SAP 1 1.1 Pengertian Kewirausahaan Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata wirausaha, dan secara sederhana kita menganggap wirausaha merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah peluang menjadi suatu keuntungan.Kata wirausaha bukan merupakan sesuatu yang asing lagi, terutama bagi kalangan mahasiswa. Berikut ini akan dijelaskan pengertian kewirausahaan. Berikut ini pengertian menurut para ahli, sebagai berikut: a. Thomas W. Zimmerer Kewirausahaan adalah proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidpan / usaha. (suryana, 2011:19). b. Peter hisrich Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, disertai dengan penggunaan resiko, yang kemudian memberikan hasil berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. c. Kasmir Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan usaha yang membutuhkan kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya. Sedangkan pengertian kewirausahaan menurut instruksi presiden RI No. 4 Tahun 1995 yaitu: “kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan peayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.” Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita simpulkan kewirausahaan adalah proses penerapan inovasi dan kreatifitas dalam penemuan peluang usaha yang dilakukan dengan semangat, dan keberanian mengambil resiko.
1.2 Pentingnya Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan kegiatan yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Saat ini mulai bermunculan wirausahawan di Indonesia yang pada umumnya berada di daerah perkotaan, salah 1
satu permasalahan pokok kewiarusahaan di Indonesia yaitu belum meratanya pemahaman tentang pentingnya berwirausaha bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman. Akhirnya, terjadi ketimpangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan.Pemahaman tentang kewirausahaan perlu didongkrak agar mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat kearah perekonomian yang lebih baik.Infrastruktur yang kurang memadai dan SDM yang masih minim juga menjadi hal yang mendukung tidak meratanya pemahaman tentang kewirausahaan di Indonesia.Tentu peran pemerintah untuk mengatasi masalah ini sangat diperlukan. Pada awalnya kewirausahaan sering dijumpai dalam dunia bisnis, namun akhir-akhir ini berkembang dari berbagai aspek kehidupan. Pelaku kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh para wiraswasta atau usahawan kaya, namun kepada setiap orang yang mempunyai kemauan keras dan memiiki optimis serta kreatifitas misalnya, petani, karayawan, guru, dan lain sebagainya. Kewirausahaan itu sendiri berarti usaha dimana seseorang memiliki kemampuan berfikir yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.Banyak orang baik pengusaha maupun bukan pengusaha yang meraih kesuksesan berkat adanya kemampuan berfikir yang inovatif dan kreatif. Biasanya kemampun berfikir yang inovatif dan kreatif itu akan memunculkan ide-ide yang baru dan berbeda. Ide-ide yang baru dan berbeda itulah yang sebenarnya memilki peluang untuk dijadikan sebagai awal dalam berwirausaha.Seorang wirausahawan merupakan seseorang yang mampu menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan kondisi ketidakpastian demi mencapai keuntungan yang diharapkan. Mereka memaksimalkan peluang yang berada di sekitar mereka untuk dijadikan sebagai sumber daya yang diperlukan dalam proses kewirausahaan yang sedang dijalankan. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan Proses kreatif dan inovatif hanya terdapat pada orang-orang yang berkepribadian kreatif dan inovatif, yaitu mereka yang memiliki jiwa berwirausaha yang bercirikan; percaya diri, berani, penuh keyakinan, optimis, disiplin dan bertanggungjawab. Dalam berwirausaha perlu dibutuhkan jiwa dan semangat dalam pelaksanaannya. Meskipun terdapat orang yang memiliki daya berfikir yang inovatif dan kreatif namun mereka tidak memiliki mental seorang wirausaha, maka potensi yang dimilikinya akan sia-sia saja. Aktivitas berwirausaha tentu didalamnya terdapat rintangan, tantangan, dan halangan yang harus dihadapi dengan mental dan jiwa wirausaha.Memang terdapat orang-orang dalam perjalanan karir usahanya harus berhenti dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing dalam dunia wirausaha. Salah satu alasannya yaitu kurangnya mental dan 2
jiwa wirausaha yang tertanam pada dirinya sehingga ia tidak mampu bertahan dalam dunia usaha. Disisi lain ada pula orang yang masih bertahan dan menjadi seseorang yang sukses dalam karirnya berkat mental dan jiwa wirausaha. Seorang wirausaha dituntut mampu mengoptimalisasi setiap keadaan sekitarnya menjadi peluang dalam mencapai keuntungan.Dalam setiap tantangan pasti terdapat resiko didalamnya, resiko tersebut berupa kemungkinan berhasil dan kemungkinan gagal.Oleh sebab itu, seorang wirausaha harus berani mengambil resiko dan lebih menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovasi seorang wirausaha tidak sedikit yang berasal dari proses meniru dan duplikasi, kemudian terus berkembang dan berujung pada proses sesuatu yang baru dan berbeda. Hal tersebut dikarenakan semangat inovasi dan kreasi yang tumbuh pada jiwa seorang wirausaha. Prospek kewirausahaan di Indonesia dimasa yang akan datang Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Sumber Daya Alam yang melimpah ruah di tanah air ini mampu dijadikan sebagai tempat yang ideal untuk berwirausaha. Tidak dapat dipungkiri bahawa dimasa yang akan datang Indonesia akan mampu meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya dengan melakukan kegiatan wirausaha dalam berbagai sektor mikro maupun makro seiring dengan mulai meratanya pendidikan di Indonesia dan akses-akses lainnya yang mendukung kesadaran masayarakat dalam berwirausaha. Dalam mencapai itu semua terdapat beberapa hambatan yang masih menjadi permasalahan yaitu banyak masyarakat yang awam tentang berwirausaha, mereka cenderung tidak berani untuk membuka suatu usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Menurut pengamatan penulis, permasalahan tersebut secara bertahap akan dapat diselesaikan jika pemerintah secara konsisten berusaha untuk memeratakan akses-akses masyarakata yang bersifat layanan publik. Saat ini mulai bermunculan para printis kewirausahawan Indonesia yang mau bekerja keras untuk menigkatkan keejahteraan masyarakat dan membantu dalam mengurangi tingkat pengangguran.Kewirausahaan
khusunya
dalam
sektor
mikro
kini
telah
mulai
berkembang.Potensi-potensi kewirausahaan dalam lingkup lokal telah menjamur ke berbagai wilayah.Infrastruktur daerah sedikit demi sedikit mulai dibangun, sehingga akses masyarakat menjadi lebih luas. Tentu hal ini merupakan langkah yang baik untuk membuka sayap berwirausaha dan motivasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga masyarakat
3
Indonesia dapat hidup sejahtera dan mampu menikmati kekayaan alam yang melimpah yang tersebar di pelosok negeri ini. Indonesia masih menjadi negera berkembang ditandai dengan kondisi masyarakat yang memiliki pendapatan perkapita rendah, kebanyakan penduduknya miskin, tekonologi banyak yang belum menjamah ke pelosok-pelosok serta masih banyaknya pengangguran.Melihat situasi itu sangatlah memprihatinkan.Pendapatan masyarakat yang rendah dan tingkat populasi yang tinggi menjadi suatu permasalahan yang harus diatasi oleh pemerintah negara sekarang.Maka dari itu, kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Dengan adanya kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk menciptakan produkproduk baru yang berinovasi dan dapat menyampaikan ide dan kreasinya, sehingga banyak pengangguran yang diserap karena bermunculannya lapangan pekerjaan yang disediakan. Jika telah banyak pengangguran yang diserap, maka secara otomatis pendapatan masyarakat akan meningkat pula. Selain dapat mengurangi pengangguran kewirausahaan juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah air Indonesia perlahan-lahan mulai berbenah diri dari berbagai sektor kehidupan.Kemunculan usahawan-usahawan tanah air bisa menjadi titik awal pergerakan ekonomi Indonesia kearah yang lebih baik.Pola pikir masyarkat tentang berwirausaha sedikit demi sedikit mulai tumbuh. Lapangan pekerjaan yang muncul tentu akan menyerap tenaga kerja. Indonesia merupakan negara yang populasi masyarakatnya tinggi.Kewirausahaan yang berada di sektor padat karyalah yang dibutuhkan di Indonesia agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan dapat mengurangi tingkat pengangguran serta mampu menaikkan tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi di Indonesia.
1.3 Jenis-jenis Wirausaha Wirausaha dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu founders, general managers dan franchisee. 1. Founders (pendiri perusahaan)---Seorang Founders sering dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara nyata melakukan survei pasar, mencari dana, dan fasilitas yang diperlukan. Foundersyaitu seorang investor yang memulai bisnis berdasarkan penemuan barang atau jasa baru atau yang sudah diimprovisasi. Atau dapat juga seseorang yang mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya. 4
2. General Managers—yaitu seseorang yang mengepalai operasional perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. 3. Franchisee---yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh hubungan kontrak kerja dengan organisasi pemberi franchise atau franchisor. Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas tiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual. Sistem ini umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin. Tipe kedua penjualnya adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe ketiga, franchisor sebagai pencipta atau produsen, sedangkan franchise adalah pendiri retail seperti restoran cepat saji. Selain itu, terdapat pula dua pola wirausaha yang disarankan oleh Norman R.Smith dalam Longenecker (2001), yaitu wirausaha artisan dan oportunistis. 1. Wirausaha Artisan adalah seseorang yang memulai bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit pengetahuan bisnis. Karakteristik dari seorang wirausaha artisan antara lain: a. Bersikap kekeluargaan, mereka memimpin bisnisnya seperti memimpin keluarganya b. Enggan mendelegasikan wewenang c. Menggunakan sedikit (satu atau dua) sumber modal dalam mendirikan perusahaannya d. Membatasi strategi pemasaran pada komponen harga secara tradisional, kualitas dan reputasi perusahaan e. Usaha penjualannya dilakukan secara tradisional f. Orientasi waktu mereka singkat dengan sedikit perencanaan untuk pertumbuhan atau perubahan di masa mendatang 2. Wirausaha Oportunistis yaitu seseorang yang memulai suatu bisnisnya dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan teknis. Sementara itu, jenis-jenis Kewirausahaan dapat dituliskan sebagai berikut ini. 1. Innovating Entrepreneurship: bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif.
5
2. Imitative Entrepreneurship: meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur. 3. Fabian Entrepreneurship: sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan. 4. Drone Entrepreneurship. Drone= malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain. Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-seekers (pemburu rente). 1.4 Pergeseran Paradigma Dari Job Seeker Ke Job Creator Paradigma dapat berarti cara pandang, sudut pandang, ataupun pola pikir. Pergeseran paradigma terjadi ketika paradigma atau pola pikir yang dominan diganti dengan pola piker yang baru.Dengan demikian, pergeseran paradigma dari job seeker ke job creator berarti perubahan pola pikir dari job seeker ke job creator. Paradigma job seeker merupakan pola pikir masyarakat atau individu yang cenderung untuk mencari pekerjaan atau bekerja di suatu perusahaan. Ketika seseorang menjadi seorang job seeker maka mereka akan dihadapkan pada pilihan jenis pekerjaan dan dimana tempat mereka akan bekerja. Seringkali, saat memilih jenis ataupun tempat bekerja, individu tersebut akan mengedepankan gengsi dan bukan hati. Hal ini nantinya bisa berujung pada stress karena ketidaknyamanan atau juga ketidakmampuan individu dalam melakukan pekerjaan yang dipilih. Beberapa hal yang bisa terjadi pada seorang job seeker adalah mereka akan terikat dengan waktu, harus bekerja mengikuti prosedur, kurang independen, sedikit terkekang, sering kehilangan banyak waktu, bahkan kurang produktif untuk dirinya sendiri. Beberapa tahun lalu, paradigma ini masih sangat kental.Buktinya banyak individu fresh-graduated yang ingin menjadi pegawai negeri sipil, pekerja di suatu perusahaan dan lainnya. Paradigma job seeker ini memberi pengaruh yang cukup nyata terhadap masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Alasannya, masyarakat Indonesia masih cenderung untuk mencari pekerjaan yang di sisi lain ketersediaan lapangan pekerjaan pun masih sangat sedikit. Masalah pengangguran dan kemiskinan ini merupakan masalah besar yang dihadapi
6
bangsa Indonesia sekarang ini dan beberapa tahun ke depan. Jumlah pengangguran bisa terus bertambah apalagi dibarengi dengan terjadinya krisis global.Jumlah pengangguran di Indonesia telah mengalami fluktuasi dari tahun 2000-2012. Oleh sebab itu, dalam rangka mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia untuk 5-10 tahun ke depan haruslah melalui penciptaan kesempatan kerja langsung dalam bentuk kerja mandiri, usaha keluarga, atau usaha kecil. Solusi untuk penciptaan lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja langsung dalam bentuk kerja mandiri, usaha keluarga, atau usaha kecil adalah menjadi seorang wirausahawan.Dapat dikatakan bahwa menjadi seorang wirausahawan adalah bagian dari paradigma job creator.Paradigma job creator merupakan pola pikir yang dimiliki masyarakat ataupun individu, bahwa mereka adalah pencipta lapangan pekerjaan atau wirausaha sehingga mampu membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Ketika seseorang menjadi job creator, maka kita akandihadapkan pada tantangan untuk sukses dan gagal yang memiliki poin sama, yakni 50:50. Dengan demikian, diperlukan sifat-sifat dasar sebagai seorang wirausahawan seperti keberanian mengambil risiko dan kreatif. Dewasa ini di Indonesia, paradigma job creator atau wirausaha ini mulai berkembang di masyarakat. Pihak pemerintah pun, juga sudah mendorong pertumbuhan perkenomian nasional dengan program program pemberian dana dan dukungan unuk pengusaha moda Indonesia yang bergelut di bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) secara konsisten dan kontinyu. Selain itu, faktor-faktor yang mendorong berkembangnya tren kewirausahaan sebagai salah satu bagian pergeseran paradigma dari job seeker ke job creator yaitu: 1. Wirausahawan sebagai pahlawan. Faktor tak berwujud, tetapi sangat penting. Sebagai sebuah bangsa kita telah meningkatkan status mereka sebagai pahlawan dan kita mengikuti mereka sebagai model yang patut ditiru. 2. Pendidikan kewirausaahan. Banyak akademi dan universitas menyadari bahwa kewirausahaan merupakan mata kuliah yang sangat populer. 3. Factor ekonomi dan demografi. Hampir dua pertiga dari para wirausahawan memulai bisnis mereka antara umur 25-44, dan banyak penduduk bangsa ini masuk dalam kisaran umur ini yang mampu menciptakan kemakmuran yang cukup besar melalui pemanfaatan peluang bisnis yang ada.
