0
BAkiB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Latar Belakang Belakang
Belum Belum mengid mengident entifik ifikasi asi empat empat faktor faktor utama utama yang yang berpen berpengar garuh uh terhadap status kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku. Genetik termasuk dalam faktor utama, karena sifat genetik diturunkan oleh orang tua kepada keturunannya. Sifat genetik ini sebagian bertanggung-jawab terhadap kapasitas fisik dan mental keturunannya. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan fisik dapat menja enjad di
kek kekuata uatan n
yang ang
buru buruk k
dan dan
meru erusak sak
keseh esehat atan an
manu anusia. sia.
Ketidaksetara Ketidaksetaraan an dalam organisasi organisasi sosial mendoron mendorong g terjadinya terjadinya kemiskinan kemiskinan yang yang secara secara langsu langsung ng memberi memberikan kan kontrib kontribusi usi terhada terhadap p masala masalah-m h-masal asalah ah keseh kesehat atan an..
Baga Bagaim iman anaa
masal masalah ah-m -masa asalah lah keseh kesehat atan an dipe dipeca cahk hkan an sanga sangatt
tergantun tergantung g pada pengorgan pengorganisasian isasian dan pelaksanaan pelaksanaan pelayanan pelayanan kesehatan. kesehatan. erilak erilaku u keseha kesehatan tan !health behaviour behaviour " berper berperan an besar besar dalam dalam menentu menentukan kan status kesehatan. erubahan perilaku menuju ke arah hidup yang kondusif untuk kesehatan dilakukan melalui pendidikan dan promosi kesehatan. romosi kesehatan berarti upaya memperbaiki kesehatan dengan cara memaju memajukan kan,, menduk mendukun ung, g, dan menemp menempatk atkan an keseha kesehatan tan lebih lebih tinggi tinggi dari dari agenda, baik secara perorangan maupun kelompok. #leh karena itu aspek promosi kesehatan yang mendasar adalah melakukan pemberdayaan sehingga indi$i indi$idu du lebih lebih mampu mampu mengon mengontro troll aspekaspek-asp aspek ek kehidu kehidupan pan mereka mereka yang yang mempengaruhi kesehatan !%wles dan Simnett, &''(". Banya Banyak k model model yang yang dikemb dikembang angkan kan untuk untuk mencob mencobaa menera menerangk ngkan an bagaimana faktor-faktor dapat mempengaruhi kesehatan serta bagaimana pengetahuan membantu memperbaiki inter$ensi pencegahan dan promosi kesehatan.
Salah
satu
model
promosi
kesehatan
yang
dapat
1
mengop mengopera erasion sionalis alisasik asikan an promo promosi si kesehat kesehatan an adalah adalah model model )%*%+ )%*%+%%)#*%%+ !Schmidt dkk., &'' Simnett, &''(". odel )%*%+%-)#*%%+ terdiri dari sembilan langkah. )%*%+% ! Predisposing, Predisposing, Reinforcing and Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation Evaluation"" dikemb dikembang angkan kan oleh oleh Green Green dan Kauter Kauter pada pada tahun tahun &'/, &'/, digu diguna naka kan n pada pada fase fase diag diagno nosi siss masal masalah ah,, pene penetap tapan an prio priori ritas tas masal masalah ah,, penetapan prioritas masalah, dan tujuan program, sedangkan )#*%%+ digu diguna naka kan n
untu untuk k
mene meneta tapk pkan an
sasa sasara ran n
dan dan
krit kriter eria ia
kebi kebija jaka kan, n, sert sertaa
implementasi dan e$aluasi. 1.2. Rumusan Rumusan Masal Masalah ah
)umusan masalah dalam makalah ini, yaitu0 &.
1pa pengertian, pengertian, sasaran, sasaran, strategi, strategi, ruang lingkup lingkup promosi promosi kesehata kesehatan2 n2
3.
Bagaim Bagaimana ana perenc perencana anaan an promo promosi si keseha kesehatan tan22
3.
1pa pengertian model )%*%+%-)#*%%+2
4.
1pa saja langkah-langkah model )%*%+%-)#*%%+2
1.3. 1.3. Tuuan uan 4ujuan dalam penyusunan makalah ini, yaitu0 &. enj enjel elas aska kan n peng penger erti tian an,, sasa sasara ran, n, stra strate tegi gi,, ruan ruang g ling lingku kup p prom promos osii
kesehatan. 3. enjelaskan enjelaskan apa apa saja yang yang harus harus diketahui diketahui tentang tentang perencan perencanaan aan promosi promosi kesehatan. 5. enjelaskan enjelaskan pengertian pengertian model )%*%+%- )%*%+%-)#*% )#*%%+. %+. (. enjelaskan enjelaskan langkah-lan langkah-langkah gkah model model )%*%+ )%*%+%-) %-)#*%% #*%%+. +.
1.!. 1.!. Man"a Man"aat at anfaat yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini0 &. ena enamb mbah ah peng penget etah ahua uan n tenta tentang ng peng penger erti tian an,, sasar sasaran an,, strat strateg egi, i, ruan ruang g
lingkup promosi kesehatan. 3. enambah enambah pengetah pengetahuan uan tentang tentang perencanaan perencanaan promo promosi si kesehatan. kesehatan.
2
5. enambah
pengetahuan
tentang
pengertian
model
)%*%+%-
)#*%%+. (. enambah pengetahuan tentang langkah-langkah model )%*%+%)#*%%+
BAB II TIN#AUAN PU$TA%A
2.1. Pr&m&si %esehatan
3.&.&. engertian romosi Kesehatan
3
6stilah promosi kesehatan selama ini selalu dihubungkan dengan penjualan ! sales", periklanan !advertising ", dan dipandang sebagai pendekatan propaganda yang didominasi oleh penggunaan media massa. +alam konteks kesehatan, promosi berarti upaya memperbaiki kesehatan dengan cara memajukan, mendukung, dan menempatkan kesehatan lebih tinggi dari agenda, baik secara perorangan maupun kelompok. +eterminan pokok promosi kesehatan adalah aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang seringkali berada di luar kontrol perorangan atau masyarakat secara kolektif. #leh karena itu aspek promosi kesehatan yang mendasar adalah melakukan pemberdayaan sehingga indi$idu lebih mampu mengontrol aspek-aspek kehidupan mereka yang mempengaruhi kesehatan !%wles dan Simnett, &''(". enurut pengertian tersebut terdapat dua unsur tujuan dan proses kegiatan promosi kesehatan dan memiliki kontrol yang lebih besar terhadapnya !aspek-aspek kehidupan mempengaruhi kesehatan". +efinisi 78#, berdasarkan piagam #ttawa !#tawa *harter, &'/9" mengenai promosi kesehatan sebagai berikut0 :health promotion is the process of enabling people to control over and improve their health. To reach a state of complete physical, mental, and social well-being, an individual or group must be able to identify and realie aspiration, to satisfy needs, and to change or cope with the environment.! Berdasarkan definisi di atas 78# menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan indi$idu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri ! self empowerment ". Batasan ini menekankan bahwa promosi kesehatan adalah program masyarakat yang menyeluruh, bukan hanya perubahan perilaku, melainkan juga perubahan lingkungan. erubahan perilaku tanpa diikuti perubahan lingkungan tidak akan efektif dan juga dapat
4
dipastikan tidak akan bertahan lama. #leh sebab itu promosi kesehatan bukan hanya mengubah perilaku, tetapi juga mengharapkan perubahan lingkungan, system dan kebijakan kesehatan.
