MAKALAH TRANSISI EPIDEMIOLOGI GIZI
DISUSUN OLEH Ghani Sahputra 16.15.0!
UNTUK MELENGKAPI TUGAS " Pr#$. %r. S#ri&u%a Saru&pa't( MPH.
PROGRAM MAGASTER KESEHA KESEHAT TAN UNI)ERSITAS DELI HUSADA DELI TUA
1
*A* I PENDAHULUAN 1.1 Latar *'+a,an-
Dalam dunia kesehatan kita sering mendengar kata Transisi Epidemiologi, atau beban ganda penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya b erubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan men mening ingkat katnya nya umu umurr har harapa apan n hid hidup up yan yang g ber berart artii men mening ingkat katnya nya pol polaa ris risiko iko tim timbul bulnya nya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya. Ya..mungkin Ya..mungkin seperti itulah pengertian Transisi Epidemiologi yang saya ketahui. Teor eorii tr tran ansi sisi si ep epid idem emio iolo logi gi se send ndir irii pe pert rtam amaa ka kali li di dikel kelua uark rkan an ol oleh eh se seor oran ang g pa pakar kar Demografi bdoel !mran pada tahun "#$". %ada saat itu ia mengamati perkembangan kesehatan di negara industri sejak abad "&. Dia kemudian menuliskan sebuah teori bah'a ada fase transisi epidemiologis yaitu ")The age of pestilene and famine, yang ditandai dengan tingginya mortalitas dan berfluktuasi serta angka harapan hidup kurang dari * tahun, +)The age of reeding pandemis, era di mana angka harapan hidup mulai meningkat antara *-* dan )The age of degenerative and manmade disease, fase dimana penyakit infeksi mulai turun namun penyakit degeneratif mulai meningkat. gambaran itu memang untuk negara arat. Teori ini kemudian banyak di kritik. /ritikan dari beberapa tokoh seperti 0ogers dan Hakenberg ("#&$) dan !lshansky and ult("#&1) membuat !mran melakukan sedikit revisi. agi negara arat, ketiga model tersebut ditambah + lagi yaitu2 3)The age of delining 45D mortality, ageing, lifestyle modifiation, emerging and resurgent diseases ditandai dengan angka harapan hidup menapai &*&-, angka fertilitas sangat rendah, serta penyakit kardiovakular dan kanker, serta -)The age of aspired 6uality of life 'ith parado7ial longevity and persistent ine6ualiti ine6ua lities es yang menggambarkan menggambarkan harapa harapan n masa depan, dengan angka harapa harapan n hidup menapai #* ta tahu hun n te teta tapi pi de deng ngan an ka kara rakt kter eris isti tik k kr kron onik ik mo morb rbid idit itas as,, se sehi hing ngga ga me mend ndor oron ong g up upay ayaa peningkatan6uality of life. 8elain 8el ain it itu, u, !mr !mran an jug jugaa mem membua buatt rev revis isii mod model el tra transi nsisi si epi epidem demiol iologi ogiss unt untuk uk nega negara ra berkembang dengan mengganti fase ketiganya menjadi 9The age of triple health burden: yang ditand dit andai ai den dengan gan hal yai yaitu2 tu2 a) mas masala alah h kes keseha ehatan tan kla klasik sik yan yang g bel belum um ter tersel selesa esaika ikan n (in (infek feksi si 2
penyakit menular), b)munulnya problem kesehatan baru dan )pelayanan kesehatan yang tertinggal (;agging),
penyakit lama munul kembali. =ndonesia sebagai negara berkembang dekade saat ini dan kedepan diperkirakan akan berada pada fase ketiga ini yaitu 9The age of triple health burden:. Tiga beban ganda kesehatan. /ita akan membahas beban ini satupersatu. eban pertama yang dihadapi =ndonesia adalah masih tingginya angka kesakitan penyakit menular 9klasik:. %enyakit ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua
3
bekerja sendiri menyelesaikan masalah kesehatan, keadaan politik, sosial dan ekonomi menjadi akar masalah kita. eban /edua yang dihadapi =ndonesia adalah tingginya angka kesakitan dan kematian akibat %enyakit Tidak @enular (
%engendalian
penyakit
infeksi
baru
bermaammaam
pendekatan
namun
diperlukan
pemahaman teradap + hal yakni epidemiologi global penyakit atau dinamika penyebaran penyakit seara global dan pemahaman terhadap araara penularan lokal (hmadi,+**#). Dengan melihat gambaran di atas, =ndonesia "*+* tahun kedepan belum mampu me'ujudkan =ndonesia 8ehat. /ami hanya mampu menyarankan kepada anda untuk membantu pemerintah memperepat ter'ujudnya =ndonesia sehat dengan erpikir 8ehat, erperilaku bersih dan 8ehat, dan @engajak orangorang untuk hidup 8ehat. /arena dengan bergerak bersamasama /ita bisa me'ujudkan mimpi itu, melihat indonesia sehat. Transisi epidemiologi yang dimaksud adalah perubahan distribusi dan faktorfaktor penyebab terkait yang melahirkan masalah epidemiologi yang baru. keadaan transisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi dan lainlain. Caman semakin modern, globalisasi terjadi di berbagai bidang. %erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Hidup manusia kini dipermudah dengan berbagai akses. danya lift, pesa'at telephone, internet, sarana transportasi membuat orang semakin sedikit bergerak. Televisi, play station, game online menghilangkan permainan tradisional dari dunia bermain anakanak. %adahal permainan tradisional sangat baik untuk sosialisasi, menumbuhkan sikap toleransi dan memupuk kerjasama anak. 8elain berbagai kemudahan, disisi lain jaman modern menyuguhkan berbagai stresor bagi masyarakat. %olusi udara, pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat, kurang olah raga, bad behavior, menjadi beberapa dari bayak sebab timbulnya transisi epidemiologi. Transisi Epidemiologi adalah keadaan yang ditandai dengan adanya perubahan dari mortalitas dan morbiditas yang dulunya lebih disebabkan oleh penyakit infeksi (infetious disease) atau penyakit menular (ommuniable disease) sekarang lebih sering disebabkan oleh penyakit penyakit yang sifatnya kronis atau tidak menular (nonommuniable disease) dan penyakit penyakit degeneratif. 5
Dunia medis mengenal penyakit degeneratif sebagai satu istilah yang digunakan untuk menjelaskan penyakit yang munul akibat kemunduran fungsi sel tubuh, yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. dapun beberapa jenis penyakit yang masuk dalam kelompok penyakit degeneratif diantaranya adalah Diabetes melitus, Cantung koroner, /ardiovaskuler, Dislipidemia>kelainan kolesterol, dan sebagainya. ukan isapan jempol belaka jika penyakit degeneratif berpeluang menjadi pembunuh utama
yang menghantui masyarakat mengingat
pola pikir
masyarakat yang masih
menggambarkan keenderungan tidak peduli terhadap status kesehatan. /ebayakan orang baru akan peduli dengan kesehatan mereka jika telah jatuh sakit. 8ehingga yang terjadi adalah saat seseorang memeriksakan diri, kondisi kesehatannya sudah sangat buruk. Hal ini sangatlah berbahaya, karena sekali divonis oleh dokter bah'a seseorang terkena penyak it degeneratif maka tidak ada obat yang dapat meyembuhkan seara total. ;ain halnya dengan penyakit infeksi atau penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen atau virus. %enyakit infeksi akan segera hilang setelah penderita diberikan obat. =D8. %enurunan fungsi sel seperti yang terjadi pada penyakit degeneratif memang sudah pasti akan dialami oleh setiap orang. /arena setiap orang pasti mengalami satu fase yang tidak akan dapat dihindari yaitu penuaan.