7
4. Pergeseran ke ekonomi jasa. Meledaknya sector jasa akan terus menyediakan semakin banyak peluang bisnis dan tidak semuanya bergerak dalam bidang teknologi tinggi. 5. Kemajuan teknologi. Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti computer, laptop, mesin faks, telepon, sampai internet, seseorang dapat bekerja di rumah seperti layaknya bisnis besar. 6. Gaya hidup bebas. Kewirausahaan cocok dengan gaya hidup orang yang menyukai kebebasan dan kemandirian. 7. E-commerce dan World Wide Web. Perdagangan online tumbuh dengan sangat cepat, menciptakan berbagai peluang bagi wirausahawan yang paham akan internet. 8. Peluang internasional. Bisnis kecil tidak lagi dibatasi oleh negara dalam mencari pelanggan. Pergeseran ke ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu pada peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan. Walaupun menjadi global berarti menghadapi bahaya dan masalah, beberapa perusahaan kecil telah berhasil memperluas diri ke dalam pasar luar negeri.
1.5 Proses Terciptanya Wirausaha Munculnya para entrepreneur baik dalam masa krisis maupun dalam masa kondisi ekonomi sedang membaik, telah banyak menarik perhatian para pakar untuk melakukan berbagai penelitian.Para pakar ini tidak saja dari disiplin ilmu ekonomi, namun juga dari disiplin ilmu psikologi, sosiologi, manajemen dan lainnya. Dalam teori ekonomi, studi kewirausahaan ditekankan kepada identifikasi peluang yang terdapat pada pasar serta membahas fungsi inovasi dari entrepreneur dalam menciptakan kombinasi sumberdaya ekonomis untuk menghasilkan suatu produk. Beberapa teori yang menerangkan proses terciptanya wirausaha diantaranya: 1. Teori Life Path Change Tidak semua entrepreneur lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana dengan baik. Banyak entrepreneur lahir tidak mengikuti proses yang direncanakan. Hal ini karena disebabkan beberapa hal: a. Negative displacement Seseorang bisa saja menjadi entrepreneur karena dia berada pada tempat yang tidak kondusif.Misalnya saja karena tertekan, merasa terhina, mengalami kebosanan selama bekerja, dipaksa ataupun terpaksa pindah dari daerah asal.Kondisi inilah yang membuat seseorang 8
terpaksa harus keluar dari kebiasaan rutin yang dia sendiri tidak merasa nyaman dengan kondisi itu. Sementara di sisi lain upaya untuk menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarga harus dipertahankan. Oleh karenanya menjadi entrepreneur dalam situasi seperti ini adalah pilihan terbaik bagi dirinya. b. Being between things Ada orang yang merasa berada pada dua dunia yang berbeda. Orang-orang yang baru keluar dari ketentaraan, orang yang baru keluar dari penjara, sering kali mereka merasa berada pada dua dunia yang berbeda.Apapun perasaannya, yang pasti mereka tetap harus berjuang menjaga kelangsungan hidupnya.Dan biasanya beranjak darisinilah pilihan harus dibuat.Pilihan menjadi entrepreneur muncul karena menjadi entrepreneur mereka dapat bekerja dengan mengandalkan diri mereka sendiri. c. Having positif pull Seseorang dapat menjadi entrepreneur karena mendapat dukungan positif dari mitra kerja, investor, pelanggan, maupun relasi lain. Dukungan positif ini akan memudahkan mereka mengantisipasi peluang usaha. Slain itu dukungan positif juga akan menciptakan rasa aman dari berbagai resiko yang akan dihadapi dikemudian hari.
2. Teori Goal Direct Behavior Teori ini menggambarkan bahwa seseorang menjadi entrepreneur untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuannya tidak lain adalah memperbaiki kelangsungan hidup dirinya dan keluarganya. Untuk mencapai tujuan tersebut, seseorang termotivasi dan mengarahkan tingkah lakunya secara persisten untuk mencapai tujuan. Diawali dengan adanya dorongan need, kemudian goal direct behavior, hingga tercapainya tujuan. Dorongan need (kebutuhan) muncul dari berbagai macam mulai dari kebutuhan dasar sampai kepada kebutuhan untuk berprestasi. Bisa juga dorongan need ini muncul dari adanya defisit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang bersangkutan (entrepreneur). 3. Teori Outcome Expectacy Outcome expectacy bukan suatu perilaku tetapi keyakinan tentang konsekuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu. Dari pengertian di atas Outcome expectacy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai hasil yang akan diperoleh jika ia
9
melaksanakan
suatu
perilaku
tertentu,
yaitu
perilaku
yang
menunjukkan
keberhasilan.Jenis Outcome Expectacy Menurut bandura (1986) ada berbagai jenis insentif sebagai imbalan kerja yang diharapkan individu dan setiap jenis memiliki kekhasan sendiri. Jenis insentif tersebut adalah: a. Insentif primer, merupakan imbalan yang berhubungan dengan kebutuhan dengan kebutuhan isiologis kita seperti makan, minum, kontak fisik, dan sebagainya. b. Insentif sensoris. Beberapa kegiatan manusia ditujukan untuk memperoleh umpan balik sensoris yang terdapat di lingkungannya.Misalnya anak kecil melakukan berbagai kegiatan untuk mendapatkan insemtif sensoris berupa bunyi-bunyi baru atau berupa stimulus baru untuk dilihat. c. Insentif social. Manusia akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari lingkungan sosialnya. Penerimaan atau penolakan dari sebuah lingkungan sosial akan lebih berfungsi secara efektif sebagai imbalan atau hukuman daripada reaksi yang berasal dari satu individu. d. Insentif yang berupa token ekonomi. Token ekonomi adalah imbalan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi seperti upah, kenaikan pangkat, penambahan tunjungan, dan lain-lain. e. Insentif yang berupa aktivitas. Teori-teori mengenai reinforcement yang sangat terikat pada dorongan biologis, mengasumsikan bahwa imbalan akan memengaruhi perilaku dengan cara memuaskan atau mengurangi dorongan fisiologis. f. Insentif status dan pengaruh. Pada sebagian besar masyarakat, kedudukan individu seringkali dikaitkan dengan status kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki individu dalam lingkungan sosial memberikan kesempatan kepadanya untuk mengontrol perilaku orang lain, baik melalui simbol atau secara nyata. g. Insentif berupa terpenuhinya standar internal. Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan diri yang diperoleh individu dari pekerjaanya.Insentif bukan berasal dari hal di luar diri, tetapi berasal dari dalam diri seseorang.Reaksidiri yang berupa rasa puas dan senang merupakan salah satu bentuk imbalan internal yang ingin diperoleh seseorang dari pekerjaannya. Jadi ada insentif-insentif tertentu yang umumnya diharapkan seseorang dengan menjadi wirausaha.Antara lain insentif primer, insentif sosial, insentif status dan pengaruh, dan insentif terpenuhinya standar internal.
10
SAP 2 I.
Indeks kewirausahaan Indeks perilaku kewirausahaan terdiri atas 8 komponen. Kedelaan komponen ini merupakan komponen yang valid yang dipilih dari 15 komponen. Nilai validitas diperoleh dari rata-rata skor yang dimiliki masing-masing komponen dari hasil penilaian 35 orang ahli yang berasal dari kalangan penyuluh dan perguruan tinggi. Kedelapan komponen tersebut adalah tingkat kewirausahaan, kepercayaan diri, orientasi terhadap resiko, motivasi untuk maju (achievement motivation), perilaku mencari informasi, orientasi keilmiahan (scientific orientation), pengetahuan terhadap aktifitas peternakan sapi perah, dan kemampuan membuat keputusan.
II.
ANALISIS PEKERJAAN WIRAUSAHA Terdapat 9 analisis pekerjaan kewirausahaan 1. Peluang usaha baru/ proses seseorang melakukan kerja usaha Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana seseorang atau sekelompok mendapatkan suatu kesempatan untuk menjalankan suatu usaha. Sebuah peluang usaha itu , esensinya adalah asas manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada anda , adalah penawaran terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda geluti dan tentu saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa kepada anda. Jika peluang usaha yang dimaksud benar-benar dimanfaatkan dan dikemas sedemikian rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang diharapkan. 2. Pembiayaan Menurut M. Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Sedangkan menurut UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu.
11
Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru . yang paling utama dalam pembiayaan biasanya mengguanakan modal kecil tapi menghasilkan keuntungan yang besar. Modal ventura adalah salah satu contoh modal yang ada. 3. Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh wirausahawan dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan kehidupan usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan , di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. 4. Kepemilikan Kepemilikan memiliki arti sebagai kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang
kontrol
terhadap
sesuatu
yang
dimiliki
secara
eksklusif
dan
menggunakannya untuk tujuan pribadi. Definisi ini lebih mirip dengan definisi kekayaan , baik pribadi atau publik. 5. SDM (Sumber Daya Manusia) Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai mahluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. 6. Organisasi Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial , organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut sebagai studi organisasi, perilaku 12
organisasi atau analisis organisasi. Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda 7. Kepemimpinan Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang banyak dikemukakan oleh para pakar.
Menurut
sudut
pandang
masing-masing,
definisi-definisi
tersebut
menunjukkan adanya beberapa kesamaan 8. Evaluasi Usaha. Evaluasi usaha adalah suatu aktifitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. 9. Pengembangan Usaha Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan
potensial,
dukungan
dan
pemantauan
pelaksanaan
peluanhg
pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementsi dari peluang pertumbuhan usaha.
III.
Analisis SWOT diri sendiri Analisis swot merupakan salah satu analisis faktor internal dan eksternal pada saat ini secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan hambatan di masa yang akan dating serta bisa mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan yang kita inginkan. Penilaian terhadap diri sendiri. 1. Melankolis seseorang yang berorientasi pada kesempurnaan dan keteraturan. Ciri-ciri orang dengan kecerdasan kepribadian Melankolis ini antara lain adalah sikapnya yang serius dan cenderung tertutup. Orang ini juga suka memperhatikan atau menanyakan hal-hal yang detil. Secara penampilan, orang ini biasanya memakau baju dengan model yang
13
konservatif misalnya kemeja dan dasi dengan pola yang teratur, misalnya kotak-kotak atau garis-garis teratur, dan sebagainya. 2. Introvert Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basabasi, oleh sebab itu mereka senang dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif. 3. Mandir Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. Seorang yang menjalankan wirausaha harus mampu hidup mandiri tidak bergantung dengan orang lain, mampu memberikan keputusan terhadap suatu masalah dalam usahanya.
