MANAJEMEN UGD di RSUD BAYUNG LENCIR Dosen Pembimbing : DR. Fitri Nopriadi S.Pd M.Kes
Penyusun : Vivid Dwi Rahmadi
PASA PASA SAR!ANA SAR!A NA K"SMAS #N$V"RS$%AS KAD"R &AN'SA PA("M&AN' %A)#N *+,-
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat indonesia. Peran strategis ini diperoleh karena rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat pakar. Peran tersebut pada dewasa ini makin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perkembangan IPTE, perubahan struktur sosio- ekonomi masyarakat. Pelayanan yang lebih bermutu, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka yang menuntut perubahan pola pelayanan kesehatan di Indonesia.
!gar dapat memberi pelayanan yang baik maka dibutuhkan berbagai sumber daya, yang harus di atur dengan proses manajemen secara baik. Istilah manajemen sendiri berasal dari bahasa "atin manui , berarti tangan yang pegang kendali kuda agar sang kuda dapat di arahkan mencapai tujuan yang baik.
#anajemen adalah suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain menurut #arry Parker Tollet $cit % &ellriegel dan 'locum, ())*+ inardi ()) yang juga pada dasarnya menyatakan bahwa manajemen terdiri dari Planning, Organizing, Actuating dan Controling $P/!0. 'toner $cit % &ellriegel dan 'locum, ())*+ inardi ()) juga memberikan definisi bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.
Pada Rumah 'akit fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, serta e1aluasi berada pada tingkatan manajer. elompok pimpinan dalam organisasi dapat di bagi menjadi manajer puncak, manajer menengah, dan manajer rendah, dan kemudian diikuti oleh tenaga pelaksana. Pada tingkat pelaksana, kemampuan teknis merupakan modal utama kegiatan sehari-hari dan kerangka konseptualnya bersifat operasional. #anajer puncak tentu berbeda
karakteristiknya, dimana kerangka konseptualnya lebih bersifat pemikiran strategik dan berperan utama dalam penentuan kebijakan umum. #anajer tingkat menengah bertugas mengarahkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya taktis dan
mengimplementasikan kebijakan organisasi. #anajer tingkat rendah memberikan seluruh perhatiannya pada berbagai tindakan operasional berdasarkan strategi, taktik, kebijaksanaan teknis yang telah di tetapkan oleh manajer lapisan di atasnya.
'emua kebijakan dan tindakan operasional rumah sakit didasari oleh kebutuhan dari pasien $demand), yang di tandai dengan skala prioritas dan penyediaan pelayanan waktu yang tepat. 'ecara umum, pengaturan ini meliputi, pelayanan pasien dalam keadaan gawat darurat $emergency) yang dimaksud di sini adalah unit gawat darurat, pelayanan segera $urgen).
Tujuan utama dari setiap sistem manajemen kesehatan harus berdasar pada keamanan $safe) pasien harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, dan dijauhkan dari setiap penyebab yang dapat melukai. Efektif $effective) pelayanan kesehatan terbaik harus diberikan pada pasien berdasarkan pengetahuan terbaru dan terbaik dan pemberian perawatan harus dapat memberikan keuntungan bagi pasien. Pelayanan berpusat pada pasien $ patient-centered) pelayanan harus dilakukan untuk setiap pasien, berdasarkan keharusan, kebutuhan dan fungsinya. Tepat waktu $timely) pelayanan kesehatan harus diberikan tepat waktu dan secara cepat untuk melayani kebutuhan pasien dengan menghilangkan faktor penundaan yang membuat pasien menunggu. Efisien $efficient) pelayanan harus diberikan dengan cara seefisien mungkin dan tidak boleh menyia-nyiakan, peralatan, ide, energi, waktu. esetaraan $equitable) pelayanan kesehatan tidak boleh membedabedakan karakteristik manusia, seperti jenis kelamin, etnis, daerah, dan status sosial ekonomi $cit % shortell,kalu2ny ()33. Pg (.