6
*A* II PEM*AHASAN !.1 Tranii D'-ra$i
/ebijakan otonomi daerah menyebabkan institusi adan /oordinasi /eluarga erenana
hidup. /etika fase ini terjadi, angka kelahiran dan kematian telah stabil pada tingkat rendah, usia harapan hidup kian meningkat sehingga populasi lansia akan semakin banyak, sementara populasi anak balita agak mengeruut dalam jumlah relatif rendah. Cadi, transisi demografis yang terjadi di berbagai belahan dunia adalah 'ujud pergeseran angka kematian dan kelahiran yang memiu tinggi rendahnya laju pertumbuhan penduduk. 8ementara itu, transisi epidemiologis lebih menyoroti aspek pergeseran pola penyakit yang dia'ali 'abah dan aneka penyakit infeksi bergeser ke penyakit degeneratif. =ndonesia sebenarnya telah memasuki fase ketiga dengan berhasilnya jajaran kesehatan menekan angka kematian akibat infeksi.
mengarah
pada
munulnya
kesempatan
bisnis (!pportunities) atau
bahkan
anaman(Threats) bagi perusahaan. di dalam analisis lingkungan ekstern juga berupaya untuk memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan kedalam bentuk yang lebih rini untuk menemukan bentuk, fungsi, dan keterkaitan antar bagian. bagi pengembangan strategi pemasaran, analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rinian analisis kesempatan dan anaman saja, tetapi juga untuk menentukan darimana dan untuk apa hasil analisis itu digunakan. Dengan kata lain, manajer pemasaran membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal. ?aktor demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari lingkungan pemasaran. Tren Demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai dasar pengambilan 8
keputusan jangka pendek dan menengah. da masalah bagi perusahaan yang tibatiba terkejut karena
perkembangan
demografi.
kekuatan
demografi
utama
yang
selalu
dipantau @arketer adalah populasi, /arena orang membentuk pasar. %ara marketer benarbenar tertarik pada besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan penduduk di kota, bauran umur populasi, etnis dan pasar lain, kelompok pendidikan, pola rumah tangga, pergeseran geografis dan populasi. Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. !leh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perka'inan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari 'aktu ke'aktu. =stilah ini pertama kali dikemukakan oleh rhille uillard pada tahun "&-- dalam karyanya yang berjudul 9elements de statisti6ue humaine, ou demographie omparree: atau elements of human statistis or omparative demography (dalam =skandar,"##3). %engertian tentang demografi berkembang dengan seiring dengan perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statisti kependudukan pada Bamannya. erikut beberapa ontoh tentang perkembangan definisi demografi 2
Cohan 8ussmilh ("$1+, dalam =skandar ,"##3) berpendapat bah'a demografi adalah ilmu
yang mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan perubahanperubahan pada umat manusia yang terlibat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
hille uillard ("&--) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari
segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan seara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga =skandar, "##3).
David v. lass("#-) menekankan bah'a demografi terbatas pada studi penduduk sebagai
akibat pengaruh dari proses demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.
nited =88%
("#&+) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya
9
%hilip m. Hauser dan !tis Dudley Dunan("#-#) berpendapat bah'a demografi merupakan
ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan sebabsebab perubahan tersebut.
Donald j. ougue("#1#) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari seara
statistik dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan perubahannya sebagai akibat bekerjanya komponenkomponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian(mortalitas), perka'inan, migrasi, dan mobilitas soial.
eorge '. rlay("#$*) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran
seara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk seara menyeluruh bukan perorangan. Dengan definisidefinisi diatas, dapat disimpulkan bah'a ilmu demografi merupakan suatu ilmu untuk mempelajari perubahanperubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran pada kommponenkomponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu F fertilitas, mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.
8eara singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk 2
@empelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta
perubahanperubahannya.
@enjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada
masa datang.
@engembangkan hubungan sebab akibat antaraperkembangan penduduk dan bermaam
maam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
@empelajari dan mengantisipasi kemungkinankemungkinan konsekuensi pertumbuhan
penduduk pada masa mendatang. ?aktor G ?aktor Demografi ?aktorfaktor demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk 2 ".
8truktur umur
+.
8truktur perka'inan
.
mur ka'in pertama
3.
%aritas 10
-.