Analisa SWOT 1) STRENGHT Dari ketiga penjabaran diatas masing-masing point memiliki kekuatan/kelebihan tersendiri. Hasil analilis saya tentang point-point diatas adalah saya memiliki kekuatan sebagai seorang yang melankolis. Kelebihan dari seorang melankolis sendiri adalah antara lain sebagai berikut :
Memiliki tujuan yang serius, serta selalu sesuai dengan jadwal.
Artistik dan kreatif, puitis dan menyukai filsafat. Bersedia untuk mengorbankan diri dan idealis.
Perfeksionis sehingga memiliki standar yang tinggi.
Tekun, hemat, serba tertib, senang melakukan perincian dan senang keteraturan.
Selalu dapat melihat masalah dan dapat mencari solusi pemecahan secara kreatif.
Senang menyelesaikan apa yang dimulainya.
Berhati-hati dengan teman.
Puas hanya dengan dibelakang layar, malah cenderung menghindari perhatian.
Pendengar yang baik, setia, dan memiliki pengabdian.
Sangat perhatian kepada orang lain.
14
Selain melankolis, point lain yang dapat menjadi kekuatan/kelebihan yang saya miliki adalah Introvert. Poin ini sendiri memiliki kelebihan diantaranya Seorang Introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, mereka membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus dengan segala hal yang berbau informasi. Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan sesuatu dan pemecahan masalah. Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka cepat menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang dalam. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun, berbeda dengan seorang Ekstrovert yang cenderung berpikir secara momentum saja. Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak. Hal terakhir yang saya anggap bisa menjadi sebuah kelebihan/kekuatan yang saya miliki adalah mandiri. Dengan hal ini saya dapat mengelola waktu dengan baik, mampu bekerja sendiri, tidak tergantung pada keputusan orang lain, dan memiliki prinsip yang kuat dan tegas, serta dewasa.
2) WEAKNESS Kelemahan yang akan muncul dari kepribadian saya ini adalah diantaranya sifat Melankolis. Hal-hal yang akan timbul dari sifat ini diantaranya adalah :
Selalu melihat masalah dari sisi negatif, sehingga cenderung menjadi pemurung dan tertekan.
Mengingat hal-hal negatif dan menjadikannya sebuah dendam.
Rendah diri dan mudah merasa bersalah.
Lebih menekankan prosesnya dari pada hasil akhirnya.
Selalu melewatkan banyak waktu untuk menganalisis dan merencanakan.
Memiliki standar yang terlalu tinggi, sehingga banyak yang tidak sempurna dimatanya.
Susah untuk bersosialisasi karena terlalu banyak memilih.
Suka mengkritik, tetapi tidak suka dikritik.
Susah untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya sehingga sering menahan kasih sayang.
Memiliki kecurigaan yang besar.
15
Hal lain yang akan menjadi kelemahan saya adalah kepribadian yang cenderung Introvert. Dalam hal ini seorang Introvert cenderung menyendiri. Pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Karena cenderung tertutup, seorang introvert dinilai sebagai seorang sulit untuk bergaul dengan orang lainnya.
3) OPPORTUNITIES Kesempatan/peluang besar yang akan saya dapatkan dari semua aspek kepribadian yang saya miliki diantaranya adalah dapat menciptakan berbagai hal baru yang menarik dikarenakan saya selalu berpikir secara dalam untuk menciptakan hal baru tersebut. Selain itu, dengan sikap mandiri yang ada saya tidak akan tergantung dengan keputusan orang lain sehingga mampu mengerjakan sesuatu tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain. Ketika saya mampu menciptakan suatu hal baru dengan diiringi kemandirian yang ada, saya akan mampu menjadi seorang yang akan diandalkan oleh orang-orang lainnya.
4) THREAT Ancaman yang dapat terjadi dengan kepribadian semacam ini adalah suasana hati yang cenderung bersifat dinamis/berubah-ubah sesuai dengan keadaan disekitar dan akan lebih mudah/rentan sakit hati oleh pernyataan/sikap yang ditunjukkan orang lain kepadanya. Ketika saya mulai tersinggung/sakit hati maka suasana hati menjadi tidak baik maka saya akan sangat sulit mengeluarkan apa kelebihan yang saya miliki dan memungkinkan adanya penurunan kinerja yang signifikan.
16
SAP 3 I. Kekuatan Mimpi atau Cita-cita Sebagai Tujuan Hidup Untuk menjadi seorang yang sukses, yang pertama kali harus kita lakukan adalah menentukan tujuan jelas atau cita-cita yang ingin kita capai dalam kehidupan kita. Cita-cita akan memperlihatkan kepada kita gambaran masa mendatang, dan memudahkan untuk mengambil sebuah langkah atau keputusan. Cita-cita juga akan mampu membangkitkan motivasi untuk mencapai apa yang telah di rencanakan dalam hidup. Secepat apapun seorang seorang pembalap motor memacu motornya, dia tidak akan pernah menjadi seorang juara kalau dia tidak mengetahui dimana garis finish berada. Namun sebaliknya, selambat apapun seekor keong berjalan, dia tetap akan bisa sampai pada tujuan perjalannya selama dia mengetahui tujuan akhir dari perjalanannya. Segiat apapun usaha seseorang dia tidak akan pernah sampai kemana-mana selama dia tidak pernah memiliki tujuan hidup. Mereka hanyalah orang-orang yang bekerja untuk mewujudkan mimpi-orang lain yang memiliki tujuan jelas dalam kehidupannya. Seseorang yang memiliki cita-cita akan tahu betul apa yang harus dan akan dikerjakannya kedepan, mereka mengetahui dengan jelas jalan mana saja yang akan mereka ambil untuk mewujudkan keinginannya tersebut.Jangan takut bermimpi. Bermimpilah!! Karena mimpilah yang akan membuat kita menjadi seorang yang besar, mimpilah yang membuat seorang yang pengecut berani melangkah dan mimpilah yang akan membuat semangat kita terbakar untuk menggapai cita-cita kita. Setiap individu memiliki bakat dan potensi yang berbeda dalam diri mereka.Seorang yang sukses adalah mereka yang mampu melihat bakat dan potensi yang dimilikinya serta mampu mengembangkan bakat dan potensinya tersebut.Banyak orang yang memiliki bakat yang sangat hebat dalam dirinya, namun dia tidak mampu menemukan dan memanfaatkan dengan baik, bahkan dia bekerja tidak sesuai dengan potensinya, sehingga tidak ada prestasi besar yang dia torehkan. Sebaliknya jika ada seseorang yang memilki banyak kekurangan dalam dirinya, namun dia mampu segera menemukan potensi yang tersimpan dalam dirinya dan mampu mengembangkan dan memanfaatkannya dengan baik, maka tunggulah prestasi-prestasi besar yang akan terukir oleh kerjanya. 17
II. Pentingnya Rencana Hidup Setiap dan masing-masing manusia diberikan kapasitas dan kecenderungan yang berbeda-beda, apalagi ditambah kenyataan bahwa kita hanya mempunyai waktu yang sangat sebentar untuk hidup. Lalu apakah kita hanya akan menggunakan usia hidup kita yang sangat sebentar itu secara biasa-biasa saja? Hanya mengikuti arus membawa kita kemana, tanpa berupaya untuk mencoba mencari muara yang terbaik untuk diri kita? Kita dituntut untuk tidak sekedar mengikuti apa yang dikatakan orang lain benar, tetapi mengikhtiarkan untuk mencari tahu yang paling tepat untuk diri kita. Salah satu alternatif yang bisa kita tempuh untuk mencapai yang terbaik dalam hidup kita adalah dengan membuat perencanaan hidup, sebagai usaha kita untuk mencari yang terbaik bagi diri kita. a.
Meningkatkan probabilitas keberhasilan hidup Alasan yang paling sederhana. Jika kita telah berusaha untuk merencanakan hidup saja
bisa gagal, apalagi kalau tanpa perencanaan, sudah hampir pasti lebih besar peluang kegagalannya. Misalkan saya ingin persentasi hari ini berjalan lancar. Maka saya akan mencari materi, memahami dan menyiapkan persentasi dari jauh-jauh hari dengan harapan akan membuat para audiens mengerti dan paham saat saya menyampaikan materi persentasi tersebut. Tidak lupa juga saya menyiapkan alat-alat penunjang agar persentasi saya berjalan dengan lancar pada hari H. Dibandingkan dengan orang yang menyiapkan persentasi H-1, saya yakin materi saja dia tidak mengerti, bagaimana dia akan membuat para audiens nya memahami apa yang dia sampaikan? b. Mempunyai jalur yang lebih jelas dalam hidup Dengan kita berani untuk berupaya menentukan tujuan hidup, kita akan lebih bisa melihat lebih jelas hidup kita. Kita tahu kemana kita akan sampai, bagaimana karakter orang di sekitar kita, apa yang harus kita lakukan disana, serta siapa saja saingan kita. Misalnya saya mempunyai rencana hidup untuk menjadi akuntan. Maka hal yang harus saya lakukan adalah menempuh pendidikan di Jurusan Akuntansi. Tidak hanya sampai disitu saja, setelah saya masuk maka saya 18
akan memfokuskan diri saya mempelajari hal-hal yang di masa depan akan membantu saya menjalankan profesi sebagai seorang akuntan tidak hanya dengan menhikuti kelas tapi juga dengan ikut dalam seminar-seminar yang sekiranya bermanfaat untuk ke depannya. Kemudian setelah lulus saya akan menjalani PPAK untuk mendapatkan gelar Ak, agar diakui sebagai seorang akuntan publik dan kemudian setelah lulus saya akan mengabdi selama beberapa tahun di suatu kantor Akuntan Publik sebelum akhirnya saya membuka kantor saya sendiri. Tidak mungkin kan kalau saya ingin menjadi seorang akuntan, saya malah menempuh pendidikan kedokteran? c.
Mengetahui kompetensi prasyarat yang harus kita penuhi Manfaat berikutnya yang bisa kita petik dari perencanaan hidup adalah kita tahu
kompetensi apa yang harus kita miliki untuk menjadi pribadi yang kita harapkan, serta kapan kita harus menguasai bidang-bidang tersebut. Dalam contoh tujuan hidup menjadi seorang akuntan, maka kita akan tahu apa saja kompetensi dan prasyarat yang harus dipenuhi. Gelar apa saja yang harus saya miliki, sertifikasi apa saja yang harus saya dapatkan, dan attitude seperti apa yang menunjukkan bahwa saya adalah seorang akuntan profesional? Jika menjadi seorang akuntan publik adalah pilihan anda maka syarat yang harus dipenuhi lulus USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik) sehingga layak menggunakan gelar CPA. Jika menjadi seorang akuntan profesional skala internasional adalah pilihan anda, maka syarat yang harus dipenuhi adalah lulus ujian CA sehingga layak menggunakan gelar Chartered Accountant (CA). d. Membantu mem-PRIORITAS-kan pilihan-pilihan hidup Inilah salah satu manfaat terpenting dari membuat perencanaan hidup. Pada saat kita dibenturkan pada berbagai pilihan, dengan mempunyai tujuan dan perencanaan hidup, kita akan lebih mudah dalam memilih alternatif yang terbaik. Bagaimana caranya? Dengan kita telah tahu tujuan hidup kita, kita akan lebih cerdas dalam menghadapi pilihan-pilihan yang berat dalam hidup. Sebagai contoh anda sebagai mahasiswa yang baru lulus S1 dari Ekonomi jurusan Akuntansi. Apakah anda akan memilih langsung melanjutkan mengikuti PPAK atau anda akan memilih untuk kerja terlebih dahulu atau malah mengambil dan menjalankan kedua-duanya sekaligus? Hal ini merupakan pilihan yang untuk beberapa orang dengan mudah menentukan pilihannya namun untuk sebagian orang tidak semudah itu. Kembali ke bagaimana keadaan dan 19
kemampuan anda untuk menjalani pilihan yang anda pilih. Apakah jika anda memilih langsung melanjutkan ke PPAK, anda sudah mempunyai dana yang cukup? Atau anda memilih untuk menjalankan keduanya sekaligus, apakah anda mampu menjalankan semuanya tanpa ada yang keteteran baik itu pekerjaan maupun pendidikan anda? Jika anda sudah memiliki tujuan hidup yang jelas, maka anda akan bisa memilih dengan pasti apa yang anda proritaskan.
e.
