TUGAS
RESUME DASAR-DASAR AKUNTANSI
Disusun Oleh: HERU SETIAWAN 15210020
PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN STIPER DHARMA WACANA METRO 2017
AKUNTANSI DAN LINGKUNGAN BISNIS Informasi keuangan mutlak diperlukan dalam pengambilan berbagai keputusan ekonomi. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang andal agar keputusan dapat dilakukan secara tepat oleh para pelaku kegiatan ekonomi. Ketiadaan informasi dapat diibaratkan seperti kapal yang tidak memiliki sistem navigasi sehingga mengakibatkan kapal menjadi salah arah. Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi menghasilkan informasi keuangan melalui laporan-laporan keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan konsep konsep yang berlaku umum. Laporan keuangan yang dapat diandalkan oleh para penggunanya merupakan hasil dari proses akuntansi yang membuat mengapa akuntansi begitu dibutuhkan dan diajarkan mulai dari tingkat pendidikan menengah atas sampai perguruan tinggi. AKUNTASI DAN LINGKUNGAN BISNIS Apakah akuntansi berguna bagi anda? Apakah anda menggunakan informasi akuntansi? Tanpa disadari, kita semua menggunakan informasi akuntansi dalam kehidupan sehari-hari untuk satu atau berbagai keperluan tertentu. Sebagai contoh, bila anda sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah mobil baru yang bisa diangsur, anda menggunakan informasi akuntansi untuk memastikan apakah anda akan mampu membayar angsuran bulanan. Demikian pula ketika anda memutuskan untuk menjadi mahasiswa di sebuah perguruan tinggi yang anda pandang akan memberi manfaat di masa depan (kemampuan untuk memperoleh gaji yang besar atau jenis pekerjaan yang lebih baik
dan
sesuai
dengan
keinginan).
Pada
saat
itu
anda
pasti
akan
mempertimbangkan berapa uang yang harus disediakan untuk belajar di perguruan tinggi tersebut (uang kuliah, uang buku, beban hidup, dan sebagainya). Para manajer perusahaan setiap hari membuat berbagai keputusan yang serupa dengan keputusan anda di atas. Sebagai contoh untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan , manajer sebuah restoran mempertimbangkan untuk membeli sebuah mobil agar dapat memberikan layanan dengan mengantar pesanan makanan langsung ke rumah pelanggan. Informasi akuntansi restoran akan menjadi faktor penting dalam memutuskan apakah perusahaan ini harus membeli mobil untuk mengantarkan makanan ke tempat pelanggan. Informasi ini
AKUNTANSI DAN LINGKUNGAN BISNIS Informasi keuangan mutlak diperlukan dalam pengambilan berbagai keputusan ekonomi. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang andal agar keputusan dapat dilakukan secara tepat oleh para pelaku kegiatan ekonomi. Ketiadaan informasi dapat diibaratkan seperti kapal yang tidak memiliki sistem navigasi sehingga mengakibatkan kapal menjadi salah arah. Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi menghasilkan informasi keuangan melalui laporan-laporan keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan konsep konsep yang berlaku umum. Laporan keuangan yang dapat diandalkan oleh para penggunanya merupakan hasil dari proses akuntansi yang membuat mengapa akuntansi begitu dibutuhkan dan diajarkan mulai dari tingkat pendidikan menengah atas sampai perguruan tinggi. AKUNTASI DAN LINGKUNGAN BISNIS Apakah akuntansi berguna bagi anda? Apakah anda menggunakan informasi akuntansi? Tanpa disadari, kita semua menggunakan informasi akuntansi dalam kehidupan sehari-hari untuk satu atau berbagai keperluan tertentu. Sebagai contoh, bila anda sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah mobil baru yang bisa diangsur, anda menggunakan informasi akuntansi untuk memastikan apakah anda akan mampu membayar angsuran bulanan. Demikian pula ketika anda memutuskan untuk menjadi mahasiswa di sebuah perguruan tinggi yang anda pandang akan memberi manfaat di masa depan (kemampuan untuk memperoleh gaji yang besar atau jenis pekerjaan yang lebih baik
dan
sesuai
dengan
keinginan).
Pada
saat
itu
anda
pasti
akan
mempertimbangkan berapa uang yang harus disediakan untuk belajar di perguruan tinggi tersebut (uang kuliah, uang buku, beban hidup, dan sebagainya). Para manajer perusahaan setiap hari membuat berbagai keputusan yang serupa dengan keputusan anda di atas. Sebagai contoh untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan , manajer sebuah restoran mempertimbangkan untuk membeli sebuah mobil agar dapat memberikan layanan dengan mengantar pesanan makanan langsung ke rumah pelanggan. Informasi akuntansi restoran akan menjadi faktor penting dalam memutuskan apakah perusahaan ini harus membeli mobil untuk mengantarkan makanan ke tempat pelanggan. Informasi ini
juga akan diperlukan untuk menentukan apakah untuk membeli mobil tersebut perusahaan harus meminjam uang dari bank bank atau akan mendanai sendiri. AKUNTANSI SEBAGAI SUATU SISTEM INFORMASI Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi adalah “bahasa bisnis” karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis dikomunikasikan. Perusahaan mendistribusikan laporan akuntansi yang meringkas kinerja keuangan perusahaan kepada pemilik, kreditur, pemerintah, dan calon investor. Semakin baik anda menguasai bahasa bisnis, akan semakin baik pula anda mengelola perusahaan. Definisi Akuntansi Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya. Definisi Dari Sudut Pemakai Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan suatu entitas” Informasi yang dihasilkan akuntasi diperlukan untuk : 1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, pengambilan keputusan oleh manajemen; dan 2. Pertanggung jawaban entitas kepada para investor, kreditor, badan pemerintah dan sebagainya. Dari definisi ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Akuntansi diselenggarakan dalam suatu entitas (bisa berupa organisasi bisnis mau pun organisasi nirlaba). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang entitas (Catatan: dalam buku ini entitas yang dimaksud adalah entitas bisnis atau perusahaan. 2. Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan. Informasi ini i ni digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi (oleh manajemen yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan), dan juga untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern organisasi (oleh investor yaitu orang-orang yang menanamkan
uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba; oleh kreditur yaitu orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan pihak lainnya). Definisi Dari Sudut Proses Kegiatan Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “ proses “ proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu entitas”. Definisi ini menunjukan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya akuntansi harus: 1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil. 2. Memproses atau menganalisis data yang relevan. 3. Mengolah
data
menjadi
informasi
yang
dapat
digunakan
untuk
pengambilan keputusan. Proses penggunaan akuntansi untuk menghasilkan informasi bagi para pemakai dilukiskan dalam gambar 1-1. Dalam gambar tersebut dilukiskan pertama-tama akuntan harus merumuskan kelompok-kelompok pemakai informasi dan jenis informasi apa yang dibutuhkan. Kebutuhan tersebut akan menentukann data ekonomi dan aktivitas apa yang akan dicatat dalam sistem akuntansi. Pada tahap akhir, akuntan menyusun laporan yang meringkas informasi tersebut bagi para pemakainya. Gambar 1.1 Identifikasi Pemakai Informasi
Manajemen, investor, pemasok, instansi pemerintah, organisasi buruh, dsb.
Jenis informasi yang dibutuhkan pemakai
Data Ekonomi dan Aktivitas
Sistem akuntasi
Laporan Akuntansi
Pengambilan Keputusan oleh Pemakai
Laporan keuangan, laporan pajak, laporan khusus, laporan manajemen
Investasi, persetujuan kredit, penetapan pajak, negosiasi dengan buruh, penetapan anggaran, dsb.
Akuntansi berdampak luas pada ekonomi dan sistem sosial suatu negara, karena banyak orang membuat keputusan berdasarkan data yang tercantum dalam laporan akuntansi. Seperti terlihat pada Gambar 1-1 di atas, para pengambil keputusan bukan hanya pimpinan perusahaan, seringkali berdampak luas dan menyangkut banyak orang. Sebagai contoh, sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja dengan ribuan karyawannya setelah mempelajari laporan dan proyeksi akuntansi yang dibuat akuntan perusahaan tersebut. Banyak program pemerintah juga disusun berdasarkan informasi akuntansi. PROFESI AKUNTANSI Kebutuhan akan jasa akuntansi meningkat pesat dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan dunia bisnis. Dewasa ini bisnis telah berkembang demikian pesat baik dalam jumlah, ukuran, maupun kompleksitasnya. Sebagai akibatnya, profesi akuntansi juga semakin berkembang. Hal ini menarik minat banyak orang untuk meniti karir di bidang akuntansi. Anda mungkin termasuk salah satu diantara meereka yang tertarik untuk menjadi seseorang akuntan. Akuntan dapat bekerja dalam bidang (1) akuntansi interen atau (2) akuntansi publik. Akuntan yang bekerja dalam sebuah perusahaan (organisasi yang bertujuan mencari laba) atau suatu organisasi nirlaba, disebut bekerja di bidang akuntansi interen (biasa juga disebut akuntansi prifat). Akuntan beserta stafnya yang bekerja untuk memberi jasa akuntansi bagi masyarakat (publik) disebut bekerja di bidang akuntansi publik. Pengalaman kerja baik di bidang akuntansi interen maupun akuntansi publik telah diakui sebagai medan pelatihan yang amat berguna untuk meniti karir menuju posisi manajemen puncak. AKUNTANSI INTERN Lingkup aktivitas dan jabatan-jabatan dalam bidang akuntansi interen sangat berkaneka ragam. Akuntan interen disebut juga akuntan manajemen. Apabila mereka bekerja dalam perusahaan manufaktur, mereka disebut akuntan beban (Cost Accountant) karena beban dalam perusahaan manufaktur seringkali sangat kompleks sehingga dibutuhkan akuntan yang khusus menanganinya. Akuntan kepala dalam perusahaan besar disebut kontroler. Tidak hanya organisasi bisnis yang mempekerjakan akuntan intern, tetapi juga pemerintah serta organisasi nirlaba. Selain akuntan manajemen, bidang pekerjaan yang dipandang sangat menarik dan penting adalah auditor intern yaitu akuntan yang bertugas mengaudit akuntansi dan prosedur operasi yang dilaksanakan oleh entitas tempat ia bekerja. Akuntan yang berspesialisasi dalam auditing interen harus memiliki sertifikat auditor interen. AKUNTANSI PUBLIK Dalam bidang akuntansi publik, seorang akuntan bisa berpraktik secara perorangan atau bisa juga sebagai bagian atau anggota dari suatu kantor akuntan publik. Untuk dapat menjadi seorang akuntan publik harus dipenuhi syarat
pendidikan, pengalaman, dan ujian khusus. Syarat-syarat tersebut tidak persis sama antara negara satu dengan negara lainnya, bahkan di Amerika Serikat persyaratan di negara bagian yang satu bisa berbeda dengan di negara bagian lain. Di Indonesia, berlaku syarat pendidikan yang agak berbeda dengan negara lain. Seorang calon akuntan harus lulus program S1 jurusan akuntansi (dari suatu universitas atau sekolah tinggi) yang kemudian diikuti dengan mengikuti program pendidikan progesi akuntansi (PPA) sehingga ia dapat menyandang sebutan profesi “Akuntan” atau disingkat “ Ak” di belakang namanya. Penyelenggara program pendidikan akuntansi adalah lembaga pendidikan tinggi yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Pengalaman kerja di sebuah kantor akuntan publik diperlukan sebagai tempat magang selama beberapa tahun. Selain itu yang bersangkutan harus menempuh ujian sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh organisasi profesi (Ikatan Akuntan Indonesia). Apabila lulus, maka yang bersangkutan dapat disebut Akuntan Publik Bersertifikat (BAP). BIDANG BIDANG AKUNTANSI Sejalan dengan pengelompokan jabatan-jabatan di bidang akuntansi di atas, dalam praktik dijumpai berbagai bidang pekerjaan akuntansi. BIDANG AKUNTANSI PUBLIK Audit atas laporan keuangan (auditing) adalah bidang pekerjaan profesi akuntansi paling utama yang diberikan kepada publik (umum). Audit atas laporan keuangan adalah pemeriksaan secara independen untuk menilai kewajaran laporan keunagan yang disusun manajemen bagi para investor, kreditur, dan pihak luar lainnya. Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen, seringkali tidak dipercaya oleh pihak-pihak luar karena adanya perbedaan kepentingan antara manajemen degnan pemakai laporan lainnya. Hasil pemeriksaan akuntan publik dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan auditor independen. Apabila akuntan publik yakin bahwa laporan keuangan menyajikan informasi secara wajar, maka ia akan memberikan pendapatnya bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi. Akuntansi perpajakan adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian jasa ini adalah (1) untuk memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku, dan (2) untuk membantu membuat perencanaan pajak (tax planning). Konsultasi manajemen adalah pemberian jasa yang meliputi aspek yang luas. Biasanya jasa ini diberikan bersamaan dengan pemeriksaan atas laporan keuangan. Sebagai auditor, akuntan biasanya mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai operasi perusahaan yang diperiksanya. Oleh karena itu akuntan publik dapat memberikan berbagai pertimbangan dan saran kepada manajemen untuk memperbaiki hasil operasi perusahaan yang menggunakan jasanya.