Disrupsi perka'inan
1. %roporsi yang ka'in sia harapan hidup sia harapan hidup (HH) bangsa kita membaik. 4ontoh, untuk 'anita, tahun "#&* HH sekitar -3 tahun, meningkat menjadi 1- tahun ("##-) dan menapai $* tahun (+***). sia harapan hidup lelaki umumnya lebih rendah + tahun. Dalam 'aktu dekat, ada +* juta lansia yang memerlukan layanan kesehatan lebih baik seiring kian kompleksnya jenis penyakit yang dihadapi. %uskesmas dianggap tidak memadai untuk memberikan layanan kesehatan yang baik bagi lansia. aby booming akibat tidak optimalnya //< pasaotonomi daerah akan kian merepotkan pemerintah dengan aneka masalah, seperti giBi buruk, diare, serta angka kematian bayi dan anak balita. Hingga kini relatif lambat upaya menekan angka kekurangan giBi. Tahun +**$ ada 3 juta anak balita menderita kekurangan giBi, $**.*** di antaranya adalah penderita giBi buruk. aby booming dalam situasi ekonomi negara seperti saat ini akan menjadikan generasi muda mendatang kian tidak berkualitas, tidak mampu bersaing, dan berotak kosong karena kurang giBi. %rogram giBi yang sudah mapan, seperti posyandu, harus direvitalisasi. Disinyalir -* persen dari +-*.*** posyandu yang tersebar di seluruh =ndonesia tidak aktif. %enyakit degeneratif sebagai penyebab kematian utama di =ndonesia mengindikasikan kurang sadarnya bangsa ini akan gaya hidup sehat. Cika tahun "#$*an kematian akibat penyakit jantung hanya lima persen dari kematian total, tahun +*** kontribusinya menapai +- persen. 8uatu peningkatan yang bermakna dan menekankan terjadinya transisi epidemiologis yang sedang berlangsung. /emoderenan suatu bangsa diirikan rendahnya pengeluaran energi tubuh untuk gerak karena pekerjaan yang mengandalkan otot kian berkurang (sedentary life styles). Di sisi lain, pola makan kaya lemak dan kaya energi menjadi gaya hidup baru. =stilah ommuniational diseases sering digunakan untuk menggambarkan pola hidup yang hanya meniru arat, yang diperkenalkan ke negaranegara berkembang dengan iklaniklan menarik. /ita menutup mata atas dampak pola makan tak seimbang, yang memiu berbagai penyakit kronis. /ita tidak mau mengerti, penyakit yang kini dihadapi bangsa arat adalah akibat pola makan dan gaya hidup yang telah mereka praktikkan selama ini. 11
!.!.Tranii Epi%'&i#+#-i %a+a& *i%an- Gi/i .
Epidemiologi giBi merupakan satusatunya metode dalam =lmu iBi yang dapat memberikan informasi langsung tentang keterkaitan giBi>kesehatan pada populasi yang mempunyai asupan makanan dan Bat giBi seara normal. %ergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit noninfeksi (degeneratif) adalah akibat terjadinya pergeseran pola makan dan pola hidup. Di sini terjadi pergeseran dari pola makan tradisional yang tinggi karbohidrat, tinggi serat, dan rendah lemak ke pola makan modern yang tinggi lemak, tapi rendah serat dan karbohidrat. /urangnya mengonsumsi buah buahan dan sayursayuran membuat tubuh kekurangan serat dan dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol tubuh. Di =ndonesia transisi epidemiologi menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit, di mana penyakit kronis degenerative sudah terjadi peningkatan. %enyakit degenerative merupakan penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kegemukan dan lainnya. /ontributor utama terjadinya penyakit kronis adalah pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan dan obesitas, aktivitas fisik yang kurang, stres, dan penemaran lingkungan. 8ehingga =ndonesia menanggung beban ganda penyakit di bidang kesehatan, yaitu penyakit infeksi masih merajalela dan ditambah lagi dengan penyakitpenyakit kronik degenerative. ila kondisi ini tidak segera diperbaiki dengan pola makan yang benar dan baik, maka dapat berakibat timbulnya berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif (jantung, diabetes, bahkan kanker olon). 8aat ini masyarakat kita mengarah pada masyarakat modern yang mempunyai kesibukan sangat tinggi, sehingga sangat 'ajar apabila terjadi perubahan pola makan di mana mereka tidak punya 'aktu untuk mengonsumsi buahbuahan dan sayursayuran segar. @eningkatnya masalahmasalah yang timbul akibat transisi epidemiologi di bidang giBi, pesatnya pertumbuhan industry pangan, jumlah dan tuntutan mutu institusi pelayanan giBi dan makanan disamping peningkatan prevalensi penyakit baik infeksi maupun degeneratif yang berakar pada kurang giBi sejak masa kehamilan, dan timbulnya masalah obesitas sejak usia dini meningkatkan beragam problematika giBi kini dan akan datang sehingga memerlukan penanganan yang professional. 12
Transisi pola hidup berdampak pada perubahan pola konsumsi dan pola aktifitas, sehingga memengaruhi komposisi tubuh. 8aat ini masyarakat enderung lebih menyukai makanan epat saji (fast food) yang tinggi lemak, protein, karbohidrat, dannatrium yang jika dikonsumsi seara terus menerus dengan porsi yang berlebihan akan berdampak meningkatnya keenderungan kelebihan berat badan (over 'eight) yang merupakan salah satu faktor resiko kejadian penyakit degenerative.