Mengatur jadwal hidup Dengan mempunyai jadwal bulanan/harian, kita bisa memetakan saat-saat kita harus
kerja ekstra, lembur dan mengurangi jam istirahat, serta kapan bisa lebih rileks dalam hidup. Seperti contohnya kita sebagai mahasiswa, kita harus bisa mengatur waktu kapan harus belajar dengan giat dan mengerjakan tugas, kapan saatnya kita sibuk dalam kepanitiaan, dan kapan kita bisa meluangkan waktu untuk ikut dalam seminar-seminar tidak lupa juga kapan kita bisa meluangkan waktu untuk berolahraga. Dengan memiliki rencana dan tujuan hidup yang jelas, maka kita bisa mengatur kapan saatnya kita sibuk kapan saatnya kita istirahat. Kita tidak bisa terus memforsir badan kita untuk belajar, mengikuti kepanitiaan, olahraga. Ada kalanya tubuh kita membutuhkan istirahat yang cukup, sehingga kita mampu lebih fresh untuk menangkap pelajaran-pelajaran selama perkuliahan.
III. Pemanfaatan Waktu untuk Mewujudkan Mimpi atau Cita-cita Waktu mewujudkan impian kita itu selalu ada, kita hanya perlu meluangkannya.Berikut adalah 6 saran yang dapat menolong kita memanfaatkan waktu agar dapat mencapai tujuan kita. 1) Prioritaskan hidup secara tertulis Buatlah daftar apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan impian kita dan tetapkan waktu untuk setiap impian kita. Buatlah daftar harian dari daftar utama ini.Tetapkan waktu untuk setiap tugas. Usahakan tugasnya sederhana dan spesifik ini akan menolong kita tetap fokus. 2) Bayangkan diri kita sudah sukses
20
Bayangkanlah kehidupan kita setelah mencapai impian kita, bagaimana perasaan kita, apa artinya bagi kita, bagaimana masa depan kita. Lakukan ini setiap hari dan hiduplah seolah-olah kita
sudah
mencapainya.Separuh
perjalanan
adalah
menerima
bahwa
kita
sanggup
melakukannya. 3)
Singkirkan kekacauan Hindari hubungan yang negatif dan menyita waktu menjauhlah dari orang-orang yang
tidak berkeinginan melihat kita sukses.
4) Jadwalkan “waktu proyek” dan jadikan itu sebagai kewajiban Jadwalkan pada jam yang sama setiap hari. Hilangkan gangguan dan wujudkan impian kita.Mintalah keluarga untuk minta pertolongan jika kita membutuhkan. 5) Belajarlah untuk berkata ‘tidak’ Jika tugas kita akan memakan waktu dalam dua hari, berjanjilah bahwa kita tidak akan berkomitmen pada hal lainnya sampai jangka waktu itu berakhir. Kata “tidak” mungkin saja merupakan kata yang paling sulit untuk diucapkan, tetapi jika kita tidak melakukannya, kita malah akan mengupayakan impian orang lain bukannya impian kita sendiri. 6)
Bertanggung jawablah Ceritakan kepada orang lain tentang keinginan kita untuk menyelesaikan tugas kita dan
bagaimana kita menjadwalkan waktu untuk melakukannya. Mereka akan cenderung untuk tidak mengganggu jadwal kita dan menjadi lebih berpengertian. Mereka juga akan menolong kita tetap bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.
IV. Menyusun Rencana Hidup 1) Langkah pendek
21
Kita tidak bisa menaiki tangga dengan satu langkah. Proses memperbaiki diri juga persis sama seperti itu. Oleh karena itu, setiap perubahan yang ingin kita wujudkan perlu kita terjemahkan ke dalam langkah-langkah pendek dan kita harus berusaha menjalaninya satu demi satu. 2) Cari tokoh teladan Pelajari riwayat hidup orang-orang yang berhasil meraih kesuksesan pada bidang yang ingin kita geluti.Pahami bagaimana mereka bisa melakukannya.Sadari pula bahwa mereka juga kerap harus berjuang selama bertahun-tahun sebelum bisa menjadi terkenal dan menggapai keberuntungan.
3) Perlahan tapi pasti Kita harus mencita-citakan sesuatu setinggi langit, namun perlu dipastikan apakah kita memiliki cukup waktu untuk menggapainya.Banyak orang menyerah di tengah jalan, karena terlalu memaksakan diri.Yang sebenarnya kita butuhkan adalah konsistensi dan ketekunan, bukan kecepatan. 4) Cari penasihat Yang bisa mendampingi kita sebagai penasihat adalah keluarga, teman, atau rekan kerja.Yang penting, ada yang bersedia mendengarkan dan memberi motivasi serta dukungan. 5) Tandai setiap kemajuan Setiap pencapaian perlu diberi tanda dengan hadiah khusus bagi diri sendiri.Artinya sangat penting, supaya kita belajar mengapresiasi dan merayakan setiap prestasi yang berhasil dicapai. 6) Toleh ke belakang
22
Memusatkan seluruh perhatian ke masa depan merupakan hal yang sangat penting, namun penting pula untuk sejenak menengok ke belakang untuk mengetahui sejauh mana kita telah melangkah. Oleh karena itu, berhentilah sejenak dan renungkan apa yang sudah kita capai sampai saat ini. 7) Berpikir positif Teruslah meyakinkan diri bahwa segala sesuatu mungkin dan bisa menjadi kenyataan. Singkirkan semua keraguan yang hanya membuat perjalanan kita terbeban
23
SAP 4 2.1 KETERKAITAN ANTARA WIRAUSAHA DAN POLA BERPIKIR Berbicara tentang kewirausahaan, mindset (pola pikir) dan methode (sistem kerja, langkah, prosedur, teknik) mengenai pola pikir wirausaha yang dikembangkan dari pemikiran Neal Thornberry. Menurut Neal Thornberry, keterkaitan antara pola pikir wirausaha melibatkan 10 kualitas, sebagai berikut : A. Memiliki Locus of Control internal Locus of Control (lokus kendali) adalah istilah untuk menggambarkan bagaimana seseorang berpikir tentang kendali hidupnya. Seseorang yang memiliki kendali eksternal, adalah mereka yang merasa bahwa hidupnya dikendalikan oleh faktor-faktor diluar dirinya, seperti cuaca, kebijakan pemerintah, keluarga, pacar, peraturan kantor dan lainlain. Sehingga mereka hanya punya sedikit sekali punya kontrol terhadap kehidupannya. Mereka cenderung pasrah, dan mengikuti kehendak di luar dirinya. Sebagai contoh “wah hujan nih, mau gimana lagi, sudah pasti kita tidak bisa belajar dengan konsentrasi, habis hujan.” dan sebagainya. Intinya, hidup mereka dikendalikan oleh daya-daya diluar dirinya, dan mereka meyakini bahwa tidak banyak yang mampu dilakukan untuk mengatasinya. Sebaliknya kendali internal (internal locus of control) adalah pemikiran bahwa kita adalah pusat kendali. Cuaca boleh hujan, namun kita tetap punya kontrol penuh untuk membuat hati kita sedih/senang karena adanya hujan tersebut. Seorang wirausaha, diyakini memiliki kendali internal tersebut. Mereka yakin bahwa dirinyalah pusat kendali, bukan atasan, cuaca, kebijakan pemerintah dll. B. Memiliki toleransi Seorang wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar halhal yang dianggap jarang dilakukan. Sebagai contoh, yang umum buat mereka yang ingin membuka restoran adalah bukalah di tempat yang ramai. Namun demikian, saat ini sudah sangat banyak contohnya dimana restoran yang dibuka di tempat terpencil (jauh diatas gunung, di pulau, di tengah sawah, dll) justru diserbu oleh pelanggannya. C. Kesediaan untuk mengaji orang yang lebih cerdas dari dirinya Seorang wirausaha sejati sangat mengenal dirinya, dan ia menyadari bahwa dirinya bukanlah dewa. Ia sangat sadar akan kelebihan dan potensi, dan juga terkait halhal yang kurang dikuasainya. Oleh karena itu, mereka selalu siap untuk berbagi pikiran 24
dan wawasan, serta mengisi kekosongan-kekosongan dalam usahanya. Sebagai contoh, beberapa orang mahasiswa yang membuka bisnis cuci motor, sangat sadar akan keterbatasannya dengan cairan kimia sabun. Oleh karena itu, mereka ikhlas bekerja sama dengan mahasiswa kimia/farmasi untuk menghasilkan formula sabun yang tidak panas ditangan, wangi dan tahan lama bersihnya. Satu hal penting bahwa, mereka tidak pernah takut tersaingi. Sebaliknya, mereka sangat sadar bahwa kerjasama akan menghasilkan jauh lebih banyak dari yang dapat dibayangkan. Kerjasama bukanlah satu ditambah satu sama dengan dua, namun satu ditambah satu bisa menjadi tiga, tujuh atau bahkan sebelas. D. Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal Begitu seseorang berkecimpung dalam dunia wirausaha, maka ia harus siap berenang dalam kreativitas. Hal ini sangat bisa dimaklumi, mengingat beberapa peluang bisnis, terutama pintu (entrance) untuk memulainya tidak sulit untuk dibuka (tidak butuh keterampilan khusus, tidak butuh modal besar dll), dimana akan sangat mudah dipenuhi oleh para pemula. E. Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan Mata seorang wirausaha seperti mata elang. Mereka selalu awas terhadap peluang-peluang baru. Mereka dengan kemampuan yang dimiliki selalu ditempa agar mampu membaca trend zaman. Salah satu contoh kepekaan ini adalah apa yang dilakukan oleh Trans Corp dengan Proyek Trans Studionya. Mereka melihat kesempatan yang besar pada bisnis hiburan di Bandung Ibu kota Jawa Barat. Jumlah penduduk yang berjumlah kurang lebih 40 juta ditambah penghuni Jabodetabek yang sekitar 20 juta, menjadi alasan yang sangat kuat untuk mendirikan kawasan terpadu yang menjadi salah satu hiburan kelas dunia untuk keluarga. Inilah mata elang wirausaha. Mereka mampu melihat peluang dan berani mengambil tindakan untuk menangkapnya. F. Mengikuti perkembangan pasar Para tokoh bisnis sering mengatakan bahwa inovasi sudah merupakan sesuatu harga mati, ini adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Mengapa? Karena kompetitor begitu banyak dan pasar sangat haus terhadap inovasi baru. Mari kita lihat trend pasar telepon selular. Inovasi yang terjadi disini dapat dikatakan hampir terjadi setiap hari. Jika kita membaca surat kabar, maka sangat mudah ditemukan iklan yang mengabarkan teknologi terbaru dari sebuah telepon selular. Inilah bentuk dari 25
perkembangan pasar yang sangat tinggi. Para pelaku alat telekomunikasi canggih tersebut sangat paham, bahwa lengah satu langkah dapat berarti ancaman kebangkrutan. G. Memelihara ide Mereka menjaga dan memelihara idenya untuk kemudian diwujudkan. Beberapa orang hanya berhenti pada level menemukan ide baru. Namun para wirausahawan sejati mereka memelihara, mengembangkan dan berusaha mewujudkan ide tersebut. Nurfitira Khoirunnisa adalah contoh yang baik untuk menjelaskan karakter ini. Ia memiliki ide untuk membuat penghapus elektrik gara-gara badannya yang kurang tinggi, sehingga tidak dapat menjangkau seluruh bagian papan tulis di sekolahnya. Berkaca dari situasi itu, ia dan rekannya kemudian berusaha menciptakan penghapus elektrik. Inilah contoh usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan mewujudkannya. H. Ketahanan Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka anak-anak yang jika dipukul selalu kembali ke posisi semula. Inilah kewirausahaan yang sesungguhnya. Tidak ada satupun usaha yang tanpa penghalang dan tanpa hambatan. Namun, daya tahan ini akan mengembalikan kita kembali ke posisi semula. Sudah terlalu banyak para pelaku usaha mental dan jatuh diterjang angin. Namun tidak terlalu banyak yang kemudian dapat kembali ke posisi semula. Inilah sikap ketahanan yang perlu dimiliki setiap kita yang sadar bahwa hidup adalah perjuangan, dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah jatuh dan bangun setelah terjerembab oleh kerasnya kehidupan. I. Optimis Optimis, secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivitas ke aktivitas lain. Optimis adalah juga bentuk keyakinan bahwa tujuan akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri. Mungkin para pembaca mengenal sosok Jerry Aurum, seorang fotographer ternama. Ia adalah contoh seorang wirausaha yang sangat optimis dan yakin dengan kapabilitas yang dimilikinya. Saat ini, berbagai institusi, dan perusahaan besar di Indonesia sudah menggunakan jasanya. Optimisnya antara lain dibuktikan dengan kegigihannya dalam memulai usaha fotographinya. Ia mengirimkan 500 eksemplar kalender ke berbagai perusahaan di Indonesia yang berisi foto-foto hasil karyanya. Dengan rasa optimisnya, ia beranggapan bahwa minimal pasti ada satu dua 26
perusahaan yang akan menggunakan jasanya. Hal itu kemudian terbukti, dan akhirnya berbagai tingkatan klien berlomba-lomba menggunakan jasanya. J. Rasa humor tentang diri sendiri Ini adalah bentuk rasa besar hati. Kemampuan mentertawakan diri sendiri adalah salah bentuk kapabilitas untuk mengkoreksi dan bahkan mengkritik diri sendiri. Ini adalah sebuah rasa untuk tidak menilai diri sendiri sudah mencapai prestasi yang optimal. Sebaliknya sikap ini mendorong kita untuk selalu melihat hal-hal belum maksimal dan punya potensi untuk dikembangkan. Rasa humor terhadap diri sendiri, juga akan mampu memacu kreativitas dalam diri untuk selalu mencari sisi-sisi yang belum tereksplorasi. Pola pikir wirausaha (Entrepreneurial Mindset) sebagai berikut: 1) Mereka secara bersemangat selalu mencari peluang-peluang baru. 2) Mengeksplor berbagai kesempatan dengan pendekatan/disiplin yang tidak biasa 3) Mereka secara efektif hanya mengeksplor peluang terbaik dan menjauhi berlelah-lelah dengan mengejar setiap kesempatan 4) Mereka fokus pada eksekusi, terutama eksekusi yang adaptif. 5) Mereka menyatukan energi setiap orang dalam domain mereka 2.2 PENTINGNYA POLA BERPIKIR KEWIRAUSAHAAN Mindset/pola pikir pada seseorang dalam mewujudkan mimpinya dalam melakukan wirausaha kadang seringberubah,karna banyak sekali orang yang takut akan hal –hal yang belum pernah mereka coba, padahal menurut dweckmenerjemahkan mindset sebagai kepercayaan mengenai siapa kita dan apa kemampuan kita, maka dari itu kita terlebih dahulu harus mengenal kemampuan kita dan kita harus yakin/percaya kepada kemampuan diri kita sendiri, karna banyak sekali orang yang ragu akan kemampuan dirinya yang dapat mengurungkan niat mereka untuk mewujudkan mimpinya dalam menjadi wirausaha, dalam hal ini kita harus mengubah mindset kita dengan cara mengetahui/mempelajaripengetahuan barutentang bagaimana kita harus mempunyaipola pikir yang inovatif, karna dengan berpikiran inovatif kita dapat menciptakan hal yang baru dalam berwirausaha. Perubahan pola pikir kadang sering terjadi terhadap semua orang, terutama kepada orang yang selalu merasakannya, karna mereka akan menyadari perubahan sekecil
apapun
terhadap pola pikir mereka, apakah itu pola pikir yang positive atau negative yang mereka rasakan, jika mereka merasakan perubahan hal positive terhadap diri mereka sendiri maka 27
ada dorongan dalam diri mereka untuk selalu optimis dalam meraih mimpi dalam berwirausaha, dan jika dengan pola pikir yang negative, itu akan menyebabkan mereka selalu bersifat pesimis untuk meraih mimpi mereka, maka dari itu pendidikan dan komunikasi untuk medapatkan informasi sangatlah penting dalam mengubah mindset seseorang dalam berwirausaha supaya mempunyai
pikiran inovatif dan kreatif dalam
mewujudkan mimpinya menjadi seorang wirausaha yang berhasil.
