adalah penyebab in#eksi ,-/&-D) paling banyak di seluruh dunia. 'edua jenis irus ini di!ularkan seara =oonosis. ,-+1 diduga berasal dari spesies simpanse Pan troglodytes troglodytes dimana irus i!u !elah bereolusi selama ra!usan !ahun( sedangkan ,-+2 seara gene!ik lebih mirip simian immunodeficiency virus
)-3 yang
di!emukan
pada
kera
spesies
Cercocebus atys 2. Peneli!ian dengan mikroskop elek!ron menunjukkan bah4a irion ,- bers!ruk!ur ikosahedral dikelilingi oleh ujung+ujung lanip yang !erben!uk dari dua envelope pro!ein u!ama( gp120 yang !erle!ak eks!ernal dan gp1 !erle!ak !ransmembran2. Dalam pembungkus !erdapa! kapsid yang !erben!uk dari pro!ein irus p2. 'apsid ini berisi dua un!ai *"& ,- dimana !erdapa! gen+gen yang berisi in#ormasi yang diperlukan un!uk membua! pro!ein s!ruk!ur irus baru( menga!ur kemampuan irus un!uk mengin#eksi sel( memproduksi irus baru dan menyebabkan penyaki!.
6
5a09ar ) I!trai Strktr HIV
,-( seper!i re!roirus lainnya( menggunakan en=im reverse transcriptase un!uk mensin!esis D"& melalui *"&+nya sehingga dapa! melakukan replikasi.
7
A III PATOFISIO$O5I DAN PATO5ENESIS
III.). SIK$US SE$ HIV
)iklus *eplikasi ,- bermula dari penggabungan pro!ein gp120 pada resep!ornya di permukaan sel pejamu( yai!u molekul >D. )e!elah penggabungan !erjadi( gp120 mengalami perubahan kon#ormasi yang membua!nya dapa! bergabung dengan salah sa!u ko+resep!ornya. 'o+ resep!or u!ama un!uk ,-+1 adalah >>*5 dan >?>*.
2
Penggunaan salah sa!u a!au kedua ko+resep!or ini sanga! pen!ing dalam menen!ukan !ropisme sel dari irus. irus yang menggunakan ko+resep!or >>*5 disebu! ,- *5 sedangkan irus yang menggunakan ko+resep!or >?>* disebu! ,- ?.
5a09ar '. Sik! Rep!ikai HIV
8
)e!elah !erjadi penggabungan( *"& genom ,- !erbuka bungkusnya dan masuk ke dalam sel !arge!. En=im reverse transcriptase yang !erkandung dalam irus kemudian mengka!alisasi !ranskripsi balik dari *"& menjadi D"& un!ai ganda. 'emudian D"& ber!ranslokasi ke nukleus dimana dia berin!egrasi. )e!elah i!u !erjadilah ak!iasi sel pejamu sehingga D"& yang !erin!egrasi i!u men!ranskripsikan *"& genom dan m*"&. m*"& kemudian di!ranslasikan menjadi pro!ein+pro!ein ,-( yang kemudian bersama en=im dan *"& genom memben!uk par!ikel irus ,- baru di membrane plasma sel. Par!ikel ini kemudian berkembang keluar dari sel melalui bagian lipid bilayer dari sel pejamu( dimana par!ikel irus ini mendapa!kan pembungkus baru.
1
III.'. PATOFISIO$O5I/PATO5ENESIS
'arak!eris!ik in#eksi ,- adalah menurunnya kekebalan !ubuh yang sanga! signi#ikan yang disebabkan oleh menurunnya helper T cell seara progresi# kuan!i!a!i# dan kuali!a!i#. Helper T cell ini dapa! di!emukan pada permukaan molekul >D( yang merupakan resep!or u!ama ,-. ;ila jumlah >D berkurang( maka penderi!a ,- beresiko !inggi !erkena penyaki!+penyaki! in#eksi opor!unis!ik( !eru!ama in#eksi dan neoplasma.