!. a,t#r P'n'2a2 Tranii Epi%'&i#+#-i
Transisi
kesehatan
epidemiologi(henry,"##).
terjadi
karena
transisi
adanya
demografi
transisi
demografi
merupakan
dan
akibat
transisi adanya
urbanisasi,industrialisasi,meningkatnya pendapatan, tingkat pendidikan, teknologi kesehatan dan kedokteran di masyarakat. Hal ini akan berdampak pada terjadinya transisi epidemiologi yaitu perubahan pola kematian yaitu akibat infeksi,angka fertilitas total,umur harapan hidup penduduk dan meningkatnya penyakit tidak menular atau penyakit kronis. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat.Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya. Transisi
epidemiologi
dan
demografi,
juga
perkembangan
ekonomi
mengakibatkannegaranegara menghadapi peningkatan beban akibat %enyakit Tidak @enular (%T@).%ada "###, %T@ diperkirakan bertanggung ja'ab terhadap hampir 1* kematian di dunia dan 3 dari beban penyakit dunia (IH!, +***a). Diprediksikan pada tahun +*+* penyakit ini akan menapai $ persen kematian di dunia dan 1* persen dari bebanpenyakit dunia (IH!, +**+). Di =ndonesia, berdasarkan 8urvei /esehatan 0umah Tangga (8/0T) tahun +**", data %ola %enyebab /ematian mum di =ndonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu di =ndonesia.
13
angguan jantung dan pembuluh darah seringkali bermula dari hipertensi, atau tekanan darah tinggi. 8elain itu, hipertensi yang merupakan suatu kelainan vaskuler a'al, dapat menyebabkan gangguan ginjal, merusak kerja mata, dan menimbulkan kelainan atau gangguan kerja otak sehingga dapat menghambat pemanfaatan kemampuan intelegensia seara maksimal. Hipertensi atau yang disebut the silent killer merupakan salah satu faktor risiko paling berpengaruh sebagai penyebab penyakit jantung (kardiovaskular). %enderita penyakit jantung kini menapai lebih dari &** juta orang di seluruh dunia. /urang lebih "** penduduk de'asa di hampir semua negara mengalami penyakit hipertensi, dan sekitar -*1* penduduk de'asa adalah mayoritas utama yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila tekanan darahnya dapat dikontrol. /ondisi kesehatan di =ndonesia mengalami perkembangan yang sangat berarti dalam beberapa tahun terakhir. %erkembangan ini meperlihatkan dampak dari ekspansi penyediaan fasilitas kesehatan publik di tahun "#$* dan "#&*, serta dampak dari program keluarga berenana. @eski demikian masih terdapat tantangan baru sebagai akibat perubahan sosial dan ekonomi2
".
%ola penyakit yang semakin kompleks, =ndonesia saat ini berada pada pertengahan transisi
epidemiologi dimana penyakit tidak menular meningkat drastis sementara penyakit menular masih menjadi penyebab penyakit yang utama. /emudian saat ini penyakit kardiovaskuler (jantung) menjadi penyebab dari * persen kematian di Ca'a dan ali. =ndonesia juga berada diantara sepuluh negara di dunia dengan penderita diabetes terbesar. Di saat bersamaan penyakit menular dan bersifat parasit menjadi penyebab dari sekitar ++ persen kematian. ngka kematian ibu dan bayi di =ndonesia juga lebih tinggi dibandingkan dengan kebanyakan negara tetangga. 8atu dari dua puluh anak meninggal sebelum menapai usia lima tahun dan seorang ibu meninggal akibat proses melahirkan dari setiap +- kelahiran hidup. %erubahan yang diiringi semakin kompleksnya pola penyakit merupakan tantangan terbesar bagi sistem kesehatan di =ndonesia. +.
Tingginya ketimpangan regional dan sosial ekonomi dalam sistem kesehatan. Dibanyak
propinsi, angka kematian bayi dan anak terlihat lebih buruk dibandingkan dengan situasi di beberapa negara sia termiskin. /elompok miskin mendapatkan akses kesehatan yang paling
14
buruk dan umumnya mereka sedikit mendapatkan imunisasi ataupun mendapatkan bantuan tenaga medis yang terlatih dalam prosesmelahirkan. /ematian anak sebelum menapai usia lima tahun dari keluarga termiskin menapai sekitar empat kali lebih tinggi dibandingkan anak dari keluarga terkaya. Tingginya tingkat terkena penyakit, baik yang disebabkan dari penyakit menular maupun penyakit tidak menular, telah mengurangi kemampuan orang miskin untuk menghasilkan pendapatan, dan hal ini berdampak pada lingkaran setan kemiskinan. .
@enurunnya kondisi dan penggunaan fasiitas kesehatan publik serta keenderungan
penyedia utama fasilitas kesehatan beralih ke pihak s'asta. ngka penduduk yang diimunisasi mengalami penurunan semenjak pertengahan "##*, dimana hanya setengah dari anakanak di =ndonesia yang diimunisasi. =ndonesia bahkan telah tertinggal dibandingkan dengan negara negara seperti ?iliphina dan angladesh. %rogram kontrol penyakit tuberkulosis (T) diindikasikan hanya mengurangi kurang dari sepertiga penduduk yang diperkirakan merupakan penderita baru tuberkulosis. 8eara keseluruhan, pengunaan fasiitas kesehatan umum terus menurun dan semakinbanyak orang =ndonesia memiih fasiitas kesehatan yang disediakan oleh pihak s'asta ketika mereka sakit. Di sebagian besar 'ilayah =ndonesia, sektor s'asta mendominasi penyediaan fasilitas kesehatan dan saat ini terhitung lebih dari dua pertiga fasiitas ambulans yang ada disediakan oleh pihak s'asta. Cuga lebih dari setengah rumah sakit yang tersedia merupakan rumah sakit s'asta, dan sekitar *-* persen segala bentuk pelayanan kesehatan diberikan oleh pihak s'asta (satu dekade yang lalu hanya sekitar "* persen). Dalam masalah kesehatan kaum miskin enderung lebih banyak menggunakan staf kesehatan non medis, sehingga angka pemanfaatan rumah sakit oleh kaum miskin masih amat rendah. 3.