Pada penulisan makalah kali ini kami akan membahas mengenai manajemen pelayanan medik sesuai dengan P/!0E di 456
2. Pelayanan Medik Sebagai Suatu Sistem
Pelayanan medik baik berupa pelayanan rawat jalan dan rawat inap, adalah salah satu jenis pelayanan rumah sakit yang mengelola pelayanan langsung kepada pasien, bersama-sama dengan pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang. Pelayanan medik sebagai suatu sistem terdiri dari% pertama, masukan yang terdiri dari tenaga, organisasi dan tata laksana, kebijaksanaan dan prosedur, sarana dan prasarana medik, serta pasien yang dilayani+ kedua, proses pelayanan itu sendiri,
dan ketiga adalah keluaran yang berupa pelayanan medik di rumah sakit. etiganya harus die1aluasi agar menghasilkan pelayanan medik yang bermutu. esemuanya ini sangat dipengaruhi oleh pimpinan rumah sakit, unit-unit l ain yang ada di rumah sakit, kemajuan IPTE dan sosial-ekonomi serta budaya masyarakat.
'arana 7 prasarana
Pasien
6ana
6irektur
8!T/R 9!:5
#anajer lain di R' 4nit lain di R'
#E#PE:5!R4&I
MASUAN
eadaan sosial-ekonomi budaya masyarakat
IPTE Tenaga medik P!"SES
/RT!" -
ebijakan 7 prosedur
ELUA!AN
Pengorganisasian
$organi2ing. #edik
#enggerakan $!ctuating /ptimal
Perencanaan $Planning.
Pengawasan;pengendali
Pelayanan
an $0ontrolling .
E
5ambar (. Pelayan medik di Rumah sakit sebagai suatu sistem
6engan pendekatan sistem pelayanan medik terdiri dari beberapa komponen yaitu % !. omponen I:P4T yang terdiri dari %
a. Tenaga medik yaitu dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis.
Perhitungan kebutuhan tenaga medik Rumah 'akit dapat melalui berbagai cara antara lain % Peraturan #enkes *=*;()>), Indikator 'taff :eeds $I': dan standar minimal.
b. /rganisasi dan Tata "aksana
'truktur organisasi yang berlaku saat ini mengacu kepada ' #enkes )?@; ())*, namun pada pelaksanaannya banyak mengalami hambatan karena '6# yang ada belum memenuhi kualifikasi yang ditentukan. 6alam ' #enkes )?@, kedudukan tenaga medik ada pada %
'taf #edik 8ungsional yang dikoordinasi oleh kepala '#8 yang dipilih dan bertanggung jawab kepada 6irektur Rumah 'akit.
omite #edik yang bertugas membantu memonitor dan mengembangkan '#8 ditinjau dari aspek teknis medis termasuk hukum dan etika profesi maupun etika Rumah 'akit. 4ntuk lebih jelasnya tentang komite medik ini menurut 6epartemen esehatan sesuai dengan surat keputusan 6irjen Pelayanan #edik :o. & .=.*.@.>@ Auli ())B
akil 6irektur $adir Pelayanan $Rumah 'akit elas C, 'eksi pelayanan $elas 0 7 6 yang mengelola sistem pelayanan medik sehingga dihasilkan suatu pelayanan medik yang bermutu sesuai dengan 1isi dan misi Rumah 'akit. 'esuai dengan Pasal *) Permenkes )?@;())*.
Tugas adir pelayanan sekurang-kurangnya meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, bedah sentral, perawatan intensif, radiologi, farmasi, gi2i, rehabilitasi medis, patologi klinis, patologi anatomi, pemulasaraan jena2ah, pemeliharaan sarana Rumah 'akit dan kegiatan bidang pelayanan, keperawatan serta urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan. Tugas bidang pelayanan mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis, penunjang medis, melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis, pengawasan dan pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien. Tugas ini juga dilaksanakan oleh seksi pelayanan pada Rumah 'akit elas 0.
c. ebijakan 6irektur
Tentang pelayanan medik di Rumah 'akit termasuk hak dan kewajiban pasien, hak dan kewajiban petugas medik dan peraturan-peraturan lainnya.