1
@alaupun penderi!a yang !erin#eksi ,- !idak menunjukkan gejala klinis( !erjadi replikasi ,- sebanyak 10 par!ikel se!iap harinya. *eplikasi yang epa! ini diser!ai dengan mu!asi dan seleksi( sehingga munul ,- yang resis!en. )ebagian besar replikasi ,- !erjadi di kelenjar ge!ah bening( bukan di darah !epi. Dengan meningka!nya par!ikel ,- !erjadi juga kehanuran lim#osi! >D yang !inggi. Dengan demikian( mani#es!asi a4al in#eksi ,- adalah kerusakan mikro arsi!ek!ur #olikel kelenjar ge!ah bening dan in#eksi ,- yang luas di jaringan lim#oid.
2
9
III.2. PENU$ARAN HIV
,- di!ularkan melalui kon!ak seksual baik homoseksual maupun he!eroseksual( melalui darah dan produk darah ser!a dari ibu ke bayinya. ,- !idak menular melalui kon!ak kuli! maupun gigi!an serangga.
10
A IV MANIFESTASI K$INIS IV.). 5E&A$A K$INIS
-n#eksi ,- !idak akan langsung memberikan !anda a!au gejala !er!en!u( pada sebagian penderi!a dapa! !imbul in#eksi ,- aku! dengan !anda a!au gejala !idak khas seper!i demam( nyeri !elan( pembengkakan kelenjar ge!ah bening( ruam( diare( dan ba!uk. -n#eksi aku! ini !erjadi <+6 minggu se!elah in#eksi. )e!elah i!u( sebagian besar penderi!a dengan in#eksi ,- yang belum berkembang menjadi &-D) dapa! hidup !anpa memperliha!kan gejala selama 8+10 !ahun. )e!elah kekebalan !ubuh memburuk( gejala+gejala yang !ampak pada penderi!a &-D) biasanya seper!i penurunan bera! badan( demam !inggi berkepanjangan( rasa lemah( pembesaran kelenjar ge!ah bening( diare kronik( keringa! malam( saki! kepala( ba!uk kering dan gangguan pengliha!an. )elain i!u !imbul juga keluhan+keluhan yang disebabkan oleh in#eksi sekunder seper!i !uberkulosis( in#eksi jamur( herpes( bahkan kanker seper!i sarkoma kaposi( kanker seriks dan lim#oma 1(2. Pada anak+anak yang posi!i# mengidap ,- seringkali !idak dapa! !umbuh dan berkembang sebagaimana seharusnya. Mereka !idak dapa! menapai bera!
badan
normal(
dan
seringkali
!idak
mengalami
hamba!an
perkembangan men!al. )elain i!u mereka juga ren!an !erhadap in#eksi opor!unis!ik sebagaimana pengidap ,- de4asa.
IV.'. PEMERIKSAAN FISIK
Penderi!a &-D) biasanya da!ang dengan keluhan pada in#eksi sekundernya sehingga pemeriksaan #isik yang dapa! dilakukan !ergan!ung daripada in#eksi sekunder yang dikeluhkan dan in#eksi sekunder yang !erj adi biasanya berhubungan dengan penurunan daya !ahan !ubuh.
11
A V DIA5NOSIS DAN PENATA$AKSANAAN V.) DIA5NOSIS
Diagnosis pas!i in#eksi ,- adalah dengan pemeriksaan labora!orium. &da beberapa jenis pemeriksaan labora!orium yang dipakai un!uk memas!ikan diagnosis in#eksi ,-. 9ang per!ama adalah pemeriksaan serologik yang mende!eksi apakah !erdapa! an!ibodi !ubuh !erhadap ,- dan yang lain adalah pemeriksaan yang mende!eksi adanya irus dalam !ubuh. &da beberapa !eknik dari pemeriksaan serologi seper!i E-)& enyme! lin"ed immunosorbent assay#( aglu!inasi a!au dot!blot immunobinding assay 2
$ pemeriksaan ini biasanya digunakan sebagai penyaring. )edangkan de!eksi
irus dapa! dilakukan dengan isolasi dan biakan irus( de!eksi an!igen dan de!eksi ma!eri gene!ik dalam darah. @,A2 menganjurkan !iga s!ra!egi pemeriksaan an!ibodi !erhadap ,- yang ber!ujuan menyaring keadaan populasi dan keadaan pasien. 1. Pada )!ra!egi - hanya dilakukan sa!u kali pemeriksaan. ;ila hasil pemeriksaan reak!i#( maka dianggap sebagai kasus yang !erin#eksi ,- dan bila !idak reak!i# dianggap !idak !erin#eksi ,-. Bn!uk pemeriksaan ini harus dipakai reagensia dengan sensi!ii!as !inggi C773 2. Pada )!ra!egi -- dilakukan dua pemeriksaan bila jika serum pada pemeriksaan
per!ama
memberikan
hasil
reak!i#.