2.3 BERBAGAI JENIS POLA BERPIKIR KEWIRAUSAHAAN Berbagai Jenis Pola Berfikir Kewirausahaan (Enam Topi Pikiran) Menurut De Bono (2005: 128) topi dipakai untuk menggambarkan keenam aspek berpikir, karena topi merupakan suatu yang dapat dipakai dan dilepaskan dengan mudah, sebagaimana sebuah pendapat yang dapat dipakai atau dilupakan begitu saja tanpa harus menimbulkan konflik sosial. Dalam metode Thinking Hats merupakan penerapan dari Lateral Thinking STH, seseorang tidak hanya dilatih untuk berkonsentrasi menyelesaikan suatu masalah dalam sekuen waktu tertentu, tetapi juga dipersiapkan untuk dapat menerima dan menghargai pendapat orang lain. 1. Topi putih berarti fasilitator bersikap netral dan objektif. Fasilitator bersikap terbuka untuk menerima pengetahuan dan pengalaman orang lain. Fasilitator mendorong peserta untuk memahami fakta dan kebenaran secara bijaksana. Fasilitator mendorong para peserta untuk saling belajar dan menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya kedalam 2. Topi merah berarti fasilitator menggunakan pendekatan emosi untuk menggugah perasaan dan semangat peserta. Fasilitator menggunakan intuisi dan prasangka untuk memahami kesulitan atau hambatan yang dirasakan peserta dalam belajar, Setelah secara paralel tujuan meningkatkan keterlibatan peserta mendiskusikan aspek informatif dari suatu permasalahan, kemudian setiap peserta diskusi secara bersama-sama mengemukakan aspek intuitif dan emosional dari pendapatnya. 3. Topi hitam berarti fasilitator bersikap serius. Fasilitator tidak serta merta menerima pendapat atau masukan dari orang lain melainkan bersikap menolak terlebih dahulu, bersikap ragu-ragu atau hati-hati, kemudian 28
mencari tahu (eksplorasi) lebih jauh. Dalam menyikapi suatu persoalan, fasilitator menggunakan topi hitam bukan untuk mencari argumentasi melainkan untuk memperhatikan atau waspada terhadap sesuatu hal yang dianggap negatif. Topi hitam merupakan metafora untuk atau terlalu sering digunakan. menggambarkan aspek kritis dari pemikiran yang hendak kita sampaikan. 4. Topi kuning berarti fasilitator menggunakan cara berfikir positif dalam mengelola proses pembelajaran agar atmosfir dalam kegiatan pembelajaran juga berkembang positif. Fasilitator juga bersikap optimis dalam menghadapi sesuatu persoalan. Kalau topi hitam mengajak melihat sisi negatif, maka topi kuning mengajak melihat sisi positif. Fasilitator menggunakan cara rasional (intelektual) dan
membangun kerangka pikir
untuk mengembangkan suatu analisa kritis. Topi kuning yang konstruktif cenderung membuat gagasan kongkrit agar bisa dilakukan sesuatu yang bermanfaat. 5. Topi hijau berarti fasilitator menggunakan kreativitasnya untuk membangun suasana belajar (misal membuat trik-trik tertentu, permainan, humor, dan sebagainya). Topi hijau juga telah menjadi simbol untuk orang yang mampu mendengarkan dengan baik, mengumpulkan informasi, penilaian baik dan buruk, aspek emosional dan kritis, maka kemudian setiap peserta diskusi berusaha secara bersama-sama menemukan alternatif, gagasan, kemungkinan dan rancangan. Apa yang dapat dilakukan, apa alternatif yang ada, dan pembahasan sejenis dibahas dalam sesi ini. 6. Topi biru berarti fasilitator mengendalikan proses pembelajaran agar tetap pada relnya. Fasilitator juga selalu menjaga agar pembelajaran tetap fokus atau dikelola batasbatasnya. Fasilitator selalu mengacu pada rencana dan rancangan pembelajaran sebagai alat kontrol. Fasilitator mengembangkan proses perumusan pokok-pokok pembelajaran dan kesimpulan untuk menjaga fokus dan menarik. Topi biru diasosiasikan sebagai pengambilan benang merah pembelajaran. Terdapat dua tujuan utama terhadap keenam konsep topi berpikir tersebut a) Menyederhanakan berpikir dengan mengizinkan seorang pemikir menyelesaikan suatu hal pada suatu saat. Meskipun harus menyimpan emosi, logika, informasi, harapan dan kreativitas semua pada saat yang sama, namun pemikir tersebut mampu memisahkan hal-hal tersebut tadi.
29
b) Mengizinkan suatu peralihan dalam berpikir. Jika seseorang pada suatu pertemuan telah bersikap negatif, orang itu dapat diminta menggunakan ‘topi berpikir hitam’. Hal ini memberikan tanda kepada orang tersebut bahwa ia sedang bersikap negatif. 2.4 TIGA PRINSIP DASAR POLA BERPIKIR KEWIRAUSAHAAN Tiga Prinsip Dasar Pola Berfikir Kewirausahaan (Perhatian, Pelarian, Dan Tindakan) 1. Perhatian (Attention) Pada tahap perhatian (attention) wirausaha berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirasaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Dalam pola berfikir khususnya perhatian, juga melihat apa yang dibutuhkan konsumen sesuai dengan apa yang kita lakukan, memperhatikan cara bekerja warausahawan lain untuk bisa menjadi ide atau memotivasi 2. Pelarian Yang dimaksud dengan pelarian disini adalah, dimana saat kita jatuh atau bangkrut, kita masih mempunyai pengerjaan lain, seperti pekerjaan sampingan sebagai sebagai pengganti pekerjaan yang telah bangkrut tadi sambil menbangun ulang usaha baru disamping usaha sampingan 3. Tindakan (Action) Pada tahap tindakan (action) wirausaha harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen. Tindakan sesuatu yang harus dilakukan seseorang untuk menjadi wirausahawan, karena tanpa ada tindakan kita tidak mungkin bisa menjadi maju dan terus maju. 2.5 MODEL 4 TAHAP 1) Inovasi Adanya ide, gagasan, rencana dan disertai kelihatannya peluang usaha. Proses terbentuknya jiwa wirausaha dimulai dari adanya inovasi. Inovasi timbul dengan dukungan: nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, peluang, model peran dan kreatifitas. 30
2) Kejadian pemicu Kejadian
pemicu
timbulnya
wirausaha
diantaranya
adalah: kurang
puas
dengan pekerjaan sekarang, kehilangan pekerjaan, usia, komitmen, adanya kompetisi, sumber daya dan kebijakan pemerintah. Kejadian pemicu itu merupakan tantangan ataukejadian atau sesuatu hal yang menjadi pemicu seseorang untuk berusaha. 3) Implementasi Tahapan implementasi ialah tahapan dilaksanakannya kegiatan wirausaha 4) Pertumbuhan Pada tahapan ini kegiatan wirausaha mengalami pertumbuhan Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha: 1) Tahap memulai Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa. 2) Tahap melaksanakan usaha Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi. 3) Tahap mempertahankan usaha Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. 4) Tahap mengembangkan usaha Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
31
SAP 5 1. BERPRODUKSI SECARA EFISIEN Produksi adalah suatu upaya yang digunakan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatannya ditujukan kepada upaya - upaya pengaturan yang sifatnya menambah atau menciptakan kegunaan dari suatu barang atau jasa.Pada hakikatnya, kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan jika tesedia faktor produksi anatara lain:Man (tenaga kerja), Money (uang), Material (bahan), Method (metode). Dalam perancangan produk ada dua pendekatan yang digunakan yaitu:
Pendekatan pelanggan Untuk pendekatan ini, perancangan produk lebih diarahkan pada bagaimana memenuhi selera pelanggan agar mereka terpuaskan.
Pendekatan pesaing Perancangan produk lebih diarahkan pada cara pesaing berupaya meningkatkan kepuasan pelanggan
untuk
memenangkan
persaingan,
perancangan
produk
lebih
pada
memanfaatkan kelemahan pesaing menjadi keunggulan.
Adapun hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses produksi barang dan jasa adalah: Produk apa yang akan diproduksi. Kapan kegiatan proses produuksi akan dimulai. Berapa besarnya dana yang diperlukan. Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan. Peralatan apa yang diperlukan. Berapa tingkat persediaan bahan baku yang di perlukan Syarat-syarat dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa di antaranya:
Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha.
Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah dijalankan.
32
Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan klasifikasi tentang kegiatan operasi proses produksi
Adapun tahap tahapan di dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa sebagai berikut:
a. Routing Menetapkan dan menentukan termasuk penyusunan alat alat yang di pergunakan. b. Scheduling Menetapkan dan menentukan jadwal operasi proses produksi yang disinergikan sebagai suatu kesatuan. c. Dispatching Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi proses produksi yang direncanakan di dalam routing dan scheduling. d. Follow up Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorng terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi.
Proses produksi merupakan kegiatan pembuatan, pengubahan dan penciptaan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual atau dengan peralatan sehingga menghasikan suatu produk yang nilainya lebih dari barang semula.