Gambar &. roses promosi kesehatan !Sumber0 +epkes )6, 3;"
3.&.3. Sasaran romosi Kesehatan Sasaran romosi Kesehatan diarahkan pada indi$idu atau keluarga, masyarakat atau lintas sektoral atau politis atau swasta, dan petugas atau pelaksana program. &. 6ndi$idu < keluarga a" emperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran !baik langsung maupun melalui media massa". b" empunyai pengetahuan dan kemauan untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya. c" empraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat !8BS". d" Berperan serta dalam kegiatan sosial, khususnya yang berkaitan dengan lembaga swadaya masyarakat !LS" kesehatan. 3. asyarakat a" enggalang potensi untuk mengembangkan gerakan atau upaya kesehatan. b" Bergotong royong mewujudkan lingkungan sehat. 5. emerintah < lintas sektoral < politisi < swasta a" eduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan perilaku dan lingkungan sehat. b" embuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang kesehatan.
5
(. etugas < pelaksana program a" emasukkan komponen promosi kesehatan dalam setiap program promosi kesehatan. b" eningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
yang
member
kepuasan kepada masyarakat. 3.&.5. Strategi romosi Kesehatan enerapan
promosi
kesehatan
dalam
program-program
kesehatan pada dasarnya merupakan bentuk penerapan strategi global, yang dijabarkan dala berbagai kegiatan. Strategi global dari 78# !&'/(" dikenal dengan strategi 1BG !1, 1d$okasi Kesehatan B, Bina Suasana G, Gerakan asyarakat". a" 1d$okasi kesehatan =paya pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil keputusan supaya dapat memberikan dukungan, kemudahan, dan semacamnya pada upaya pembangunan kesehatan. b" Bina suasana ! social support " =paya membuat suasana yang kondusif atau menunjang pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat !8BS".
c" Gerakan masyarakat !empowerment " =paya memandirikan indi$idu, kelompok dan masyarakat agar berkembang kesadaran, kemauan, dan kemampuan di bidang kesehatan atau agar secara proaktif, masyarakat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat !8BS". Ketiga strategi di atas merupakan satu kesatuan meskipun ruang masing-masing memiliki fokus yang berbeda. !4abel &.&" 4abel &. Sasaran romosi Kesehatan Berdasarkan 4atanan 4atanan 8BS )umah tangga
Sasaran primer 1nggota rumah
Sasaran sekunder KK, #rang
Sasaran tersier Ketua )4<)7,
rogram prioritas K61, gi>i,
tangga yang
tua
kepala desa
kesehatan,
memiliki masalah
toma
lingkungan, gaya
kesehatan,
petugas kesehatan
hidup, ?K,
terutama ibu, bayi
6
6nstitusi
dan balita Siswa dan
Guru, karyawan,
Kepala sekolah,
Kesling, gaya
pendidikan
mahasiswa
B, #rganisasi
pemilik
hidup, gi>i, ?K
Karyawan,
siswa
+irektur,
Kesling, gaya
manajer, serikat
manajer
pemilik
hidup
etugas kesehatan
perusahaan Kepala daerah,
Kesling, gaya
4empat kerja
4empat-tempat
kerja engunjung,
umum
pengguna jasa,
direksi
hidup
Sasaran
masyarakat asien, pengantar,
impinan
Kesling, gaya
kesehatan
keluarga pasien
)S, Ka +aerah,
hidup
Bappeda, +)+ !Sumber0 +epkes )6, 3"
Berdasarkan Konferensi 6nternasional
romosi Kesehatan di
#ttawa, Kanada tahun &'/9 yang menghasilkan iagam #ttawa, promosi kesehatan dikelompokkan menjadi lima area berikut0 a" Kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan !healthy public policy" Kegiatan ditujukan bagi para pembuat keputusan atau penentu kebijakan. 8al ini berarti setiap kebijakan pembangunan dalam bidang apapun harus mempertimbangkan dampak kesehatan bagi masyarakat. b" engembangkan
jaringan
kemitraan
dan
lingkungan
yang
mendukung !create partnership and supportive environment " Kegiatan ini bertujuan mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung terhadap kesehatan. Kegiatan ini ditujukan kepada pemimpin organisasi masyarakat serta pengelola tempat-tempat umum dan diharapkan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan nonfisik yang mendukung atau kondusif terhadap kesehatan masyarakat. 4abel 3. @okus Strategi romosi Kesehatan @okus &. 1d$okasi kesehatan
Strategi Strategi promosi tersebut diarahkan untuk
7
Sasaran tersier dengan output adanya kebijakan 3. Bina suasana Sasaran sekunder dengan iuran adanya kemitraan
dan
suasana
yang
mendukung 5. emberdayaan masyarakat Sasaran primer dengan iuran adanya kegiatan masyarakat
•
engembangkan kebijakan guna mewujudkan
•
masyarakat yang sehat embina suasana, iklim, dan lingkungan yang
•
mendukung emperkuat,
•
kegiatan masyarakat eningkatkan kemampuan dan keterampilan
•
perorangan engupayakan pembangunan kesehatan yang
mendukung,
dan mendorong
lebih memberdayakan masyarakat
c" )eorientasi pelayanan kesehatan !reorient health service" enyelenggaraan pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antara pemberi dan penerima pelayanan. #rientasi pelayanan diarahkan dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek !melibatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan" yang dapat memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya sendiri. 8al tersebut berarti pelayanan kesehatan lebih diarahkan pada pemberdayaan
masyarakat.