ika
pada
pemeriksaan per!ama hasilnya non+reak!i#( maka hasilnya dilaporkan nega!i#. ;ila hasil pemeriksaan kedua juga reak!i# maka dilaporkan sebagai posi!i# ,-. "amun jika pemeriksaan kedua non+reak!i#( maka pemeriksaan harus diulang dengan kedua me!ode( bila hasilnya !idak sama akan dilaporkan sebagai indeterminate$ Pada pemeriksaan s!ra!egi -- ini digunakan dua reagensia yang berbeda( pada pemeriksaan per!ama dipakai reagensia dengan sensi!ii!as !er!inggi sedangkan pada pemeriksaan kedua dipakai reagensia yang lebih
12
spesi#ik( selain i!u pemeriksaan kedua juga memakai jenis an!igen dan !eknik yang berbeda dari pemeriksaan per!ama. <. )!ra!egi --- menggunakan !iga pemeriksaan dan akan dilaporkan ,- posi!i#
bila
ke!iga
pemeriksaan
!ersebu!
reak!i#.
;ila
hasil
pemeriksaan !idak sama( maka akan dilaporkan sebagai equivocal a!au indeterminate pada pasien yang beresiko !inggi a!au memiliki ri4aya! pemaparan !erhadap ,- a!au non+reak!i# pada pasien yang !idak beresiko !er!ular ,-. Pada ke!iga pemeriksaan ini juga digunakan reagensia( an!igen dan !eknik yang berbeda. ika pemeriksaan penyaring dinya!akan reak!i# maka perlu dilakukan pemeriksaan un!uk mengkon#irmasi adanya in#eksi ,-( un!uk pemeriksaan ini yang paling sering dipakai adalah pemeriksaan @es!ern ;lo!.
V.'. PENATA$AKSANAAN
.2.1 PE"B"&&" A;&T &"T-*ET*A-*& )E;&&- TE*&P,- -n#eksi ,-/&-D) sampai saa! ini belum bisa disembuhkan. "amun sudah dikembangkan sua!u !erapi menggunakan beberapa oba! an!iirus yang !elah !erbuk!i e#ek!i# menunda morbidi!as dan mor!ali!as akiba! in#eksi ,-. Pena!alaksanaan !erapi in#eksi ,-/&-D) yang !ersedia sekarang ini !erdiri a!as pengoba!an un!uk menekan replikasi irus ,- dengan kombinasi oba!+ oba!an yang lebih dikenal sebagai oba! an!ire!roiral &*3( pengoba!an un!uk menga!asi penyaki! in#eksi dan kanker yang menyer!ai in#eksi ,-/&-D)( sejer!i jamur( !uberkulosis( hepa!i!is( !oksoplasma( sarkoma kaposi( lim#oma( kanker seriks( ser!a pengoba!an supor!i#( yai!u pemberian makanan yang bergi=i ser!a dukungan psikososial. Terapi &* !erdiri dari beberapa golongan oba! yai!u nucleoside reverse transcriptase inhibitor% nucleotide reverse transcriptase inhibitor% non! nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( dan inhibi!or pro!ease
1(2
.