%embiayaan kesehatan yang rendah dan timpang. %embiayaan kesehatan saat ini lebih
banyak dikeluarkan dari uang pribadi, dimana pengeluaran kesehatan yang harus dikeluarkan oleh seseorang menapai sekitar $-&* persen dari total biaya kesehatan dan kebanyakan pembiayaan kesehatan ini berasal dari uang pribadi yang dikeluarkan ketika mereka memanfaatkan pelayanan kesehatan. 8eara keseluruhan, total pengeluaran untuk kesehatan di =ndonesia lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga (8 J "1 per orang per tahun pada +**"). Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengeluaran pemerintah maupun pribadi untuk kesehatan. ;ebih lanjut, akupan asuransi amat terbatas, hanya menakup pekerja di sektor formal dan keluarga mereka saja, atau hanya sekitar sepertiga penduduk dilindungi oleh asuransi 15
kesehatan formal. @eski demikian mereka yang telah diasuransikan pun masih harus mengeluarkan sejumlah dana pribadi yang ukup tinggi untuk sebagian besar pelayanan kesehatan. kibatnya kaum miskin masih kurang memanfaatkan pelayanaan kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah. Dampaknya, mereka menerima lebih sedikit subsidi dana pemerintah untuk kesehatan dibandingkan dengan penduduk yang kaya. 8ebanyak +* persen penduduk termiskin dari total penduduk menerima kurang dari "* persen total subsidi kesehatan pemerintah sementara seperlima penduduk terkaya menikmati lebih dari 3* persen. -.
Desentralisasi meniptakan tantangan dan memberikan kesempatan baru. 8aat ini,
pemerintah daerah merupakan pihak utama dalam penyediaan fasiitas kesehatan. Cumlah pengeluaran daerah untuk kesehatan terhadap total pengeluaran kesehatan meningkat dari "* persen sebelum desentralisasi menjadi -* persen pada tahun +**". Hal ini dapat membuat pola pengeluaran kesehatan menjadi lebih responsif terhadap kondisi lokal dan keragaman pola penyakit. kan tetapi hal ini akan berdampak juga pada hilangnya skala ekonomis, meningkatnya ketimpangan pembiayaan kesehatan seara regional dan berkurangnya informasi kesehatan yang penting. 1.
ngka penularan H=5>=D8 meningkat namun 'abah tersebut sebagian besar masih
terlokalisir. Diperkirakan sekitar "+*. *** penduduk =ndonesia terinfeksi oleh H=5>=D8, dengan konsentrasi terbesar berada di propinsi dengan penduduk yang sedikit (termasuk %apua) dan di kota keil maupun kota besar yang terdapat aktifitas industri, pertambangan, kehutanan dan perikanan. 5irus tersebut menyebar lebih lambat dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya. kan tetapi penularan virus tersebut meningkat pada kelompok yang berisiko tinggi, yaitu penduduk yang tidak menerapkan perilaku penegahan terhadap virus tersebut, seperti menggunakan kondom pada aktivitas seks komersial atau menggunakan jarum suntik yang bersih dalam kasus peandu obatobatan.
!.3 P'ru2ahan 4an- T'ra%i Pa%a Tranii Epi%'&i#+#-i
8aat ini, seara umum munul anggapan bah'a peningkatan pertumbuhan ekonomi di negaranegara berkembang akan diikuti oleh perubahan pola perkembangan penyakit. 8ituasi seperti ini juga dialami oleh banyak negaranegara maju di Eropa dan merika tara. %ola tersebut dikenal dengan transisi epidemiologi yaitu pergeseran pola penyakit. Transisi ini dimulai dengan peningkatan status kesehatan seara umum pada akhir abad ke "# dan berkembang terus 16
sampai a'al abad ke +*. 8ejalan dengan penurunan kematian dan peningkatan harapan hidup, penduduk di negaranegara berkembang mengalami pergeseran pola penyakit. Dimulai dengan dominasi penyakit menular, lalu bergeser ke pola penyakit kronis seperti gangguan ardio vasuler dan kanker. Terjadinya transisi pola penyakit sebagian dapat dijelaskan dengan fakta bah'a masih banyak manusia yang bertahan hidup sampai saat penyakit khronis mulai menyerang mereka. @eskipun transisi pola penyakit sudah terjadi, munulnya permasalahan yang baru tidaklah sesederhana seperti yang dibayangkan yaitu terjadi penggantian satu penyakit dengan penyakit lainnya. 8ituasi ini sudah terjadi ketika terjadi peningkatan seara menyeluruh dari kesehatan masyarakat. Elemen transisi epidemiologi yang terjadi saat ini sangat bervariasi kejadiannya di banyak negara berkembang. eberapa negara yang berpenghasilan menengah di merika ;atin dan sia, penyakit khronisnya malah berkembang lebih pesat dari penyakit infeksi. Tetapi proses transisinya sampai saat ini belum selesai. anyak negara, terutama negaranegara miskin masih sedang bergulat dengan masalah besar yaitu penuntasan pengendalian penyakit infeksi. Tetapi bersamaan dengan itu, penyakit khronis juga sudah mulai berkembang. /elompokkelompok masyarakat di negara miskin saat ini dihadapkan dengan tekanan ganda penyakit (double burden of disease). Dengan gambaran seperti itu, transisi pola penyakit sudah pasti terjadi di semua negara, seperti revolusi sanitasi yang sudah berhasil seperti yang dijelaskan di muka. ntuk itu, kebijakan dan investasi yang relevan memang sangat dibutuhkan saat ini untuk terus bisa meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. %ada a'alnya masyarakat memandang penyakit terjadi karena adanya pengaruh roh jahat dan kekuatan supranatural. ;alu konsep ini berkembang, yang ditandai dengan adanya pemikiranpemikiran dari Hiporates seorang ahli filsafat dan juga tabib Yunani (31*$$ 8@). Dalam bukunya , dia mengajukan konsep tentang hubungan penyakit dengan faktor tempat (geografi), penyediaan air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan. 8elain itu, Hiporates juga menyebutkan teorinya bah'a tubuh manusia terdiri dari empat substansi yang disebut humours (airan). 4airan tersebut yaitu darah, lendir, empedu kuning, dan empedu hitam. Cika terjadi ketidakseimbangan antara keempat substansi ini, maka dapat menyebabkan terjadinya penyakit. 8elanjutnya munul teori allen (melanjutkan teori Hiporates) dokter 0oma'i, lahir "* @ yang melihat faktor kepribadian seseorang sebagai penentu rentan atau tidaknya
17
terhadap penyakit. 4ontohnya, seseorang yang kelebihan empedu hitam akan bersifat melankonis, enderung merasa sedih, depresi, dan badannya terlihat kurus. %ada abad ke"3 dan "- terjadi epidemik sampar, aar, dan demam tifus di Eropa. Hal ini mendorong lahirnya teori 8eminaria 4ontagium oleh irilamo ?raastoro ("3$& G "-- @) yang menyebutkan bah'a penyakit ditularkan dari seorang pengidap kepada orang lain yang sehat melalui ontagion (kontak). Terdapat tiga jenis ontagion. %ertama, bentuk dasar yang ditularkan le'at kontak langsung. /edua, ditularkan le'at perantara seperti pakaian, bahan kayu dan barang lainnya. /etiga, ditularkan dari jarak jauh.