Bentuk-bentuk
pemberdayaan
masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ber$ariasi, mulai dari terbentuknya LS yang pedul kesehatan, baik dalam bentuk pelayanan maupun bantuan teknis, sampai upaya-upaya swadaya masyarakat. d" eningkatkan keterampilan indi$idu !increase individual s"ills" Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri atas, kelompok keluarga dan indi$idu. Kesehatan masyarakat terwujud bila kesehatan kelompok, keluarga dan indi$idu terwujud. #leh sebab itu, peningkatan keterampilan anggota masyarakat atau indi$idu sangat penting untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya. e" emperkuat kegiatan masyarakat ! strengthen community action# +erajat kesehatan masyarakat akan terwujud secara efektif jika unsur-unsur yang terdapat di masyarakat tersebut bergerak bersama-sama.
emperkuat
keguatan
masyarakat
berarti
8
memberikan bantuan terhadap kegiatan yang sudah berjalan di masyarakat sehingga lebih dapat berkembang. +i samping itu tindakan
ini
memberikan
kesempatan
masyarakat
untuk
berimpro$isasi, yaitu melakukan kegiatan dan berperan serta aktif dalam pembangunan kesehatan. Berbagai hasil penelitian
memberikan
bukti
yang
meyakinkan mengenai hasil kerja promosi kesehatan. endekatan yang
menyeluruh
dalam
pembangunan
kesehatan,
dengan
menggunakan lima ruang lingkup tersebut jauh lebih efektif dibandingkan endekatan
dengan melalui
menggunakan tatanan
pendekatan
memudahkan
tunggal.
implementasi
penyelenggaraan promosi kesehatan. eran serta masyarakat sangat penting untuk melestarikan bnerbagai upaya. asyarakat harus menjadi subjek dalam promosi kesehatan dan pengambilan keputusan. 1kses pendidikan dan informasi sangat penting untuk mendapatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. romosi Kesehatan di 6ndonesia telah mempunyai $isi, misi dan strategi yang jelas, sebagaimana tertuang dalam SK enkes )6 Ao. &&'5<3( tentang Kebijakan Aasional romosi Kesehatan. isi, misi dan strategi tersebut sejalan dan bersama program kesehatan lainnya mengisi pembangunan kesehatan dalam kerangka aradigma Sehat menuju isi 6ndonesia Sehat. isi romosi Kesehatan sesuai Keputusan enteri Kesehatan )6 Ao. &&'5<enkes
3&E adalah keadaan dimana indi$idu-indi$idu dalam rumah tangga !keluarga" masyarakat 6ndonesia telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka 0 a. encegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lainnya b. enanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
9
c. emanfaatkan pelayanan kesehatan d. engembangkan dan menyelenggarakan
upaya
kesehatan
bersumber daya masyarakat isi romosi kesehatan guna pencapaian $isi yang telah ditetapkan antara lain0 a. emberdayakan indi$idu, keluarga, dan kelompok-kelompok dalam masyarakat, baik melalui pendekatan indi$idu dan keluarga, maupun melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat b. embina
suasana
atau
lingkungan yang
kondusif
bagi
terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat c. engad$okasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-pihak lain yang berkepentingan !stakeholders" dalam rangka 0 - endorong
diberlakukannya
kebijakan
dan
peraturan
perundang-undangan yang berwawasan kesehatan - engintegrasikan pemberdayaan
promosi masyarakat,
kesehatan, dalam
khususnya
program-program
kesehatan - eningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta antara pemerintah dengan masyarakat !termasuk LS" dan dunia usaha. - eningkatkan in$estasi dalam bidang promosi kesehatan pada khususnya dan bidang kesehatan pada umumnya enelitian tentang tujuan kesehatan selama tahun &''-an !di 1merika" memperlihatkan semakin pentingnya promosi kesehatan. Kurangnya program promosi kesehatan tampaknya merupakan alasan masih banyaknya hambatan yang muncul. enurut 4aylor, hambatan dalam penyelenggaraan tersebut diuraikan berikut ini0 a" Struktur dan sikap $edical establishment berarti lebih mendorong penyembuhan daripada pencegahan, akibatnya upaya pendidikan, pencegahan dan
10
promosi kesehatan diabaikan. Lebih lanjut kadang menemukan orang yang berisiko memerlukan waktu serta biaya dan bagi seorang dokter lebih mudah memberikan pengobatan bagi para pasien untuk menurunkan tekanan darah daripada meyakinkan pasien untuk berhenti merokok. b" 8ambatan indi$idual 8al ini berkaitan dengan kebiasaan dan persepsi. Kebiasaan kesehatan yang dipelajari sejak kecil terkadang sulit diubah, demikian halnya juga dengan persepsi. c" ?aring koperasi dan perencanaan yang rumit 8al ini mencakup pelaku riset dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda, serta policy ma"er !pembuat kebijakan" pada masing-masing tingkat.
2.2. M&'el Peren(anaan Pr&m&si %esehatan
Banyak model yang dikembangkan untuk mencoba menerangkan bagaimana faktor-faktor dapat mempengaruhi kesehatan serta bagaimana pengetahuan membantu memperbaiki inter$ensi pencegahan dan promosi kesehatan. 4erdapat tiga jenis model yang termasuk dalam pengertian model kesehatan antara lain model kesehatan, model perilaku kesehatan, dan model pendidikan dan promosi kesehatan !Schmidt dkk., &'' Simnett, &''(". +alam memahami kontribusi perilaku manusia untuk mengembangkan dan memelihara kesehatan dan kesakitan, terjadi perubahan dari pendekatan faktor tunggal, menjadi pendekatan yang lebih interaktif serta komprehensif. ara ahli kesehatan setuju bahwa kita perlu mengadopsi sebuah model yang mampu mengenal hubungan timbal balik dan interaksi dinamis antara faktor fisiologis, kognitif, perilaku, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan. 8al ini dikenal dengan istilah biopsikososial.
11
Gambar 3. erubahan model linier ke multifactorial-systemic model !Sumber0 adaptasi dari an #ost, &''& dalam Smet &''("
Satu masalah yang berkaitan dengan aplikasi promosi kesehatan adalah mengoperasionalisasikan tujuan dan metode ke dalam kampanye yang sesuai dan efektif. 4erdapat banyak upaya untuk mengubah promosi kesehatan menjadi konsep yang lebih operasional. Secara umum model untuk operasionalisasi promosi kesehatan !Schmidt dkk., &'' Simnett, &''(" adalah model kesehatan terapan dan model )%*%+%-)#*%%+. erencanaan merupakan bagian dari siklus administrasi yang terdiri dari tiga fase yaitu0 a" perencanaan, b" implementasi, dan c" e$aluasi, di mana ketiga fase tersebut akan mempengaruhi hasil. a)
erencanaan promosi kesehatan Suatu fase di mana secara rinci
direncanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul b) 6mplementasi Suatu waktu di mana perencanaan dilaksakan. Kesalahan-kesalahan sewaktu
membuat
perencanaan
akan
terlihat
semasa
proses
implementasi, demikian pula halnya dengan kekuatan dan kelemahan yang muncul selama periode implementasi merupakan refleksi dari proses perencanaan. c" @ase e$aluasi
12
Suatu masa di mana dilakukan pengukuran hasil !outcome" dari promosi kesehatan. ada fase ini juga dilihat apakah perencanaan dan implementasi yang telah dilaksanakan dapat dilanjutkan. Selain itu e$aluasi diperlukan untuk pemantauan efisiensi dari promosi kesehatan dan sebagai alat bantu untuk membuat perencanaan selanjutnya.