'arana dan Prasarana Pelayanan #edik #eliputi %
- 5edung rawat jalan, rawat inap, ruang bedah, 456, penunjang medik radiologi, laboratorium, gi2i dan lain-lain yang harus memenuhi syarat sesuai dengan arsitektur Rumah 'akit yang berlaku.
- 'arana dan prasarana alat kesehatan sederhana maupun canggih untuk terlaksananya pelayanan medik yang bermutu.
6ana
!da beberapa sumber dana yang dapat digunakan untuk terselenggaranya
pelayanan medik, antara lain %
a. Pendapatan !sli Rumah 'akit b.!PC: $6epkes
c. !PC6 Tingkat I d.!PC6 Tingkat II
e. Canpres f.!suransi
g. ontraktor
i.
h.'ubsidi
dll.
6ana tersebut digunakan untuk %
l. In1estasi peralatan medik yang diperlukan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
*. /perasional yang terdiri dari %
Aasa pelayanan medis yaitu jasa yang diberikan kepada petugas kesehatan $mediss, paramedis maupun non-medis atas pelayanan yang diberikan.
Aasa Rumah 'akit yaitu jasa yang digunakan untuk operasional dan pemeliharaan Rumah 'akit sehingga dapat memberikan pelayanan.
Cahan habis pakai yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk terselenggaranya suatu kegiatan pelayanan kepada pasien. etiga komponen operasional tersebut tercermin pada tarif Rumah 'akit.
Pasien;klien
6ilihat dari status sosio-ekonomi dan budaya masyarakat pasien dapat digolongkan pada pasien tingkat menengah ke atas dan tingkat menengah ke bawah. Pada perencanaan suatu Rumah 'akit perlu memperhitungkan status pasien yang akan menjadi pangsa pasar Rumah 'akit sesuai dengan 1isi dan misi Rumah 'akit. 6ari
* juta penduduk Indonesia, D *> juta masih termasuk penduduk miskin yang perlu perhatian dan bantuan sesuai dengan fungsi sosial Rumah 'akit. 4ntuk itu Peraturan #enkes :o. @>?; ())@ tentang Pelaksanaan 8ungsi 'osial Rumah 'akit 'wasta telah mengatur fungsi sosial Rumah 'akit dimana tempat tidur elas III bagi Rumah 'akit 'wasta;C4#: milik 9ayasan adalah *B dari jumlah tempat tidur yang ada. 'edangkan bagi Pemodal 6alam :egeri $P#6: dan Pemilik #odal !sing $P#! adalah ( karena dikenakan pajak. :amun demikian jumlah tempat tidur tersebut bukan satu-satunya fungsi sosial Rumah 'akit 'wasta karena dapat berupa yang lain misalnya Calkesmas, penyuluhan-penyuluhan, pelatihan. 6engan demikian diharapkan kontribusi swasta;C4#: terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui pelayanan kesehatan di Rumah 'akit mempunyai daya ungkit yang cukup besar.
6alam manajemen prosesnya dapat digambarkan secara sederhana sebagai +Perencanaan $Planning) pada Rumah sakit adalah salah satu fungsi manajemen yang penting. /leh karenanya perencanaan memegang peranan strategis untuk keberhasilan pelayanan rumah sakit. 6engan menetapkan sistem perencanaan yang baik, manajemen R' sudah menetapkan sebagian masalah pelayanan yang dihadapi sebuah R' karena upaya pengembangan R' sudah didasarkan pada kebutuhan pengguna jasa pelayanan kesehatan. 6alam perencanaan pelayanan kesehatan perlu diperkirakan tentang apa-apa yang mungkin terjadi,hambatan atau kendala yang ada, potensi yang mendukung keberhasilan, peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan, serta upaya pemecahan masalahnya.