13
&* dianjurkan kepada semua pasien yang !elah menunjukkan gejala yang !ermasuk dalam kri!eria diagnosis( &-D) a!au menunjukkan gejala yang sanga! bera!( !anpa meliha! jumlah lim#osi! >DF. Aba! ini juga dianjurkan pada pasien asimp!oma!ik dengan lim#osi! >DF kurang dari 200 sel/mm<. Pasien asimpo!ma!ik dengan lim#osi! >DF an!ara 200+<50 sel/mm < dapa! juga di!a4arkan !erapi( sedangkan pada pasien asimp!oma!ik dengan lim#osi! >DF lebih dari <50 sel/mm < dan viral load lebih dari 100.000 kopi/ml !erapi &* dapa! dimulai a!au di!unda. Te!api !erapi &* ini !idak dianjurkan pada pasien dengan lim#osi! >DF lebih dari <50 sel/mm < dan viral load kurang dari 100.000 kopi/ml 2. &* juga diberikan un!uk menegah penularan ,- dari ibu ke bayinya( karena e#ek!ii!as penularan ,- dari ibu ke bayi adalah sebesar 10+<0. Penularan !ersebu! !eru!ama !erjadi se4ak!u proses kelahiran( namun dapa! juga !erjadi melalui plasen!a se4ak!u kehamilan dan melalui air susu ibu. Bn!uk saa! ini @,A menganjurkan pemakaian kombinasi dari !iga oba! &*. Di -ndonesia( kombinasi yang digunakan adalah kombinasi =idoudin GD3/lamiudin3 dan neirapin "P3.
14
.2.2 A;&T &"T-*ET*A-*& 9&" ;E*ED&* D- -"DA"E)-& ;eriku! adalah nama oba! &* yang beredar di -ndonesia: Na0a Da-a"Duiral
Na0a
51!1"-a"
Sediaa"
D1i :per ari;
Ta9!et, ka"d"-a"<
' > ) ta9!et
5e"erik #id1=di" 2(( 0-,
)!air
Sta=di"
NRTI
:d*T;
!a0i=di" )3( 0Kap!< 2( 0-, *( 0-
Geri! ,iiral
?4( k-< ' > *( 0@4( k-< ' > 2( 0-
$a0i=di"
NRTI
:2TC;
Ta9!et )3( 0- $ar.
' > )3( 0-
Ora! )( 0-/0!
@3( k-< ' 0-/k-, '>/ari
Ta9!et '(( 0-
) > '(( 0- e!a0a )*
iramune
Ne=irapi"
NNRTI
:NVP;
ari, di!a"6tka" ' > '(( 0-
"eiral *e!roir
id1=di"
NRTI
Kap! )(( 0-
:DV, AT;
&doi &ir=id ideH
Dida"1i"
' > 2(( 0- ata ' > '3( 0- : d1i a!ter"ati+;
NRTI
:ddI;
Ta9!et k"Ba< )(( 0-
?4( k-< ' > '(( 0- ata ) > *(( 0@4( k-< ' > )'3 0- ata ) > '3( 0-
)!orin
E+a=ire"#
NNRTI
Kap! '(( 0-
) > 4(( 0-, 0a!a0
PI
Ta9!et '3( 0-
' > )'3( 0-
:EFV, EF;
"eleH
Ne!+i"a=ir :NFV;
iraep!
Ta9e! ) Da+tar ARV Ba"- 9eredar di I"d1"eia
Gidoudin adalah oba! &* per!ama yang memperliha!kan perbaikan klinis pada penggunaannya. Gidoudin yang dikenal juga sebagai > adalah !imidin analog sin!e!ik yang ak!i# mela4an ,-+1( ,-+2 ser!a ,T - dan --. )ejak diedarkannya oba! ini pada !ahun 178( =idoudin !elah melalui berbagai perobaan klinis. Pada penggunaannya sebagai mono!erapi pada penderi!a s!adium lanju!( =idoudin !erbuk!i memperbaiki harapan hidup selama lebih dari 2 minggu. Penggunaannya bersama dalam mul!i!erapi
15
bersama "s*T-( analog nukleosida a!au P- juga !elah dibuk!ikan lebih e#ek!i# daripada mono!erapinya . amiudine( dikenal juga sebagai ( per!amakali diobakan sebagai mono!erapi pada !ahun 1775( dan dari perobaan !ersebu! di!emukan bah4a resis!ensi !erhadap oba! ini sanga! epa! !erjadi. "amun penggunaannya dalam regimen !iga oba! bersama dengan analog nukleosida lain( P- dan/a!au ""*T- menunjukkan ak!ii!as an!ire!roiral yang berar!i . Didanosin bekerja melalui me!aboli! ak!i#nya yai!u dd&TP yang bersaing dengan d&TP sel pada penggabungannya dengan D"& irus. Dalam perobaannya !elah !erbuk!i bah4a penggunaannya bersamaan dengan =idoudin lebih e#ek!i# dalam mengurangi perkembangan klinis dan kema!ian dibandingkan dengan !erapi dengan =idoudin sebagai mono!erapi
.
