SATUAN ACARA PENYULUHAN HERNIA
Disusun oleh : TIM PKMRS R.16
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR SAIFUL ANWAR MALANG FEBRUARI 2012
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan di Ruang 16 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang telah disetujui pada: Hari : Tanggal :
Pembimbing Institusi
........................................ NIP
Pembimbing Klinik
................................... NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Hernia
Pokok bahasan
: Hernia dan penatalaksanaanya
Tujuan umum
: Keluarga pasien R. 16 RSSA dapat mengetahui hernia dan penatalaksanaanya
Tujuan khusus
: Setelah diberikan penyuluhan hernia dan penatalaksanaanya, keluarga dapat :
- Menjelaskan pengertian hernia - Menjelaskan macam-macam hernia - Menjelaskan penyebab hernia - Menjelaskan tanda dan gejala hernia - Menjelaskan penatalaksanaan hernia Sasaran
: Keluarga pasien yang dirawat di R.16 RSSA Malang.
Media
: Leaflet dan slide presentasi
Metode
: Ceramah dan diskusi
Waktu
: Rabu, 1 Februari 2012 jam 13.00
Kegiatan pembelajaran : Tahap No
kegiatan/
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta
1.
waktu Pembukaan
- Mengucapkan salam
Mendengarkan dan
5 menit
- Menyampaikan tujuan
memperhatikan
Metode
Ceramah
penyuluhan - Menyampaikan pokok pokok materi yang akan disampaikan
2.
Penyajian 15 menit
- Menjelaskan pengertian hernia - Menjelaskan macammacam hernia
Mendengarkan dan
Ceramah
memperhatikan
dan diskusi
- Menjelaskan penyebab hernia - Menjelaskan tanda dan gejala hernia
- Menjelaskan penatalaksanaan hernia - Memberikan evaluasi dan materi yang telah disampaikan 3.
Penutup 5 menit
- Menyampaikan kesimpulan
Meyampaikan pertanyaan dan memperhatikan jawaban yang diberikan
Ceramah
MATERI PENYULUHAN HERNIA
A. Pengertian Hernia adalah prostrusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ. Istilah hernia berasal dari bahasa Yunani “ERNOS” yang berarti penonjolan. (Barbara, 1999)
B. Macam – macam hernia. Ditinjau dari letaknya, hernia dibagi menjadi 2 golongan : 1. Hernia eksterna. Hernia yang tonjolannya tampak dari luar yaitu hernia inguinalis lateralis (indirek), hernia inguinalis medialias (direk), hernia femoralis, hernia umbilikalis, hernia supra umbilikalis, hernia sikatrikalis, dan lain – lain. 2. Hernia interna Hernia yang tonjolannya tidak tampak dari luar, yaitu hernia obturatorika, hernia diafragmatika, hernia foramen Winslowi dan hernia ligamen treitz. Hernia inguinalis lateralis inakserata merupakan hernia yang sering atau paling banyak didapat terutama pada laki – laki, dengan bentuknya bulat lonjong. Disebut inkaserata karena hernia yang isi kantongnya tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai gangguan passage dan atau vaskularisasi.
C. Penyebab. Penyebab terjadinya hernia ada dua yaitu : 1. Kongenital Terjadi sejak lahir. 2. Didapat (acquired) Terjadi setelah dewasa atau pada usia lanjut. Disebabkan adanya tekanan intraabdominal yang meningkat dan dalam waktu yang lama misalnya batuk kronis, konstipasi kronis, gangguan proses kencing (hipertropi prostat, striktur uretra), ascites dan sebagainya.
D. Tanda dan gejala
Pasien mengeluh benjolan pada lipat paha atau perut di bagian bawah. Benjolan dapat keluar dan masuk di daerah kemaluan, kadang – kadang terasa kemeng. Bisa terjadi obstruksi usus seperti bising usus nada tinggi sampai tak ada, mual dan muntah.
E. Penatalaksanaan. 1. Manajemen medis Setiap penderita hernia inguinalis lateralis selalu harus diobati dengan jalan pembedahan. Pembedahan secepat mungkin setelah diagnosa ditegakkan. Adapun prinsip pembedahan hernia inguinalis lateralis adalah : a. Herniotomy : membuang kantong hernia, ini terutama pada anak – anak karena dasarnya adalah kongenital tanpa adanya kelemahan dinding perut. b. Herniorrhaphy : membuang kantong hernia disertai tindakan bedah plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang kanalis inguinalis. Pada pasien yang didapatkan kontraindikasi pembedahan atau menolak dilakukan pembedahan, dapat dianjurkan untuk memakai sabuk hernia (truss). Sabuk itu dipakai waktu pagi dimana penderita aktif dan dilepas pada waktu istirahat (malam). 2. Manajemen keperawatan a. Pre operasi : Pengkajian : ditujukan pada nyeri, ada tonjolan (pembengkakan) di daerah inguinal, cemas, tingkat pengetahuan pasien tentang hernia dan penanganannya. Pengkajian juga ditujukan pada riwayat. Diagnosa keperawatan : masalah keperawatan yang bisa muncul adalah gangguan kenyamanan, kecemasan, kurang pengetahuan dan resiko tinggi terjadi reinkarserata. Intervensi keperawatan (secara umum) ; beri posisi kepala tempat tidur ditinggikan, bila hernia turun/menonjol dimasukan kembali secara manual, anjurkan menggunakan sabuk hernia, beri analgesik sesuai advis, hindari manuever yang bisa meningkatkan tekanan intraabdominal : batuk kronik, angkat berat, mengedan secara kuat dan anjurkan untuk kompres dingin pada daerah yang bengkak. b. Post operasi : Dihubungkan dengan pembedahan umum lainnya seperti masalah resiko tinggi infeksi, masalah gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka operasi, dan pendidikan pasien untuk perencanaan pulang.
Daftar Pustaka
Carpenito,J,L (1999). ”Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan “ Edisi 2 D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne (1991), ” Medical Surgical Nursing “, A Nursing Process Approach, W. B. Saunders Company, Philadelphia Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company. Engrand, Barbara (1999), Keperawatan Medikal Bedah, volume 4, Jakarta, EGC Goodner, Brenda & Roth, S.L. (1995), “Panduan Tindakan Keperawatan Klinik Praktis”, alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih, EGC, Jakarta Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process Approach St. Louis. Cv. Mosby Company. Senat Mahasiswa FK Unair (1996) Diktat Kuliah Ilmu Bedah 1, Surabaya