Pengorganisasian $Organizing merupakan fungsi manajemen organisasi kedua setelah perencanaan. Pengorganisasian merupakan sarana bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. Pemberian pelayanan kesehatan adalah kerja tim,bukan perorangan. eberhasilan pelayanan kesehatan adalah keberhasilan tim,karena adanya kerjasama tim yang kompak,terkoordinasi, sinkronisasi dan harmonis. &al ini harus disadari oleh tenaga medis dan paramedis yang profesional. 'iapa yang memimpin, siapa yang membantu, siapa yang melaksanakan, kapan dilaksanakan, di bagian apa dan mengapa dilaksanakan. 'ehingga tugas itu menjadi bagian yang tak terpisahkan yang rutin dan dilaksanakan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan yang melekat. elemahan yang menyebabkan kurangnya keberhasilan adalah perasaan paling penting ataupun kurang penting diantara anggota tim.
'ehingga perlu ditekankan bahwa kberhasilan tim karena semuanya adalah penting dengan kosekuensi bahwa masing-masing anggota tim bertanggung jawab atas tugas dan fungsinya.
8ungsi penggerakan dan pelaksanaan $ Actuating) di Rumah sakit sangat kompleks, dimana kompleksitas ini dipengaruhi oleh dua aspek yaitu karena sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa pelayanan $costumer ser1ices,sehingga apapun kemungkinan hasil perawatan pasien sebagai consumer $sembuh,cacat atau mati kualitas pelayanan harus diarahkan untuk kepuasan pasien $customer satisfaction dan keluarganya. !spek kedua yang membuat pelaksanaan fungsi actuating cukup kompleks karena tenaga yang bekerja di R' terdiri dari berbagai jenis profesi. epemimpinan, komunikasi dan koordinasi merupakan faktor penting didalam pengembangan fungsi actuating.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan pengendalian $controlling dalam Rumah sakit diperlukan, pertama karena adanya banyaknya perubahan kondisi saat ini dimana banyak muncul rumah sakit baru sehingga terjadi persaingan, juga karena adanya alat-alat canggih yang baru, adanya peraturan baru dan sebagainya. edua karena kompleksitas,karena semakin besar sebuah rumah sakit maka masalah yang dihadapi akan semakin rumit dan membutuhkan pengendalian $controlling yang baik. 9ang ketiga karena ada kemungkinan terjadi kesalahan pada bawahan maupun pada atasan;manajer, sehingga di perlukan pengawasan, bila terjadi kesalahan bisa segera di deteksi.
9ang tidak kalah penting dalam suatu organisasi rumah sakit adalah e1aluasi $evaluation. E1aluasi dapat dilakukan harian,mingguan dan bulanan. E1aluasi ini berguna untuk melakukan penilaian terhadap hasil dan pelaksanaan yang telah dicapai dan juga untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai.
Tentu saja out put yang diharapkan adalah pelayanan medis yang bermutu, terjangkau oleh masyarakat luas dengan berdasarkan etika profesi dan etika Rumah 'akit. 6engan demikian beberapa tolok ukur keberhasilan pelayanan di Rumah 'akit seperti angka kematian di Rumah 'akit, kejadian infeksi nosokomial, kepuasan pasien, waktu tunggu dan lain-lain akan berubah yaitu angka kematian rendah, kejadian infeksi nosokomial rendah, kepuasan pasien meningkat, waktu tunggu pendek. eadaan ini akan meningkatkan 0ITR! Rumah 'akit yang merupakan
pemasaran Rumah 'akit.
$jurnal menejemen pelayanan medik di rumah sakit henny djuhaeni
BAB II
MANA#EMEN UNI$ %A&A$ DA!U!A$
1. UNI$ %A&A$ DA!U!A$
Cerdasarkan defenisi yang tercantum dalam standart pelayanan rumah sakit tahun ())*, unit gawat darurat adalah unit pelayanan kesehatan dalam satu rumah sakit yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan.