18
Epidemiologi modern berkembang tidak hanya berdasarkan teori kuman, tetapi juga teoriteori yang diangkat dari berbagai disiplin =lmu2 sosial, biomedik, kuantitatif (/leinbaum et all, "#&+). Dalam perkembangannya, epidemiologi mengalami transisi atau perubahan, baik pada ditribusi maupun faktorfaktor penyebab terkait yang melahirkan masalah epidemiologi yang baru. %erubahan ini ditandai dengan menurunnya penyakit menular (infeksi) dan meningkatnya penyakit tidak menular. da beberapa penyebab terjadinya transisi epidemiologi, seperti perkembangan demografi, ekonomi, dan era globalisasi terkait gaya hidup. 8elain itu, transisi ini juga disebabkan karena berkembangnya teknologi medis, peningkatan taraf hidup, kelahiran yang terkontrol, peningkatan giBi, pengontrolan sanitasi dan vektor, serta perbaikan dalam gaya hidup. 8ebagai ontoh, peningkatan taraf hidup setiap orang menyebabkan semakin baik pola hidupnya, giBi terukupi dan aktivitas yang dijalani lebih kompleks. Hal ini telah membuat umur harapan hidup mereka lebih panjang.
!.5.a,t#r $a,t#r an- &'&p'n-aruhi Tranii Epi%'&i#+#-i Gi/i
erdasarkan analisis keenderungan kesehatan seara nasional (adan ;itbangkes, "##1). =ndonesia saat ini sedang mengalami transisi epidemiologi. 8elain itu dikatakan pula oleh Iilopo ("##-) bah'a =ndonesia saat ini sedang mengalami polarisasi epidemiologi. %enyakitpenyakit degeneratif mulai menunjukkan peningkatannya.%enyebab kematian di daerah perkotaan dan pedesaan juga menunjukkan pola yang berbeda dominasi penyakit infeksi dan kelainan giBi yang mengakibatkan status giBi buruk sebagai penyebab kematian masih terlihat di daerah pedesaan. 8ebaliknya penyakit pembuluh darah jantung, degeneratif, penyakit kronis dan keelakaan menunjukkan angka yang ukup tinggi sebagai penyebab kematian di daerah perkotaan. ".
%eningkatan sosialekonomi, adanya persiapan untuk globalisasi dan pengaruh
kemajuan teknologi menyebabkan banyaknya makanan kurang berserat dalam bentuk 9fast food: yang menyerbu pasar =ndonesia baik dikot kota besar maupun sekitarnya. %ersiapan globalisasi dan pengaruh informasi menyebabkan peningkatan perilaku tidak sehat yang akan banyak berpengaruh pada manusia di masa mendatang terutama penduduk di perkotaan 19
+.
/esibukan kerja, stress dan kurang kesempatan berolahraga, lingkungan kerja yang
kurang sehat akan mempengaruhi pula keadaan kesehatan pada alon pra lansia dan lansia. Dalam hubungan masalah giBi terdapat keenderungankeenderungan yang perlu diperhatikan sebagai berikutK ") Di =ndonesia masalah kesehatan masalah 7eropthalmia kekurangan vitamin bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat lagi. 8edangkan untuk masalah /= terutama di derita oleh penduduk di daerah pegunungan dan terisolir, 'alaupun sudah terjadi penurunan $.+ (hasil surveo "#&*"#&+) menjadi +$.$ (hasil survey "#&$"##*) masalah ini masih membutuhkan perhatian khusus. +) 8eiring dengan kemajuan soial ekonomi masyarakat, masalah giBi lebih sebagai resiko timbulnya berbagai penyakit degeneratif sudah mulai munul ke permukaan. !bservasi pada +*- orang de'asa diatas "& tahun ($ orang lakilaki dan "+ orang perempuan) pengunjung 9konsultasi giBi: pada pameran hari pangan sedunia di Cakarta memberikan satu ontoh situasi keenderungan masalah 9over'eight: dikota besar seperti Cakarta. Hasil pengumpulan data berat badan, tinggi badan dan umur yang diterjemahkan ke body mass inde7 (@=) membuktikan bah'a prevalensi 9over'eight: pada 'anita adalah +3 dan lakilaki "&. /eenderungan giBi lebih ini juga mulai dirasakan pada anak balita, obsErvasi yang dilakukan dengan menggunakan data susenas "##& dan "##+, menyatakan adanya keenderungan meningkatnya prevalensi giBi lebih pada lakilaki maupun pada perempuan. ) 8eara mutlak konsumsi total energy meningkat dari "$#3 /kal>orang>hari tahun "#&* menjadi "#*" /kal>orang>hari pada tahun "##*. /eenderungankeenderungan masalah giBi tersebut diatas dapat diduga dengan menganalisis berbagai fator baik yang seara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap masalah giBi. anyak ahli yang menyimpulkan bah'a fatorfaktor tersebut antara lain adalah fatorfaktor demografi, soial ekonomi,
perkembangan iptek
dan
hasilhasil
pembangunan tahap %C% " terutama bidang pangan dan giBi.