2.3. M&'el Pre(e'e)Pr&(ee'
odel yang dikembangkan oleh Green dan Kreuter !&''&" pada tahun &'/, merupakan model yang paling cocok diterapkan dalam perencanaan dan e$aluasi promosi kesehatan, yang dikenal dengan model )%*%+% ! Predisposing, Reinforcing and Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation".
)%*%+%
merupakan
kerangka
untuk
membantu
perencanaan mengenal masalah, mulai dari kebutuhan pendidikan sampai pengembangan program. ada tahun &''&, model ini disempurnakan menjadi model )%*%+%-)#*%%+%. )#*%%+% merupakan singkatan dari Policy, Regulatory, and %rganiational Contructs in Educational and environmental Development.
Gambar
&
meringkas
gambaran model
)%*%+%-)#*%%+. Green menganalisis perilaku manusia dimulai dari tingkat kesehatan, bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 3 faktor pokok, yaitu faktor perilaku !behavior causes" dan faktor luar perilaku !non behavior causes". eskipun model ini mendasarkan diri pada odel Kepercayaan Kesehatan atau &ealth 'elief $odel dan sistem-sistem konseptual lain, namun model recede merupakan model sejati, yang lebih mengarah kepada upaya-upaya pragmatik mengubah perilaku kesehatan daripada sekedar upaya pengembangan teori. Green dan rekan-rekannya menganalisis kebutuhan kesehatan komunitas dengan cara menetapkan lima diagnosis berbeda, yaitu diagnosis sosial, diagnosis epidemiologi, diagnosis perilaku, diagnosis pendidikan, dan diagnosis administrasi< kebijakan. +alam aplikasinya, )%*%+%-)#*%%+ dilakukan bersama-sama dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan e$aluasi. )%*%+% digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas dan tujuan program,
13
sedangkan )#*%%+ digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, pelaksanaan, dan e$aluasi. enurut Schmidt dkk, model ini paling banyak diterima dan telah berhasil diterapkan dalam perencanaan program program komprehensif dalam banayak susunan yang berlainan, serta model ini dianggap lebih berorientasi praktis. Berdasarkan pemikiran tersebut, Lawrence Green mengusulkan perencanaan promosi kesehatan melalui )%*%+% framewor" dan )#*%%+ framewor" sebagai terapi terhadap perilaku lama. ?ika )%*%+% merupakan diagnosis, )#*%%+ adalah terapi dalam promosi kesehatan. 3.5.&. engertian odel )%*%+%-)#*%%+ Green !&'/" telah mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan e$aluasi kesehatan yang dikenal )%*%+%. PRECEDE adalah singkatan Predisposing !predisposisi", Reinforcing !emperkuat", Enabling !engaktifkan", !endidikan
Causes
+iagnosa"
! enyebab",
Educational Diagnosis
dan Evaluation
!%$aluasi".
)%*%+%
memberikan serial langkah yang menolong perencana untuk mengenal masalah mulai dari kebutuhan pendidikan sampai pengembangan program untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Aamun demikian pada tahun &''& Green menyempurnakan kerangka tersebut menjadi )%*%+%-)#*%%+.
)#*%%+
#rgani>ational
*onstruct
in
+e$elopment".
)%*%+%-)#*%%+
!olicy,
%ducational harus
and
)egulatory, %n$ironmental
dilakukan
secara
bersama.
3.5.3. 4ujuan odel odel )%*%+%-)#*%%+ Bagian paling penting dari perencanaan program adalah analisis komunitas atau yang biasa dikenal sebagai analisis kebutuhan !need assessment#. Keberhasilan program promosi kesehatan tergantung dari
14
data yang didapat tentang indi$idu, kelompok atau sistem yang akan menjadi fokus dari program. Berdasarkan data tersebut perencana program dapat memahami masalah kesehatan yang perlu diatasi dan sumberdaya yang tersedia. odel Procede dan Proceed juga berperan penting dalam perencanaan pendidikan dan promosi kesehatan karena menyediakan bentuk untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah kesehatan, perilaku dan pelaksanaan program. odel )%*%+% adalah kerangka untuk proses perkembangan sistematis dan program-program edukasi kesehatan, dikembangkan antara tahun &'9/ - &';(. 4ujuan )%*%+% pada fase diagnosis masalah, menetapkan prioritas masalah dan diagnosis program. )%*%+ untuk diagnosa dan perencanaan memimpin edukator kesehatan untuk berpikir secara deduktif, untuk memulai dengan konsekuensi final dan bekerja kembali ke penyebab asli. )#*%%+ ditambahkan pada model ini pada akhir &'/-an berdasarkan pada percobaan Lawrence 7. Green bersama dengan arshall Krueter pada berbagai macam posisi dengan pemerintahan federal dan (aiser )amily )oundation. 4ujuan )#*%%+ digunakan untuk menetapkan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, serta implementasi dan e$aluasi. Kerangka )%*%+% didirikan pada persyaratan dari empat disiplin0 a" %pidemiologi b" 6lmu pengetahuan sosial dan tindakan !beha$iour", c" 1dministrasi d" %dukasi +alam penerapan )%*%+%, dua proporsi dasar ditekan0 ertama, kesehatan dan tindakan kesehatan disebabkan oleh faktorfaktor ganda, dan kedua, karena kesehatan dan tindakan kesehatan ditentukan oleh faktor-faktor ganda, upaya-upaya edukasi kesehatan untuk mempengaruhi tindakan harus multidimensional.
15
3.5.5. Langkah-Langkah odel )%*%+%-)#*%%+ Menentukan %e*utuhan Pr&m&si %esehatan +ilakukan dengan menggunakan kerangka
)%*%+%-
)#*%%+ sesuai gambar (.& dan (.3. )%*%+% digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah, penetapan prioritas masalah, dan tujuan program, sedangkan )#*%%+ digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, serta implementasi dan e$aluasi.