#enurut eputusan #enteri esehatan Republik Indonesia :omor ?B=; #enkes;';IF;*) bahwa rumah sakit harus memiliki standar instalasi gawat darurat sehingga dapat memberikan pelayanan dengan respon cepat dan penanganan yang tepat.
Pasien yang masuk ke I56 rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat. &al ini sesuai dengan tujuan dari unit gawat darurat pada suatu rumah sakit adalah%
#encegah kematian dan cacat pada penderita gawat darurat
#erujuk sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai
Penanggulangan korban bencana
untuk mencapai tujuan ini diperlukan suatu standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat. 'emua itu dapat dicapai antara lain dengan meningkatkan
sarana,prasarana,sumber daya manusia dan manajemen Instalasi 5awat 6arurat Rumah 'akit sesuai dengan standar.
2. 'akt(r )*akt(r +ang Ber,ubungan Dengan Unit %a-at Darurat
Cerdasarkan keputusan mentri esehatan Republik Indonsia nomer ?B=;menkes;';IF;*), prinsip umum unit pelayan gawat darurat di R'46 Cayung "encir sebagai berikut%
#emiliki pelayanan gawat darurat yang berkemampuan%
a. #elakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat.
b. #elakukan resusitasi dan stabilisasi $life sa1ing
Pelayanan di Instalasi 5awat 6arurat R'46 Cayung "encir dapat memberikan pelayanan *3 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.
R'46 Cayung "encir tidak meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat darurat.
Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama lima menit setelah sampai di I56.
/rganisasi Instalasi 5awat 6arurat $I56 didasarkan pada organisasi multidisiplin,multiprofesi dan terintegrasi,dengan struktur organisasi funsional yang terdiri dari unsur pimpinan dan unsur pelaksana,yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat di Instalai 5awat 6arurat $I56,dengan wewenag penuh yang dipimpin oleh dokter.
Pelayanan Instalasi 5awat 6arurat "e1el I sebagai standar minimal untuk Rumah 'akit elas 6.
'ebagai suatu proses manajemen pelayanan kesehatan maka terdapat tiga faktor penting yang mementukan penampilan pelayanan unit gawat darurat, yaitu
2.1. Sarana
8isik bangunan%
"okasi gedung berada dibagian depan R', mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tanda-tanda yang jelas dari dalam dan luar rumah sakit
#empunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda denagn pintu utama
!mbulans;kendaraan yang membawa pasien dapat sampai didepan pintu yang areanya terlindung dari panas dan hujan.
Pintu I56 dapat dilalui oleh brangkar
#emiliki area khusus parkir ambulans yang bisa menampung lebih dari dua ambulans$sesuai dengan beban R'
'usunan ruang sedemikian rupa sehingga arus pasien dapat lancar dan tidak ada Gcross infectionH, dapat menampung korban bencana sesuai dengan kemampuan R', mudah dibersihkan dan memudahkan kontrol oleh perawat kepala jaga
!rea dekontaminasi ditempatkan didepan;diluar I56 atau terpisah dengan I56
Ruang triase dapat memuat minimal *$dua brankar
#empunyai ruang tunggu untuk keluarga pasien
!potik *3 jam tersedia dekat I56
#emiliki ruang untuk istirahat $petugas dokter dan perawat
b. 'tandar ruangan dan peralatan
#enurut buku pedoman pelayanan gawat darurat, 6epkes RI luas minimal yang dibutuhkan unit gawat darurat rumah sakit kelas 0 adalah 3m*, menurut putsep (m* per ( pasien per hari, menurut re ?= nsf;= kunjungan;tahun.