)!audin adalah reverse transcriptase analog !imidin yang ak!i# seara in vitro mela4an
,-+1
dan ,-+2.
Diakui
oleh &ood
and 'rug
Administration ID&3 &merika )erika! un!uk pengoba!an ,- dengan kombinasi bersama &* lain.
16
K109i"ai O9at ARV "tk Terapi I"iia! K1!10 A $a0i=di" id1=di" $a0i=di" Dida"1i" $a0i=di" Sta=di"
'olom ; Ea#iren=
$a0i=di" id1=di" $a0i=di" Dida"1i" $a0i=di" Sta=di"
"eirapin
$a0i=di" id1=di" $a0i=di" Dida"1i" $a0i=di" Sta=di"
"elina#ir
Ta9e! ' K109i"ai ARV "tk terapi i"iia!
)elain meliha! gambaran klinis penderi!a( e#ek!i#nya !erapi ,-/&-D) dapa! dipan!au dengan mengukur dua indika!or yai!u jumlah sel >D dalam darah dan hi!ung irus ,- dalam darah viral load 3. Pemeriksaan viral load !elah !erbuk!i e#ek!i# dalam meman!au perkembangan !erapi &*( sehingga risiko keepa!an perjalanan penyaki! dan kema!ian akiba! ,- dapa! diperkirakan seara lebih !epa!.
.2.< TE*&P- ,- P&D& PE"DE*-T& TB;E*'BA)-) Penanganan 'oin#eksi ,- dengan !uberkulosis sanga! perlu un!uk dibahas karena prealensinya yang ukup !inggi di -ndonesia( !eru!ama menginga! bah4a jumlah penderi!a !uberkulosis di -ndonesia adalah nomor !iga !erbanyak di dunia. Pada umumnya pena!alaksanaan pada penderi!a koin#eksi ,- dan !uberkulosis !idak berbeda dengan penanganan kedua penyaki! !ersebu! seara !erpisah namun perlu diperha!ikan in!eraksi an!ara &* dan A&T Aba! &n!i Tuberkulosis3( !eru!ama hepa!o!oksisi!asnya. -n!eraksi
&* dan A&T an!ara lain pemakaian =idoudin dapa!
meningka!kan e#ek !oksik A&T dan pemakaian Didanosin dd-3 yang merupakan golongan nukleosida bersamaan dengan A&T harus diberi selisih 4ak!u 1 jam karena bersi#a! bu##er an!asida. -n!eraksi A&T !eru!ama !erjadi dengan &* golongan nonnukleo!ida dan inhibi!or pro!ease dimana 17
*i#ampisin dapa! menurunkan kadar nel#inair dan neirapin seara signi#ikan 5.