!.6.Da&pa, Tranii Epi%'&i#+#-i %a+a& *i%an- Gi/i
%enyakitpenyakit giBi yang berhubungan dengan giBi, dapat dibagi dalam beberapa golongan2 a.
%enyakit iBi ;ebih (obesitas) 20
iasanya penyakit ini bersangkutan dengan kelebihan energi didalam hidangan yang dikonsumsi relatif terhadap kebutuhan atau penggunaannya (energi e7penditure). da tiga Bat makanan penghasil energi utama, ialah karbohidrat, lemak dan protein. kelebihan energi dalam tubuh diubah menjadi lemak dan ditimbun pada tempattempat tertentu. Caringan lemak ini merupakan jaringan yang relatif inaktif, tidak langsung berperan serta dalam kegiatan kerja tubuh. !rang yang kelebihan berat badan, biasanya karena kelebihan jaringan lemak yang tidak aktif tersebut. da ahli giBi yang membandingkan kelebihan jaringan lemak pada orang yang kegemukan ini sebagai karung beras yang harus dipikul kemanamana, tanpa mendapat mamfaat dari padanya. =ni akan meningkatkan beban kerja dari organorgan tubuh, terutama kerja jantung. b. %enyakit iBi /urang (malnutrition, undernutrition) %enyakit ini sering dijadikan satu kelompok dan disebut penyakit giBi salah (malnutrition). %ada penyakit giBi salah, kesalahan pangan terutama terletak dalam ketidakseimbangan komposisi hidangan. %ada penyakit giBi lebih, susunan hidangan mungkin seimbang, hanya kuantum keseluruhannya tidak menukupi kebutuhan tubuh. %enyakit giBi salah di=ndonesia yang terbanyak termasuk giBi kurang yang menakup susunan hidangan yang dikonsumsi juga masih seimbang, hanya kuantum keseluruhannya tidak menukupi kebutuhan tubuh. %enyakit giBi salah terutama diderita oleh anakanak yang sedang tumbuh pesat, ialah yang disebut kelompok anak ;=T (ba'ah lima tahun). Yang menonjol kurang pada kondisi ini, ialah kurang kalori dan kurang protein, sehingga disebut penyakit kurang kalori dan protein (//%).
!.7 P'ru2ahan P'n%u%u, A,i2at Tranii Epi%'&i#+#-i
Terjadinya transisi epidemiologi yang paralel dengan transisi demografi dan transisi teknologi di =ndonesia de'asa ini telah mengakibatkan perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit tidak menular (%T@) meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah morbiditas dan mortalitas. Transisi epidemiologi ini disebabkan karena terjadinya perubahan sosial ekonomi, lingkungan dan perubahan struktur penduduk, saat masyarakat telah mengadopsi gaya hidup tidak sehat, misalnya merokok, kurang 21
aktivitas fisik, makanan tinggi lemak dan kalori, serta konsumsi alkohol yang diduga merupakan faktor risiko %T@. IH! memperkirakan, pada tahun +*+* %T@ akan menyebabkan $ kematian dan 1* seluruh kesakitan di dunia. Diperkirakan negara yang paling merasakan dampaknya adalah negara berkembang termasuk =ndonesia (Depkes 0=, +**1 dalam 0ahajeng E L Tuminah, 8., +**#). 8alah satu %T@ yang menjadi masalah kesehatan sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Dari beberapa penelitian dilaporkan bah'a penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang $ kali lebih besar terkena stroke, 1 kali lebih besar terkena ongestive heart failure, dan kali lebih besar terkena serangan jantung (IH!, +**- L C<4$, +** dalam 0ahajeng E L Tuminah, 8., +**#). Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi pada kerusakan pembuluh darah jantung) serta penyempitan ventrikel kiri> bilik kiri (terjadi pada otot jantung). 8elain penyakitpenyakit tersebut, hipertensi dapat pula menyebabkan gagal ginjal, penyakit pembuluh lain, diabetes mellitus dan lainlain (/earney, et. al, +**+ dalam 8ugiharto, ., +**$). @enurut IH! dan the =nternational 8oiety of Hypertension (=8H), saat ini terdapat 1** juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap "* penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan seara adekuat (IH!, +**- dalam 0ahajeng E L Tuminah, 8., +**#). Hasil 0iset /esehatan Dasar (0iskesdas)
memba'a konsekuensi sebagai salah satu faktor berkembangnya penyakit degeneratif seperti hipertensi (8ugiharto, ., +**$). Dalam menurunkan dan mengontrol tekanan darah, pendekatan dieteti Dietary pproahes to 8top Hypertension (D8H) sangat direkomendasikan. /arena D8H lebih menekankan pada diet buah dan sayur kaya serat serta rendah garam. ji klinis di merika 8erikat dan Eropa tara menunjukkan bah'a mengurangi natrium klorida dapat menurunkan tekanan darah (8aks ?@, et al, +**"). Dietary pproah to 8top Hypertension (D8H) merupakan diet bagi pasienpasien hipertensi. 8alah satu penanggulangan hipertensi yang direkomendasikan adalah pendekatan dietetik untuk menghentikan hipertensi atau dikenal dengan sebutan D8H sebab selama ini dilakukan hanya dengan pengaturan garam dan natriumnya saja (diet rendah garam), namun tidak memperhitungkan kualitas suatu susunan hidangan. D8H umumnya menakup diet sayuran serta buah yang banyak mengandung serat pangan (* gram>hari) dan mineral tertentu (kalium, magnesium serta kalsium) sementara asupan garamnya dibatasi (Hartono, ., +*"+). %enelitian tentang D8H menunjukkan bah'a diet tinggi buah, sayur dan produk susu rendah lemak (susu skim, yoghurt), mengurangi saturated fatty aid (8?) dan total lemak seperti daging yang berlemak dapat menurunkan tekanan sistolik ratarata 1"" mmHg. /ombinasi D8H dan rendah garam memberikan dampak positif pada perubahan tekanan darah (/atB, D.;., +**"). %enelitian tentang D8H yang bertujuan untuk menilai efek pola diet terhadap tekanan darah