Gambar 5. Kerangka )%*%+%-)#*%%+ !Sumber0 Green, Lawrence, dan arshall, &''&"
16
Gambar (. 6ndikator, dimensi, hubungan di antara faktor-faktor yang diidentifikasi pada fase &,3,5 pada kerangka )%*%+%-)#*%%+
a"
@ase & !+iagnosis sosial" +iagnosis sosial adalah proses menetukan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya dan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya,melalui partisipasi dan penerapan berbagai informasi yang didesain sebelumnya. enilaian dapat dilakukan atas dasar data sensus ataupun vital statistic yang ada, maupun dengan melakukan pengumpulan data secara langsung dari masyarakat. Bila data langsung dikumpulkan dari masyarakat, maka pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan cara0 wawancara dengan informan kunci, forum yang ada di masyarakat, focus group discussion !@G+", nominal group process, dan sur$ei. ada fase ini, praktisi dapat menggunakan kumpulan data multipel dari akti$itas-akti$itas !hasil wawancara dengan informan, diskusi kelompok, obser$asi terhadap partisipan, dan sur$ei", untuk memahami kebutuhan masyarakat. @ase ini secara subjektif berupaya mendefinisikan kualitas hidup dalam masyarakat. @okus pada fase ini adalah untuk mengenali dan menge$aluasi permasalahan sosial yang
17
mempengaruhi kualitas hidup target populasi. 4ahap ini membutuhkan perencana program untuk mendapatkan pengertian dari permasalahan sosial yang mempengaruhi kehidupan pasien, konsumen, siswa, atau komunitas, sebagaimana mereka memandang permasalahan tersebut. 8al ini diikuti oleh pembentukan penghubung antara permasalah tersebut dan permasalahan kesehatan spesifik yang dapat menjadi fokus dari edukasi kesehatan. enghubung ini sangat penting dalam hidup dan, sebagai timbal balik, bagaimana kualitas hidup mempengaruhi permasalahan sosial. etode yang digunakan untuk diagnosis sosial dapat menggunakan satu atau beberapa cara pada *Community +ssessment!. b"
@ase 3 !+iagnosis epidemiologi" ada tahap ini, masalah-masalah kesehatan yang didapatkan dari tahap pertama tadi digambarkan secara rinci berdasarkan data yang ada, baik yang berasal dari data lokal, regional, maupun nasional. +alam tahap ini dilihat bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah-masalah kesehatan tersebut dengan mengacu pada mortalitas, morbiditas, tanda dan gejala yang ditimbulkan. +ari tahap inilah perencana menetapkan suatu prioritas masalah yang nantinya akan dibuat suatu perencanaan yang sistematis. ada fase ini, siapa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan !umur, jenis kelamin, lokasi, dan suku" diidentifikasi. +i samping itu, dicari pula bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan tersebut !mortalitas, morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang timbul" dan cara menanggulangi masalah tersebut !imunisasi, perawatan atau pengobatan, modifikasi lingkungan atau perilaku". 6nformasi ini sangat penting untuk menetapkan prioritas masalah, yang didasarkan
pertimbangan
besarnya
masalah
dan
akibat
yang
ditimbulkan, serta kemungkingan untuk diubah. rioritas masalah harus tergambar pada tujuan program dengan ciri :who eill benefit how much of what outcome by whenE.
18
+iagnosis epidemiologi mencakup analisis data sekunder atau kumpulan data asli untuk memprioritaskan kebutuhan akan kesehatan masyarakat serta mempertahankan tujuan dan target dari program. raktisi mengamankan dan menggunakan data statistik yang spesifik dari populasi target dalam rangka mengidentifikasi dan mengurutkan masalah dan tujuan kesehatan yang dapat memberikan kontribusi terhadap
kebutuhan
epidemiologi
masyarakat
membantu
yang
identifikasi
teridentifikasi.
faktor-faktor
+iagnosis
perilaku
dan
lingkungan yang berhubungan dengan kualitas kehidupan. @okus pada fase ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang spesifik dan faktor non-medis yang berhubungan dengan kualitas kehidupan yang buruk. enjelaskan permasalahan kesehatan tersebut dapat0 &. membentuk hubungan antara permasalahan kesehatan, kondisi kesehatan lain, dan kualitas kehidupan 3. endorong penyusunan prioritas masalah yang akan memandu fokus dari program dan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan 5. enyusun kewajiban yang jelas pada masing-masing pihak. rioritas-prioritas ini dijelaskan sebagai sebagai sebuah program objektif yang menjelaskan target populasi !&%", outcome yang diinginkan !&+T " , dan seberapa banyak ! &% $C& " keuntungan yang harus didapatkan target populasi, dan kapan !&E " keuntungan tersebut terjadi. *ontoh data-data epidemiologi0 •
Statistik $ital
•
=sia rentan meninggal
•
Kecacatan
•
1ngka kejadian
•
orbiditas
•
ortalitas +ari fase & dan 3 objektif program disusun, objektif program
adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai sebagai hasil dari implementasi
19
inter$ensi-inter$ensi. *ontoh diagnosis epidemiologi dalam promosi kesehatan diare adalah banyaknya penduduk terutama balita dan anakanak yang menderita mencret-mencret
@ase 5 !+iagnosis perilaku dan lingkungan" +iagnosis perilaku adalah analisis hubungan perilaku dengan tujuan atau masalah yang diidentifikasi dalam diagnosis epidemiologi atau sosial. Sedangkan diagnosis lingkungan adalah analisis paralel dari faktor lingkungan sosial dan fisik daripada tindakan khusus yang dapat dikaitkan dengan perilaku. @ase ini mengidentifikasi faktor-faktor, baik faktor internal maupun eksternal dari indi$idu yang dapat berpengaruh terhadap masalah kesehatan. @okus fase ini ditujukan pada identifikasi sistematis praktek kesehatan dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan yang telah dijelaskan pada fase 3. @aktorfaktor ini mencakup penyebab non-perilaku
!faktor indi$idu dan
lingkungan" yang dapat berkontribusi pada permasalahan kesehatan, tetapi tidak dikontrol oleh perilaku. 8al ini dapat mencakup predisposisi genetik, umur, jenis kelamin, penyait yang diderita, iklim, tempat kerja, ketersediaan fasilitas kesehatan yang adekuat, dan lainlain. erilaku yang menyebabkan permasalahan kesehatan juga dinilai. Bagian penting lain pada fase ini adalah kecenderungan terjadinya perubahan pada tiap permasalahan kesehatan pada fase 3. engulang kembali untuk membaca literatur-literatur yang telah ada maupun menerapkan teori-teori yang ada, merupakan elemen penting pada fase ini. atriF erilaku, untuk membantu mengenali target-target dimana inter$ensi yang paling efektif dapat diterapkan. atriks ini membantu dalam mengidentifikasi sasaran dimana tindakan inter$ensi yang paling efektif dapat diterapkan. Langkah yang harus dilakukan dalam diagnosis perilaku dan lingkungan antara lain0
20
a.
emisahkan faktor perilaku dan non-perilaku penyebab timbulnya masalah kesehatan.
b.
engidentifikasi
perilaku
yang
dapat
mencegah
timbulnya
masalah kesehatan dan perilaku yang berhubungan dengan tindakan
perawatan
sedangkan
untuk
faktor
lingkungan dengan mengeliminasi faktor-faktor lingkungan yang tidak dapat diubah seperti faktor genetis dan demografis. c.
=rutkan faktor perilaku dan lingkungan berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah kesehatan.
d.