AKUNTANSI DI BIDANG INTEREN Akuntansi beban menganalisis beban perusahaan untuk membantu manajemen dalam pengawasa beban. Biasanya akuntansi beban ditekankan pada beban produksi, tetapi akhir-akhir ini penekanan atas beban pemasaran juga semakin meningkat. Selain untuk pengawasan, akuntansi beban yang baik akan membantu manajemen dalam berbagai hal, antara lain untuk penetapan harga jual produknya sehingga diperoleh laba yang lebih besar. Selain itu, akuntansi beban dapat memberi informasi kepada manajemen tentang produk mana yang tidak menguntungkan sehingga produksinya harus dihentikan, dan produk mana yang menguntungkan. Peranggaran menetapkan sasaran penjualan dan laba, serta perencanaan yang terinci untuk mencapai sasaran tersebut. Penyusunan anggaran selalu memperhatikan data masa lalu yang dilaporakan dalam laporan akuntansi. Anggaran juga digunakan untuk mengawasi jalannya operasi perusahaan melalui perbandingan antara data yang sesungguhnya dengan anggaran. Oleh karena itu perusahaan biasanya memandang kegiatan peranggaran sebagai aspek yang penting dari sistem akuntansinya. Perancangan sistem informasi mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk kepentingan interen maupun eksteren. Setelah kebutuhan informasi diketahui, selanjutnya dirancang dan dikembangkan sistem yang sesuai. Sistem informasi akuntansi sangat membantu dalam mengawasi jalannya operasi suatu perusahaan. Audit interen adalah audit yang dilakukan oleh auditor intern perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar umumnya memiliki staf audit interen. Para auditor intern bertugas untuk mengevaluasi sistem akuntansi dan manajemen. Tujuan pokoknya adalah untuk membantu manajemen dalam memperbaiki efisiensi operasi dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian-bagian perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen
BIDANG AKUNTANSI INTEREN Akuntansi beban menganalisis beban perusahaan untuk membantu manajemen dalam pengawasan beban. Biasanya akuntansi beban ditekankan pada beban produksi, tetapi akhir-akhir ini penekanan atas beban pemasaran juga semakin meningkat. Selain untuk pengawasan, akuntansi beban yang baik akan membantu manajemen dalam berbagai hal, antara lain untuk penetapan harga jual produknya sehingga diperoleh laba yang lebih besar. Selain itu, akuntansi beban
dapat memberi informasi kepada manajemen tentang produk mana yang tidak menguntungkan sehingga produksinya harus dihentikan, dan produk mana yang menguntungkan. Peranggaran menetapkan sasaran penjualan dan laba, serta perencanaan
yang
terinci
untuk
mencapai
sasaran
te"rsebut.
Penyusunan anggaran selalu memperhatikan data masa lalu yang dilaporkan dalam laporan akuntansi. Anggaran juga digunakan untuk mengawasi jalannya operasi perusahaan melalui perbandingan antara data yang sesungguhnya dengan anggaran. Oleh karena itu perusahaan biasanya memandang kegiatan peranggaran sebagai aspek yang penting dari sistem akuntansinya. Perancangan
sistem
informasi
mengidentifikasi
kebutuhan
informasi untuk kepentingan interen maupun eksteren. Setelah kebutuhan
informasi
diketahuL
selanjutnya
dirancang
dan
dikembangkan sistem yang sesuai. Sistem informasi akuntansi sangat membantu dalam mengawasi jalannya operasi suatu perusahaan. Audit interen adalah audit yang dilakukan oleh auditor intern perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar umumnya memiliki staf audit interen. Para auditor interen bertugas untuk mengevaluasi sistem akuntansi dan manajemen. Tujuan pokoknya adalah untuk membantu manajemen dalam memperbaiki efisiensi operasi dan untuk menjamin bahwa
para
karyawan
dan
bagian-bagian
perusahaan
telah
melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen. Gambar 1-2 di bawah ini memberikan ringkasan tentang bidang bidang akuntansi yang telah diuraikan di atas. Dalam berbagai literatur akuntansi, pembidangan akuntansi sering disederhanakan menjadi dira keiompok yang disebut akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi keuangan adaiah akuntansi
yang bertujuan utama
menghasilkan laporan keuangan untuk kepentingan pihak luar. Yang dimaksud pihak iuar adaiah pihak-pihak di luar manajemen perusahaan, seperti investor, kreditur, badan pemerintah dan pihak luar lainnya. Akuntansi manajemen adaiah akuntansi yang bertujuan utama menghasiikar
informasi
untuk
kepentingan
manajemen.
Jenis
informasi yang diperlukan manajemen dalam banyak hai berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Umumnya informasi untuk keperluan manajemen bersifatsangatmendalam, dan diperlukan untuk pengambilan berbagai keputusan manajemen. Informasi semacam ini biasanya tidak dipublikasikan kepaca umum. PROSES AKUNTANSI Dari uraian di atas teriihat bahwa informasi akuntansi dibutuhkan oleh berbagai pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda. Untuk melayani berbagai kepentingan tersebut diperlukan berbagai bidang khusus dalam akuntansi. Proses pelaporan informasi akuntansi kepada berbagai pihak oieh berbsg^i bidang akuntansi teriihat dalam Gambar 1 -3. Dalam gambar ini teriihat bahwa pro88sj>elaporan informasi akuntansi dilakukan melalui empat jalur, yaitu :(1) jalur laporan untuk manajemen, (2) jalur laporan untuk perpajakan, (3) jalur laporan khusus, dan (4) jalur laporan keuangan. Pembahasan dalam buku ini akan ditekankan pada pengolahan data untuk menghasilkan laporan keuangan (jalur 4) Yan9 merupakan bidang akuntansi keuangan. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi. Dalam definisi di atas disebutkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi (1) pencatatan, (2) penggolongan (3) peringkasan, (4) pelaporan dan (5) penganalisisan data keuangan dari suatu entitas.
Kegiatan pencatatan dan penggolongan adalah proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan. Sedangkan kegiatan pelaporan dan penganalisisan biasanya hanya dilakukan pada waktu tertentu. Kegiatan pencatatan dan penggolongan yang bersifat rutin dapat dilakukan dengan tulis tangan seperti yang dijumpai pada perusahaan perusahaan kecil, dan ada pula yang dikerjakan dengan bantuan komputer seperti kita jumpai pada perusahaan-perusahaan besar. Perkembangan teknologi yang pesat akhir-akhir ini menunjukkan bahwa penggunaan komputer untuk mengolah data akuntansi semakin banyak digunakan baik dalam perusahaan besar maupun perusahaan menengah. Metoda pencatatan akuntansi manayang akan digunakan dalam suatu organisasi, apakah metoda tulis tangan, mekanik atau elektronik tergantung pada . berbagai faktor. Hal-hal penting yang hams dipertimbangkan antara lain besarnya organisasi, jumlah data yang harus diproses, dan jumlah bebanyang harus dike'.uarkan dalam pemakaian setiap metoda tersebut. Perusahaan kecil mungkin akan menganggap beban pemakaian komputer terlalu mahal, sebaliknya dalam perusahaan besar penggunaan metoda tulis tangan dipandang tidak mampu memenuhi kebutuhan informasi yang cepat dan sangat banyak jumlahya. Namun demikian, apa pun metoda pencatatan akuntansi yang digunakan, semua metoda tersebut sama-sama membutuhkan adanya konsep-konsep dasar akuntansi. Mengingat bahwa metoda tulis tangan lebih mudah dipraktikkan di dalam kelas, maka pencatatan akuntansi yang diuraikan dalam buku ini akan dilakukan dengan metoda tersebut. Buku ini akan membahas cara-cara melakukan pencatatan transaksi keuangan, sejak transaksi terjadi t hingga menjadi laporan keuangan. Untuk dapat memahami
metoda pencatatan akuntansi dan metoda pelaporannya, kita harus memahami hakikat kegiatan atau transaksi keuangan perusahaan.