.2. PE*'EM;&"&" TE*&P- &* )elain !erapi &* yang !elah disebu! dia!as( para peneli!i sudah mengembangkan dua golongan baru yang dapa! digunakan un!uk !erapi in#eksi ,-/&-D) yai!u enfuvirtide dan maraviroc 6(. (nfuvirtide6 mulai dikembangkan !ahun 1776 dan diakui oleh ID& &merika )erika! pada bulan Mare! 200<. Aba! ini !ermasuk dalam &* kelas baru yang disebu! sebagai fusion inhibitor . (nfuvirtide bekerja pada !ahap akhir #usi ,- !erhadap sel !arge!( menegah penggabungan glikopro!ein !ransmembran gp13 irus dengan resep!or >D pada sel. Aba! ini diberikan dua kali sehari dengan injeksi subku!an dan diindikasikan un!uk penderi!a yang !elah resis!en !erhadap !erapi &*. "amun pemberiannya yang !idak prak!is dan harganya yang sanga! mahal membua! (nfuvirtide kurang mendapa! perha!ian dalam !erapi ,-( !eru!ama di negara+negara berkembang seper!i di -ndonesia. )araviroc adalah hasil dari perkembangan !erbaru &* dan sampai saa! ini !elah dilakukan dua perobaan #ase ---. )araviroc dibua! un!uk menghamba! ,- un!uk menempa!i !empa! pada sel+T. Aba! ini dinamakan sebagai inhibi!or >>*5 karena resep!or pada sel T !ersebu! adalah pro!ein >>*5. Perobaan per!ama )araviroc dilakukan pada 601 pasien dimana 60. mereka yang mengkonsumsi maraviroc dua kali sehari bersama dengan !erapi &* inisialnya menapai !ingka!an iral diba4ah 00 kopi/milime!er darah( dibandingkan 5. mereka yang mengkonsumsinya sa!u kali sehari dan <1. dari mereka yang !idak mengkonsumsi maraviroc$ Pada perobaan kedua( yang dilakukan pada 5 pasien( di!emukan bah4a 61.< dari mereka yang mengkonsumsi maraviroc dua kali sehari menapai !ingka!an iral !arge! mereka( dibandingkan dengan 55.5 dari mereka yang
18
hanya mengkonsumsi dosis sa!u kali per hari dan mereka yang hanya di!erapi dengan &* lain. ika diakui oleh badan penga4asan oba!( maka maraviroc akan menjadi kelas &* oral yang per!ama se!elah diakuinya inhibi!or pro!ease 10 !ahun yang lalu. V.'.3. PRO5NOSIS
Pada 4ak!u ,-/&-D) per!ama kali dikenal in#eksi adalah sua!u onis ma!i bagi penderi!anya dan sampai saa! ini belum ada pengoba!an yang dapa! menyembuhkan !o!al in#eksi ,-/&-D)( namun sejak di!emukannya !erapi kombinasi &*( angka kema!ian !elah dapa! di!ekan dan harapan hidup penderi!a in#eksi ,-/&-D) membaik. Prognosis in#eksi &-D) sendiri sanga! !ergan!ung lama in#eksi( akses !erhadap pengoba!an dan kapan pengoba!an dimulai.
19
A VI KESIMPU$AN
-n#eksi ,-/&-D) !elah dikenal selama lebih dari dari 25 !ahun dan dalam kurun 4ak!u ini !elah menjadi sebuah masalah yang besar bagi negara+ negara di dunia. Telah banyak yang ki!a ke!ahui mengenai epidemiologi dan mani#es!asi klinis penyaki! ini dan 4alaupun in#eksi ,-/&-D) ini belum dapa! disembuhkan seara !un!as perkembangan !erapi ,-/&-D) juga !elah banyak mengalami kemajuan. Terapi+!erapi yang ada !elah dapa! mengurangi angka kema!ian dan memperpanjang harapan hidup penderi!a ,-/&-D) dan un!uk di masa yang akan da!ang diharapkan akan ada kemajuan perkembangan lagi dalam !erapi dan penegahan in#eksi ,-/&-D) ini.
20
DAFTAR PUSTAKA 1. Iaui &)( ane ,>.,uman immunode#iieny irus disease: &-D) and rela!ed disorders. Dalam: ,arrisonJs priniple o# in!ernal mediine( olume -( ed. 16. "e4 9ork: Mra4+,ill h. 106(2005 2. )udoyo &@( )e!iyohadi ;ambang( &l4i -drus( )imadibra!a M( )e!ia!i )( edi!or( ;uku ajar ilmu penyaki! dalam( ilid ---( ed. -. akar!a: Pusa! Penerbi!an Depar!emen -lmu Penyaki! Dalam Bniersi!as -ndonesia. h. 180arr &. En#uir!ide: an ,-+1 #usion inhibi!or. " Engl Med. 200< Ak! <0K<7183:10. . ;easley D. P#i=er says Marairo suppresses &-D) irus. *eu!ers Ldokumen dalam in!erne!.Ldiku!ip 1 "oember 200 Diunduh dari: h!!p://444.na!ap.org/200/>*A-/roiO1.h!m
21