=rutkan faktor perilaku dan lingkungan berdasarkan kemungkinan untuk diubah.
e.
4etapkan perilaku dan lingkungan yang menjadi sasaran program. Setelah itu tetapkan tujuan perubahan perilaku dan lingkungan
yang ingin dicapai program. 6ndikator masalah perilaku yang memengaruhi status kesehatan seseorang adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan !utiliation", upaya pencegahan ! prevention action", pola konsumsi akanan !consumption pattern", kepatuhan !compliance", dan upaya pemeliharaan kesehatan sendiri ! self care". +imensi perilaku yang digunakan adalah earliness, /uality, persistence, fre/uency, dan range. 6ndikator lingkungan yang digunakan adalah keadaan sosial, ekonomi, fisik dan pelayanan kesehatan, sedangkan dimensi yang digunakan terdiri atas keterjangkauan, kemampuan, dan pemerataan. d"
@ase ( !+iagnosis pendidikan dan organisasi" Sesuai dengan perspektif perilaku, tahap diagnosis pendidikan dan organisasional model recede memberi penekanan pada faktorfaktor predisposisi, pendukung, dan penguat. +ua faktor pertama berkaitan dengan anteseden dari suatu perilaku tersebut, sedangkan faktor penguat merupakan sinonim dari istilah konsekuen yang dipakai dalam analisis perilaku. @aktor predisposisi ! predisposing factors" • @aktor yang mempermudah atau mendasari untuk terjadinya perilaku
tertentu.
erupakan
anteseden
dari
perilaku
yang
21
menggambarkan rasional atau moti$asi melakukan suatu tindakan, nilai dan kebutuhan yang dirasakan, berhubungan dengan moti$asi indi$idu atau kelompok untuk bertindak. •
@aktor pemungkin !enabling factors" @aktor yang memungkinkan untuk terjadinya perilaku tertentu atau memungkinkan suatu moti$asi direalisasikan. Dang termasuk dalam kelompok faktor pemungkin adalah ketersediaan pelayanan kesehatan, aksesibilitas dan kemudahan pencapaian pelayanan kesehatan baik dari segi jarak maupun segi biaya dan sosial serta adanya peraturan-peraturan dan komitmen masyarakat dalam menunjang perilaku tersebut.
•
@aktor penguat !reinforcing factors" @aktor yang memperkuat !atau kadang-kadang justru dapat memperlunak" untuk terjadinya perilaku tersebut. erupakan factor yang memperkuat suatu perilaku dengan memberikan penghargaan secara terus menerus pada perilaku dan berperan pada terjadinya pengulangan. erupakan faktor yang berperan setelah suatu perilaku telah dimulai. @aktor ini mendukung pengulangan atau tetapnya suatu perilaku dengan memberikan suatu penghargaan !reward" atau insentif secara berkelanjutan serta hukuman !punishmen" sebagai konsekuensi dari suatu perilaku. 8al tersebut digunakan untuk memoti$asi
dan
menguatkan
perilaku
sehat
dan
outcome.
Reinforcement bisa datang dari indi$idu atau kelompok, seseorang atau institusi dalam lingkungan fisik atau sosial seperti keluarga, guru, akademis, dan lain-lain. 8al penting untuk memahami reinforcing factor adalah sejauh mana ketidakadannya akan berarti kehilangan dukungan untuk tindakan dari indi$idu atau kelompok. %lemen penting pada fase ini adalah pemilihan faktor yang dapat dimodifikasi, yang paling dapat menghasilkan perubahan perilaku roses pemilihan mencakup mengidentifikasi, memilah faktor-faktor ini ke dalam kategori-
22
kategori !positif dan negatif", menempatkan prioritas pada tiap kategori, dan memprioritaskan salah satu kategori. rioritas faktor bergantung
kepada
tingkat
kepentingan
!importance"
dan
kemampuan untuk diubah !changeability". 0earning ob1ectives dari faktor-faktor terpilih ini kemudian dikembangkan. emilihan faktor-faktor mana yang harus diubah untuk memulai dan menjaga !maintain" perubahan perilaku dilakukan pada fase ini karena inter$ensi spesifik juga disusun pada fase ini. +iagnosis edukasi dan organisasi ini lah yang digunakan untuk melihat hal-hal spesifik yang dapat meningkatkan atau menurunkan perilaku-perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
*ontoh diagnosis pendidikan dan organinasional0 Predisposing factors - Kurangnya pengetahuan tentang cara hidup bersih dan sehat - Kebiasaan *K di sungai - enggunaan air sungai sebagai sumber air minum dan masak - Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah B1B - Kurangnya pengetahuan tentang diare Enabling factors - 4erbatasnya sumber
23
faktor penguat dan faktor pendorong yang telah diidentifikasi elalui upaya pengembangan organisasi dan sumber daya.
e"
@ase !+iagnosis administrasi dan kebijakan" ada fase ini, dilakukan analisis kebijakan, sumber daya, dan peraturan yang berlaku yang dapat memfasilitasi atau menghambat pengembangan
program
promosi
kesehatan.
=ntuk
diagnosis
administratif, dilakukan tiga penilaian, yaitu sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, sumber daya yang terdapat di organisasi dan masyarakat, serta hambatan pelaksanaan program. =ntuk diagnosis kebijakan, dilakukan identifikasi dukungan dan hambatan politis, peraturan dan organisasional yang memfasilitasi program serta pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan masyarakat yang kondusif bagi kesehatan. ada fase ini kita melangkah dari perencanaan dengan )%*%+% ke implementasi
dan
e$aluasi
dengan )#*%%+. )%*%+%
digunakan untuk meyakinkan bahwa program akan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan indi$idu atau masyarakat sasaran. Sebaliknya, )#*%%+ untuk meyakinkan bahwa program akan tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima dan dapat dipertanggungjawabkan kepada penentu kebijakan, administrator, konsumen atau klien, dan sta"eholder terkait. 8al ini dilakukan untuk menilai kesesuaian program dengan standar yang telah ditetapkan. +iagnosis administratif dilakukan dengan tiga penilaian, yaitu0 sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakn program, sumber daya yang ada di organisasi dan masyarakat, serta hambatan pelaksana program. Sedangkan pada diagnosis kebijakan dilakukan identifikasi dukungan dan hambatan politis, peraturan dan organisasional yang memfasilitasi program dan pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan masyarakat yang kondusif bagi kesehatan.