PILAR-PILAR AKUNTANSI
Setiap profesi dituntut untuk memenuhi persyaratan-persayaratan tertentu agar jasa yang diberikannya dapat diterima masyarakat dan pemakai jasa menjadi terlindungj. Di bidang kedokteran beriaku standar pelayanan pasien. Seorang arsitek harus mengikuti standar tertentu daiam merancang bangunan. Hal yang sama dijumpai juga dalam bidang akuntansi. Pilar-pilar utama dalam profesi akuntansi meliputi (1) Etika dalam peiaporan keuangan, (2) Prinsip akuntansi yang beriaku umum, dan (3)Asumsi. ETIKA DALAM PELAPORAN KEUANGAN
Apa yang dimaksud dengan etika? Etika adalah prinsip-prinsip moral yang menjadi pedoman bertindak atau berperilaku. Kadangkadang orang bisa memiliki persepsi yang berbeda untuk menyatakan sesuatu sebagai "benar" atau "salah". Sebagai contoh, seorang mahasiswa mungkin akan mengatakan bahwa menyalin pekerjaan rumah mahasiswa lain dan kemudian menyerahkan pekerjaan tersebut atas namanya kepada dosen merupakan perbuatan tidak etis. Mahasiswa lain mungkin akan mengatakan bahwa perbuatan tersebut tidak melanggar etika sepanjang dosen tidak secara tegas menyatakan dilarang mengutip pekerjaan mahasiswa lain. Dalam dunia bisnis dijumpai juga hal-hal tidak etis semacam itu. Sebagai contoh, pada perusahaan yang menjual jasa bengkei mobil, kadang-kadang perusahaan membebani pelanggan dengan beban reparasi yang tidak semestinya. Ada pula perusahaan yang menipu pelanggan dengan menjual makanan dalam kaleng yang sudah jelas kedaluwarsa. Memang orang bisa berargumentasi menurut kepentingannya masing-masing, namun orang dituntut untuk menjunjung tinggi etika. Perilaku
etis
yang
tepat
menyangkut
perilaku
yang
mempertirribangkan dampaktindakan seseorang terhadap masyarakat dan orang lain. Dengan kata lain, etika bertindak yang tepat adalah bila dalam segala hal anda tidak hanya mempertimbangkan apa yang terbaik bagi anda sendiri, tetapi juga apa yang terbaik bagi orang lain. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis. Mereka tidak hanya memikirkan keuntungan bagi perusahaannya sendiri, tetapi juga memperhatikan kepertingan konsumen dan masyarakat luas. Mereka yakin bahwa posisi kompetitif perusahaan akan semakin kuat apabila perusahaan tersebut selalu mempertahankan standar etika yang tinggi. Mengapa etika bertindak menjadi begitu penting bagi akuntan? Seperti telah disebutkan di atas, berbagai pihak baik individu, bisnis, lembaga pemerintah, serta pihak lainnya, mengandalkan keputusan yang diambilnya berdasarkan laporan akuntansi. Oleh karena peran laporan akuntansi demikian penting, maka laporan tersebut harus disusun secara akurat dengan bias sesedikit mungkin. Dalam hal tertentu, akuntan kadang-kadang diperintah oleh atasannya untuk melaporkan aktivitas atau hasil operasi yang lebih menguntungkan daripada kenyataan yang sesungguhnya. Akuntan harus menolak tekanan dari mana pun datangnya. Sebagai contoh, akuntan sebuah perusahaan mendapat perintah dari atasannya untuk menunda pelaporan suatu kerugian sampai bank memberi persetujuan atas permohonan kredit yang sedang diajukan perusahaan tersebut. Hal semacam itu, jika dilakukan, akan menghasilkan informasi yang meyesatkan, dan hal tersebut tidak etis serta meiawan hukum. Mayoritas akuntan melaksanakan tugasnya secara profesional dan beretika. Para akuntan umumnya menyadari bahwa jasa mereka akan dihargai masyarakat, apabila mereka bekerja dengan menjunjung
tinggi etika profesional. Namun sangat disayangkah, nama baik profesi menjadi tercemar oleh penyelewengan yang dilakukan segelintir akuntan. Beberapa tahun yang lalu, dunia dikejutkan oleh skandal akuntansi yang dilakukan Enron, Corp, sebuah perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Penyelewengan juga dilakukan oleh WorldCom, sebuah perusahaan besar provider telepon jarak jauh. Skandal ini dan sejumlah skandal lainnya melukai perasaan dan kepercayaan para investor serta dunia * bisnis. Akibatnya ribuan pegawai tak berdbsa kehilangan pekerjaan dan pasar modal di Amerika runtuh. Para akuntan di Indonesia, baik yang bekerja di bidang akuntansi privat maupun akuntansi publik, memiliki Kode Etik yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Seiain itu, institutAkuntan Publik Indoneisa (IAPI) menyusun Kode Etik Profesi Akuntan Publik khusus untuk para anggotanya, yaitu mereka yang bekerja sebagai akuntan publik. Khusus untuk para auditor interen, Konsorsium Organisasi Profesi Audit Intern menyusun Kode Etik Profesi Audit Internal. Dengan adanya kode etik tersebut, para akuntan dalam melaksanakan tugas profesionalnya diwajibkan selalu menjunjung tinggi perilaku etis. Kode etik profesi berkembang terus sejalan dengan perkembangan masyarakat. Namun, etika perilaku bukan hanya sekedar bagaimana berbuat sesuai standar profesi yang tertulis. Hal yang lebih penting adalah kesungguhan setiap anggota profesi untuk memiliki komitment yang tinggi terhadap perilaku jujur. PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang digunakan para akuntan dalam menyusun
laporan keuangan. Sebagaimana dikemukakan di atas, laporan keuangan digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai kepentingan yang berbeda-beda. Pihak-pihak tersebut antara lain manajemen perusahaan itu sendiri, kreditur yang memberi kredit (pinjaman), calon investor yang sedang mempertimbangkan investasi yang akan ia lakukan, pemerintah yang akan memungut pajak, dan pihak-pihak lainnya. Manajemen selaku pihak yang menerbitkan laporan keuangan tidak boleh dan tidak bisa hanya mencatat dan melaporkan transaksi yang dianggapnya cocok, dilihat dari sudutkepentingan manajemen sendiri. Oleh karena itu diperiukan prinsip akuntansi yang berlaku umum sebagai pedoman bag! para akuntan di dalam menyusun laporan keuangan. Dengan demikian para pemakai laporan keuangan dapat membandingkan kondisi keuangan dan nasi! operasi antar perusahaan. Prinsip-prinsip dan konsep-konsep akuntansi dikembangkan dari hasil penelitian, praktik-praktik yang berlaku di masyarakat, dan pemyataan yang dibuat oleh otoritas yang berwenang. Prinsip akuntansi yang berlaku umum dikodifikasikan dalam bentuk standar tertulis yang diterbitkan oleh organisasi profesi akuntan. Di Indonesia, organisasi profesi para akuntan ialah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini membentuk Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang bertanggungjawab untuk merumuskan prinsip-prinsip akuntansi.Selain IAI, Badan. Pengembangan Pasar Modal (Bapepam) juga menerbitkan berbagai prinsip dan ketentuan yang berlaku, khususnya bagi perusahaan publik (perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal). Mengingat bahwa prinsip akuntansi yang berlaku umum berpengaruh atas apa dan bagaimana perusahaan melaporkan kepada
pihak-pihak ekstemal, maka manajemeadan pihak-pihak iain sangat berkepentingan untuk memahami prinsip-prinsip akuntansi. Hal ini menjadi lebih penting karena prinsip akuntansi yang berlaku umum bisa berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perksmbangan. Pada awalnya prinsip akuntansi yang berlaku umum di setiap negara tidak sepenuhnya sama. Sejalan dengan perkembangan jaman yang kita kenal dengan era globalisasi, dirasa perlu untuk melakukan harmonisasi antara prinsip-prinsip akuntansi dari berbagai negara. Hal ini diperiukan karena perusahaan-perusahaan semakin banyak yang beroperasi di berbagai negara (perusahaan multinasional), sehingga timbul kesulitan dalam penerbitan iaporan keuangan apabila harus berpedoman pada prinsip akuntansi dari negara yang berbeda-beda. Hal yang sama dijumpai di pasar modal intemasional, karena semakin banyak perusahaan publik yang terdaftar di berbagai pasar modal di lebih dari satu negara. Proses harmonisasi ini telah berlangsung bertahun-tahun dengan dipelopori oleh International Accounting Standards Board (IASB). Dewan ini telah merumuskan International Financial Reporting Standards (IFRS). Pemberlakuan IFRS di berbagai negara tidak dapat dilakukan secara serentak karena membutuhkan waktu penyesuaian dan persiapan yang tidak mudah. Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk memberlakukan IFRS
bagi
perusahaan-perusahaan
publik
mulai
tahun
2011,
sedangkan untuk yang bukan perusahaan publik diberiakukan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Pembahasan dalam bab ini dan pada bab-bab selanjutnya akan menekankan pada pengertian dan penerapan prinsip dan konsep akuntansi.
Pada
paragraf
berikut
akan
diperkenalkan
Reliabilitas (Obyektivitas), dan Prinsip beban Perolehan.
Prinsip
Informasi akuntansi didasarkan pada data yang paling bisa diandaikan. Pedoman tentang hal ini adalah prinsip reliabilitas, atau sering juga disebut prinsip obyektivitas. Data yang bisa diandaikan (bisa dipercaya) adalah data yang bisa diverifikasi, artinya dapat dengan mudah dikonfirmasi dengan data independen lainnya yang berkaitan. Sebagai contoh, sebuah pinjaman pada bank didukung oleh surat perjanjian dengan bank. Ini adalah bukti obyektif tentang adanya pinjaman pada bank. Tanpa adanya prinsip 'reliabilitas, data afcuntansi mungkin hanya akal-akalan atau pendapat, bukan data obyektif. Misalkan Bambang menyerahkan sebuah bangunan gedung kepada Irawan sebagai pembayaran utang. Bambang memperkirakan gedung
yang
diserahkannya
bemiiai
Rp500.000.000,-. Sebuah
perusahaan jasa penilai (appraiser) yang diminta oleh Irawan untuk menilai gedung tersebut menaksir Rp400.000.000,-. Manakah nilai taksiran yang lebih bisa diandalkan antara nilai taksiran Bambang sebesar Rp500.000.000,- ataukah penilaian secara profesional sebesar Rp400.000.000,- ? Jawabannya taksiran nilai Rp400.000.000,- lebih bisa diandalkan karena angka ini didukung oleh penilai profesional. Irawan hams mencatat gedung yang diterimanya dengan nilai Rp400.000.000,-. PRINSIP BIAYA PEROLEHAN
Prinsip biaya perolehan menetapkan jumlah yang dipakai dalam catatan
akuntansi
untuk
pembelian
barang
dan
jasa.