Pembagian ruang menurut depkes sebagai berikut%
Ruang tunggu
Ruang administrasi
Ruang triase
Ruang resusitasi
Ruang tindakan
Ruang pemeriksaan
Ruang obser1asi Ruang infeksi
5udang.
c. 'tandart Peralatan
alat dan obat untuk resusitasi
alat dan obat untuk life support!
alat dan obat untuk diagnostik
alat keamanan $misalnya% pemadam kebakaran
$enaga
Instalasi gawat darurat harus dipimpin oleh dokter yang terlatih memiliki kemampuan basic dan ad1anced life support, dibantu oleh tenaga media keperawatan dan tenaga lainnya yang telah mendapat pelatihan penanggulangan gawat darurat. 'tandar ketenagaannya%
epala unit gawat darurat $dokter spesialis atau dokter umum
epala harian $3 orang, dokter umum
Triage officer $3 orang, perawat senior
Perawat ruang resusitasi $3 orang
Perawat ruang obser1asi $3 orang
Perawat ruang tindakan $3 orang
Perawat di ruang periksa $3 orang
Tenaga medical record $3 orang
Tenaga keuangan;T4 $3 orang
Tenaga keamanan $3 orang
6an mereka melakukan jenis pelayanan sesuai dengan kriteria R' tipe 6 yaitu pelayanan le1el I antara lain %
6iagnosis dan penanganan% Permasalah pada !. Aalan nafas$airway problem,C. Pernafasan $Creathing Problem dan 0. 'irkulasi pembuluh darah $0irculation problem
#elakukan stabilisasi dan e1akuasi.
ebiakan Pr(sedur
4ntuk menciptakan pelayanan yang efektif dan efesien pada instalasi gawat darurat dalam waktu *3 jam, > hari secara terus menerus, maka kebijakan dan prosedur pelaksanaan tertulis di unit yang selalu ditinjau dan disempurnakan $bila perlu dan mudah dilihat oleh seluruh petugas.
Alur egiatan U%D
/. Manaemen 0elayanan unit ga-at darurat
@.(. Perencanaan
untuk mencapai kepuasan pasien pada pelayanan medis gawat darurat, maka diperlukan perencanaan yang matang sehingga menciptakan pelayanan yang efektif dan efisien, sehingga perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut %
Instalasi gawat darurat harusmempunyai% a. 'alsa*a, dan $uuan
Instalasi emeregensi gawat darurat memberikan pelayanan kepada masyarakat ; penderita sesuai dengan standart. riterianya sbb %
R' menyelenggarakan pelayanan gawat darurat secara terus menerus selama *3 jam, > hari seminggu
8ungsi instalasi dan triage berjalan disesuaikan dengan kebutuhan penderita.
'eluruh pegawai 456 telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kegawat daruratan !0"', C0"' dan penelitian kegawat daruratan
b. target dan standart
Target pencapaian standar Instalasi 5awat 6arurat Rumah sakit secara nasional adalah maksimal B tahun dari tanggal penetapan '.
'etiap Rumah 'akit dapat menentukan target pencapaian lebih cepat dari target maksimal capaian secara nasional.
Rencana pencapaian dan penerapan standar Instalasi 5awat 6arurat Rumah 'akit dilaksanakan secara bertahap berdasarkan pada analisis kemampuan dan potensi daerah.
Pengorganisasian
I56 dikelola secara mandiri, tetapi tetap terintegrasi dan di integrasikan dengan istalasi;unit lainnya di R'.
administrasi dan pengolannya sbb%
Instalasi Pelayanan 5awat 6arurat harus mempunyai ketentuan tertulis tentang%
4raian tugas struktur organisasi dan personalia
Pendataan fasilitas,sarana dan prasarana,dan lain-lain.
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-instalasi pelayanan baik inter pelayanan gawat darurat maupun di dalam rumah sakit
6isaster paln yang merupakan bagian dari disaster plan rumah sakit.
b.pimpinan dan staf
Pelaksanaan gawat darurat harus terdiri dari%
Instalasi 5awat 6arurat dipimpin oleh minimal 6okter 4mum dengan pengetahuan manajemen dan teknis medis penanggulangan penderita gawat darurat.