24
isalnya, adanya kebijakan pemerintah dalam pemberantasan penyakit diare antara lain bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian, dan penanggulangan kejadian luar biasa !KLB". •
Sumber +ata +ata masyarakat yang dibutuhkan oleh seorang perencana promosi kesehatan dapat berasal dari berbagai sumber seperti 0 −
+okumen yang ada
−
Langsung dari masyarakat, di mana kita bisa mendapatkan data mengenai status kesehatan masyarakat, perilaku kesehatan dan determinan dari perilaku tersebut,
•
−
etugas kesehatan di lapangan
−
4okoh masyarakat
*ara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah0 a. (ey informant approach 6nformasi yang diperoleh dari informan kunci melalui wawancara mendalam atau @ocus Group +iscussion!@G+" sangat menolong untuk memahami masalah yang ada. *ara ini cukup sederhana dan relatif murah, karena informasi yang diperoleh dapat mewakili berbagai perspektif dan informan kunci sendiri selain memberikan
data
yang
dapat
digunakan
dalam
membuat
perencanaan, juga akan membantu dalam mengimplementasikan promosi kesehatan.
b. Community forum approach *ara lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui forum diskusi. +i sini health promotor bersamasama masyarakat mendiskusikan masyarakat yang ada.melalui cara ini dapat dicari jalan keluar dari masalah yang ada. Bila dilihat dari
25
sudut program, cara ini sangat ekonomis, di samping itu promotor kesehatan juga dapat memahami masalah dari berbagai sudt pandang masyarakat.
c. 2ample survey appproach erupakan cara pengumpulan data kebutuhan masyarakat yang paling $alid dan akurat, karena estimasi kesalahan bisa diseleksi. Aamun demikian cara ini merupakan cara yang paling mahal. etode yang dapat digunakan adalah wawancara dan obser$asi !terutama bila ingin melihat keterampilan atau s"ill#.
f"
@ase 9 !6mplementasi" ada tahap ini, merencanakan suatu inter$ensi !secara besar pada fase-fase sebelumnya", berdasarkan analisis. Sekarang, yang harus kita lakukan adalah menjalankannya. @ase ini hanya berupa pengaturan dan pengimplementasian inter$ensi yang telah direncanakan sebelumnya. ada fase ini, inter$ensi yang telah disusun pada fase kelima diterapkan secara langsung pada masyarakat.
g" @ase ; !%$aluasi proses" @ase ini bukanlah mengenai hasil, tetapi mengenai prosedur. %$aluasi disini berarti apakah kita sedang melakukan apa yang telah kita rencanakan sebelumnya. ?ika, sebagai contoh, kita menawarkan melakukan pelayanan kesehatan diare tiga hari dalam sepekan pada daerah pedesaan, apakah dalam kenyataannya kita benar-benar melakukan pelayanan kesehatan tersebut. Kita juga menetapkan untuk memberikan penyuluhan setiap hari senin dan khamis untuk melakukan penyuluhan tentang diare dan penanganannya di puskesmas berdekatan, setiap selasa dan rabu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah apakah kita benar- benar melaksanakan sesuai yang direncanakan. h" @ase / !%$aluasi dampak"
26
ada fase ini, kita mulai melakukan e$aluasi terhadap sukses awal dari upaya kita. 1pakah inter$ensi tersebut menghasilkan ef ek yang kita inginkan pada
faktor perilaku atau lingkungan yang kita harapkan
untuk berubah. engukur efektifitas program dari sudut dampak menengah
dan
perubahan-perubahan
pada
faktor predisposing,
enabling, dan reinforcing. enge$aluasi dampak dari inter$ensi pada faktor-faktor pendukung perilaku dan pada perilaku itu s endiri.0
@aktor-2faktor predisposisi ! Predisposing factor " @aktor-faktor ini mencakup, pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. 6khwal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. =ntuk berperilaku kesehatan, misalnya0 pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang manfaat pemeriksaan hamil, baik bagi kesehatan ibu sendiri dan janinnya. +isamping itu, kadang-kadang kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk periksa hamil. isalnya, orang hamil tidak boleh disuntik !pemeriksa hamil termasuk memperoleh suntikan anti tetanus", karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat. @aktor-faktor ini terutama yang positif akan mempermudah terwujudnya perilaku baru maka sering disebut faktor yang memudahkan.
@aktor-faktor pemungkin ! Enabling factors" @aktor-faktor ini mencakup ketersedian sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya0 air bersih, tempat pembuangan
sampah,
tempat
pembuangan
tinja,
tersedianya
makanan yang bergi>i, dan sebagainya. 4ermasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik,
27
posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek suasta !BS", dan sebagainya. =ntuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung, misalnya0 perilaku pemeriksaan kehamilan. 6bu hamil yang mau periksa hamil tidak hanya karena ia tahu dan sadar manfaat periksa hamil saja, melainkan ibu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat periksa hamil, misalnya0 puskesmas, polindes, bidan praktik, ataupun rumah sakit. @asilitas ini pada hakikatnya mendukung
untuk atau memungkinkan terwujudnya
perilaku
kesehatan, maka faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor pemungkin. @aktor-faktor penguat ! Reinforcing factors" @aktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. 4ermasuk juga di sini undang-undang, peraturan peraturan baik dari pusat maupun pemerintahan daerah yang terkait dengan kesehatan. =ntuk berperilaku sehat, masyarakat kadangkadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh !acuan" dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas, lebih-lebih para petugas kesehatan. +isamping itu undang-undang juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut. #leh
sebab
itu
inter$ensi
pendidikan
hendaknya
dimulai
mendiagnosis 5 faktor penyebab !determinan" tersebut kemudian inter$ensinya juga diarahkan terhadap tiga faktor tersebut. i)
@ase ' !%$aluasi hasil" :1pakah inter$ensi kita sungguh bekerja dalam menghasilkan outcome yang teridentifikasi pada komunitas pada fase & sebelumnya2E. 6nter$ensi ini mungkin dapat secara sukses dilakukan, prosesnya sesuai dengan yang direncanakan, dan terjadi perubahan yang memang diharapkan. Aamun, hasilnya secara keseluruhan tidak memiliki
28
dampak pada masalah yang lebih luas. +alam hal ini, kita harus memulai kembali prosesnya sekali lagi, untuk melihat mengapa faktor yang
kita
fokuskan
bukanlah
faktor
yang
tepat,
dan
untuk
mengidentifikasi faktor lain yang mungkin berhasil. engukur perubahan dari keseluruhan objek dan perubahan dalam kesehatan dan keuntungan sosial atau kualitas kehidupan !outcome" yang menentukan efek terbesar pada inter$ensi terhadap kesehatan dan kualitas kehidupan suatu populasi. +ibutuhkan waktu yang panjang untuk mendapatkan hasil, dan mungkin beberapa tahun untuk benar-benar melihat perubahan kualitas hidup pada populasi atau masyarakat. Beberapa outcome mungkin tidak terlihat nyata dalam beberapa tahun atau dekade. Bila outcome tidak terlihat dalam jangka waktu yang lama, maka kita harus bersabar dan tetap mengawasi proses dan dampak dari inter$ensi kita, dengan keyakinan bahwa outcome tersebut akan terlihat dengan nyata nantinya. Langkah-langkah untuk menetapkan prioritas masalah kesehatan meliputi hal-hal berikut. a" enentukan status kesehatan masyarakat. b" enentukan pola pelayanan kesehatan msyarakat yang ada. c" enentukan hubungan antara status kesehatan dan pelayanan d"