Untuk
menggambarkan apa yang dimaksud dengan biaya perolehan marilah kita ikuti contoh berikut ini. Misalkan sebuah gedung milik Tuan A (penjual)
ditawarkan
kepada
B
(pembeli)
dengan
harga
Rp175.000.000,-. B menawar dengan harga Rp125.000.000,- tetapi
tidak disetujui A. Setelah melalui tawar-menawar akhimya dicapai kesepakatan harga sebesar Rp150.000.000,-.. Dengan harga berapakah gedung tersebut akan dicatat dalam pembukuan B (pembeli)? Jawabnya adalah Rp150.000.000,- yaitu harga yang sesungguhnya dibayar oleh B. Harga inilah yang disebut biaya perolehan dalam pembukuan B, bukan Rp175.000.000,- atau pun Rp 125.000.000,-. Beberapa hari kemudian B kedatangan C yang menyatakan minatnya untuk membali gedung tersebut dengan harga Rp160.000.000,-; tetapi harga tersebut tidak disetujui B sehingga tidak terjadi transaksi perpindahan gedung dari seorang penjual kepada " pembeli. Harga ini tidak mempengaruhi harga gedung dalam pembukuan B. Gedung tersebut tetap tercatat dalam pembukuan B dengan harga perolehan aslinya
atau
disebut
juga
harga
perolehan
historis
yaitu
Rp150.000.000,-. Bolehkah B mengubah harga gedung menjadi Rp160.000.000,-; karena temyata ada orang yan 3 berani membeli dengan harga tersebut? Jawabnya, tidak. Dengan menggunakan angka Rp160.000.000,-
dalam
pembukuan
B,
berarti
B
mengakui
keufitungan yang belum terjadi (belum direalisasi). Seminggu kemudian D datang menemui B dan menyatakan minatnya
untuk
membeli
gedung
tersebut
dengan
harga
Rp170.000.000,-. Harga ini pun tidak disetujui B, tetapi setelah melalui tawar-menawar akhimya dicapai kesepakatan harga di antara mereka yakni Rp180.000.000,-. Dengan harga berapa gedung tersebut akan dicatat dalam pembukuan D (pembeli)? Jawabnya adalah Rp180.000.000,- yaitu biaya perolehan gedung bagi si pembeli. Dalam pertukaran antara pembeli dan penjual, keduanya akan bernego'siasi untuk mencapai harga yang terbaik bagi dirinya masingmasing. Hanya harga akhiryaitu harga yang disepakati kedua belah
pihak yang cukup obyektif untuk tujuan akuntansi. Apabila angka harga suatu barang atau jasa diubah-ubah dalam catatan akuntansi, baik berubah naik atau turun hanya karena ada pihak lain yang menawar atau karena membaca berita di surat kabar bahwa harga naik, maka laporan akuntansi menjadi tidak stabil dan tidak bisa diandalkan. Asumsi merupakan fondasi dalam proses akuntansi. Ada tiga asumsi penting yang melandasi proses akuntansi, yaitu Konsep Entitas, Konsep Kelangsungan Usaha, dan Konsep Unit Moneteryang Stabil. KONSEP ENTITAS
Konsep yang paling mendasar dalam akuntansi adalah entitas. Suatu entitas akuntansi adalah suatu organisasi yang berdiri tersendiri sebagai suatu satuan ekonomi yang terpisah. Penentuan entitas didasarkan pada pengidentifikasian satuan-satuan ekonomi individual yang dibutuhkan data ekonominya. Apabila entitas telah ditetapkan, maka akuntan akan dapat menentukan data ekonomi dan akitivitas mana yang harus dianalisis, dicatat, dan diringkas dalam laporan. Untuk memberi gambaran tentang penerapan konsep ini, mari kita ikuti dua contoh di bawah ini. Misalkan, Bambang memulai usaha dengan mendirikan sebuah perusahaan dagang yang diberinya nama Usaha Dagang "Maju". la menyerahkan uang sebagai modal usaha sebesar Rp50.000.000,- yang dipinjamnya dari Bank Mandiri. Sejalan dengan konsep entitas, Bambang harus memperlakukan uang Rp50.000.000,- ini terpisah dari aset pribadinya seperti pakaian atau mobil pribadinya. Apabila uang Rp50.000.000,- ini dicampurkan dengan uang pribadi dan aset-aset pribadi milik Bambang, akan ditemui kesulitan apabila kita ingin mengukur keberhasilan atau kegagalan Usaha Dagang "Maju". Dalam
kasus ini usaha dagang "Maju" harus diperlakukan sebagai suatu entitas atau suatu satuan ekonomi yang berdiri sendiri, terpisah dari Bambang selaku pemiliknya. Man kita lihat Toyota, sebuah organisasi raksasa yang memiliki banyak divisi. Manajemen Toyota, mengevaluasi setiap divisi 'sebagai suatu entitas terpisah. Apabila penjualan Toyota Corolla menurun, Toyota dapat memperoleh jawaban apa penyebabnya. Akan tetapi bila angka penjualan dari semua divisi dicampur, manajemen Toyota tidak dapat menjelaskan mengapa angka penjualan menurun. Jadi konsep entitas diterapkan pada setiap satuan ekonomi yang perlu dievaluasi secara terpisah. Asumsi ini merupakan dasar atau alasan mengapa akuntansi mengukur aset berdasarkan nilai biaya peroiehan historis seperti telah diuraikan di atas. Konsep ini mengasumsikan bahwa entitas akan tetap beroperasi di masa datang untuk waktu yang tidak terbatas. Ini berarti bahwa dengan konsep keiangsungan usaha, akuntan berasumsi bahwa bisnis akan terus beroperasi dalam waktu yang cukup panjang untuk menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya guna mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk lebih memahami konsep ini, coba bayangkan alternatif situasi yang mungkin terjadi yaitu bisnis dibubarkan atau diakhiri. Perusahaan yang dibubarkan berarti tidak memiliki lagi masa depan. Dalam situasi seperti ini pengukur yang relevan adalah harga pasar. Namun
dalam
akuntansi
pembubaran
penjsahaan
merupakan
pengecualian bukan aturan. Dalam akuntansi, perusahaan hanya mencatat data transaksi yang bisa dinyatakan dalam satuan uang. Asumsi ini memungkinkan akuntansi mengkuantifikasi (mengukur) kejadian-kejadian ekonomi.
Asumsi ini juga penting untuk menerapkan prinsip beban peroiehan seperti diuraikan di atas. Di Indonesia, kita mencatat transaksi dalam satuan rupiah karena rupiah adalah alat atau media pertukaran yang sah di negara ini. Nilai tukar rupiah berubah dari waktu ke waktu, kadang naik'dan kadang turun. Akan tetapi akuntansi mengabaikan kenyataan itu dan berasumsi bahwa nilai tukar rupiah tetap stabil. Hal ini perlu, karena bila nilai tukar rupiah diperhitungkan dalam akuntansi, maka angkaangka dalam catatan akuntansi akan turut berubah dari waktu ke waktu dan hal itu akan mengakibatkan laporan akuntansi menjadi kacau dan tidak bisa diandalkan. JENIS-JENIS ORGANISASI BISNIS
Di muka telah disinggung bahwa akuntansi digunakan baik dalam organisasi yang bertujuan mendapatkan laba (organisasi bisnis), maupun dalam organisasi yang tidak bertujuan mendapatkan laba atau biasa disebut organisasi niriaba (misalkan organisasi keagamaan, lembaga pendidikan, rumah yatlm ptatu, dan sebagainya). Namun dalam buku ini kita hanya' akan membahas akuntansi untuk diterapkan pada organisasi. TIGA JENIS ORGANISASI BISNIS
Suatu bisnis dapat diorganisasi dalam salah satu bentuk berikut: (1) badan usaha perorangan, (2) badan usaha persekutuan, dan (3) badan usaha perseroan. BADAN USAHA PERORANGAN
Bisnis yang hanya dimiliki oleh satu orang disebut badan usaha perorangan. Biasanya pemilik merangkap juga sebagai pimpinan perusahaan.
Kebanyakan
badan
usaha
perorangan
merupakan
perusahaan kecil seperti misalnya toko-toko kelontong yang terdapat
di mana-mana. Bidang usahanya ada yang bergerakdi bidang perdagangan barang dan ada pula yang bergerak di bidang jasa, seperti misalnya salon kecantikan, bengkel mobil atau motor, kantor pengacara, kantor akuntan, dan lain sebagainya. Biasanya tidak dibutuhkan modal awal yang banyak untuk mulai mendirikan sebuah perusahaan perorangan. Laba yang diperoleh dinikmati sendiri oleh pemilik.
Sebaliknya
bila
perusahaan
merugi,
pemilik
harus
menanggungnya sendiri. Dalam hal perusahaan memiliki utang, maka pemilik bertanggungjawab penuh untuk melunasinya manakaia keuangan perusahaan tidak-mencukupi untuk melunasi utang tersebut. Tidak ada pemisahan secara hukum antara bisnis sebagai suatu unit ekonomi dengan pemiliknya, namun sejalan dengan Konsep Entitas di atas, catatan akuntansi aktivitas bisnis harus dilaksanakan secara terpisah dari catatan dan aktivitas pribadi si pemilik. BADAN USAHA PERSEKUTUAN
Suatu bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang bersekutu untuk melaksanakan usaha bersama dengan nama bersama disebut badan usaha persekutuan. Dalam banyak hal, persekutuan hampir tidak berbeda dengan badan usaha perorangan, kecuali dalam hal kepemilikannya. Pada persekutuan terdapat lebih dari satu orang pemilik. Ini berarti bahwa modal perusahaan juga berasal dari beberapa
orang
penyetor
modal.