2. MERAIH DAN MEMPERTAHANKAN PELANGGAN Terciptanya kepuasan dan loyalitas para pelanggan, tentunya menjadi salah satu aset penting dalam menjalankan sebuah usaha karena para pelanggan menjadi kunci utama seorang wirausaha untuk mendulang keuntungan besar setiap bulannya. a. Cara Meraih Pelanggan Menemukan pelanggan adalah sebuah tantangan penting dalam setiap bisnis. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk meraih pelanggan, antara lain:
Berikan sesuatu
33
Setiap kali kita “memberikan” sesuatu, kita akan mendapatkan prospek lebih sebagai imbalannya. Semakin tinggi “hadiah” yang kita berikan, semakin banyak pelanggan yang akan datang. Prinsip ini sangatlah kental dalam dunia bisnis, untuk berhasil dalam suatu bisnis tentu kita tidak boleh takut untuk mengeluarkan biaya yang setimpal dengan kemungkinan berhasil tersebut baik itu materi atau upaya. Jadi, janganlah takut untuk memberikan sesuatu kepada orang lain, karena sebagai imbalannya pelanggan akan datang kembali untuk membeli produk kita. Dalam hal ini, kita bisa memberikan promo atau diskon kepada pelanggan terhadap produk yang kita tawarkan.
Buatlah sesuatu yang unik Buatlah sesuatu yang berbeda dari perusahaan atau pesaing lainnya. Hal itu akan menyebabkan produk atau layanan yang kita berikan bisa lebih terkenal. Sebagai contoh, kita dapat membuat pelayanan customer yang lebih baik dari pesaing kita, hal itu akan menyebabkan orang-orang menyadari kelebihan perusahaan kita dan kembali lagi ke perusahaan kita bersama teman-temannya.
Gunakan teknologi yang ada Di jaman sekarang, teknologi merupakan sesuatu yang sangat penting dan telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan, baik untuk komunikasi, hiburan maupun bisnis. Kita bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memasarkan produk kita seperti melalui Facebook, Instagram,BBM, Line, dan sosial media lainnya.
Buatlah sebuah kompetisi atau lomba berhadiah Seperti yang telah disebutkan di poin satu, kita tidak perlu takut untuk memberikan sesuatu. Kita bisa membuat sebuah kompetisi berhadiah, hal ini tentu merupakan salah satu alternatif terbaik dalam meraih pelanggan. Sebagai contoh, kita mengadakan sayembara untuk mempromosikan produk kita misalnya steak. Kita bisa meminta atau mengajak orang-orang untuk mencoba produk kita dan kemudian mereka harus mengunggah testimoni berupa foto dan pendapat tentang produk kita dan yang memperoleh like terbanyak di sosial medianya maka akan memenangkan hadiah.
b. Cara Mempertahankan Pelanggan 34
Puas tidaknya para pelanggan terhadap produk yang kita tawarkan, pastinya akan memberikan imbas tertentu bagi perkembangan bisnis kita. Apabila pelanggan mendapatkan kepuasan dari produk yang kita tawarkan, bisa dipastikan bila mereka akan melakukan pembelian ulang di kemudian hari. Dan begitu juga sebaliknya, bila mereka kecewa dengan pelayanan yang kita berikan, maka tidak menutup kemungkinan bila mereka akan kapok melakukan pembelian di perusahaan kita dan berpaling ke perusahaan lain. Oleh karena itu, agar para pelanggan tidak berpaling ke perusahaan lain berikut ini ada cara mempertahankan pelanggan, antara lain:
Berikan perhatian before dan after sales Sebagian besar seorang wirausaha hanya fokus terhadap penawaran yang akan mereka sampaikan, tanpa memperhatikan keinginan pelanggan. Kesalahan inilah yang sering membuat para konsumen melakukan penolakan secara langsung terhadap para sales, sebab mereka menganggap para sales hanya akan berpromosi menawarkan sebuah barang. Karenanya untuk menciptakan kepuasan pelanggan, berikan perhatian khusus kepada para pelanggan baik sebelum terjadi transaksi pembelian maupun pasca pembelian. Misalnya saja dengan membagikan katalog menarik untuk memancing minat pelanggan, serta memberikan garansi khusus pada produk unggulan yang kita pasarkan.
Ciptakan sebuah hubungan yang saling menguntungkan Dalam memasarkan sebuah produk, tidak jarang seorang wirausaha lebih mendominasi komunikasi yang terbangun. Mereka memposisikan para pelanggan sebagai pendengar dan pemasar sebagai narasumber utamanya. Strategi pemasaran seperti ini tentunya terbilang kuno, sebab sekarang ini para pelanggan sudah mulai cerdas dan bisa menentukan produk-produk unggulan yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, pastikan hubungan yang terbangun antara pelanggan dan para wirausaha bisa seimbang dan saling menguntungkan.
Lakukan follow up pasca penjualan
35
Untuk mempertahankan pelanggan, ada baiknya kita mencatat semua pelanggan yang pernah membeli produk kita dan mencoba melakukan follow up ulang pasca pembelian pertama. Meskipun cara ini sangatlah mudah, namun sampai hari ini belum semua para wirausaha melakukannya. Biasanya mereka kurang peduli dengan prospek yang sudah dimiliki, dan cenderung mencari sasaran (pelanggan baru) dibandingkan harus mem-follow up ulang pelanggan-pelanggan yang pernah melakukan pembelian di perusahaan mereka.
Tawarkan program menarik untuk menjaga loyalitas pelanggan Seperti halnya pada pusat perbelanjaan di kota-kota besar yang biasanya menawarkan program premium atau kartu keanggotaan untuk menjaga loyalitas para pelanggan, kita pun juga bisa mencoba program tersebut untuk membangun loyalitas pelanggan. Mulailah dengan menawarkan sebuah keanggotaan atau member khusus yang akan memberikan banyak keuntungan bagi para pelanggan setia kita. Misalnya saja menawarkan diskon khusus bagi para pelanggan yang memiliki kartu keanggotaan, atau menawarkan bonus tertentu bagi para member yang berbelanja cukup banyak di perusahaan kita.
Berikan keuntungan bagi pelanggan setia Selain menawarkan program menarik untuk menjaga loyalitas pelanggan, kita juga bisa menjalin kerjasama dengan para pelanggan setia kita. Tawarkan peluang bisnis bagi para konsumen yang bisa memberikan untung besar bagi mereka dan sekaligus bisa membantu kita dalam meningkatkan pemasaran produk. Contohnya saja dengan membuka program reseller untuk para konsumen yang tertarik memasarkan produk kita. Strategi ini tidak hanya menguntungkan para reseller, namun juga mendorong para pelanggan untuk melakukan pembelian produk kita secara berulang-ulang.
3. MENGELOLA TIM (SDM) Dalam pengelolaann sumber daya manusia, wirausaha perlu memperhatikan dan memberikan kesempatan untuk memperoleh pelatihan, pendidikan, supervisi, penilaian kerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Akhirnya, tujuan
36
pengelolaan sumberdaya manusia yang bekerja didalam perusahaan ialah bagaimana agar para pegawai atau karyawan merasa puas dalam bekerja. Adapun langkah langkah dalam pengelolaan sumbardaya manusia yang bekerja didalam perusahaan sebagai berikut: 1. Membuat sesuatu pengelolaan sumberdaya manusia dengan menentukan kebutuhan pegawai atau karyawan dan tujuan yang dicapai perusahaan 2. Megadakan observasi dan penelitian yaitu dengan melakukan penyelidikan terhadap keterangan yang sudah dikumpulkan sehubungan dengan sumberdaya manusia 3. Menyelesaikan masalah sumberdaya manusia didalam perusahaan dengan metode yang diperkirakan ada relevansinya dengan keperluan pengelolaan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam perusahaan 4. Berdasarkan hasil pemilihan dan hasil percobaan terhadap sumberdaya manusia sebagai karyawan didalam perusahaan 5. Metode metode yang akan di pilih dan di uji terus di evaluasi berdasarkan hasil pengalaman
wirausaha
didalam
mengelola
sumberdaya
manusia
didalam
perusahaannya. 6. Wirausaha melaksanakan metode pengelolaan sumberdaya manusia yang sudah ditentukan dengan menetapkan pelaksanaanya atau tugas yang ada diperusahaan Dalam
melaksanakan
sumber
daya
manusia
oleh
seorang
wirausah,
harus
mempertimbangkan masalah pembinaan dan pengembangannya. Adapun langkah langkah yang dapat di lakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1. Latihan dan pendidikan Latihan dan pendidikan merupakan upaya perusahaan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan karyawan sehingga dapat mendorong kreativitas, prestasi dan produktifitas karyawan yang tentunya hal ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Adapun manfaat latihan dan pendidikan secara rinci adalah untuk meningkatkan produktifitas, stabilitas, fleksibilitas tenaga kerja, mendorong
37
pertumbuhan pribadi tenaga kerja, serta dapat menciptakan kepuasaan kerja yang dapat mendorong timbulnya semangat dan gairah kerja. 2. Mutasi dan promosi Upaya lain untuk membina dan mengembangkan tenaga kerja adalah dengan mutasi atau promosi. Kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan atau jabatan yang di anggap setingkat atau sejajar disebut dengan mutasi. Mutasi dilakukan untuk mengurangi kejenuhan tenaga kerja sehingga dapat menumbuhkan semangat, prestasi dan produktivitas kerja. Promosi adalah proses pemindahan pegawai atau karyawan dari suatu pekerjaan yang satu ke pekerjaan atau jabatan yang lain yang lebih tinggi tingkatanya. Promosi dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada tenaga kerja untuk mengaktualisasi diri (mengembangkan diri) dengan memberikan tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar.
3. Motivasi Dalam rangka membina dan meningkatkan tenaga kerja dapat dilakukan dengan pemberian motivasi. Agar kemampuan sumberdaya manusia sebagai pegawai atau karyawan perusahaan tersebut dapat berkembang dengan baik, maka wirausaha sebagai pemilik perusahaan memberikan perhatian dan dorongan kepada pegawai. Motivasi adalah suatu perangsang atau pendorong bagi para pegawai agr bekeja lebih produktif. 4. SUMBER PENDANAAN USAHA Terdapat dua sumber utama pendanaan usaha, yaitu ekuitas dan utang. Ekuitas yaitu pemilik mengiventasikan laba perusahaannya untuk ditempatkan dalam perusahaan guna memperkecil resiko pengembalian dalam tingkat yang rendah, sedangkan utang adalah mengandung resiko, pemberi pinjaman pertama kali menarik laba dan harus dibayar 38
sekalipun perusahaan tidak ada laba atau dalam kondisi merugi. Kedua sumber pendanaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari tabungan individu, teman dan atau saudara, investor perorangan lain, perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura, dan penjualan saham. 2. Pendanaan dari utang (pinjaman).Dapat diperoleh dari teman atau saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku pemberi pinjaman berbentuk asset, bankbank komersial, program-program yang didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura. Pembiayaan Utang Atau Modal Sendiri Pilihan untuk pembiayaan utang atau modal berdasarkan hal berikut ini: 1. Kemampu-labaan potensial. Apakah peminjaman dapat meningkatkan potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada modal sendiri pemilik, menyingkap perusahaan pada resiko keuangan yang lebih tinggi. 2. Risiko keuangan. Investasi modal sendiri pemilik membatasi potensi pengembalian modal sendiri, resiko keuangan lebih rendah bagi perusahaan. 3. Pemungutan suara. Peningkatan modal sendiri melalui pinjamana yang mensyaratkan pemilik untuk membagi pengawaasannya dengan pihak investor luar. Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber–sumber dana yang bisa menyediakan modal untuk usaha: 1. Dana Pribadi Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang–barang berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas. 2. Dana dari sistem gadai Dapat diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke lembaga 39
formal maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.. 3. Bermitra / berpartner Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak 4. Hibah Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai program pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi persaingan untuk memperolehnya sangat ketat. 5.Pinjaman ke lembaga non-bank Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga pembiayaan maupun leasing. 6. Pinjaman ke bank Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya. 7. Pasar modal Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan keuangan setiap periode. (Himawan Hartono). 40
Sumber dana pada setiap tahap perkembangan perusahaan: 1.Pendirian, seperti: Tabungan Pribadi, Kredit dagang. 2.Pertumbuhan, seperti: Dana Internal, Kredit Bank, dan Modal Ventura. 3.Kedewasaan, seperti: Go Public melalui pasar uang dan pasar modal. 4.Matang dan Kemunduran, seperti: Dana Internal, Pembelian kembali Saham, Diversifikasi dan Merger.
5. KETERAMPILAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN Entrepreuneur atau wirausaha merupakan pihak yang wajib memahami laporan keuangan. Tujuannya agar dapat menilai dengan tepat profitabilitas dan prospek bisnisnya. Ketepatan penilaian bisnis menentukan kelangsungan usaha. Hal-hal yang memerlukan keterampilan akuntansi dalam melakukan penilaian bisnis, yaitu: Berhati-hati dalam Menghitung Laba Usaha Salah satu kegagalan wirausaha khususnya sektor informal di Indonesia adalah salah dalam menghitung laba. Ketika terjadi peningkatan kas, mereka menganggap bisnisnya telah menciptakan laba. Tanpa perencanaan yang matang, kemudian pengusaha menghamburkan kas yang dianggap laba tadi dapat berakibat perusahaan bisa mendadak mengalami krisis ketika mesin atau peralatan operasional lainnya rusak. Sebab perusahaan tidak bisa melakukan perbaikan menyusul kekurangan kas (uang tunai). Karena itu, menghitung laba dengan tepat sangatlah penting. Salah dalam menghitung laba dapat menyebabkan salah dalam perencanaan, bahkan kebangkrutan usaha. Mengetahui Pentingnya Neraca Laporan neraca menyajikan informasi mengenai seluruh aset, utang dan modal bersih perusahaan. Sebuah bisnis harus mendapat informasi mengenai aset, utang dan modalnya guna melakukan evaluasi dan perencanaan jangka panjang. Prinsip penyajian laporan keuangan mensyaratkan penyajian aset, utang, dan modal berdasarkan substansi ekonominya. Akuntansi mendefinisikan aset sebagai sumber daya yang masih memiliki nilai ekonomi. Mengetahui Bahaya Utang Prinsip penyajian laporan keuangan yang benar juga berlaku untuk utang. Informasi utang yang baik dapat membantu perusahaan dalam mengelola utang. Perusahaan harus 41
memprioritaskan utang-utang yang harus segera dibayar. Jika tidak, perusahaan mungkin akan mengalami reputasi buruk atau bahkan tuntutan hukum.Modal juga harus menggambarkan perkembangan usaha yang sebenarnya agar perencanaan yang matang dapat dilakukan. Neraca yang disajikan dengan baik merupakan alat penilaian bisnis yang baik.
Wirausaha harus memahami akuntansi meskipun tidak serinci akuntan. Jika para akuntan memahami akuntansi sebagai penyaji laporan keuangan, setidaknya wirausaha memahami apa yang tersaji dalam laporan keuangan. Saat ini, bisnis dan pajak tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Di mana ada potensi keuntungan ekonomis, di situ biasanya akan ada kegiatan bisnis. Di mana pun ada bisnis di situ ada pajak yang mewakili kepentingan negara. Semua kegiatan berbisnis tidak akan luput dari kewajiban pajak. Pajak memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam bisnis. Artinya pajak bisa mempengaruhi kelangsungan bisnis seorang pengusaha. Banyak contoh kasus di lapangan yang sudah terjadi, ada perusahaan yang terpaksa ditutup hanya karena persoalan perpajakan, terlepas mana yang salah, pengusahanya atau sistem perpajakannya.Pengusaha harus sadar betul akan hal ini. Oleh karena itu, sebelum menentukan kebijakan bisnisnya, Pengusaha harus mengintegrasikan peraturan perpajakan di dalamnya. Setiap keputusan bisnis biasanya akan menimbulkan adanya transaksi, setiap transaksi akan melibatkan aliran dana atau uang dan setiap aliran uang dalam bisnis sangat mungkin akan terekspos pajak. Dalam hal ini, di benak pengusaha harus selalu waspada pajak, bisa dampak PPh, PPN maupun jenis pajak yang lain. Di samping itu, dalam melihat keuntungan, pengusaha harus berorientasi pada Net Income After Tax, jangan sekedar keuntungan, tetapi harus keuntungan yang sudah memasukkan biaya pajak dalam penghitungannya. Kesadaran inilah yang dibutuhkan bagi seorang pengusaha akan peranan dan pentingnya pajak dalam bisnis. Pengusaha harus memperhatikan, mempersiapkan serta mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi berkaitan dengan pajak. Dan bila perlu dapat melakukan perbaikan atau pembetulan untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
6. KETERAMPILAN MENGURUS PERIJINAN USAHA Memulai suatu usaha atau mendirikan bisnis baru memerlukan berbagai macam persiapan. Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan misalnya saja seberapa besar 42
modal yang dimiliki, bagaimana tingkat keseriusan usaha dalam artian usaha tersebut merupakan bisnis utama atau bisnis sampingan belaka.. Hal-hal tersebut tersebut diupayakan dengan tujuan usaha
yang sudah dirintis dapat dipertahankan keberadaan dan
kelangsungannya bahkan ditingkatkan lagi. Selain faktor kesiapan diawal usaha didirikan dan aliran penghasilan yang diperoleh yang tergantung pada minat konsumen terhadap komoditas atau jasa yang dijual, keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi juga oleh keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki. Keuntungan serta manfaat penting yang dapat diperoleh dengan memiliki izin usaha atas bisnis yang dirintis, yaitu: 1. Sarana perlindungan hukum Dengan kepemilikan izin usaha, seorang pengusaha telah sedini mungkin menjauhkan kegiatan usahanya dari tindakan pembongkaran dan penertiban. Hal tersebut berefek memberikan rasa aman dan nyaman akan keberlangsungan usahanya. Legalisasi merupakan sarana yang pemerintah sediakan agar kenyamaan dalam melakukan kegiatan usaha dirasakan oleh para pelakunya. 2. Sarana promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu metode yang kerap kali dilakukan untuk mendongkrak omzet penjualan serta sebagai ajang pengenalan bagi usaha yang baru dibuka. Dalam promosi tersebut, tidak lupa pengusaha mempromosikan komoditas yang disediakan. Tidak ketinggalan, memberikan semacam kelebihan dari service yang diberikan kepada calon konsumen. Misalnya dengan diadakannya potongan harga, delivery order, atau bentuk pelayanan lainnya.
3. Bukti kepatuhan terhadap aturan hukum Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa pengusaha telah mematuhi aturan-aturan hukum yang berlaku. Dengan mematuhi hukum yang berlaku, secara tidak langsung telah menegakkan budaya disiplin pada diri. Kepatuhan pengusaha tersebut merupakan bentuk paling terkecil dari tindakan yang dapat dilakukan terhadap negara dan pemerintahan. 4. Mempermudah mendapatkan suatu proyek 43
Seorang pengusaha tentunya menginginkan kegiatan usaha yang dijalani mengalami kemajuan. Dalam suatu tender, mensyaratkan bahwa para peminat harus memiliki dokumen-dokumen hukum. Tentunya unsur-unsur legalitas yang terkait dengan kepemilikan suatu badan usaha guna mengikuti pelelangan suatu sarana perlindungan hukum tender. 5. Mempermudah pengembangan usaha Apabila suatu usaha atau bisnis yang dirintis telah mencapai perkembangan yang signifikan, aliran modal dan keuntungan telah mengalir. Konsumen semakin bertambah dan mulai berkembang menjadi langganan yang fanatik. Kondisi demikian dapat dikatakan bahwa usaha tersebut memiliki prospek yang bagus di masa depan.
7. MENCIPTAKAN JEJARING BISNIS Jaringan usaha adalah proses membangun hubungan saling menguntungkan dengan pengusaha lain ataupun dengan pelanggan. Sebagian besar dari kita terutama pelaku bisnis, tentu sadar dan memahami betul bahwa membangun jaringan bisnis itu sangatlah penting. Memiliki jaringan bisnis yang cukup luas tentunya akan memudahkan kita dalam menjalankan usaha. Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari jaringan bisnis yang kita miliki. Mulai dari peluang kerjasama dibidang permodalan, memudahkan kita dalam pemasaran bisnis, serta tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa kendala yang selama ini kita hadapi dalam menjalankan usaha dapat terselesaikan dengan bantuan jaringan bisnis yang kita bangun dengan baik. Ross Walker, lulusan 2005 dari program MBA Stanford, berpendapat bahwa kemampuan jaringan tidak hanya penting untuk kesuksesan sebuah karir namun itu juga penting untuk mendapatkan dan membuat perubahan di dalam organisasi baik publik dan sektor swasta. Membangun jaringan merupakan salah satu karakteristik orang-orang sukses. Meski terlihat telah memiliki banyak jaringan, mereka tetap terus menerus mengembangkannya. Hal ini karena mereka tahu jika semakin banyak mereka mengenal orang, dan orang-orang juga mengenal mereka, maka semakin banyak peluang dan kesempatan yang dimiliki.Memiliki jaringan yang luas sangat penting untuk membantu anda meraih target-target besar yang anda 44
tentukan di masa depan. Jika anda memiliki sejumlah impian besar yang ingin anda capai pada bisnis anda, maka kekuatan sebuah jaringan bisnis adalah pilihan yang cocok. Saking pentingnya dalam membangun jaringan bisnis, muncul istilah yang dikenal dengan, No Networking = Not Working. Dengan artian, tanpa jaringan anda akan kesulitan dalam meraih keberhasilan. Karena beberapa orang yang ada dalam jaringan anda berpotensi mendatangkan keuntungan untuk anda.Lalu, bagaimana caranya memperluas jaringan bisnis? Jaringan bisnis bisa dibangun mulai dari lingkungan terdekat dengan cara bersosialisasi dengan antar personal ataupun kelompok. Bertemu dengan orang dan menjalin kontak merupakan bagian penting dalam usaha menambah jaringan. 1. Mulailah Dengan Memperbanyak Kenalan Anda Banyak pengusaha yang berhasil membangun jaringan bisnis cukup kuat, berawal dari sebuah perkenalan yang berujung menjadi rekan bisnis yang solid. Karena itu jangan sungkan
untuk
memperbanyak
kenalan,
dan
membuka
jaringan
baru
untuk
mengembangkan bisnis yang sedang Anda jalankan. 2. Jangan Pernah Lupakan Kartu Nama Anda Keberadaan kartu nama menjadi senjata utama Anda dalam memperluas jaringan bisnis. Ketika Anda bertemu dengan rekan bisnis yang baru, jangan pernah lupa memberikan kartu nama Anda kepada mereka. Meskipun ini termasuk tindakan kecil, namun dampak yang diperoleh sangatlah besar. Karena kartu nama menjadi salah satu identitas yang akan memudahkan orang-orang untuk dapat menghubungi Anda. 3. Bergabung Dengan Forum atau Komunitas Pengusaha yang Ada di Kota Anda Cara ini cukup efektif untuk membantu Anda membangun jaringan bisnis baru, karena forum tersebut akan memberikan peluang bagi Anda untuk mengenal banyak pengusaha yang memiliki beragam jenis usaha. Dan siapa tahu salah satu dari mereka bisa menjadi partner (rekan) bisnis yang cukup potensial bagi usaha Anda. 4. Lakukan Beberapa Kegiatan Untuk Mengenalkan Bisnis Anda ke Masyarakat Luas Misalnya saja dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran, mempromosikannya melalui media massa, atau sesekali adakan pelatihan bisnis maupun seminar yang dibutuhkan masyarakat umum maupun pelaku bisnis lainnya. Sehingga keberadaan bisnis Anda
45
semakin dikenal banyak orang, dan peluang Anda untuk mendapatkan jaringan bisnis baru semakin terbuka lebar. 5. Membangun Hubungan Baik Dengan Semua Relasi Jaringan bisnis yang kuat akan terwujud dari hubungan baik yang Anda bangun. Oleh sebab itu, jaga hubungan Anda dengan semua rekan Anda. Dan pastikan bahwa kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan, agar hubungan yang terbangun semakin solid untuk menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan Namun beranjak dari tempat duduk kemudian keluar dan mencari jaringan adalah masalah lain. Banyak orang takut untuk membangun jaringannya menjadi lebih baik dengan berbagai alasan permisif yang dimilikinya.Sebetulnya memang sulit untuk menemukan cara yang tepat untuk membangun jaringan, rasa malu adalah hal yang utama membuat kita sulit untuk memulainya. Untuk mengatasinya cobalah beberapa tips yang kami dapatkan dari teman yang sudah berpengalaman:
Sadari bahwa betapa produktifnya jika Anda membuat jaringan usaha. Untuk itu buanglah rasa malu dan bicaralah pada semua orang mengenai bisnis Anda, biarkan mereka mengenal Anda.
Sadari bahwa kesempatan ada dimana-mana. Jangan membatasi hubungan hanya di lingkungan Anda saja. Di pertemuan keluarga, reuni teman, tempat nongkrong, supermarket, bahkan di kereta atau kendaraan umum. Anda tak pernah tahu apa yang akan Anda temui. Berbicara dengan banyak orang secara tak langsung juga membangun percaya diri.