'taf pelaksana 5awat 6arurat adalah tenaga fungsional dengan kualifikasi sesuai klarifikasi pelayanan gawat darurat.
c.lokasi dan fasilitas
(.
(. *.
8asilitas 5edung (. "okasi gedung mudah dicapai. *. &arus mampu menerima * J B ambulan $kelas 0 mampu menerima * J @ ambulan. @. Ruang triage Ruang resusitasi berdekatan dengan ruang triage. Ruang tindakan
J
elas ! dan C dipisahkan ruang tindakan bedah dan non bedah
J
elas !, C, 0 dapat digunakan untuk menangani bedah minor, infeksi dan luka bakar.
(. *.
!lat komunikasi $telpon Ruang preoperasi, Rauang operasi, dan post operasi.
@.
Ruang F J Ray dan farmasi
!lat J alat dan obat J obatan !lat-alat dan obat-obatan yang ada adalah untuk tindakan resusitasi dan tindakan stabilitas penderita $life support, diantaranya % !lat-alat;obat-obatan yang perlu untuk resusitasi % (. 'uction manual ; otomatik *. /ksigen lengkap dengan flow meterdan canule ; masker @. Respirator manual ; otomatik 3. #agil forcep, pipa endotracheal, pipa nasotracheal, orofaringeal B. 0
. Clood drawing eKuipment, cricothyroidectomy dan tracheostomy set, jarum intracardiak, pacemaker. ?. E5, E5 monitor dan 6efibrilator !lat-alat;obat-obatan yang perlu untuk stabilitas penderita % (. '6 set dan jarum funksi, blood gas kit *. 0ardiac medication @. Cidai, perban, perban luka bakar, sonde lambung, poley cateter 3.
@[email protected]
Tenaga medis diharapkan segera memahami standart operasional untuk melakukan tindakan pelayanan gawat darurat. 'eperti ketentuan triage, yaitu sistem seleksi pasien berdasarkan kegawat daruratan, sehingga tercipta suatu alur pelayanan yang terkoordinasi secara otomatis.
Pelaksanaan Pelayanan 5awat 6arurat mempunyai 'tandar /perasional Prosedur $'/P sebagai berikut%
asus kegawatan dengan ancaman kematian o True emergency $B kasus terbanyak o
o
asus dengan korban massal $trauma,bencana kimia,dll
o
asus keracunan massal
asus -kasus khusus%
Perkosaan,kekerasan pada anak
Persalinan normal;tidak normal
egawatan diruang perawatan
etentuan-ketentuan khusus yang berhubungan dengan%
egunaan hubungan dengan asuransi
Catas-batas tindakan medik
Etika dan hukum
Pendataan
standart of conduct %
'4#CER 6!9! #!:4'I!
Petugas yang /: 0!"" paling lambat telah sampai I56 maksimal * jam
'tandar '6# terpenuhi )B
R4!:5!:
etersediaan ruangan ? dari seluruh standar yang ada untuk tiap kelas;bintang kecuali yang 1ital $untuk li1e sa1ing (
sedangkan penunjang B
Ceberapa ruangan bisa bergabung dengan ruang lainnya,prinsip utama adalah jenis pelayanannya jadi tidak harus sendiri-sendiri atau terletak di tempat yang lain $diluar I56 tetapi dapat diakses dan memberikan pelayanan *3 jam,tapi tidak harus include dengan I56
!"!T 6!: 8!'I"IT!' #E6I'
!lat-alat dan obat-obatan yang ada adalah untuk tindakan resusitasi dan tindakan stabilitas penderita $life support, diantaranya % !lat-alat;obat-obatan yang perlu untuk resusitasi % (. 'uction manual ; otomatik *. /ksigen lengkap dengan flow meterdan canule ; masker @. Respirator manual ; otomatik 3. #agil forcep, pipa endotracheal, pipa nasotracheal, orofaringeal B. 0
. Clood drawing eKuipment, cricothyroidectomy dan tracheostomy set, jarum intracardiak, pacemaker. ?. E5, E5 monitor dan 6efibrilator !lat-alat;obat-obatan yang perlu untuk stabilitas penderita %
(. *. @. 3.