Dalam
membentuk
suatu
persekutuan, para sekutu biasanya membuat perjanjian yang antara lain berisi tentang modal awal, tugas masing-masing sekutu, pembagian laba (atau rugi), dan penyelesaian yang dilakukan seandainya ada sekutu yang meninggal atau mengundurkan diri. Setiap sekutu turut bertanggung jawab atas utang persekutuan (dalam istilah hukum disebut tanggungjawab renteng), artinya dalam hal
persekutuan tidak mampu membayar utangnya, maka kekayaan pribadi setiap sekutu hams digunakan untuk melunasi utang persekutuan. Seperti halnya badan usaha perorangan, untuk tujuan akuntansi, transaksi-transaksi persekutuan harus dicatat dalam pembukuan terpisah dari pembukuan para sekutunya. Bentuk badan usaha persekutuan sering dipilih untuk mengorganisasi perusahaan pengecer dan perusahaan jasa termasuk praktik profesional (kantor pengacara, biro perencana/arsitek, dan kantor akuntan publik).
BADAN USAHA PERSEROAN
Perseroan adalah bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham (pesero) yaitu orang-orang yang memiliki saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan harus memiliki anggaran dasar yang disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM. Berbeda dengan badan usaha perorangan dan persekutuan, sebuah perseroan adalah entitas yang merupakan badan hukum terpisah dari pemiliknya. Perbedaan status hukum antara perseroan dengari badan usaha perorangan dan persekutuan yang tradisionak ini penting artinya dalam situasi berikut. Apabila sebuah perusahaan perorangan atau persekutuan tidak mampu membayar utang kepada pihak luar, maka pemilik atau para pemilik harus menggunakan kekayaan pribadinya untuk melunasi utang tersebut. Akan tetapi apabila sebuah perseroan bangkut, pemberi kredit tidak bisa menyita kekayaan pribadi pemegang saham. Secara hukum pemegang saham hanya mempunyai tanggungjawab terbatas, yaitu sebatas jumlah saham yang dimiliki masing-masing
pemegang
saham.
Perusahaan-perusahaan
besar
bahkan perusahaan raksasa di dunia umumnya berbentuk perseroan.
TRANSAKSI BISNIS
Tidak s'emua kejadian ekonomi yang mempengaruhi entitas bisnis dicatat dalam suatu sistem akuntansi. Hanya transaksi bisnis yang akan dicatat dalam catatan akuntansi. Apa yang dimaksud dengan transaksi bisnis? Suatu transaksi bisnis adaiah suatu kejadian ekonomi atau kondisi yang secara langsung mempengaruhi posisi keuangan entitas atau secara Iangsung.mempengaruhi hasii operasi entitas tersebut. Sebagai organisasi yang bertujuan memperoleh laba, perusahaan berusaha untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen dengan harga yang menguntungkan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut, perusahaan membutuhkan sarana dan dana. Keberhasilan perusahaan untuk memperoleh laba yang diinginkan ditentukan oleh berbagai faktor yang sallng berkaitan. Untuk memperoleh gambaran mengenai transaksi bisnis dalam perusahaan, cobalah kita bayangkan rangkaian kegiatan perusahaan milik Budiman berikut ini. Budiman bermaksud mendirikan sebuah perusahan mebel. Untuk melaksanakan rencana tersebut, Budiman membutuhkan bangunan sebagai tempat kerja dan kantor, bahan baku berupa kayu, sejumlah tenaga kerja, mesin gergaji dan peralatan kerja, dan kebutuhan lainnya.
Menurut
perhitungan
Budiman,
pada
tahap
pertama
diperlukan uang sebesar Rp15.000.000,00 agar semua kebutuhan tersebut di atas dapat disediakan. Pada saat ini Budiman hanya memiliki uang (dalam akuntansi uang disebut "kas") sebesar Rp10.000.000,00.
Untuk
menutup
kekurangannya
Budiman
meminjam dari bank sebesar Rp5.000.000,00. Dengan demikian perusahaan telah memiliki kas yang dibutuhkan untuk memulaiusaha.
Selanjutnya Budiman membeli sebuah gedung yang akan digunakan sebagai tempat kerja dan gudang, serta berbagai peralatan kerja. Di samping itu dibeli juga kayu dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk membuat mebel. Sejumlah tukang juga sudah dipekerjakan dan mulailah perusahaan mebel ini berproduksi. Hasil produksi kemudian dijual kepada para konsumen. Sejumlah uang hasil dari penjualan produk telah mulai mengalir masuk ke perusahaan. Kas yang masuk digunakan lag! unfuk kegiatan produksi berikutnya sehingga
aktivitas
perusahaan
berlanjut.
Demikianlah,
untuk
meiakukan kegiatan produksi diperlukan pengeluaran kas, dan bila terjadi penjualan, maka kas akan masuk kembali ke perusahaan. Apabila kas yang terkumpul sudah mencukupi untuk keperluan produksi, maka kas dapat digunakan untuk membayar utang kepada kreditur
atau
diserahkan
kepada
pemilik
perusahaan
sebagai
pembagian keuntungan. Pola aliran kegiatan yang terjadi pada perusahaan ini nampak seperti terlihat pada Gambar 1.4. Pola kegiatan seperti dilukiskan dalam contoh di atas, pada hakikat-nya terjadi pada hampir semua perusahaan. Kegiatan-kegiatan seperti menerima setoran dari pemilik, meminjam uang dari luar perusahaan,
membeli gedung
dan
peraiatan, membeli bahan,
membayar gaji pegawai, dan menjual barang, disebut transaksi bisnis atau transaksi keuangan. Walaupun bidang usaha dan skala perusahaan
berbeda-beda,
namun
pada
hakikatnya
kegiatan
perusahaan selalu berkisar pada penggunaan sejumlah aset pada usaha produktif
sehingga
keuntungan.
dapat
dilakukan
penjualan
dan
diperoleh
HUBUNGANlANtARA^SEI^eNGAN SyMB£^Uf*BlRA3ET Kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan disebut aset. Asetterse bisa berasai dari pemilik perusahaan yang disebut modal (atau ekuitss), dan bisa juga berasai dari pinjaman dari luar perusahaan yang disebut kewajiban. Gambar 1.5 melukiskan sumber aset perusahaan. Kembali pada contoh di atas, seandainya Budiman berpendapat bahwa dengan uang Rp10.000.000,00 yang berasa! dari setoran modalnya perusahaan teiah dapat beroperasi, maka jumlah aset perusahaan (Rp.10.000.000,00) sama dengan jumlah modal pemilik (Rp10.000.000,00). Seandainya Budimah berpendapat bahwa untuk keperiuan operasi dibutuhkan tambahan kas sebesar Rp5.000.000:00 dan untuk memenuhi kebutuhan ini perusahaan meminjam uang dari bank, maka aset
perusahaan
yang
berupa
kas
akan
bertambah
rnenjadi
Rp15,000.000,00. Modal Budiman tidak berubah, tetapi sekarang perusahaan mempunyai kewajiban (utang) pada pihak iuar sebesar Rp5.000.000,00. Keadaan ini dapatdinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: •
ASET
=
(Rp15.000.000,00)
KEWAJIBAN (Rp5,000,000,00)
+ MODAL (Rp10.000.000,00)
Misaikan sebagai nasi! operasi buian pertama perusahaan mendapat iaba sebesa; Rp1.000.000,00. maka aset perusahaan akan berubah
rnenjadi
Rp16.000.000,00
(Rp15.000.000,00
+
Rp1.000.000,00). Oieh karena Iaba merupakan hak pemilik, maka dengan adanya Iaba tersebut modal pemilik bertambah rnenjadi Rp11.000.000,-00 (Rp10.000.000,00 + Rp1.000.000,00). Keadaan ini apabila dinyatakan dalam bentuk persamaan akan nampak sebagai berikut:
ASET
=■
(Rp16.000.000,00)
KEWAJIBAN (Rp5.000.000,00)
+ MODAL (Rp11.000.000,00)
Dari contoh-contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumJah komponen aset atau aset perusahaan sama dengan jumlah komponen kewajiban dan modal. Transaksi-transaksi perusahaan akan berpengaruh terhadap jumlah komponen-komponen tersebut, tetapi jumlah aset akan selalu sama dengan jumlah kewajiban dan modal. Hubungan ketiga komponen tersebut mencerminkan posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan ini /nenjadi saiah satu tolok ukur kesehatan ketiangan perusahaan. Oieh karena itu keadaan posisi keuangan ini harus dilaporkan secara periodik kepada berbagai pihak yang berkepentingan seperti telah diuraikan di atas, yaitu: manajer, investor (pemilik), kreditur, pemerintah, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. LAPORAN AKUNTANSI DAN PERSAMAAN AKUNTANSI
Seperti didirikan di atas, salah satu fungsi utama akuntansi adalah menyediakan laporan-laporan periodik untuk manajemen, investor, kreditur, dan pihak-pihak lain di luar perusahaan. Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi terdiri atas atas:
(1)
Neraca
(2)
Laporan Laba-Rugi
(3)
Laporan Perubahan Modal
(4)
Laporan ArusKas
Pada umumnya laporan keuangan disusun setahun sekaii (tahunan), namun ada pula perusahaan yang menyusun laporan keuangannya tiap kuartal, bahkan tiap bulan. Meskipun laporan keuangan dihasilkan pada tahapan akhir dari proses akuntansi, namun ada baiknya pada bab ini digambarkan lebih
dahuiu bentuk dan isi laporan keuangan secara sederhana. Dengan mempelajari apa yang dicantumkan dalam laporan keuangan, diharapkan para pembaca dapat lebih mudah mempelajari berbagai tahap kegiatan di dalam akuntansi. NERACA Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftaryang menggambarkan asei (harta kekayaan), kewajiban, dan modal (ekuitas) yang dimiliki oleh suatu entitas (perusahaan) pada suatu saat tertentu. Dalam contoh di halaman berikut dilukiskan neraca perusahaan Angkutan Aman, yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2010. Judul suatu neraca terdiri atas (1) nama entitas atau perusahaan, (2) nama laporan (dalam hal ini neraca), dan (3) tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian yaitu: aset, kewajiban, dan modal. Dari laporan di atas pembaca laporan secara sepintas dapat memperoleh informasi bahwa sumber-sujnber atau kekayaan perusahaan berjumlah Rp16.450.000,00 dan bahwa kekayaan ini dibelanjai atau berasal daridua sumber yaitu Rp400.00G,00 dari kreditur (utang) dan Rp16.050.000,00 dari pemilik perusahaan (modal). Sisi sebeiah kanan neraca terdiri atas dua bagian yaitu kewajiban pada kreditur (utang) dan modal (ekuitas pemilik). Hal yang paling penting untukdiperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aset selalu sama dengan jumjah kewajiban ditambah modal. Keseimbangan
ini
biasanya
digambarkan
sebagai
suatu
persamaan akuntansi, yaitu suatu persamaan yang menunjukan bahwa jumiah semua aset atau sumber-sumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasai dari kreditur dan pemiiik yang tercantum pada sisi kanan. Sebaliknya jumiah kontribusi kreditur dan pemiiik harus sama
dengan jumiah aset perusahaan. Hubungan ini dapat dinyatakan daiam bentuk persamaan sebagai berikut: Aset adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan daiam satuan uang. Jenis sumber-sumber ekonomi atau lazim disebut aset perusahaan bisa bermacanvmacam. Ada aset yang berupa barang berwujud seperti kas, persediaan barang dagangan, tanah, gedung dan mesin. Ada pula yang tldak berujud seperti misalnya tagihan kepada pelanggan yang dalam akuntansi disebut piutang usaha, serta berbagai bentuk pembayaran di muka (uang muka) atas jasa tertentu yang baru akan diterima di masa yang akan datang seperti premi asuransi dibayar di muka. Untuk memudahkan pembaca laporan biasanya aset dicantumkan dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai dengan aset lancar (kas, piutang usaha, persediaan dan sebagainya) dan diikuti dengan aset-aset yang bersrfat iebih permanen (tanah, gedung, mesin dan sebagainya). Kewajiban adalah utang yang harus dibayar olen perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Dengan kata lain, kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban jangka pendek seperti utang usaha kepada kreditur, utang wesel yang ditarik untuk pinjaman jangka pendek, dan kewajiban jangka pendek lainnya. Di bawah kewajiban jangka pendek (atau disebut juga kewajiban lancar) dicantumkan kewajiban jangka panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya utang hipotik dan utang obligasi yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam beberapa tahun di masa yang akan datang.