Ingat jangan pernah meremehkan kekuatan “senyum”. Peter Handal, pengusaha sekaligus penulis buku “How To Win Friends And Influence People” menjelaskan bahwa senyum adalah kunci dari membangun network. “Orang akan lebih terbuka bila kita murah akan senyum, dibandingkan dengan orang yang bermuka masam,” terangnya.
Kebanyakan orang takut untuk menyampaikan rasa keberatan. Jadilah pemberani dalam hal penyampaian isi hati dan pikiran kita. Ingat bahwa sulit buat orang lain untuk bisa tahu dan mengerti isi hati dan pikiran Anda. Jadi tanpa rasa takut, sampaikan saja isi dan pikiran Anda agar orang lain tahu apa yang Anda inginkan.
46
Rasa khawatir terhadap penolakan-penolakan adalah hal yang wajar. Maka jika ada penolakan, anggaplah penolakan itu sebuah pengalaman. Lebih baik ditolak, daripada menyesal telah kehilangan kesempatan bertemu seseorang yang sebetulnya menarik untuk diajak berbisnis.
Jika Anda sudah berhasil membangun beberapa jaringan bisnis. Usahakan tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang tersebut. Sebisa mungkin, ingat namanya. Sebab Anda tidak tahu, suatu hari mungkin kita akan membutuhkan bantuannya.
Begitu banyak peluang yang akan muncul untuk memperbesar bisnis kecil Anda bila Anda memiliki jaringan bisnis yang cukup luas.
SAP 6 BERBAGAI KARAKTER (SIKAP MENTAL) WIRAUSAHA SUKSES Menurut Geoffrey G. Meredith (1996 dalam Suryana 2009) bahwa wirausaha memiliki berbagai ragam karakter dan watak sebagai berikut: Tabel 1 Karakter dan unsur karakter wirausaha No
Karakter
Watak
1
Percaya diri
Memiliki keyakinan yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, mandiri dan optimis
2
Berorientasi pada tugas dan Gairah untuk maju, berorientasi laba, tekun, ulet dan hasil
tegas, kerja keras, bersemangat, energik, serta inisiatif.
3
Pengambil resiko
Kemampuan mengambil resiko, suka tantangan
4
Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, suka bergaul, terbuka terhadap saran dan kritik.
5
Keaslian atau originalitas
Pandai pencipta (inovatif dan kreatif) berpikiran terbuka, penuh informasi, kaya pengetahuan.
47
6
Berorientasi masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.
Karakter wirausaha yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa intisari karakter seorang wirausaha ialah kreativitas.Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa seorang wirausaha dapat dibentuk, bukan lahir begitu saja.Jelaslah bahwa kewirausahaan pada dasarnya merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif untuk melakukan suatu kegiatan.Adapun orang yang memiliki jiwa tersebut tentu saja dapat melakukan kegiatan kewirausahaan atau menjadi pelaku kewirausahaan atau lebih dikenal dengan sebutan wirausaha. Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat ke depan dengan berpikir, penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahnnya. 1.
Percaya diri
Sifat-sifat percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran-saran orang lain. Akan tetapi saran-saran orang lain jangan ditolak mentahmentah, pakai itu sebagai masukan untuk dipertimbangkan kemudian harus memutuskan segera. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang, jasmani dan rohaninya.Pribadi semacam itu adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat kematangan. Karakteristik kematangan sesorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, ia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif dan kritis. Tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain tapi dapat mengembangkan kritis. Emosionalnya sudah stabil, tidak mudah tersinggung dan naik pitam, serta tingkat sosialnya tinggi.Diharapkan wirausaha seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mandiri, jujur dan disenangi oleh semua relasinya. 2.
Berorientasi tugas dan hasil
Wirausaha tidak mengutamakan prestise dulu, tetapi prestasi kemudian. Ia berharap pada prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan meningkat. Wirausaha yang selalu memikirkan prestise dulu dan prestasi kemudian, usahanya tidak akan mengalami kemajuan. Maka wirausaha harus mempunyai kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, 48
tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif. 3.
Pengambil resiko
Wirausaha dalam melakukan kegiatan usahanya penuh dengan resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya.Tetapi semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.Jika perhitungan sudah matang baru membuat pertimbangan dari berbagai macam segi. 4.
Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memamng ada dalam masing-masing individu, maka sifat kepemimpinan tergantung pada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang dipimpin. Ada pemimpin yang disenangi oleh bawahan, mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti dan dipercaya oleh bawahan. Tapi ada pula pemimpin yang tidak disenangi bawahan atau tidak senang pada bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya tapi tidak ada waktu untuk itu. Menanam kecurigaan pada orang lain pada suatu ketika akan berakibat tidak baik pada usaha yang sedang dijalankan. Maka wirausaha sebagai pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dan saran dari bawahannya serta harus bersifat responsif. 5.
Keaslian atau originalitas
Sifat orisinil tidak selalu ada pada diri sesorang, yang dimaksud orisinil adalah tidak hanya mengekor pada orang lain tapi memiliki pendapat sendiri dan ide yang orisinil untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru dari komponen-komponen yang sudah ada sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh mana ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya. 6.
Berorientasi masa depan
Wirausaha harus perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yang akan dilakukan dan apa yang ingin dicapai. Karena sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara tapi selamnay. Maka faktor kontinuitas harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan. Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang 49
matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Pengusaha yang sukses bukanlah pengusaha yang bisa memulai bisnis dalam skala besar dalam waktu singkat.Wirausaha bukanlah sebuah hal yang bisa dibangun secara instant.Wirausaha sukses adalah mereka yang berhasil mengatasi naik turunnya usaha dan tetap berdiri tegak. Skala keberhasilan wirausaha bukanlah semata pada jumlah omset yang dimiliki, akan tetapi lebih pada kemampuan sang wirausaha untuk mempertahankan usahanya dalam menghadapi berbagai arus perubahan yang sedikit banyak memiliki pengaruh pada usahanya. Pada bagian ini, mental wirausaha seseorang sangat diuji.Seseorang boleh saja mengklaim bahwa dia sudah memiliki usaha tersebut sejak lama, atau mungkin usaha tersebut sudah diwarisi dari orang tua mereka.Akan tetapi, kehidupan usaha tersebut lebih tergantung pada mental wirausaha orang tersebut dalam menjalankan roda usahanya. Bagaimana dengan mental wirausaha di Indonesia?Beberapa pakar mengatakan bahwa mental wirausaha di Indonesia masih sangat lemah.Orang Indonesia lebih menyukai bekerja sebagai karyawan daripada mencoba mendirikan usaha mandiri atau meneruskan usaha mereka.Salah satu ciri lemahnya mental wirausaha di Indonesia adalah keengganan seseorang untuk menempuh berbagai resiko yang mungkin timbul dalam usaha yang dijalankannya.Resiko kegagalan ataupun resiko merugi dari sebuah usaha tentu berbanding lurus dengan “resiko” mendapatkan keuntungan.Sayangnya, masih banyak orang Indonesia yang tidak siap menghadapi resiko kegagalan.Keengganan menghadapi resiko kegagalan tersebut disikapi dengan tidak menjalankan usaha.Semangat wirausaha seharusnya dilandasi dengan semangat pantang menyerah. Ada macam sikap mental yang seharusnya dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu: 1.
Memiliki semangat enterpreneurship dasar yaitu keinginan untuk memiliki penghasilan
yang lebih baik daripada bekerja pada orang lain. Keinginan lebih sejahtera dan memiliki kehidupan yang lebih baik akan membawa seseorang pada keinginan berusaha secara mandiri. 2.
Semangat enterpreneurship lain yang harus dimiliki adalah keinginan untuk mandiri.
Bekerja pada perusahaan milik orang lain boleh jadi lebih nyaman, akan tetapi Anda tidak akan pernah menjadi mandiri. Sikap mental seperti ini yang masih jarang dimiliki oleh banyak orang di Indonesia.Banyak orang memilih berada di zona nyaman mereka hingga masa pensiun tiba 50
dibanding membuat sebuah gebrakan besar dalam kehidupan mereka dengan berwirausaha. 3.
Berani mencoba adalah satu bagian dari semangat enterpreneurship yang harus selalu
dimiliki para calon wirausaha. Tidak ada bayi yang langsung bisa berlari.Bayi harus melalui fase merangkak, belajar berdiri, belajar berjalan hingga mampu berjalan dengan dua kaki tanpa terjatuh. Analogi yang sama harus diterapkan oleh seorang wirausahawan. Berani mencoba menjadi seorang wirausaha adalah salah satu kunci wirausaha sukses. Bagaimana Anda bisa mendapatkan hasil wirausaha sukses sementara Anda bahkan tidak berani mencoba 4.
Semangat enterpreneurship lain adalah tahan banting. Kegagalan memang sangat
menyakitkan, akan tetapi bukan merupakan sebuah alasan untuk menyerah. Semangat wirausaha sukses adalah menyikapi kegagalan sebagai sebuah pelajaran besar. Evaluasi menyeluruh akan memungkinkan Anda menjalani wirausaha sukses tersebut. Satu keberhasilah mungkin harus ditempuh melalui 99 kegagalan. Seorang pelaku wirausaha sukses akan selalu menerapkan prinsip tersebut pada setiap bidang usaha yang akan dilaksanakannya. PEMILIHAN ROLE MODEL UNTUK MEMBANGUN KARAKTER WIRAUSAHA Role model pada dasarnya adalah orang dengan tingkah laku, kesuksesan, dan berbagai nilai positif lainnya yang bisa ditiru atau dijadikan contoh oleh orang lain. Role model atau tokoh panutan merupakan faktor penting yang mempengaruhi individu dalam memilih kewirausahaan sebagai karir.Calon wirausaha pada umumnya menemukan role model di rumah, di tempat kerja, maupun di lingkungan sekitar lainnya dari calon wirausaha tersebut.Role model juga bisa ditemukan di luar lingkungan sehari - hari yaitu misalnya wirausaha sukses yang berada di daerah lain bahkan di belahan dunia lain. Bila seseorang banyak berhubungan serta bergaul dengan para wirausahawan, maka ada kemungkinan dia juga akan tertarik untuk memilih jalan hidup sebagai seorang wirausahawan. Orang tua, saudara, guru atau wirausahawan lain dapat menjadi role model bagi seseorang. Individu membutuhkan dukungan dan nasehat dalam setiap tahapan dalam merintis usaha, role model berperan sebagai mentor bagi individu. Individu juga akan meniru perilaku yang dimunculkan oleh role model. Role model merupakan hal yang sangat penting karena dengan mengetahui serta memahami kisah-kisah para wirausahawan yang telah meraih kesuksesan menjadikan cita-cita seseorang untuk membuka usahanya sendiri menjadi lebih meyakinkan. 51
Yang paling ingin diketahui oleh orang-orang sebagai role model kesuksesan mereka adalah profil wirausaha. Dengan membaca dan mengetahui profil juga perjuangan mereka dari bawah sampai menjadi sesorang yang berhasil akan menjadikan motivasi untuk para wirausaha baru untuk mencapai kesuksesan yang sama. Salah satu wirausaha di Indonesia yang dapat menjadi role model bagi calon wirausaha adalah Bob Sadino. Gayanya yang sangat terkenal adalah gaya dia berpakaian yang senang menggunakan celana pendek dan kaus bias walaupun dia seorang wirausaha yang sukses dan punya kekayaan yang banyak. Bob Sadiono lahir di Lampung pada tangga 9 Maret 1933. Dimulai saat sang teman menyarankan untuk memelihara ayam untuk menghilangkan rasa stressnya. Dari mulai beternak ayam itu terinspirasilah Bob untuk memulai wirausaha.Akhirnya, beberapa lama Bob bisa menjadi orang yang sukses dalam bisnisnya. Kunci kesuksesan Bob Sadino adalah selalu mendengarkan apa kemauan dari pelanggan sehingga dia mau memperbaiki diri sesuai dengan saran dari pelanggannya. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri, karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Zimmerer (1996: 14-15 dalam Suryana 2009) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya adalah: 1.
Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil. 2.
Kurang berpengalaman. Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengkoordinasikan, ketrampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan. 3.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor
yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran khas.Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran khas akan menghambat operasional perusahaan dan akan mengakibatkan perusahaan tidak lancar. 52
4.
Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awak dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perncanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. 5.
Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha.Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien. 6.
Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan eret kaitanya dengan efisiensi dan
efektifitas.Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif. 7.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalan berusaha. Sikap yang setengah-setengah dalam
usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati kemungkinan gagal akan besar. 8.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang
kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
53