membuktikan bah'a kombinasi diet D8H dan diet rendah garam mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penurunan tekanan darah yaitu menurunkan tekanan darah sistolik pada kelompok hipertensi sebesar "",- mmHg dan diastolik sebesar - mmHg. Diet D8H ini dapat lebih efektif dilakukan daripada hanya menambah diet sayuran dan buah untuk pola diet rendah lemak (ppel et al., +**1 dalam@ahan , ;/ et al., +*"+). Diet D8H baik digunakan untuk menegah ataupun mengontrol hipertensi dan sangat bergantung pada bagaimana perenanaannya. da - prinsip yang terkandung pada perenanaan pola makan>diet D8H, yakni 2 ". /onsumsi buah dan sayur yang mengandung kalium, fitoesterogen dan serat. /onsumsi kalium (potassium) yang bersumber dari buahbuahan seperti pisang, mangga, air kelapa muda bermanfaat untuk mengendalikan agar tekanan darah menjadi normal dan terjadi 23
keseimbangan antara natrium dan kalium dalam tubuh. /onsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya didalam airan intraseluler, sehingga enderung menarik airan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah. ?itoestrogen bersumber pada pangan nabati seperti susu kedele, tempe dan lainlain, mempunyai kemampuan untuk berperan seperti hormon estrogen. ?itoestrogen dapat menghambat terjadinya menopause, menghindari gejala hotfla7es (rasa terbakar) pada 'anita manapouse dan menurunkan risiko kanker. 8edangkan serat dibutuhkan tubuh terutama untuk membersihkan isi perut dan membantu memperlanar proses defekasi. 8erat juga mempengaruhi penyerapan Bat giBi dalam usus, manfaat serat terutama dapat menegah kanker olon. +. ;o'fat dairy produt (menggunakan produk susu rendah lemak). %ada diet hipertensi diberikan produk susu rendah lemak, dimana susu mengandung banyak kalsium. Didalam airan ekstra selular dan intraseluler kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk mengatur transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permeabilitas membran sel. /alsium mengatur pekerjaan hormonhormon dan faktor pertumbuhan. 8usu rendah lemak baik diberikan kepada 'anita manula, tidak hanya untuk mendapat tambahan kalsium tapi juga protein, vitamin dan mineral. . /onsumsi ikan, kaang dan unggas seukupnya. =ntake protein yang ukup dapat membantu pemeliharaan sel, untuk membantu ikatan essential tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibody dan mengangkut BatBat giBi. 3. /urangi 8? seperti daging berlemak. ;emak jenuh bersifat arterogenik, lemak jenuh yaitu asam urat, asam palmitat, asam stearate. 8eseorang dengan penyakit pembuluh darah umumnya harus membatasi konsumsi lemak jenuh berlebihan terutama dari sumber he'ani seperti daging merah, lemak babi, minyak kelapa, oklat, keju, krim, susu krim dan
mentega.
%enimbunan
8?
dalam
pembuluh
darah
menyebabkan
timbulnya arterioslerosis yang artinya meningkatkan tekanan darah. -. @embatasi gula dan garam. @embatasi garam bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, menegah odema dan penyakit jantung. dapun yang disebut diet rendah garam adalah rendah sodium dan natrium. aram dapur mempunyai nama kimia
selain membatasi konsumsi garam dapur juga harus membatasi sumber sodium lainnya, antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking po'der, mono sodium glutamate (@8) atau penyedap masakan, penga'et makanan atau natrium benBoate (biasanya terdapat dalam saos, keap, selai, jeli). %ada diet D8H, kalori yang akan dikonsumsi berkisar +.*** kkal>hari. /alori ini berasal dari berbagai jenis makanan yaitu 'hole grains (1 sampai & sajian>hari), sayuran (3 sampai - sajian>hari), buahbuahan (3 sampai - sajian>hari), susu dan produk susu rendah atau tanpa lemak (+ sampai sajian>hari), daging, unggas dan ikan (maksimal 1 sajian>hari), kaang kaangan, bijibijian dan polongpolongan (3 sampai - sajian>minggu), lemak dan oil (+ sampai sajian>hari), manisan terutama yang rendah atau tanpa lemak (maksimal - sajian>minggu), sodium (maksimal +,** mg>hari). Terdapat beberapa penelitian terkait dengan D8H dimana memaparkan bah'a diet D8H ini memiliki faktor yang besar dalam mengurangi risiko penyakit jantung koroner (!barBanek et al., +*"). %enelitian lain yang dilakukan oleh @alloy C et al(+*"*) menjelaskan bah'a pemberian diet D8H sangat berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik. Diet D8H baik menurunkan tekanan darah substantial dengan pengurangan asupan natrium yang direkomendasikan sebesar "** mmol>hari atau setara dengan +, gram natrium atau -,& gram natrium klorida (8aks ?@, et al, +**").
25
*A* III PENUTUP .1 K'i&pu+an
Transisi epidemiologi yang dimaksud adalah perubahan distribusi dan faktorfaktor penyebab terkait yang melahirkan masalah epidemiologi yang baru. keadaan transisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi dan lainlain. Transisi epidemiologi ini disebabkan karena terjadinya perubahan sosial ekonomi, lingkungan dan perubahan struktur penduduk, saat masyarakat telah mengadopsi gaya hidup tidak sehat, misalnya merokok, kurang aktivitas fisik, makanan tinggi lemak dan kalori, serta konsumsi alkohol yang diduga merupakan faktor risiko %T@. IH! memperkirakan, pada tahun +*+* %T@ akan menyebabkan $ kematian dan 1* seluruh kesakitan di dunia. Diperkirakan negara yang paling merasakan dampaknya adalah negara berkembang termasuk =ndonesia (Depkes 0=, +**1 dalam 0ahajeng E L Tuminah, 8., +**#).
26