Modal atau ekuitas dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aset) perusahaan. Besamya hak pemilik sama dengan'aset bersih perusahaan, yaitu selisih antara aset dan kewajiban. Dengan demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atas sisa aset setelah dikurangi kewajiban kepada para kreditur. Dalam contoh neraca perusahaan angkutan Aman di atas, modal pemilik berjumlah Rp16.050.000,00. LAPORAN LABA-RUGI Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan iaba. Laporan labarugi disusun dengan maksud untuk mengambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan kata lain, laporan laba-rugi menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan dfukur dengan membandingkan antara penghasiian perusahaan dengan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasiian tersebut. Apabila penghasiian Iebih besar daripada beban, perusahaan dinyatakan memperoleh laba, dan bila terjadi sebaiiknya (penghasiian Iebih kecil daripada beban) maka perusahaan menderita rugi. Berikut ini contoh laporan laba-rugi perusahaan Angkutan Aman untuktahun 2010. Laporan laba-rugi harus diberi judul, yang terdiri atas: nama perusahaan, nama iaporan (dalam hal ini "Laporan Laba-Rugi"), dan periode laporan. Isi laporan laba-rugi terdiri atas tiga komponea pokok, yakni: penghasiian, beban, dan laba atau rugi. Penghasiian adalah aliran penerimaan kas atau aset lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Penghasiian (income) rneliputi pendapatan (revenues)
dan keuntungan (gains) Pendapatan adalah penghasiian yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (misalnya: penjualan barang dagangan atau pendapatan jasa). Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasiian namun bukan pendapatan (misalnya keuntungan dari penjualan aktiva tetap). Beban adalah beban perolehan aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan dalam proses memperoieh pendapatan. Beban meliputi beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (expenses) dan kerugian (losses).Laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atau kurang)antara pendapatan dengan beban. LAPORAN PERUBAHAN MODAL Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal pemilik (disebut juga ekuitas pemilik). Apabila perusahaan memperoieh laba, maka laba tersebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka modal pemilik menjadi berkurang. Modal pemilik dapatjuga berubah karena adanya tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena pemilik mengambil aset perusahaan untuk keperiuan pribadi. Dengan demikian modal pemilik akan bertambah (1) karena adanya tambahan investasi oleh pemilik (2) karena perusahaan mendapatlaba. Di lain pihak modal pemilik akan berkurang (1) karena pemilik melakukan pengambiian aset perusahaan untuk keperiuan pribadi (disebut pengambiianprive), dan (2) karena perusahaan menderita rugi. Informasi tentang perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan hal-hal yang menyebabkan bertambah atau
berkurangnya jumlah modal pemilik. Berikut ini contoh laporan perubahan modal Perusahaan Angkutan Aman untuk tahun2010. Laporan perubahan modal sering disebut sebagai "jembatan" antara iaporan laba-rugi dengan neraca. Seperti telah ditunjukkan di atas, data laba atau rugi yang tercantum dalam laporan laba-rugi pada akhirnya akan mempengaruhi modal yang tercantum dalam neraca. Pengaruh laba atau rugi terhadap modal diperhitungkan dalam laporan perubahan modal. Laporan-laporan keuangan seperti telah diuraikan di atas berhubungan erat satu sama lain. Namun 'emikian masing-masing laporan keuangan mempunyai tujuan yang berbeda. PENGARUH TRANSAKSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
Daiam uraian di atas telah disinggung bahwa neraca menggambarkan posisi keuangan perusshaan pada suatu saat tertentu. Telah ditegaskan pula bahwa jumlah aset perusahaan selalu sama dengan jumlah kewajiban dan modal. Seandainya neraca disusun setiap kali setelah terjadi suatu transaksi, maka aset selalu seimbang (sama) dengan jumlah kewajiban dan modalnya. Namun dalam praktik hal ini tidak pernah dilakukan perusahaan, karena selain tidak praktis, neraca umumnya hanya disusun pada tiap akhir periode tertentu. Meskipun demikian setiap orang yang mempelajari akuntansi harus selalu membayangkan pengaruh setiap transaksi yang terjadi terhadap neraca. Selain itu harus dibayangkan bahwa walaupun angka-angka dalam neraca berubah karena adanya transaksi, tetapi jumlah aset selalu sama dengan jumlah kewajiban dan modal. Pada pembahasan berikut ini akan diuraikan beberapa tipe transaksi yang akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. Untuk menggambarkan pengaruh transaksi terhadap neraca kita gunakan
persamaan akuntansi. Selanjutnya data yang tercantum dalam persamaan akuntansi akan dapat digunakan untuk menyusun neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan modal. Sebagai contoh marilah kita ikuti transaksi-transaksi yang terjadi pada salon kecantikan milik Nyonya Pratiwi berikut ini. Dalam contoh ini angka angka rupiah sengaja disederhanakan. Transaksi 2 (Pembelian peralatan secara tunai) Pada
Tanggal 1
Desember, Ny. Pratiwi membeii peralatan salon seperti kursi, alat pengering rambut dan alat keriting rambut seharga Rp10.000,00 secara tunai. Transaksi pembelian peralatan ini menyebabkan aset Kas berkurang Rp10.000,00 dan aset £e_ra!atan Salon bertambah dengan Rp 10.000,00. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adaiah sebagai berikut: Neraca yang disusun oleh salon "Cantik" setelah terjadi transaksi di atas akan nampak sebagai berikut: Transaksi 3 (Pembelian perlengkapan secara kredit) Pada tanggai 5 DesemberNy. Pratiwi membeli perlengkapan salon berupa bahan bahan pembersih kulit, bahan-bahan make up, bahan pewarna rambut shampo dan sebagainya seharga Rp4.000,00 secara kredit. Transaksi ini menyebabkan aset Perlengkapan Salon bertambah Rp4.000,00 dan menimbulkan
kewajiban
yang
disebut
Utang
Usaha
sebesar
Rp4.000,00. Dalam transaksi ini meskipun aset bertambah tetapi tidak terjadi pertambahan dalam modal. Dalam hal ini perubahan (pertambahan) terjadi pada kewajiban. Perlengkapan salon yang dibeli diperkirakan akan dapat digunakan untuk beberapa bulan. Berhubung Ny. Pratiwi tidak mengetahui secara pasti jumlah perlengkapan salon yang akan terpakai (akan menjadi beban) selama bulan Desember, maka perlengkapan tersebut diperlakukan sebagai aset yang disebut
persediaan perlengkapan salon. Kelak apabila jumlah pemakaian perlengkapan telah dapat diketahui, maka bebannya akan dapat ditentukan (lihat contoh 11). Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut: Neraca yang disusun oleh salon "Cantik" setelah terjadi transaksi di atas akan nampak sebagai berikut: Transaksi 4 (Pemberian/penjualan jasa secara kredit) Dalam waktu dua minggu salon "Cantik" telah mendapat langganan yang cukup banyak. Sebagai promosi mereka diberi kelonggaran membayar dalam waktu beberapa minggu. Jumlah tagihan kepada para peiangCjan hingga tanggal 15 Desember berjumiah Rp1.500,00. Seperti
telah
dijelaskan
di
atas,
tujuan
perusahaan
adalah
meningkatkan aset dan modal pemilik melalui pendapatan. Dengan terjadinya transaksi ini maka terjadilah pendapatan bagi perusahaan salon "Cantik". Hal ini menyebabkan modal pemilik menjadi bertambah. Di lain pihak, aset perusahaan yang berupa tagihan kepada para pemakai jasa (konsumen) juga bertambah. Dalam akuntansi, tagihan ini disebut piutang usaha. Dengan demikian pengaruh transaksi ini terhadappersamaan akuntansi adalah sebagai berikut: Neraca yang disusun oleh salon "Cantik" setelah terjadi transaksi di atas akan nampaksebagai berikut: Transaksi 5 (Pembayaran utang usaha) Tanggal 20 Desember, dibayar utang atas pembelian perlengkapan salon tanggal 5 Desember yang lalu sebesar Rp2.000,00. Transaksi ini akan menyebabkan Utang Usaha dan Kas berkurang sebesar RpZOOO.OO. Dengan demikian baik kewajiban maupun aset menjadi berkurang. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut:
Neraca yang disusun oleh salon "Cantik" setelah terjadi transaksi di atas akan nampak sebagai berikut: Transaksi 6 (Pembayaran beban sewa) Ny. Pratiwi menyewa sebuah rumah untuk tempat menyelenggarakan kegiatan usahanya. Pada hari ini dibayar sewa rumah bulan Desember sebesar Rp300,00. Transaksi ini menggambarkan terjadinya beban sewa untuk bulan Desember. Seperti telah diterangkan di atas, beban akan menyebabkan aset dan modal berkurang. Dalam hal ini aset Kas berkurang Rp300,00 dan Modal berkurang Rp300,00. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut: Transaksi 7 (Pembayaran beban gaji) Perusahaan membayer gaji para pegawai salon bulan Desember sebesar Rp450,00. Gaji pegawai yang dibayar perusahaan merupakan beban. Oleh karena itu transaksi ini akan menyebabkan aset daa modal berkurang. Dasam hal ini Kas berkurang Rp450!00 dan Modal, Ny. Prativ/s berkurang Rp45C Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebaga: berikut: Transaksi 8 (Penerimaan pelunasan piutang) Pada akhir bulan Desember, diterima pembayaran dari para pelanggan yang telah menerima jasa salon kecantikan hingga tanggal 15 Desember sebesar Rp700,00. Transaksi ini menyebabkan kas bertambah dan piutang usaha berkurang sebesar Rp700,00. Dengan demikian transaksi ini hanya
menyebabkan
terjadinya
pergeseran
dalam
aset.