kesehatan di masyarakat enentukan determinan masalah kesehatan masyarakat !meliputi tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, ras, letak geografis, kebiasaan atau perilaku dan kepercayaan yang dianut". Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
prioritas masalah antara lain beratnya masalah dan akibat yang ditimbulkan, pertimbangan politis, dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Mengem*angkan %&m+&nen Pr&m&si %esehatan
1. enentukan tujuan promosi kesehatan
29
ada dasarnya, tujuan utama promosi kesehatan mencakup tiga hal yaitu peningkatan pengetahuandan atau sikap masyarakat, peningkatan perilaku masyarakat, dan peningkatan status kesehatan masyarakat. a" 4ujuan =mum 1cuan bagi lintas program dan lintas sektor dalam rangka pengembangan program 8BS percontohan untuk meningkatkan cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat secara bertahap dan berkesinambungan menuju Kabupaten
b"
4ujuan Khusus 4ersedianya pedoman pelaksanaan program 8BS Kabupaten
untuk
meningkatkan
cakupan
rumah
tangga
•
berperilaku hidup bersih dan sehat. 4erlaksananya pengembangan Kabupaten
•
program 8BS. eningkatnya cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan
•
percontohan
sehat eningkatnya +esa
penetapan tujuan harus memenuhi syarat0 2pecific, $easurable, +ppropriate, Reasonable, Time bound, dan dinyatakan dalam bentuk performance bukan effort. Berdasarkan luang lingkupnya tujuan promosi kesehatan terdiri atas tiga tingkatan !Green, &''&", yaitu0 a" 4ujuan program 4ujuan program merupakan refleksi dari fase sosial dan epidemiologi, berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam
periode
tertentu
yang
berhubungan
dengan
status
kesehatan.tujuan ini harus mencakup :who will in how much of what by when!. 4ujuan program juga sering disebut sebagai tujuan jangka panjang. !contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun H setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun".
30
b" 4ujuan pendidikan erupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. 4ujuan pendidikan disebut juga tujuan jangka menengah. !contohnya cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat ;H setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun". c" 4ujuan perilaku erupakan tujuan jangka pendek, yang merupakan gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. 4ujuan perilaku berhubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan !contohnya pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 9H setelah promosi kesehatan berjalan enam bulan". B. enentukan sasaran promosi kesehatan ada tahap ini, ditentukan sasaran langsung !primer" dan sasaran tidak langsung !sekuder dan tersier". Sasaran promosi kesehatan adalah indi$idu dan kelompok, atau keduanya.
*. enentukan isi promosi kesehatan Komponen isi promosi kesehatan berisi bahan yang akan disampaikan kepada sasaran untuk meningkatkan pencapaian tujuan. 1dapun persyaratan isi promosi kesehatan meliputi berorientasi pada tujuan !khususnya tujuan jangka pendek", dan harus disusun berdasarkan masing-masing tujuan jangka pendek paling sedikit jumlahnya sama dengan tujuan jangka pendek yang dirumuskan. 6si pesan dapat dibuat dengan menggunakan gambar dan bahasa setempat sesederhana mungkin agar mudah dipahami oleh sasaran sehingga mereka merasa pesan tersebut benar-benar ditujukan untuk mereka dan diharapkan sasaran maumelaksanakan isi pesan tersebut. +. enentukan metode yang akan digunakan Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan metode promosi kesehatan adalah sebagai berikut0 a" 1spek yang akan dinilai
31
•
1spek pengetahuan, metode yang dapat digunakan misalnya penyuluhan langsung, pemasangan poster, spanduk dan penyebaran
pamplet. • 1spek sikap, metode yang dapat digunakan berupa contoh konkret yang dapat menggugah emosi, perasaan, dan sikap sasaran, •
misalnya memperlihatkan foto, slide, film, atau $ideo. 1spek keterampilan, metode yang dapat digunakan berupa memberi kesempatan kepada sasaran untuk mencoba keterampilan
tersebut. b" Sumber daya yang dimiliki masyarakat c" ?enis atau jumlah sasaran %. enentukan media yang akan digunakan edia dibuat untuk memudahkan pemahaman materi yang akan disampaikan. edia yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tingkat pendidikan sasaran, aspek yang ingin dicapai, metode yang digunakan, dan sumber daya yang ada. edia dapat digunakan di berbagai tempat antara lainsebagai berikut0 a" )umah tangga !leaflet, model buku bergambar, benda nyata seperti buah-buahan, dan sayuran". b" 4empat kerja dan sekolah !papan tulis, flipchart, poster, leaflet, buku cerita bergambar, kotak gambar gulung, dan boneka". c" asyarakat umum !poster, spanduk, leaflet, flannel graf, dan wayang". @. enyusun rencana e$aluasi ada tahap ini dijabarkan kapan e$aluasi akan dilaksanakan, dimana dilaksanankan, kelompok sasaran yang mana yang akan die$aluasi, dan siapa yang akan melaksanakan e$aluasi". G. enyusun jadwal pelaksanaan erupakan penjabaran dari waktu, tempat dan pelaksanaan, yang biasnya disajikan dalam bentuk 3antt chart.
32
BAB III %E$IMPULAN
&.
romosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang-undangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan !GreenI
#ttoaon &''" 3. Sasaran romosi Kesehatan diarahkan pada indi$idu atau keluarga, masyarakat atau lintas sektoral atau politis atau swasta, dan petugas atau pelaksana program. 5. Strategi promosi kesehatan meliputi ad$okasi kesehatan, bina suasana, dan (.
gerakan masyarakat !78#, &'/(" erencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya yang ada untuk
.
mencapai tujuan. odel )%*%+%-)#*%%+ adalah model pendekatan promosi kesehatan yang dikembangkan oleh Green !&'/" dan yang dapat digunakan untuk
membuat perencanaan dan e$aluasi kesehatan 9. PRECEDE adalah singkatan Predisposing !predisposisi", Reinforcing !emperkuat", Enabling !engaktifkan", Causes !enyebab", Educational Diagnosis !endidikan +iagnosa" dan Evaluation !%$aluasi". )#*%%+ !olicy, ;.
)egulatory,
#rgani>ational
*onstruct
in
%ducational
and
%n$ironmental +e$elopment". odel )#*%+%-)%*%%+ memiliki ' langkah yaitu0 diagnosis sosial diagnosis epidemiologi diagnosis perilaku dan lingkungan diagnosis pendidikan dan organisasional diagnosis kebijakan dan administrasi implementasi e$aluasi proses e$aluasi dampak e$aluasi hasil
33