'6 set dan jarum funksi, blood gas kit 0ardiac medication Cidai, perban, perban luka bakar, sonde lambung, poley cateter
!lat-alat tambahan % (. T&T set, alat periksa mata, la1ase peritoneal, traction kit *. /bgyn set, minor set, thoracotomy set, laparatomy set, bone set @. Cenang-benang, gips. 3. "aboratorium mini !lat-alat keamanan dan pendidikan % (. Pemadam kebakaran *. Ember $kick bucket @. omunikasi keluar ; dalam 3. Cuku pedoman, perpustakaan B. Coneka latihan =. !udio1isual $training aids
d. !"4R PE"!9!:!: P!'IE: Triage
6ilakukan oleh minimal perawat
aktu% maksimal * menit $dalam * menit,pasien sudah dilakukan labelling
o
Pada keadaan sehari-hari % dituliskan di status
Pada keadaan bencana % kode labelling $warna #erah,uning,&ijau dan
o
&itam
@. Resusitasi dan stabilisasi
!pabila pasien memerlukan resusitasi bedah maka%
o
#aksimal telah dilakukan resusitasi % * menit
sejak pasien terdaftar
o
aktu diruangan %maksimal 3 jam
o
Target pencapaian ? dari total seluruh pasien
yang masuk ruang resusitasi.
•
8alse Emergency Pasien false emergency maksimal ( jam di 456.
amar /perasi
/perasi damage control yang telah di prediksi maksimal dalam (,B jam
4ntuk masalah strangulasi;iskemik + waktu tunggu maksimal 3 jam
4ntuk Infeksi % waktu tunggu maksimal ? jam.
pengawasan dan e1aluasi
E1aluasi pada pelayan I56 berupa,e1aluasi kendali mutu %
Pelaksana Pelayanan 5awat 6arurat mempunyai tim e1aluasi dan kendali mutu sebagai berikut%
o
o
o
Tim audit Pelayanan #edik
Tim !udit !dministrasi dan euangan o Tim E1alusi 6ata
/rganisasi 6an Tata "aksana
BAB I
ESIMPULAN
pelayanan medik dirumah sakit merupakan suatu sistem manajemen yang terdiri dari %
input
Proses
/ut put
pelayanan medik rawat jalan adalah adalah salah satu bentuk pelayanan medik yang dilaksanakan sesuai dengan standart pelayanan dan atas persetujuan pasien dengan tujuan mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur atau tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan dan memenuhi etika kedokteran
poliklinik rawat jalan yang baik seharusnya mengupanyakan pelayananya dalam proses P/!0E $perencanaan, organisasi, penggerak, kontrol dan e 1alusi untuk menciptakan standart poliklinik rawat jalan yang baik, dengan ciri-ciri sebagai berikut%
a.fasilitas fisik yang memadai
b.Aam praktek yang tepat, terdapat pelayanan *3 jam dan sistem rujukan yang baik c.penjadwalan kunjungan yang efisien, untuk memperndek waktu tunggu
d.tarif yang terjangkau oleh sasaran
e.kualitas pelayanan yang oleh pasien biasanya dinilai baik bila pelayanan oleh dokter dan perawat dilakukan dengan ramah,penuh perhatian terhadap kebutuhan pasien dan perasaannya.
unit gawat darurat adalah unit pelayanan kesehatan dalam suatu rumah sakit yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang penyakit akut dan mengalami kecelakaan.
I56 yang baik seharusnya mengupanyakan pelayananya dalam proses P/!0E $perencanaan, organisasi, penggerak, kontrol dan e1alusi untuk menciptakan standart pelayanan gawat darurat dan sistem kerja selama *3 jam > hari seminggu secara efektif dn efisien.