Perlu
diperhatikan bahwa dalam hal ini tidak terjadi penambahan pendapatan. Karena pendapataan telah dicatat pada tanggal 15 Desember yang lalu. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut:
Mencatat transaksi dalam suatu sistem akuntansi yang formal seperti yang dijumpai dalam praktek, di mana data yang diperlukan dikumpulkan dalam sejumlah alat pencatatan yang disebut akun. AKUN SEBAGAI ALAT PENCATATAN
Akun adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, keajiban, modal, pendapatan,dan beban. Tujuan pemakaian akun adalah untuk mencatat data yang akan menjadi
dasar
penyusunan
laporan-
laporan
keuangan.
Akun
memberikan informasi tentang operasi-operasi perusahaan dari hari ke hari. Sebagai contoh, misalnya dari akun dapat diketahui jumiah piutang perusahaan kepada para debitur, jumiah kewajiban perusahaan kepada para kreditur, harga beli aset yang dimiliki perusahaan, sumber-sumber dan besamya pendapatan.Dengan menggunakan akun, maka transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap. Jumiah akun yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu perusahaan tergantung kepada kebutuhan. Kumpulan akun yang digunakan dalam pembukuan suatu perusahaan disebut buku besar atau ledger. Buku besar dapat berupa sebuah "buku" yang halaman-halamannya berfungsi sebagai akun, atau bisa juga berupa kumpulan kartu-kartu. Dalam buku besar biasanya akunakun disusun dengan urutan tertentu, yaitu akun-akun untuk neraca disusun paling depan, dan sesudah itu barulah akun-akun yang akan dicantumkan dalam laporan laba-rugi. Akun dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1. Akun neraca atau biasa disebut juga akun riil yaitu akun-akun yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca. Sesuai dengan uraian di muka, yang disebut akun neraca atau akun riil
ialah akun-akun aset (harta), akun-akun kewajiban (utang), dan akun-akun modal.
2. Akun laba-rugi atau biasa disebut juga akun nominal, yaitu akunakun yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan laba -rugi. Akun-akun ini meliputi akun-akun pendapatan dan akunakun beban. KATEGORI DATA YANG DIBUTUHKAN
Untuk dapat menyusun neraca dan laporan laba - rugi seperti diuraikan pada Bab 1, maka suatu sistem akuntansi harus dapat menghasiikan lima kategori informasi, yaitu : aset, kewajiban, modal,, pendapatan dan beban. Tigafcategori informasi yang pertama menyangkut neraca, sedangkan dua kategori informasi terakhir menyangkut laporan laba-rugi. Di dalam menganalisis transaksi yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi pada Bab 1, hanya digunakan tiga kategori informasi yaitu: aset, kewajiban, dan modal, Dengan cara demlkian, maka modal akan mencakup juga pertambahan karena adanya pendapatan dan pengurangan karena terjadinya beban. Apabila diperhatikan dengan seksama, maka modal pada tanggal neraca dipengaruhi oleh:(1) saldo awal modal, (2) tambahan modal bersih (tambahar. modal setelah dikurangi pengambilan prive), dan (3) laba bersih untuk periode yang bersangkutan (pendapatan dikurangi beban). Mengingat bahwa pendapatan dan beban yang terjadi pada kebanyakan perusahaan cukup banyak jenis maupun jumlahnya, maka demi efisiensi sebaiknya diselenggarakan ruang khusus dalam persamaan akuntansi untuk pendapatan dan beban yang terpisah dari
modal. Dengan demikian persamaan akuntansi harus diperluas sehingga nampaksebagai berikut: Apabila persamaan yang teiah diperluas ini diterapkan pada transaksi salon "Caniik" bulon December maka perubahan-perubahan pada koioir Modal dalam persamaan akuntansi akan nampak sebagai berikut (kolom aset dan kewajiban tidak ditunjukkan): Jumlah ketiga kolom di atas apabila digabungkan akan berjumlah Rp 22.550,00 yaitu sama dengan jumlah saldo akhir modal seperti nampak dalam neraca dan laporan perubahan modal Salon "Canti^" pada Bab 1. Namun demikian informasi yang dihasilkan akan lebih baik apabila pendapatan dan beban dipisahkan dari modal sehingga dapat disusun laporan laba - rugi tanpa harus menganalisis perubahan modal lebih dahulu. Kebaikan cara'ini akan terlihat walau dalam kegiatan yang sederhana seperti salon "Cantik" di atas. Manfaat pemisahan pendapatan dan beban dari modal akan lebih .terasa apabila diterapkan pada perusahaan yang lebih besar. Dalam perusahaan
dengan
kegiatan
yang
lebih
kompleks
terdapat
bermacam-macam sumber pendapatan dan mungkin terdapat ratusan jenis beban sehingga pemisahan di atas mutlak diperlukan. Analisis transaksi yang teiah dikemukakan di atas lebih dititikberatkan pada usaha untuk memahami pengaruh transaksi terhadap laporan keuangan perusahaan. Pada uraian berikut akan dibahas bagaimana mencatat transaksi dalam suatu sistem akuntansi yang formal seperti yang dijumpai dalam praktek, di mana data yang diperlukan dikumpulkan dalam sejumlah alat pencatatan yang disebut akun.
AKUN SEBAGAI ALAT PENCATATAN
Akun adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, keajiban, modal, pendapatan.dan beban. Tujuan pemakaian akun adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan- laporan keuangan. Akun memberikan informasi tentang operasi-operasi perusahaan dari hari ke hari. Sebagai contoh, misalnya dari akun dapat diketahui jumlah piutang perusahaan kepada para debitur, jumlah kewajiban perusahaan kepada para kreditur, harga beli aset yang dimiliki perusahaan, sumber-sumber dan besarnya pendapatan.Dengan menggunakan akun, maka transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap. Jumlah akun yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu perusahaan tergantung kepada kebutuhan. Kumpulan akun yang digunakan dalam pembukuan suatu perusahaan disebut buku besar atau ledger. Buku besar dapat berupa sebuah "tyjku" yang halaman-halamannya berfungsi sebagai akun, atau bisa juga berupa kumpulan kartu-kartu. Dalam buku besar biasanya akunakun disusun dengan urutan tertentu, yaitu akun-akun untuk neraca disusun paling depan, dan sesudah itu barulah akun-akun yang akan dicantumkan dalam laporan laba-rugi. Akun dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1. Akun neraca atau biasa disebut juga akun riil yaitu akun-akun yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca. Sesuai dengan uraian di muka, yang disebut akun neraca atau akun riil ialah akun-akun aset (harta), akun-akun kewajiban (utang), dan akun-akun modal.
2. Akun laba-rugi atau biasa disebut juga akun nominal, yaitu akunakun yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan laba
-rugi. Akun-akun ini meliputi akun-akun pendapatan dan akunakun beban A
Transaksi
11
(Pemakaianperiengkapan)
Persediaan
periengkapan & saion yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember berjumlah 'v Rp3.000.00. Hal ini berarti bahwa pemakaian periengkapan saion selama bulan Desember berjumlah Rpl^OOO.OO. Transaksi ini berhubungan dengan transaksi nomor 3. Transaksi tersebut menyangkut pembelian periengkapan, sedangkan transaksi ini menyangkut pemakaian periengkapan. Seperti kita ketahui, pada tanggal 5 Desember salon "Caniik" membeii periengkapan saion seharga Rp4.000,00 (iihat transaksi ncmor 3). Untuk mengetahui pemakaian periengkapan salon selama bulan Desember, rnaka pada akhir buian dilakukan perhitungan atas persediaan periengkapan salon yang masih tersisa. Hasil perhitungan tersebut dikurangkan pada persediaan yang tersedia untuk dipakai. Oleh karena transaksi ini merupakan iransaksi beban, maka modal akan berkurang. Di lain pinak dengan adanya pemakaian periengkapan, maka periengkapan salon juga akan berkurang. Dengan demikian transaksi ini menyebabkan aset Periengkapan berkurang Rp1.000,00 dan Modal, Ny Pratiwi berkurang Rp1.000,00. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuniansi adaiah sebagai berikut: Transaksi 12 (Pengambiian prive) Pada tanggal 31 Desember, Ny Pratiwi mengambi! uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp600,00. Transaksi ini disebut pengambiian prive. Dengan adanya transaksi ini maka aset Kas berkurang sebesar Rp600,00. Di lain pihak Modal Ny. Pratiwi juga berkurang sejumlah Rp600,00 karena pengambiian prive sama artinya dengan
pengambiian modal oieh pemilik dari perusahaannya. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut: Ringkasan transaksi-transaksi di atas dan pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut: Untuk dapat menjawab pertanyaan mengenai sebab-sebab terjadinya
pertambahan
daiam
modal
perusahaan,
kita
dapat
nieiihatpada koiom modal dan penjeiasan transaksi yang tercantiim daiam rlngkasan hasii transaksi di atas. informasi yang dapat kita psroleh dan* kedua kolom. tersebut adalah sebagai berikut: Walaupun data di atas dapat memberi jawaban mengenai penyebab pertambahan dan pengurangan atas modal, tetapi tidak jelas apakah perusahaan telah mendapat iaba ataukah menderita rugi. Seperti telah dijeiaskan di atas, informasi mengenai keberhasilan usaha perusahaan dan penyebab perubahan atas modal biasanya dituangkan daiam dua buah laporan yang di sebut "Laporan LabaRugi" dan "Laporan Perubahan Modai". Berikut in! adaiah laporan iaba-rugi dan iaporan perubahan modal perusahaan Saion "Cantik" untuk bulan Desember 2010 yang datanya diambil dari persamaan akuntansi di atas. Penggolongan akun-akun dapat dijeiaskan dengan skema berikut: NAMAAKUN Setiap akun harus diberi nama yang jelas, sehingga mudah diketahui
hal
apa
yang
dicatat
dalam
masing-masing
akun
itu.Gambaran mengenai nama-nama akun dapat dilihat dari isi laporan-laporan keuangan yang telah dijeiaskan dalam Bab 1. Sebagai contoh, misalnya: suatu akun aset yang diberi nama akun Peralatan Salon menunjukkan bahwa dalam akun tersebut dicatat hal yang
berhubungan dengan segala jenis peralatan salon seperti pengering rambut, alat-alat keriting rambut, dan sebagainya. Jumlah akun-akun nominal akan tergantung pada seberapa jauh jenis-jenis pendapatan dan beban harus dirinci, sehingga dapat dilakukan pengawasan yang sebaik-baiknya. Sebagai contoh misalnya di dalam suatu perusahaan yang memiiiki satu buah truk, maka pemakaian satu buah akun yang diberi nama akun Beban Kendaraan untuk mencatat segaia macam beban yang berhubungan dengan truk tersebut, dipandang cukup memadai. Berbeda halnya dengan perusahaan yang memiiiki banyak kendaraan. Pada perusahaan semacam ini mungkin periu dibuat akun yang lebih terinci, misalnya akun-akun
beban
bensin,
beban
reparasi
kendaraan,
asuransi
kendaraan, gaji sopir, dan akun- akun lain yang berhubungan dengan beban kendaraan. Contoh yang lain misalnya mengenai beban administrasi. Pada perusahaan kecil, mungkin cukup dibentuk satu buah akun dengan nama akun Beban Administrasi untuk mencatat segaia macam beban administrasi, yang meiiputi beban-beban alat kebutuhan tulis menulis, gaji pegawai bagian administrasi, beban perangkc, telepon, dan penyusutan alat-alat perlengkapan kantor. Dalam perusahaan besar dengan jumlah dan jenis transaksi beban administrasi yang cukup banyak, akan lebih baik iika disediakan akun tersedin untuk masing-masing komponen beban tersebut. BENTUK ISI AKUN Daiam praktek dikenal bermacam-macam bentuk akun, tetapi yang
paling
menjelaskan
banyak
digunakan
mekanisme
(khususnya
penggunaan
akun
untuk dalam
keperluan pengajaran
akuntansi di sekolah) adalah akun yang berbentuk huruf T. Akun ini
terdiri atas dua sisi, yaitu sisi kiri yang disebut sisi debet dan sisi kanan yang disebut sisi kredit. Secara sederhana bentuk akun dapat digambarkan sebagai berikut: Mencatat di sisi kiri disebut mendebet akun, sedangkan mencatat di sisi kanan disebut mengkredit akun. Secara iebih lengkap bentuk akun T dapat dilukiskan sebagai berikut: Nama akun dicantumkan di atas dan dituliskan di tengah-tengah. Kolom tanggai disediakan untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi, sedangkan kolo'm keterangan disediakan untuk mencatat keterangan yang berhubungan dengan transaksi yang dicatat. Penggunaan kolom F akan diterangkan kemudian. Berikut ini adaiah contoh akun Kas yang telah digunakan oieh Salon "Cantik" untuk'mencatat transaksi bulan Desember 2010: Contoh akun di atas menunjukkan fungsi suatu akun sebagai alat pencatatan transaksi. Informasi yang dicatat dalam akun Kas hanya menyangkut transaksi yang berpengaruh terhadap kas, baik yang bersifat menambah maupun mengurangi kas. Untuk suatu akun aset seperti halnya Kas, maka pada sisi kiri (debet) digunakan untuk mencatat penambahan atas kas sedangkan sebaliknya pada sisi kanan (kredit) digunakan untuk mencatat pengurangan atas kas. Pada tiap akhir bulan, sisi debet dan sisi kredit dijumiahkari kemudian jumlahnya dituiis dengan pensil. Angka Rp 20.700,00 dan Rp 13.750,00 dalam Gontoh akun Kas di atas* masing-masing menunjukkan jumiah sisi debet dan jumiah sisi kredit akun tersebut. Dari kedua angka tersebut dapat dihitung jumiah kas yang ada pada akhir bulan Desember 2010, yaitu dengan cara mencari selisih jumiah sisi debet cian jumiah sisi kredit.
Angka selisih suatu akun (dalam contoh di atas adaTah Rp 6.950,00) disebut saldo. Akun-akun yang pada akhir periode menunjukkan saldo disebut akun terbuka, sedangkan akun-akun yang tidak menunjukkan saldo disebut akun tertutup. Apabila jumlah sisi debet suatu akun terbuka lebih besar daripada jumiah sisi kreditnya, maka akun tersebut dikatakan mempunyai saido debet, sedang biia jumlah sisi kredit lebih besar'daripada jumlah sisi debet,maka akun tersebut dikatakan mempunyai saido kredit. HUBUNGAN ANTARA AKUN-AKUN RIIL DENGAN NERACA Posisi saido-saldo akun riil di dalam buku besar adalah sejalan dengan penyajian pos-pos dalam neraca yang disusun dalam bentuk akun. Akun-akun aset (harta) yang dicantumkan pada sisf kiri neraca, adalah akun-akun yang biasanya mempunyai saldo debet, sedangkan akun-akun kewajiban dan modal yang dicantumkan pada sisi kanan neraca adalah akun-akun yang biasanya mempunyai saldo kredit. Atas dasar hubungan tersebut maka pertambahan aset dicatat di sisi debet, dan pertambahan kewajiban serta modal dimasukkan ke dalam sisi kredit. Sebaliknya, apabila akun aset berkurang, maka hal tersebut dicatat di sisi kredit. Demikian pula apabila kewajiban serta modal berkurang, maka pengurangan tersebut dicatat di sisi debet. Hubungan antara akun-akun riil dengan neraca dapat dilihat secara lebih jelas dalam contoh-contoh berikut ini: a. Pada tanggal 1 September 2010, A mendirikan perusahaan Reparasi Televisi Cepat. Sebagai modal pertanric, pada perusahaannya, A menyetorkan uang tunai sebesar Rp 260.000,00. Seandainya perusahaan Reparasi Televisi Cepat menyusun neraca pada
tanggal 1 September 2010, maka neraca tersebut akan nampak sebagai berikut: Informasi di atas sebelumnya telah dicatat dalam akun-akun dengan mendebetakun Kas dan mengkreditakun Modal Asebagai berikut: Jumlah aset kas yang dalam neraca dicantumkan pada sisi kiri, di dalam akun Kas juga dicatat pada sisi kiri atau sisi debet Jumlah Modal A, yang dalam neraca dicantumkan pada sis! kanan, di dalam akun Modal juga dicatat pada sisi kanan atau sisi kredit. Untuk akun-akun aset yang lain pertambahannya juga dicatat pada sisi debet, dan untuk jenrs akun kewajiban dan modal untuk pertambahannya dicatat pada sisi kredit. Saldo akun-akun nil apabiia digabungkan akan membentuk neraca, di mana aset berada pada sisi kiri dan kewajiban serta modal di sisi kanan. b. Perusahaan Reparasi Televisi "Cepat" membeli onderdil-onderdil televisi seharga Rp 70.000,00 secara tunai. Transaksi ini akan mengakibatkan diperolehnya aset baru yang berupa onderdilonderdil TV. Harga beli aset baru ini dicatat pada sisi kiri atau sisi debet akun. Di lain pihak transaksi ini juga mengakibatkan berkurangnya aset kas. Pengurangan ini daiam akun Kas dicatat pada sisi kanan atau sisi kredit. Apabiia semua pertambahan dicatat pada sisi debet Kas dan pengurangan dicatat pada sisi kredit akun Kas, maka saldo akun Kas pada setiap saat dapat diketahui dengan cara seperti telah diuraikan pada contoh akun Kas halaman.... Setelah transaksi ini dicatat maka daiam buku besar akan nampak akun-akun sebagai berikut:
c.
Perusahaan Reparasi "Cepaf membeli peraiatan reparasi dari PT Maju sehargja Rp240.000,00. Berhubung perusahaan tidak mempunyai uang yang cukup untuk membayar pembelian peraiatan
ini,
maka
belum
seluruhnya
dapat
dibayar
tunai.Perusahaan membayar tunai Rp150.000,00 dan sisanya sebesar Rp90.000,00 akan dibayar 2 bulan yang akan datang. Transaksi ini mengakibatkan diperolehnya aset baru berupa peraiatan reparasi; di lain pihak aset kas berkurang dengan Rp150.000,00 dan timbui kewajiban yang disebut utang usaha sebesar Rp90.000,00. Akun kewajiban dicantumkan pada sisi kanan neraca. Sejalan dengan hal ini maka pertambahan kewajiban dicatat pada sisi kanan atau sisi kredit di akun kewajiban. Transaksi di atas dicatat dengan mendebet akun Peraiatan Reparasi sebesar Rp240.000,00 untuk mencatat harga beli aset baru; akun Kas di kredit Rp150.000,00 untuk mencatat pengurangan aset ini, dan akun utang usaha di kredit sebesar Rp90.000,00 untuk mencatat timbulnya kewajiban. Seteiah transaksi di atas dicatat dalam akun-akun yang bersangkutan, maka buku besar perusahaan Reparasi TV "Cepat" nampak sebagai berikut: Peraiatan Reparasi (c) Rp. 240.000,00 Seandainya perusahaan Reparasi TV "Cepat" ingin mengetahui posisi keuangan setelah terjadi transaksi-transaksi di atas, maka neraca yang disusun perusahaan pada hari tersebut akan nampak sebagai berikut: Akun-akun nominal adalah akun-akun yang digunakan untuk mencatat sumber-sumber pendapatan dan beban yang terjadi dalam